• Tidak ada hasil yang ditemukan

S BIO 1006470 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S BIO 1006470 Abstract"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Ervi Afifah, 2014

Produksi Gula Hidrolisat Dari Serbuk Jerami Padi Oleh Beberapa Fungi Selulolitik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PRODUKSI GULA HIDROLISAT DARI SERBUK JERAMI PADI OLEH

BEBERAPA FUNGI SELULOLITIK

ABSTRAK

Jerami padi merupakan limbah hasil pertanian yang jumlahnya melimpah, akan tetapi keberadaannya belum dimanfaatkan dengan baik, sehingga memiliki nilai ekonomi yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan alternatif untuk mengelola limbah tersebut, salah satunya yaitu dengan dijadikan sebagai bahan baku pembuatan gula hidrolisat yang memiliki banyak manfaat. Dalam penelitian ini dicari isolat fungi selulolitik pada tanah pesawahan menggunakan uji kualitatif Carboxy Methyl Cellulose (CMC), kemudian dilakukan uji kemampuan fungi selulolitik dalam memproduksi gula hidrolisat melalui proses hidrolisis menggunakan metode Solid State Fermentation (SSF) yang kemudian diukur kadar gulanya menggunakan metode Smogyi-Nelson. Berdasarkan hasil isolasi fungi di tanah pesawahan diperoleh 6 genus fungi yaitu Monilia, Trichoderma, Fusarium, Saccharomyces, Aspergillus dan Penicillium. Melalui uji kualitatif CMC diketahui 4 fungi selulolitik yang memiliki aktivitas enzim selulase diantaranya Monilia, Trichoderma, Fusarium dan Aspergillus. Kemampuan keempat fungi ini dalam memproduksi gula hidrolisat yaitu, Trichoderma dengan kenaikan kadar glukosanya sebesar 2 mg/ml, Aspergillus sebesar 1,54 mg/ml, Fusarium sebesar 1,08 mg/ml dan terakhir adalah genus Monilia sebesar 1,06 mg/ml.

Kata kunci : Jerami padi, fungi selulolitik, uji kualitatif CMC, hidrolisis, gula hidtolisat.

HYDROLYSATE SUGAR PRODUCTION FROM RICE STRAW POWDER BY

SOME CELLULOLYTIC FUNGI

ABSTRACT

Rice straw is one of the most abundant farming wastes but it hasn’t had good maintenance,

thus it has low value in economic. There for, it needs an alternative to maintain the waste, one of the alternative is with produce hydrolisate sugar (fermentable sugar) that has a lot of benefit. The aim of this research is to find isolate of cellulolytic fungi from soil farming that used qualitative test of Carboxy Methyl Cellulose (CMC). After the cellulolytic fungi were found, the fungi were tested the hydrolisate sugar production used Solid State Fermentation (SSF) method and then the hydrolisate sugars were measured use Smogyi-Nelson method. Based on this research, it got six types of fungi in soil farming; there were Monilia, Trichoderma, Fusarium, Saccharomyces, Aspergillus and Penicillium. According to the result of qualitative test of CMC, there were four fungi that has ability of cellulase enzyme activity, they were Monilia, Trichoderma, Fusarium dan Aspergillus. Among the four fungi isolates, Trichoderma was found to be the highest hydrolysate sugar production 2 mg/ml, followed by Aspergillus 1,54 mg/ml, Fusarium 1,08 mg/ml, and Monilia 1,06 mg/ml.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh mucilage buah okra ( Abelmoschus esculentus ) terhadap kadar gula dan kolesterol darah mencit yang diinduksi aloksan telah

Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja siswa termasuk kategori baik dengan nilai persentase ketuntasan sebesar 83%, pemahaman siswa tentang materi yang berkaitan

4.6 Aktivitas Penghambatan Tertinggi dengan Konsentrasi 10 mg/ml pada Supernatan Isolat B15 ( Pseudomonas aeruginosa ) Terhadap Candida albicans (A) dan H ( Pantoea

Studi mengenai deteksi gen anti fungi (surfaktin) pada isolat bakteri endofit dari akar tumbuhan obat Ageratum conyzoides L.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Keterlaksanaan pembelajaran didalam kelas menggunakan perangkat hasil pengembangan menunjukkan hasil yang sangat baik pada fokus guru dengan presentase sebesar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jus kulit buah manggis terhadap kelompok tikus terapi kadar gula darah rata – rata pada kisaran normal sebesar 104,7±10,9 mg/dL

Kefir dengan penambahan 15% madu mempunyai nilai pH terendah yaitu 2,18, kadar total asam tertinggi yaitu 1,06%, kadar gula reduksi terendah yaitu 4,75 mg/ml, kadar protein

Protein hidrolisat yang diinkubasi selama 10 menit memiliki persentase inhibisi tertinggi yakni 73% dengan nilai IC50 sebesar 0,391 mg/mL dan nilai AAI sebesar 0,050 yang menunjukkan