• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

3

LANDASAN PERANCANGAN

2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Data Literatur

Tinjauan Pustaka :

Terkait teori layouting buku

Terkait showcase desain interface website Terkait teori layouting website

Terkait tipografi

Terkait fotografi hewan Terkait kampanye sosial

Terkait spesies ular-ular di Indonesia Terkait data ular

Literatur Internet : Terkait layout website Terkait wildlife photography Terkait branding

Terkait pembuatan database website Terkait kampanye lingkungan dan hewan Terkait

Terkait data spesies ular secara spesifik Terkait profil fotografer dan herpetologi Terkait ilmu herpetology secara umum Terkait jenis-jenis ular secara umum Terkait panduan visual mengenai ular Terkait data ekologi ular

(2)

2.1.2 Wawancara dengan narasumber

Wawancara dengan narasumber dilakukan dengan :

• Rudy Rahardian, pengurus dan mantan ketua Yayasan Sioux. • Erlangga, ketua SSR Yayasan Sioux.

• Riza Marlon, merupakan fotografer dan penulis buku 107+ Ular Indonesia

2.1.3 Kuisioner

Survei dengan kuesioner dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh minat, perhatian, pengetahuan, dan kesadaran masyarakat akan ular sebelum kampanye.

Data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner online dengan total responden 111 orang adalah sebagai berikut :

(3)

2. Usia

3. Pekerjaan

(4)

5. Apakah anda menyukai hewan?

6. Apakah menurut anda ada khasiat mengkonsumsi ular?

(5)

8. Apa yang anda lakukan jika menemui ular?

9. Apakah ular berperan penting dalam ekosistem?

(6)

11. Apakah semua ular berbahaya?

2.1.4 Hasil Wawancara

Menurut Yayasan SIOUX, ular merupakan spesies dan suatu keberadaan yang sangat penting dalam satu ekosistem. Ular merupakan kepala rantai makanan, yang juga merupakan indikasi suatu lokasi/daerah merupakan daerah yang masih ‘sehat’ secara ekosistem atau sudah tidak lagi. Kurangnya populasi ular dalam satu populasi menyebabkan meledaknya populasi tikus dan hama dalam satu ekosistem. Hal seperti ini sudah sangat sering terjadi, manusia akhirnya mencari obat pembunuh hama dan berbagai cara lainnya yang sebenarnya tidak dapat seefektif predator alami yang menjaga keseimbangan rantai makanan-nya.

Di sisi lain, ular juga merupakan hewan berpotensi membahayakan manusia yang hidup berdekatan dengan manusia. Lain halnya dengan harimau ataupun serigala, ular dapat beradaptasi dan hidup di perumahan dan lokasi yang berdekatan dengan manusia, dan ular beracun berpotensi membahayakan manusia. Maka dengan tingginya kesadaran masyarakat akan kebutuhan untuk mengenal ular, maka kedepannya, diharapkan bidang medis dan kedokteran, serta pengetahuan masyarakat akan spesies-spesies ular pun semakin tinggi dan mengurangi jumlah korban gigitan ular. Sampai sekarang, di Indonesia, belum pernah ada catatan tentang jumlah korban gigitan ular. Padahal di negara-negara asia lainnya, sudah memliki laporan mengenai hal tersebut per-tahunnya, sehingga dapat di analisa berdasarkan medis.

(7)

Indonesia merupakan rumah bagi ratusan bahkan ribuan spesies dan subspesies ular yang sangat indah. Yang pertama perlu diubah, bukan mengkonservasi hewan, namun meng-edukasi pemikiran manusia (masyarakat)nya terlebih dahulu, untuk memberikan paradigma dan perspektif yang baru terhadap ular, bahwa ular bukan berupakan hewan sadis, kejam, dengan beribu mitos mengenai-nya.

2.1.5 Tentang Herpetologi

Herpetologi (Bahasa Yunani: ρπετόν herpeton = melata, dan λόγος logos = penjelasan atau alasan) adalah cabang ilmu zoologi yang mempelajari kehidupan (biologi) reptilia dan amfibia. Sesungguhnya, objek kajian ilmu ini adalah vertebrata yang "berdarah dingin" (poikiloterm) karena reptilia dan amfibia tidak banyak memiliki kemiripan. Herpetologi makin banyak dipelajari seiring dengan berkembangnya kecenderungan menjadikan reptil sebagai hewan peliharaan.

Ilmu-ilmu tentang herpetologi dan data-data spesies reptil yang umum ditemui di Indonesia yang sudah terkumpul bisa dikembangkan menjadi kampanye yang menarik dan informatif sesuai pengolahannya. Berikut penulis memberikan data gambaran singkat tentang keadaannya.

2.1.6 Tentang Ular

Ular adalah reptil yang tak berkaki dan bertubuh panjang. Ular memiliki sisik seperti kadaldan sama-sama digolongkan ke dalam reptil bersisik (Squamata). Perbedaannya adalah kadal pada umumnya berkaki, memiliki lubang telinga, dan kelopak mata yang dapat dibuka tutup. Akan tetapi untuk kasus-kasus kadal tak berkaki (misalnya Ophisaurus spp.) perbedaan ini menjadi kabur dan tidak dapat dijadikan pegangan.

Ular merupakan salah satu reptil yang paling sukses berkembang di dunia. Di gunung, hutan,gurun, dataran rendah, lahan pertanian, lingkungan pemukiman, sampai ke lautan, dapat ditemukan ular. Hanya saja, sebagaimana umumnya hewan berdarah dingin, ular semakin jarang ditemui di tempat-tempat yang dingin, seperti di puncak-puncak gunung, di daerah Irlandia dan Selandia baru dan daerah daerah padang salju atau kutub.

(8)

Banyak jenis-jenis ular yang sepanjang hidupnya berkelana di pepohonan dan hampir tak pernah menginjak tanah. Banyak jenis yang lain hidup melata di atas permukaan tanah atau menyusup-nyusup di bawah serasah atau tumpukan bebatuan. Sementara sebagian yang lain hidup akuatik atau semi-akuatik di sungai, rawa, danau, dan laut.

Ular memangsa berbagai jenis hewan lebih kecil dari tubuhnya. Ular-ular perairan memangsa ikan, kodok, berudu, dan bahkan telur ikan. Ular pohon dan ular darat memangsaburung, mamalia, kodok, jenis-jenis reptil yang lain, termasuk telur-telurnya. Ular-ular besar seperti ular sanca kembang dapat memangsa kambing, kijang dan rusa.

Ular memakan mangsanya bulat-bulat, tanpa dikunyah menjadi keping-keping yang lebih kecil. Gigi di mulut ular tidak memiliki fungsi untuk mengunyah, melainkan sekedar untuk memegang mangsanya agar tidak mudah terlepas. Agar lancar menelan, ular biasanya memilih menelan mangsa dengan kepalanya lebih dahulu.

Beberapa jenis ular, seperti sanca dan ular tikus, membunuh mangsa dengan cara melilitnya hingga tak bisa bernapas. Ular-ular berbisa membunuh mangsa dengan bisanya, yang dapat melumpuhkan sistem saraf pernapasan dan jantung (neurotoksin), atau yang dapat merusak peredaran darah (haemotoksin), dalam beberapa menit saja. Bisa yang disuntikkan melalui gigitan ular itu biasanya sekaligus mengandung enzim pencerna, yang memudahkan pencernaan makanan itu apabila telah ditelan. Untuk menghangatkan tubuh dan juga untuk membantu kelancaran pencernaan, ular kerap kali perlu berjemur (basking) di bawah sinar matahari.

Kebanyakan jenis ular berkembang biak dengan bertelur. Jumlah telurnya bisa beberapa butir saja, hingga puluhan dan ratusan butir. Ular meletakkan telurnya di lubang-lubang tanah, gua, lubang kayu lapuk, atau di bawah timbunan daun-daun kering. Beberapa jenis ular diketahui menunggui telurnya hingga menetas; bahkan ular sanca ‘mengerami’ telur-telurnya.

2.1.7 Status Ular Di Indonesia

Menurut data Fauna Indonesia, di Indonesia bagian barat dan tengah saja, terdapat 449 spesies dari 125 genus reptil, dan 249 spesies

(9)

diantaranya adalah endemik. Dan untuk catatan konservasinya, pertumbuhan populasi Indonesia yang tinggi dengan industrialisasinya, secara perlahan memengaruhi keberadaan fauna di Indonesia. Ditambah lagi, perdagangan hewan ilegal semakin menambah parah kondisi fauna Indonesia, termasuk di antaranya badak, orangutan, harimau, dan beberapa spesies amfibia. Hingga 95% hewan yang dijual di pasar diambil langsung dari hutan dan bukannya melalui konservasi; dan lebih dari 20% hewan ini meninggal dalam perjalanan. Pada tahun 2003, World Conservation Union mencatat 147 spesies mamalia, 114 burung, 91 ikan dan 2 invertebrata termasuk dalam hewan-hewan yang terancam punah.

2.1.8 Hubungan Ular Dan Manusia

Dalam kitab-kitab suci, ular kebanyakan dianggap sebagai musuh manusia. Dalam Alkitab (Perjanjian Lama) diceritakan bahwa Iblis menjelma dalam bentuk ular, dan membujuk Hawa dan Adam sehingga terpedaya dan harus keluar dari Taman Eden. Dalam kisah Mahabharata, Kresna kecil sebagai penjelmaan Dewa Wisnumengalahkan ular berkepala lima yang jahat. Dalam salah satu Hadits Rasulullah saw. pun ada anjuran untuk membunuh ‘ular hitam yang masuk/berada di dalam rumah.

Anggapan-anggapan ini turut berpengaruh dan menjadikan kebanyakan orang merasa benci jika bukan takut kepada ular. Meskipun sesungguhnya ketakutan itu kurang beralasan, atau lebih disebabkan oleh kurangnya pengetahuan orang umumnya terhadap sifat-sifat dan bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh ular.

Pada pihak yang lain, ular pun telah ratusan atau ribuan tahun dieksploitasi dan dimanfaatkan oleh manusia. Ular kobra yang amat berbisa dan ular sanca pembelit kerap digunakan dalam pertunjukan-pertunjukan keberanian. Empedu, darah dan daging beberapa jenis ular dianggap sebagai obat berkhasiat tinggi, terutama di Tiongkok dan daerah Timur lainnya. Sementara itu kulit beberapa jenis ular memiliki nilai yang tinggi sebagai bahan perhiasan, sepatu dan tas. Seperti halnya biawak, kulit ular (terutama ular sanca, ular karung, dan ular anakonda) yang

(10)

diperdagangkan di seluruh dunia mencapai ratusan ribu hingga jutaan helai kulit mentah per tahun.

Dalam kenyataannya, ular justru kini semakin punah akibat aneka penangkapan, pembunuhan yang tidak berdasar, serta kerusakan habitat dan lingkungan hidupnya. Ular-ular yang dulu turut serta berperan dalam mengontrol populasi tikus di sawah dan kebun, kini umumnya telah habis atau menyusut jumlahnya. Maka tidak heran, di tempat-tempat yang sawah dan padinya rusak dilanda gerombolan tikus, seperti di beberapa tempat di Kabupaten Sleman, Jogjakarta, petani setempat kini memerlukan untuk melepaskan kembali (reintroduksi) berjenis-jenis ular sawah dan melarang pemburuan ular di desanya.

2.1.9 Fakta Mengenai Ular

Ular tidak memiliki daun telinga dan gendang telinga, tidak mempunya keistimewaan ada ketajaman indera mata maupun telinga. Matanya selalu terbuka dan dilapisi selaput tipis sehingga mudah melihat gerakan di sekelilingnya, namun tidak dapat memfokuskan pandangannya. Ular baru dapat melihat dengan jelas dalam jarak dekat. Indera yang menjadi andalan ular adalah sisik pada perutnya, yang dapat menangkap getaran langkah manusia atau binatang lainnya.

Lubang yang terdapat antara mata dan mulut ular dapat berfungsi sebagai thermosensorik (sensor panas). Organ ini biasa disebut ceruk atau organ Jacobson. Ular juga dapat mengetahui perubahan suhu karena kedatangan makhluk lainnya, contohnya ular tanah memiliki ceruk yang peka sekali.

Manusia sebenarnya tidak perlu takut pada ular karena ular sendiri yang sebenarnya takut pada manusia. Ular tidak dapat mengejar manusia, gerakannya yang lamban bukan tandingan manusia. Rata rata ular bergerak sekitar 1,6 km per jam, jenis tercepat adalah ular mamba di Afrika dengan kecepatan 11 km per jam. Sedangkan manusia, sebagai perbandingan, dapat berlari antara 16-24 km per jam.

Berikut rangkuman mengenai beberpa fakta-fakta ular:

- Di Dunia ini, ada lebih dari 3000 jenis spesies ular, dan sekitar 375 diantaranya adalah ular berbisa.

(11)

- Jenis bisa ular.

- Jenis ular terbesar adalah Anaconda, dimana ular ini bisa tumbuh hingga mencapai panjang 38 kaki atau sekitar 13 meter, sedangkan ular terkecil adalah jenis ular brahminy blind yang panjang tubuh maksimalnya hanya 2 inchi. - Jenis ular terpanjang didunia adalah Reticulatus Python, dapat tumbuh.

- Jenis Ular paling beracun di dunia adalah Ular Taipan Australia, ular ini mempu membunuh 100 orang dengan bisa racunnya hanya dengan sekali gigit. - Jenis Ular berbisa terbesar adalah King kobra, panjang tubuhnya bisa mencapai

5 meter dan satu gigitannya cukup untuk mematikan seekor gajah.

- Sebagian besar ular bereproduksi dengan cara bertelur, tapi ada beberapa jenis ular yang diketahui bisa melahirkan.

- Ular memakan mangsanya bulat-bulat; artinya, tanpa dikunyah menjadi bagian yang lebih kecil. Gigi di mulut ular tidak memiliki fungsi untuk mengunyah, melainkan sekedar untuk memegang mangsanya agar tidak mudah terlepas. - Untuk menghangatkan tubuh dan juga untuk membantu kelancaran

pencernaan, ular kerap kali perlu berjemur (basking) di bawah sinar matahari, karena ular tidak dapat menyesuaikan suhu tubuhnya sendiri.

- Dalam kitab-kitab suci, ular kebanyakan dianggap sebagai musuh manusia. Dalam Alkitab (Perjanjian Lama) diceritakan bahwa Iblis menjelma dalam bentuk ular, dan membujuk Hawa dan Adam sehingga terpedaya dan harus keluar dari Taman Eden. Dalam kisah Mahabharata, Kresna kecil sebagai penjelmaan Dewa Wisnu mengalahkan ular berkepala lima yang jahat. Dalam salah satu Hadits Rasulullah pun ada anjuran untuk membunuh 'ular hitam' yang masuk/berada di dalam rumah.

- Snake. Kata ini berasal dari Bahasa Inggris Kuno, yang berarti 'merangkak' atau 'merayap'.

- Ular berasal dari kadal. Hanya ular tidak memiliki kaki seperti layaknya kadal. - Penglihatan ular cukup meskipun tidak tajam, yang memungkinkan mereka

untuk bisa membedakan terang dan gelap serta gerakan.

- Beberapa ular membunuh mangsanya dengan menyuntikkan bisa sebelum makan. Sementara yang lain menelan mangsa utuh dan kadang masih hidup. - Seekor Kobra Sembur (Naja sputatrix) dapat menyemburkan bisa pada target

(12)

- Hampir semua ular dilahirkan dengan kemampuan menjadi perenang. Mereka berenang dengan menggerakkan tubuh seperti gelombang, yang dimulai dari kepala terus turun ke ekor.

- Ular tidur dengan mata terbuka, karena mereka tidak memiliki kelopak mata dan menggulung tubuh mereka.

- Sehabis makan, ular cenderung tidur selama berhari-hari atau bahkan minggu. Pada musim dingin, mereka bahkan dapat tidur selama berbulan-bulan.

- Kebanyakan ular biasanya bereproduksi sekali dalam setahun. Ular laut hanya kawin sekali setiap 10 tahun.

- Mamba hitam adalah ular tercepat di dunia. Ular ini mampu bergerak dengan kecepatan 20 km per jam.

2.1.10 Keperluan Mengenal Ular

Ular adalah binatang liar berbahaya yang habitatnya terdekat dengan kehidupan manusia:

Sebagai bukti, saat ini ular masih dapat kita jumpai di halaman rumah, kebun, sawah, ladang, hutan, sungai, rawa-rawa, pegunungan, gua, pantai, laut, samudra bahkan di saluran – saluran air perkotaan seperti kota Jakarta. Yang harus diwaspadai adalah, adanya bahaya psikis akibat keberadaan mitos, cerita, pandangan dan anggapan yang salah tentang ular. Sikap ketakutan ini dapat menjadikan kita bertindak di luar akal sehat sehingga merugikan diri sendiri, bahkan orang lain. Ular berperan penting bagi kesejahteraan hidup manusia:

Ular adalah predator alami tikus, hama aktif yang memakan padi sebagai sumber energi utama masyarakat Indonesia. Ular juga merupakan makanan burung – burung karnivora seperti elang, burung hantu, rajawali, dll. Artinya, keberadaan ular dapat membantu mengurangi populasi tikus yang sangat cepat berkembang di satu kawasan sekaligus ikut mempertahankan jumlah burung karnivora yang semakin menipis akibat berkurangnya makanan yang di dapat.

2.1.11 Berkurangnya Populasi Ular di Indonesia

Saat ini, jumlah ular dan jenisnya semakin berkurang.Penyebab utama “hilangnya” ular adalah manusia.

(13)

a. Pembunuhan semena – mena terhadap ular akibat adanya Paradigma masyarakat yang salah tentang ular. Semua jenis ular dianggap menyeramkan dan mematikan, sehingga banyak sekali ular mati sia - sia karena di bunuh akibat rasa takut pada ular. Masyarakat semakin berpandangan negatif karena ular sering diberi peran antagonis di sinetron, film, drama dan hiburan – hiburan yang marak di televisi sehingga meningkatkan rasa “jijik” dan benci masyarakat terhadap makhluk alam ini. Paradigma yang salah pun muncul karena mitos, cerita, dongeng yang berlebihan dan turun menurun lebih mengakar daripada khasanah ilmu pengetahuan yang logis dan nyata karena minimnya pengetahuan dan pengembangan studi tentang ular khususnya ular asli Indonesia.

b. Semakin menyempitnya ruang gerak ular di alam yang tergusur akibat pembangunan manusia yang tidak tertahankan akibat semakin bertambahnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal. Polusi, pencemaran air dan tanah, satu hal yang tidak terelakkan

c. Keserakahan orang – orang yang tidak mempedulikan kelestarian alam dengan mengambil persediaan ular di alam untuk bisnis dengan eksplorasi yang tak terukur.

d. Masih belum berkembangnya usaha untuk mengembangbiakkan ular dan mengembalikan mereka ke habitatnya sebagai usaha untuk memenuhi keseimbangan ekosistem di alam sehingga musuh tanaman pangan manusia menjadi seimbang dan tidak merugikan. e. Dan banyak hal lagi yang bisa menjadi alasan semakin berkurangnya

populasi ular di Indonesia.

Padahal, kenyataannya, tidak semua ular berbahaya bagi manusia. Bahaya yang terbesar sebenarnya adalah bahaya psikologis yang ditimbulkan oleh ular karena rasa takut, jijik, geli dan jengahnya manusia melihat sosok ular dengan segala posisi dan negatifnya pikiran dalam benaknya. Sedangkan bahaya biologis (akibat gigitan, belitan dan racun) masih tergolong minim karena jumlah korban gigitan ular di Indonesia belum mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.

(14)

2.1.12 Yayasan SIOUX

Sioux adalah sebuah lembaga yang didirikan pada tahun 2003, oleh para pemerhati ular yang memiliki latar belakang kepanduan (PRAMUKA). Sioux, diambil dari salah satu nama suku di Indian, yang artinya adalah Ular. Memiliki visi mengubah paradigma masyarakat yang negatif tentang ular, Sioux terus melangkah untuk berbagi ilmu dengan masyarakat mengenai ular, memediasi konflik manusia-ular diberbagai daerah, memberikan pelatihan-pelatihan kepada berbagai segmen masyarakat, dari mulai dunia pendidikan, militer, maupun kalangan perusahaan swasta dan juga pemerintah. Semua itu dilakukan dengan tujuan agar keberadaan ular Indonesia tetap terjaga dan terhindar dari kepunahan akibat ketidaktahuan masyarakat tentang ular. Setelah beberapa tahun kami berjuang, banyak hal yang tetap membuat kami semangat, yaitu dukungan berbagai kalangan dalam berbagai bentuk baik moril maupun sprituil. Harapan kami, semoga Sioux tetap eksis dan semakin berkembang sehingga konflik ular-manusia semakin berkurang, dan keberadaan Ular Indonesia tetap bisa kita nikmati hingga cucu-cicit kita kelak.

2.1.13 Target Konsumen

Kampanye ini ditargetkan untuk remaja di daerah ibu kota, khususnya Jakarta, karena mereka lah yang memiliki pengaruh apda penyebaran informasi dengan pesat.

A. Demografi

Umur : 17-28

Jenis Kelamin : Unisex Status Sosial : A

Status Pendidikan : SMA, Kuliah

B. Psikografi

Lifestyle : Peduli akan lingkungan, sering berinteraksi dengan banyak orang, sering mengikuti event

Behaviour : Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, memiliki kepedulian yang tinggi akan alam, menyukai hewan

(15)

dan peduli. Personality : Peduli terhadap alam C. Geografi

Domisili : Ibu Kota, khususnya Jakarta Letak : Indonesia, khususnya DKI Jakarta

2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1 Komunikasi

Komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan, informasi, ide, atau gagasan dari satu orang kepada orang lain menggunakan media atau sarana guna mempengaruhi perilaku penerima pesan.

2.2.2 Fotografi

Fotografi menurut Amir Hamzah Sulaeman mengatakan bahwa fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyaiarti sebagai berikut: foto artinya cahaya dan grafi artinya menulis jadi arti fotografi secara keseluruhan adalah menulis dengan bantuan cahaya, atau lebih dikenal dengan menggambar dengan bantuan cahaya atau merekam gambar melalui media kamera dengan bantuan cahaya.

Fotografi juga merupakan gambar, fotopun merupakan alat visual efektif yang dapat menvisualkan sesuatu lebih kongkrit dan akurat, dapat mengatasi ruang dan waktu. Sesuatu yang terjadi di tempat lain dapat dilihat oleh orang jauh melalui foto setelah kejadian itu berlalu.

Pada dasarnya tujuan dan hakekat fotografi adalah komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi antara fotografer dengan penikmatnya, yaitu fotografer sebagai pengatar atau perekam peristiwa untuk disajikan kehadapan khalayak ramai melalui media foto.

2.2.3 Tipografi

Menurut Jefkins (1996:248), Tipografi adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dengan menggunakan ketebalan dan ukuran berbeda dan menandai naskah

(16)

untuk proses typesetting. Pada umumnya, prinsip tipografi, untuk mempermudah adalah:

• Visibility: terfokus pada apakah jenis huruf tertentu dapat dilihat atau tidak.

• Readability: kualitas dan jenis huruf, lebih ke arah pemilihan huruf yang tepat untuk teks yang tepat.

• Legibility: menekankan apakah dapat terbaca atau tidak ada jenis huruf yang indah, tetapi jika digunakan dalam teks akan mengakibatkan pembaca meninggalkan teks tersebut.

• Clearly: kejelasan huruf, mempunyai fungsi jelas dan mudah terbaca.Bovee mengatakan ada hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih suatu type huruf, yakni: keterbacaan, adalah hal yang berperan penting dalam memilih suatu jenis huruf.

2.2.4 Layout Web

Menurut w3schools.com, Telah banyak studi yang menunjukkan bahwa halaman web yang di-desain dengan baik akan memudahkan, membantu agar lebih diingat, dan bahkan memberikan inspirasi bagi pengguna website tersebut.

Sebagian besar pengguna internet menggunakan resolusi layar 1024×768 atau lebih tinggi. Dengan memperhitungkan scroll bar dan tepi browser, lebar sebuah halaman website keseluruhan yang dianjurkan adalah 960 pixel. Monitor lebih besar memungkinkan pengguna untuk membuka beberapa jendela browser sekaligus dengan mengaturnya pada ukuran yang lebih kecil. Anda dapat memilih untuk membuat situs Anda lebih kecil – misalnya, 750 pixel atau lebih.

Saat ini mulai banyak monitor yang memiliki resolusi lebih dari 1024×768 pixel, tapi pada umumnya website memiliki lebar 960px atau bisa juga Anda atur sebagai fluid layout yang berarti lebar website akan mengikuti lebar browsernya, tentunya dengan berbagai pertimbangan.

(17)

2.2.5 Layout Buku

Sebuah layout yang baik adalah layout yang mempunyai hirarki jelas. Berikut adalah elemen-elemen yang bisa mendukung hirarki dari sebuah layout: a. Visual Contrast, kontras yang didapatkan dari ukuran, isi, value, bidang

kosong, posisi, figure/ground, tekstur, dan warna

b. Symmetry and Asymmetrical Balance, biasanya digunakan untuk suatu grafis yang bersifat tenang, dan fokus ke tengah

c. Sequencing or Visual Rhytm, yang bisa dilakukan melalui:

1. Membuat suatu susunan yang teratur / sistem, kemudian ada sesuatu yang beda dan mengganggu sistem tersebut.

2. Menambahkan kejutan dalam perubahan bentuk melalui pembesaran atau pengecilan ukuran suatu objek

3. Mengubah letak suatu elemen sehingga tidak sesuai dengan keadaan yang seharusnya.

4. Menghilangkan suatu bagian yang seharusnya ada 5. Perubahan letak dengan perubahan ukuran.

d. Depth, harus ada kedalaman dengan elemen-elemen sehingga menampilkan kesan bervolume. Ada empat cara untuk menampilkan kesan kedalaman yaitu melalui skala, warna, tekstur, dan bidang kosong.

e. Implied Space, adalah pemotongan suatu element yang melebihi ukuran sebenarnya, sehingga orang yang melihat menjadi tertarik dan dibaca terlebih dahulu. Terdapat sebelas format dasar layout, yaitu:

a. Mondrian Layout; layout yang cenderung mengarah ke bentuk pengotakkan b. Picture Window Layout; image mendominasi layout

c. Copy Heavy Layout; teks lebih banyak daripada image d. Frame Layout; image yang tampil membingkai teks

e. Circus Layout; banyak memakai cut-out, dan terkesan ramai

f. Multipanel Layout; banyak memakai panel atau image, dan tiap image disertai dengan keterangan.

g. Big-Type Layout; font yang digunakan ditampilkan dalam ukuran besar h. Rebus Layout; mempunyai ciri-ciri tulisan digabung dengan image

i. Silhouette Layout; teks ditampilkan mengikuti bentuk image 10. Checkerboard; menyerupai multipanel layout, tapi images yang digunakan membentuk suatu komposisi

(18)

j. Alphabet-Inspired Layout; teks membentuk salah satu bentuk abjad. 2.2.6 Faktor S.W.O.T

Strength

- Dalam lima tahun terakhir, mulai banyak masyarakat yang bisa melihat ular dari perspektif yang baru.

- Masyarakat umumnya tertarik setiap ada sosialisasi dan edukasi mengenai ular, hanya saja mereka belum tahu apa yang harus dilakukan. - Remaja yang merupakan target utama dari kampanye ini merupakan

rentang umur yang memiliki rasa penasran yang tinggi, dan setelah memiliki pengertian tentang sesuatu dapat dengan mudah menyebarkan informasi.

Weakness

- Keanekaragaman yang sangat luas.

- Identifikasi ilmiah yang rumit dapat membuat masyarakat mudah lupa akan informasi yang disampaikan.

Opportunity

- Banyak sosialisasi dan edukasi yang sudah dilakukan dan diterima dengan sangat positif oleh masyarakat

- Keingintahuan dan rasa penasaran dari masyarakat tentang ular sendiri cukup tinggi, hanya perlu diarahkan mana yang benar dan salah untuk dilakukan

Threat

Referensi

Dokumen terkait

BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XII SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA TAHUN AJARAN 2015/2016. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Menurut penelitian yang dilakukan oleh ( Hendarso, 2006 ) dan menurut Adzizah dan Harjono (2006) bahwa Contract Relax Stretching dapat mengaktifkan motor unit yang ada

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini mencakup 10 variabel yang tercatat pada tahun 2009 di setiap kabupaten/kota di provinsi J awa Timur.. Variabel-variabel t ersebut

Penelitian ini adalah Studi Kasus pada PDAM Kota Blitar, khususnya tentang Analisa Break Even Point (TitikImpas), sehingga rumusan masalah yang diajukan adalah “Bagaimanakah

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara jumlah leukosit dengan prognostik stroke iskemik di RSUD Dr..

[r]

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui skala pengukuran yang lebih reliable, valid dan tanggap antara skala CPOT dan Wong-Baker FACES Pain Rating Scale

Dari cergam yang diberikan orang tua anak akan terstimulasi untuk mengembangkan imajinasi mereka melalui cerita bergambar yang mereka lihat dan dengar..