BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penerapan fungsifungsi manajemen dalam pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah merupakan proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin penyelenggaraan Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku dalam rangka untuk terwujudnya tata pemerintahan yang baik (good governance). Hal ini sejalan dengan misi Pembangunan Daerah Tahun 2005 – 2025 mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih melalui revitalisasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik.
Berdasarkan Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor 55 Tahun 2011 tentang uraian dan rincian tugas pokok, fungsi dan tata kerja pada Inspektorat bahwa Tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Tanah Datar adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintah di daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dan nagari.
Fungsi Inspektorat Kabupaten Tanah Datar menurut Peraturan Bupati Tanah Datar nomor 55 tahun 2011 adalah :
1. Perencanaan program pengawasan
2. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan
3. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan 4. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
Inspektorat Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu unsur penunjang pemerintahan daerah dibidang pengawasan yang dipimpin oleh Inspektur dan bertanggung jawab kepada Bupati sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar nomor 10 tahun 2010 tentang pembentukan dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Tanah Datar.
Struktur organisasi Inspektorat dapat dilihat pada lampiran Rencana Stratejik ini. Pada dasarnya, untuk melaksanakan tugas pokok dinas, Inspektorat Kabupaten Tanah Datar didukung oleh unsur organisasi yang terdiri dari :
Inspektur Kabupaten Tanah Datar mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. Merumuskan kebijakan teknis dibidang pengawasan
2. Melaksanakan pengawasan umum terhadap, pelaksanaan urusan pemerintahan umum, penyelenggaraan pemerintah daerah, pembinaan sosial politik, pelaksanaan pembangunan, dan pembinaan masyarakat dilingkungan Pemerintah Kabupaten, Pemerintahan wilayah kecamatan dan pemerintahan nagari / desa / kelurahan.
3. Melaksanakan pemeriksaan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan umum, pemerintahan daerah dan pemerintahan nagari/desa/kelurahan.
4. Melakukan pengujian dan penilaian atas hasil laporan setiap unsur dan atau instansi dilingkungan pemerintah daerah berdasarkan petunjuk Bupati.
Dalam penyelenggaran tugas pembinaan dan pengawasan Inspektur dibantu oleh :
1. Sekretaris
2. Inspektur Pembantu Wilayah I 3. Inspektur Pembantu Wilayah II 4. Inspektur Pembantu Wilayah III 5. Inspektur Pembantu Wilayah IV
1. Sekretaris Inspektorat
Sekretaris Inspektorat Daerah mempunyai tugas menyiapkan bahan pengawasan dan memberikan pelayanan administratif dan fungsional kepada semua unsur di lingkungan Inspektorat dimana dalam penyelengaraaan pemerintahan daerah dibidang pembinaan dan pengawasan Sekretaris Inspektorat dibantu oleh :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi
1. Bagian Perencanaan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan pengendalian rencana / program kerja pengawasan, menghimpun dan menyiapkan rancangan Peraturan Perundangan – undangan, dokumen dan pengelolaan data pengawasan.
2. Menyiapkan bahan penyusunan dan menghimpun, mengolah, menilai dan menyimpan laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional dan melakukan administrasi pengaduan masyarakat serta menyusun laporan kegiatan pengawasan.
b. Sub Bagian Keuangan.
c. Sub Bagian administrasi dan Umum.
Melakukan penatausahaan, ketatalaksanaan, kepegawaian, pengorganisasian dan humas protokol serta urusan rumah tangga Inspektorat.
2. Inspektur Pembantu Wilayah I
Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang pemerintahan , kepegawaian dan aparatur serta kasus pengaduan dibidang kepegawaian dan aparatur.
3. Inspektur Pembantu Wilayah II
Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang ekonomi, perencanaan, pekerjaan umum, pertanian dan lingkungan hidup serta pengawasan pengaduan ekonomi, perencanaan, pekerjaan umum, pertanian, dan dilingkungan hidup.
4. Inspektur Pembantu Wilayah III
Inspektur Pembantu Wilayah III melaksanakan bidang pengawasan, pembinaan dan fasilitasi atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dibidang umum dan keuangan yang meliputi keuangan dan BUMD, Aset dan perlengkapan daerah, pariwisata dan kebudayaan, perhubungan koperasi, industri dan pertambangan serta pengawasan pengaduan dibidang umum dan keuangan yang meliputi keuangan dan BUMD, Aset dan perlengkapan daerah pariwisata dan kebudayaan, perhubungan, koperasi, industri dan pertambangan.
5. Inspektur Pembantu Wilayah IV
dibidang kesehatan, pendidikan, sosial tenaga kerja, pelayanan, pengentasan kemiskinan dan keluarga berencana.
Struktur Organisasi Inspektorat
LAMPIRAN I : PERATURAN DERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR : 10 TAHUN 2010
TANGGAL : 16 NOVEMBER 2010
INSPEKTUR
FUNGSIONAL SEKRETARIS
SUBBAG PERENCANAAN
DAN EVALUASI
SUBBAG KEUANGAN
SUBBAG ADMINISTRASI
DAN UMUM
C. LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH
Untuk mewujudkan pemerintahan yang “Good Governance” maka fungsi pengawasan dituntut untuk ditingkatkan kwalitasnya secara terus menerus, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pegawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah maka peranan Inspektorat melakukan pengawasan lebih bersifat melaksanakan fungsi pembinaan yang berperan sebagai agen perubahan (Agent of Change) dan bertindak sebagai konsultan manajemen, evaluator maupun katalisator.
Oleh karena tantangan pembangunan kedepan diyakini akan lebih berat lagi, tentunya Pemerintah daerah harus berupaya menghadapi dan mengantisipasi tantangan tersebut, dan dimulai dari tahapan proses pengendalian dan pengawasan.
Untuk lima tahun kedepan (20162021) Inspektorat Tanah Datar sebagai lembaga bertanggungjawab dalam bidang pengawasan, keuangan, pembangunan dan pemerintahan daerah, tentunya harus mengambil sikap dalam upaya mengoptimalkan kinerja organisasi.
Maka langkahlangkah Pengawasan daerah yang diharapkan untuk 5 tahun kedepan antara lain:
a. Peningkatan Kinerja Organisasi.
b. Meningkatkan kerja sama dan
c. Mengusahakan sarana penunjang dan dukungan dana yang layak sehingga dapat mengeliminasi ketidaklancaran mobilitas kegiatan.
d. Mengupayakan peningkatan
kualitas dan kapasitas pemeriksaan yang dilaksanakan dalam 1 tahun anggaran sebanyak 107 objek pemeriksaan dari 600 total objek pemeriksaan yang ada/atau 17,84 % pertahun, kemudian ditambah pembinaan ke Nagari untuk 75 Nagari, Reviu dan monitoring serta evaluasi Laporan Kinerja.
e. Masih terbatasnya tenaga aparat pengawasan dan Sumber daya manusia pada Inspektorat kalau dibanding dengan jumlah obyek pemeriksaan yang harus dilakukan pemeriksaan.
f. Menempatkan personil pegawai di Inspektorat Tanah Datar benar – benar mempunyai kompetensi dan mampu bekerja secara propesional dan tidak terkesan pegawai Inspektorat pegawai buangan.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Kata Pengantar
Ringkasan Eksekutif
Daftar Isi
Daftar Tabel
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Kewenangan, Struktur Organisasi dan Tata Kerja.
C. Lingkungan Strategis Yang Berpengaruh
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Visi dan Misi
B. Tujuan dan Sasaran Strategis
C. Sasaran dan Program
D. Indikator Kinerja Utama (IKU)
E. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016
B. AKUNTABILITAS KEUANGAN
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
LAMPIRAN ...
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. VISI DAN MISI
VISI
Visi merupakan cara pandang kedepan kemana dan bagaimana Inspektorat Kabupaten Tanah Datar harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan eksis, antisipatif, dan inovatif, serta produktif. Dengan demikian, visi adalah suatu gambaran keadaan masa depan yang diinginkan Inspektorat dalam jangka panjang, adapun yang menjadi Visi Inspektorat Kabupaten Tanah Datar adalah :
TERWUJUDNYA PENGAWASAN INTERNAL YANG BERKUALITAS DAN PROFESIONAL MENUJU KABUPATEN TANAH DATAR YANG MADANI
Misi merepresentasikan sesuatu yang diemban atau dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Tanah Datar sesuai visi yang ditetapkan, agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.
Kemudian Misi yang telah dirumuskan oleh Inspektorat Kabupaten Tanah Datar adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan profesionalisme aparatur pengawas internal dalam rangka peningkatan kapabilitas dan pelayanan prima bagi masyarakat.
2. Meningkatkan efektifitas pembinaan dan pengawasan guna memberikan peringatan dini (early warning system) dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah daerah.
3. Mendorong terciptanya aparatur pemerintah daerah yang bersih, transparan dan akuntabel.
B. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS 1. Tujuan
Tujuan Inspektorat Kabupaten Tanah Datar untuk lima tahun kedepan adalah:
Tujuan : Terwujudnya Tata kelola Pemerintahan yang baik, bersih, transparan dan akuntabel.
2. Sasaran Strategis
Sasaran disini adalah penjabaran dari tujuan secara teratur, yaitu sesuatu yang akan dicapai/ dihasilkan secara nyata oleh Inspektorat Kabupaten Tanah Datar dalam jangka waktu satu tahun.
Sasaran yang ditentukan oleh Inspektorat Kabupaten Tanah Datar menggambarkan hal yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun melalui tindakantindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan pada 5 (lima) tahun mendatang.
Sasaran Inspektorat Kabupaten Tanah Datar memberikan fokus pada penyusunan kegiatan, sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai. Sasaran tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam proses perencanaan strategis. Fokus utama penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi.
C. SASARAN DAN PROGRAM
Tabel 2.1
SASARAN STRATEGI DAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2016
SASARAN STRATEGIS PROGRAM DAN KEGIATAN
Terwujudnya Pelayanan yang baik, bersih dan akuntabel
I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan Jasa Surat menyurat 2 Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik.
3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan kendaraan dinas/operasional
4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
5 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
SASARAN STRATEGIS PROGRAM DAN KEGIATAN 7 Penyediaan Barang cetakan dan Penggandaan
8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
9 Penyediaan Bahan Bacaan dan PeraturanPerundang – undangan
10 Penyediaan Makanan dan Minuman
11 RapatRapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
12 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung administrasi/Teknis Perkantoran
13 Penyediaan Jasa Tim Penilai Angka Kredit
II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
2 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 3 Pengadaan Mebeleur
4 Pemeliharaan Rutin /Berkala Gedung Kantor
5 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/operasional
6 Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur
III Program Peningkatan Disiplin Aparatur
1 Pengadaan Mesin/Kartu Absensi
IV. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1 Pendidikan dan Pelatihan Formal
V. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
SASARAN STRATEGIS PROGRAM DAN KEGIATAN
VI. Program Peningkatan Sistem Pelaksanaan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
1 Pelaksanaan Pengawasan Internal SecaraBerkala
2 Penanganan Kasus Pengaduan dilingkungan Pemerintah Daerah
3 Inventarisasi Temuan Pengawasan
4 Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan
VII. Program Birokrasi Reformasi Pemerintahan Daerah
1 Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
2 Pelaksanaan Sistem Pengendalian Instansi Pemerintah
3 Pelaksanaan Penilaian Mandiri ReformasiBirokrasi
Untuk dapat mengukur keberhasilan dari implementasi rencana kerja tahun 2016 diatas, Inspektorat Kabupaten Tanah Datar menetapkan target untuk masingmasing sasaran yang harus dicapai. Target ini dituangkan dalam Dokumen Rencana Kinerja 2016.
Target ditetapkan untuk setiap indikator kerja, baik untuk indikator kinerja tingkat sasaran maupun indikator kinerja (Input, output dan outcome ) tingkat kegiatan.
D. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
2007, tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara tersebut, Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators)
adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Setiap Instansi pemerintah wajib menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara formal untuk tujuan dan sasaran strategis untuk masingmasing tingkatan (level) secara berjenjang. Indikator Kinerja Utama (IKU) instansi pemerintah harus selaras antar tingkatan unit organisasi meliputi indikator kinerja keluaran (output) dan hasil
(outcome).
Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kabupaten Tanah Datar selanjutnya disebut sebagai IKU Inspektorat merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis instansi dengan melihat hal utama apa yang akan diwujudkan, untuk mewujudkan apa instansi dibentuk, serta apa yang menjadi core area/business yang tertuang dalam tugas dan fungsi serta kewenangan Inspektorat Tanah Datar. Adapun Indikator Kinerja Utama Inspektorat yang telah ditetapkan sebagai berikut :
Bersih dan
Akuntabel
1 Persentase temuan hasil pengawasan yang dtindak lanjuti APIP
Sumber Data :
Inspektorat
2 Persentase Kasus /
Pengaduan ditindaklanjuti Formulasi Perhitungan :
NO SASARAN
Tipe Perhitungan :
Kualitatif
3 Persentase Evaluasi LAKIP
SKPD Formulasi Perhitungan :
Tipe Perhitungan :
Kualitatif
Sesuai dengan RPJMD Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, salah satu Misi Pemerintah Kabupaten Tanah Datar adalah meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih melalui peningkatan kemampuan pemerintahan dan Pelayanan Publik dengan sasaran strategis terwujudnya pelayanan yang baik, bersih dan akuntabel.
telah menyusun program dan kegiatan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun 2016.
Kegiatan yang telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah (RPJMD) masih tetap berlanjut sampai dengan tahun 2016 antara lain :
RENCANA ANGGARAN INPEKTORAT TAHUN 2016
NO PROGRAM ANGGARAN
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp 343.500.000
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Rp 333.692.000
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Rp 7.500.000
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Rp 75.000.000
5 Program Peningkatan Pengembangan sistem Pelaporan capaian kinerja dan Keuangan
6 Program Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah Rp 136.743.000
Jumlah Rp 1.903.530.000
F. RENCANA KINERJA TAHUNAN RKT TAHUN 2016
Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tanah Datar telah ditetapkan Inspektorat Kabupaten Tanah Datar sebagai satuan kerja perangkat daerah yang mempunyai tugas mencakup seluruh fungsi perumusan dan penetapan kebijakan teknis, penyelenggaraan, pembinaan dan pengkoordinasian urusan Pemerintah bidang pengawasan.
Sesuai dengan fungsi Inspektorat Kabupaten Tanah Datar menurut Peraturan Daerah Nomor 08 tahun 2008 adalah penyelenggaraan pengawasan melekat terhadap instansi pemerintah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas perencanaan dan penyusunan kinerja aparatur
2. Peningkatan fungsi pengawasan terhadapa kinerja aparatur 3. Peningkatan aparatur pengawasan yang propesional
4. Terpenuhinya sarana dan prasarana aparatur pengawasan yang
memadai.
1.2. PROGRAM DAN KEGIATAN PENGAWASAN TAHUN 2016
Program yang dilaksanakan oleh Inspektorat Tanah Datar beserta kegiatan yang dijalankan untuk tahun 2016 yaitu :
NO URAIAN ANGGARAN
I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 343.500.0000 ,0
1 Penyediaan Jasa Surat menyurat 2.000.000,00
2 Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik. 37.356.400,00 3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan
kendaraan dinas/operasional
NO URAIAN ANGGARAN,00
4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 4.000.000,00
5 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 12.500.000,00
6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 42.287.000,00
7 Penyediaan Barang cetakan dan Penggandaan 16.000.000,00
8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 2.500.000,00 9 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang – undangan
9.976.000 ,00
10 Penyediaan Makanan dan Minuman 20.396.000,00
11 RapatRapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah 146.000.000,00
12 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung administrasi/Teknis Perkantoran 38.909.600,00
13 Penyediaan Jasa Tim Penilai Angka Kredit 3.575.000,00
II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 333.692.000,00
1 Pengadaan Kendaraan Dinas/Oprasional 32.000.000,00 2 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 57.000.000,00
3 Pengadaan Mebeleur 20.000.000,00
4 Pemeliharaan Rutin /Berkala Gedung Kantor 5.000.000,00
5 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/operasional 215.492.000,00
6 Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur 4.200.000,00
NO 1. Pengadaan Mesin / kartu absensiURAIAN ANGGARAN7.500.000,00
IV Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 75.000.000,00
1 Pendidikan dan Pelatihan Formal 75.000.000,00
V Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 5.000.000,00
1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar realisasi Kinerja SKPD 5.000.000,00
VI Program Peningkatan Sistem Pelaksanaan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
1.002.095.000, 00
1 Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala 754.625.000,00
2 Penanganan Kasus Pengaduan dilingkungan Pemerintah Daerah 90.000.000,00
3 Inventarisasi Temuan Pengawasan 5.000.000,00 4 Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan 152.470.000,00
VII
Program Birokrasi Reformasi Pemerintahan
Daerah 136.743.000,00
1 Pembangunan Zona Integritas Menuju
Jumlah 1.903.530.000,00
RENCANA KERJA TAHUNAN
TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Satuan Kerja Perangkat
Daerah : Inspektorat Kabupaten Tanah Datar
Tahun Anggaran : 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3)
1 Terwujudnya Pelayanan Yang Baik, Bersih dan
3 Persentase evaluasi LAKIP SKPD 27 SKPD
4 Jumlah obyek pemeriksaan 107
G. PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) TAHUN 2016
Penetapan indikator merupakan salah satu upaya dalam proses pelaksanaan suatu kegiatan yang digunakan baik oleh para pelaksana maupun pimpinan dalam mengelola usahausaha organisasi agar mencapai hasil dan berkinerja tinggi. Dengan memperhatikan kriteria penetapan indikator kinerja yaitu spesifik, dapat dicapai, relevan, menggambarkan sesuatu yang dapat diukur serta dapat dikuantifikasi dan diukur, maka diharapkan penetapan indikator ini dapat memberikan informasi mengenai keberhasilan atau kesesuaian kinerja organisasi.
Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat ini, didasarkan pada Misi, tujuan, sasaran serta arah kebijakan umum.
Dari adanya penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat ini, diharapkan dapat menjadi acuan dalam pembuatan beberapa dokumen dan pelaporan serta menjadi acuan dalam menentukan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada suatu tahun tertentu.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat berpedoman kepada Instruksi Presiden nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman dan Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Metodologi yang digunakan untuk pengukuran akuntabilitas kinerja Inspektorat Kabupaten Tanah Datar adalah metode perbandingan yang itu membandingkan capaian kinerja (Performance result) dengan perencanaan kinerja (Performance Plan) dengan melihat pada kondisi awal RPJM kemudian membandingkan antara kondisi pada tahun 2015 dengan kondisi tahun 2016.
Dalam kerangka pembangunan good governance, kebijakan umum pemerintah adalah ingin menjalankan pemerintahan yang berorientasi pada hasil (result oriented government).
Output merupakan hasil langsung dari programprogram atau kegiatan yang dijalankan pemerintah dan dapat berwujud sarana, barang dan jasa pelayanan. Sedangkan outcome adalah berfungsinya sarana, barang dan jasa tersebut sehingga memberikan manfaat. Output
Sasaran : Terwujudnya Pelayanan Yang Baik, Bersih dan Akuntabel
No. INDIKATOR KINERJA
Kondisi Awal
RPJMD TARGET REALISASI CAPAIAN
2015 2016 2015 2016 2015 2016
1 Jumlah obyek
pemeriksaan Tahunan 142 107 144 119
101,41 111%
2 Persentase tindak lanjut hasil
pemeriksaan
BPK 75% 90% 85% 90,83 91,17 100,92 107,73
BPKP 60% 70% 70% 71,15 71,15 101,65 101,65
Inspektorat 75% 90% 85% 93,58 84% 103,98 100,24
3 Persentase kasus pengaduan
ditindaklanjuti
15
kasus kasus18 kasus24 kasus21 160% 116,67
4 Persentase evaluasi
LAKIP SKPD 0 70% 70% 70% 70% 100% 100%
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Tanah Datar Inspektorat akan menjalankan misi 5 (kelima) yaitu meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih melalui peningkatan kemampuan pemerintahan mulai dari tingkat nagari, kecamatan, dan kabupaten dalam peningkatan pelayanan publik, dengan sasaran terwujudnya pelayanan yang baik, bersih, dan akuntabel.
Indikator sebagaimana terdapat pada tabel diatas, diawal RPJMD Inspektorat hanya ada 1 (satu) Indikator yaitu jumlah obyek pemeriksaan, selanjutnya dilakukan revisi menjadi 4 indikator yang tahun 2013, Untuk jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut ::
Sasaran : Terwujudnya Pelayanan Yang Baik, Bersih dan Akuntabel
Untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 3 (tiga) indikator kinerja, dijabarkan dari Indikator kinerja, target dan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana terdapat pada tabel dibawah ini :
1. Jumlah obyek pemeriksaan
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capain
2015 2016 2015 2016 2015 2016
Jumlah objek pemeriksaan
142 ob 107 ob 144 ob 119 ob 101,41% 111.21%
1. Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala.
2. Penanganan Kasus Pengaduan di lingkungan pemerintah. 3. Pendidikan Pelatihan Formal
4. Pelatihan Teknis Pengawasan dan Penilaian Akuntabilitas
Pada tahun 2016 jumlah obyek pemeriksaan yang telah tuangkan dalam program kerja pengawasan tahunan (PKPT) ditarget sebanyak 107 obrik yang terdiri dari:
1. Pemeriksaan nagari 25 nagari, 2. Reviu LKPD dan Reviu LKj 3. Reviu RKA dan RKA Perubahan 4. Evaluasi Lakip 26 SKPD
5. Audit Kinerja 6. Pemeriksaan Kasus
dan dapat direalisasikan sebanyak 119 Obrik atau 111,21% Kalau dibandingkan dengan tahun 2015 dengan jumlah 142 Obrik dapat direalisasikan sebanyak 144 obrik atau 101,41%, maka hasil pencapaian tahun 2016 sudah melebihi target dan dibanding dengan tahun 2015 tingkat dari capaian melebihi jika dibandingkan dengan tahun 2015.
Negeri Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengawasan, bahwa tugas Inspektorat.
Disamping itu tahun 2016, Inspektorat Provinsi ikut melakukan pemeriksaan terhadap 6 SKPD di Kabupaten Tanah Datar sehingga mengurangi jumlah obrik yang akan diperiksa oleh Inspektorat Kabupaten Tanah Datar.
Faktor pencapaian sasaran ini karena Inspektorat telah berusaha bekerja secara optimal dan melaksanakan tugas sesuai dengan program pengawasan.
2. Persentase temuan hasil pengawasan yang ditindaklanjuti
No. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
2014 2016 2014 2016 2014 2016
2 Persentase temuan hasil
Inspektorat 90% 85% 93,58 85,20 103,98 100,24
Dalam pelaksanaan program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH dengan kegiatan Tindak lanjut hasil temuan pengawasan dapat berjalan dengan baik hal ini terlihat hasil pemantau perkembangan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat Pengawas Intern dan Ektern mengalami kamajuan yang cukup signifikan, berikut dapat dijelaskan hasil perkembangan pemantau tindak lanjut :
2. Persentase tindak lanjut hasil pemeriksaan BPKP tahun 2016 terdapat 52 temuan telah ditindaklanjuti sebanyak 37 temuan persentase temuan pemeriksaan yang dapat ditindaklanjuti terealisasi sebesar 71 % dan jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2015 masih tetap. Karena temuan belum tuntas ditindak lanjuti temuan menyangkut dengan pihak ketiga, dan beberapa temuan audit kinerja di PDAM dan sulit ditindaklanjuti.
Untuk indikator persentase hasil pemeriksaan ditindak lanjuti diatas dapat diuraikan halhal yang menjadi faktor keberhasilan, kegagalan/hambatan dan kendala serta langkahlangkah antisipatif yang akan diambil dalam pelaksanaan kegiatan tersebut diantaranya yaitu :
Faktor keberhasilan
a) Menurunnya angka temuan ini mengindikasikan naiknya ketaatan dan kepatuhan aparatur terhadap peraturan yang berlaku;
b) Sistem pengendalian intern pada masingmasing SKPD telah mulai berjalan dengan baik;
c) Inspektorat selalu melakukan pembinaan kepada SKPD dan Nagari dengan mengingatkan SKPD agar selalu menindaklanjuti seluruh rekomendasi.
Faktor kegagalan
a) Masih terhadap temuan yang berindikasi kerugian Negara/Daerah belum dapat ditindak lanjuti disebabkan karena menyangkut pihak ketiga.
Langkahlangkah antisipatif
a) Koordinasi dengan pihakpihak terkait;
b) Partisipasi aktif SKPD dengan selalu mendorong SKPD untuk segera menindaklanjuti hasil temuan pemeriksaan.
c) Memonitoring perkembangan tindak lanjut pada obyek pemeriksaan.
3. Persentase Kasus Pengaduan yang telah ditindaklanjuti
No INDIKATORKINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
2015 2016 2015 2016 2015 2016
3 Persentase kasus pengaduan
ditindaklanjuti
15
kasus kasus18 kasus24 kasus21 160% 116,7%
Dari tabel diatas dapat diuraikan indikator Persentase Kasus pengaduan ditindaklanjuti untuk tahun 2016 ditargetkan sebanyak 18 kasus baik kasus PNS maupun Pengaduan masyarakat, organisasi independen lainya, dengan target 100%. Kasus Pengaduan ini telah ditindaklanjuti terealisasi sebanyak 21 kasus atau 116,7%.
Sedang untuk tahun 2015 ditargetkan Laporan pengaduan/ kasus yang ditindaklanjuti sebanyak 15 kasus dan terealisasi 24 kasus atau 160%. Kalau dibanding tingkat capaian tahun 2015 dengan tahun 2016 target pencapaian tahun 2016 lebih rendah dari tahun 2015, tetapi sudah melebihi dari target yang ditetapkan.
Persentase Kasus yang dapat diselesaikan diatas dapat yang menjadi faktor keberhasilan, kegagalan/hambatan dan kendala serta langkahlangkah antisipatif yang akan diambil dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Faktor keberhasilan
a) Laporan pengaduan atau kasus yang masuk ke Bupati cepat ditindaklanjuti oleh Inspektorat;
b) Dari laporan yang disampaikan secara umum tidak ada indikasi kerugian negara/Daerah tetapi lebih kepada kasus administrasi dan PNS.
Faktor kegagalan
Tidak terdapat faktor yang menyebabkan kegagalan program ini
Langkahlangkah antisipatif
a) Koordinasi yang lebih komprehensif/ menyeluruh dan lebih baik lagi agar kasuskasus tersebut tidak berdampak pada kerugian daerah baik jangka panjang maupun jangka pendek b) Terhadap kegiatankegiatan yang dalam pelaksanaannya
terdapat kendala hendaknya dikomunikasikan untuk menghindari resiko yang terjadi dikemudian hari.
No. INDIKATORKINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 2015 2016 2015 2016 2015 2016
4 Persentase evaluasi LAKIP SKPD
70% 70% 100% 100% 142,86 142.86
Dari tabel diatas dapat diuraikan Indikator Persentase Evaluasi LAKIP SKPD, pada tahun 2015 ditargetkan Inspektorat Kabupaten Tanah Datar dapat melakukan Evaluasi LAKIP SKPD sebanyak 28 SKPD atau 70% dari 39 SKPD yang ada di Kabupaten Tanah Datar.
Sedangkan untuk tahun 2016 target yang ingin dicapai 70% atau 27 SKPD, yang terdiri dari 16 Dinas/Badan/Sekretariat dan 17 Kantor, terealisasi sebanyak 27 SKPD atau 100%. Adapun hasil evaluasi LAKIP SKPD tersebut masih banyak SKPD yang bernilai CC yaitu 21 SKPD, SKPD dengan nilai B sebanyak 5 dan nilai BB sebanyak 1 SKPD. Ke depannya diharapkan evaluasi terhadapa LAKIP ini dapat dilaksanakan pada seluruh SKPD.
Indikator Persentase Evaluasi SKPD diatas dapat diuraikan halhal yang menjadi faktor keberhasilan, kegagalan/hambatan dan kendala serta langkahlangkah antisipatif yang akan diambil dalam pelaksanaan kegiatan tersebut diantaranya yaitu :
Dalam melakukan Evaluasi Lakip SKPD Inspektorat telah membuat Peraturan Bupati tentang Pedoman Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Pemda Kabupaten Tanah Datar. Faktor kegagalan
a) Dengan keterbatasan tenaga pengawas yang lebih memahami dan berpengalaman dalam melakukan evaluasi Lakip, aparat pengawas masih mampu bekerja secara optimal.
b) Masih lemahnya SDM dalam pembuatan Lakip SKPD ini sehingga, masih banyaknya nilai LAKIP SKPD yang rendah.
Langkahlangkah antisipatif
a) Koordinasi yang lebih komprehensif lagi demi meningkatnya kualitas pembinaan yang efektif dan efisien serta mampu mendorong kinerja SKPD;
b) Ketegasan dari pimpinan SKPD terkait untuk mendorong organisasi dalam meningkatkan kinerja dan memperbaiki akuntabilitas kinerja dalam merumuskan capaian indikator kinerja SKPD.
c) Menambah pengetahuan aparatur yang membuat LAKIP sehingga lebih memahami cara pembuatan LAKIP SKPD ini.
B. AKUNTABILITAS KEUANGAN
No StrategisSasaran Program/Kegiatan
Tahun 2015 Tahun 2016
Target
Kinerja RealisasiKinerja Anggaran (Rp) Realisasi(Rp) % Anggaran (Rp) Realisasi(Rp) %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Terwujudnya Pelayanan Yang Baik, Bersih dan Akuntabel
Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian kebijakan KDH
1 Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala
107 119
855.758.400. 628.700.000. 73.47 754.625.000. 703.697.000. 93.25
132.000.000. 117.030.000. 88.66 152.470.000. 142.126.800. 93.22
97.768.737.- 72.42 90.000.000. 88.705.000.- 98.56
Peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur/ pendidikan dan pelatihan formal
1 Persentase evaluasi LAKIP SKPD 70 142% 855.758.400. 628.700.000. 79.51 754.625.000. 703.697.000. 69.39
Berdasarkan tabel diatas dapat diuraikan realisasi keuangan sebagai berikut :
1. Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian kebijakan KDH
Pencapaian persentase jumlah obyek pemeriksaan dan tindak lanjutlanjut pemeriksaan dapat direalisasikan dengan program Peningkatan Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH dan kegiatan pelaksanaan pengawasan Internal secara berkala dengan anggaran yang disediakan sebesar Rp.754.625.000, dan terealisasikan anggarannya sebesar Rp.703.697.000, atau 93,25%, dan kegiatan Tindak Lanjut Temuan Pengawasan yang anggarannya disediakan sebesar Rp. 152.470.000, dan terealisasi anggarannya sebesar Rp.142.126.800. atau 93,22%. serta kegiatan Penanganan kasus pengaduan dilingkungan pemerintah anggaran disediakan sebesar Rp.90.000.000, dan terealisasi anggarannya sebesar Rp.88.705.000, atau 98,56%
2. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur / pendidikan dan pelatihan formal
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian telah dijelaskan pada Bab I sampai dengan Bab III, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Fungsi Inspektorat Kabupaten Tanah Datar menurut Peraturan Daerah nomor 10 tahun 2010 adalah :
a) Perencanaan program pengawasan
b) Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan
c)Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan
d)Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
2. Sasaran strategis Inspektorat Kabupaten Tanah Datar terwujudnya pelayanan yang baik dan akuntabel dengan indikator kinerja sebagai berikut :
1. Jumlah obyek pemeriksaan
2. Persentase temuan hasil pengawasan yang dapat ditindaklanjuti Laporan Hasil Pemeriksaan BPK
Laporan Hasil Pemeriksaan BPKP
Laporan Hasil Pemeriksaan Inspektorat 3. Persentase kasus yang dapat diselesaikan 4. Persentase evaluasi LAKIP SKPD
1. Indikator jumlah obyek pemeriksaan
Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dituangkan dalam program kerja pengawasan tahunan (PKPT) yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati, Tahun 2016 target pemeriksaan 107 Obrik dan terealisasi sebanyak 119 obrik atau 111,21%. Kalau dibandingkan dengan tahun 2015 dengan jumlah 142 Obrik dapat direalisasikan sebanyak 144 obrik atau 101,41%, maka hasil pencapaian Tahun 2016 secara pencapaian melampaui dari target yang ditetapkan, dan dibanding dengan tahun 2015, capaian tahun 2016 lebih tinggi.
Dengan demikian kalau dari sisi pembinaan dan pengawasan yang dilakukan Inspektorat sangat baik.
2. Persentase hasil Pemeriksaan ditindaklanjuti.
a. Pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK dari tahun 2007 sd. tahun 2015 terdapat 236 temuan dengan 665 rekomendasi telah ditindaklanjuti 604 rekomendasi atau 90,83%. Kalau dibandingkan dengan tahun 2016 terdapat 691 rekomendasi telah ditindaklanjuti 630 rekomendasi atau 91,17% artinya pencapaian perkembangan hasil pemantau tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK Tahun 2016 jika dibandingkan dengan tahun 2015 cukup baik.
b. Persentase tindak lanjut hasil pemeriksaan BPKP tahun 2000 s.d 2011 tahun 2015 terdapat 52 temuan telah ditindaklanjuti sebanyak 37 temuan persentase temuan pemeriksaan yang dapat ditindaklanjuti terealisasi sebesar 71%. Sedangkan pada tahun 2016 terdapat 52 temuan telah ditindaklanjuti sebanyak 37 temuan persentase temuan pemeriksaan yang dapat ditindaklanjuti terealisasi sebesar 71 %.
379 rekomendasi atau 93,58%. Sedangkan pada tahun 2016 terdapat 288 rekomendasi telah ditindak lanjuti 242 rekomendasi dengan realisasi sebesar 84 % kalau dilihat dari target 85% yang ditetapkan tahun 2016, pencapaian hasil dari target yang ditetapkan pencapaiannya belum cukup baik.
3. Persentase Kasus Pengaduan yang telah ditindaklanjuti
Dari tabel diatas dapat diuraikan indikator Persentase Kasus pengaduan ditindaklanjuti untuk tahun 2016 ditargetkan sebanyak 18 kasus baik kasus PNS maupun Pengaduan masyarakat, organisasi independen lainya, terealisasi sebanyak 21 kasus atau 116,67%.
Sedang untuk tahun 2015 ditargetkan Laporan pengaduan/ kasus yang ditindaklanjuti sebanyak 15 kasus dan terealisasi 24 kasus atau 160%. Kalau dibanding tingkat capaian tahun 2015 dengan tahun 2016 target pencapaian tahun 2015 lebih baik dari tahun 2016 karena melebihi dari target yang ditetapkan.
4. Persentase Evaluasi LAKIP SKPD.
Dari tabel diatas dapat diuraikan Indikator Persentase Evaluasi LAKIP SKPD, pada tahun 2015 ditargetkan Inspektorat Kabupaten Tanah Datar dapat melakukan Evaluasi LAKIP SKPD sebanyak 28 SKPD atau 70% dari 39 SKPD yang ada di Kabupaten Tanah Datar. Sedangkan untuk tahun 2016 target yang ingin dicapai 70% atau 27 SKPD, terealisasi sebanyak 27 SKPD atau 100%, kalau dibandingkan dengan target pencapaian hampir sama dengan tahun 2015.
SDM yang ada perlu dioptimalkan melalui pendidikan pelatihan dalam rangka meningkatkan kapabilitas sehingga pencapaian target kinerja yang telah dituangkan dalam Program Kerja Pengawasan dan tindaklanjut atas laporan yang dilaksanakan APIP dan BPK RI dapat terlaksana dengan baik.
Selanjutnya Laporan Kinerja Inspektorat disusun sesuai dengan program dan kegiatan serta penetapan kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2016, mungkin dalam penyusunan laporan masih dimungkinkan untuk dilakukan perbaikan demi kesempurnaan laporan ini, sekaitan dengan hal tersebut kami juga mengharapkan saran untuk menambah kesempurnaan dalam penyajian laporan ini.
Demikian kami sampaikan atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih.
Batusangkar, Februari 2017
INSPEKTUR
KABUPATEN TANAH DATAR
Drs. Altri Suandi
Pembina Utama Muda IV/c NIP.19610101 198210 1 006
- RENCANA KERJA TAHUNAN
Batusangkar, Januari 2017
INSPEKTUR
KABUPATEN TANAH DATAR
Drs.
ZULKIFLI SR, M.Pd
Pembina Utama Muda IV/c NIP.19590613 198503 1 006
Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah
Upaya yang telah dilakukant Kabupaten Tanah Datar antara lain: