• Tidak ada hasil yang ditemukan

2015 ILPPD 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2015 ILPPD 2015"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

6

7

www.joglosemar.co

SENIN, 28 MARET 2016

SENIN, 28 MARET 2016

Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu’alaikum Wr.Wb. Masyarakat Boyolali yang berbahagia,

Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan In-formasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kabupaten Boyolali Tahun 2015 kepada masyarakat dan komponen yang ada di Kabupaten Boyolali, sebagaimana telah diamanatkan Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyeleng-garaan Pemerintahan Daerah (ILPPD) kepada Masyarakat.

Secara garis besar Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Boyolali selamaTahun 2015 dapat kami sampaikan se-bagai berikut :

A. Kebijakan Pemerintah Daerah 1. Visi

Dalam rangka memberikan haluan pelaksanaan pemba-ngunan daerah, maka telah ditetapkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jang-ka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun 2010-2015 yang merupakan penjabaran Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati periode 2010-2015. Dengan memperhatikan pada situasi, kondisi, kekuatan, kelemahan, peluang, tanta-ngan, dan memperhitungkan kontinuitas pelaksanaan pem-bangunan, maka telah ditetapkan Visi Pembangunan Kabu-paten Boyolali Tahun 2010-2015 adalah: “KabuKabu-paten Boyolali Yang Lebih Sejahtera, Berdaya Saing dan Pro Investasi“.

2. Misi, sebagai penjabaran dari visi :

Misi pembangunan Kabupaten Boyolali Tahun 2010-2015 dirumuskan sebagai berikut:

a. Meningkatkan perekonomian rakyat yang bertumpu pada sektor unggulan daerah dan mempertahankan prestasi sebagai lumbung padi.

b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam rangka mendukung peningkatan daya saing daerah. c. Menciptakan iklim usaha dan iklim investasi yang

kondu-sif, didukung dengan peningkatan infrastruktur yang me-madai dan berkelanjutan.

d. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui penguatan sistem pemerintahan dan pemberantasan ko-rupsi dalam rangka peningkatan pelayanan masyarakat.

3. Prioritas Daerah

Pada tahun 2015 merupakan pelaksanaan tahun kelima dari pelaksanaan RPJMD Kabupaten Boyolali Tahun 2010 – 2015, oleh karena itu prioritas pembangunan daerah tetap mengacu pada Visi dan Misi Kabupaten Boyolali yang tertu-ang dalam RPJMD Kabupaten Boyolali Tahun 2010 - 2015. Prioritas Pembangunan Kabupaten Boyolali dalam pelak-sanaannya mengacu pada Prioritas Nasional yang tercan-tum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasi-onal dengan sinkronisasi sebagai berikut :

1. Prioritas Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 2. Prioritas Pendidikan

3. Prioritas Kesehatan 4. Penanggulangan Kemiskinan 5. Ketahanan Pangan 6. Prioritas Infrastruktur

7. Iklim Investasi dan Usaha

8. Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana 9. Kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi. 10. Prioritas Perekonomian

11. Prioritas Kesejahteraan Rakyat 12. Prioritas Politik, Hukum dan keamanan

4. Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah a. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan untuk mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang efi sien dan efektif dengan memberikan proporsi yang lebih tinggi kepada kepentingan dan kebutuhan masyarakat secara langsung. Di mana sasaran yang hendak dicapai adalah meningkat-nya Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkat meningkat-nya proporsi APBD, khususnya belanja modal yang langsung menyentuh kepentingan dan kebutuhan masyarakat, serta penerapan anggaran berbasis kinerja dan Standar Akuntansi Pemerin-tahan (SAP) secara utuh. Maka untuk mewujudkan sasaran tersebut kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan pada dua hal yaitu meningkatkan PAD melalui intensifi ka-si dan ekstenka-sifi kasi pemungutan pajak serta penajaman APBD untuk meningkatkan proporsi belanja daerah yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat.

b. Kebijakan Umum Anggaran

Pembangunan Daerah Kabupaten Boyolali hakekatnya merupakan proses dimana Pemerintah Daerah bersama seluruh komponen masyarakat mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki dan membentuk kemitraan untuk mewu-judkan kesejahteraan rakyat. Indikator tingkat kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari sasaran pembangunan antara lain : meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi, meningkat-nya pendapatan perkapita, berkurangmeningkat-nya jumlah kemis-kinan, berkurangnya jumlah pengangguran dan kesenja ngan ekonomi baik antar golongan masyarakat maupun antar wilayah.

Sumbangan terbesar perekonomian Kabupaten Boyola-li yang menunjang PDRB secara keseluruhan berasal dari sektor pertanian, perdagangan dan industri, karena seba-gian besar penduduk Boyolali bermata pencaharian dibidang pertanian, perdagangan dan industri, hal tersebut tercermin dari produk unggulan Kabupaten Boyolali yaitu : Susu sapi, kerajinan tembaga dan industri-industri kecil.

Dengan arah kebijakan tersebut, dapat digambarkan target serta realisasi APBD tahun 2015 Kabupaten Boyolali sebagai berikut :

Tabel 1

Target dan Realisasi APBD Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015 (unaudit BPK)

Komposisi belanja langsung, proporsi belanja modal be-lum sesuai dengan arah kebijakan dari belanja daerah, na-mun peningkatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat tidak hanya dari belanja langsung (khususnya belanja mo-dal), akan tetapi belanja tidak langsung khususnya belanja sosial, belanja hibah dan bantuan keuangan pada kenyata-annya juga mendorong peningkatan ekonomi dan pember-dayaan masyarakat.

c. Target dan Realisasi Pendapatan

Target dan realisasi APBD Tahun Anggaran 2015 data unaudited BPK sebagaimana pada tabel berikut :

Tabel 2

Target dan Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015 (unaudit BPK)

Dari tabel tersebut dapat kami informasikan hasil perhitu-ngan per 31 Desember 2015 Pendapatan Daerah tahun 2015 terealisasi sebesar Rp.1.937.150.203.967,00 sehingga tercapai 100,38% atau lebih sebesar Rp.7.290.004.967,00 dari rencana target pendapatan Rp.1.929.860.199.000,00.

d. Target dan Realisasi Belanja Daerah

Tabel 3

Target dan Realisasi Belanja APBD Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015 (unaudit BPK)

Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui struktur APBD dari sisi belanja Tahun Anggaran 2015 dan besarnya sisa lebih pem-biayaan anggaran untuk tahun anggaran 2015 unaudit BPK yai-tu Rp.235.729.240.611,00. Data tersebut juga menggambarkan bahwa realisasi belanja tahun anggaran 2015 hanya sebesar 87,84% karena target belanja sebesar Rp 1.875.477.129.000,00 dan realisasinya Rp. 1.647.423.248.301,00 atau terjadi peng-hematan dan kondisi lain sebesar Rp.228.053.880.699,00, 12,16%

Realisasi belanja tersebut dikontribusi oleh Belanja Operasi target belanja sebesar Rp.1.542.658.535.000,00 dengan real-isasi Rp.1.337.248.883.105,00 atau 86,68% sedangkan belanja Modal dari target belanja sebesar Rp.330.818.594.000,00 de-ngan realisasi Rp.310.174.365.196,00 atau 93,76%. Sedang-kan pembiayaan daerah untuk penerimaan pembiayaan dari target sebesar Rp.162.702.162.000,00 realisasinya sebesar Rp.162.702.163.281,00 atau 100%, sementara pengeluaran pembiayaan dari target Rp.31.353.000.000,00 dengan realisasi Rp. 31.353.000.000,00 atau 100 %.

Masyarakat Boyolali yang kami hormati,

Sesuai arah dan kebijakan tersebut maka perlu kami informa-sikan hasil pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2015, sebagai berikut :

A. Capaian Kinerja Makro 1. Kependudukan

Dalam bidang kependudukan, penduduk Kabupaten Boyolali pada tahun 2015 berjumlah 968.616 jiwa (angka sementara) dengan komposisi laki laki 476.786 jiwa dan perempuan 491.830 jiwa dengan pertumbuhan sekitar 0,13 % serta dengan kepa-datan 954 Jiwa/Km2. Sedangkan pada tahun 2014 berjumlah 967.357 jiwa dengan komposisi laki-laki sebanyak 476.174 jiwa dan perempuan sebanyak 491.183 jiwa, serta kepadatan pen-duduk sebesar 953 jiwa/Km2. Data tersebut memberikan gam-baran bahwa jumlah penduduk Kabupaten Boyolali tahun 2015 terjadi penambahan 1.259 jiwa atau terjadi pertumbuhan sekitar 0,13 %.

2. Kesehatan

Kondisi kesehatan masyarakat salah satunya tercermin dari Angka Harapan Hidup (AHH) Masyarakat Boyolali pada tahun 2015 adalah 75,64 tahun meningkat apabila dibandingkan tahun 2014 yaitu 75, 61 tahun.Angka harapan hidup yang lebih baik menunjukkan keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi. Bahwa meningkatnya perawatan kesehatan melalui Puskesmas, dan meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan ke-sehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada gi-lirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya.

Angka Kematian ibu (AKI) melahirkan di Kabupaten Boyolali pada Tahun 2015 sebesar 142,18/100.000 Kelahiran Hidup, Un-tuk Angka Kematian Bayi (AKB) lahir pada Tahun 2015 sebesar 8,63/1.000 KH sedangkan untuk Prevalensi Kasus Gizi Buruk 0,02.

3. Pendidikan

Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Boyolali tahun 2015 untuk SD/MI sebesar 98.17%, SLTP/MTs sebesar 98,17 % dan SMA/MA sebesar 104,13% Sedangkan Angka Partisi-pasi Murni (APM) untuk SD/MI sebesar 101,19%, SLTP/MTs sebesar 95,20% dan SMA/MA sebesar 103,88%. Data tersebut menunjukkan bahwa motivasi penduduk Kabupaten Boyolali da-lam mengikuti program pendidikan dasar 9 tahun relatif tinggi. Namun untuk melanjutkan ke pendidikan menengah masih rela-tif rendah, untuk meningkatkan minat warga Kabupaten Boyolali melanjutkan ke pendidikan tingkat menengah dengan memper-banyak cakupan dan aksesabilitas sekolah kejuruan yang relatif dibutuhkan pada lapangan kerja.

Angka kelulusan di Kabupaten Boyolali tahun 2015 untuk SD/ MI sebesar 100% dengan capaian kinerja sebesar 101,01% dari target kinerja sebesar 99%, SLTP/MTs sebesar 100% dengan capaian kinerja sebesar 101,01% dari target kinerja sebesar 99 %, dan pendidikan menengah sebesar 99,97% dengan capaian kinerja sebesar 102,01% dari target kinerja sebesar 98%. Secara umum target kinerja terpenuhi bahkan capaiannya melebihi dari target. Hal ini didukung oleh penerapan tambahan jam belajar oleh sekolah dalam rangka persiapan Ujian Nasional (UN) sehingga menambah naiknya daya serap siswa terhadap mata pelajaran.

Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2015, tersaji dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4

Jumlah Penduduk Usia 5 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Boyolali Tahun 2014 dan 2015

Tabel 5

Perkembangan Kondisi Sekolahan di Kabupaten Boyolali Tahun 2014 - 2015

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari tahun 2014 sampai dengan akhir tahun 2015 kondisi gedung SD yang rusak berat mengalami sedikit kenaikan. Namun untuk gedung SLTP dan SLTA sudah mendapatkan perhatian yang lebih dalam upa-ya menciptakan gedung sekolah upa-yang laupa-yak demi kelangsungan dan peningkatan kegiatan belajar mengajar.

4.Kondisi perekonomian

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Boyolali jika dilihat dari indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat disam-paikan bahwa dari hasil perhitungan angka sangat sementara, secara agregat PDRB 2015 sebesar Rp. 23.360.964,90 (da-lam Juta Rupiah) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Rp. 18.107.858,80 (dalam Juta Rupiah) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) dan jika dibanding pertumbuhan tahun 2014 mempu-nyai pertumbuhan 11,46 % ADHB dan 5,98% ADHK.

Tabel 6

Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Boyolali Tahun 2014 dan 2015

Gambar I

Grafi k PDRB Kabupaten Boyolali Tahun 2014 dan 2015 (dalam Jutaan Rupiah)

Infl asi adalah besarnya perubahan harga barang dan jasa secara rata-rata yang mencakup ratusan komoditas yang dikon-sumsi masyarakat. Indikator ini menunjukkan tingkat stabilitas perekonomian di suatu wilayah pada periode tertentu. Infl asi yang relatif rendah dan terkendali merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi secara wajar, karena kegiatan produksi barang dan jasa berlangsung sesuai hukum pasar yang berlaku dan dapat diprediksi sifat dan perilakunya di pasar. Infl asi tahun kalender 2015 di Kabupaten Boyolali sebesar 2,58%**.

5. Human Development Index (HDI)

Nilai Human Development Index (HDI) Kabupaten Boyolali Kabupaten Boyolali selalu meningkat dari dari Tahun ke Tahun dan angka terakhir pada Tahun 2014 adalah 72,13 atau kate-gori sedang/cukup. Dimana IPM merupakan variabel bebas yang sifatnya state, yaitu sebuah variabel yang perubahannya berlangsung sangat lambat dan akan meningkat/menurun se-dikit demi sese-dikit sebagai respon terhadap perubahan berbagai kondisi fi sik, sosial, ekonomi dan lingkungan. Untuk Tahun 2015 angka IPM belum dapat ditampilkan, karena proses penghitu-ngannya dilaksanakan pada interval Bulan Juli – November 2016 seperti Tahun sebelumnya.

6. Investasi daerah

Sejalan dengan visi Kabupaten Boyolali, perkembangan investasi pada tahun 2015 cukup mengembirakan dengan re-alisasi investasi sebesar Rp.1.096.545.000.000,00 apabila dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp.1.170.394.000.000,00 dengan akumulasi investasi sampai tahun 2015 sebesar Rp.4.751.614.805.358,00 sedangkan untuk investasi penana-man Modal Asing (PMA) sampai dengan tahun 2015 sebesar US$ 64.275.500 dan Rp.696.784.387.600,00 yang terdiri dari 13 (tiga belas) perusahaan. Jumlah keseluruhan perijinan yang dikeluarkan melalui sistem one stop service sampai dengan ta-hun 2015 sebanyak 6.453 buah.

Tabel 7

Perkembangan Jumlah Investor dan Nilai Investasi Kabupaten Boyolali Tahun 2014 dan 2015

Tabel 8

Perkembangan Investasi PMA di Kabupaten Boyolali s/d Tahun 2015

7. Realisasi Ekspor Non Migas

Perkembangan realisasi ekspor non migas untuk tahun 2015 sebesar 1.735.028,88 ton, 725.401 m3, dan 47.210.950,87 pcs dengan nilai US$187.677.660,96 sedangkan pada tahun 2014 sebesar 132.958,42 ton dengan nilai $215.733.32 menunjukkan realisasi ekspor non migas secara keseluruhan di Kabupaten Boyolali nilainya mengalami penurunan.

8. Prasarana dan Sarana Daerah

Prasarana jalan di Kabupaten Boyolali menjadi prioritas pe-nanganan, baik peningkatan kelas maupun rehabilitasinya guna memperlancar roda ekonomi daerah, gambaran kondisi sarana jalan sebagaimana tabel berikut:

Tabel 9

Jenis dan Kondisi Jalan Beraspal Kabupaten Boyolali Tahun 2014 dan 2015

Penjelasan data di atas bahwa kondisi jalan tahun 2015 ter-bagi dalam 3 (tiga) kriteria yaitu:

1) Mantap, jenis permukaan ATB dan Lapen serta Rigid Pave-ment, Telford : 391,899 Km. (71%)

2) Sedang, jenis permukaan ATB dan Lapen, Telford : 50,950 Km. (9,23%)

3) Tidak Mantap, jenis permukaan ATB, Lapen, Telford, Tanah serta jalan belum tembus 109,081 Km. (19,77%)

B. Urusan Wajib yang Dilaksanakan

Untuk melaksanakan urusan ini ditempuh melalui 26 (dua puluh enam) urusan wajib. Adapun sebagian informasi yang dapat kami sajikan, yaitu :

Tabel 10

Capaian Kinerja Kegiatan Urusan Wajib Kabupaten Boyolali Tahun 2015

C. Urusan Pilihan yang Dilaksanakan

Pelaksanaan urusan ini ditempuh melalui 8 (delapan) uru-san, adapun sebagian informasi yang dapat kami sajikan, yaitu :

Tabel 11

Capaian Kinerja Kegiatan Urusan Pilihan Kabupaten Boyolali Tahun 2015

D. Tugas Pembantuan yang Dilaksanakan

Selain menyelenggarakan urusan desentralisasi (wajib dan pilihan), Pemerintah Kabupaten Boyolali juga melaksanakan tu-gas-tugas pembantuan, yang diklasifi kasikan menjadi 6 (enam) bidang. Penyelenggaraan tugas pembantuan yang diterima oleh Kabupaten Boyolali pada tahun 2015, meliputi:

1. Bidang Kesehatan

Instansi pemberi tugas pembantuan, yaitu Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Satuan kerja perangkat daerah yang melak-sanakan tugas pembantuan, yaitu Dinas Kesehatan Kabu-paten Boyolali. Anggaran tugas pembantuan pada bidang kesehatan sebesar Rp.3.536.488.000,00 dialokasikan untuk Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

2. Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM)

Instansi pemberi tugas pembantuan, yaitu Direktorat Jen-deral Bina Pembangunan Daerah Kementrian Dalam Negeri. Satuan kerja perangkat daerah yang melaksanakan tugas pembantuan, yaitu Bappeda Kabupaten Boyolali. Anggaran tugas pembantuan dari APBN sebesar Rp. 535.000.000,00 dan pendampingan dari APBD sebesar Rp. 107.500.000,00 dialokasikan untuk program bina pembangunan daerah dengan kegiatan : fasilitasi penataan ruang dan lingkungan hidup di daerah. Dalam pelaksanaan program PLKSDA-BM bantuan pemerintah yang bersumber dari Tugas Pemban-tuan bersifat stimulan, dalam pelaksanaan program juga didukung dengan swadaya masyarakat berupa dana, bahan, tenaga dan material.

3. Bidang Peternakan

Instansi pemberi tugas pembantuan, yaitu Kementerian Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Satuan kerja perangkat daerah yang melaksanakan tugas pembantuan, yaitu Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Boyola-li. Anggaran tugas pembantuan pada bidang peternakan

sebesar Rp. 5.913.990.000,00 dialokasikan untuk Program: Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat. Adapun kegiatannya sebagai berikut: Pengemba-ngan Budidaya Sapi Potong, PengembaPengemba-ngan Budidaya Sapi Perah, Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan (UBP), Pengembangan Unit Pengelolaan Pakan (UPP), Revita-lisasi Lumbung Pakan, Bantuan Penguatan Pakan Sapi Pe-rah, Bantuan Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan (Persilangan), Perumusan Kebijakan Perencanaan Pemba-ngunan Peternakan dan Kesehatan Hewan, Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan serta Penatausahaan Barang Milik Negara.

4. Bidang Perikanan

Instansi pemberi tugas pembantuan, yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Satuan kerja perangkat dae-rah yang melaksanakan tugas pembantuan, yaitu Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali. Angga-ran tugas pembantuan pada bidang kesehatan sebesar Rp.855.430.000,00 dialokasikan untuk program: penge-lolaan sumberdaya perikanan budidaya dengan kegiatan pengelolaan sistem kesehatan ikan, sarpras pembudidaya ikan, produksi pembudidaya ikan dan dukungan manajemen lainnya.

5. Bidang Pertanian

Instansi pemberi tugas pembantuan, yaitu Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Satuan kerja perangkat daerah yang melaksanakan tugas pembantuan, yaitu Dinas Pertani-an PerkebunPertani-an dPertani-an KehutPertani-anPertani-an Kabupaten Boyolali. Angga-ran tugas pembantuan pada bidang pertanian dialokasikan untuk Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan Sebesar Rp. 4.518.927.000,00, Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Sebesar Rp.12.080.653.000,00. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan Sebesar Rp.12.080.653.000,00

6. BIDANG CATATAN SIPIL

Instansi pemberi tugas pembantuan, yaitu Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia Direktorat Jenderal Ad-minduk. Satuan kerja perangkat daerah yang melaksanakan tugas pembantuan, yaitu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Boyolali. Anggaran tugas pembantuan pada bidang catatan sipil sebesar Rp. 1.950.514.000,00 dialokasikan untuk program: Program Penataan Adminis-trasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dengan kegiatan Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) Terpadu. Dan pelaksanaannya diperuntukan antara lain un-tuk melaksanakan monitoring di kecamatan kaitannya den-gan pelaksanaan pelayanan KK/KTP, honor tim pelayanan Dokumen Kependudukan, pengadaan blangko - blangko un-tuk pelayanan adminitrasi kependudukan.

Masyarakat Boyolali yang berbahagia,

Disamping tugas pembantuan Pemerintah Kabupaten Boyolali juga menyelengarakan tugas pemerintahan umum yang meliputi:

A. Kerjasama Antar Daerah, meliputi :

Kerjasama Antar Daerah, yaitu kerjasama yang telah dilaku-kan oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali dengan beberapa pe-merintah daerah lainnya, adapun forum yang telah terbentuk, antara lain :

a. Melanjutkan kerjasama Java Promo; b. Melanjutkan kerjasama Subosukawonosraten;

c. Kerja sama Bidang Kesehatan Antara Pemerintah Kabupa-ten Boyolali dengan Pemerintah KabupaKabupa-ten Semarang; d. Kerjasama penempatan transmigran, daerah yang diajak

kerjasama Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Provinsi Ka-limantan Barat, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, Kabupaten Sijunjung Provinsi Su-matera Barat, Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh.

B. Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga.

Kerjasama daerah dengan pihak ketiga, utamanya lembaga – lembaga yang kredibel selama ini antara lain, dengan : a. Kerja sama dengan SNV Nederlandse pengembangan

sektor pertanian berkelanjutan khususnya peternakan sapi perah;

b. Kerjasama dengan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi Republik Indonesia (BPPT). Kerjasama dalam bidang pe-manfaatan teknologi informasi dalam mendukung pemban-gunan;

c. Kerjasama dengan Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Provinsi Jawa Tengah;

d. Kerjasama dengan Institusi Pendidikan dalam rangka Pelak-sanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi;

e. Kerjasama dengan BPJS Kesehatan Boyolali;

f. Kerjasama dengan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Klaten; g. Kerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta; h. Kerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM

Soe-djarwadi;

i. Kerja sama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Cabang Boyolali;

j. Kerja sama dengan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Te-ngah dan DI. Yogyakarta;

k. Kerja sama BKD Kabupaten Boyolali dengan Badan Pendi-dikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah.

Pemerintah Kabupaten Boyolali terbuka untuk melak-sanakan kerja sama dengan pihak luar dalam memenuhi ke-butuhan daerah dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan publik dan peningkatan kinerja pemerintah daerah, selain itu hasil dari kerjasama daerah dapat mempercepat implementa-si prinimplementa-sip good governance seperti semangat untuk mening-katkan transparansi, partisipasi masyarakat, law inforcement, akuntabilitas kinerja baik teknis maupun keuangan, pengem-bangan ekonomi masyarakat, dan peningkatan peran Civil So-ciety Organization (CSO). Hal ini sejalan dengan Visi “Kabu-paten Boyolali Yang Lebih Sejahtera, Berdaya Saing dan Pro Investasi “

Manfaat dari kerjasama daerah dapat mengadopsi teknolo-gi, manajemen, informasi, membangun kepercayaan dunia luar, guna meningkatkan capaian kinerja program dan kegiatan yang telah ditetapkan termasuk penghematan anggarannya.

C. Koordinasi dengan Instansi Vertikal di Daerah

Kordinasi antara Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali dengan instansi vertikal di daerah, diarahkan, untuk :

a. Terlaksananya suatu konsolidasi penyelenggaraan peme-rintahan dari unsur-unsur Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali maupun instansi vertikal secara efektif.

b. Terwujudnya persamaan persepsi antara pemerintah daerah dengan instansi vertikal terhadap keselarasan dan pemanta-pan dalam mengimplementasikan penyelenggaraan peme-rintahan di daerah Kabupaten Boyolali.

c. Terciptanya peningkatan kinerja penyelenggaraan Pemerin-tahan di Kabupaten Boyolali dalam rangka pemantapan Oto-nomi Daerah.

d. Terselenggaranya kegiatan-kegiatan pemerintahan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kepada Pemerintah Kabupaten Boyolali. Koordinasi antar instansi vertikal di Kabupaten Boyolali diwa-dahi dalam rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkop-imda), bentuk kegiatan ditargetkan minimal setiap bulan 1 (satu) kali namun tidak menutup kemungkinan dan telah dilakukan da-lam satu bulan lebih dari 1 (satu) kali,

Dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sebenarnya sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat forum koordinasi musyawarah pimpinan daerah hanya Bupati, Kapol-res, Dandim, dan Kepala Kejaksaan Negeri namun untuk Ka-bupaten Boyolali selain unsur tersebut ditambah Wakil Bupati, Ketua DPRD, Ketua Pengadilan Negeri, Komandan Lanud Adi Soemarmo dan Sekretaris Daerah sebagai Sekretaris bukan anggota, sehingga komposisi tersebut dikenal dengan Forkop-imda Plus.

Kegiatan yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Boyolali pada Tahun 2015 adalah dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabu-paten Boyolali, sebagai berikut:

Pemungutan suara dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2015.

Jumlah DPT : 761.840 Pemilih yang hadir di TPS : 607.101 Jumlah TPS. : 1.295 Jumlah Surat Suara : 499.066 Jumlah surat Suara sah : 487.770 Jumlah surat suara tidak sah : 11.296

Jumlah perolehan suara Paslon I : 413.572 (69,68%) (Drs. Seno Samodro dan Mohammad Said Hidayat, SH) Jumlah perolehan suara paslon II : 179.956 (30,32%) (Agus Purmanto,SH.,M.Si dan H. Sugiyarto, S.Sos) Penetapan Perolehan suara terbanyak : 413.572 (69,68%)

D. Pembinaan Batas Wilayah

Pelaksanaan kegiatan pembinaan batas wilayah telah diben-tuk Tim Penegasan Batas Daerah berdasarkan Keputusan Bu-pati Boyolali tentang Pembentukan Tim Penegasan Batas Dae-rah Kabupaten Boyolali. Pada Tahun Anggaran 2015, kegiatan yang dilaksanakan adalah Rapat Fasilitasi Pembahasan Ran-cangan Permendagri dan Peta Batas antara Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah bertempat di Ruang Rapat Ditjen Peme-rintah Umum– Kementerian Dalam Negeri Jakarta Segmen ba-tas yang dibahas meliputi Segmen baba-tas antara :

1. Kabupaten Sukoharjo dengan Kabupaten Klaten; 2. Kabupaten Sukoharjo dengan Kabupaten Boyolali; 3. Kabupaten Sukoharjo dengan Kota Surakarta; 4. Kabupaten Sukoharjo dengan Kabupaten Karanganyar. Rapat koordinasi percepatan penegasan batas daerah di Kantor Bakorwil II Jawa Tengah, Pengecekan titik Batas Dae-rah Kabupaten Sukoharjo dengan Kabupaten Boyolali yaitu Pilar Batas Daerah PBA 005 dan PBA/PABA 008.

E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana

Kabupaten Boyolali merupakan daerah yang memiliki kondisi geografi s dan topografi s yang memungkinkan terjadinya bebe-rapa jenis bencana. Kondisi tersebut dapat terjadi karena faktor alam maupun non alam. Beberapa kejadian bencana yang se-ring terjadi di Kabupaten Boyolali antara lain : banjir, banjir lahar dingin, tanah longsor, letusan gunung berapi, kebakaran hutan, angin topan, kekeringan dan gempa bumi.

Tabel 13 Kejadian Bencana Alam di Kabupaten Boyolali Selama Tahun 2015

Langkah-langkah penanggulangan bencana yang telah kami lakukan, yaitu: memberikan bantuan logistik dan penanganan kesehatan atau memberikan tanggap darurat, memberikan ban-tuan alat berat utamanya pada bencana tanah longsor, mem-buat laporan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan/ atau Pemerintah pusat, melakukan koordinasi ke samping uta-manya kepada seluruh jajaran yang ada di Kabupaten Boyolali, dan menginstruksikan kepada pemerintah kecamatan dan desa/ kelurahan untuk segera melakukan penanganan darurat mau-pun penanganan lebih lanjut.

Kelembagaan yang khusus dibentuk menangani bencana berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Boyolali didukung oleh PMI, SAR, ORARI, TAGANA.

F. Penyelenggaraan Ketenteraman dan Ketertiban Umum Beberapa peristiwa yang terjadi di Kabupaten Boyolali tahun 2015 tidak berlarut dan tidak berkembang menjadi gangguan ketentraman dan ketertiban umum baik konfl ik horisontal mau-pun yang berdampak pada konfl ik vertikal. Hal ini dikarenakan telah dilakukan antisipasi dan penyelesaian konfl ik yang diam-bil cukup efektif dengan jalinan koordinasi solid dan kerjasama serta pelibatan unsur aparat keamanan, pemerintah daerah, or-ganisasi kemasyarakatan serta stakeholder yang terlibat. Aparat keamanan yang terlibat adalah Polres Boyolali, Kodim 0724 Boyolali, Kompi B Batalyon 408, dan Denpor A Brimob, Gunung Kendil.

Masyarakat Boyolali yang berbahagia,

Perlu kami sampaikan juga bahwa peningkatan mutu pelayanan dan penanganan permasalahan daerah dapat memberikan dampak bagi penyelenggaraan pemerintahan, diantaranya : 1. Penanganan Masalah Kemiskinan

Dalam menangani masalah kemiskinan ditempuh melalui be-berapa program dan kegiatan, antara lain :

a. Penyaluran Raskin Bulan Januari – Desember 2015 sebe-sar 11.549.880 kg kepada 64.166 RTS-PM, selama 1 (satu) tahun dengan pagu raskin yang ditetapkan 15 kg/RTS-PM, harga jual sebesar Rp.1.600,00/Kg/ RTS-PM.

b. Program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan pada tahun 2015 dikoordinasikan oleh TKPKD, dengan sumber anggaran APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten. Intervensi kegiatan yang kami lakukan, antara lain :   Bidang pekerjaan umum melalui bantuan pembangunan

infrastruktur perdesaan/perkotaan dengan program nasi-onal PPIP, PAMSIMAS, P2KP.

  Bidang kesehatan melalui bantuan operasional kese-hatan dengan program bina gizi dan kesekese-hatan ibu dan anak, pelayanan kesehatan penduduk miskin.

  Bidang pendidikan melalui Kejar Paket A, B, C dan Keaksaraan Fungsional (KF), beasiswa bagi siswa gakin.   Bidang sosial diantaranya melalui penyaluran bantuan

stimulan bagi Kelompok Usaha Bersama (KUBE), penye-lenggaraan bimbingan dan pelatihan ketrampilan bagi penyandang cacat dan PMKS dan pemugaran rumah 714 unit @

Rp.7.000.000,-c. Pemberian bantuan beasiswa dan BOS

Berikut siswa yang menerima Beasiswa dan BOS, pada semua tingkatan di Kabupaten Boyolali tahun 2015 :

Tabel 14

Siswa Penerima Beasiswa Pada Semua Tingkatan Di Kabupaten Boyolali Tahun 2015

BOS Tahun anggaran 2015, dana diberikan selama 12 bulan untuk periode Januari-Desember 2015 untuk siswa SD/SDLB dan SMP/SMPLB/SMPT/SATAP dengan keten-tuan sebagai berikut :

1. SD/SDLB : Rp.800.000,-/siswa /tahun 2. SMP/SMPLB/SMPT/SATAP : Rp.1.000.000,-/siswa/tahun

Jumlah angaran BOS regular Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 15

Anggaran BOS Regular Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015

Dana BOS pendamping juga berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta Pemerintah Kabupaten Boyolali. Besaran biaya satuan untuk bos pendamping dari Peme-rintah Provinsi Jawa Tengah adalah Rp.50.000,00/siswa/ta-hun untuk jenjang SMP/MTS dan Rp.30.000,00/siswa/taRp.50.000,00/siswa/ta-hun untuk jenjang SD/MI. Jumlah anggaran BOS pendamping Provinsi untuk Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 16

Anggaran BOS Pendamping Provinsi Tahun Anggaran 2015

Sedangkan untuk BOS pendamping dari Pemerintah Kabupaten Boyolali, karena keterbatasan dana, baru untuk jenjang SMP, SMP negeri sebesar Rp.60.000,-/siswa/tahun dan SMP Swasta sebesar Rp. 50.000,-/siswa/tahun. Jumlah anggaran BOS pendamping Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 17

Anggaran BOS Pendamping Kabupaten Tahun Anggaran 2015

2. Bahwa kita patut berbangga bahwa atas upaya dan kerja keras seluruh komponen di Kabupaten Boyolali, selama Tahun Ang-garan 2015 kita dapat mempertahankan dan meraih berbagai penghargaan atas prestasi yang dicapai baik ditingkat nasional maupun provinsi yang dapat mengharumkan nama dan citra Ka-bupaten Boyolali. Berbagai penghargaan atas prestasi tersebut, antara lain :

1. Penghargaan Adipura 10 tahun berturut-turut kategori Kota Kecil; 2. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 4 tahun berturut

turut 2011-2014;

3. Piala Wahana Tata Nugraha Katergori Lalu Lintas untuk ka-tegori Kota Kecil;

4. Juara I Penghargaan Kepariwisataan Destinasi Pariwisata yang dikelola oleh Masyarakat ( Desa Wisata Samiran Keca-matan Selo.);

5. Penghargaan MURI atas Rekor Pendukung Lomba Mema-sak Soto dengan Peserta Terbanyak;

6. Penghargaan MURI atas Rekor Pendukung Rangkaian Lemper Terpanjang;

7. Pelayanan Publik Sinovik Top 99 untuk SPGDT Call center 119 Tahun 2015;

8. Penghargaan Piala Kabupaten Layak Anak (KLA) Predikat Pratama dari Presiden Republik Indonesia Kepada Bupati Boyolali di Istana Kepresidenan Bogor pada Hari Selasa, tanggal 11 Agustus 2015;

9. Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional untuk 2 (dua) se-kolah yaitu SDN 1 Kemiri dan SMAN 1 Boyolali;

10. Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik;

11. Piagam dan Piala “TANGGUH AWORD Th. 2015 “ Sebagai Pengelola Data Bencana dan Pusdalops terbaik BPBD Tingkat Kabupaten / Kota se Indonesia;

12. Juara 2 paramedis Tingkat Nasional Tahun 2015;

13. Penghargaan Implementasi ISO 9001:2008 untuk pelayanan Kartu Kuning;

14. Serta penghargaan atas berbagai prestasi lainnya yang diraih instansi pemerintah daerah, masyarakat, organisasi serta unsur lainnya di Kabupaten Boyolali baik ditingkat nasi-onal maupun provinsi yang tidak dapat kami cantumkan satu persatu.

3. Untuk mewujudkan komunikasi yang efektif, Bupati membuka layanan SMS untuk masyarakat pada nomor 081 393 499 911 sehingga masyarakat dapat menyampaikan aduan, kritik mau-pun saran dengan tidak harus bertemu dengan Bupati, dan setiap SMS akan ditindaklanjuti. Dengan dibukanya layanan ini secara nyata telah memberikan dampak positif terhadap pen-ingkatan penyelenggaraan pemerintahan. Sedangkan informasi kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan Pe-merintah Kabupaten Boyolali dapat diakses melalui situs www. boyolalikab.go.id.

Masyarakat Boyolali yang berbahagia,

Pada kesempatan yang berbahagia ini tak lupa saya menyam-paikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Boyola-li dan segenap komponen yang ada di Kabupaten BoyolaBoyola-li yang telah bersinergi dan memberikan dukungan serta dorongan da-lam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan di Ka-bupaten Boyolali dalam mewujudkan masyarakat Boyolali yang lebih sejahtera berdaya saing dan pro investasi. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk dan kekuatan lahir batin kepada kita semua.

Sekian, terima kasih. Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Boyolali, 28 Maret 2016

Drs. SENO SAMODRO

Bupati Boyolali

M.SAID HIDAYAT,SH

Wakil Bupati Boyolali

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

!"

#$ %& '

!" # $%$&'%%#

!"#$"%"#

&'# (#$)#

*+#,"#(#$

-

!!!"#

"#!# " $

%&'(()(&*(&+,%

(&(

%*./0(&1(&

.$")

.$".#)

-

#"% /00 ,

#"% & ##'#,

+ ,

#*)#$"

, +

.##&#$#,

+

2/3(4

!!#$

!$$$$"#

#"! ##

-

5

#*)#!

#*)#"##' , , , , #$ !!"" # $"

+' ##!## #"$#!" "##!"

!"#$%#!&#'(

!

"#$%

!"#$%#)*+#"

&!

"'

#

(#

""")*

!"#$%##,!&+-.#

/

&#$'0!&

&#$'0!&#.(#'(" 1!$+##2#$

+ ,!

))"

* &-"#.#

&- "#+#

+,

&-"#.#

*

-&"-'3!4'(2

1!$!&(5##$1!56(#7##$

#$/

0.0 #"

#0 *

1

*"'%234"

0"!! 1

0 0,! 1

1)8 1)8

1 /

!

!

! "#$ % ! &&'( &)*

' # "#$

%

)(

)+

&

"#$

%

&&

( "##

%

&)

&!

&+! + # "##

%

*')

+&&(

&(! * ,"##

%

&&

) - ."##

%

!'

!

!+ & "#

%

*

*!)&

' # "#

%

*&

& !

')) "#

%

&)

&&&*

!

! #"##

%

(

!(

' # - /

0

'

'

1

!

!

"

( -1 * *

+ .- % &+ &+

* #

. .

%

) 4 3- %

(

(

& 5 --

%

&

&+''

*

! 89 67

%

! 5 -:".44. . -#".

%

*

)+

!'

!! . #

%

'

'

# $ %

!'

'*(

'*(

!

!

!*

' !( ,

< ",=

-

<!=

<!= !+ -. -

->-",

& ! '((

!*

-<# =

! !

!) 6 ! !

!

" #

!!! !! !

! $ %&'$ %&' ( " $) ! ! !!

$ $) * ( $+ ( ) $ $

,)

!!

* $-$)) $ ./ $ /0,' 1))

,)

!!

$)/', "!$ " /', "

!23 ,)

,

!!

0 "!1&$

$)

!!

2

4 ( 1 $ ,/,$ 5 "!

6

!!

!!

!!

" # ) " , " $ 0$ " !

6

!!

!!

!!

"%',

$)#'4& ( %', !!

"%', '4 (

%',

!! 7 * %$ ,)

$)

2

2 !!

/ "5

7

7

!! 4 ) 1%%$

" ) 1%%1 % " %( $

"

72

7

- 7

! 4 * " $ /&0

,)

!!6

0 4( )$ * " ) (4$ 1))

'

!!

$ 8,%,-%0$

%0'' $ )9 !!

' ) 4 !!

0 4 "9) &9) !!

2 &9 !!

! !"

"

#

$#%

& '##&( )#

*

)$

*

+%

,

#-

*

.

/012

12

3

3

)$

/2

12

2+12+4 2

"

"

) $

$ /5

212

3

2)6

//7

2'72(

0

*

! !

0 ,

8#

"5

35 3

2 0

22 '22(

22

5

5

)%0

%

5

35" "!

"

))

20

)%

0

)/ 219& 2/

)02/

9 2%5

),02/9 :,

8$, /

+ " "

! "

3 ) 4'24/(5 2

)$ /

';

)(5

"#$%! %&!'( ! ) *&& ''' '&

+ ,+ , ! "#$ -%'!*

% &!'(!

* . / + + ! *! *!

'

+ . 001 ,

+

,

.

*

*

.

,

&

&

!"

2, + +

0$3

,

4 . , , +

* *

#

& + 44

$

0

%

4

4

5 , % 5 ,

0 6 % 0 6

7.

"8 (

5

,

7. , ,

%&'

*

+ 8%

"(

+ ! , +

"( 6 5

8 + 8

"9, + (

"4( 6 5

8:

. , 8 "9 , + (

,,

' #

$, + # $, 5 6$8

& &

# !"$!%&!'' " ( ()(( )

* +,!-

**

,!-

.

.

. "

!/

*

!/

0 "+

"+'!-&1 '

2 -/' 3 ( (

( *4+5'' "/)

6

. .

&!

!&'' +.

'*

.

.

&

&!%&'' +.

!'*!%&&'' +5

. '*

*

7 2% 2%

. &*+*' 7

#"!$ !/

!

!

!

!

!

"

#

$ %

%&

"

"

'

((

" #

)

'

'

*

!

!

$ %&'

+

"

"

, ,

-

!(

$.#

%/-&

+

0

"+

"+

10

/

)

12 /

%

'" '"

* !

! 2 3 + !( !(

"

4 )" ) *%"

+ ,

' . ) "

!

"

!!

!!

"#"$% &&'&&&&&

( " )

* )

"#"$

'&&&&&&&&+,

*

!"#$" %$&' $&"'($)! *

+

!%&%#

"#"$

..&&&&&&+,

!

%(,%&"!% %$&' $&"'($

!%&%#

"#"$ /0&&&&&&+, 1 !

%(,%&"!% %$&' $&"'($

+

!*

%(,%&"!% %$&' $&"'($

+

"#"$*#2#$$

300&&&&& "#"$"4"54&0

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berkaitan dengan hal tersebut, maka implementasi pendidikan global dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dilaksanakan melalui pendidikan

Metode anestesi umum dengan menggunakan obat anestesi inhalasi yang saat ini banyak dilakukan adalah teknik aliran gas segar tinggi atau high-flow anesthesia (HFA)

Perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan ancaman kekerasan dimana terdakwa membawa saksi korban ketempat yang sunyi yaitu disebuah semak-semak dimana

Insiden medication error yang dilaporkan di RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng yaitu sebanyak 18 kasus (0,038 % dari total 46660 lembar resep yang dilayani) pada tahun

Penerapan jaringan Information Comunication and Technology (ICT) melalui E-Gov dalam rangka peningkatan kualitas dan pemerataan pelayanan publik. Peningkatan

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2018 merupakan ringkasan dari Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,

Mulsa ketebalan 3 cm dengan frekuensi irigasi 8 hari sekali memiliki nilai evapotranspirasi paling rendah saat tanaman berumur lebih dari 8 MST, namun interaksi tersebut tidak

Setelah menyelesaikan pengambilan data, maka tahap selanjutnya adalah pembuatan prototipe website agregasi produk dengan fungsi yang spesifik terhadap direktori