• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas SDM yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas SDM yang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Penelitian

Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas SDM yang mengawakinya. SDM tersebut akan baik kualitas dan kinerjanya bila dipimpin dan dikelola dengan baik. Masalah manajemen SDM sendiri adalah masalah yang cukup kompleks karena ia bukan sekadar masalah administrasi, hukum dan perundangan yang terkait, psikologi manusia, perhitungan kebutuhan, penentuan kompensasi, dan teknik-teknik cara bekerja yang baik, tetapi secara keseluruhan kesemua aspek yang disebutkan diatas harus dipahami dan dikuasai dengan baik dan terpadu, (Widodo, 2015)

Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orang – orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas negara sebagai bentuk pelayanan orang banyak. Tujuan instansi pemerintah dapat dicapai apabila mampu mengolah, menggerakan dan menggunakan sumber daya manusia yang dimiliki secara efektif dan efesien.

Pegawai Negeri Sipil merupakan pengerak kegiatan dalam instansi pemerintah. Dalam melakukan kegiatan, pegawai memerlukan petunjuk kerja dari instansi agar pelaksanaannya sesuai dengan perencanaan dan harus didukung dengan peraturan kerja instansi sehingga menciptakan suatu kinerja yang diinginkan.

(2)

Kinerja pegawai harus sangat diperhatikan karena merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu instansi. Menurut Torany (2014), Kinerja

(performance) adalah kuantitas dan atau kualitas hasil kerja individu atau sekelompok didalam organisasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang berpedoman pada norma, standar operasional prosedur, kreteria dan ukuran yang telah ditetapkan dan yang berlaku dalam organisasi. Apabila suatu instansi melakukan aktivitas kinerja kurang baik maka citra instansi akan kurang baik.

Belum optimalnya kinerja yang dihasilkan oleh pegawai saat ini, salah satunya sering dikaitkan dengan faktor kompensasi. Kompensasi adalah bentuk pembayaran dalam bentuk manfaat dan insentif untuk memotivasi karyawan agar produktivitas kerja semakin meningkat (Yani, 2012).

Selain itu Lingkungan kerja dari sebuah instansi juga dapat mempengaruhi dari kinerja pegawainya. Menurut Sutrisno (2015), lingkungan kerja merupakan komponen yang sangat penting ketika karyawan melakukan aktivitas bekerja. Dengan memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi untuk bekerja, maka akan membawa pengaruh terhadap kegairahan atau semangat karyawan dalam bekerja.

Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas adalah instansi pemerintah daerah yang berada di wilayah kerja Provinsi Kepulauan Riau. Berdasarkan letak geografisnya merupakan wilayah yang terdiri atas pulau-pulau kecil yang dulunya merupakan bagian dari wilayah kebupaten Natuna.

(3)

Fenomena yang terjadi pada Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Anambas adalah terjadinya defisit angaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) pada tahun 2015 sebesar 65%, ini merupakan dampak perubahan komponen dasar dana perimbangan APBD, yaitu yang berasal dari dana bagi hasil (DBH) Sumber daya Alam (SDA) sektor migas. Sebagaimana diketahui perubahan Perpers Nomor 36 Tahun 2015 sebagai revisi Perpres Nomor 162 Tahun 2014, menyebabkan perubahan yang signifikan pada dana bagi hasil (DBH) Sumber daya alam (SDA) sektor migas yaitu dari Rp.370 M turun 63% atau sekitar 235 M. Selain itu komponen lain seperti dana tunda salur dari pemerintah provinsi yang tidak dapat ditransfer pada 2015, serta penurunan sektor bagi hasil provinsi, akibatnya APBD Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas yang semula adalah 1,126 T, turun menjadi kurang lebih 776 (Tanjungpinang Pos, 8 April 2015)

Terjadinya penurunan APBD Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun 2015 tersebut secara langsung berdampak pada penurunan komponen belanja pegawai. Hal ini dilakukan untuk menjaga perimbangan nilai belanja pegawai dengan nilai belanja pembangunan, maka otoritas setempat mengeluarkan kebijakan efisiensi penggunaan anggaran yaitu dengan program pengurangan 30% atas nilai belanja tidak langsung (BTL) khususnya tunjangan atau insentif yang diterima oleh PNS dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan pemerintah kabupaten kepualauan anambas. Hal ini dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran Bupati Kepualauan Anambas Nomor : 06.a/Kdh.KKA/SE/IV/2015, tanggal 09

(4)

April 2015 sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan Keputusan Bupati Kepualauan Anambas Nomor 124 Tahun 2015.

Adapun perbandingan besaran nilai tunjangan tambahan penghasilan Pegawai Negeri Sipil tahun 2015 dibandingkan dengan besaran tunjangan tambahan penghasilan sebelum dilaksanakan efisensi dapat dilihat berdasarkan table 1.1 di bawah ini:

Tabel 1.1

Perbandingan Tunjangan Tambahan Penghasilan PNS Tahun 2015 Sebelum dan Sesudah Mengalami Penurunan

No Besaran Nilai Tunjangan Tambahan Penghasilan PNS Sebelum Sesudah 1 Tambahan Penghasilan berdasarkan beban kerja

Eselon IIa 10.000.000, 7.000.000,- Eselon IIb 7.000.000,- 4.900.000,- Eselon III.a 4.500.000,- 3.150.000,- Eselon III.b 3.000.000,- 2.100.000,- Eselon IV.a 2.000.000,- 1.400.000,- Eselon IV.b 1.700.000,- 1.190.000,- Staf Golongan IV 1.700.000,- 1.190.000,-

Staf Golongan III 1.500.000,- 1.050.000,-

Staf Golongan II 750.000,- 525.000,-

Staf Golongan I 650.000,- 455.000,-

2 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Kondisi Kerja

Eselon IIa 5.000.000,- 3.500.000,- Eselon IIb 4.500.000,- 3.150.000 Eselon IIIa 4.000.000,- 2.800.000 Eselon IIIb 3.500.000,- 2.450.000 Eselon Iva 3.000.000,- 2.100.000 Eselon IVb 2.500.000,- 1.750.000 Staf Golongan IV 2.000.000,- 1.400.000

Staf Golongan III 2.000.000,- 1.400.000

Staf Golongan II 1.200.000,- 840.000

(5)

3 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Tempat Bertugas

Kecamatan Palmatak/ Kecamatan Siantan Tengah 500.000,- 350.000 Kecamatan Siantan Timur/ Kecamatan Siantan

Selatan

600.000,- 420.000 Kecamatan Jemaja/ Kecamatan Jemaja Timur 700.000,- 490.000 4 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Prestasi Kerja

Eselon IIa 9.000.000,- 6.300.000 Eselon IIb 6.000.000,- 4.200.000 Eselon III.a 4.000.000,- 2.800.000 Eselon III.b 3.000.000,- 2.100.000 Eselon IV.a 2.500.000,- 1.750.000 Eselon IV.b 2.000.000,- 1.400.000 Staf Golongan IV 2.000.000,- 1.400.000

Staf Golongan III 1.700.000,- 1.190.000

Staf Golongan II 1.500.000,- 1.050.000

Staf Golongan I 900.000,- 630.000

Sumber : Keputusan Bupati Kepulauan Anambas Nomor 124 Tahun 2015

Kondisi Lingkungan Kerja di Kabupaten Kepulauan Anambas sangat komplikatif dari letak geografisnya, jarak tempuh, infrastruktur, juga sarana transportasi, komunikasi dan kondisi perkantoran di kabupaten Kepulauan Anambas yang masih rata – rata 90% masih menggunakan sistem sewa rumah penduduk, dengan ruangan kerja terbatas membuat PNS kurang nyaman dalam bekerja serta akses capain jalan yang sangat sulit juga sempit dikarenakan posisi perkantoran di lingkungan penduduk yang padat sehingga tidak memungkinkan untuk akses kendaraan roda empat bagi mobilitas, ditambah lagi sangat minim dengan fasilitas maka hal ini dapat mempengaruhi kinerja PNS.

Adanya penurunan besaran tunjangan tambahan penghasilan dan Lingkungan kerja yang komplikatif tersebut sempat membuat resah PNS di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas sehingga

(6)

mengakibatkan banyaknya permohonan mutasi dari kabupaten kepulauan anambas ke Kabupaten kota lain bahkan ke tingkat Provinsi dan juga mengakibatkan penurunan kinerja. Berdasarkan data BKD Kabupaten Kepulauan Anambas sampai dengan september 2015, Jumlah PNS di Kabupaten Kepulauan Anambas sebanyak 1.975 orang, pegawai yang pindah kerja ke Provinsi lain sebanyak 126 orang ,dan hasil tinjauan di lapangan, yaitu ditemukan tindakan pelanggaran Disiplin pegawai terhadap ketentuan jam kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas, yaitu sebanyak 305 kasus yang terjadi sampai dengan September 2015, tahun 2014 yaitu sebanyak 225 kasus, tahun 2013 sebanyak, 111 kasus dan tahun 2012 yaitu sebanyak 86 kasus pelanggaran disiplin ketentuan jam kerja. Adapun perbandingan pelanggaran disiplin dari tahun 2012 sampai dengan 2015 dapat dilihat berdasarkan Gambar 1.1 di bawah ini:

Gambar 1.1

Sumber : BKD Kepulauan Anambas (2015)

2012 (86 Kasus) 12% 2013 (112 kasus) 15% 2014 (224 kasus) 31% 2015 (305 kasus) 42%

Pelanggaran Disiplin

(7)

Dari uraian tersebut dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk mengambil topik dengan judul “Pengaruh Tunjangan Penghasilan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Kepualauan Anambas”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan pada pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas, maka masalah yang dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah Tunjangan Penghasilan dan Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas ?

2. Apakah Tunjangan penghasilan berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas ?

3. Apakah Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas ?

C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

a. Untuk mengetahui pengaruh Tunjangan Penghasilan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas.

(8)

b. Untuk mengetahui pengaruh Pemberian Tunjangan Penghasilan terhadap Kinerja

c. Untuk mengetahui pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja pegawai PNS pada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas.

2. Kontribusi Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi instansi dalam menetapkan kebijakan dan strategi untuk meningkatkan kinerja pegawainya agar mampu menghasilkan kinerja yang maksimal untuk instansi tersebut

b. Bagi akademisi, penulis berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk menambah informasi dan perluasan wawasan bagi mahasiswa atau para peneliti lain dengan minat yang sama. c. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai media

mengaplikasikan ilmu manajemen khususnya pada sumber daya manusia dalam kehidupan organisasi atau perusahaan, dan sebagai tambahan pengetahuan.

Referensi

Dokumen terkait

SubBag Keuangan membayarkan biaya wisuda dari para wisudawan secara kolektif.. ke Bank

The ten-step APELL process, as set out in the APELL Hand- book, is described, together with the roles of the APELL partners and ways of starting APELL. An account of UNEP’s

Artinya pemberian treatment menggunakan model Discovery Learning memberikan dampak pada hasil belajar kognitif lebih tinggi dari model pembelajaran Inquiryx. Saran

(8) Perhitungan biaya pembelian tenaga listrik dalam kondisi darurat (emergency energy charge) sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dimulai pada saat pembangkit yang

yang dilaksanakan oleh seorang dokter umum yang mempunyai Surat Izin Praktek (SIP).. mempunyai Surat Penugasan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan

(2) Asisten, Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dan/atau Penjabat Bupati dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/ penggguna barang, yang

[r]