No. 63/11/16 Th.XVIII, 1 November 2016
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG
DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR
MIKRO KECIL TRIWULAN
III
TAHUN
2016
BPS PROV I N SI SU M AT ERA SELAT AN
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG SUMATERA SELATAN TRIWULAN III TAHUN 2016 SEBESAR 1,27 PERSEN
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar Sedang (IBS) Sumatera Selatan Triwulan III Tahun 2016 sebesar 1,27 persen, menurun dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 3,85 persen.
Dari lima produksi IBS yang ada di Sumatera Selatan, dua jenis IBS mengalami kenaikan pertumbuhan sedangkan tiga lainnya mengalami penurunan. Kenaikan tertinggi terjadi pada Industri Makanan sebesar 20,51 persen sedangkan penurunan terendah terjadi pada Industri Kertas dan Barang dari Kertas sebesar minus 7,92 persen.
Penurunan pertumbuhan produksi IBS Sumatera Selatan selama Triwulan III Tahun 2016 sejalan dengan penurunan pertumbuhan IBS Nasional, dari sebesar 3,54 persen pada Triwulan II menjadi 0,89 persen pada Triwulan III Tahun 2016.
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL SUMATERA SELATAN TRIWULAN III TAHUN 2016 SEBESAR 1,48 PERSEN
Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil (IMK) Sumatera Selatan Triwulan III Tahun 2016 tumbuh sebesar 1,48 persen, menurun 2,62 persen dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 4,10 persen.
Pertumbuhan produksi tertinggi terjadi pada Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL sebesar 11,99 persen, sebaliknya pertumbuhan produksi terendah terjadi pada Industri Pakaian Jadi sebesar minus 15,75 persen.
I. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Triwulan III Tahun 2016 Sumatera Selatan
Produksi industri manufaktur besar sedang Sumatera Selatan selama triwulan III tahun 2016 mengalami pertumbuhan sebesar 1,27 persen. Pertumbuhan produksi ini menurun dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 3,85 persen. Perhitungan pertumbuhan IBS Sumatera Selatan ini didasarkan kepada hasil Survei Industri Besar Sedang Bulanan yang dilakukan terhadap 37 sampel perusahaan IBS dengan jenis industri sampel yang berbeda yang ada di Sumatera Selatan.
Penurunan pertumbuhan produksi IBS selama triwulan III tahun 2016 utamanya disebabkan oleh penurunan pertumbuhan industri kertas dan barang kertas (KBLI 17) sebesar minus 7,92 persen. Kelangkaan bahan baku masih menjadi kendala utama yang menyebabkan penurunan produksi pada industri ini. Selain itu, penurunan pertumbuhan juga terjadi pada industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI 20) dan industri karet dan barang dari karet dan plastik (KBLI 22) masing-masing sebesar 0,47 dan 1,75 persen. Meski mengalami penurunan pertumbuhan yang disebabkan oleh ketidakstabilan harga dibandingkan triwulan sebelumnya, namun angka pertumbuhan untuk kedua jenis IBS ini tidak mencapai nilai negatif.
Adapun dua jenis IBS yang tetap mengalami kenaikan pertumbuhan selama triwulan III ini adalah industri makanan (KBLI 10) dan industri minuman (KBLI 11) sebesar 20,51 persen dan 14,76 persen. Kenaikan pertumbuhan yang cukup tinggi ini disebabkan peningkatan produksi barang-barang hasil industri makanan dan minuman seperti minyak kelapa sawit (CPO) oleh perusahaan-perusahaan industri CPO yang ada di Sumatera Selatan. Adapun perbandingan pola pertumbuhan produksi per jenis IBS pada triwulan III tahun 2016 secara
q-to-qdapat dilihat pada Grafik 1.
Grafik 1
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Sumatera Selatan Triwulan III Tahun 2016 (Persen)
Secara y-on-y atau dengan membandingkan angka produksi di triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, pertumbuhan IBS Sumatera Selatan pada triwulan III tahun 2016 tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan q-to-q, yaitu sebesar 1,93 persen. Pertumbuhan ini lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II tahun 2016 sebesar 3,71 persen. Sejalan dengan pola pertumbuhan q-to-q, pertumbuhan tertinggi terjadi pada industri makanan sebesar 22,16 persen dan sebaliknya pertumbuhan terendah terjadi pada industri kertas dan barang dari kertas sebesar minus 10,13 persen.
Tabel 1
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Sumatera Selatan Triwulan II dan Triwulan III Tahun 2016 (Persen)
Kode
KBLI Jenis Industri TW IIq-to-qTW III TW IIy-on-yTW III
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
10 Industri Makanan -products Manufacture of food 4.11 20.51 3.79 22.16
11 Industri Minuman -beverages Manufacture of 3.86 14.76 2.35 17.46
17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas -Manufacture of paper and paper
products -1.60 -7.92 -2.40 -10.13
20 Industri Bahan Kimia dan Barang dariBahan Kimia -Manufacture of chemicals
and chemical products 2.66 0.47 -1.22 -4.88
22 Industri Karet, Barang dari Karet danPlastik -Manufacture of rubber and
plastic products 5.03 1.75 6.28 4.32
Industri Besar dan Sedang 3.85 1.27 3.71 1.93
II. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Triwulan III Tahun 2016 Sumatera Selatan dan Nasional
Pada triwulan III tahun 2016, produksi IBS Sumatera Selatan mencatat pertumbuhan sebesar 1,27 persen, masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional sebesar 0,89 persen. Jika dibandingkan antara pertumbuhan Sumatera Selatan dan Nasional, terdapat beberapa perbedaan pola pertumbuhan untuk beberapa jenis IBS seperti industri minuman dan industri bahan kimia. Namun perbedaan tersebut tidak mempengaruhi pola pertumbuhan secara keseluruhan yang sama-sama menunjukkan perlambatan selama triwulan III ini.
perbandingan pola pertumbuhan per jenis IBS Sumatera Selatan dan Nasional selama triwulan III tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 2.
Grafik 2
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan III Tahun 2016 (Persen)
Tabel 2
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan III Tahun 2016 (Persen)
Kode
KBLI Jenis Industri Sumsel Nasional Sumsel Nasionalq-to-q y-on-y
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
10 Industri Makanan -food products Manufacture of 20.51 3.21 22.16 7.70
11 Industri Minuman -beverages Manufacture of 14.76 -4.79 17.46 -1.47
17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas -Manufacture of paper and paper
products -7.92 -0.57 -10.13 -2.07
20 Industri Bahan Kimia dan Barang dariBahan Kimia -Manufacture of
chemicals and chemical products 0.47 3.05 -4.88 0.47
22 Industri Karet, Barang dari Karet danPlastik -Manufacture of rubber and
plastic products 1.75 -2.66 4.32 -12.58
Industri Besar dan Sedang 1.27 0.89 1.93 5.07
Sumsel Nasional 0,00
1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00
q-to-q
y-on-y
1,27 1,93
0,89
III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Triwulan III Tahun 2016 Sumatera Selatan
Pertumbuhan produksi IMK pada triwulan III tahun 2016 sebesar 1,48 persen, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 4,10 persen. Penurunan pertumbuhan produksi selama triwulan III disebabkan oleh adanya usaha yang sementara tidak berproduksi dan juga sebagian usaha sudah tutup bahkan mengalami kerugian. Adapun usaha yang sementara tidak berproduksi antara lain disebabkan oleh beralihnya kembali pelaku usaha industri ke sektor pertanian demi mendapatkan keuntungan yang lebih selama musim panen.
Berdasarkan hasil Survei Industri Mikro dan Kecil Tahun 2016 (VIMK-16) Triwulan III yang dilakukan pada awal Oktober 2016, berikut adalah angka pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil triwulan III tahun 2016 Sumatera Selatan dirinci per jenis industri.
Grafik 3
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Sumatera Selatan Triwulan III Tahun 2016 (Persen)
Sebaliknya, pertumbuhan produksi terendah selama triwulan III tahun 2016 terjadi pada industri pakaian jadi (KBLI 14) dengan pertumbuhan sebesar minus 15,75 persen. Sebagai perbandingan, pertumbuhan industri ini di triwulan II cukup tinggi sebesar 7,72 persen. Penurunan ini disebabkan menurunnya permintaan jahit pakaian jadi setelah musim lebaran dan tahun ajaran baru. Selain itu, pertumbuhan negatif lainnya juga terjadi pada industri furnitur (KBLI 31) dan industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (KBLI 15) masing-masing sebesar minus 19,51 persen dan minus 10,04 persen.
Bertolak belakang dengan pertumbuhan produksi IMK q-to-q, secara y-on-y produksi IMK di Sumatera Selatan pada triwulan III tahun 2016 menunjukkan peningkatan pertumbuhan sebesar 14,83 persen. Pertumbuhan tertinggi dimiliki oleh industri percetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI 18) sebesar 47,06 persen, sebaliknya IMK dengan pertumbuhan produksi terendah terjadi pada industri minuman dengan pertumbuhan sebesar minus 24,84 persen.
Secara lebih detail, pertumbuhan produksi IMK Sumatera Selatan baik dengan membandingkan angka produksi dengan triwulan sebelumnya (q-to-q) maupun dengan membandingkan angka produksi dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y) dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Sumatera Selatan Triwulan III Tahun 2016 (Persen)
KBLI Jenis Industri q-to-q y-on-y
(1) (2) (3) (4)
10 Industri Makanan 2.19 15.82 11 Industri Minuman -8.33 -24.84 13 Industri Tekstil 0.39 12.00 14 Industri Pakaian Jadi -15.75 -13.80 15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki -10.04 -19.20 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabusdan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya -1.50 10.80 17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas 9.37 6.17 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 11.57 47.06 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -1.27 2.45 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 1.64 16.78 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 5.85 9.57 28 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 11.99 46.49 29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer 0.00 24.88 30 Industri Alat Angkutan Lainnya -8.39 7.92 31 Industri Furnitur -10.51 17.24 32 Industri Pengolahan Lainnya -11.00 -14.74
IV. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Triwulan III Tahun 2016 Sumatera Selatan dan Nasional
Seperti telah diketahui sebelumnya, pertumbuhan produksi IMK triwulan III tahun 2016 Sumatera Selatan mengalami pertumbuhan sebesar 1,48 persen. Angka pertumbuhan selama triwulan ini masih lebih tinggi dibandingkan angka pertumbuhan nasional sebesar minus 2,06 persen.
Secara nasional, pertumbuhan produksi IMK tertinggi pada triwulan III tahun 2016 terjadi pada industri mesin dan perlengkapan YTDL (KBLI 28) yang tumbuh sebesar 6.28 persen, sedangkan industri dengan pertumbuhan produksi terendah secara nasional terjadi pada industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer (KBLI 29) yang mengalami perlambatan pertumbuhan hingga minus 8,20 persen. Selanjutnya, perbandingan pola pertumbuhan produksi IMK per jenis industri Sumatera Selatan dan Nasional dapat diamati pada Grafik 4.
Grafik 4
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan III Tahun 2016 (Persen)
Selanjutnya, meskipun sama-sama menunjukkan nilai positif, namun angka pertumbuhan produksi IMK y-on-y Sumatera Selatan secara total masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional, yaitu sebesar 5,75 persen. Pertumbuhan produksi nasional IMK tertinggi pada triwulan III tahun 2016 terjadi pada industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 20,84 persen, sebaliknya IMK dengan pertumbuhan produksi terendah terjadi pada barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang pertumbuhannya melambat sebesar minus 12,40 persen.
Tabel 4
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan III Tahun 2016 (Persen)
KBLI Jenis Industri Sumsel Nasional Sumsel Nasionalq-to-q y-on-y
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
10 Industri Makanan 2.19 -0.26 15.82 9.70 11 Industri Minuman -8.33 1.57 -24.84 13.71 13 Industri Tekstil 0.39 -0.48 12.00 15.54 14 Industri Pakaian Jadi -15.75 -5.87 -13.80 7.14 15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki -10.04 -7.84 -19.20 2.38
16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dariKayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari
Bambu, Rotan dan Sejenisnya -1.50 2.15 10.80 7.70 17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas 9.37 -1.31 6.17 19.05 18 Industri Percetakan dan Reproduksi MediaRekaman 11.57 2.14 47.06 20.84 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -1.27 -2.35 2.45 -2.20 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 1.64 -0.51 16.78 0.59 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin danPeralatannya 5.85 -5.92 9.57 -12.40 28 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 11.99 6.28 46.49 17.19 29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer danSemi Trailer 0.00 -8.20 24.88 7.40 30 Industri Alat Angkutan Lainnya -8.39 4.52 7.92 18.01 31 Industri Furnitur -10.51 -4.17 17.24 0.64 32 Industri Pengolahan Lainnya -11.00 -1.12 -14.74 -1.54