• Tidak ada hasil yang ditemukan

t geo 1004710 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t geo 1004710 chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

90

Muhamad Kamaluddin, 2012

Interpretasi Badekan Dalam Rubrik Jogregan Dui Harian Umum Kabar Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab kelima dari lima bab penulisan tesis ini akan diuraikan mengenai simpulan dan saran. Adapun dalam simpulan dan saran berisi tentang simpulan dan saran penulisan tesis ini. Berikut ini adalah uraiannya.

5.1 Simpulan

Penelitian ini merupakan kajian terhadap badekan yang terdapat dalam rubrik

Jogregan di Harian Umum Kabar Cirebon menggunakan teori semiotika. Adapun

badekan adalah teka-teki dalam bahasa Cirebon. Sementara itu, semiotika adalah

ilmu yang mempelajari tanda. Badekan sebagai wujud tradisi lisan daerah Cirebon ternyata dekat dengan semiotika yang mengupas berbagai hal yang dianggapnya sebagai tanda. Hal itu karena badekan pada hakikatnya merupakan tanda yang memerlukan penafsiran baik oleh pendengarnya maupun pembacanya.

(2)

91

Muhamad Kamaluddin, 2012

Interpretasi Badekan Dalam Rubrik Jogregan Dui Harian Umum Kabar Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Dalam konteks bahasa dan budaya Cirebon, badekan dapat didefinisikan sebagai tradisi lisan berupa teka-teki yang diujarkan oleh masyarakat dalam bentuk tanya jawab dengan menggunakan bahasa Cirebon dan bersumber dari ruang lingkup budayanya. Fungsinya sebagai media untuk saling berkomunikasi dan menghibur satu sama lain dengan mengedepankan wawasan serta nalar berpikir dan kreativitas mengolah kata. Ciri-cirinya adalah adanya sesi tanya jawab di antara penutur dan kawan tuturnya.

b. Menginterpretasikan suatu badekan ‘teka-teki’ yang terdiri atas pertanyaan dan jawaban membawa pada sebuah hasil interpretasi akhir badekan. Hasil interpretasi akhir ini ternyata menjadi titik awal di mana suatu badekan dibuat. Adapun berbagai interpretasi akhir yang ditemukan dalam badekan antara lain yaitu pelesetan, polisemi, personifikasi, asosiasi, ironi, pasangan minimal, metafora, hiponimi, dan akronim.

c. Kehadiran pertanyaan dan jawaban badekan secara bersamaan menyajikan padanan keberadaan tanda beserta objek yang diacunya. Menurut teori semiotika, tanda beserta objek yang diacunya memiliki suatu bentuk hubungan. Adapun pengklasifikasian hubungan itu dapat berupa ikon, indeks, dan simbol. Maka, hubungan yang terjalin di antara pertanyaan dan jawaban badekan dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu dari ketiganya.

d. Berangkat dari berbagai interpretasi akhir yang ditemukan dalam badekan seperti yang telah disebutkan di atas, hal itu kiranya dapat menjadi dasar bagi produksi

(3)

92

Muhamad Kamaluddin, 2012

Interpretasi Badekan Dalam Rubrik Jogregan Dui Harian Umum Kabar Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

badekan dapat terus berlangsung dengan lebih banyak lagi badekan-badekan yang

dibuat.

e. Interpretasi jawaban badekan di antara pihak penanya dan penjawab selalu berseberangan. Hal inilah yang membuatnya menjadi lucu dan menghibur. Karena di balik perbedaan argumentasi keduanya, mesti ada suatu hal di dalam badekan yang mengikat mereka satu sama lain.

f. Membaca tradisi lisan berbentuk badekan dalam wujud tulisan bukan saja hanya dapat memperoleh suasana hiburan, melainkan juga dapat mengasah nalar berpikir dan menambah perbendaharaan kata serta wawasan lingkungan. Tidak ketinggalan pula kemampuan berkomunikasi semakin bervariasi.

5.2 Saran

Sebagaimana adanya simpulan dari penelitian ini seperti yang telah diungkapkan di atas, maka saran-saran pun kiranya perlu diberikan. Adapun yang menjadi saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Berbagai tradisi lisan seperti halnya badekan ‘teka-teki’ agar lebih dimasyarakatkan sebagai warna khas kecakapan seseorang dalam berbahasa dan berbudaya.

b. Badekan ‘teka-teki’ agar dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran

(4)

93

Muhamad Kamaluddin, 2012

Interpretasi Badekan Dalam Rubrik Jogregan Dui Harian Umum Kabar Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Sebagaimana halnya tradisi lisan lain seperti pantun dan peribahasa, badekan

‘teki-teki’ perlu mendapat perhatian agar dapat didokumentasikan dalam bentuk

literature sebagai wujud warisan budaya tak benda.

d. Baik studi sosial humaniora maupun studi sains teknologi agar tidak abai terhadap penggalian nilai-nilai yang terdapat dalam tradisi lisan semacam badekan ‘teka

-teki’ dan teks-teks naskah berbahasa daerah yang ada di wilayah nusantara.

e. Media massa cetak dan elektronik agar konsisten dalam mengupayakan kelestarian bahasa dan budaya daerah seperti badekan ‘teka-teki’ melalui berbagai bentuk publikasi dan penyiaran yang menyajikan hal-hal tersebut.

5.3 Penutup

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada hasil pengujian mulai dari Uji Validitas dan Reliabilitas menyatakan valid dan reliable, Regresi Linier Sederhana, uji koefisien determinasi,

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan citra SPOT 5 dan SRTM dengan metode kartometris membantu mempercepat proses penetapan batas antar provinsi

Urutan sintesa protein yang benar adalah ... Di antara proses berikut ini yang bukan melalui mekanisme. meiosis adalah ... pembentukan

6 Dari teori ini, peneliti kemudian mencoba mendeskripsikan akulturasi budaya Islam dengan lokal yang ada pada pelaksanaan tradisi Menepas di dalam perkawinan

Panuti Sudjiman (1991: 50), menjelaskan tema adalah makna cerita, gagasan sentral atau pikiran utama yang mendasari karya satra. Dalam hal ini, walaupun tema merupakan makna

Guru menugaskan peserta didik supaya memperlihatkan rubrik “Insya Allah Aku Bisa” dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf (halaman terakhir

3) Peneliti selanjutnya dapat menggali lagi keterkaitan antara compassion dengan pola asuh orangtua, untuk mengetahui apakah orangtua dengan tingkar compassion