• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM PEMIMPIN CABANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM PEMIMPIN CABANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM

PEMIMPIN CABANG

Angkatan ke-196

(2)

Pemimpin Cabang memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian visi dan misi organisasi melalui implementasi Business Plan. Perkembangan bisnis di era VUCA dan TUNA dewasa ini, menuntut cabang untuk lincah dalam berselancar dalam setiap gelombang perubahan yang terjadi. Cabang memegang peranan penting sebagai ujung tombak jaringan distribusi dan layanan, untuk itu sebagai pucuk pimpinan tertinggi di cabang, Pemimpin Cabang dituntut untuk lebih berperan aktif dalam mencapai target kinerja dengan tetap memelihara harmonisasi baik pegawai maupun para stakeholder cabang.

Perkembangan teknologi dan proses digitalisasi harus mampu menjadi peluang peningkatan kinerja cabang dengan tetap mempertahankan personal touch kepada para nasabah. Keahlian di bidang selling dan service menjadi faktor kunci untuk mempertahankan nasabah dan mendapatkan nasabah baru. Dimana persepsi mengenai kualitas selling dan service dipengaruhi berdasarkan pengalaman-pengalaman nasabah selama berhubungan dengan bank. Menciptakan sebuah ekosistem yang saling menguntungkan antara nasabah dengan cabang, tentunya harus sejalan dengan upaya untuk meminimalkan risiko, terutama kaitannya dengan risiko operasional. Program pendidikan dan pelatihan ini akan memberikan solusi tepat bagi para peserta dalam menjawab berbagai tantangan dan kualifikasi kompetensi seorang pemimpin cabang.

Uraian Singkat

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Umum

Peserta program pemimpin cabang setelah lulus mengikuti program pendidikan diharapkan memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang General Banking Level 2 dan kualifikasi minimal untuk sertifikasi Risk Management Level 3 profesi Bankir berdasarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mengikuti Program Pemimpin Cabang, peserta diharapkan mampu :

Memimpin serta mengelola pegawai sehingga dapat mendukung pencapaian target bisnis yang telah direncanakan

Membina hubungan  jangka  panjang  dengan nasabahnya  atau pihak eksternal lainnya Membaca kebutuhan nasabah dan mempertemukan kebutuhan nasabah dengan produk dan jasa yang dimilikinya

Mengelola risiko yang  timbul dalam seluruh kegiatan perbankan yang dilakukan Berpikir taktis, strategis, dan mampu beradaptasi terhadap setiap jenis perubahan Berkomunikasi secara efektif,  baik dengan pihak internal maupun pihak eksternal Memiliki keberanian dalam mengambil keputusan

Merencanakan dan menjalankan program bisnis Melaksanakan fungsi monitoring dan controlling Mengelola human capital dan risiko

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

(3)

Dalam rangka standarisasi kompetensi bankir, Ikatan Bankir Indonesia (IBI) telah menyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang telah disahkan oleh BNSP. Kurikulum Sertifikasi Pemimpin Cabang ini telah disesuaikan dengan kualifikasi SKKNI untuk bidang General Banking Level II. Dalam hal ini LPPI telah bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP) untuk menyelenggarakan Uji Sertifikasi General Banking Level II bagi peserta diklat yang telah memenuhi persyaratan. Diharapkan setelah mengikuti program pelatihan pemimpin cabang, peserta dapat mengikuti uji sertikasi General Banking Level IIyang diselenggarakan oleh LSPP.   Selain SKKNI General Banking, kami telah menyesuaikan kurikulum manajemen risiko dalam program pendidikan dan pelatihan Pemimpin Cabang ini dengan kurikulum Risk Management Level III. Diharapkan program ini dapat menjadi bekal bagi peserta yang akan mengambil uji sertifikasi tersebut.

Guna mencapai keseluruhan daripada tujuan pembelajaran, maka program pemimpin cabang di desain sedemikian rupa sehingga memenuhi unsur kognitif (pengetahuan), afektif (rasa) dan psikomotorik (keahlian) pembelajaran dengan level kedalaman masing-masing pada setiap aktivitasnya.  Aspek kognitif sebagian besar diperoleh melalui tahapan kelasikal atau in-class training, sementara aspek afektif sebagian besar diperoleh pada tahapan benchmarking. Kemudian aspek psikomotorik akan dikembangkan oleh peserta pada tahapan outbound, uji makalah dan materi branch simulation. Adapun keseluruhan tahapan dimaksud meliputi :

Sertifikasi

Tahapan Program

Outdoor Training/ Outbond

Bertujuan sebagai sarana saling mengenal antar peserta dengan metode membangun teamwork building dalam bentuk outdoor games.

Kelasikal*

Program kelasikal akan berlangsung selama kurang lebih 5 (lima minggu) yang terdiri daripada 4 (empat) modul utama dan materi capita selecta. Pada setiap akhir modul, akan dilakukan evaluasi melalui ujian. Adapun modul dan tahapan dimaksud terdiri dari :

Modul Lingkungan Bisnis dan Digital Ekonomi

Modul ini berisikan materi mengenai Perkembangan Perekonomian Global dan Nasional, Banking 4.0 dan Revolusi Industri 4.0 serta dampaknya bagi bisnis cabang serta tren perkembangan ekonomi digital terkini serta tantangan nya bagi industri perbankan

Modul Banking Operation

Modul ini berisikan materi mengenai tren Digitalisasi Proses Bisnis, Operasional Cabang dan Sistem Pembayaran, Credit Management, Asset and Liability Management, Pengelolaan Jaringan dan Layanan, Investment Product, Trade Financing. Selain itu juga dilengkapi juga dengan materi bagaimana melakukan strategi peningkatan performa dan supervisi cabang.

Modul Governance, Risk & Compliance

Modul ini bertujuan untuk melengkapi pertimbangan dari sisi risiko, tata kelola dan kepatuhan terhadap peraturan pada aspek bisnis cabang dengan materi RBBR, Basel III, Credit Risk, Operational Risk dan Penilaian Risiko Cabang, juga materi-materi terkait Compliance, APU-PPT, Hukum, Pengendalian Internal dan Etika Bankir.

(4)

Benchmarking 

Program pendidikan dan pelatihan sertifikasi pemimpin cabang dilengkapi dengan aktivitas benchmarking ke luar negeri. Aktivitas ini dapat memberikan khasanah rasa baru kepada peserta terhadap perkembangan dan kondisi industri perbankan keuangan di negara lain. Benchmarking digunakan sebagai media untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman secara luas, serta menghadirkan dan menggunggah rasa, dimana peserta diajak mengenal lebih jauh perkembangan bisnis perbankan serta budaya yang berada di luar lingkungan bisnis kerjanya.

Modul Leadership & Softskill Development

Modul ini terdiri dari materi Management of Change, Leadership, Problem Solving and Decision Making. Pengelolaan SDM Cabang, Performance Management, Perencanaan dan Eksekusi serta Pipeline Management. Pada akhir modul dilengkapi dengan pengetahuan mengenai table manner yang diharapkan dapat dijadikan bekal peserta dalam mengikuti jamuan makan serta Branch Simulation sebagai role play simulasi sebagai seorang pemimpin cabang.

Metode Pembelajaran

Capita Selecta

Materi kelasikal dilengkapi capita selecta dengan topik materi yang senantiasa  disesuaikan dengan perkembangan isu-isu terkini di bidang perbankan dan keuangan, politik regional maupun kepemimpinan dan etika.

Critical Review

Secara berkelompok, peserta akan ditugaskan untuk meringkas dan mengevaluasi materi berdasarkan kelompok modul selama kelasikal dengan juga menggunakan bahan referensi lainnya yang relevan / terkait agar bisa memberikan tinjauan dan evaluasi secara lebih komprehensif. Hal ini guna mengukur tingkat pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan disetiap modul dengan kemudian dipresentasikan secara panel.

Presentasi Makalah  

Pada  tahapan akhir kelasikal peserta akan melakukan presentasi makalah yang berisikan kajian terhadap permasalahan sebagai seorang pimpinan cabang serta memberikan alternatif saran dan solusinya di masa yang akan datang.

Persiapan Uji Sertifikasi General Banking Level 2

Kami bekerja sama dengan IBI memberikan secara khusus pembekalan dalam rangka uji sertifikasi SKNNI General Banking Level 2. Bagi peserta yang memenuhi kualifikasi yang ditetapkan oleh pihak LSPP, akan diupayakan bisa langsung mengikuti uji sertifikasi.

Metode pembelajaran yang akan digunakan dalam pendidikan dan pelatihan ini adalah participant learning method melalui aktivitas pendukung seperti diskusi interaktif, role play, permainan, alat bantu visual, studi kasus, simulasi, dan kunjungan kerja dengan tujuan akhir mendukung pencapaian manfaat yang dimaksud atas setiap materi. Selama masa Pandemi Covid-19, kami melaksanakan kegiatan sesuai dengan Protokol Pencehagan Covid-19, dan memanfaatkan aplikasi digital meeting sebagai media ajar apabila dalam keadaan force majeur.

(5)

Metode pengajaran yang menciptakan komunikasi dan interaksi dua arah di dalam kelas.

IMITATE

yaitu metode pengajaran dengan memberikan kasus-kasus yang berhubungan langsung dengan kaitannya dengan materi ajar yang disampaikan, serta trik dan tips dalam memitigasinya.

CASE STUDY

Membahas kasus-kasus yang telah terjadi, atau kasus rancangan (designed cases)

untuk mengkonfirmasi

konsep, teori, framework

yang telah diterangkan

sebelumnya.

GROUP DISCUSSION

Menginspirasi peserta untuk mendapatkan pembelajaran (lesson learn), termasuk untuk menerapkannya di tempat kerja.

INTERNALIZE

Interactive game yang

berfungsi secara kognitif

dalam mempermudah

pemahaman soal dengan cara yang lebih fun

GAMIFICATION

LPPI sangat mengutamakan dan memprioritaskan kesehatan peserta. Sehingga sebagai langkah

preventif serta proteksi terhadap Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi, LPPI akan menerapkan

protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Peserta juga akan diikutkan Swab PCR

setiap minggu selama masa klasikal

CATATAN

Menerangkan konsep,

teori, framework,

konteks, dan manfaat yang diharapkan dari suatu materi pelatihan

EXPLAIN

Metode Pembelajaran

Metode Klasikal (In Class) adalah metode pembelajaran konvensional yang dilaksanakan secara

langsung dengan tatap muka. Metode ini dilaksanakan dengan menerapkan kombinasi :

(6)
(7)

PROTOKOL KESEHATAN DI LPPI

CATATAN

Selama peserta mengikuti kegiatan kelasikal di LPPI, peserta akan mendapatkan

Healty Kit yang terdiri dari Face Shield, Masker, Hand Sanitizer, Vitamin, dan Susu

Steril.

Selama masa Pandemi Covid-19 masih berlangsung, LPPI menerapkan Protokol

Pencegahan Covid-19. Hal ini WAJIB dilakukan dengan mempertimbangkan aspek

keselamatan dan kesehatan peserta didik merupakan prioritas utama bagi kami.

Adapun protokol kesehatan khusus yang kami terapkan, adalah sebagai berikut :

(8)

Mirza Adityaswara, SE, M.App. Fin. Direktur Utama

Master of Applied Finance dari Macquarie University, Sydney, Australia. Menjabat sebagai Director, Head of Securities Trading & Research, Bahana Securities, kemudian menjadi Director, Head of Equity Research & Bank Analysis di Credit Suisse Securities Indonesia pada tahun 2006. Menjabat sebagai Kepala Ekonom Bank Mandiripada 2010, Menjabat sebagai anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan sejak april 2012 ditugaskan sebagai Kepala Eksekutif LPS sekaligus Dewan Komisioner. Sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia dari 2013 s.d. 2019. Resmi menjadi Direktur Utama LPPI sejak 3 Februari 2020. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama OVO Indonesia.

Pemimpin Cabang Wakil Pemimpin Cabang

Pejabat yang akan dipromosikan menjadi Pemimpin Cabang atau setara

Pejabat lain yang selevel guna memperoleh Sertifikasi General Banking Level 2 dengan kualifikasi pengalaman bekerja minimal 5 tahun. Program pendidikan dan pelatihan ini sangat direkomendasikan untuk diikuti oleh :

1. 2. 3. 4.

Rekomendasi Peserta

Durasi Program

Program pendidikan dan pelatihan Pemimpin Cabang dilaksanakan selama 6 Minggu secara intensif meliputi kegiatan klasikal, pembekalan dan uji sertifikasi, critical review, presentasi, sampai pada kegiatan benchmarking.

Fasilitator

Para fasilitator pada program pendidikan dan pelatihan ini adalah para tenaga profesional, baik bankir aktif maupun faculty member LPPI dengan latar belakang regulator, bank pemerintah, bank swasta nasional dan asing, serta para entrepreneur berpengalaman dan kompeten pada bidangnya masing-masing.

Direksi LPPI

Mulya Effendi Siregar, PhD.

Direktur Bidang Bisnis Syariah

Meraih gelar Doctor of Philosophy Consumer Economics dari Ohio State University, Amerika Serikat pada tahun 1998. Sejak 31 Desember 2013 bergabung dengan Otoritas Jasa Keuangan sebagai Deputi Komisioner yang mengawasi tiga departemen yaitu Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan (DPNP), Departemen Perbankan Syariah (DPbS), Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan (DPIP). Presiden untuk menjadi ketua Panitia Seleksi Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada November 2016 – Maret 2017. Sejak 10 April 2017 sesuai RUPS Bank Syariah Mandiri ditetapkan sebagai Komisaris Utama Bank Syariah Mandiri. Menjabat sebagai  Direktur LPPI sejak Juni 2019.

Ir. Edy Setiadi, MSc.

Direktur Bidang Bisnis Kovensional

Meraih Direktur Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia. S2 dari Ohio State University USA   di bidang Keuangan Pedesaan (Rural Finance). Berpengalaman selama 25 thn di BI sebagai peneliti ekonomi, ahli di bidang SDM dan manajemen strategi serta bidang perbankan dan perkreditan. Terakhir menjabat di Otoritas Jasa Keuangan RI sebagai Deputi Komisioner Industri Keuangan Non Bank dan Komisaris Independen di BMI.

Dr. Krisna Wijaya, MM.

Direktur Keuangan & Umum

Meraih Menyelesaikan studi S-3 program Doktoral pada bidang Program Studi antar Bidang, Universitas  Gajah  Mada   pada   tahun  2009  dengan predikat Cum Laude. Direktur Operasional BRI (2000-2003) dan Direktur Bisnis Mikro dan Ritel BRI (2003-2005), Menjabat sebagai Kepala Eksekutif (CEO) Lembaga Penjamin Simpanan/LPS (2005-2007), lalu sebagai Komisaris PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2008-2010), Komisaris Independen PT Bank Mandiri Tbk (2010-2015), Anggota Tim Pengarah Forum Stabilitas Sistem Keuangan, Departemen Keuangan RI (2007). Menjabat sebagai Direktur LPPI sejak tahun 2014 dan Komisaris Utama PT. Danareksa

Komite Evaluasi Program

Zainal Fanani

Anggota Komite

Meraih gelar Sarjana Teknik Sipil Bidang Studi Transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Berpengalaman lebih dari 15 tahun di Industri Perbankan Syariah. Sebelum bergabung dengan LPPI menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Syariah Mandiri tahun 2007-2014. Memiliki keahlian di bidang perencanaan, keuangan, kepatuhan dan manajemen risiko di perbankan syariah. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Bank NTB Syariah.

Eka Bramantya Danuwirana, MS, EPC

Anggota Komite

Meraih gelar Bachelor Degree Mechanical Engineering dari University of Missouri-Columbia, USA kemudian Master of Science pada School of Aeronautics and Astronautics. Berpengalaman pada berbagai sektor diantara nya Senior Manager Consultant pada KPMG, Senior Vice President di bidang Human Capital, Strategic Planning, Compliance dan Corporate Secretary di Bank Syariah Mandiri, Chief Corporate Affairs Officer di XL Axiata dan HR Director Group di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Selain menjadi staf ahli direksi di LPPI, beliau juga saat ini menjabat sebagai Expert Board Member of Ikatan Alumni Habibie (IABIE)

(9)

TERIMA KASIH & SELAMAT BELAJAR

Pendaftaran & Informasi

Download aplikasi LPPI Mobile via Play Store/ App Store untuk

pendaftaran, atau melalui :

www.lppiconnect.com

Klik pada link :

https://bit.ly/BankingFinancial

Atau scan pada barcode dibawah

M. Nur Hadi | +62 812-8612-1935 | m.nurhadi@lppi.or.id

M. Fauzi| +62 811-888-3608 | fauzi@lppi.or.id

Nilai Investasi

Rp 77.500.000,- (Tujuh Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)

Referensi

Dokumen terkait

didasarkan pada pertimbangan hukum. 19 Dalam hal ini putusan yang dimaksud adalah putusan Pengadilan Agama Surabaya Nomor 951/Pdt.G/2018/PA.Sby tentang pembatalan perkawinan

Hasil analisis hubungan antara riwayat ISPA dengan kejadian tonsilitis kronik menggunakan uji chi square menunjukkan nilai p (0,010) < α (0,05) sehingga disimpulkan

apabila alternatif media telah ditentukan “dari atas” (misalnya oleh dinas pendidikan), sehingga mau tidak mau jenis media itulah yang harus dipakai. Kalau toh

Penelitian-penelitian yang membahas tentang membangun citra lembaga pendidikan Islam telah banyak dilakukan, dengan latar belakang berbagai tujuan, seperti dapat menjadi

Luaran dari workshop Sistem Penjamin Muti Internal ini adalah terbentuknya Badan Penjamin Mutu yang lebih optimal dalam melaksanakan SPMI di masing-masing

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali

psikologi memiliki akurasi interpretasi yang lebih tinggi dengan nilai rerata

Tanjung Balai Asahan, North Sumatra Kuala Tanjung and Teluk Nibung. Tanjung Balai Karimun, Riau Tanjung