• Tidak ada hasil yang ditemukan

515a7f71dc553 buku saku ham indo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "515a7f71dc553 buku saku ham indo"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

PRINSIP-PRINSIP SUKARELA

MENGENAI

(2)

Hum anRight sCom plianceOffi cer@fm i.com

Sem m y_Yapsaw aki@fm i.com, Telp: ( 0901) 40 4983

Lut her_Kogoya@fm i.com , Telp: ( 0901) 40 7021

Julia_Nussy@fm i.com , Telp: ( 0901) 43 2171

Johnf._Mam bor@fm i.com, Telp: ( 0901) 40 4881

(3)

Pe m bu k a a n

i

Pe n da h u lu a n

1

Prinsip- Prinsip Suka Rela Mengenai Keam anan dan Hak Asasi Manusia

Ba b I

7

Penilaian Resiko

Ba b I I

1 5

I nt eraksi Ant ara Perusahaan dan Pihak Keam anan Um um

Ba b I I I

2 3

I nt eraksi Ant ara Perusahaan dan Pihak Keam anan Swast a

Ba b I V

3 1

(4)

Kata Pengantar

S

aya ingin m engucapkan t erim a kasih kepada sem ua yang t erlibat dalam penyusunan dan pem buat an Buku Pedom an Prinsip- prinsip Sukarela t ent ang Keam anan dan Hak- hak Asasi m anusia at as kerj a keras dan dedikasi Anda t erhadap proyek dan isu pent ing.

Buku pedom an ini sangat diperlukan

sebagai pedom an bagi PT Freeport I ndonesia dan Personil Aparat Keam anan Republik I ndonesia dalam m em elihara keselam at an dan keam anan kegiat an usaha pert am bangan perusahaan dengan senant iasa m engedepankan dan m em ast ikan penghorm at an t erhadap hak asasi m anusia.

Manaj em en PTFI yakin bahwa Buku Pedom an ini akan m erupakan sum ber yang bernilai dalam m em bant u seluruh pem angku kepent ingan unt uk m em aham i secara lebih efekt if dan m enerapkan Kom it m en dan Kebij akan Hak Asasi Manusia kit a, unt uk kepent ingan sem uanya. Sebagai bagian dari kom it m en kit a unt uk peningkat an yang berkelanj ut an, kit a akan berusaha m engem bangkan sum ber- sum ber dan alat - alat baru unt uk peningkat an secara t erus m enerus.

SI NTA SI RAI T

Direkt ur – Execut ive Vice President & Chief Adm inist rat or Offi cer

(5)

Mukaddimah

D

engan kasih karunia kepada Tuhan Yang Maha Esa, m aka buku Pedom an Prinsip- prinsip Sukarela t ent ang Keam anan dan Hak- hak Asasi Manusia t elah diselesaikan dengan t uj uan unt uk m endukung koordinasi ant ara Aparat Keam anan PT Freeport I ndonesia dan Aparat Keam anan

Pem erint ah I ndonesia guna m engakui secara penuh hak-hak asasi m anusia dan m enet apkan t indakan- t indakan dan prosedur pengam anan t erst rukt ur dan sist em at is, yang m enghorm at i dan m enj unj ung t inggi pengakuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia.

Buku Pedom an ini j uga berfungsi sebagai pedom an pelaksanaan bagi seluruh aparat keam anan PTFI , kont rakt or dan pem erint ah yang bekerj a dan/ at au t inggal area proyek PTFI . Berdasarkan Buku Pedom an t ersebut , dipaham i bahwa salah sat u persyarat an ut am a dalam m enj alankan operasi perusahaan adalah penyediaan keam anan dan pem aham an bersam a oleh seluruh m it ra dan pem angku kepent ingan yang t erlibat . Penyediaan keam anan j uga m erupakan bagian int egral dalam m elindungi kebebasan, m em ast ikan kelanj ut an bisnis, dan m elindungi hak asasi m anusia.

Buku ini t elah dibuat berdasarkan sej um lah prinsip dasar, bidang- bidang yang dianggap oleh Perusahaan sebagai isu pent ing yang m em erlukan pelaksanaan yang sungguh- sungguh dan t erus- m enerus. Perusahaan m enyadari bahwa j am inan keam anan adalah kebut uhan dasar dari set iap subyek hukum , baik individu m aupun organisasi. Oleh karena it u, diharapkan bahwa dengan

Sem m y Yap Saw aki

(6)

Buku Pedom an ini, dan koordinasi yang baik ant ara aparat keam anan yang t erlibat di area operasi t am bang PTFI , m aka sem ua pihak, dengan saling m enghorm at i dan m enghargai, akan m enj unj ung t inggi Hak- hak Asasi Manusia di seluruh area proyek PTFI .

Salah sat u alasan dasar penyusunan “ buku saku” Prinsip- prinsip Sukarela t ent ang Keam anan dan Hak-hak Asasi Manusia ini adalah unt uk m eningkat kan prom osi dan kesadaran t ent ang prinsip- prinsip t ersebut kepada sebanyak m ungkin individu, dim ana pun aparat keam anan dit em pat kan– di kant or at au di lapangan. Kam i berharap bahwa sum ber ini akan berm anfaat bagi seluruh aparat keam anan yang dit ugaskan di area operasi t am bang PTFI . Diharapkan bahwa dengan Pedom an ini, risiko, pelanggaran hak asasi m anusia yang t erj adi dapat dim inim alkan di area operasi t am bang PTFI dan di luar area. Dengan dukungan dan kerj a sam a dari seluruh pem angku kepent ingan, kit a dapat m em enuhi kom it m en bersam a ini unt uk m enghorm at i dan m enj unj ung t inggi hak- hak asasi m anusia dasar dari sem ua orang.

PTFI akan t erus berusaha m engem bangkan kesadaran bersam a t ent ang hak- hak asasi m anusia dengan m engident ifi kasi peluang- peluang unt uk peningkat an secara berkelanj ut an dan bekerj a sam a dengan seluruh pihak int ernal dan ekst ernal. Dalam m elaksanakan m at eri dan pokok- pokok pent ing yang t erdapat dalam buku ini.

(7)

akan dicat at dan dit anggapi dan/ at au diinvest igasi oleh PTFI Hum an Right s Com pliance Offi ce unt uk m encapai pelaksanaan sist em keam anan berbasis Hak Asasi Manusia secara m aksim al.

Karena pent ingnya Buku Pedom an Prinsip- prinsip Sukarela t ent ang Keam anan dan Hak- hak Asasi Manusia, PTFI akan t erus m em ant au dan m engevaluasi pelaksanaan pokok- pokok pent ing yang t erdapat di dalam Buku pedom an ini unt uk kepent ingan PTFI dan m asyarakat luas.

SEMMY YAP SAWAKI

(8)
(9)
(10)
(11)

P

em erint ah Am erika Serikat dan Keraj aan I nggris, perusahaan- perusahaan di sekt or ekst rakt if dan energi ( “ Perusahaan” ) , dan lem baga- lem baga swadaya m asyarakat , yang m em iliki perhat ian t erhadap hak asasi m anusia dan t anggung- j awab sosial korporasi, sem uanya t elah ikut sert a dalam dialog m engenai keam anan dan hak asasi m anusia.

Para pesert a m engakui pent ingnya m eningkat kan dan m elindungi hak asasi m anusia di seluruh dunia dan peran konst rukt if yang dapat dim ainkan oleh m asyarakat bisnis dan sipil ( t erm asuk lem baga swadaya m asyarakat , serikat buruh/ pekerj a dan m asyarakat set em pat ) dalam m endukung t uj uan- t uj uan ini. Melalui dialog ini, para pesert a t elah m enyusun serangkaian prinsip- prinsip sukarela berikut ini unt uk m em berikan pedom an kepada Perusahaan dalam m em elihara keselam at an dan keam anan operasi m ereka sesuai dengan kerangka kerj a operasi yang m em ast ikan penghorm at an t erhadap hak asasi m anusia dan kebebasan dasar. Dengan m engingat t uj uan- t uj uan ini, para pesert a set uj u m engenai pent ingnya m elanj ut kan dialog ini dan t erus m eninj au prinsip- prinsip ini unt uk m em ast ikan relevansi dan efekt ifi t asnya yang berkesinam bungan.

(12)

Menyadari

bahwa keam anan adalah kebut uhan dasar, yang sam a dim iliki oleh set iap individu, m asyarakat , bisnis dan pem erint ah, sert a m enyadari isu- isu sulit yang berhubungan dengan keam anan yang dihadapi oleh Perusahaan yang beroperasi secara global, kam i m engakui bahwa keam anan dan penghorm at an t erhadap hak asasi m anusia dapat dan harus konsist en.

Memahami

bahwa pem erint ah m em iliki t anggung- j awab ut am a unt uk m eningkat kan dan m elindungi hak asasi m anusia dan bahwa seluruh pihak yang t erlibat dalam konfl ik harus m em at uhi hukum kem anusiaan int ernasional yang berlaku, kam i m engakui bahwa kam i m em iliki t uj uan bersam a unt uk m eningkat kan penghorm at an t erhadap hak asasi m anusia, khususnya yang dit et apkan dalam Deklarasi Universal PBB m engenai Hak Asasi Manusia dan hukum kem anusiaan int ernasional.

Menekankan

pent ingnya m enj aga int egrit as personil dan propert i perusahaan, Perusahaan m em iliki kom it m en unt uk bert indak secara konsist en sesuai dengan hukum di negara dim ana Perusahaan berada, unt uk m engingat st andar- st andar int ernasional t ert inggi yang berlaku, dan m eningkat kan kepat uhan pada prinsip- prinsip penegakan hukum int ernasinal yang berlaku ( m isalnya, Kode Et ik PBB m engenai Pet ugas Penegak Hukum dan Prinsip- Prinsip Dasar PBB m engenai Penggunaan Kekuat an dan Senj at a Api oleh Pet ugas Penegak Hukum ) , khususnya yang berhubungan dengan penggunaan kekuat an.
(13)

t uan rum ah dan pem erint ah negara asal unt uk t urut m em berikan kont ribusi bagi kesej aht eraan m asyarakat set em pat selain upaya unt uk m em it igasi sem ua pot ensi konfl ik, j ika m ungkin.

Memahami

bahwa inform asi yang berguna dan dapat dipercaya adalah kom ponen yang sangat pent ing dalam keam anan dan hak asasi m anusia, kam i m engakui pent ingnya berbagi dan m em aham i pengalam an kam i m asing- m asing m engenai, ant ara lain, prakt ek dan prosedur keam anan yang t erbaik, sit uasi hak asasi m anusia di negara, dan pet ugas keam anan um um dan pet ugas keam anan swast a, yang t unduk pada bat asan-bat asan kerahasiaan.

Menyadari

bahwa pem erint ah negara asal dan inst it usi- inst it usi m ult ilat eral dapat , pada saat t ert ent u, m em bant u pem erint ah negara t uan rum ah m ereform asi sekt or keam anan, m engem bangkan kapasit as inst it usional dan m em perkuat at uran- at uran hukum , kam i m engakui pent ingnya peran yang dapat dim ainkan oleh Perusahaan dan m asyarakat sipil dalam m endukung upaya- upaya ini.
(14)
(15)

Penilaian Resiko

(16)
(17)

K

em am puan m enilai secara akurat risiko- risiko yang ada dalam lingkungan operasi Perusahaan adalah sangat pent ing bagi keam anan personil, m asyarakat set em pat dan aset ; keberhasilan operasi j angka pendek dan j angka panj ang Perusahaan; dan peningkat an sert a perlindungan hak asasi m anusia. Dalam keadaan- keadaan t ert ent u, hal ini relat if sederhana; dalam keadaan- keadaan lain, adalah pent ing unt uk m endapat kan inform asi lat ar belakang yang luas dari berbagai sum ber; m em ant au dan beradapt asi t erhadap perubahan, sit uasi polit ik yang kom pleks, ekonom i, penegakan hukum , m ilit er dan sosial; dan m em pert ahankan hubungan yang produkt if dengan m asyarakat set em pat dan pej abat pem erint ah. Kualit as dari penilaian risiko yang rum it sangat t ergant ung pada pengum pulan inform asi yang t erbaru dan dapat dipercaya secara t erat ur dari kisaran sudut pandang yang luas – pem erint ah daerah dan nasional, perusahaan- perusahaan yang bergerak di bidang keam anan, perusahaan- perusahaan lain, pem erint ah negara asal, inst it usi m ult ilat eral dan m asyarakat sipil yang m engert i t ent ang kondisi set em pat . I nform asi ini bisa m enj adi yang paling efekt if bila disebarkan seluas m ungkin ( dengan t et ap m em pert im bangkan kerahasiaan) ant ara Perusahaan, m asyarakat sipil t erkait dan pem erint ah.
(18)

Identifikasi risiko keamanan

Risiko keam anan dapat diakibat kan oleh fakt or-fakt or polit ik, ekonom i, sipil at au sosial. Terlebih lagi, personil dan aset t ert ent u bisa m em iliki risiko yang lebih t inggi dibandingkan dengan yang lain. I dent ifi kasi risiko keam anan m em ungkinkan Perusahaan dapat m engam bil langkah- langkah unt uk m em inim alkan risiko dan m enilai apakah t indakan Perusahaan dapat m eningkat kan risiko.

Potensi kekerasan

Tergant ung dari lingkungan, kekerasan dapat m enyebar at au dibat asi pada daerah- daerah t ert ent u, dan kekerasan dapat berkem bang dengan at au t anpa peringat an. Masyarakat sipil, perwakilan pem erint ah negara t uan rum ah dan pem erint ah negara set em pat dan sum ber- sum ber lain harus diaj ak berkonsult asi unt uk m engident ifi kasi risiko yang dit im bulkan oleh pot ensi kekerasan t ersebut . Penilaian risiko harus m em pelaj ari pola kekerasan di area dim ana Perusahaan beroperasi unt uk t uj uan- t uj uan pendidikan, prediksi dan pencegahan.

Catatan hak asasi manusia

(19)

dan j uga unt uk m eningkat kan akunt abilit as. Juga, ident ifi kasi t erhadap kem am puan badan- badan di at as unt uk m enanggapi sit uasi kekerasan dengan cara yang sesuai dengan hukum ( yait u, sesuai dengan st andar int ernasional yang berlaku) m em ungkinkan Perusahaan dapat m enyusun langkah- langkah yang sesuai dalam lingkungan operasi.

Aturan hukum

Penilaian risiko harus m em pert im bangkan kem am puan pengadilan dan badan penunt ut hukum set em pat dalam m enunt ut pert anggungj awaban dari m ereka yang bert anggung j awab at as kekerasan t erhadap hak asasi m anusia dan m ereka yang bert anggung- j awab at as pelanggaran hukum kem anusiaan int ernasional dengan cara yang m enghorm at i hak- hak t ert uduh.

Analisa konflik

(20)

Penyerahan alat

(21)
(22)
(23)

Interaksi Antara

Perusahaan dan

Pihak Keamanan

Umum

(24)
(25)

W

alaupun pem erint ah m em iliki peran ut am a dalam m em elihara hukum dan ket ert iban, keam anan dan penghorm at an t erhadap hak asasi m anusia, Perusahaan berkepent ingan unt uk m em ast ikan bahwa t indakan yang diam bil oleh pem erint ah, khususnya t indakan dari pihak penyelenggara keam anan um um , sesuai dengan perlindungan dan peningkat an hak asasi m anusia. Jika ada kebut uhan unt uk m enam bah keam anan yang disediakan oleh pem erint ah t uan rum ah, Perusahaan bisa dim int a at au diharapkan unt uk m em berikan kont ribusi, at au m enggant i, biaya m elindungi fasilit as dan personil perusahaan yang dit anggung oleh pihak keam anan um um . Meskipun keam anan um um diharapkan bert indak dengan cara yang sesuai dengan hukum lokal dan nasional dan sesuai dengan st andar hak asasi m anusia dan hukum kem anusiaan int ernasional, nam un dem ikian, dalam kont eks ini kekerasan bisa saj a t erj adi.

Dalam usaha m engurangi risiko kekerasan sepert i di at as dan unt uk m eningkat kan penghorm at an kepada hak asasi m anusia secara um um , kam i t elah m engident ifi kasi prinsip- prinsip sukarela berikut sebagai pedom an unt uk hubungan ant ara Perusahaan dan keam anan um um dalam hal keam anan yang disediakan unt uk Perusahaan:

Pengaturan Keamanan

(26)

Perusahaan harus m engkom unikasikan kebij akan-kebij akan m ereka m engenai t ingkah laku yang et is dan hak asasi m anusia kepada penyelenggara keam anan um um , dan m enyat akan keinginan m ereka agar keam anan disediakan dengan cara yang sesuai dengan kebij akan- kebij akan t ersebut oleh personil yang t elah m engikut i pelat ihan yang cukup dan efekt if.

Perusahaan harus m endorong pem erint ah negara t uan rum ah unt uk m engizinkan agar pengat uran keam anan dilakukan secara t ransparan dan dapat diakses oleh m asyarakat , yang t unduk pada pert im bangan-pert im bangan keselam at an dan keam anan yang berlaku.

Pengerahan dan Pengaturan

(27)

Perusahaan harus m enggunakan pengaruh m ereka unt uk m eningkat kan prinsip- prinsip berikut kepada sat uan keam anan um um :

a. individu yang t erbukt i t erlibat dalam kekerasan t erhadap hak asasi m anusia dilarang m em berikan pelayanan keam anan unt uk Perusahaan;

b. kekuat an hanya boleh digunakan saat benar-benar diperlukan dan pada t ingkat yang proporsional dengan ancam an yang ada; dan c. t idak m elanggar hak individu saat m elaksanakan

hak unt uk berserikat dan berkum pul secara dam ai, hak unt uk berunding secara kolekt if, at au hak- hak lain bagi karyawan Perusahaan sebagaim ana diakui oleh Deklarasi Universal PBB m engenai Hak Asasi Manusia dan Deklarasi Serikat Buruh I nt ernasional m engenai Prinsip dan Hak Dasar di Tem pat Kerj a,

Dalam kasus dim ana kekuat an fi sik digunakan oleh pet ugas keam anan um um , insiden t ersebut harus dilaporkan ke badan yang berw enang yang sesuai dan ke Perusahaan. Jika kekuat an digunakan, bant uan m edis harus diberikan kepada orang- orang yang cidera, t erm asuk kepada pelaku.

Konsultasi dan Saran

(28)

harus berkonsult asi secara t erat ur dengan Perusahaan-Perusahaan lain, pem erint ah negara t uan rum ah dan pem erint ah negara asal, sert a m asyarakat sipil unt uk m endiskusikan keam anan dan hak asasi m anusia. Jika Perusahaan- Perusahaan yang beroperasi di daerah yang sam a m em iliki kekhawat iran- kekhawat iran yang sam a, m ereka harus m em pert im bangkan unt uk m em bicarakan secara kolekt if kekhawat iran- kekhawat iran t ersebut dengan pem erint ah negara t uan rum ah dan pem erint ah negara asal.

Dalam berkonsult asi dengan pem erint ah negara t uan rum ah, Perusahaan harus m engam bil langkah- langkah yang benar unt uk m eningkat kan kepat uhan kepada prinsip- prinsip penegakan hukum int ernasional yang berlaku, khususnya yang t ercakup dalam Kode Et ik PBB m engenai Pet ugas Penegak Hukum dan Prinsip- Prinsip Dasar PBB m engenai Penggunaan Kekuat an dan Senj at a Api.

Perusahaan harus m endukung sem ua usaha yang dilakukan pem erint ah, m asyarakat sipil dan inst it usi m ult ilat eral dalam m em berikan pelat ihan dan pendidikan m engenai hak asasi m anusia kepada pet ugas keam anan dan j uga usaha- usaha m ereka dalam m em perkuat inst it usi- inst it usi negara unt uk m em ast ikan t anggung j awab dan penghorm at an t erhadap hak asasi m anusia.

Respons Terhadap Kekerasan

Hak Asasi Manusia

(29)

um um di area operasi m ereka ke ot orit as pem erint ah negara t uan rum ah yang berw enang. Jika m ungkin, Perusahaan harus m endorong diadakannya invest igasi dan t indakan harus diam bil unt uk m encegah kej adian t ersebut t erulang kem bali.

Perusahaan harus secara akt if m em ant au st at us invest igasi dan m endorong unt uk m endapat kan pem ecahan yang sesuai.

(30)
(31)

Interaksi Antara

Perusahaan dan

Pihak Keamanan

Swasta

(32)
(33)

J

ika pem erint ah negara t uan rum ah t idak m am pu at au t idak m au m em berikan keam anan yang m em adai unt uk m elindungi personil at au aset Perusahaan, m ungkin perlu unt uk m elibat kan penyelenggara keam anan swast a sebagai pelengkap dari pet ugas keam anan um um . Dalam kont eks ini, pihak keam anan swast a harus berkoordinasi dengan pihak keam anan negara ( penegak hukum , khususnya) unt uk m em bawa senj at a dan m em pert im bangkan penggunaan kekuat an set em pat yang bersifat pert ahanan. Karena adanya risiko yang berhubungan dengan kegiat an- kegiat an t ersebut , kam i m engakui prinsip- prinsip sukarela berikut unt uk m em berikan pedom an bagi perilaku pet ugas keam anan swast a:

Pet ugas keam anan swast a harus m em at uhi kebij akan •

Perusahaan pengont rak dalam hal t ingkah laku yang et is dan hak asasi; st andar hukum dan profesional di negara dim ana Perusahaan beroperasi; m enunj ukkan prakt ek- prakt ek t erbaik yang dikem bangkan oleh indust ri, m asyarakat sipil, dan pem erint ah; dan m eningkat kan kepat uhan kepada hukum kem anusiaan int ernasional.

Pet ugas keam anan swast a harus m enj aga keahlian •

t eknis dan profesional t ingkat t inggi, khususnya yang berhubungan dengan penggunaan kekuat an set em pat dan senj at a api.

Pet ugas keam anan swast a harus bert indak sesuai •

(34)

Pet ugas Penegak Hukum , dan j uga m enunj ukkan prakt ek- prakt ek t erbaik yang dikem bangkan oleh indust ri, m asyarakat sipil, dan pem erint ah.

Pet ugas keam anan swast a harus m em iliki kebij akan •

m engenai t ingkah laku yang sesuai dan penggunaan kekuat an set em pat ( m isalnya, at uran ket erlibat an) . Prakt ek yang diat ur oleh kebij akan ini harus bisa dipant au oleh Perusahaan at au, j ika m ungkin oleh pihak ket iga yang independen. Pem ant auan sepert i ini harus m eliput i invest igasi rinci t erhadap dugaan-dugaan t indakan yang m elibat kan kekerasan dan m elanggar hukum ; adanya t indakan- t indakan disipliner yang m em adai unt uk m encegah dan m enghalangi; dan prosedur unt uk m elaporkan dugaan- dugaan kepada badan penegak hukum set em pat yang berw enang j ika m ungkin.

Sem ua dugaan m engenai kekerasan t erhadap hak •

asasi m anusia yang dilakukan oleh pet ugas keam anan swast a harus dicat at . Dugaan yang dapat dipercaya harus diinvest igasi dengan benar. Dalam kasus dim ana dugaan t erhadap penyelenggara keam anan swast a dilaporkan ke ot orit as penegak hukum yang relevan, Perusahaan harus secara akt if m em ant au st at us invest igasi dan m endorong unt uk penyelesaian yang benar.

Sesuai dengan fungsi m ereka, pet ugas keam anan •

(35)

m enyerang dan bert ahan digunakan hanya sebagai alat bert ahan.

Pihak keam anan swast a: •

a. dilarang m em pekerj akan individu- individu yang t erbukt i t erlibat dalam kekerasan t erhadap hak asasi m anusia unt uk m em berikan pelayanan keam anan;

b. kekuat an hanya boleh digunakan saat benar-benar diperlukan dan pada t ingkat yang proporsional dengan ancam an yang ada; dan c. t idak m elanggar hak individu saat m elaksanakan

hak unt uk berserikat dan berkum pul secara dam ai, hak unt uk berunding secara kolekt if, at au hak- hak lain bagi karyawan Perusahaan sebagaim ana diakui oleh Deklarasi Universal PBB m engenai Hak Asasi Manusia dan Deklarasi Serikat Buruh I nt ernasional m engenai Prinsip dan Hak Dasar di Tem pat Kerj a.

Dalam kasus dim ana kekuat an fi sik digunakan, •

pet ugas keam anan swast a harus dengan benar m enginvest igasi dan m elaporkan insiden t ersebut ke Perusahaan. Pet ugas keam anan swast a harus m enyerahkan m asalah ini kepada ot orit as yang berw enang set em pat dan/ at au m engam bil t indakan disipliner j ika m ungkin. Jika kekuat an digunakan, bant uan m edis harus diberikan kepada orang yang cidera, t erm asuk pelaku.

Pet ugas keam anan swast a harus m enyim pan •

(36)

kecuali j ika penyim panan rahasia t ersebut akan m erusak prinsip- prinsip yang t erkandung di dalam nya.

Unt uk m em inim alkan risiko penyelenggara keam anan m elam paui kew enangan m ereka sebagai penyelenggara keam anan, dan unt uk m eningkat kan penghorm at an kepada hak asasi m anusia secara um um , kam i t elah m engem bangkan pedom an dan prinsip- prinsip sukarela t am bahan berikut :

Jika m ungkin, Perusahaan harus m encant um kan •

prinsip- prinsip yang diuraikan di at as sebagai persyarat an kont rak dalam perj anj ian dengan penyelenggara keam anan swast a dan m em ast ikan bawah personil keam anan swast a dilat ih secara m em adai unt uk m enghorm at i hak- hak karyawan dan m asyarakat set em pat . Pada t ingkat yang dapat dij alankan, perj anj ian ant ara Perusahaan dan pihak keam anan swast a, harus m ensyarat kan invest igasi at as perilaku yang t idak sesuai dengan hukum dan t indakan disipliner yang sesuai. Perj anj ian j uga harus m em ungkinkan adanya pem ut usan hubungan oleh Perusahaan j ika ada bukt i yang dapat dipercaya akan adanya perilaku m elawan hukum at au kekerasan yang dilakukan oleh pet ugas keam anan swast a. Perusahaan harus berkonsult asi dan m em ant au •

(37)

Perusahaan harus m eninj au lat ar belakang pet ugas •

keam anan swast a yang akan dipekerj akan yang berkait an dengan penggunaan kekuat an secara berlebihan. Peninj auan ini harus m elibat kan penilaian t erhadap pelayanan sebelum nya yang diberikan kepada pem erint ah negara t uan rum ah dan apakah pelayanan ini m enim bulkan m asalah t ent ang peran ganda perusahaan penyelenggara keam anan sebagai penyelenggara keam anan swast a dan kont rakt or pem erint ah.

Perusahaan harus berkonsult asi dengan Perusahaan-•

(38)
(39)

Pasal-Pasal

Deklarasi Universal

tentang HAM dari

PBB

(40)
(41)

Pasal 3

Set iap orang berhak at as penghidupan, kebebasan dan keselam at an individu.

Pasal 5

“ Tak seorangpun boleh disiksa at au diperlakukan secara kej am , m em peroleh perlakuan at au dihukum secara t idak m anusiaw i at au direndahkan m art abat nya.”

Pasal 7

“ Sem ua orang sam a didepan hukum dan berhak at as perlindungan hukum yang sam a t anpa diskrim inasi. Sem ua berhak at as perlindungan yang sam a t erhadap set iap bent uk diskrim inasi yang bert ent angan dengan Pernyat aan ini dan t erhadap segala hasut an yang m en-garah pada diskrim inasi sem acam it u.”

Pasal 9

(42)

Pasal 12

“ Tak seorang pun dapat diganggu dengan cara sew enang-w enang dalam urusan pribadinya, keluarganya, rum ah-t angganya aah-t au hubungan suraah-t m enyuraah-t nya, j uga ah-t ak diperkenankan pelanggaran at as kehorm at an dan nam a baiknya. Set iap orang berhak m endapat perlindungan hukum t erhadap gangguan at au pelanggaran sepert i it u.”

Pasal 20

“ ( 1) Set iap orang berhak at as kebebasan unt uk berorganisasi secara dam ai.

(43)
(44)

Plaza 89 lt . 5

Jl. HR Rasuna Said Kav. X- 7 No.6 Jakart a 12940 I ndonesia + 62 ( 021) 259 1818 + 62( 021) 259 1945 ( Fax)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah mengetahui perilaku kecanduan permainan internet dan faktor penyebabnya pada kelas VIII di SMP Negeri 1 Jatisrono, maka subyek yang dianggap paling

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian pada perusahaan dengan objek yang berbeda, misalnya dengan menambahkan jumlah variabel yang akan

[r]

Pokja Pengadaan Barang I Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan sinergi dari pihak universitas, sekolah dan mahasiswa.Tentunya peran mahasiswa dalam kegiatan ini adalah mampu

angka 36.5 yang berbunyi, setelah pemberitahuan adanya pelelangan gagal, maka Pokja ULP atau Pokja ULP Pengganti (apabila ada) meneliti dan menganalisis penyebab terjadinya

AEON 1% Club - an organization made up of leading companies in AEON Group, will invite students from Indonesia and three other Asian countries to discusses environmental

[r]