• Tidak ada hasil yang ditemukan

– PTPN II code of conduct

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " – PTPN II code of conduct"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

1

Good Corporate Governance

PESAN DIREKSI

Kepada Yth,

Komisaris, Direksi, dan Seluruh Karyawan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Di

Tempat

Pada saat ini telah terjadi perubahan yang cukup kuat pada lingkungan perusahaan, dimana tuntutan dari berbagai pihak yang berkepentingan terhadap PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) dirasakan begitu menonjol. Konerja perusahaan menjadi sangat terpengaruh dengan kualitas interaksi berbagai pihak yang berkepentingan tersebut (stakeholder), baik secara langsung maupun tidak langsung.

Sebagai perusahaan yang besar, kita harus dapat mengantisipasi hal tersebut. Kita harus memiliki tekad untuk melakukan peningkatan pada bebagai aspek hubungan perusahaan dengan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan agar tercipta hubungan yang berkualitas, dan pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan.

Sebagai perwujudan tekad ataupun komitmen dasar bagi kita untuk memperhatikan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, maka pada saat ini perusahaan telah menyusun Pedoman Perilaku Perusahaan atau Code of Conduct.

(2)

2

Good Corporate Governance

mencapai Visi dan Misi perusahaan. Diharapkan kita dapat meningkatkan kredibilitas dan reputasi perusahaan, menghilangkan keraguan dalam berpelikaku etis, mencegah penyalahgunaan wewenang dan kecurangan, menghindari terjadinya konflik kepentingan & mempertahankan integritas, kejujuran serta profesionalisme seluruh individu dalam perusahaan.

Pedoman Perilaku Perusahaan atau Code of Conduct ini berlaku sah sejak ditandatangani oleh Komisaris dan Direksi.

Akhirnya kami mengaharapkan agar kita dapat secara sungguh-sungguh mengetahui, memahami dan menerapkan pedoman ini demi kepentingan kita bersama dan kejayaan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero).

Tanjung Morawa, ………….. 2012

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara II

Komisaris

Ato Suprapto Komisaris Utama

Direksi

(3)

3

Good Corporate Governance

Bab I

Pendahuluan

A. Pengertian Umum

Pedoman Perilaku Perusahaan atau Code of Conduct adalah norma tertulis yang menjadi panduan standar perilaku dan komitmen seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) dalam kegiatan operasional perusahaan maupun berperilaku kepada stakeholder.

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) dilakukan dengan latar belakang sebagai berikut :

1. SK Menteri BUMN nomor KEP-117/M-MBU/2002, tanggal 31 Juli 2002 bagian kedua pasal 32, selanjutnya direvisi dengan Peraturan Menteri BUMN nomor PER-01/MBU/2011 BAB X pasal 40 yang berisi aturan etika berusaha dan anti korupsi serta donasi.

2. Disadari bahwa telah terjadi perubahan yang cukup kuat pada lingkungan bisnis perusahaan, dimana tuntutan terhadap pemenuhan kepentingan para stakeholder dalam pengelolaan perusahaan begitu menonjol pada saat ini.

(4)

4

Good Corporate Governance

4. Adanya keinginan kuat untuk memperbaiki kondisi seluruh aspek yang ada di perusahaan untuk menyehatkan dan meraih kinerja puncak perusahaan serta untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).

C. Maksud dan Tujuan Code of Conduct

Maksud penyusunan Code of Conduct untuk mewujudkan komitmen bersama dari pegawai dan manajemen dalam rangka mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi perusahaan secara profesional dan beretika tinggi.

Tujuan yang ingin dicapai dari adanya Code of Conduct adalah mendorong terwujudnya standar kerja yg maksimal bagi manajemen dan seluruh karyawan PT.Perkebunan Nusantara II (Persero).

D. Manfaat Code of Conduct

1. Meningkatkan kredibilitas dan reputasi perusahaan karena perilaku etis telah dijadikan sebagai budaya perusahaan.

2. Membantu menghilangkan keraguan dalam berperilaku secara etis.

3. Berperan sebagai alat mekanisme pencegahan penyalahgunaan wewenang dan kecurangan.

4. Mencegah timbulnya benturan kepentingan dan memberikan rambu-rambu yang jelas bagi individu dalam perusahaan untuk menghindarkan diri dari konflik kepentingan.

(5)

5

Good Corporate Governance E. Visi dan Misi Perusahaan

Perusahaan telah menetapkan Visi dan Misi yang akan dipedomani sebagai fokus masa depan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero), Yaitu :

Visi

Dari Perusahaan Perkebunan Menjadi Perusahaan Multi Usaha Berdaya Saing Tinggi

To Be Competitive !!

Misi

1. Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya dan usaha 2. Memberikan kontribusi optimal

3. Menjaga kelestarian dan pertambahan nilai

F. Core Values

1. To Our Customer

Memberikan kepuasan mutu dan kepastian penyerahan yang berdaya saing serta menempatkan pelanggan sebagai mitra terhormat.

2. To Our Empleyee

Menempatkan pekerja sebagai mitra berusaha dan membimbing mereka untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki demi kelangsungan usaha dan kesejahteraan keluarga.

3. To Our Share Holders

(6)

6

Good Corporate Governance 4. To Our Community

Menempatkan perusahaan sebagai BUMN yang memberikan kemaslahatan bagi masyarakat dan peduli terhadap kualitas sumber daya alam

G. Karakter Karyawan

Sejalan dengan semangat Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System) maka karyawan perusahaan harus memiliki karakter sebagai berikut :

1. Pekerja keras, tangguh dan bertanggung jawab 2. Sadar berbiaya

3. Persaudaraan dan kebersamaan 4. Taqwa dan berakhlak mulia 5. Setia pada Nusantara dua

H. Maksud dan Tujuan Perusahaan

Sesuai dengan pasal 3 ayat 1 Akta No. 33 Tahun 2008 tanggal 13 Agustus 2008 dinyatakan bahwa maksud dan tujuan perusahaan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro industry, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas. berlandaskan kepada azas :

(7)

7

Good Corporate Governance

2. Berkembangnya kegiatan agribisnis perkebunan sesuai dengan prinsip perusahaan yang sehat, kuat dan tumbuh.

3. Meningkatnya posisi portofolio bisnis melalui perbaikan internal semua aspek sumber daya yang dimiliki.

4. Terpeliharanya sumberdaya alam dan lingkungan serta konservasi air dan tanah.

I. Nilai-nilai Yang Dianut Perusahaan

Nilai-nilai yang diyakini & yang akan diterapkan bersama dilingkungan perusahaan mencerminkan budaya perusahaan dalam menyatukan gerak langkah setiap individu untuk mencapai tujuan bersama, yaitu sebagai berikut :

Profesional

Senantiasa bekerja sesuai keahlian dalam mencapai target yang ditetapkan secara efisien dan efektif.

Kesetaraan

Memperhatikan kepentingan semua stakeholder secara seimbang.

Kemakmuran

Seluruh aktivitas yang dilakukan juga berorientasi untuk mening-katkan kesejahteraan pimpinan dan karyawan.

Kejujuran

(8)

8

Good Corporate Governance Integritas

Dalam aktivitas selalu bertanggung jawab, pantang menyerah, setia dengan dilandasi oleh iman dan taqwa.

Kerjasama

(9)

9

Good Corporate Governance

Bab II

Komitmen Perusahaan kepada Stakeholders

Pada era global saat ini perusahaan tidak dapat menghindari adanya

kepentingan pihak lain di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi

kinerja perusahaan, baik secara langsung maupun tidak. Stakeholders

atau pihak-pihak yang berkepentingan atau menerima keuntungan

maupun mendapat beban, baik langsung maupun tidak, sebagai akibat

dari aktivitas perusahaan yang dijalankan oleh Direksi, dalam kendali

pengawasan oleh Komisaris, haruslah mendapat perhatian yang cukup

dan seimbang sesuai dengan kepentingannya masing-masing. Stakeh

olders perusahaan yang harus diperhatikan oleh Direksi dan Komisaris

adalah sebagai berikut :

1. Pemilik / Pemegang Saham

2. Karyawan dan Serikat Pekerja

3. Pelanggan

4. Rekanan atau Pemasok

5. Sesama Perusahaan Perkebunan

6. Pemerintah

7. Masyarakat dan Lingkungan

8. Media Massa / LSM

9. Mitra Pemasaran

10. Kreditur dan Bank

Komitmen perusahaan kepada Stakeholders tersebut di atas adalah

(10)

10

Good Corporate Governance

A. Komitmen Perusahaan kepada Pemegang Saham / Pemilik

1. Meningkatkan secara sungguh-sungguh dan berkesinambungan nilai pemegang saham (Shareholder value) seperti tingkat laba, tingkat pertumbuhan, dan kepentingan lain dari pemegang saham sesuai peraturan perundang-undangan.

2. Selalu berusaha untuk berinovasi dalam menciptakan peluang-peluang bisnis guna meningkatkan kemajuan perusahaan.

3. Perusahaan menerapkan dengan sungguh-sungguh prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) termasuk didalamnya jujur dan akurat dalam pencatatan serta pelaporan transaksi bisnis sesuai prinsip akuntansi yang berlaku.

B. Komitmen Perusahaan kepada Karyawan dan Serikat Pekerja

1. Menghargai dan menempatkan karyawan sebagai asset utama

perusahaan yang kemampuannya (Capability) akan terus

dikembangkan dengan pendidikan dan pelatihan secara

berkelanjutan.

2. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk

mengem-bangkan karir seluas-luasnya dan secara adil.

3. Berusaha meningkatkan pemenuhan kesejahteraan dan hak

karyawan secara adil, layak, dan transparan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

4. Perusahaan selalu berusaha menciptakan lingkungan kerja yang

(11)

11

Good Corporate Governance

5. Perusahaan wajib memastikan bahwa asset dan lokasi usaha serta

fasilitas PTPN II lainnya, memenuhi peraturan

perundang-undangan berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan kerja

serta pelestarian lingkungan.

6. Mempekerjakan, menetapkan besarnya gaji, memberikan

pelatihan, menetapkan jenjang karir, serta menentukan

persyaratan kerja lainnya tanpa memperhatikan latar belakang

etnik, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh yang dipunyai

seseorang, atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh

peraturan perundang-undangan.

7. Menyediakan lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk

tekanan (pelecehan) yang mungkin timbul sebagai akibat

perbedaan watak, keadaan pribadi, dan latar belakang

kebudayaan seseorang.

8. Menjamin kebebasan karyawan untuk menyampaikan pendapat

dan aspirasi kepada perusahaan dengan cara yang beretika dan

sesuai dengan peraturan.

9. Memberikan penghargaan kepada pegawai/ karyawan yang

berprestasi dan mengenakan sanksi terhadap karyawan yang

melanggar ketentuan perusahaan.

10. Memberlakukan sistem rekruitmen yang adil dan transparan

berdasarkan kebutuhan dan dengan standar kualifikasi yang

(12)

12

Good Corporate Governance

11. Perusahaan menghargai dan menjaga kerahasiaan catatan

maupun informasi pribadi karyawan.

12. Serikat pekerja yang ada merupakan mitra perusahaan dalam

menyalurkan aspirasi karyawan dan membantu menangani

permasalahan perusahaan yang menyangkut karyawan.

C. Komitmen kepada Pelanggan.

1. Perusahaan menempatkan pelanggan sebagai mitra strategis

dalam bisnis perusahaan, sehingga perusahaan akan selalu

memberikan informasi yang akurat kepada pelanggan.

2. Menyediakan produk dengan mutu terbaik dan fasilitas pelayanan

yang sama kepada semua pelanggan.

3. Selalu mengutamakan sikap jujur dan adil serta beretika dalam

berbisnis dengan pelanggan.

4. Menjamin penyerahan barang dan jasa dengan jumlah dan waktu

yang tepat sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

5. Memperhatikan keluhan dan masukan dari pelanggan untuk

ditanggapi sesegera mungkin.

6. Memberikan penghargaan kepada pelanggan yang baik dan

mengenakan sanksi yang tegas terhadap pelanggan yang

melanggar ketentuan perusahaan.

7. Perusahaan melindungi dan menjaga kerahasiaan pelanggan

dengan sebaik-baiknya

(13)

13

Good Corporate Governance Pemasok.

1. Memlihara komunikasi yang baik dengan rekanan atau pemasok sebagai mitra strategis yang berperan menjamin ketersedian pasokan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam operasi perusahaan.

2. Menciptakan hubungan yang baik dan memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh rekanan.

3. Selalu mengutamakan sikap jujur dan fair serta beretika dalam berbisnis dengan rekanan dan pemasok.

4. Melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa secara transparan sesuai ketentuan yang berlaku.

5. Memberikan kepastian pembayaran sesuai jumlah dan jadwal yang ditetapkan dalam perjanjian.

6. Memberikan penghargaan kepada perusahaan rekanan dan pemasok yang baik dan mengenakan sanksi yang tegas terhadap yang melanggar ketentuan perusahaan.

7. Menghormati seluruh isi perjanjian yang telah dibuat antara perusahaan dengan rekanan/ pemasok.

E. Komitmen terhadap Sesama Perusahaan Sejenis

1. Menempatkan usaha perkebunan lainnya sebagai pesaing sekaligus partner dalam berkompetisi secara sehat.

2. Menjadikan perusahaan perkebunan lainnya sebagai tolok ukur (benchmark) guna meningkatkan kinerja perusahaan.

(14)

14

Good Corporate Governance

perusahaan perkebunan lainnya dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan.

4. Memberikan penghargaan kepada perusahaan sejenis yang mau bersinergi dalam meningkatkan kinerja perusahaan dan mengenakan sanksi yang tegas terhadap yang melanggar ketentuan perusahaan.

F. Komitmen Perusahaan terhadap Pemerintah

1. Senantiasa berkomunikasi dan menjaga hubungan yang beretika dengan pemerintah, sehingga setiap kebijakan pemerintah selalu dapat diantisipasi dengan baik demi kemajuan dan kelangsungan usaha perusahaan.

2. Mematuhi aturan pemerintah yang berlaku didaerah operasional perusahaan termasuk kewajiban pajak, retribusi, dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan.

G. Komitmen Perusahaan terhadap Masyarakat dan Lingkungan

1. Membina hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar, melibatkan tenaga kerja yang berasal dari masyarakat setempat secara proporsional tanpa menyampingkan kompetensinya sesuai dengan standar perusahaan.

2. Memberikan manfaat kepada masyarakat maupun lingkungan disekitar tempat operasional perusahaan sesuai dengan prinsip Kemitraan dan Bina Lingkungan (Community Development).

(15)

15

Good Corporate Governance

H. Komitmen Kepada Media Massa / LSM

1. Mengupayakan akses informasi yang relevan bagi kepentingan masyarakat dan perusahaan dengan tetap menghormati kode etik jurnalistik.

2. Menempatkan Lembaga Swadaya Masyarakat sebagai sumber untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan untuk menciptakan keseimbangan social.

I. Komitmen kepada Legislatif

Menjaga hubungan baik dengan legislator untuk mendapat dukungan dalam kelancaran operasi dan pengembangan usaha.

J. Komitmen terhadap Mitra Pemasaran

1. Mitra pemasaran merupakan pihak strategis bagi perusahaan dalam memasarkan produk dan jasa perusahaan.

2. Membina hubungan yang harmonis dengan mitra pemasaran.

3. Melakukan perikatan bisnis pemasaran hanya dengan lembaga pemasaran yang resmi dan menguntungkan perusahaan.

4. Menjamin akurasi informasi produk dan jadwal penyerahan yang disajikan kepada mitra pemasaran.

5. Menepati seluruh kewajiban pembayaran kepada mitra pemasaran tepat pada waktunya sesuai kesepakatan yang dibuat.

(16)

16

Good Corporate Governance

1. Membina hubungan yang baik dan beretika dengan kreditur dan Bank yang sehat.

2. Menjamin akurasi informasi keadaan perusahaan kepada para kreditur dan Bank.

3. Mematuhi jadwal pengembalian pinjaman dan beban lainnya yang diwajibkan sesuai dengan kesepakatan dengan kreditur.

(17)

17

Good Corporate Governance

Hubungan Pimpinan dan Karyawan

PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) merupakan BUMN yang memiliki

aktivitas yang kompleks dan melibatkan jumlah karyawan yang sangat

banyak. Sukses atau tidak jalannya perusahaan sepenuhnya tergantung

pada aktivitas yang dilakukan oleh karyawan, sehingga interaksi antar

karyawan baik antar sesama pelaksana maupun antar pimpinan dengan

pelaksana menjadi perhatian perusahaan dan perlu dijaga untuk

menciptakan kondisi yang baik dalam menunjang aktivitas perusahaan.

A. Pengertian

1. Yang dimaksud sebagai Pimpinan dalam Pedoman Prilaku

Perusahaan (Code of Conduct) adalah Komisaris, Direksi, dan

semua pejabat yang membawahi karyawan.

2. Yang dimaksud sebagai Karyawan adalah karyawan yang bekerja

di PT Perkebunan Nusantara II ( Persero) berikut anak

perusahaan yang mempunyai jenjang penggolongan dari IA

sampai dengan IV D dengan memperoleh upah, tidak termasuk

Direksi dan Komisaris.

B. Prilaku Sesama Karyawan

1. Setiap karyawan mempunyai kesempatan yang sama untuk maju

dan berkembang untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang

dibiayai oleh perusahaan.

2. Masing-masing karyawan merupakan bagian dari perusahaan

(18)

18

Good Corporate Governance

kemajuan maupun kelangsungan operasi perusahaan.

3. Senantiasa berupaya untuk meningkatkan profesionalisme dengan

bekerja memenuhi sasaran kerja yang ditentukan.

4. Selalu menjaga perilaku sopan dan santun baik didalam maupun

diluar tugas.

5. Tidak melakukan penekanan atau intimidasi, penghinaan atau

berkata kasar, pelecehan ataupun provokasi, dan melakukan

demonstrasi sesuai ketentuan.

6. Menjaga dan menghormati hal yang bersifat pribadi sesame

karyawan, seperti agama, hari libur agama/ nasional, status

hidup, suku/ ras dan keluarga.

7. Disiplin, tidak meninggalkan aktivitas kerja sebelum waktunya tanpa izin dari atasan, dan atau tidak melakukan aktivitas lain untuk kepentingan pribadi atau pihak diluar perusahaan tanpa izin selama jam kerja.

8. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dirinya dan teman sekerjanya serta menggunakan peralatan kerja dalam hal sifat pekerjaannya mengharuskan demikian.

9. Menyerahkan kembali kepada perusahaan semua dokumen dan barang-barang milik perusahaan (termasuk rumah dinas/ asset perusahaan) yang ada padanya saat karyawan yang bersangkutan meletakkan jabatan/ diberhentikan atau dimutasikan.

(19)

19

Good Corporate Governance

1. Selalu memberikan panutan yang baik dalam tindakan dan tutur kata, bersikap arif, dan terbuka dengan bawahannya.

2. Membangun komunikasi yang terbuka dan konstruktif dengan bawahan.

3. Dalam mengambil kebijakan selalu berusaha melaksanakan kordinasi dan hubungan kerja yang harmonis dengan unit kerja lainnya untuk kepentingan perusahaan dan demi kelancaran tugas.

4. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembang-kan diri & meningkatmengembang-kan kinerja serta menghormati kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

5. Mengutamakan kepatuhan terhadap hokum dan kebijakan yang sudah ditetapkan secara konsekuen.

6. Menilai kinerja bawahan secara objektif.

7. Tidak memanfaatkan posisi atau jabatan untuk kepentingan pribadi, kelompok, atau pihak lain.

D. Prilaku Sebagai Bawahan

1. Bersikap hormat dan loyal kepada atasan dan membuat pertanggung jawaban dalam setiap pelaksanaan tugas yang diberikan.

2. Selalu kreatif dan berani mengambil inisiatif memberikan dukungan dalam menghadapi permasalahan yang timbul.

3. Berkomunikasi dengan atasan secara jujur, terbuka dan beretika.

4. Tidak melakukan tindakan yang bukan wewenangnya.

(20)

20

Good Corporate Governance

Komitmen atas Hal-Hal Khusus

Dalam operasi bisnis perusahaan sering terjadi hal-hal yang dapat mempengaruhi kelancaran bisnis perusahaan yang memerlukan antisipasi tertentu seperti adanya benturan kepentingan dengan berbagai pihak, kegiatan politik yang sedang berlangsung, acara jamuan makan yang diperlukan bagi kepentingan perusahaan (entertainment), dan lain sebagainya.

Komitmen perusahaan untuk hal-hal khusus tersebut adalah sebagai berikut :

A. Integritas Laporan Keuangan

1. Informasi Dalam laporan keuangan disajikan secara wajar, bebas dari kesalahan dan bias & secara jujur menyajikan apa yang dimaksudkan untuk dinyatakan (SFAC no.2).

2. Laporan Keuangan disajikan sesuai dengan standar Akuntansi keuangan yang berlaku.

3. Sebelum disetujui oleh RUPS dan dipublikasikan kepada stakeholder, Laporan Keuangan terlebih dahulu diaudit oleh Eksternal Auditor yang ditunjuk oleh PTPN II.

B. Perlindungan Informasi perusahaan dan Intangible Asset

(21)

21

Good Corporate Governance

2. Setiap karyawan wajib menjaga kerahasiaan informasi perusahaan.

C. Kewajiban Pengamanan Harta Benda Perusahaan

1. Setiap karyawan berkewajiban untuk menjaga, memelihara dan menggunakan harta benda perusahaan dengan cara yang sebaik-baiknya sesuai ketentuan.

2. Seluruh karyawan tidak diperkenankan untuk menggunakan dan memanfaatkan harta perusahaan untuk kepentingan di luar kepentingan perusahaan.

3. Setiap karyawan wajib menjaga keakuratan alat ukur, alat hitung milik perusahaan yang dipercayakan kepadanya guna membantu karyawan dalam menjalankan tugas yang diberikan.

4. Karyawan wajib menjaga kerahasiaan perusahaan yang meliputi: formula, desain, atau informasi lainnya yang merupakan keunggulan perusahaan.

D. Benturan Kepentingan

1. Setiap karyawan berkewajiban untuk mendahulukan kepentingan perusahaan dan menghindari timbulnya benturan kepentingan dalam berbagai bentuk dengan perusahaan.

2. Setiap karyawan tidak diperkenankan untuk memegang jabatan rangkap apapun di luar perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan bisnis dengan perusahaan.

(22)

22

Good Corporate Governance

benturan kepentingan bisnis dengan perusahaan.

4. Untuk mengantisipasi adanya konflik kepentingan, Komisaris dan Direksi harus mengungkapkan kepemilikan saham yang dimiliki di luar perusahaan dalam daftar khusus.

E. Kegiatan Politik

1. Perusahaan tidak menjalankan aktivitas politik dan tidak berafiliasi kepada partai politik serta tidak memberikan kontribusi apapun menyangkut aktivitas politik.

2. Setiap karyawan tidak diperkenankan untuk menjadi pengurus partai politik apapun.

3. Perusahaan menjamin kebebasan karyawan untuk menyalurkan aspirasi politiknya sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Perusahaan tidak memperkenankan adanya tindakan atau upaya untuk mempolitisir aktivitas Serikat Pekerja untuk kepentingan pihak manapun.

F. Jamuan Bisnis

(23)

23

Good Corporate Governance

G. Etika Berusaha dan Anti Korupsi

Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan BUMN dilarang memberikan atau menawarkan, atau menerima, baik langsung maupun tidak langsung, sesuatu yang berharga kepada atau dari pelanggan atau seorang Pejabat Pemerintah untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tidak termasuk dalam pengertian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah pemberian insentif kepada karyawan atau pihak lain yang telah ditetapkan perusahaan dalam rangka kepentingan perusahaan.

BUMN wajib membuat suatu pedoman tentang perilaku etika (code of Conduct), yang pada dasarnya memuat nilai-nilai etika berusaha.

Direksi wajib menandatangani Pakta Integritas untuk tindakan transaksional yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris dan/atau RUPS/Menteri

Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris dan Pejabat tertentu BUMN yang ditunjuk oleh Direksi, wajib menyampaikan laporan harta kekayaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

H. Donasi

(24)

24

Good Corporate Governance

Bab V Komitmen atas Penegakan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

Wujud komitmen dari penegakan pedoman perilaku perusahaan oleh seluruh karyawan adalah diawali dengan mengisi dan menandatangani lembar pernyataan kesediaan mematuhi dan menerapkan pedoman perilaku perusahaan.

Komitmen tersebut harus dijaga dengan adanya pemantauan dan pelaporan serta pemberian sanksi terhadap pelanggaran pedoman perilaku perusahaan.

A. Pelaporan Pelanggaran Pedoman Perilaku

1. Karyawan wajib melaporkan setiap pelanggaran atas pedoman perilaku perusahaan yang dilakukan karyawan lain kepada tim pemantau penerapan pedoman perilaku perusahaan yang dibentuk Direksi dengan disertai bukti yang cukup.

2. Tim pemantau wajib mencatat setiap laporan pelanggaran pedoman perilaku perusahaan dan melaporkannya secara berkala

kepada Direksi.

B. Sanksi atas Pelanggaran Pedoman Perilaku Perusahaan

(25)

25

Good Corporate Governance

Bab VI

Penutup

Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) disusun dengan tujuan

untuk menentukan sikap dan prilaku yang diharapkan akan dilakukan

oleh karyawan, karena dapat menghilang-kan keraguan (grey area)

dalam berperilaku serta memberikan arah yang konsisten mengenai

perilaku yang pantas atau tidak pantas pada karyawan berhadapan

dengan situasi yang dilematis.

Pedoman ini juga merupakan cerminan citra perusahaan bagi pihak

eksternal yang mengarah pada pembentukan reputasi. Penerapan

pedoman perilaku perusahaan diharapkan dapat memberikan arah bagi

seluruh karyawan baik pimpinan maupun pelaksana dalam menjalankan

operasi usaha di PT Perkebunan Nusantara II (Persero).

Sebagai wujud komitmen penerapan pedoman ini, setiap karyawan wajib

menandatangani pernyataan pengakuan atas pedoman ini dan

diperbaharui setiap tahun.

Dalam perjalanan waktu, dimungkinkan terjadinya penyesuaian atas

pedoman pada lingkungan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)

sehingga diharapkan seluruh karyawan dapat memberikan masukan yang

konstruktif dalam menyempurnakan pedoman perilaku perusahaan bagi

(26)

26

Good Corporate Governance

PERNYATAAN KEPATUHAN

Yang bertandatangan di bawah ini

Nama :

NIP/NIK :

Jabatan :

Bagian :

Lokasi Kerja :

Kebun/Unit :

Menyatakan telah membaca seluruh Pedoman Perilaku

Perusahaan (Code of Conduct), telah memahami dan dapat menerima

sepenuhnya serta berjanji akan menerapkan dengan sebaik-baiknya.

Saya bersedia untuk diberikan sanksi sesuai ketentuan

perusahaan apabila saya melanggar Pedoman Perilaku Perusahaan

(Code of Conduct).

Demikian Pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan

tanpa adanya paksaan dari manapun.

...tanggal... 2012

Referensi

Dokumen terkait

scaffolding yang ditinjau dari gaya belajar siswa terhadap kemampuan representasi matematis siswa. Tabel 2.2 (Persamaan dan perbedaan dengan

Dipilihnya model pembelajaran discovery learning dengan pendekatan saintifik karena model ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpikir, menemukan,

Kami mendefinisikan model bisnis sebagai representasi dari logika inti yang mendasari perusahaan dan pilihan strategis untuk menciptakan dan menangkap nilai dalam sebuah jaringan

Dalam Keputusan Presiden ini yang dimaksud dengan Tunjangan Bahaya Nuklir bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional yang

Abdul Moeloek Provinsi Lampung Sumber Dana BLUD Tahun Anggaran 2015 adalah:. Nama Perusahaan

Dengan sistem ujian sertifikasi berbasis komputer peserta dapat mengetahui hasilnya (kelulusan dan nilainya) langsung setelah ujian selesai dilaksanakan dan

Keterkaitan wilayah Provinsi Maluku secara internal diwujudkan dalam pola interaksi antar pusat – pusat pertumbuhan dan permukiman di wilayah yang memiliki hirarki/jenjang

Penelitian dengan fokus ini percaya bahwa objektivitas kajian dapat dicapai jika peneliti memandang teks secara otonom tanpa mengkait-kaitkan dengan penulis, pembaca, realitas