PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA
-2-d.
bahwa
berdasarkan pertimbangan
sebagaimanadimaksud dalam
huruf
a,huruf
b, danhuruf
c, perlumembentuk
Undang-Undang
tentang
PengesahanPersetujuan antara
PemerintahRepublik
Indonesiadan
Pemerintah Republik Polandia
tentang
KerjaSama
di
Bidang Pertahanan (Agreement between theGouernment
of
the
Republic
of
Indonesia
and
theGouernment
of
the
Republic
of
Poland
concerning Co-operation in the Field of Defence);Mengingat:
1.
Pasal 5 ayat (1), Pasal 11, Pasal20,dan
pasal 30 ayat(2),
ayat
(3),
dan
ayat (5)
Undang-Undang
DasarNegara Republik Indonesia
Tahun
1945;2.
Undang-Undang
Nomor
24
Tahun 2000
tentangPerjanjian
Internasional
(Lembaran Negara RepublikIndonesia
Tahun
2OOONomor
185,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4Ol2);Pasal 1
Mengesahkan Persetujuan
antara
pemerintah RepubrikIndonesia
dan
PemerintahRepublik polandia
tentangKerja
Samadi
Bidang Pertahanan (Agreement betweenthe
Gouernmentof
the
Republicof
Ind.onesia and" theGouernment
of
the
Republicof
polarud" concerningCo-operation
in the
Field
of
Defence)
yang
telahditandatangani pada
tanggal6 Juni
2006
di
Jakartayang salinan naskah aslinya dalam
bahasa Indonesia,bahasa
Polandia,
dan
bahasa
Inggris
sebagaimanaterlampir
dan
merupakan
bagian
yang
tidak
terpisahkan dari Undang-Undang ini.
Pasal 2
Undang-Undang diundangkan.
mulai
berlaku
pada
tanggalAgar
setiap orang
mengetahuinya,
memerintahkanpengundangan
Undang-Undang
ini
denganpenempatannya
dalam
Lembaran
Negara
RepublikIndonesia.
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 15
Januari
2016PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 19
Januari
2016MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
N"
DePuti Bidang Hukurn,i
Bidang Hukum danI.
UMUMDalam
kehidupan
bernegara,
aspek
pertahananmerupakan
salah
satu
faktor yang
sangat
hakiki
dalammenjamin
kelangsunganhidup
negara tersebut.
Kemampuanmempertahankan
diri
terhadap ancaman
dari luar
negeridan/atau dari
dalam negeri merupakan syaratmutlak
bagi suatunegara dalam mempertahankan kedaulatannya.
Untuk
membangunkehidupan
berbangsadan
bernegaraserta berpartisipasi dalam menjaga ketertiban
dunia, kerja
samadi
bidang pertahanan merupakan sarahsatu faktor
yang sangatdiperlukan guna menjamin hubungan
baik
antarnegara dalam rangka meningkatkan kemampuan pertahanan negara.Hubungan
kerja
sama antara
pemerintah
RepublikIndonesia dengan Pemerintah
Republik
Polandiatelah
berjalanbaik dan
terus
berkembang
sejak
dibukanya
hubungandiplomatik
kedua negara padatahun
1955.Menteri
Pertahanankedua negara
telah
menandatanganiDeklarasi
Bersama padatanggal
24
Februari 2oo4
di
Jakarta
yang
menyatakankeinginan
untuk
membentuk kerja samadi
bidang pertahanan.Kerja
sama
antara
Pemerintah Republik Indonesia
danPemerintah
Republik
Polandia
diwujudkan
dalam
bentukPersetujuan
antara
Pemerintah
Republik
Indonesia
danPemerintah Republik
Polandiatentang Kerja Sama
di
Bidang Pertahanan (Agreement between the Gouernment of the Republicof
Indonesia and the Gouernment of the Republic of potand" concemirug
co-operation
in
the Field of
Defence)yang telah
ditandatanganipada tanggal
6
Juni
2006
di
Jakarta
dan
selanjutnya
perlu disahkan dengan Undang-Undang.Materi
muatan dalam
Persetujuan
antara
pemerintahRepublik
Indonesiadan
PemerintahRepublik polandia
tentang Kerja Sama di Bidang Pertahanan antara lain:1.
Lingkup kerja sama, meliputi:a.
pertukaran informasidi
bidang pertahanan dan militer;b.
kegiatan pelayanan pencarian dan pertolongan;c.
pertukaran para perwira
untuk
pendidikan pada
sekolahstaf dan pelatihan profesional;
d.
pendidikanmiliter
dan pelatihan bagi personel militer;e.
kerja
sama
teknik
militer
antara badan
atau
institusi
khusus;f.
kerja samadi
bidang teknologi pertahanan;g.
persenjataandan
peralatanmiliter,
termasuk
penyediaanpersenjataan
dan
peralatanmiliter
modern bagi angkatanbersenjata kedua
negara,penelitian
dan
pengembangan,dukungan
teknis,
pemeliharaan
dan
perbaikan
senjata,serta peralatan; dan
h.
aplikasi
sistem informasi,
teknologi
informasi,
dankomunikasi pada Angkatan Bersenjata kedua negara.
2.
Pembentukan Komite Bersama dalam rangka mencapaitujuan
Persetujuan tersebut secara efektif,
Kewajiban
untuk
saling
memberikan
perlindungan
dandistribusi
hak atas
kekayaan
intelektual,
termasukkepemilikan
dan
penggunaannyayang sah yang
dialihkan ataudiciptakan
berdasarkan Persetujuan yang disepakati olehbadan-badan dari Para Pihak
di
bidang kerja sama khusus. Penyelesaianperselisihan
dilakukan
secara
damai
melaluinegosiasi
dalam
Komite
Bersama,
jika tidak
dapatdiselesaikan,
penyelesaiannyamelalui
Menteri
Pertahananmasing-masing,
dan
jika
perselisihantersebut
masih
belumdapat
diselesaikan,
akan
diselesaikan
melalui
saluran