• Tidak ada hasil yang ditemukan

MORFOLOGI SUNGAI CILIWUNG SEGMEN MESJID ISTIQLAL SEBELUM DAN SESUDAH 5 TAHUN RESTORASI 1 Diyanti 2 Muh. Saleh Pallu 3 Rita Tahir Lopa 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MORFOLOGI SUNGAI CILIWUNG SEGMEN MESJID ISTIQLAL SEBELUM DAN SESUDAH 5 TAHUN RESTORASI 1 Diyanti 2 Muh. Saleh Pallu 3 Rita Tahir Lopa 4"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 MORFOLOGI SUNGAI CILIWUNG SEGMEN MESJID ISTIQLAL SEBELUM DAN

SESUDAH 5 TAHUN RESTORASI 1Diyanti

2Muh. Saleh Pallu 3Rita Tahir Lopa 4 M. Arsyad Thaha

1.Fakultas Teknik Sipil Universitas Hasanuddin Indonesia

Jl. Poros Malino Km. 6, Gowa, Makassar, email:Diyanti311@gmail.com

2,3,4Fakultas Teknik Sipil Universitas Hasanuddin Indonesia

Jl. Poros Malino Km. 6, Gowa, Makassar Abstrak

Sungai Ciliwung adalah salah satu dari ketiga belas sungai yang melewati wilayah administrasi DKI Jakarta. Sungai Ciliwung merupakan sungai besar yang keberadaannya berkontribusi banjir yang terjadi di DKI Jakarta. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis morfologi dan menganalisis reduksi banjir dengan dilakukannya restorasi sungai di Segmen Mesjid Istiqlal. Restorasi sungai yang dilakukan di segmen ini sepanjang 470meter dengan restorasi yang dilakukan terkait dengan morfologi sungai. Metode pada penelitian ini menggunakan metode survei lapangan. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan analisis morfologi sungai, dengan bantuan program hec ras dan analisis debit banjir dilakukan dengan metode rasional. Hasil dari penelitian ini didapatkan model geometrik dari morfologi sungai sesuai dengan penampang melintang sebelum dan setelah 5 tahun restorasi yang menghasilkan reduksi sedimentasi sebesar 46,67%. Analisis debit banjir rancangan untuk periode ulang 10 tahunan sebesar 7,41%.

Kata Kunci: Morfologi, Restorasi Sungai Ciliwung, Reduksi Banjir

Abstract

MORPHOLOGY OF CILIWUNG RIVER ISTIQLAL MOSQUE SEGMENTS PRE AND POST 5th YEARS OF RESTORATION

The Ciliwung River is one of the thirteen rivers that pass through the administrative area of DKI Jakarta. The Ciliwung River is a large river whose existence contributes to flooding that occurs in DKI Jakarta. The purpose of this study was to analyze morphology and flood reduction by carrying out river restoration at the Istiqlal Mosque Segment. River restoration carried out in this segment along 470 meters with the restoration carried out was related to river morphology. The method in this study is the field survey method. The research was carried out by analyzing the morphology of the river, with the help of the race hec program and the analysis of flood discharge carried out by a rational method. The results of this study obtained a geometric model of river morphology in accordance with cross sections pre- and post-5 years of restoration and sedimentation reduction of 46.67%. Design flood discharge analysis for a 10years return period of 7.41%.

Keywords: Morphology, Ciliwung River Restoration, Flood Reduction

PENDAHULUAN

Empat puluh persen atau sekitar 24.000 Ha dari seluruh wilayah DKI Jakarta adalah dataran yang letaknya lebih rendah dari permukaan laut. Setiap tahun Kota Jakarta selalu terjadi banjir dengan tingkat debit yang berbeda-beda. Banjir yang terjadi di DKI Jakarta tidak hanya berasal dari DAS Sungai Ciliwung saja. DAS Sungai Ciliwung hanya memasok 24% banjir Jakarta. Pada DAS Ciliwung, wilayah yang mempunyai tingkat kerawanan banjir tinggi (rentan) dan sangat tinggi (sangat rentan) terbesar dijumpai pada wilayah Jakarta Timur (45%) dan Jakarta Selatan (17%), (Sumber: Irfan Budi Pramono, 2016). Hal lain yang menyebabkan banjir

(2)

2 di DKI Jakarta, karena kota ini memiliki jumlah penduduk dengan kepadatan tinggi, sehingga banyak terdapat bantaran sungai yang digunakan sebagai tempat tinggal. Penyebab banjir di Sungai Ciliwung berasalah dari hujan wilayah aliran dari hulu, dan ROB.

Pada saat ini usaha yang sudah dilakukan untuk mengurangi debit banjir di Sungai Ciliwung dengan melakukan normalisasi, sudetan, pembangunan waduk, dan restorasi sungai.

Restorasi sungai adalah harmonisasi dari seni dan teknik untuk meningkatkan keindahan dan fungsi sungai (Rita Lopa, 2012). Restorasi sungai sebagai salah satu upaya dalam pengendalian banjir. Belajar dari pengalaman Jepang dalam upaya mengendalikan banjir dengan restorasi

sungai (Rita Lopa, 2013). Maka dari itu pada tahun 2012 dilakukan restorasi Sungai Ciliwung

untuk segmen Mesjid Istiqlal sepanjang 470 meter, dimana restorasi difokuskan kepada ekologi sungai. Restorasi ekologi sungai adalah pemantauan terhadap flaura dan fauna. Ekologi sungai yang dilakukan pada restorasi Sungai Ciliwung segmen Mesjid Istiqlal, yaitu dengan melakukan pengerukan sedimentasi dalam usaha perbaikan kualitas air dan pengembalian palung sungai dari sedimen yang menumpuk, hingga setinggi 1,5 meter (Sumber: BBWS Ciliwung-Cisadane, 2017)

Pada penelitian ini dilakukan Analisis Perubahan Morfologi Sungai Sebelum dan 5 Tahun Setelah Restorasi. Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis perubahan morfologi sungai dan menganalisis debit banjir pada segmen restorasi.

LITERATURE REVIEW

Sungai adalah badan air alamiah tempat mengalirnya air hujan dan air buangan menuju laut dan tempat bersemayamnya biotik dan abiotik (Rita Lopa, 2013). Dataran banjir yaitu dataran yang sepanjang kiri dan atau kanan sunngai yang tergenangan air pada saat banjir (PU, 2011).

Morfologi sungai selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu yang dipengaruhi oleh debit yang mengalir, sedimen yang terangkut serta material pembentuk dasar dan tebing sungai (Minarni, 2003). Menurut Christopher J. Walsh (2016) Perpindahan daerah tangkapan mempengaruhi perubahan morfologi sungai dengan meningkatkan limpasan, mengubah sedimen, dan membatasi ruang untuk perubahan saluran.

Sejarah restorasi sungai dimulai di Negara Eropa dan Amerika (Sungai Rhain, Sungai Danube, Sungai Misisipi, dll) (Maryono, 2007). Restorasi sungai merupakan upaya memulihkan

kawasan sungai yang mengalami kerusakan (degraded) atau terganggu (disturbed) akibat

aktivitas manusia atau gangguan alam (Basyuni, 2002).

Menurut Agus (2016), restorasi sungai menawarkan lima konsep untuk meningkatkan eksistensi dan mengembalikan esensi sungai melalui restorasi hidrologi, restorasi ekologi,

(3)

3 restorasi morfologi, restorasi sosial ekonomi, serta restorasi kelembagaan dan peraturan. "Tujuan besarnya mengembalikan sungai kepada identitasnya, yaitu sedimen bersih, sehat, produktif, lestari, dan bermanfaat untuk semua makhluk hidup.

METODE PENELITIAN Gambaran Umum

Sungai Ciliwung adalah salah satu sungai yang mengalir melewati wilayah administrasi DKI Jakarta. Aliran Sungai Ciliwung melintas di DKI Jakarta dibagi menjadi 3 (tiga) sistem aliran, dimana sistem aliran tersebut adalah Aliran Barat, Aliran Tengah, dan Aliran Timur. Hulu Sungai Ciliwung, yaitu Gunung Pangrango yang terletak di dataran tinggi antara Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur. Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung 377 Km2, dengan panjang sungai utama 109,7 Km, dan kemiringan rata-rata 0,0014 (Sumber:

BBWS Ciliwung-Cisadane, 2017).

Sungai Ciliwung Hilir Segmen Mesjid Istiqlal yang direstorasi sepanjang 470 meter. Segmen Mesjid Istiqlal merupakan segmen Sungai Ciliwung yang pertama kali direstorasi, restorasi dimulai dari 27 Desember 2012. Secara geografis, segmen Mesjid Istiqlal Sungai Ciliwung terletak di titik koordinat 6.171400S dan 106.831080E. Keadaan topografi Sungai

Ciliwung merupakaan daerah yang mempunyai topografi yang berbukit-bukit sampai dengan dataran rendah.

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Sungai Ciliwung Segmen Mesjid Istiqlal yang terletak di Wilayah Jakarta Pusat DKI Jakarta, seperti yang terlihat pada gambar 1.

(4)

4 Gambar 2 Lokasi Sungai Ciliwung Hilir Segmen Mesjid Istiqlal

Gambar 3 Kondisi Sungai Ciliwung Segmen Mesjid Istiqlal Sebelum dan Sesudah di Restorasi Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini, yaitu menggunakan metode survei lapangan.

Data Yang Digunakan

Data Primer yang digunakan berupa data hasil pengukuran topografi sungai yaitu data elevasi Sungai Ciliwung, data memanjang Sungai Ciliwung, data penampang melintang Sungai Ciliwung, dan elevasi muka air Sungai Ciliwung. Data Sekunder yang digunakan berupa data curah hujan, data Luas DAS, data topografi, dan data Sungai lainnya (Dinas PUPR DKI Jakarta, 2017).

Alat yang Digunakan

Alat yang digunakan dalam pengambilan data penelitian ini adalah : 1. GPS (Global Positioning System)

Alat ini Digunakan untuk menandai beberapa titik koordinat lokasi. 2. Theodolit

Alat ini digunakan untuk pengukuran topografi sungai, sehingga didapatkan peta kontur lokasi penelitian.

(5)

5 3. Kamera Digital

Alat ini digunakan untuk mengambil gambar kondisi sungai di lokasi penelitian. 4. Meter

Alat ini Digunakan untuk menentukan jarak pengukuran Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dimulai 15 Desember 2016 sampai dengan 28 Desember 2018. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut:

Analisis Morfologi Sungai

Pada tahap analisis fisik sungai ini, dilakukan analisis terkait dengan perubahan dasar Sungai Ciliwung sebelum dilakukan restorasi dan setelah 5 tahun restorasi dengan bantuan software hec ras. Data yang diperlukan dalam analisis morfologi sungai, yaitu data penampang sungai, potongan melintag sungai, dan data elevasi mukai air sebelum dan setelah 5 tahun restorasi.

Analisis Hidrologi

Tahapan analisis hidrologi dimulai dengan mengolah data curah hujan yang telah ada. Kemudian menentukan parameter statistik (

x

,Sd, Cs, Ck, dan Cv) untuk memilih metode distribusi frekuensi curah hujan yang sesuai. Distribusi frekuensi curah hujan yang dimaksud dalam hal ini adalah metode normal, Log Normal, Log Person tipe III, dan Gumbel tipe I. Setelah diperoleh satu metode distribusi frekuensi curah hujan yang sesuai kriteria, langkah selanjutnya menguji keakuratan hasil dari metode tersebut dengan menggunakan metode Chi Kuadrat dan mencari distribusi hujan jam-jaman dengan menggunakan Metode Mononobe. Kemudian hasil tersebut digunakan untuk mencari debit banjir rencana dengan metode rasional.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Morfologi Sungai

Berdasarkan hasil survei pada Bulan Agustus 2018 didapatkan data dimensi sungai, koordinat, dan kondisi eksisiting sungai. Di bawah ini gambar 4 merupakan hasil analisis morfologi 5 tahun setelah dilakukan restorasi pada segmen Mesjid Istiqlal berdasarkan simulasi menggunakan program hec ras.

(6)

6 0 2 4 6 8 10 12 14 16 0 5 10 15 20

Saluran Sebelum Restorasi Plan: Plan 01

S T A 0+000 S ta ti on (ft) E le v at io n (f t) Le gend Gro und B ank S ta .02 0 2 4 6 8 10 12 14 16 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Saluran Setelah Restorasi Plan:

ST A 0 + 00 Sta ti on (ft) E le v at io n (f t) Le gend Gro und Bank Sta .02 0 5 10 15 20 25 30 0 5 10 15 20

Saluran Setelah Restorasi Plan: ST A 0 + 094 Station (ft) E le v at io n (f t) Legend Ground Bank Sta .02 0 5 10 15 20 25 30 0 5 10 15 20

Saluran Sebelum Restorasi Plan: Plan 01

ST A 0 + 14 1 Sta ti on (ft) E le v at io n (f t) Le gend Gro und Bank Sta .02 0 5 10 15 20 25 30 0 5 10 15 20

Saluran Setelah Restorasi Plan:

ST A 0 + 141 Stati on (ft) E le v at io n (f t) Legend Ground Bank Sta .02 0 5 10 15 20 25 30 0 5 10 15 20

Saluran Setelah Restorasi Plan:

S T A 0 + 18 8 S ta ti on (ft) E le vat io n (f t) Le gend Gro und B ank S ta .02 0 5 10 15 20 25 30 0 5 10 15 20

Saluran Sebelum Restorasi Plan: Plan 01

S T A 0 + 18 8 S ta ti on (ft) E le vat io n (f t) Le gend Gro und B ank S ta .02 0 5 10 15 20 25 30 35 40 0 5 10 15 20

Saluran Sebelum Restorasi Plan: Plan 01

ST A 0 + 094 Station (ft) E le v at io n (f t) Legend Ground Bank Sta .02

(7)

7 Gambar 4EntrenchmentRatio Tipe Sungai Sebelum dan 5 Tahun Sesudah Restorasi

Gambar 5 Material Penyusun Dasar Sungai Analisis Hidrologi

Curah Hujan Rata-rata Wilayah

Pada analisis ini data curah hujan yang digunakan dari 2 stasiun pengamatan terdekat lokasi, yaitu stasiun Manggarai dan Stasiun Istana. Dari data curah hujan maksimum setiap tahunnya kemudian dengan metode aljabar, diperoleh nilai curah hujan maksimum tahunan. Tabel 1 Curah Hujan Maksimum Tahunan

Tahun Sta. Manggarai (mm) Sta Istana (mm) Curah Hujan Rata-Rata (mm)

2008 182.5 150 166 2009 92 140 116 2010 114 105 110 2011 97 85 91 2012 90 102 96 2013 153 218 186 2014 138 153 146 2015 214 137 176 2016 120 114 117 2017 166 120 143 0 5 10 15 20 25 30 35 0 5 10 15 20

Saluran Sebelum Restorasi Plan: Plan 01

S T A 0 + 47 0 S ta ti on (ft) E le vat io n (f t) Le gend Gro und B ank S ta .02 0 5 10 15 20 25 30 35 0 5 10 15 20

Saluran Setelah Restorasi Plan:

S T A 0 + 47 0 S ta ti on (ft) E le vat io n (f t) Le gend Gro und B ank S ta .02

(8)

8 Perhitungan Dispersi

Perhitungan dispersi. meliputi menghitung Nilai Rata-rata, Standar Deviasi, Koefisien Variasi, Koefisien Skewness, dan Koefisien Kurtosis.

1. Nilai Rata-Rata 2. Standar Deviasi

1

-n

)

X

-(Xi

S

2 _

3. Koefisien Variasi 4. Koefisien Kemencengan

  

3 3 _ S 2 -n 1 -n ) X -(Xi n Cs    

5. Koefisien Kurtosis

 

 

4 4 _ 2 K S 3 -n 2 -n 1 -n ) X -(Xi n C     

(9)

9 Berdasarkan hasil perhitungan dispersi, didapat nilai Cs sebesar 0,2497 dan nilai Ck sebesar 2,66. Kemudian tahap selanjutnya dilihat syarat distribusi untuk masing-masing jenis distribusi frekuensinya. Hasil pemilihan jenis distribusi dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini: Tabel 3 Hasil Pemilihan Jenis Distribusi

Jenis Distribusi Frekuensi Hasil Distribusi Normal Tidak memenuhi Distribusi Log Normal Tidak memenuhi Distribusi Gumbel Tidak memenuhi Distribusi Log Person III Memenuhi

Perhitungan Curah Hujan Maksimum Periode Ulang dengan Metode Log Person Type III Metode Perhitungan Log Person Type III untuk menganalisis hujan rencana, pada metode ini telah diperhitungkan nilai rata-rata (

x

) dan Standar Deviasi (S), dan nilai K (Koefisien Log Person Type III), maka besarnya curah hujan rencana untuk periode T tahun dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:

S

T

K

X

T

X

Tabel 4 Nilai Curah Hujan Rencana Distribusi Log Person III

Periode Ulang KT

x

Sd XT (mm) 2 -0.0415 134,0,2787 33,55 133,30 5 0.827 162,44 10 1.305 178,48 25 1,833 196,19 50 2,185 208,00 100 2,508 218,84

Uji Kesesuaian Distribusi

Uji kesesuaian distrbusi yang digunakan, yaitu keselarasan Chi Kuadrat. Berikut hasil perhitungan uji keselarasan dengan metide Chi Kuadrat:

(10)

10 Nilai Batas Tiap Kelas Ei Oi Oi-Ei ((Oi-Ei)^2)/ Ei

186 <Xi< 167 2 2 0 0 167 <Xi< 148 2 1 -1 0,5 148 <Xi< 129 2 2 0 0 129 <Xi< 110 2 2 0 0 110 <Xi< 91 2 3 1 0,5 Jumlah 10 10 1 Chi Square (c^2) = 1

Dengan derajat kebebasan yang diperoleh 2, kemudian menggunakan signifikasi a= 0,05, maka didapat nilai Chi-Kuadrat Kritis sebesar 5,99. Hasil Perhitungan diatas diperoleh Chi Square < Chi Kritis = 1 < 5,99, maka dapat disimpulkan bahwa Distribusi Log Person Type III diterima.

Intensitas Curah Hujan

Tabel 6 Hasil Perhitungan Intensitas Curah Hujan

Periode Ulang

2 5 10 25 50 100

Tc (jam) 6 6 6 6 6 6

I (mm/jam) 14,00 17,06 18,74 20,60 21,84 22,98

Debit Banjir Rencana

Perhitungan debit banjir rencana dengan metode rasional dengan luas DAS 300 km2 dan

panjang sungai 106, 44 km, maka periode ulang yang digunakan dapat 5 – 20 tahun. Pada penelitian ini periode ulang yang digunakan, yaitu 10 tahun. Di bawah ini hasil perhitungan Debit banjir pada Sungai Ciliwung Segmen Mesjid Istiqlal untuk masing-masing periode ulang dapat dilihat pada tabel 7:

Tabel 7 Hasil Perhitungan Debit Banjir Pada Sungai Ciliwung Segmen Mesjid Istiqlal

Periode Ulang Debit Sesudah Restorasi

(m3/detik) 2 350,19 5 426,73 10 468,86 25 515,40 50 546,42 100 574,89

(11)

11 Gambar 6 Grafik Perbandingan Debit Banjir Sebelum dan Setelah 5 Tahun Restorasi

SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan morfologi sungai sebelum dan setelah 5 tahun dilakukan restorasi. Perubahan yang terjadi disebabkan oleh kondisi kemiringan yang landai 0,0084 dan kecepatan aliran 0,06 m/detik, dengan dasar sungai material lumpur alluvial dengan ketinggian sedimen 0,7 meter, jika dibandingkan sebelum restorasi setinggi 1,5 meter, sehingga restorasi sungai dapat mereduksi sedimen sebesar 46,67%. Hasil analisis hidrologi didapatkan intensitas hujan 18,74 mm/jam dengan waktu konsentrasi 6 jam, maka debit banjir setelah dilakukan restorasi dengan periode ulang 10 tahun sebesar 468,86 m3/detik, sedangkan debit banjir sebelum restorasi 506 m3/detik,

sehingga restorasi debit banjir periode ulang 10 tahun dapat mereduksi banjir sebesar 7,41%.

SARAN

Perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait dengan model pengaruh morfologi sungai sebelum dan setelah dilakukan restorasi, guna untuk evaluasi mengetahui tingkat efektivitas restorasi sungai terhadap reduksi banjir.

DAFTAR PUSTAKA

Asdak, Chay. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Chow Ven Te, 1989, Hidrolika Saluran Terbuka (Open Channel Hydrolics) Terjemahan. Erlangga, Jakarta

2 5 10 25 50 100

Debit Sebelum Restorasi 359 448 506 562 628 678

Debit Setelah Restorasi 350,191 426,735 468,863 515,397 546,421 574,887

Reduksi Debit Banjir 2,34% 4,76% 7,41% 8,26% 13,04% 15,25%

0 100 200 300 400 500 600 700 800 De b it B an ji r (m 3/det ik )

(12)

12 Egi. 2013 “Kearifan Lokal dalam Pengendalian Banjir Di Jakarta”. https://issuu.com/

docs/egi_2013_single_rev_. Diakses tanggal 9 Desember 2016. Kondolf M.G. 2000. Learning from River Restoration Project.

Khoirun Nikmah, Siti.2010 “Studi Sungai Ciliwung”. Infid. Jakarta

Maulina Megawati, Yuneri. “Evaluasi Kapasitas Tampungan Maksimum Sungai Dan Saluran Drainase Terhadap Banjir Maksimum (Studi Kasus DAS Way Kuala Garuntang Bandar Lampung). Jurnal Teknik Pertanian Universitas Lampung. Lampung

R.D. Hy. 2004. Applicability of Geomorphological Procedures for River Restoration

Rita Lopa, 2012. An Evaluation of River Restoration Effectiveness in a Housing Land Development Area, Kyushu University, Japan.

Rita Lopa, 2013. Belajar dari Pengalaman Jepang dalam upaya Mengendalikan Banjir dengan Restorasi Sungai, Proceeding HATHI.

Salim Tuang Hang. 2006. Pemodelan Hubungan Hujan, Limpasan, dan Kapasitas Erosi pada Suatu DAS yang Masuk ke Palung Sungai. ITB Sains dan Teknik. Bandung

Soewarno. 1995 “Hidrologi, Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data. Jilid 1.” Penerbit Nova. Bandung

Sri Harto, B. 1993. Analisis Hidrologi. PT. Gramedia Utama, Jakarta.

Sulianti, Ika. 2008. Perbandingan Beberapa Metode Penelusuran Banjir Secara Hidrologi (Studi Kasus Sungai Belitang di Sub DAS Komering). Jurnal Silip Vol.3. No.1

Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Andi offset. Yogyakarta. Triatmodjo, Bambang, 2008. Hidrologi Terapan. Beta Offset. Yogyakarta

Waryono Tarsoeh. 2002. Konsepsi Restorasi Ekologi Kawasan Penyangga Sempadan Sungai di DKI Jakarta. Jakarta

Zamroni, Fahmi. 2013. “Analisa Pengendalian Banjir Kali Ciliwung” Jurnal Teknik Pengairan Universitas Brawijaya. Malang

Gambar

Gambar 1 Peta Lokasi Sungai Ciliwung Hilir Segmen Mesjid Istiqlal
Gambar 3 Kondisi Sungai Ciliwung Segmen Mesjid Istiqlal Sebelum dan Sesudah di Restorasi  Metode Penelitian
Gambar 4 Entrenchment Ratio Tipe Sungai Sebelum dan 5 Tahun Sesudah Restorasi
Tabel 4 Nilai Curah Hujan Rencana Distribusi Log Person III
+2

Referensi

Dokumen terkait

Telah dilakukan penelitian efck antipiretik dari hasil penyarian dcngan kloroform dan infus daun dadap serep terhadap burung merpati yang telah didemamkan dcngan 2,4 dinitrofenol

Nilai aktual untuk setiap KPI merupakan nilai pencapaian yang diperoleh terhadap masing-masing KPI yang diperoleh dari hasil kuisioner (hasil dapat dilihat pada

Metode pembibitan TEL mampu memberikan hasil produksi jamur tiram putih yang sama dengan metode BMM sehingga metode TEL dapat dipergunakan sebagai alternatif yang

Hau da, Estatu mailan kooperatiben kopuru absolutua, eta hauek enpresari kopuruarekiko (oroko- rrean, eta pertsona juridikoak diren enpresariekiko) suposatzen duten por-

DAFTAR NAMA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KABUPATEN SAROLANGUN DI LINGKUNGAN KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAMBI.. SEMESTER

Demikian juga dalam hal pembagian zakat untuk mu’allaf , mereka tidak berani untuk menyebut ‘Umar Ibn al-Khaththâb telah mengganti (al-tabdîl) syariat yang telah ditetapkan

14 Dalam menyusun rekomendasi, auditor harus berpegang teguh kepada ketentuan / peraturan yang berlaku dengan tetap mempertimbangkan agar rekomendasi

Mendapatkan hasil pencarian yang sesuai dengan kebutuhan dalam suatu koleksi dokumen yang besar merupakan hal sulit.. Usaha pengguna secara manual untuk