1
BAB I
PENDAHULUAN
Pakan merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu usaha peternakan. Pakan ternak yang berkualitas harus mengandung protein dalam jumlah cukup. Protein merupakan salah satu komponen nutrisi dalam pakan yang sangat dibutuhkan oleh ternak untuk proses produksi. Protein pakan dapat berasal dari tanaman (protein nabati) atau hewan (protein hewani). Salah satu bahan pakan asal tanaman yang banyak mengandung protein adalah bungkil kedelai, sedangkan bahan pakan asal hewan adalah tepung ikan. Bungkil kedelai memiliki kelebihan dibandingkan tepung ikan, yaitu kecernaan tinggi, bau sedap dan dapat meningkatkan palatabilitas ransum (Kamal, 1994). Protein tepung ikan memiliki nilai degradasi rendah di dalam rumen, sehingga meningkatkan penyerapan asam amino di usus halus (Puastuti dan Mathius, 2008).
2
Kekurangan nutrisi khususnya protein pada ternak sebenarnya dapat dipenuhi dengan memilih bahan pakan yang tepat untuk ternak tersebut, baik dilihat dari kandungan protein kasar maupun kecernaannya. Bungkil kedelai dan tepung ikan merupakan bahan pakan yang digunakan sebagai sumber protein untuk ternak. Namun demikian perlu dibuktikan nilai kecernaan atau manfaat sebagai sumber protein pada Kambing Kacang, terutama dilihat dari produksi potongan komersial karkas sebagai tujuan akhir dari produksi ternak potong. Hussein dan Jordan (1991); Grigsby et al. (1999); Rocha et al. (1995) melaporkan bahwa subtitusi bungkil kedelai atau kombinasi bungkil kedelai dan urea dalam pakan dapat menghasilkan produksi karkas lebih baik. Potensi degradasi sumber protein hewani (tepung ikan) rendah atau by pass, sehingga dapat diserap di usus dan dapat digunakan untuk pertambahan bobot badan dan sintesis daging secara optimal (Mandell et al., 1997 ; Rimbawanto et al., 2012).