• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

62

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat

Garuda Indonesia sebagai salah satu perusahaan penerbangan indonesia yang melayani Jasa Angkutan Udara Nasional dan Internasional, telah memiliki pusat perawatan amarda yaitu Garuda Maintanance Facility ( GMF ) AeroAsia yang berlokasi dikawasan Bandra Internasional Soekarno Hatta. Pada tanggal 19 Agustus 2002 lalu, PT. Garuda Indonesia dan PT. GMF AeroAsia melaksanakan penandatanganan perjanjian kerjasama, dimana PT. Garuda Indonesia menyerahkan masalah perawatan pesawatnya, penugasan sumber daya manusia ( SDM ) serta pengalihan Vice Precident ( VP ) dan General Manager ( GM ) kepada PT. GMF AeroAsia, berlokasi digedung management PT. GMF AeroAsia. Acara tersebut telah menjadi momentum dari rangkaian kegiatan dalam proses pembentukan Strategic Bussiness Unit ( SBU ) GMF AeroAsia menjadi anak perusahaan PT. Garuda Indonesia.

Pembentukan PT. GMF AeroAsia dilaksanakan berdasarkan surat keputusan menteri negara Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) RI No.S-26t1/M-BUMN/2002 tanggal 8 Maret 2002, kemudian ditindak lanjuti dengan pendirian anak perusahaan dengan akta pendirian PT. GMF AeroAsia No. 93 tanggal 26 April 2002 yang dikeluarkan oleh kantor notaris Arry Supratni SH.

(2)

63

Dalam kaitan dengan proses pendirian PT. GMF AeroAsia, saat ini telah diselesaikan aspek-aspek administratif yang meliputi antara ketentuan Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP ), surat ijin usaha perdagangan, pengesahan oleh Departemen kehakiman dan HAM serta Tanda Daftar Perseroan Terbatas ( TDPT ) persetujuan tentang penetapan PT. GMF AeroAsia sebagai kawasan berikat yang telah diberikan melalui surat keputusan mentri keuangan pada tanggal 30 Agustus 2002.

Perubahan SBU GMF menjadi PT. GMF AeroAsia telah dilaksanakan berbagai pihak seperti regulator kelayakan udara, pemasok, pelanggan dan pihak ketiga lainya. Demikian secara bertahap PT. GMF AeroAsia akan beroperasi an secara bertahap pula SBU GMF resmi diberhentikan.

Setiap perusahaan maskapai penerbangan sebenarnya wajib untuk memiliki fasilitas sarana dan prasarana untuk melakukan perawatan pesawat terbang maskapainya masing-masing, hal ini, bertujuan untuk mengantisipasi perkembangan teknologi pesawat terbang pada masa yang akan datang. Selain itu juga mengefisiensikan waktu perawatan maskapai mereka masing-masing, pada akhirnya dapat memperlancar perusahaan maskapai penerbangan dalam mengoperasikan armada-armada dari pesawat yang dimiliki perusahaan maskapaitersebut dan tentunya untuk menekankan biaya perawatan pesawatnya.

Keberadaan garuda mantanance facility ( GMF ) AeroAsia sudah akui oleh dunia penerbangan internasional, dimana PT. GMF AeroAsia telah diakui oleh federal Aviation Administration ( FAA ) yaitu salah satu badan keselamatan

(3)

64

penerbangan milik negara Amerika Serikat pada tahun 1992 dan EASA badan keselamatan penerbangan Eropa pada tahun 2003 dan masih banyak.

NO NATION AUTORITHY CERTIFACAT

NUMBER

SINCE

1 USA FAA WGFY076F 1992

2 EUROPE EASA EASA 145.0062 2003

3 SINGAPORE CAAS AWI/139 1995

4 BANGLADESH CAAB CAA/5525/36/AELD 1998

5 THAILAND DCA 181/2538 2001

6 GHANA GCAA 063 2001

7 NIGERIA NCAA AMO/PK/GMF 2002

8 YEMEN CAMA 018 & 38 2003

9 SOUTH AFRICA CAA 945 2003

10 INDIA DGCA 5-1638/2005/A1(2) 2005

11 KENYA KCAA K/AMO/F/008 2005

12 ZIMBAWE CAAZ 176/157 2005

13 MALAYSIA DCA AO/0120/06 2006

14 OMAN DGCAM AWR/AMO/GMF136/07 2007

15 UKRAINE SAA BP 0256 2007

( Sumber: Corporate Communication 2012 ) Tabel 4.1 Customer PT.GMF AeroAsia

(4)

65

( sumber: Corporate Communication 2011 )

Gambar 4.1 Perusahaan Garuda Indonesia dan anak perusahaan

4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

Visi: menjadi pemain utama di industri perawatan pesawat terbang, atau yang lebih dikenal dengan sebutan MRO ( Maintanance, Repair, and Overhaul )

Misi: menyediakan jasa solusi untuk perawatan, perbaikan, dan overhaul yang terintegrasi dan terperaya sehingga dapat tercipta rasa yang aman dan nyaman bagi semua makhluk hidup.

4.1.3 Aspek Bidang Usaha

PT. GMF Aero Asia bergerak pada bidang jasa perbaikan dan perawatan pesawat, maka seluruh pelanggan atau costumer-nya pun berasal dari berbagai perusahaan maskapai penerbangan pesawat internasional maupun perusahaan

(5)

66

pesawat dan perbaikan pesawat. PT. GMF AeroAsia melakukan perawatan dan perbaikan pesawat tersebut sesuai dengan persayaratan dan ketentuan internasional pada umumnya. PT. GMF AeroAsia memiliki beberapa penghargaan yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan penerbangan lain, seperti penghargaan FAA dari Amerika serta penghargaan EASA dari Eropa. Berikut daftar penghargaan lainya:

NOYear Name of Events Remarks

1

2005

Repair Station Manual (RMS)

Mendapatkan pengakuan dari DGAC &

FAA CASR/FAR Part 145-207

2 EASA Approval untuk A330 & B 744

Line Maintenance

3 GMF Terima Perpanjangan Sertifikat

AMO dari DSKU

4

2006

Sertifikat 147 Aircraft Maintenance Training Organization (AMTO) dari

DGCA

5 Apresiasi dari Yemen Airways untuk On

Time Performance 6

2007

Approval 147 dari Civil Aviation & Metrology Authority (CAMA) Yemen

kepada GMF Learning Service

7 Apresiasi dari Qantas Airlines kepada

GMF

8 Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara (DSKU) menyerahkan Certificate 57 kepada Unit Trade & Asset Management

Distributor part & component pesawat

9 Approval ISO 9001-2000 kepada BP

IGTE Perawatan Industrial gas Turbine Engine

10 2008 GMF Masuk Dalam 5 (Lima) Besar HR Excellent Award 2007 Majalah SWA di 3 (Tiga) Kategori

Kategori Manajemen SDM Umum dan kategori Manajemen Kinerja, GMF berada di peringkat keempat

Kategori Pelatihan dan

Pengembangan, GMF berada di peringkat ketiga

(6)

67

11 GMF Terima Ozone Award 2007

Partisipasi aktif dan kontribusi GMF dalam mendukung program perlindungan lapisan ozon

GMF terlibat aktif dalam pengelolaan halon di Indonesia

dengan membentuk

GMF-Indonesia Halon bank 12 Apresiasi Japan Airlines (JAL) untuk pencapaian On Time Performance lebih

dari 95% selama empat tahun berturut-turut

13 CEO GMF Terima Anugerah Men &

Women of The Year

CEO GMF Richard Budihadianto merupakan penerima Indonesian Award

14 2009 GMF AeroAsia menerima penghargaan dari PT Garuda Indonesia sebagai Best

Subsidiary 2008

15 CEO GMF Terpilih Sebagai Ketua

IAMSA periode 2009 – 2012

16 GMF Meraih Penghargaan dalam Annual

Report Award 2009

PT GMF AeroAsia menduduki posisi ketiga untuk kategori private, non listed, dan non finance

17 GMF Terima Sertifikat Approval AMTO

147

18 2010

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memberikan apresiasi kepada PT GMF AeroAsia atas diraihnya penghargaan 2010 U.S. EPA Montreal Protocol Award yang diterima GMF AeroAsia untuk kategori perusahaan

Satu-satunya perusahaan di luar USA

19 Penerimaan perpanjangan Sertifikat

AMO 145 dan Distributor 57 oleh DGCA

20 Unit IGTE GMF terima sertifikasi ISO

9001:2008

21 GMF AeroAsia Terima The Indonesia Aerospace Awards Safety Leadership of the Year oleh Frost & Sullivan

PT GMF AeroAsia telah

menjadikan safety sebagai

prioritas dalam menjalankan

bisnisnya yang

diimplementasikan dalam

berbagai program (sumber: corporate communication 2012)

(7)

68

Berikut costumer perusahaan PT. GMF AeroAsia dari maskapai penerbangan domestik maupun maskapai penerbangan internasional serta perusahaan perawatan dan perbaikan pesawat yang bekerjasama demgam PT. GMF A eroAsia:

( sumber: Corporate Communication 2011 ) Gambar 4.2 Costumer International PT. GMF AeroAsia

(8)

69

( sumber: Corporate Communication 2011 ) Gambar 4.3 Costumer Domestic PT. GMF AeroAsia

4.1.4 Aspek Sarana dan Prasarana

( sumber: Corporate Communication 2011 ) Gambar 4.4 Area PT. GMF AeroAsia

(9)

70

PT. GMF AeroAsia berdiri diatas lahan seluas 115 ha dengan memiliki tiga buah hangar dan tiga buah workshop. Dimana pada masing-masing hangar memiliki fungsi yang berbeda. Hangar satu merupakan tempat untuk melakukan perawatan dan perbaikan pesawat berbadan besar atau istilahnya Wide Body Aircraft digunakan oleh pesawat dari International dan pesawat national. Hangar 2 digunakan untuk tempat pengecheckan dan perawatan pesawat yang berbadan kecil ( narrow body aircraft ) dan pesawat berbadan besar ( wide body aircraft ) dimana hangar 2 merupakan perawatan khusus pesawat Garuda Indonesia. Terakhir, hangar 3 merupakan tempat perawatan perbaikan khusus pesawat non garuda yang berbadan kecil.

Selain itu, PT. GMF AeroAsia memiliki 2 workshop dan 1 engine shop. Engine shop yang merupakan tempat untuk melakukan perawatan khususnya untuk bagian engine shop yang merupakan tempat untuk melakukan perawatan khususnya untuk bagian engine atau mesin pesawat. Workshop pada PT. GMF AeroAsia terbagi menjadi dua dengan memiliki fungsi yang berbeda yaitu workshop 1 dan workshop , dimana workshop 1 merpakan bengkel mekanika yang terdiri dari bengkel landing gear ( peralatan mendarat ), sheet metal ( lembaran metal ), mesin pesawat, rem pesawattdan ban pesawat serta laundry and up holstry atau berupa kain pelapis. Sedangkan workshop 2 terdiri dari bengkel IERA, hidrolik, elektrik, pneumatic, bahan bakar dan perlengkapan gawat darurat.

Selain itu ada gedung untuk menguji mesin atau yang disebut dengan gedung Test Cell, fasilitas lainya adalah gudang material, mesin-mesin da gedung utility sebagai pemnyedia listrik dan Air Conditioner ( AC ) untuk semua unit

(10)

71

bangunan diarea perkantoran GMF AeroAsia, gedung penyimpanan bahan bakar untuk bensin dan solar dengan kapasitas 30.000 liter dan avtur dengan kapasitas 15.000 liter, dan lapangan parkir seluas 18.500 m².

PT. GMF AeroAsia juga memberikan sarana dan prasarananya yang dikhususkan untuk pegawai – pegawainya seperti mobil jemputan karyawan, mushola, kantin disetiap gedung – gedung yang ada diwilayah PT. GMF AeroAsia, koperasi karyawan seperti GMF Employee Club ( GEC ).

Hangar : 8.7 Ha Workshop : 9.7 Ha

Engine Test Cell and Utility : 1.5 Ha Apron, taxy way dan run-up bay : 44.4 Ha Central store dan engine shop : 1.7 Ha Perkantoran : 0.6 Ha

Pertamanan : 53.4 Ha

Gedung management dan pusat olahraga : 0.95 Ha

4.1.5 Fungsi GMF Dalam Penanganan Aircraft Maintanance

Setelah keluarnya surat izin pemerintah bagi perusahaan-perusahaan penerbangan yang lain untuk mendatangkan pesawat-pesawat berbadan kecil seperti Boeing 737 series, F-28 serta DC-9, PT. GMF AeroAsia melihat ada peluang besar pada pasar dalam negri terutama pesawat yang telah didatangkan tersebut dalam melakukan perawatan dan perbaikan besar.

(11)

72

Dengan adanya PT. GMF AeroAsia, diharapkan perusahaan penerbangan didalam negri dapat melakukan penghematan biaya operasional dalam perawatan dan perbaikan pesawat. Sebab biaya untuk perawatan dan perbaikan pesawat international memerlukan biaya operasional ang tidak sedikit, dan banyak administrasi dan prosedur yang wajb dilengkapi oleh masing-masing maskapai penerbangan.

Dengan jaminan yang diberikan oleh PT. GMF AeroAsia dimana para tekhnisi wajib memiliki lisensi yang harus mereka dapatkan baik dari dalam negri maupun luar negri melalui beberapa training atau pelatihan dari PT. GMF AeroAsia dan telah membuktikan kepada costumer dengan melakukan penanganan pesawat F-28 dan DC-9 sejak tahun 1974 hingga tahun 1990-an. Selain itu, PT. GMF AeroAsia juga mampu melakukan overhaul pesawat Airbus 300, DC-10 dan Boeing 747.

Jaminan ketepatan waktu perawatan dan perbaikanpun diberikan oleh PT. GMF AeroAsia kepada sodtumer atau pelangganya, selain ketetapan waktu dalam melakukan penyelesaian, PT. GMF AeroAsoa juga memberikan kualitas yang sangat maksimal. Karena bagi PT. GMF AeroAsia sendiri costumer merupakan denyut nadi dalam menjalankan roda perusahaan.

(12)

73

4.1.6 Struktur Organisasi

( sumber: Corporate Communication 2011 ) Gambar 4.5 Struktur Organisasi PT. GMF AeroAsia

PT. GMF AeroAsia dipimpin oleh seorang direktur utama atau Precident and CEO, dalam menjalankan perusahaan direktur utama dibantu oleh Deputy President and COO. Selain itu, President and CEO bertanggung jawab langsung terhadap unit Quality Assurance and Safety, unit Internal Audit and Control dan Unit Corporate Secratary yang masing-masing unit dipegang oleh Vice President ( VP ).

4.1.7 Unit PT. GMF AeroAsia

(13)

74

1. TQ ( quality Control ):

Merupakan wakil pemerintah dari departmen perhubungan yang bergabung dengan PT. GMF AeroAsia. Departemen ini bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama ( President dan CEO )

2. TI ( Internal Audit and Control ):

Bertanggung jawab terhadap tertib administrasi perusahaan, bahwa perusahaan menjalankan bisnisnya sesuai dengan kaidah Good Coorporate Government ( GCG ). Memastikan bahwa semua rencana bisnis dapat terselenggara sesuai dengan anggaran ( tertib anggaran ) dan menjalankan fungsi pengawasan kontrol.

3. TB ( Base Maintanance ):

Melakukan perawatan pesawat sesuai dengan schedule atau jadwal yang telah ditentukan oleh operator

4. TL ( Line Maintanance )

GMF AeroAsia bertanggung jawab dalam menyediakan layanan line maintanance services untuk semua pesawat Garuda dan pesawat komersial yang mendarat di Bandra International Soekarno-Hatta Cemgkareng dan bandara lainnya.

5. TE ( Engine Maintanance )

Melakukan perawatan pesawat terbang dari berbagi tipe.

6. TC ( Corporate Maintanance )

Melakukan perawatan pesawat diluar engine.

(14)

75

Memprogram waktu (kapan) pesawat masuk, membangun biaya program maintanance yang efektif dan fleksibel serta program kesinambungan dengan OEM ( produksi suku cadang asli )

8. TM (trade & asset management )

- Bertanggung jawab atas gudang/penjualan aset-aset pesawat terbang

- Bertanggung jawab terhadap penyediaan spare part pesawat terbang

9. TS ( corporate communications )

Dinas yang mewadahi kegiatan corpoate and development.

10.TA ( corporate finance )

Bertanggung jawab atas ketersediaan dana perusahaan.

11.TP ( bussiness corporatetion and development )

Melakukan fungsi marketing dari sisi strategi maupun produk.

12.TH

Pengelolaan sumber manusia. Bertanggung jawab dalam masalah kuantitas karyawan.

13.TX

Treasury Management. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan perusahaan.

14.TY

Aiercraft Maintanance Planning and control. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan perawatan pesawat dan kapasistas komponen=komponen engine pesawat.

(15)

76

pelatihan dan manajemen pengetahuan. Bertanggung jawab terhadap kualitas dari karyawan dan teknisi dalam mengembangkan bisnis perusahaan.

16.TD

Coorporate Development and Information. Bertanggung jawab terhadap

pengembangan bisnis dan informasi perusahaan.1

Corporate Secretary di GMF AeroAsia ini merupakan salah satu unit yang memiliki fungsi sebagai communicator atau mediator, pengurus arus informasi internal maupun eksternal PT. GMF Aero Asia.

Dimana Corporate Secretary PT. GMF AeroAsia menaungi 3 bagian diantaranya:

1. Corporate Legal (TSL)

Bertanggung jawab dalam menjalankan hukum perdata, surat perjanjian dan hukum bisnis.

2. Corporate Communication (TSC)

Pada awal Oktober 2002 terbentuk satu organisasi yang disebut Dinas Corporate

Communications, bertanggung jawab dalam menjalankan fungsi manajemen komunikasi baik internal maupun eksternal yang dilakukan secara terstruktur, terarah dan berkelanjutan.

1

(16)

77

3. Bussiness Contract (TSB)

Bertanggung jawab dalam membuat kontrak, menghimpun data dan informasi selengkap mungkin dari perusahaan luar yang akan menjalin kerjasama dengan

PT. GMF Aero Asia.2

( sumber: Corporate Communication 2011 )

Gambar 4.6 Bagan Structure Organization Corporate Secretary

2 Ibid Corporate Secretary Corporate Bussiness Corporate Legal Corporate Communication

(17)

78

4.2 Hasil Penelitian

Setiap organisasi atau perusahaan dalam melakukan aktivitasnya tidak terlepas dari kegiatan manajemen yang pada umumnya berkaitan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin suatu tim atau sekelompok orang dalam suatu kesatuan, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu dalam organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun

peranan corporate communication dalam sebuah organisasi berkaitan dengan

tujuan utama dan fungsi-fungsi manajemen perusahaan, dalam menjalankan

peranya corporate communication melakukan suatu tindakan komunikasi baik itu

dengan publik internal maupun eksternal.

Untuk menjalin hubungan baik dengan karyawan, dibutuhkan suatu strategi komunikasi yang tentu saja dalam menjalin hubungan tersebut diperlukan strategi yang berbeda-beda. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam

melakukan tindakan komunikasi yang dilakukan oleh corporate communication

GMF AeroAsia.

Berdsarkan hasil wawancara Proses serta langkah-langkah strategi employee relations departement corporate communication dari PT. GMF AeroAsia mencangkup langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menetapkan Tujuan program dan Fact Finding Strategi Employee

Relations PT. GMF AeroAsia

(18)

79

3. Programming Pelaksanaan/implementasi komunikasi Kegiatan atau program yang dijalankan.

4. Evaluasi dan kontrol Hasil Employee Relations.3

5. Kaitan Program Employee Relations dalam upaya peningkatan sense of

Belonging karyawan.

4.2.1 Menetapkan Tujuan Program dan Fact Finding Strategi Employee Relations PT. GMF AeroAsia

Fact Finding adalah tahapan awal dalam melakukan sebuah program PR, berikut pernyataan dari Sisca Tobing selaku Corporate Communication Officer:

“Sebelum membentuk program kerja, terlebih dahulu kami melakukan fact finding, dengan cara: benchmark ke perusahaan lain yang juga memiliki corporate communication, melakukan bedah buku sehingga dapat memahami tugas dan tanggung jawab corporate communication sesungguhnya.”4

Menetapkan tujuan dan sasaran strategi employee relations adalah

langkah dasar yang dijalankan oleh Corporate communication dalam

mengelola program employee relations.

Seperti yang disampaikan oleh GM Corporate Communication PT.

GMF AeroAsia, Mochammad Aviv sebagai berikut:

Tujuan dari program employee relations corporate communication yang kita jalankan saat ini yaa bagimana agar karyawan dapat mengetahui informasi mengenai kegiatan perusahaan.”5

3

Wawancara dengan Bapak Mochammad Aviv tanggal 8 Maret 2013

4

Wawancara dengan Saudari Sisca tanggal 15 Maret 2013

5

(19)

80

Tujuan dari pengelolaan kegiatan employee relations ini adalah

menciptakan keserasian dan hubungan baik antara manajemen dengan

karyawan sehingga terhindar dari miss communication dan miss

understanding.

Tahap fact finding yang dikelola oleh corporate communication

GMF dilakukan apabila ada sebuah kendala dan permasalahan internal

yang muncul saja, namun berikut Hal-hal yang mendasari Corporate

Communication GMF melakukan fact finding dalam program employee relations adalah sebagai berikut:

Bahwa pada dasarnya setiap program yang dilakukan oleh setiap dinas yang ada diperusahaan adalah mengacu kepada visi dan misi yang ada pada perusahaan tersebut.

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Corporate

Communication Officer, Saudari Farin Fachriza:

“Unit kita memiliki program-program employee relations yang mengacu kepada komunikasi internal antara manajemen dengan karyawannya. Tahap fact finding dalam strategi employee relations. kami melakukanya dengan survey langsung kepada karyawanya, serta melakukan activity analysis. Namun tetap mengacu kepada visi dan misi perusahaan, tujuan dasar perusahaan, yaitu menjadi perusahaan MRO yang berkualitas.”6

Berdasarkan visi dan misi yang mendasari pergerakan perusahaan tersebut, maka perencanaan program kerja yang dilaksanakan oleh

6

(20)

81

corporate communication mengacu kepada dasar-dasar daripada visi dan misi perusahaanya.

Corporate Communication Officer PT. GMF AeroAsia, Farin

Fachriza juga menyampai hal-hal mengenai fact finding strategi employee

relations sebagai:

“Mengenai fact finding: kita rutin setiap tahun itu ada program survey, activity analysis, serta observasi untuk merumuskan kira-kira strategi apa yang cocok untuk dilakukan pada tiap tahunnya. Guna mengetahui apa kemaun karyawan.”7

Observasi yang dilakukan oleh departement corporate

communication PT. GMF AeroAsia ditujukan kepada seluruh karyawan, dibantu oleh divisi HRD dalam tahap pengumpulan datanya, untuk mengetahui sasaran komunikasi serta memudahkan dalam membentuk format program kegiatan tahunan yang akan dilakukan.

Metode survey dilakukan kepada setiap kepala bagian divisi yang ada diperusahaan, untuk mengetahui bagaimana hubungan karyawan yang terjadi antara kepala bagian dengan karyawan. Selain itu juga Corporate Communication melakukan metode activity analysis dan juga observasi

data tahunan kepada divisi HRD.8

Fact finding dalam Strategi Employee Relations adalah tahap untuk mengetahui data-data sebelum melakukan program strategi employee relations, yang mana tujuan employee relations tersebut adalah untuk

7

Wawancara dengan Sdri. Farin Fariza tanggal 8 Maret 2013

8

(21)

82

meningkatkan hubungan baik antara manajemen dengan karyawannya, agar terhindarnya noise/distorsi komunikasi, maka keberhasilan fact finding menyangkut kesuksesan program tersebut.

4.2.2 Penyusunan Perencanaan strategi Employee relations

Perencanaan program merupakan hal yang sangat penting dilakukan di awal sebelum perusahaan/organisasi melakukan atau membuat suatu kegiatan. Karena dengan membuat perencanaan program kita dapat mengetahui, suatu keberhasilan dari kegiatan yang akan kita lakukan. Perencanaan program juga dapat dijalankan sebagai tolak ukur sejauhmana keberhasilan yang telah kita lakukan. Dalam proses program employee relations tentunya corporate communications PT. GMF AeroAsia perlu membuat beberapa perencanaan program kerja sebelumnya, agar dapat realisasinya menjadi jelas dan memudahkan tim corporate communication dalam pengelolaan employee relations communication internalnya.

Berikut pernyataan yang disampaikan Saudari Sisca Tobing selaku Corporate Communication Officer:

“Setelah ada program kerja atau strategic plan yang diajukan oleh dinas, dibuatlah balance scorecard corporate communication. Dalam balance scorecard terdapat priority action, activity plan, control point, check point dan bahkan due datenya. Dari activity plan, dibuat break down seluruh akitivas corporate communication menjadi sub aktivitas..”9

9

(22)

83

Program employee relations yang dilakukan oleh corporate

communication tidak dilakukan sendiri dengan divisinya saja, namun juga

dibantu oleh beberapa divisi lain sepeti Human Resourches Departement.

Berikut pernyataan Bapak Hadi selaku karyawan Unit Human

Resourches Departement:

“Hal yang membedakan sistem pengelolaan employee relations di HRD dan corporate communication itu adalah programnya. HRD juga mengatur mengenai employee relations, namun kita lebih kepada team-building dan pelatihan. Berbeda dengan corporate communication yang lebih mengelola internal komunikasinya.”10

Dalam tahap perencanaan, corporate communication memisahkan

beberapa kegiatan, yang mana yang menjadi prioritas, yang mana yang menjadi kegiatan tambahan.

Apabila kegiatan yang diturunkan oleh direksi corporae secretary

lebih banyak mengenai pengelolaan motivating dan pelatihan, maka

dilakukan penyaringan dan penyusunan dengan team lain, berikut

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Hadi selaku karyawan Human

Resourches Specialist:

“Kami tidak bekerja sendiri, kami selaku divisi HRD juga bekerja sama dengan unit lain untuk pengelolaan employee relations. Tahap pengerjaan yang dilakukan oleh corporate communication juga hampir sama dengan unit kami. Hanya saja bebeda jenis tugasnya.”11

10

Wawancara dengan Bapak Hadi tanggal 15 Maret 2013

11

(23)

84

Pernyataan tersebut memberikan pandangan mengenai perbedaan dalam pengelolaan employee relations yang dilakukan antara corporate comunication dengan HRD. Untuk itu, dalam tahap pengelolaan strategi employee relations yang dilakukan oleh corporate communication GMF harus dapat dimilah-milah, yang manakah porsi tugas corporate communication, dan yang mana porsi tugas HRD, termasuk dalam tahap perencanaan tersebut.

Perencanaan program dilakukan agar pelaksanaan manajemen lebih efektif sehinga dapat menghasilkan atau mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagaimana mestinya. Membuat perencanaan program kerja merupakan bagian dari proses kerja corporate communication, yang nantinya dapat membantu untuk mengetahui apakah perencanaan program tersebut dapat efktif untuk diterapkan. Berikut seperti yang dijelaskan oleh GM Corporate Communication PT. GMF AeroAsia, Mochammad Aviv:

“Proses kerja yang kita alami tentunya sesuai dengan program perencanaan kita sebelumnya. Tapi dalam menjalani memang diperlukan cara kerja juga dalam mengelolanya. Intinya bagaimana agar dalam kinerja corporate communication tetap terjalin hubungan dan suasana kerja tetap kondusif dan berjalan baik dengan karyawanya. Yang mana perlu kita ingat, bahwa peran dan fungsi kami didalam corporate comunication adalah sebagai fasilitaror dan komunikator perusahaan”12

Seperti proses kerja pada umumnya, dalam membuat program employee relations, corporate communication PT. GMF AeroAsia juga perlu membuat program pengelolaan kegiatan internal karyawan yang

12

(24)

85

efektif. Seperti yang dikatakan oleh Corporate Communication Officer PT.

GMF AeriAsia, Farin Fachriza:

“Semua program yang kita laksanakan itu pasti ada planning-nya di awal tahun, sebelum melakukan kegiatan, apapun itu pasti ada planning. Setiap perusahaan, pasti kan ada turunan. Direksi menurunkan PDCA (Plan Do a Check and Action) kepada setiap dinas yang ada di perusahaan, maka semua perencaan diawal tahun itulah yang menjadi acuan kita dalam bekerja.”13

Strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan

komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi

(communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukan bagaimana oprasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa

pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada

situasi dan kondisi.

4.2.3 Programming/Communicating Strategi Employee Relations

Langkah selanjutnya adalah mengimlementasikan rencana dan program yang telah dibuat. Dalam hal ini Corporate Communication PT. GMF AeroAsia menerapkan perencanaan proses kerja humas dalam pengelolaan program employee relations untuk memberikan informasi dan komunikasi internal yang baik mengenai perkembangan perusahaan terhadap karyawan.

13

(25)

86

Berikut pernyataan yang dijelaskan oleh salah Sisca Tobing Selaku Corporate Communication Officer GMF:

“Dalam implementasi program kegiatan employee relations, bidang corporate communication berkoordinasi dengan beberapa dinas terkait, seperti Human Capital, Acounting /Finance dan juga Serikat pekerja. Untuk setiap program, mencari data terlebih dahulu ke dinas Human Capital, terutama untuk melihat jumlah pegawai per dinas atau per bidang. Data pegawai juga dapat dilihat dari program GMF portal. Program tersebut dilaporkan terlebih dahulu ke Direksi untuk meminta persetujuan. Setelah itu, dibentuklah panitia atau tim untuk penyelenggaraan program tersebut.”14

Dalam mengimplementasikan perencaan proses kerja corporate

commmunication dalam pengelolaan program employee relations, corporate communication tidak bekerja sendiri. Mereka juga bekerja sama

dengan divisi lain. Karna team corporate communication yang ada di

GMF hanya segelintir saja, sebagaimana yang dijelaskan oleh GM Corporate Communication, Mochammad Aviv:

“Kami bekerja dengan kerja cerdas, bukan kerja keras, tim corporate communication terdiri dari empat orang dan saya sendiri selaku General Manager. Kami mengelola keseluruhan program employee relations, namun bekerja sama dengan divisi lain untuk memaksimalkan kegiatan-kegiatan tersebut”15

Selain media internal karyawan, corporate communication GMF juga mengelola event corporate. Berikut penjelasan hasil dari wawancara dari key informan yang didapat:

14

Wawancara dengan saudari Sisca Tobing tanggal 15 Maret 2013

15

(26)

87

Beberapa kegiatan internal communication antara lain: mid year,

kick off, GMF Birthday, buka puasa bersama, halal bihalal, monthly ceremony, domestic exhibition, internal meeting, serta protocoler activities.

Media Internal Corporate adalah salah satu tools corporate communication dalam mengembangkan fungsi program employee relations. Fungsi ini dijalankan oleh Corporate Communications untuk menjaga dan membentuk sikap serta perilaku yang positif dari para karyawan PT. GMF AeroAsia, sehingga menciptakan suasana lingkungan kerja yang kondusif.

Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang karyawan PT. GMF AeroAsia yang menjadi salah satu khalayak pembaca majalah bulanan yang dikelola Corporate Communication, berikut pernyataan dari Dimas selaku karyawan IT:

“Peran media komunikasi sangat membantu karyawan untuk mengetahui kondisi perusahaan. Sehingga informasi dan penyampaian dari manajemen dapat diserap melalui media internal yang dikelola Corporate Communication”16

Saudari Anisa selaku karyawan Legal and Contract bussiness

juga menjelaskan mengenai media internal perusahaan, berikut pendapatnya:

“Saya pribadi selaku karyawan sangat merasakan dampak positif sehari-harinya. Dengan adanya media internal seperti GMF News dan juga GMF daily report di internet,

16

(27)

88

membuat saya menjadi semakin mengetahui keinginan dan kebutuhan karyawan mengenai Bussiness dan kontrak perusahaan pesawat ini.”17

Corporate Communications mendistribusikan informasi kepada setiap karyawan tentang hal-hal tertentu atau informasi yang penting baik melalui email atau dalam bentuk pengumuman, misalnya adanya informasi di GMF Today (sarana internet) tentang segala hal yang terjadi di PT. GMF AeroAsia yang hars di update setiap hari.

Berikut pernyataan dari Saudara Hadi selaku Human Resourches

Specialist mengenai media internal perusahaan:

Saya mengetahui mengenai media internal, antara lain upacara Bendera tiap Bulan, PDCA Cascading Communication, Portal (intranet), email to everyone, GMF News (Bulletin), Line Coops (Technical Buletin area Line Maintenance), Penity (Pengetahuan dan Informasi Safety), Front Line (Leadership management bulletin).18

Selain media internet, Corporate Communications juga

mendistribusikan informasi kepada karyawan tentang perusahaan

melalui media cetak yang dikelola oleh Corporate Communications

yaitu GMF News. Majalah internal tersebut diterbitkan setiap sebulan sekali.

Berikut penjelasan GM Corporate Communication, Bapak Mochammad Aviv:

“Program-program tersebut adalah bentuk communication internal kami (corporate communication) sebagai mediator guna

17

Hasil wawancara dengan saudari Anisa tanggal 8 Maret 2013

18

(28)

89

menjalin hubungan karyawan yang baik, antara manajemen dan karyawanya.”19

Kematangan tahap fact findng dan perencanaan tersebut

mempengaruhi kesempurnaan tahap programming. Dalam tahap

emplementasi ini corporate communication PT.GMF tidak bekerja sendiri,

berikut tanggapan dari Farin Fachriza selaku corporate communication

GMF:

“Event-event corporate yang dilaksanakan adalah semata-mata untuk keberlangsunganya strategi employee relations. Event yang dilaksanakan corporate tersebut dibutuhkan tenaga kerja yang lain, kami bekerja sama dengan divisi lain, divisi tersebut tiap event nya berbeda-beda. Tergantung kebutuhan dan jenis event yang dilaksanakanya.”20

Setelah pengelolaan perencanaan dan pemetaan program kegiatan employee relations, corporate communication memetakan dua jenis kegiatan yang dilakukan stiap tahunnya, berikut penjelasan dari

Mochammad Aviv selaku GM Corporate Communication:

“Media adalah salah satu aplikasi yang menjadi penghubung komunikasi antara manajemen dan karyawan. Mediatornya adalah corporate communication/TSC. Media yang disajikan adalah media cetak dan media internet.”21

Selain media cetak dan media internet, program employee relations

yang disajikan oleh divisi corporate communication adalah kegiatan event

tahunan.

19

Wawancara dengan Bapak Mochammad Aviv tanggal 8 Maret 2013

20

Wawancara dengan Sdri Farin Fachriza tanggal 8 Maret 2013

21

(29)

90

Saudari Anisa selaku karyawan Legal and Contract bussiness

juga menjelaskan mengenai media internal perusahaan, berikut pendapatnya:

“Menurut saya, dari sekian banyak kegiatan employee relations yang dilakukan oleh corporate communication, yang paling efektif kegiatanya adalah acara upacara bulanan. Karena kegiatan tersebut terjadi langsung dan tatap muka langsung dengan karyawannya.22

Event corporate yang dilaksanakan tiap tahun sebagian besar adalah event employee relations. Event tersebut termasuk kedalam action plan corporate yang telah direncanakan diawal tahun kepada divisi corporate communications.

Program-program internal komunikasi yang dilaksanakan oleh Corporate Communication adalah program employee relations, corporate communication sebagai mediator manajemen agar terjalin hubungan baik antara manajemen dengan karyawannya. Media-media yang disediakan tersebut adalah salah satu contoh strategi employee relations Corporate Comunication PT. GMF AeroAsia dalam menghubungkan komunikasi atasan dengan bawahannya, yang mana bertujuan untuk menciptakan hubungan baik antara manajemen dan karyawannya, berupaya untuk meningkatkan sense of belonging karyawan.

22

(30)

91

4.2.4 Evaluasi dan kontrol Hasil Employee Relations.

Langkah akhir dalam proses kerja program employee relations

corporate communications adalah mengevaluasi, hal ini mencangkup

bagaimana hasil dari penelolaan kegiatan employee relations yang telah

dilakkukan oleh tim corporate communication PT GMF. Dari evaluasi kita

dapat mengetahui sudah sejauh mana keberhasilan atau dalam proses

pengelolaan program employee relations. Dalam mengevaluasi sebuah

program, biasanya dibutuhkan metode khusus untuk melakukanya. Evaluasi proses program biasanya dilakukan diakhir pelaksanaan kegiatan tersebut.

Berikut pernyataan Saudari Sisca Tobing selaku Corporate

Communication Officer mengenai tahap evaluating:

“Untuk evaluasi, diundanglah seluruh coordinator tim. Dalam rapat tersebut, dibuatlah kekurangan ataupun kelebihan dalam penyelenggaraan tersebut. Keseluruhan hasil rapat evaluasi tersebut dibuatkan dalam laporan pertanggungjawaban kepada manajemen. Dari segi financial juga demikian. Dibuatkan laporan penggunaan dana dan dibandingkan dengan penyelenggaraan tahun lalu. Apakah penyelenggaraan tahun ini lebih efisien atau tidak. Baru juga dibuatkan laporan pertanggungjawaban keuangannya.”23

Farin Fachriza Selaku Corporate Communication menambahkan mengenai tahap evaluating tersebut:

“Didalam rapat evaluasi program tersebut, ada seorang notulen dari corproate communication. Hasil rapat-rapat tersebut

23

(31)

92

menjadi data mengenai kesuksesan/keberhasilan program employee relations. Yang kemudian akan dibuat sebuah laporan kepada direksi.”24

Evaluasi yang dilakukan oleh tim corporate communication PT

GMF yaitu dengan melakuakan pengelompokan antara kekurangan dan kelebihan, dengan demikian dapat memudahkan Corporate Communication mengevaluasi proses kerja yang telah dilaksanakan. Dengan begitu dapat terlihat apa saja yang harus ditingkatkan, dan apa saja yang harus dirubah, dan apa saja yang harus dipertahankan.

Seluruh tahapan strategi PR tersebut adalah sebuah tujuan strategi employee relations Corporate Comunication PT. GMF AeroAsia dalam menghubungkan komunikasi atasan dengan bawahannya, yang mana bertujuan untuk menciptakan hubungan baik antara manajemen dan karyawannya, berupaya untuk meningkatkan sense of belonging karyawan.

4.2.5 Kaitan Program Employee Relations dalam upaya peningkatan sense of Belonging karyawan.

Sense Of Belongin didalam perusahaan GMF sudah diterapkan didalam setiap program employee relations yang telah berjalan selama ini.

Berikut pernyataan yang disampaikan oleh Farin selaku Corporate Communication Officer GMF:

Ya, tentu. Kami melakukan tahap-tahap dari strategi PR yang ada, yaitu dengan cara melaksaakan kegiatan komunikasi

24

(32)

93

internal perusahaan, menjalin komunikasi antara manajemen dengan karyawan, menjalin hubungan baik, dan memberikan informasi tentang apapun yang beroperasi didalam perusahaan, termasuk mengadakan special event, dll. Dengan begitu rasa memiliki akan meningkat”.25

Strategi Employee Relatons yang selama ini berjalan merupakan kegiatan komunikasi internal perusahaan, yang mana bertujuan untuk menciptakan sense of belonging perusahaan melalui informasi yang telah disampaikan oleh manajemen, karna dengan memberikan informasi manajemen kepada karyawan akan menciptakan hubungan baik antara manajemen dengan karyawannya.

Berikut pernyataan yang disampaikan Farin terhadap hasil dari upaya Program Employee Relations dalam peningkatan Senses of Belonging persuahaan:

Sejauh ini sebagian karyawan GMF telah menunjukan apreasiasinya dalam setiap kegiatan Employee Relations yang kami laksansakan. Hal tersebut memberikan dampak positif terhadap kemajuan sense of belonging karyawan kami. Dan kami akan terus meningkatkanya.”

Empat Langkah Strategi Employee Relations Department Corporate Communications PT. GMF AeroAsia Tangerang, Indonesia. No. Langkah-langkah Proses kerja public

relations

Hasil dari proses kerja Public Relations PT.

GMF AeroAsia 1. Fact Finding Dalam proses

identifikasi masalah,

corporate comunication PT. GMF AeroAsia melakukan survey.

Dengan hasil survey yang dijalankan pada awal tahun tersebut,

maka corporate

communication

25

(33)

94

Target khalayak

penelitian survey

tersebut adalah seluruh karyawan.

Didukung oleh setiap kepala dinas yang ada didalamnya.

Survey tersebut

dilakukan setiap awal

tahun, yang mana

dipegang oleh tim direksi.

menerima action plan

yang diutus oleh direksi menjadi action list, dan

bentuk itulah yang

menjadi kunci utama tim corporate

communication mengerjakan

perencanaan dan

program tiap tahunnya. Tahap fact finding yang

dikelola oleh corporate

communication GMF dilakukan apabila ada sebuah kendala dan

permasalahan internal

yang muncul saja. Corporate

communication

melakukan fact finding dengan metode activity

analysis, observasi,

benchmark, serta survey kepada kepala divisi perusahaan. Hal tersebut untuk mengetahui data-data serta identifikasi

masalah mengenai

employee relations

GMF. 2 Planning program Setelah proses fact

finding selanjutnya corporate communication memuat perencanaan program employee relations yang disusun mencangkup penentuan tujuan program,

kemudian juga strategi

utama, taktik dan

program untuk

menjangkau

keberhasilan program.

Pada proses perencanaan

program ini corporate

communication PT.

GMF AeroAsia

membuat perencanaan untuk pengelolaan media internal, mengenai hal apa saja yang akan dilakukan dan dibuat

sebelum melakukan

pembuatan media

internal yaitu seperti:

1. Membuat media

internal karyawan

menjadi lebih

(34)

95

proses kerja yang lebih baik lagi.

2. Menetapkan tujuan pengelolaan media internal karyawan dan event corporate emloyee relations untuk memudahkan tim corporate communication dalam memberikan informasi pada karyawannya dan menciptakan keserasian informasi antar unit maupun dengan atasan. 3. Menetapkan khalayak atau sasaran pesan dari pengelolaan media internal karyawan dan event corporate. 4. Mendata event corporate yang dilaksanakan pada tahun tersebut. 5. Mendata budgeting yang diajukan oleh corporate communication dalam program employee relations. 3. Programming Tahap selanjutnya

mengimplementasikan program, tindakan, dan komunikasi yang telah

Mekanisme tugas dan tanggung jawab dalam

tahap implementasi

(35)

96

dibuat untuk mencapai tujuan tertentu dalam menyelesaikan tujuan

programnya dimana

mencangkup tindakan apa saja yang akan dilakukan, dan psan apa

saja yang ingin

disampaikan, serta jenis media apa saja yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan yang dimaksud.

perencanaan proses kerja

sebelumnya. Dalam

proses implementasi ini, corporate

communication

melakukan beberapa

perencanaan

programnya, antara lain yaitu seperti: 1. Pembagian tugas dan tanggung jawab pada karayawan corporate communication dalam pelaksanaan kegiatan employee relations. 2. Media internal menjadi sebuah fasilitas karyawan dalam menerima pesan dari manajemen. Media cetak yang dimiliki perusahaan adalah GMF News, dan Bulletin Peniti. 3. Event corporate komunikasi internal yang menjadi salah satu aplikasi corporate communication dalam mengelola employee relations. 4. Evaluating Proses PR selalu

dimulai dari

mengumpulkan fakta dan diakhiri dengan

Berdasarkan hasil yang

dilihat dari

implementasi, pada

(36)

97

pengumpulan fakta,

untuk mengetahui

apakah prosedurnya

sudah selesai atau belum, seorang praktisi PR perlu melakukan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Maka, tahap ini akan melibatkan pengukuran atas hasil tindakan dimasa lalu.

Penyesuaian dapat

dibuat dalam program yang sama, atau setelah suatu masa berlalu.

corporate

communication GMF

melakukan evaluasi

terhadap program yang telah dijalankan, yaitu:

1. Corporate communication menggunakan metode survey dan wawancara didalam evaluasi rapat akhir. 2. Mereka melakukan evaluasi fact finding sebelum dan setelah menjalankan sebuah rencana program 3. Pihak yang terlibat dalam evaluasi adalah tim corporate communcation sendiri, dan juga

sebagian dinas

yang ikut bekerja

sama dalam program employee relations. 4. Evaluasi akhir biasanya dilakukan setelah program yang

ada pada action

plan satu per satu

telah dilakukan. 5. Diakhir kegiatan tiap akhir tahunnya dilakukan evaluasi akhir, dimulai dari budgeting-

(37)

98 concepting, sampai tahap Lembar Pertanggung Jawaban dan di masukan kedalam Annual report.

(sumber: hasil wawancara terhadap corporate communication PT. GMF AeroAsia 2013)

Tabel 4.1 Empat Langkah Strategi Employee relations

4.3Pembahasan

Setelah melakukan penelitian, penulis dapat melihat bagaimana

Komunikasi internal yang dikelola oleh corporate communication GMF,

bahwa komunikasi antar manajer dan komunikasi (khalayak/karywan dari

top management, middle management dan lower management) yang

berada didalam organisasi dilakukan secara timbal balik.

Organisasi perusahaan merupakan bagian dari manajemen yang harus berjalan secara bersama sama dalam mencapai tujuan perusahaan. Corporate communication GMF mengelola komunikasi internal tersebut demi terciptanya timbal balik komunikasi yang baik antara manajemen dengan karyawanya.

Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu mengelola atau mengatur organisasi secara efektif dan mampu melaksanaakan kepemimpinan secara efektif pula. Untuk itu pemimpin harus betul-betul dapat menjalankan fungsinya sebagai seorang pemimpin.

(38)

99

Tercapainya tujuan dari organisasi, tentunya harus diiringi dengan manajemen perusahaan yang baik, karyawan yang baik, atau dengan kata lain dalam organisasi harus tercipta kualitas hubungan yang baik (good relationship quality) dalam manajemen dan juga karyawannya.

Untuk menciptakan good relationship quality, diperlukan sebuah strategi employee relations yang baik dalam proses penyampaian informasi terhadap karyawannya.

Komunikasi internal termasuk komunikasi organisasi yang penting

dalam keberlangsungan pembentukan mutual understanding diantara

anggota organisasi, agar tercipta suatu kondisi yang sinkron dan budaya serta iklim organisasi yang penting dalam pencapaian visi dan misi organisasi. Komunikasi internal disa dilakuakan dengan lisan, melalui media elektronik, visual dan tulisan.

Strategi employee relations yang dikelola oleh departement

corporate communication PT. GMF AeroAsia, untuk terciptanya program

eployee relations yang baik diperlukan empat tahap strategi PR, yaitu: fact

finding, planning, programming, dan evaluating.

Tujuan dari kegiatan employee relations sebagai sarana

komunikasi internal secara timbal balik yang dipergunakan dalam suatu organisasi/perusahaan, untuk menghilangkan kesalahpahaman atau hambatan komunikasi antara manajemen perusahaan dengan para karyawannya, sebagai sarana saluran atau alat komunikasi dalam upaya menjelaskan tentang kebijaksanaan, peraturan dan ketatakerjaan dalam

(39)

100

sebuah organisasi/perusahaan, sebagai sarana saluran atau alat komunikasi internal bagi pihak karyawan untuk menyampaikan keinginan-keinginan atau sumbang saran dan informasi serta laporan kepada pihak manajemen perusahaan (pimpinan).

Pelaksanaan kegiatan employee relations, program media internal dan special event memiliki tujuan yang amat baik yaitu dapat meningkatkan kualitas dan keterampilan karyawan. Selain itu juga bertujuan sebagai motivasi kerja dan prestasi kerja karyawan dalam mencapai produktivitas yang tinggi.

Tahap fact finding yang dikelola oleh corporate communication

GMF dilakukan apabila ada sebuah kendala dan permasalahan internal yang muncul saja. Karna pada dasarnya identifikasi masalah adalah untuk

kegiatan program kerja yang sifatnya memperbaiki. Corporate

Communication PT.GMF AeroAsia melakukan survey tiap awal tahunnya, namun dilakukan sebatas untuk mengetahui keinginan karyawan seperti apa.

Fact finding dalam Strategi Employee Relations adalah tahap untuk mengetahui data-data sebelum melakukan program strategi employee relations, yang mana tujuan employee relations tersebut adalah untuk meningkatkan hubungan baik antara manajemen dengan karyawannya, agar terhindarnya noise/distorsi komunikasi, maka keberhasilan fact finding menyangkut kesuksesan program tersebut.

(40)

101

Langkah-langkah Fact finding yang dikelola oleh Corporate Communication GMF adalah pertama-tama dengan menentukan tujuan dari setiap kegiatan tersebut, lalu setelah itu Corporate Communication GMF melakukan survey-survey terhadap karyawannya jika diperlukan.

Survey yang dilakukan corporate communication tersebut dibantu oleh perwakilan setiap dinas, karena karyawan yang dimiliki oleh perusahaaan tersebut tidak sedikit.

Program employee relations PT.GMF AeroAsia tidak seluruhnya

dipegang oleh departement corporate communication. Ada beberapa divisi

lain yang mengelola program employee relations tersebut. Antara lain adalah divisi HRD. Divisi HRD mengelola seluruh employee relations yang sifatnya team-building, education, dan pelatihan.

Perbedaan pengelolaan employee relations Departement corporate

communication dengan Human Resourches Departement adalah:

a) Departement Corporate communication: mengelola keseluruhan mengenai internal communication perusahaan.

b) Human Resourches Departement: mengelola keseluruhan program building, educating, dan pelatihan karyawan.

Corporate communication melakukan fact finding dengan metode activity analysis, observasi, benchmark, serta survey kepada kepala divisi perusahaan. Hal tersebut untuk mengetahui data-data serta identifikasi masalah mengenai employee relations perusahaan tersebut.

(41)

102

Corporate communication menjadi mediator komunikasi antara management dan karyawannya, maka dari itu tahap perencanaan adalah tahap yang penting sebelum merealisasikan program-program kerja tersebut.

Mediator manajemen perusahaan adalah hal yang penting dalam tugas seorang corporate communication, dengan adanya employee relations didalam strategi corporate tersebut, maka akan menghasilkan hubungan yang baik antara manajemen dengan karyawannya.

Corporate communication melakukan tahap perencaaan program

kerja employee relations pada awal tahun. Mereka tidak mengelola

perencanaan tersebut dengan bebas dan terbuka. Tetapi dikelola dan

melalui persetujuan oleh direksi corporate secretary. Dinas corporate

secretary adalah induk management daripada corporate communication.

Bentuk perencanaan tersebut di turunkan kepada divisi corporate

communication dengan action-plan-list. Action-plan-list tersebut sudah terdata program kerja setiap hari, bulan, dan tahunya, dan program employee relations termasuk didalamnya.

Tahap planning program kerja melibatkan persetujuan dari pihak

lain, antara lain dengan divisi keuangan. Budgeting program tahunan yang

dikeluarkan oleh corporate communication PT.GMF AeroAsia

berbeda-beda. Khusus program employee relations tersebut, corporate

(42)

103

kemudian akan diproses oleh direksi dan management corporate

secretary. Lalu kemudian akan diturunkan melalui divisi keuangan.

Semua program yang dikelola oleh corporate communication

didasari oleh kelangsungan dan keberhasilan program corporate. Apabila

perencanaan tersebut terjadi hambatan, maka tahap programming dan

evaluating akan tidak berjalan sempurna.

Programming/communicating program kerja corporate communication PT.GMF AeroAsia berjalan dengan tim kerja yang terdiri

dari empat orang corporate communication officer. Untuk melaksanakan

kegiatan employee realtions yang dilakukan rutin setiap tahun tersebut

membutuhkan bantuan divisi lain. Antara lain, tim redaksi. Salah satu

program employee relations yang dilakukan oleh corporate

communication adalah pengelolaan media internal, yang kedua adalah special events.

Pengelolaan media internal tersebut dibagi menjadi dua, yaitu ;

a) media cetak,

pengelolaan media cetak yang dikelola corporate communication adalah sebagai berikut:

- GMF News (Bulletin),

- Line Coops (Technical Buletin area Line Maintenance),

- Penity (Pengetahuan dan Informasi Safety),

- Front Line (Leadership management bulletin).

(43)

104

Media sosial internet dikelola oleh corporae communication dalam menyampaikan berita dan informasi mengenai perusahaan. Media tersebut antara lain:

- PDCA Cascading Communication,

- Portal (intranet),

- email to everyone

Seluruh pengelolaan media internal tersebut bertujuan untuk penyampaian informasi antara manajemen dengan karyawan. Segala hal mengenai kegiatan yang dilaksanakan management corporate akan dipublish dan diberitakan didalam media internal tersebut.

Seluruh media tersebut adalah sebagai tools yang digunakan oleh

corporate communication GMF, seluruh program beserta tahapan strategi PR yang dijalankan tersebut adalah bentuk dari strategi employee relations Corporate Comunication PT. GMF AeroAsia, yang bertujuan untuk menghubungkan komunikasi atasan dengan bawahannya, kemudian akan menciptakan hubungan baik antara manajemen dan karyawannya, sehingga upaya-upaya tersebut

semata-mata untuk meningkatkan rasa memiliki (sense of belonging) karyawannya

Selain program media internal, corporate communication juga mengelola program employee relations melalui special events dan kegiatan protocoler.

Kegiatan special event tersebut antara lain: - Mid year communication

- Kick Off

(44)

105

- Halal Bihalal Ramadhan

- Buka Puasa bersama

- Upacara Bulanan

Sebagian besar kegiatan yang dilakukan oleh corporate communication

adalah program kerja employee relations. Hal tersebut dikarenakan corporate

communication PT.GMF AeroAsia berdiri dibawah divisi corporate secretary,

dimana corporate secreatry adalah sebuah dinas yang mengelola seluruh

kegiatan-kegiatan corporate, lalu kemudian diturunkan kepada divisi corporate communication.

Program-program internal komunikasi yang dilaksanakan oleh Corporate Communication adalah program employee relations, corporate communication sebagai mediator manajemen agar terjalin hubungan baik antara manajemen dengan karyawannya. media-media yang disediakan tersebut adalah salah satu contoh strategi employee relations Corporate Comunication PT. GMF AeroAsia dalam menghubungkan komunikasi atasan dengan bawahannya.

Langkah keempat yaitu memasuki tahap evaluating, corporate

communication melakukan evaluasi diakhir setiap selesainya kegiatan tersebut

berlangsung. Dengan melakukan rapat internal divisi corporate communication

dan sebagian dinas corporate secretary.

Berdasarkan hasil yang dilihat dari implementasi, pada proses kerja akhir corporate communication GMF melakukan evaluasi terhadap program yang telah dijalankan.

(45)

106

Corporate communication menggunakan cara atau teknik khusus dalam melakukan evaluasi, yaitu survey dan wawancara. Mereka melakukan evaluasi sebelum dan setelah menjalankan sebuah rencana program. Pihak yang terlibat dalam evaluasi adalah tim corporate communcation sendiri, dan juga sebagian dinas yang ikut bekerja sama dalam program employee relations. Evaluasi akhir

biasanya dilakukan setelah program yang ada pada strategic action plan satu per

satu telah dilakukan.

Employee relations atau hubungan karyawan merupakan asset penting dalam suatu perusahaan, dan karyawan itu sendiri secara praktiknya banyak terkait erat dengan organisasi. Oleh sebab itu dengan adanya kegiatan employee relations diharapkan dapat membina suatu hubngan yang baik dan harmonis antara manajemen dengan karyawan, begitu juga sebaliknya. Dengan adanya hubungan baik dengan karyawan, penyampaian infromasi mengenai operasional perusahaan akan berjalan baik, serta sense of belonging karyawan akan meningkat.

Seluruh program beserta tahapan strategi PR yang dijalankan tersebut adalah bentuk dari strategi employee relations Corporate Comunication PT. GMF AeroAsia, yang bertujuan untuk menghubungkan komunikasi atasan dengan bawahannya, kemudian akan menciptakan hubungan baik antara manajemen dan karyawannya, sehingga upaya-upaya tersebut semata-mata untuk meningkatkan

sense of belonging karyawannya. Tingkat rasa memiliki (Sense of Belonging)

karyawan akan meningkat dan stabil apabila hubungan baik manajemen dengan karayawan terjalin baik. Sense of belonging karyawan GMF terlihat dari bentuk

(46)

107

apresiasi karyawan selama ini yang sebagian besar selalu mengikuti setiap kegiatan employee relations yang dilaksanakan oleh Corporate communication.

Gambar

Gambar 4.1 Perusahaan Garuda Indonesia dan anak perusahaan
Gambar 4.6 Bagan Structure Organization Corporate Secretary
Tabel 4.1 Empat Langkah Strategi Employee relations

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis, sehingga penulis dapat

Hasil analisis pada ruangan pengepakan semen menunjukkan 5 pekerja yang diambil dari total 5 sampel pekerja dalam sampel nya dinyatakan restrictive, terjadi penurunan

penelitian yang peneliti bagi kembali sesuai dengan pertanyaan penelitian, yaitu ide dasar dalam garap karya Biola Tak Berdawai: Opening dan pengolahan penggunaan

Hasil pengujian signifikansi parameter secara serentak terhadap model akhir dari regresi logistik menunjukkan nilai statistik uji sebesar 16,316 dan p-value

Setelah dilakukan analisis data penelitian variabel UTAUT yang mempengaruhi minat mahasiswa melakukan akses ke dalam sistem informasi Akper Alkautsar dan variabel

Rencana Strategis Puskesmas disusun berdasarkan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo sebagai dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang

Khusus untuk pengguna paket Bisnis hosting yang terdapat fasilitas spam filter, sering kali kita mengalami kendala dalam melakukan proses pengiriman email yang di

Nilai SI yang ditunjukkan oleh model juga dapat dikatakkan bahwa pasien memiliki gangguan sensitivitas insulin atau pasien mengalami resistansi insulin sesuai