PROSIDING PESAT 2015
(Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil)
Volume 6 – Oktober 2015
PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA MELALUI REVITALISASI PERADABAN
ISSN : 1858 – 2559
PENERBIT
Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma
Alamat Redaksi
Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina
Depok, Jawa Barat 16424 Telp: +62-21-78881112 ext. 455
Fax: +62-21-7872829 Email: pesat@gunadarma.ac.id
ii PESAT
Seminar Ilmiah Nasional Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil Volume 6 – Oktober 2015
956 hal + xv
Editor:
Tri Wahyu Retno Ningsih, Vega Valentine, Indah Mulyani, Risnawati
Desain sampul: Tim Prosiding
Penerbit: Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma
©2015. Hak cipta Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi prosiding ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk fotocopy, memindai atau dengan sistem penyimpanan lainnya tanpa izin dari penerbit.
iii
DEWAN REDAKSI
Penanggung Jawab: Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc. Prof. Dr. Didin Mukodim MM. Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc.
Ketua Dewan Redaksi: Dr. Bertalya, SKom., DEA
Komite Ilmiah:
Prof. Dr. Didin Mukodim (Universitas Gunadarma)
Prof. Dr. Dharma Tintri Ediraras SE. Ak. MBA. (Universitas Gunadarma) Prof. Sahat Sahala Pandjaitan (Universitas Lampung)
Prof. Dr. Waridin, MS. (Universitas Diponegoro) Prof. Dr. Indah Susilowati, MSc. (Universitas Diponegoro)
Prof. Jamaluddin Ancok (Universitas Gunadarma)
Dr. M.M. Nilam Widyarini, MPsi., Psikolog (Universitas Gunadarma) Dr. Raziq Hasan, Ir. MTArs. (Universitas Gunadarma)
Dr. Heri Suprapto (Universitas Gunadarma) Dr. Totok Suhardiyanto, MHum. (Universitas Indonesia)
Dr. Ir. Budi Hermana, M.M. (Universitas Gunadarma) Prof. Antariksa Sudikno, MEng., PhD. (Universitas Brawijaya)
Editor Pelaksana:
Tri Wahyu Retno Ningsih, SS, MM Dr. Jacobus Belida Blikololong
Indah Mulyani, SPsi., MSi Vega Valentine, ST, MMSI, MSc.
Nurlalila, SS, MHum. Risnawati, SP, MSi. Sandhi Prajaka, SKom., MMSI
Sampul: Tim Prosiding
Penerbit:
iv
PANITIA PELAKSANA SEMINAR
Penasehat:
Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM. Prof. Suryadi Harmanto, SSi., MMSI.
Agus Sumin, SSi., MM
Penanggung Jawab: Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc. Prof. Dr. Didin Mukodim MM. Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc.
Ketua Panitia:
Dr. Sri Hermawati, SE., MM.
Sekretaris:
Dr. Bertalya, SKom., DEA
Bendahara:
M.S. Harlina, S.Kom., MMSI
Sekretariat:
Ida Ayu Ari Angreni, ST, MMT Lilis Setyowati, ST Riyanto Wibowo, ST
Sarana dan Prasarana: Dr. Harjanto Sutedjo, MM Remi Senjaya, SKom. MMSI
Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&Sipil) Vol. 6, Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559
E-454 Pou dkk, Pengaruh Indeks Pembangunan...
PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, KAPASITAS
FISKAL, DAN PDRB TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA
TAHUN 2011-2013
Muhamad Akbar Pou1 Sulastri2 Ekaning Setyarini3
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 1pouakbar@yahoo.co.id,2sulastri,3eqanienk{@staff.gunadarma.ac.id}
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan meneliti hubungan variabel makro ekonomi :Indeks pembangunan manusia, Kapasitas Fiskal dan PDRB terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda yang terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Jakarta periode 2011-2013. Hasil penelitian menemukan bahwa IPM dan PDRB sama-sama berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Sedangkan Kapasitas fiskal berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Secara keseluruhan variabel independen berpengaruh simultan terhadap tingkat kemiskinan.
Kata kunci: Indeks Pembangunan Manusia, Kapasitas Fiskal, PDRB, Kemiskinan
PENDAHULUAN
Kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa hadir di tengah tengah masyarakat, khususnya di
negara-negara berkembang.
Kemiskinan senantiasa menarik perhatian berbagai kalangan, baik para akademisi maupun para praktisi. Berbagai teori, konsep dan pendekatan pun terus menerus dikembangkan untuk menyibak tirai dan misteri kemiskinan ini. Di
Indonesia masalah kemiskinan
merupakan masalah sosial yang senantiasa relevan untuk dikaji terus-menerus. Masalah kemiskinan ini bukannya semakin berkurang, tetapi justru semakin bertambah jumlah nya. Pertumbuhan pendapatan per kapita di Indonesia semakin lama semakin menurun
jumlahnya. Menurunnya jumlah
pendapatan per kapita ini bukan saja merugikan negara, tetapi masyarakat pun secara tidak langsung akan merasakan dampak dari penurunan pendapatan per kapita tersebut. Kemiskinan pun akhirnya menjadi sebuah topik dan perhatian utama, bukan hanya bagi pemerintah dan
masyarakat yang berada di Indonesia saja, tetapi masyarakat di seluruh belahan dunia pun memperhatikan tentang masalah kemiskinan ini.
Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&Sipil) Vol. 6, Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559
Pou dkk, Pengaruh Indeks Pembangunan... E-455
evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan, dan lain-lain. Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain: tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, geografis, gender, dan kondisi lingkungan. Mengacu pada strategi nasional penanggulangan kemiskinan definisi kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang
bermartabat. Kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang atau keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan primer. Negara Indonesia subur dan kekayaan alamnya melimpah, namun rakyatnya yang tergolong miskin cukup besar. Saat ini kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat. Hak-hak dasar yang diakui secara umum meliputi terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumberdaya alam, dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakukan atau ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan
sosial-politik, baik bagi perempuan maupun laki-laki. Kemiskinan merupakan masalah yang menyangkut banyak aspek karena berkaitan dengan pendapatan yang rendah, buta huruf, derajat kesehatan yang rendah dan ketidaksamaan derajat antar jenis kelamin serta buruknya lingkungan hidup
(Word Bank, 2004). Mengatasi masalah
kemiskinan tidak dapat dilakukan secara terpisah dari masalah-masalah pengangguran, pendidikan, kesehatan dan masalah-masalah lain yang secara eksplisit berkaitan erat dengan masalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan suatu masalah yang kompleks di tingkat nasional maupun regional, sehingga diperlukan strategi yang tepat dan berkelanjutan dalam menanggulanginya. Purwianty dan Sugiarto (2013)
menyatakan bahwa pembangunan
manusia tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di Indonesia, sedangkan kapasitas fiskal memang berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan. Studi lainnya adalah yang dilakukan oleh Wisnu dan Bagio (2011) dimana hasil penelitiannya menyatakan bahwa PDRB dan IPM sama-sama berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan di kabupaten/kota Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji secara empiris pengaruh indeks pembangunan manusia, kapasitas fiscal, dan PDRB terhadap kemiskinan di Indonesia periode 2011-2013.
Tabel 1
Data IPM, Kapasitas Fiskal, PDRB dan Tingkat Kemiskinan seluruh Provinsi di Indonesia tahun 2011-2013
Provinsi Tahun IPM Kapasitas Fiskal PDRB Kemiskinan
Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&Sipil) Vol. 6, Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559
E-456 Pou dkk, Pengaruh Indeks Pembangunan...
Riau
2011 76.53 87.08 5.04 1.21
2012 76.90 75.57 3.55 1.00
2013 77.25 64.40 2.61 1.18
Jambi
2011 73.30 99.43 8.54 0.96
2012 73.78 77.43 7.44 1.00
2013 74.35 61.19 7.88 1.12
Sumatera Selatan
2011 73.42 102.81 6.50 2.54
2012 73.99 107.25 6.01 1.00
2013 74,36 101.31 5.98 2.49
Bengkulu
2011 73,40 85.59 6.45 2.60
2012 73,93 66.12 6.61 3.00
2013 74,41 56.37 6.21 3.24
Lampung
2011 71,94 98.08 6.43 2.77
2012 72,45 89.19 6.48 2.00
2013 72,87 85.46 5.97 2.23
Kep Bangka Belitung
2011 73,37 67.49 6.46 0.66
2012 73,78 77.28 5.72 0.00
2013 74,29 61.87 5.29 0.62
Kepulauan Riau
2011 75,78 57.18 6.66 1.01
2012 76,20 59.84 8.21 0.00
2013 76,56 59.71 6.13 1.02
DKI Jakarta
2011 77,97 106.13 6.73 0.60
2012 78,33 110.84 6.53 0.00
2013 78,59 106.76 6.11 0.39
Jawa Barat
2011 72,73 316.24 6.48 1.72
2012 73,11 304.91 6.21 1.00
2013 73,58 336.55 6.06 1.65
Jawa Tengah
2011 72,94 221.07 6.03 2.56
2012 73,36 228.06 6.34 2.00
2013 74,05 233.91 5.81 2.37
D.I Yogyakarta
2011 76,32 137.97 5.17 2.51
2012 76,75 123.24 5.32 2.00
2013 77,37 113.74 5.40 2.13
Jawa Timur
2011 72,18 174.62 7.22 2.27
2012 72,83 171.29 7.27 1.00
2013 73,54 191.71 6.55 2.07
Banten
2011 70,95 159.12 6.39 0.90
2012 71,49 168.36 6.15 0.00
2013 71,90 208.11 5.86 1.02
Bali
2011 72,84 224.42 6.49 0.66
2012 73,49 180.39 6.65 0.00
2013 74,11 200.65 6.05 0.70
Nusa Tenggara Barat
2011 66,23 96.96 -3.15 3.54
2012 66,89 88.31 -1.12 3.00
Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&Sipil) Vol. 6, Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559
Pou dkk, Pengaruh Indeks Pembangunan... E-457
Nusa Tenggara Timur
2011 67,75 59.43 5.63 4.20
2012 68,28 63.40 5.45 3.00
2013 68,77 66.85 5.56 3.04
Kalimantan Barat
2011 69,66 101.37 5.97 1.24
2012 70,31 93.89 5.83 1.00
2013 70,93 87.93 6.08 1.30
Kalimantan Tengah
2011 75,06 100.36 6.77 0.99
2012 75,46 84.24 6.69 1.00
2013 75,68 6981.36 7.37 1.02
Kalimantan Selatan
2011 70,44 147.07 6.12 0.81
2012 71,08 146.43 5.73 0.00
2013 71,74 92.91 5.18 0.61
Kalimantan Timur
2011 76,22 129.97 4.08 0.92
2012 76,71 103.42 3.98 0.00
2013 77,33 88.14 1.59 1.25
Kalimantan Utara
2011 0,00 0.00 0.00 0.00
2012 0,00 0.00 0.00 0.00
2013 74,72 0.00 0.00 0.00
Sulawesi Utara
2011 76,54 81.20 7.39 1.10
2012 76,95 69.56 7.86 1.00
2013 77,36 71.54 7.45 1.16
Sulawesi Tengah
2011 71,62 71.42 9.15 2.76
2012 72,14 57.59 9.27 2.00
2013 72,54 55.08 9.38 2.28
Sulawesi Selatan
2011 72,14 144.50 7.61 1.65
2012 72,70 149.76 8.37 1.00
2013 73,28 147.91 7.65 1.65
Sulawesi Tenggara
2011 70,55 55.09 8.96 2.61
2012 71,05 79.63 10.41 1.00
2013 71,73 68.41 7.28 1.83
Gorontalo
2011 70,82 39.47 7.68 3.72
2012 71,31 42.87 7.71 3.00
2013 71,77 39.41 7.76 3.22
Sulawesi Barat
2011 70,11 21.82 10.32 2.32
2012 70,73 26.02 9.01 1.00
2013 71,41 25.46 7.16 1.30
Maluku
2011 71,87 32.48 6.06 4.99
2012 72,42 43.37 7.81 4.00
2013 72,70 47.76 5.14 3.52
Maluku Utara
2011 69,47 17.36 6.40 1.13
2012 69,98 14.33 6.67 0.00
2013 70,63 20.85 6.12 0.89
Papua Barat
2011 69,65 10.25 27.08 8.78
2012 70,22 9.52 15.84 5.00
Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&Sipil) Vol. 6, Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559
E-458 Pou dkk, Pengaruh Indeks Pembangunan...
Papua penelitian yang diambil adalah keseluruhan data indeks pembangunan manusia, kapasitas fiscal, PDRB dan tingkat kemiskinan pada tahun 2011-2013 di 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terkait dengan penelitian. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian Web Searching pada badan resmi yang mempublikasikan data yang diperlukan. Adapun website lembaga dimaksud adalah BPS (www.bps.go.id)
dan Bappenas (simreg.bappenas.go.id).
Pada penelitian ini digunakan dua jenis variabel penelitian, yaitu variabel terikat (tingkat kemiskinan di 34 provinsi di Indonesia) dan variabel bebas (Indeks Pembangunan Manusia, Kapasitas Fiskal, PDRB).
Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini data tingkat kemiskinan (Y) di wakili oleh tingkat kedalaman kemiskinan (P1) di 34 provinsi di Indonesia. Variabel Indeks Pembangunan Manusia (X1): tingkat pembangunan manusia yang dinyatakan dalam bentuk persentase.Pada variabel Kapasitas Fiskal (X2):
ܭܽܽݏ݅ݐܽݏܨ݅ݏ݈݇ܽ ൌௗ௧௦ ൈ ͳͲͲΨ(1)
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik regresi linier berganda atau teknik multiregresi dengan menggunakan software SPSS.22. Adapun persamaanya sebagai berikut :
Y = α + β1 X1+ β2 X2+ β3 X3 + !...(2)
Y = Tingkat Kemiskinan(Variabel Dependen)
α = Konstanta untuk menguji signifikansi variabel independen yaitu Indeks Pembangunan Manusia (X1), Kapasitas Fiskal (X2) dan PDRB (X3), secara simultan terhadap variabel dependen yaitu tingkat kemiskian (Y). Dasar pengambilan keputusan dengan tingkat signifikansi α = 0,05 sebagai berikut. Sig. t > α 0,05 ; Ho Diterima : berpengaruh tidak signifikan. Sig. t < α 0,05 ; Ho Ditolak: berpengaruh signifikan. Uji-t digunakan untuk melihat pengaruh secara sendiri-sendiri dari setiap variabel bebas terhadap variabel tak bebas, apakah koefisien regresi dari masing-masing variabel dalam suatu model bersifat signifikan atau tidak.
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen yaitu Indeks Pembangunan Manusia (X1), Kapasitas Fiskal (X2) dan PDRB (X3), secara simultan terhadap variabel dependen yaitu tingkat kemiskian (Y). Dasar pengambilan keputusan dengan tingkat signifikansi α = 0,05 sebagai berikut. Sig. F > 0,05 ; Ho Diterima. Sig. F < 0,05 ; Ho Ditolak.
Untuk menguji variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan, maka dibuat hipotesis sebagai berikut :
a. Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen yaitu Indeks Pembangunan Manusia (X1), Kapasitas Fiskal (X2) dan PDRB (X3), secara simultan terhadap variabel dependen yaitu tingkat kemiskian (Y).
Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&Sipil) Vol. 6, Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559
Pou dkk, Pengaruh Indeks Pembangunan... E-459
Kapasitas Fiskal (X2) dan PDRB (X3), secara simultan terhadap variabel dependen yaitu tingkat kemiskian (Y).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 2, diperoleh persamaan multiregresi seperti di dibawah. Dari data tabel hasil persamaan multiregresi diatas dapat diketahui bahwa konstanta mempunyai nilai 50,551 yang artinya apabila variable independennya (IPM, kapasitas fiscal dan PDRB) konstan maka diperkiran variabel dependen yaitu tingkat kemikinan naik sebesar akan menurun sebesar 50,551%. Variable IPM mempunyai nilai -0,624 dan mempunyai nilai signifikansi t nya sebesar 0,00 yang mana kurang besar dari 0,05 maka Ho ditolak, artinya bahwa IPM berpengaruh negative secara signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Kapasitas fiscal mempuyai nilai 0,003 dan mempunyai nilai signifikan t sebesar 0,322 artinya lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima, artinya bahwa kapasitas fiscal tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Purwianty dan Sugiarto (2013) yang menyatakan bahwa IPM tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia, sedangkan kapasitas fiskal mempengaruhi kemiskinan secara signifikan. Hal ini sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh Kanbur dan Squire bahwa perbaikan
di bidang pendidikan dan kesehatan akan dapat mengurangi kemiskinan.
Kapasitas fiskal juga mempengaruhi kemiskinan secara negatif, artinya semakin tinggi kapasitas fiskal suatu daerah maka kemiskinan di daerah tersebut akan semakin rendah. Studi yang dilakukan Wisnu dan Bagio (2011) menyatakan bahwa IPM berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan di kabupaten/kota Jawa Tengah. hasil penelitian ini Mulyaningsih (2008) bahwa indeks pembangunan manusia memuat tiga dimensi penting dalam pembangunan yaitu terkait dengan aspek pemenuhan kebutuhan akan hidup panjang umur
(Longevity) dan hidup sehat (healthy life),
untuk mendapatkan pengetahuan (the
knowledge) dan mempunyai akses kepada
sumber daya yang bisa memenuhi standar hidup. Artinya, tiga dimensi penting dalam pembangunan manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap kemiskinan.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kapasitas fiscal tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Artinya, Semakin tinggi kapasitas fiscal maka kemiskinan juga akan meningkat. Temuan ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwianty dan Sugiarto (2013) yang menyatakan bahwa kapasitas fiscal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan atau semakin tinggi kapasitas fiskal makan semakin rendah angka kemiskinan.
Tingkat Kemiskinan = 50,551 - 0,624IPM + 0,003Fiskal - 0,761PDRB ... (3)
Tabel 2
Implikasi dan Signifikansi
VARIABEL B t Sig.
Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&Sipil) Vol. 6, Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559
E-460 Pou dkk, Pengaruh Indeks Pembangunan...
Temuan penelitian ini lainnya yakni bahwa PDRB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wisnu dan Bagio (2011) yang menyatakan bahwa PDRB dan IPM sama-sama berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan di kabupaten/kota Jawa Tengah, dan juga mendukung penelitiannya Yoga dan Yanti (2012) yang menyatakan bahwa PDRB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan di Jawa Tengah yang artinya adalah apabila terjadi kenaikan terhadap PDRB maka akan adanya penurunan terhadap tingkat kemiskinan.
Hasil penelitian Wahyudi (2010) menyatakan bahwa PDRB dan IPM sama-sama berpengaruh negatif dan signifikan terhadap angka kemiskinan di Indonesia, hanya saja berbeda tingkat signifikannya. Namun pendapat ini tidak didukung oleh studinya Sinaga dan Tulus (2013) yang menyatakan bahwa tingkat PDRB berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan di Sumatera Utara, yang menunjukkan bahwa apabila terjadi kenaikan tingkat PDRB di Sumatera Utara maka tingkat kemiskinan di Sumatera Utara juga akan mengalami peningkatan.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh parsial dan simultan dari IPM, kapasitas fiskal, dan PDRB terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia periode 2011-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial IPM berimplikasi negative dan signifikan. Artinya, semakin tinggi IPM maka akan semakin rendah tingkat kemiskinan di Indonesia. Hal ini terjadi karena semakin banyaknya pembangunan manusia, tidak hanya jumlahnya yang bertambah tapi kualitas masing-masing
pun bertambah maka kemiskinan secara perlahan akan berkurang jumlahnya, karena semakin banyak manusia yang bisa menghasilkan sesuatu. Selanjutnya Kapasitas fiscal berimplikasi positif meski tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Artinya, kapasitas fiscal tidak berpengaruh terhadap kemiskinan. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya pengetahuan dari masyarakat mengenai fiscal itu sendiri dan karena keterbatasan informasi. Sementara PDRB berimplikasi negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Artinya, setiap terjadi pertumbuhan positif dari PDRB maka akan mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia. Ekspektasinya, jika pendapatan pemprov semakin meningkat tentu alokasi dana untuk pemberdayaan modal sosial provinsi bisa lebih intensif dalam mengurangi tingkat kemiskinan yang ada. Temuan studi lainnya adalah, IPM, Kapasitas Fiskal, dan PDRB memiliki kapasitas yang cukup tinggi dalam menjelaskan variasi tingkat kemiskinan di Indonesia.
Saran
Pembangunan kualitas manusia di Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi. Jika kualitas bertambah maka akan siap bersaing dengan orang lain yang berada di luar negeri, dan otomatis akan menurunkan angka kemiskinan. Perlunya pengetahuan terhadap fiscal harusnya lebih di kedepankan oleh pemerintah. Karena masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui apa itu fiscal, dan tidak bisa memanfaatkan peluang yang ada di dalam fiscal tersebut. Peningkatan PDRB harus lebih di tingkatkan kembali. Dari laju PDRB tersebut kita bisa mengetahui sektor-sektor yang sangat berkembang pesat, dan dari situlah kita bisa lebih mengembangkannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan
Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&Sipil) Vol. 6, Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559
Pou dkk, Pengaruh Indeks Pembangunan... E-461
DAFTAR PUSTAKA
Mauriza, Sazli dkk. 2013. Analisis Indeks Pembangunan Manusia di Kawasan Barat dan Kawasan TImur Provinsi
Aceh” Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah
Kuala, 1(2): 29-43.
Permana, Annggit Yoga dan Fitrie Arianti. 2012. Analisis Pengaruh PDRB, Pengangguran, Pendidikan, dan Kesehatan terhadap Kemiskinan di Jawa Tengah Tahun 2004-2009” Diponegoro Journal of Economics, l(1).
Santoso, Singgih. 2014. Statistik Parametrik (Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS). Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Saputra, Whisnu Adhi. 2011. Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, PDRB, IPM, Pengangguran terhadap Tingkat Kemiskinan di Kabupaten / Kota Jawa Tengah.
Sinaga, Kristina Pestaria, Tulus dan Open Darnius. 2013. Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, Pendidikan dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Kab/Kota provinsi Sumatera Utara tahun 2010–2011. Saintia Matematika, 1(3): 261–271.
Sugiyanto, Purwiyanti Septinan Franciari FX. 2013. Analisis Hubungan IPM, Kapasitas Fiskal dan Korupsi terhadap Kemiskinan di Indonesia (Studi Kasus 38 Kabupaten / Kota di Indonesia tahun 2008 dan 2010).
Journal of Economics, 2(2): 1-14.
Sugiyono. 2013. Metode Riset Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Bandung:Alfabeta.
Suliswanto, Muhammad Sri Wahyudi. 2010. Pengaruh Produk Domestik
Bruto (PDB) dan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) terhadap Angka Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Ekonomi