• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. (percakapan) untuk mengungkapkan suatu informasi dari pembicara, sebab kata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. (percakapan) untuk mengungkapkan suatu informasi dari pembicara, sebab kata"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tata bahasa memiliki cakupan yang begitu luas, meliputi huruf, kata, frasa dan kalimat. Kata merupakan bagian yang penting dalam suatu tulisan dan lisan (percakapan) untuk mengungkapkan suatu informasi dari pembicara, sebab kata adalah perwujudan dari bahasa. Kata bisa dilihat dari berbagai segi, yakni segi bentuk, jenis, fungsi, ejaan, dan bunyi. Setiap kata mengandung makna dan mempunyai fungsi di dalam penggunaan bahasa. Fungsi kata tergantung dari jenis kata tersebut. Dalam bahasa Jerman pengelompokan kata atau jenis kata disebut dengan Wortarten, yaitu Nomen, Artikel, Adjektiv, Partikel, Verb, Adverb, Präposition, Numerale, Pronomen, Konjunktor, dan Interjektion.

Partikel sebagai salah satu jenis kata dalam bahasa Jerman. Didefinisikan sebagai kata-kata kecil yang tidak dapat berubah dan hanya terdiri dari satu suku kata, kata tersebut tidak dapat dikonjugasikan maupun dideklinasikan, serta tidak mempunyai arti tersendiri dalam kamus. Biasanya partikel ditemukan pada percakapan dan situasi non-formal. Dalam bahasa Indonesia dikenal juga partikel, seperti “lah, dong, sih, ah, deh, ding, kan, kek, kok, lho, nah, pun, toh, ya dan yah”. Kata-kata ini termasuk ke dalam jenis kategori fatis, yaitu kata yang terdapat dalam kalimat-kalimat non-standar yang banyak mengandung unsur daerah atau dialek regional.

(2)

Keberadaan partikel memang tidak begitu berpengaruh dalam suatu kalimat, karena tanpa adanya partikel dalam kalimat, makna kalimat tersebut tidak mengalami perubahan. Meskipun demikian partikel mampu membangun suasana pembicaraan menjadi lebih komunikatif, hidup, dan berwarna, khususnya Modalpartikeln, karena mampu mengekspresikan ungkapan pembicara. Modalpartikeln sering dijumpai dan digunakan dalam banyak kalimat bahasa Jerman, terutama dalam percakapan sehari-hari (Umgangssprache) dan dalam bahasa iklan.

Modalpartikeln dalam pembelajaran tidak dipelajari secara mendalam seperti tata bahasa yang lainnya. Pembelajar hanya mengenal macam-macam kata yang termasuk Partikeln saja, oleh sebab itu pembelajar diduga merasa kesulitan dalam memahami Modalpartikeln. Memahami Modalpartikeln tidaklah mudah, karena kata-kata tersebut beragam sesuai dengan jenisnya. Pembelajar diduga merasa kesulitan dalam menangkap makna dan fungsi dari suatu percakapan yang mengandung Modalpartikeln, karena dengan keberagaman fungsinya sulit dibedakan antara Modalpartikeln dengan Konjunktion, dan Adverb. Selain kesulitan dalam menangkap makna dan fungsinya, pembelajar juga diduga mangalami kesulitan dalam menggunakan Modalpartikeln sesuai dengan jenis kalimat. Walaupun Modalpartikeln digunakan dalam jenis kalimat yang sama, tetapi memiliki fungsi yang berbeda. Misalnya dalam beberapa contoh kalimat berikut ini:

(1) Er wollte baden gehen, doch es regnete.

(3)

(2) Es war ihm verboten zu schwimmen, er hat es doch getan.

„Dia dilarang untuk berenang, meskipun demikian dia telah melakukannya‟ (3) Wir wollten doch heute abend ins Theater gehen

„Kami kan ingin pergi ke pertunjukan malam ini‟  menunjukkan bahwa kami sudah siap dan sepakat.

(4) A: Gib mir bitte mein Buch zurück! „Kembalikanlah buku saya‟

B: Ich hab es dir doch gestern schon zurückgegeben

„Saya kan sudah mengembalikan buku itu pada kamu kemarin‟ „Saya sudah mengembalikan buku itu pada kamu kemarin kok‟

Berdasarkan keempat contoh tersebut, kata doch dalam kalimat (1) dan kata doch dalam kalimat (2) bukanlah Modalpartikeln. Kata doch dalam kalimat (1) merupakan Konjunktion dan kata doch dalam kalimat (2) merupakan Adverb, sedangkan kata doch dalam kalimat (3) dan kata doch dalam kalimat (4) termasuk Modalpartikeln. Kata doch dalam kalimat (3) terletak pada kalimat pernyataan atau kalimat berita (Aussagesatz), yang fungsinya mengingatkan akan sesuatu. Kata doch dalam kalimat (4) terletak pada kalimat pernyataan atau kalimat berita (Aussagesatz), yang berfungsi sebagai bantahan, perlawanan, celaan atau suatu pembenaran. Dari contoh di atas dapat diambil kesimpulan bahwa memahami sebuah ungkapan atau kalimat tidak bisa hanya dari terjemahan kata perkata, melainkan dari keseluruhan isi kalimat tersebut. Begitu pula dengan memahami Modalpartikeln.

(4)

Penelitian mengenai Partikeln sudah pernah dilakukan oleh Nurhayati pada tahun 2005. Dari hasil penelitiannya mengenai Partikeln dalam roman “Am Kürzeren Ende der Sonnenalle”, diketahui bahwa terdapat banyak kalimat yang menggunakan kata aber dan denn sebagai nebenordnende Konjunktion dan sebagai Abtönungspartikeln. Sedangkan penelitian yang kedua adalah mengenai Modalpartikeln dalam majalah Briggite dan Stern, yang dilakukan pada tahun 2011 oleh Annisa Ratih Asih. Temuan dari penelitian ini adalah frekuensi penggunaan Modalpartikeln auch, denn, doch, ja, nur dalam iklan suatu majalah.

Buku ajar Redaktion-D karangan Helen Schmitz dan Anja Schümann adalah buku materi pembelajaran (Lernmaterial) bahasa Jerman yang ditujukan bagi tingkat pemula pembelajar mandiri melalui CD yang berisi video. Buku yang berisikan CD ini merupakan salah satu bagian dari paket kursus multimedia bahasa Jerman terbaru, yang merupakan hasil kerjasama Goethe-Institut Inter Nationes, Wolters Kluwer dan Deutsche Welle. Dalam video tersebut terdapat cerita mengenai suatu reportase. Di akhir setiap film, pembelajar diajak untuk mempelajari tata bahasa Jerman dan ujaran sehari-hari bahasa Jerman. Dalam ujaran sehari-hari bahasa Jerman tersebut terdapat Modalpartikeln, sehingga buku ajar Redaktion D dijadikan sebagai objek penelitian penulis.

Berdasarkan paparan yang telah disebutkan sebelumnya, penulis merasa tertarik untuk menganalisis penggunaan Modalpartikeln dalam video buku ajar Redaktion- D secara mendalam, karena melalui konteks percakapan yang terdapat dalam video tersebut, Modalpartikeln dapat dianalisis dengan baik.

(5)

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah - masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pembelajar mengenal Modalpartikeln?

2. Apakah kesulitan yang dihadapi pembelajar dalam menggunakan Modalpartikeln?

3. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami pembelajar dalam membedakan Modalpartikeln dengan Konjunktion dan Adverb?

4. Bagaimana makna Modalpartikeln? 5. Apa saja fungsi-fungsi Modalpartikeln?

6. Berapa banyak Modalpartikeln yang terdapat dalam buku ajar Redaktion-D?

C. Batasan Masalah

Masalah-masalah yang berhubungan dengan Modalpartikeln sangat banyak, karena jenis-jenisnya yang beragam, sehingga mempunyai arti yang beragam pula. Selain itu penggunaan Modalpartikeln dalam setiap kalimat berbeda-beda jenisnya, hal tersebut menyebabkan fungsi Modalpartikeln menjadi banyak dan bermacam-macam. Namun agar penelitian lebih terarah, maka masalah yang akan diteliti dan dianalisis dalam penelitian ini dibatasi pada penggunaan Modalpartikeln aber, denn, doch, ja, mal dalam video buku ajar Redaktion D.

(6)

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diambil peneliti adalah sebagai berikut:

1. Dalam jenis kalimat apa saja Modalpartikeln (aber, denn, doch, ja, mal) digunakan dalam video buku ajar Redaktion D?

2. Apa saja fungsi-fungsi Modalpartikeln (aber, denn, doch, ja, mal) dalam tiap jenis kalimat yang terdapat dalam video buku ajar Redaktion-D?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui jenis kalimat apa saja yang mengandung Modalpartikeln (aber, denn, doch, ja, mal) dalam video buku ajar Redaktion D.

2. Mengetahui fungsi-fungsi Modalpartikeln (aber, denn, doch, ja, mal) dalam tiap jenis kalimat yang terdapat dalam video buku ajara Redaktion-D.

F. Manfaat Penelitian

Secara teoretis analisis penggunaan Modalpartikeln dalam buku ajar Redaktion-D dalam penelitian ini dapat bermanfaat untuk bidang linguistik. Hal tersebut dikarenakan dapat menjadi bahan atau sumber yang relevan mengenai tata bahasa Jerman (Grammatik). Sedangkan secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada pembaca, khususnya pembelajar bahasa Jerman untuk mempelajari dan menambah pengetahuan tentang tata bahasa Jerman mengenai Modalpartikeln (aber, denn, doch, ja, mal). Selain itu

(7)

diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan dapat memberikan sumbangan kepustakaan yang merupakan informasi tambahan bagi pihak-pihak yang mempunyai permasalahan yang sama atau yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut.

Referensi

Dokumen terkait

1. Konsep integratif–interkonektif adalah model pendidikan yang berusaha menyatukan antara pendidikan agama dan pendidikan umum, atau pendidikan yang tidak memisah-misahkan

Setelah terdakwa melakukan penembakan terhadap obyek yang disangka beruang tersebut kemudian terdakwa menghampirinya dan setelah didekati terdakwa ternyata yang

mengumpulkan sampah dan barang bekas. GSR akan mendata di grup whatsApp seperti grup PKK, Dawis, dan lain sebagainya siapa-siapa saja masyarakat RW III yang sampah dan

Penelitian ini dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya penurunan derajat perilaku prokrastinasi akademik mahasiswa angkatan 2006 dalam mengerjakan tugas Usulan

pada bank lain, surat berharga yang dimiliki, serta pembiayaan pada usaha kecil. dan menengah; dan non usaha kecil menengah, penyertaan, dan

Karena jika sejak dini di beri pengetahuan tentang anti korupsi maka dalam perjalanan hidup anak tersebut akan kecil kemungkinan melakukan korupsi walaupun di tingkat yang

Selanjutnya dipilih sejumlah sampel yang diperlukan (misal 100 siswa ) secara acak dengan menggunakan daftar nomor acak atau dibuat nomor-nomor 1 s.d 500, kemudian di ambil 100

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan secara teori khususnya tentang pembelajaran kitab Tuhfatul Athfal dalam kefasihan membaca al-Qur’an pada santri,