PEDOMAN
REVITALISASI KAWASAN
1. Landasan Hukum dan Teori
2. Peraturan Menteri PU
2. Peraturan Menteri PU
UU No. 11 tahun 2011
tentang Cagar Budaya
(UUCB)
Pelestarian: upaya dinamis untuk mempertahankan keberadaan Cagar Budaya dan nilainya dengan cara melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkannya
BENDA
BANGUNAN
STRUKTUR
KAWASAN
SITUS
Pelestarian: kegiatan perawatan, pemugaran, serta pemeliharaan
bangunan gedung dan lingkungannya untuk mengembalikan keandalan
bangunan tersebut sesuai dengan aslinya atau sesuai dengan keadaan menurut periode yang dikehendaki
UU No. 28 tahun 2002
tentang Bangunan
FUNGSI BG PERSYARATAN
BG
ADMINISTRATIF
STATUS HAK ATAS TANAH
STATUS KEPEMILIKAN
BANGUNAN GEDUNG IZIN MENDIRIKAN
BANGUNAN GEDUNG
TATA BANGUNAN
PERUNTUKAN DAN INTENSITAS
ARSITEKTUR
AMDAL
UUBG
28/2002 PPBG 36/2005
TEKNIS RAAN BG
Pelestarian
(pasal 38):Bangunan gedung dan lingkungannya yang ditetapkan sebagai cagar budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan harus
dilindungi dan dilestarikan;
RANCANGAN PEDOMAN
PELESTARIAN BANGUNAN GEDUNG
RANCANGAN PEDOMAN
Pola Penataan:
1. Perbaikan kawasan, seperti penataan lingkungan permukiman
kumuh/nelayan (perbaikan kampung), perbaikan desa pusat pertumbuhan, perbaikan kawasan, serta pelestarian kawasan;
2. pengembangan kembali kawasan, seperti peremajaan kawasan,
pengembangan kawasan terpadu, revitalisasi kawasan, serta rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan pascabencana;
3. pembangunan baru kawasan, seperti pembangunan kawasan permukiman
3. pembangunan baru kawasan, seperti pembangunan kawasan permukiman
(Kawasan Siap Bangun/Lingkungan Siap Bangun – Berdiri Sendiri), pembangunan kawasan terpadu, pembangunan desa agropolitan, pembangunan kawasan terpilih pusat pertumbuhan desa (KTP2D), pembangunan kawasan perbatasan, dan pembangunan kawasan pengendalian ketat (high-control zone);
4. pelestarian/pelindungan kawasan
, seperti
pengendalian kawasan pelestarian,
revitalisasi
Pembinaan dan pemeliharaan peninggalan budaya
(bangunan gedung dan lingkungan di kawasan cagar budaya)
Prinsip pelestarian:
Mencakup aspek budaya benda tangible cultural heritage,
khususnya artefak tidak bergerak (immovable artifacts);
Alat mengolah transformasi dan
revitalisasi
revitalisasi
bangunan gedungdan kawasannya;
Memberikan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik
berdasarkan kekuatan aset lama;
Penambahan program-program yang menarik dan kreatif;
Merencanakan program partisipasi dengan memperhitungkan
Manfaat Revitalisasi
Manfaat Revitalisasi
3. Capital/Asset improvement
Revitalisasi:
upaya untuk meningkatkan nilailahan/kawasan melalui pembangunan kembali dalam suatu
kawasan yang dapat meningkatkan fungsi kawasan sebelumnya.
Revitalisasi Kawasan:
rangkaian upayamenghidupkan kembali kawasan yang mengalami penurunan menghidupkan kembali kawasan yang mengalami penurunan kualitas fisik dan non fisik, meningkatkan nilai-nilai vitalitas yang strategis dan signifikansi dari kawasan yang mempunyai potensi dan/atau mengendalikan kawasan yang cenderung tidak teratur, untuk mengembalikan atau menghidupkan
kembali kawasan dalam ikatan kota sehingga berdampak pada kualitas hidup warganya, melalui peningkatan kualitas
KAWASAN YANG SUDAH DIREVITALISASI URBAN /
SETTLEMENT REVITALIZATION
(PRK)
1. BUSSINES/ JOB CAPITAL - OUT FLOW
2. RESIDENT FLIGHT
3. DEGRADASI LINGKUNGAN 1. HERITAGE TOWN
3. KAWASAN STRATEGIS BERPOTENSI EKONOMI
4. PERMUKIMAN KUMUH 2. OLD TOWN
TIPOLOGI KAWASAN
INTERVENSI PEMERINTAH KETERLIBATAN
SWASTA dan MASYARAKAT
KAWASAN/ PERMUKIMAN VITALITASNYA MENURUN (DECLINE)
4. PERMUKIMAN KUMUH
AKAN MENURUN (STAGNANT) KAWASAN/ PERMUKIMAN
VITALITASNYA
1. Studi dan Pengembangan Konsep;
2. Penyusunan
Detail Architecture and
Engineering Design
;
3. Pelaksanaan Konstruksi;
3. Pelaksanaan Konstruksi;
4. Pengelolaan; dan
1. Kajian kebijakan
2. Identifikasi potensi dan masalah kawasan dari segi fungsi strategis, vitalitas ekonomi kawasan, kondisi sosial dan budaya, kejelasan kepemilikan dan nilai lahan, akses dan transportasi dari pusat kota, keterkaitan kawasan dengan sistem kota secara spasial, jaringan prasarana sarana dan
kegiatan, kepadatan fisik dan penduduk, kualitas
! " "
#
$
#
%
! " "
! " "
#
#
$
$
#
#
%
%
! " "
#
$
#
%
kegiatan, kepadatan fisik dan penduduk, kualitas
lingkungan, fasilitas kenyamanan, pelayanan prasarana sarana serta kelembagaan.
3. Identifikasi signifikansi budaya dan historis masa lalu yang pernah dimiliki kawasan baik dari segi fungsi kawasan,
setting kawasan (tipe bangunan dan bentuk ruang kawasan) maupun adat istiadat.
$ & '
$ & '
$ & '
$ & '
1. Revitalisasi kawasan
dilakukan pada kawasan-kawasan
strategis/potensial yang menurun produktivitas ekonominya dan
terdegradasi lingkungan
fisiknya; Surakarta Karaton
BALUWARTI/ PERMUKIMAN TRADISIONAL ALUN-ALUN
UTARA KAWASAN
PERDAGANGAN, PERKANTORAN, JASA & LINGKUNGAN SEKITAR
BATAS KAWASAN
fisiknya;
2. Peningkatan kualitas
penataan bangunan dan lingkungan yang mampu memberdayakan aktivitas ekonomi, sosial dan
budaya kawasan;
3. Pengelolaan kawasan revitalisasi yang
berkelanjutan.
Karaton Surakarta Hadiningrat
BATAS KAWASAN PENYANGGA (Alun-alun utara, selatan, permukiman tradisional/ baluwarti)
BATAS KAWASAN PENDUKUNG (Kawasan perdagangan,
perkantoran/jasa & lingkungan sekitarnya)
ALUN-ALUN SELATAN
A. Rencana dan pedoman revitalisasi kota/kawasan
B. Konservasi kota/kawasan
C. Perbaikan & peningkatan infrastruktur
D. Manajemen revitalisasi kota/kawasan:
− Promosi
A. Manajemen revitalisasi
kota/kawasan: • Promosi
• Adaptive re-usePerbaikan
PEMERINTAH MASYARAKAT/SWASTA
FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG
( )
( )
( (
*
)
( )
( )
( (
*
)
( )
( )
( (
*
)
( )
( )
( (
*
)
− Promosi
− Insentif
− Leveraging the private sector (partnership)
− Land security
− Percontohan
− Relokasi kantor-kantor pemerintah
E. Pengembangan perumahan pemerintah
F. Menetapkan kawasan revitalisasi sebagai kawasan
strategis
G. Regulasi rencana pembangunan kawasan (Perda/SK
Kepala Daerah)
H. Pemantauan dan evaluasi
• Adaptive re-usePerbaikan
dan perawatan
B. Lingkungan, bangunan dan
perumahan:
− Menciptakan lapangan
kerja/usaha
− Pembangunan perumahan
dan sarana
− Peningkatan kualitas
Pengelolaan dilakukan untuk menjamin kelangsungan
pemanfaatan, pemeliharaan dan perawatan sesuai dengan fungsi dan manfaat yang telah direncanakan pada kawasan melalui pembentukan lembaga pengelola kawasan dan
operasionalisasi kawasan oleh pemerintah provinsi atau
pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.
Penguatan kelembagaan dilakukan
untuk meningkatkan pemahaman
dan kemampuan pemangku
kepentingan dalam mendukung
#
$ #
#
#
$ #
$ #
#
$ #
kepentingan dalam mendukung
proses kegiatan revitalisasi
kawasan melalui pengembangan
sumber daya manusia dan
Pemasaran merupakan kegiatan yang mendukung
operasionalisasi revitalisasi kawasan yang paling sedikit
meliputi promosi dan pengembangan bisnis atau
VISI KOTA
SURAKARTA
Terwujudnya Kota Solo
sebagai
Kota budaya
sebagai
Kota budaya
MISI TATA RUANG KOTA SURAKARTA
•Terwujudnya pengendalian sistim tata ruang dan pemanfaatan ruang
•Terwujudnya Kota Solo sbg kota yg berkarakter
eco
cultural city
!
!
!
!
SEBELUM
Kawasan Museum Goedang Ransoem, Sawahlunto