• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPILASI KATA KARATE SHOTOKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOMPILASI KATA KARATE SHOTOKAN"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPILASI KATA

KARATE SHOTOKAN

&

(DIAGRAM KATA)

Oleh:

(2)

KATA adalah bagian-bagian dari sebuah tehnik dasar,

menengah dan lanjutan yang disusun kedalam kesatuan

aturan gerak tehnik karate. Masing-masing KATA

mempunyai karakter yang berbeda. Beberapa KATA ada

yang kuat dan penuh tenaga, sebaliknya ada yang lemah

lembut dan mengalun secara alami. Bahkan ada KATA yang

merupakan gabungan dari dua karakter diatas dan

masing-masing KATA memiliki kesempatan yang unik.

SHORIN-RYU (sekolah shorin)

dan

SHOREI-RYU (sekolah shorei)

KATA aliran Shotokan berasal dari masing-masing Sekolah

Shorin (Shorin-Ryu) atau Sekolah Shorei (Shorei-Ryu). KATA

Sekolah Shorin (Shorin-Ryu) memperlihatkan gerakan yang

sangat ringan, cepat dengan gerakan cepat kedepan dan

kebelakang.

KATA

Sekolah

Shorei

(Shorei-Ryi)

memperlihatkan kekuatan fisik dan tenaga otot. Sangatlah

penting untuk mengetahui dari sekolah mana sebuah KATA

berasal, tanpa itu sebuah KATA tidak dapat dipelajari dan

dimainkan dengan semestinya. KATA memiliki tingkatan

yang dalam mempelajarinya membutuhkan waktu yang

cukup lama. Bahkan Gichin Funakoshi beranggapan bahwa

untuk menguasai satu KATA saja dibutuhkan 3

(tiga),tahun,itupun jika ditunjang dengan penguasaan

tehnik karate yang tinggi.

(3)

1-Heian Shodan

Fikiran yang tenang 1 (21,9-17)

1

Heian berarti “Fikiran penuh kedamaian”.Kata ini adalah kata

pertama dari lima Kata tingkat dasar, yang diciptakan oleh

Yasutsune Itosu ( salah satu guru Gichin Funakoshi).Meskipun

tidak diketahu bagaimana Kata Heian ini diciptakan, tetapi

banyak yang berpendapat bahwa Heian merupakan bagian dari

Kata yang lebih tinggi tingkatannya yaitu Kata Kanku-Dai. Itosu

menciptakan Kata Heian untuk memperkenalkan karate

kedalam kurikulum sekolah untuk menghilangkan kesan tehnik

yang berbahaya yang terdapat pada kata lanjutan.

Heian Kata merupakan Kata Shorin, yang memperlihatkan

kekuatan dan fleksibelitas gerakan.

Penting : Sikap kedepan dan Pukulan gerak maju . Memiliki 21

gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.

1

(4)
(5)
(6)

2-Heian Nidan

Fikiran yg tenang 2 (26, 11-26)

2

Heian Nidan berarti seri Heian yang kedua. Aslinya Kata ini merupakan Kata yang pertama, tetapi Gichin Funakoshi merubahnya, karena Kata ini lebih sulit untuk dipelajari maupun mengajarinya. Kata ini berhubungan dengan Kata Bassai-Dai.

Heian Nidan kata kedua dari seri kata Heian merupakan kata yang sangat populer dikalangan pemula. Heian Nidan dibuka dengan tehnik Uke Heiwan yaitu blok ganda diikuti dengan pukulan. Pada tehnik ini seseorang melakukan lebih dari satu tehnik(tiga tehnik) pada posisi yang sama. Melakukan tiga teknik sekaligus dalam satu posisi adalah merupakan ciri dari gerakan beladiri Karate yang efisien. Tehnik Uke Heiwan terdiri dari : Pertama: seseorang menangkis ke arah kiri dari serangan pukulan, kedua: kemudian melakukan tangkisan lagi ke arah kanan masih pada tangan yang sama dibarengi dengan mematahkan sikut lawan dengan lengan satunya lagi, ketiga: membalas dengan pukulan.

Yang menarik dalam kata Heian Nidan pada gerakan terakhir melakukan serangan dengan Age uke yang notabene Age Uke adalah gerakan tangkisan yang dimanfaatkan untuk menyerang atau mematahkan tangan lawan kearah ketiak. Tehnik ini sesuai dengan falsafah Karate yaitu Rakka (bunga yang berguguran) yang artinya setiap teknik pertahanan itu perlu dilakukan dengan bertenaga dan mantap agar dengan menggunakan satu teknik pun sudah cukup untuk membela diri sehingga diumpamakan jika teknik itu dilakukan ke atas pokok, maka semua bunga dari pokok tersebut akan jatuh berguguran. Contohnya jika ada orang menyerang dengan menumbuk muka (atau bagian lainnya), si pengamal karate boleh menggunakan teknik menangkis atas (tengah/bawah). Sekiranya tangkisan atas itu cukup kuat dan mantap, ia boleh (dapat) mematahkan tangan (kaki) yang menumbuk itu. Dengan itu tidak perlu lagi membuat serangan susulan pun sudah cukup untuk membela diri."

Penting:

Sikap balik kebelakang,tendangan menyamping,membalikan posisi pinggang/pinggul dan kombinasi tehnik. Memiliki 26 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.

(7)
(8)

3-HEIAN SANDAN

Fikiran yang tenang 3 (20, 10-20)

3

Heian Sandan berarti Heian yang ketiga dari Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Jitte. Penting : Sikap kesamping dan tangkisan atas (atas bahu/kepala). Memiliki 20 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik

Heian Sandan adalah Kata ketiga dari kata seri Kata Heian, dimana pada Kata ini merupakan pengembangan dari Kata sebelumnya yaitu Heian Nidan. Pada Kata ini terdapat penggunaan kaki sebagai blok, penggunaan kuda2 Kiba Dachi dan penggunaan teknik baru seperti melakukan tangkisan tengah seperti orang yang bertolak pinggang kemudian membalasnya dengan pukulan uraken uchi. Teknik baru kedua adalah memukul kearah belakang jika musuh membelakangi kita. Pada penggunaan kuda2 kiba-Dachi ketika sesorang mengangkat kakinya mengandung arti (bunkai) bahwa gerakan tersebut bisa berfungsi sebagai injakan untuk merobohkan kuda2 lawan atau menangkis tendangan lawan. Kata ini memiliki 20 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.

(9)
(10)

4-Heian Yondan

Fikiran yang tenang 4 (27, 13-25)

4

Heian Yondan berarti Heian keempat dari seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Kanku-Dai.

Dalam Kata ini terdapat penggabungan gerakan yang terlihat kontras antara gerakan yang tajam (cepat) dan lambat (bertenaga) dengan maksud untuk mengenalkan dan mengembangkan kontrol gerakan kepada para pemula agar mereka jangan selalu terburu-buru melakukan gerakan kata. Di Kata ini juga gerakan kaki atau tendangan lebih banyak dari kata sebelumnya dengan tujuan agar para pemula gerakan kakinya menjadi lebih berkembang dan terlatih. Ini membantu mereka dalam mengembangkan gerakan kaki mereka, dan kemampuan untuk melakukan sinkronisasi terhadap gerakan kaki dan lengan.

Hal Penting:

Pengembangan/kontraksi, tangkisan dan tehnik penyelesaian. Memiliki 27 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.

(11)
(12)

5-Heian Godan

Fikiran yang tenang 5 (23, 12-19)

5

Heian Godan berarti Kata Heian ke lima dari Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Gankaku.

Fleksibelitas dan keseimbangan

Memiliki 23 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.

Heian Godan adalah kata yang paling menarik secara visual diantara kata lainnya. Pada Kata ini Karateka tidak hanya mengembangkan kontras antara gerakan cepat (tajam) dan lambat saja tetapi juga harus terampil dalam melompat dengan cepat, seimbang dan efektif. Melalui keefektifan kata ini seorang karateka tidak hanya diajari piawai dan sempurna dalam mengerjakan kata sebelumnya tetapi dengan belajar kata ini seorang karateka dituntut untuk belajar menggabungkan keterampilan seperti transisi sikap.

Meskipun untuk siswa tingkat lanjutan gerakan dari kata ini cukup simple, boleh jadi bagi pemula gerakan seperti pergerakan berat dan keseimbangan dari kuda2 zenkutsu Dachi menjadi Kokotsu Dachi bisa sangat sulit. Melalui banyak pengulangan dalam latihan kata ini, seorang siswa akan belajar bagaimana menggunakan dan menghasilkan tenaga ke potensial maksimal.

(13)
(14)

6-Tekki Shodan

Satria yang kuat 1 (29, 15-29)

6

Tekki berarti kuda besi atau posisi berkuda. Tekki Shodan adalah kata Tekki pertama dalam seri Kata Tekki. Kata Tekki adalah Kata Shorei7, menggambarkan kekuatan, tehnik yang penuh tenaga. Kata Tekki diciptakan dan direvisi oleh Yasutsune itosu. Funakoshi menghabiskan waktu tiga tahun untuk belajar dan menguasai masing-masing Kata Tekki ini ( pada waktu itu, setiap murid menghabiskan beberapa tahun untuk mempelajari Kata ). Tekki Shodan mempunyai nama asli Naihanchi dan diperkenalkan oleh Itosu, Tekki Nidan dan Sandan diciptakan oleh Itosu. Belum ada penjelasan yang memadai kenapa Tekki memiliki perlintasan gerakan satu garis, meskipun kadang terpikir dilakukan dengan baju besi dan/atau diatas punggung kuda (hal ini tidak bisa diaplikasikan secara teknis). Makna dari Kata ini dapat juga pertahanan dengan latar belakang dinding/tembok atau diatas perahu.

Penting : Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul, dan sikap kesamping. Memiliki 29 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.

6

29=jumlah gerakan KATA, 15=kiai pertama, 29=kiai kedua

7

Yang berarti KATA ini berasal dari sekolah SHOREI, KATA Sekolah Shorei (Shorei-Ryu) memperlihatkan kekuatan fisik dan tenaga otot.

(15)
(16)

7-Bassai Dai

8

Menembus Benteng (42, 19-42)

9

Kata ini mempunyai banyak versi dan empat besar aliran karate di Jepang – Shoto, Wado, Goju, Shito – mempunyai versi yang berbeda satu sama lain.

Bassai-Dai berarti menghancurkan pertahanan musuh dengan kecerdikan dan menemukan kelemahan lawan (kebanyakan

mengartikan “Gempuran yang sangat Kuat”). Kata ini dipelajari pada tingkat Kyu 3 hingga tingkat Shodan ( Dan I ). Aslinya disebut Passai, Kata ini pertama kali diperlihatkan di Tomari dan shuri. Bassai-Dai adalah Kata Shorin.

Bassai Dai nama aslinya adalah Passai. Sedangkan asalnya kata ini tidak begitu jelas. Sama sulitnya dengan mencari tahu kebenaran sejarah dari karate itu sendiri yang pada akhirnya kita harus percaya pada cerita dan legenda. Namun ada beberapa teori yang menyatakan bahwa Bassai Dai bersumber dari kungfu Cina Tinju Singa (begitu kira-kira dalam bahasa Indonesia) yang terlihat dari teknik tangan terbuka dan teknik menjejak lantai.

Sementara sumber lain menyatakan kata ini berasal dari kungfu Cina Tinju Macan Tutul yang tampak dari gerakan awal kata ini yaitu serangan dengan kuda-kuda menyilang. Nama singa dan macan tutul sendiri dalam

8 Kata yang berakhiran “DAI” biasanya diartikan lebih besar dibandingkan yg berakhiran “SHO”, Sebagai contoh

antara “BASSAI DAI” dan “BASSAI SHO”=Bassai Dai lebih besar ketimbang Bassai Sho, Begitu juga antara “KANKU DAI” dan “KANKU SHO”

walaupun pada kenyataannya terjadi kesalahan konsep kata, Kata Dai tidak lagi atau kurang dari Sho, Kata “ Gojushiho “ telah membuktikannya. Versi Dai dari Kata Gojushiho pada kenyataannya lebih kecil dari dari versi Sho. Tetapi secara umum pengertian “ Dai “ dan “ Sho “ tetap digunakan hingga saat ini.

(17)

dialek Mandarin adalah “Baoshi”, sementara dalam dialek Fuzhou diucapkan “Baasai”, sedang dalam dialek Quanzhou diucapkan dengan “Pausai”.

Di Okinawa sendiri perubahan dari Passai ini terlihat dari versi yang diperkenalkan oleh Sokon Matsumura – yang dipercaya sebagai tokoh sentral dari semua aliran karate saat ini, sekaligus yang memperkenalkan kata ini dengan Passai – dengan Oyadomori no Passai (setelah ahli karate Kokan Oyadomari memberi nama kata ini) dengan versi modifikasi yang diperkenalkan oleh Itosu yang juga guru dari Funakoshi ketika

memperkenalkan karate ke sekolah-sekolah umum.

Versi Masumura terlihat begitu kental dengan teknik Cina sementara milik Oyadomari telah “diOkinawakan”, sedang milik Itosu adalah modifikasi dari keduanya. Termasuk munculnya Bassai Sho yang (diduga)

merupakan hasil modifikasi Itosu. Saat membawa karate ke Jepang Gichin Funakoshi juga mengajarkan Bassai Dai dan Sho.

Orang-orang Okinawa sendiri tidak mempunyai definisi yang pasti dari Passai. Di kemudian hari saat Funakoshi mengubah nama kata Shotokan sebagai bentuk modernisasi karate, barulah kata ini mempunyai arti nama yang jelas berdasarkan huruf kanjinya. Makna “benteng” dan “menyingkirkan penghalang” muncul dari huruf kanji Bassai. Namun begitu secara keseluruhan, bentuk kata Bassai milik Shotokan tidak menunjukkan hubungan langsung dengan bentuk aslinya.

Fakta unik, tiga pukulan yama tsuki sebelum akhir kata ini membentuk mirip huruf kanji “gunung”. Hal ini sebenarnya biasa saja mengingat kata Shotokan yang lain seperti Hangetsu dan Jitte juga memuat posisi tubuh yang membentuk huruf kanji ini. Dan kata Shotokan jika diteliti lebih jauh dari embusennya membentuk huruf kanji juga. Contoh lain adalah Jion yang jika dilihat membentuk huruf kanji Budha. Dan memang Jion ada yang mengartikan nama biksu Budha atau nama kuil Budha (Bahkan di Jepang juga festival dengan nama Jion).

Shotokan saat ini melatih dua versi yaitu Dai dan Sho. Versi Bassai Sho lebih pendek dari versi Dai. Itosu memodifikasi kata Passai dan

menghasilkan versi Sho. Yang lebih membingungkan lagi bahkan Bassai Sho ditulis sama dengan huruf Cina Ba Ji Xiao yang merupakan bagian dari Ba Ji Da (dari aliran kungfu Ba Ji Ch’uan). Jadi mungkinkan kedua

(18)

kata ini sejak awalnya sudah berpasangan, dan bukan Itosu yang memodifikasinya ? tampaknya akan tetap menjadi misteri.

Penting : Rotasi Pinggul, kekuatan penuh, semangat yang kuat dan luapan tenaga, ketidak-untungan harus menjadi keuntungan. Memiliki 42 gerakan, dengan waktu aplikasi 60 detik.

(19)
(20)

8-Kanku Dai

10

Menatap Langit (65, 15-64)

11

Kanku dapat diterjemahkan sebagai melihat langit, atau menatap langit. Nama kata ini diambil dari gerakan pembukanya yang mengarahkan kedua tangan ke langit. Saat ini Kanku Dai sebagai salah satu kata wajib (shittei kata)

Shotokan sesudah Jion.Kanku adalah kata yang sangat tua

sekaligus kata dengan banyak versi. Kata ini juga mempunyai sejarah yang unik. Menurut legenda, nama Kanku diambil dari

nama atase militer dan seorang ahli bela diri Cina bernama Kung

Shiang Chung (dalam lafal Okinawa disebut dengan Ku Shan

Ku) yang datang ke Okinawa pada abad ke-18.

Kata ini merupakan Kata favorit dari Gichin Funakoshi dan Kata ini yang beliau pilih untuk di demonstrasikan diluar Okinawa. Funakoshi yakin bahwa Kanku-Dai memiliki semua element dasar dari Karate Shotokan. Kata ini juga merupakan favorit Sensei Okazaki yang

mendemonstrasikan kata ini di buku The Best Karate.

Kata ini juga menjadi bahan ujian sebagai Kata kedua dalam Ujian Nidan ( Dan II ).

Ketika Funakoshi datang ke Jepang dia menghilangkan tiga huruf kanji Kung Shiang Chung tetapi mengucapkannya dalam lafal Jepang ko Sho Kun untuk menghilangkan kesan budaya Okinawa dan selanjutnya dapat diterima dalam budaya Jepang.

10

Lihat footnote no.9 seputar penjelasan “DAI”.

(21)

Ku Shan Ku yang selanjutnya dalam Shotokan disebut Kanku Dai. Kata dengan gerakan yang panjang ini adalah kata favorit dari Gichin Funakoshi. Dipilihnya Kanku Dai untuk demonstrasi bagi orang-orang Jepang di Butokukai tahun 1922. Sebagai hasilnya Makoto Gima pendiri Judo sangat tertarik dengan demonstrasi itu dan selanjutnya meminta Funakoshi menetap di Jepang dan mengajarinya teknik-teknik dasar.

Tahukah Anda ternyata untuk belajar Kanku Dai ada beberapa kata wajib yang harus Anda pelajari dulu ? Untuk belajar kata ini seorang karateka setidaknya sudah menguasai seluruh kata Heian (Heian 1 – 5), Tekki Shodan dan Bassai Dai. Dalam

Kanku Dai ada begitu banyak variasi teknik mulai dari gerakan peregangan, mengerut, cepat, lambat dan bahkan gerakan merunduk. Kanku Dai dikerjakan seolah-olah menghadapi lawan dalam jumlah yang banyak.

Selain Shotokan, aliran-aliran karate di Jepang juga

memasukkan kata yang populer ini dalam kurikulum mereka. Namun dengan nama dan variasi gerakan yang sedikit berbeda pula. Shito Ryu menyebut kata ini dengan Ko Sho kun, Goju Ryu dan Wado Ryu menyebut dengan Ku Shan Ku, sementara Kyokushinkai menyebut dengan Kanku. Barangkali yang

membedakan antara versi Shotokan dengan yang lain adalah adanya teknik lompatan sebelum akhir kata ini.

Sebagai pasangan dari Kanku Dai dalam versi Shotokan ada pula Kanku Sho. Kata ini termasuk jenis kata pilihan.

Penting : Tehnik yang cepat dan lamban, penuh tenaga dan lembut, pemekaran dan penciutan, dan lompatan dan membungkuk. Kata ini digunakan jika benar-benar terkepung oleh musuh. Keadaan/situasi juga merupakan hal penting, karena panjangnya kata. Memiliki 65 gerakan dengan waktu aplikasi 90 detik.

(22)
(23)

9-JION

Nama biksu budha (47, 17- 47)

12

Arti dari Jion ( Kadang dibaca Gion ) belum ditemukan. Ini merupakan Kata Shorei yang diberi nama setelah rahib Cina datang ke Okinawa. Gion juga merupakan nama pura di Jepang dan Cina. Dan Gion dikenal sebagai nama rahib Budha Suci. Nama Kata ini tidak mengalami

perubahan. Gion dipelajari di Tomari. Versi lain dari Kata Gion ini juga dipelajari aliran karate Wado-Ryu. Didalam mengambil nama dari rahib Budha Suci, Gion berkonotasi ketenangan, penuh kebanggaan, dan penuh kekuatan dalam mempelajarinya. Kata ini didemonstrasikan oleh Sensei Tanaka dalam buku The Best Karate.

Penting : Ketenangan, gerakan penuh tenaga, dengan semangat bertarung yang hebat.

Memiliki 47 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.

(24)
(25)

10-EMPI

Burung layang-layang terbang(37, 15-36)

13

Empi ( kadang disebut Enpi ) berarti Burung Wallet Terbang. Kata Shorin ini dipelajari teutama di Tomari ( hingga Restorasi Meiji,

disebarkan ke Shuri dan Naha ). Kata ini sebelumnya dikenal dengan nama Wansu atau Wanshu ( Setelah seorang ahli beladiri Cina datang ke Okinawa ). Nama Kata ini diganti oleh Gichin Funakoshi. Yasutsune Itosu membuat perbaikan yang sangat berarti dari gerakan Kata yang asli.

Penting : Tinggi rendah posisi badan, gerakan yang cepat ( kecepatan ). Memiliki 37 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.

(26)
(27)

11-Bassai Sho

14

Menenbus Benteng (27, 17-22)

15

Bassai-Sho berarti lebih rendah dari Bassai-Dai. Kata Shorin ini

diciptakan oleh Yasutsune Itosu. Kata ini lembut, tetapi penuh tenaga walaupun tidak seperti Bassai-Dai.

Penting : Tangkisan yang sangat kuat dan serangan balik yang sangat tajam. Memiliki 27 gerakan.

14

Menenbus benteng, KATA ini adalah versi “Kecil-nya” BASSAI DAI, Sebagaimana penjelasan yang telah lalu, lihat kembali footnote no.9

(28)
(29)

12-Chinte

Tangan Ajaib (33, 9-32)

Chinte berarti tangan ajaib. Kata ini merupakan Kata Shorin yang terdiri dari beberapa tehnik Cina yang tidak ditemukan dalam karate Shotokan. Finakoshi mengganti namanya menjadi Shoin, tetapi kemudian kembali lagi kenama yang dahulu. Sangat sulit untuk menguasai pengunaan tenaga yang benar pada kata ini. Memiliki 33 gerakan.

(30)
(31)

13-Gankaku

Bangau diatas Batu (42, 28-42)

16

Gankanku berarti burung bangau diatas karang ( nama ini diambil dari salah satu posisi dalam kata ini – ada posisi dimana seperti burung bangau dengan satu kaki, sebagai serangan dalam mempertahankan diri ). Ini merupakan Kata yang sudah sangat tua, aslinya bernama Chinto, kemudian namanya diubah oleh Gichin Funakoshi. Kata ini disempurnakan oleh Yasutsune Itosu. Gankaku merupakan Kata Shorin ( walaupun kadang dikatakan sebagai Kata Shorei17 ).

Penting : Keseimbangan dan tendangan kesamping. Memiliki 42 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.

16

42=Jumlah gerakan KATA, 28=kiai pertama 42=Kiai kedua

(32)
(33)

14-Gujoshiho-Dai

18

54 langkah “kecil” (62, 54-61)

19

Gojushiho-Dai berarti 54 ( lima puluh empat ) langkah, Kata Shorin ini terinspirasi dari seekor burung yang menyerang musuh dengan

ketajaman paruhnya. Nama lamanya adalah Useshi. Kata ini asli dari Cina dan dipelajari di Cina hingga abad ke-20. Masatoshi Nakayama juga mempelajari Kata Gojushiho ketika dia belajar Nijushiho dengan Mabuni.

Penting : Dengan segala kelembutan dan tehnik aliran

18

Lihat kembali footnote no.9 penjelasan tentang akhiran “DAI” dan “SHO”

(34)
(35)

15-Gujoshiho-Sho

54 Langkah “Besar” (65, 57-64)

Gojushiho-Sho kata tertinggi di Kata Gojushiho (sebagaimana yang telah dijelaskan difootnote no.9) . Kata ini merupakan Kata Shorin yang terinpirasi dari seekor burung yang menyerang musuh dengan

ketajaman paruh, sayap dan cakarnya. Kemampuan tehnik tingkat tinggi sangat dibutuhkan untuk memainkan atau mengerti kata ini.

(36)
(37)

16-Hangetsu

Bulan Separuh (41, 11- 40)

20

Hangetsu berarti Bulan separuh/Setengah Bulan ( berarti juga nama sikap utama dalam Kata ). Kata ini adalah asli Cina dan nama aslinya adalah Seisan atau Seishan. Kata ini diperagakan pertama kali di Tomari. Kata ini adalah Kata Shorei.

Kata ini dalam Shotokan tampaknya tidak begitu populer dibandingkan kata yang lain. Paling tidak (hingga saat ini) kecuali saat latihan di dojo, sangat jarang dari praktisi Shotokan yang menampilkannya dalam turnamen. Namun Hangetsu bisa dibilang kata yang cukup unik baik dari sisi historis maupun tekniknya.

Hangetsu adalah salah satu dari 15 kata yang dibawa oleh Gichin Funakoshi saat memperkenalkan karate ke Jepang. Hangetsu adalah kata yang sangat tua bahkan ketika di Okinawa. Nama Hangetsu sendiri berarti bulan separuh, dimana nama ini berasal dari dua huruf kanji yang membentuknya. Huruf kanji “han” berarti setengah atau separuh sedangkan huruf kanji “getsu” berarti bulan. Nama Hangetsu diberikan Funakoshi setelah dirinya melihat teknik tangan setengah melingkar pada kata ini.

Menurut legenda kata ini berasal dari tarian tradisional Cina, namun ada pula yang menyebutkan kata ini murni dari teknik bela diri Cina. Hangetsu nama aslinya adalah Seisan/Seishan yang berarti 13. Sampai kini masih ada yang tetap mempertahankan nama Seisan seperti Goju-ryu dan Seishan

(38)

seperti Wado-ryu. Terkesan tidak ada bedanya bukan ? Namun itulah kenyataannya. Funakoshi dalam buku Renten Goshin Karate Jutsu bahkan menyebutnya dengan Sehshan. Mungkinkah Funakoshi keliru lafal dan tulisannya ? Tidak bisa dipastikan, namun banyak yang menduga Funakoshi merujuk pada nama yang digunakan Wado-ryu yaitu Seishan.

Ada pula teori yang menyebutkan asal Hangetsu setelah seorang ahli bela diri Cina bernama Seisan/Seishan menunjukkan kebolehannya di Okinawa. Namun karena tidak didukung bukti literatur yang kuat, maka teori ini tidak banyak yang menerima. Diduga awal kemunculannya kata ini di daerah

Naha. Namun tahun 1867 Arakaki Seisho pernah

mendemonstrasikan kata ini di hadapan sekelompok prajurit Cina. Seperti umumnya teknik dari Naha, Seisan/Seishan tampil dengan berbagai teknik pernapasan.

Dibandingkan kata Shotokan lainnya yang didominasi teknik cepat dan variasi lompatan, Hangetsu tampil sebaliknya. Variasi pernapasan disertai gerakan yang lambat pada awal kata ini adalah teknik yang sangat jarang dalam kata Shotokan. Tampaknya latihan hara (perut) sangat diutamakan dalam kata ini. Sekilas sangat mirip dengan kata Sanchin dari Goju-ryu.

Dapat disimpulkan adanya teknik pernapasan ini menunjukkan bahwa kata ini bukan kata Shotokan yang orisinil. Contoh lainnya adalah Nijushiho dan Unsu yang didalamnya juga memuat teknik pernapasan walaupun hanya dua atau tiga gerakan. Dan memang benar keduanya bukan milik Shotokan, melainkan Shito-ryu yang memegang versi asli kata ini. Versi milik Shotokan tampaknya telah mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan teknik-teknik dalam aliran ini.

Walau banyak perdebatan disana – sini (bahkan hingga saat ini) berkaitan sumber kata ini, tidak dapat dipungkiri bahwa Hangetsu telah menjadi salah satu kata dalam Shotokan.

Penting : Pemekaran/penciutan, putaran lengan dan pergerakan kaki serta pernapasan.

(39)
(40)

17-JI’IN

(35, 11-35)

21

Ji’in diciptakan sebagai sebuah penghormatan terhadap kematian dan ketenangan/penuh kekuatan dari Gion. Nama aslinya tidak diketahui dan namanya mungkin diambil dari sumber yang sama dengan Gion. Pembahasan tentang ini belum selesai dalam buku The Best Karate.

(41)
(42)

18-JITTE

Bertarung seolah-olah dengan kekuatan 10 orang

(24, 13-24)22

Jitte ( kadang dibaca Jutte) berarti tangan sepuluh atau keajaiban sepuluh. Kata Shorei ini berasal dari Tomari. Kata ini mungkin

diperagakan dengan tongkat di tangan. Nama kata ini tidak mengalami perubahan ( hanya Jitte dan Gion yang tidak mengalami perubahan ).

Penting : Rotasi pinggul, dan tangkisan dengan tongkat. Memiliki 24 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.

(43)
(44)

19-Kanku Sho

23

Menatap Langit (47, 28-47)

24

Kanku-Sho berarti Kata terendah didalam Kata Kanku. Kata Shorin ini merupakan perpaduan antara Heian Yondan dan Kanku-Dai.

Penting : Penggunaan tenaga dengan benar, kecepatan dan pemekaran/penciutan dari otot. Memiliki 47 gerakan.

23

KATA ini versi kecilnya KANKU DAI, sebagaimana telah berlalu penjelasan tentang KATA yang berakhiran“DAI” atau “SHO” silahkan lihat kembali footnote no.9 dari buku ini.

(45)
(46)

20-MEIKYO

Cermin jiwa (32, Tidak ada-31)

25

Meikyo berarti cermin membersihkan cermin ( kembali mengasah tehnik karate dengan latihan yang berulang untuk mendapatkan sebuah

pengertian yang jernih tentang tehnik dan karakter karate ). Kata Shorei ini memiliki pengusaan tehnik dalam Kata Heian dengan bentuk kata yang lebih lunak dan tenang. Nama asli Kata ini adalah Rohai. Kata ini merupakan Kata favorit Sensei Nakayama. Menurut cerita asli , Kata ini diambil dari sebuah tarian untuk meminta Tuhan memunculkan Dewa Matahari ( Amaterasu ) dari goa dimana dia bersembunyi. Memiliki 32 gerakan.

(47)
(48)

21-Nijushiho

24 Langkah (34, 18-32)

26

Nijushiho berarti 24 ( dua puluh empat ) langkah ( sekarang memiliki 34 gerakan, tetapi aslinya adalah 24 gerakan

kaki ). Makna dari Kata ini adalah sebuah gambaran alami aliran air atau ombak ( kadang gerakannya lamban dengan segala keagungan, kadang kuat dan cepat ). Kata ini merupakan Kata Shorin ( meskipun ada yang mengklaim sebagai Kata Shorei ). Kata ini adalah kata fovorit intruktur Frank Woon-A-Tai. Pada tahun1934 Guru Gichin Funakoshi

memerintahkan Masatoshi Nakayama untuk mempelajari Kata ini dari Guru Shito-Ryu, Kenwa Mabuni. Kata ini secara bertahap disesuaikan dengan tehnik Shotokan.

Penting : Penggabungan total dari bermacam kekuatan dan kecepatan ( Masatoshi Nakayama mengingatkan bahwa kata ini dapat menyerupai sebuah “tarian”tanpa kepandaian yang sempurna untuk melakukannya ).

(49)
(50)

22-SHOCIN

Kedamaian bagi orang banyak (40, 28-40)

Sochin berarti perasaan/keadaan tenang ditengah orang (dan nama ini diambil dari posisi utama didalam Kata ini ). Kata Sochin merupakan Kata Shorei, dimodifikasi oleh Yoshitaka Funakoshi ( anak dari Gichin Funakoshi ).

Simple but powerfull, sederhana namun mematikan. Benar, pesan itulah yang

muncul dari kata Sochin. Sebuah kata dengan 40 gerakan yang sering dipilih kompetitor dari Shotokan dalam turnamen. Bukan hanya tingkat kesulitannya yang tinggi, namun juga berkat keindahannya. Pada ulasan kali ini kami mengajak sobat sekalian untuk mengenal lebih dalam kata Sochin. Tentunya versi Shotokan.

Nama Sochin terbentuk dari dua huruf kanji. “Sou” (diucapkan agak panjang) yang berarti laki-laki, tegap, kuat, mulia, bersemangat dan kedamaian. Sedangkan “chin” berarti penekanan yang besar, menjaga perdamaian diantara pengikut. Begitu banyak arti yang bisa diambil dari namanya. Namun arti yang sering dipakai untuk Sochin adalah ketenangan hati, perdamaian, balasan yang

besar (sesudah melakukan kebaikan).

Menurut sejarah Arakaki Seisho diyakini sebagai orang pertama yang memperkenalkan kata Sochin sekitar tahun 1900-an. Konon setelah itu Arakaki mengajarkannya pada Kenwa Mabuni (pendiri Shito-ryu). Namun ini bukanlah versi Shotokan karena Gichin Funakohi baru memasukkannya dalam silabus Shotokan setelah Perang Dunia II. Jika demikian, dari mana versi Shotokan berasal? Siapa yang membawanya? Jawaban atas pertanyaan ini ada bermacam-macam.

Versi pertama menyebutkan kata Sochin diperoleh murid-murid Funakoshi setelah belajar pada Kenwa Mabuni. Namun akibat terlalu banyak yang dipelajari dalam waktu singkat membuat mereka lupa gerakan utuhnya (juga terjadi pada kata yang lain). Mereka lalu mencoba menyusun ulang dengan tidak merubah namanya.

Versi kedua nyaris tidak berbeda dengan diatas. Setelah berhasil belajar pada Kenwa Mabuni, murid-murid Funakoshi mendokumentasikan kata Sochin versi Shito-ryu tersebut. Ketika kembali ke perguruan, kata tersebut di-Shotokanisasi oleh beberapa senior (bahkan ada yang menyebut peran Funakoshi didalamnya). Sayangnya setelah itu Perang Dunia II meletus yang membuat murid Funakoshi

(51)

banyak yang tewas. Akibatnya dokumentasi kata itu hilang. Setelah perang berakhir murid Funakoshi yang tersisa berusaha menyatukan kembali memori kata Sochin. Proses itu akhirnya selesai meskipun hasilnya tidak sempurna. Sehingga kata Sochin versi Shotokan yang terlihat pada hari ini lebih pendek daripada sebelumnya.

Perlu diingat bahwa pendapat pertama dan kedua diatas masih diragukan kebenarannya. Memang benar, Funakoshi mengirim murid-muridnya belajar pada Mabuni. Tapi apakah kata Sochin termasuk di dalamnya masih simpang siur. Lagi pula kata hasil belajar dari Mabuni biasanya setelah di-Shotokanisasi tidak jauh beda dengan aslinya (contoh Nijushiho dan Unsu). Tapi Sochin versi Shotokan amat sangat berbeda. Sehingga banyak yang menyimpulkan Sochin versi Shotokan bukan berasal dari Mabuni.

Versi ketiga menyebutkan Sochin masuk dalam silabus Shotokan setelah

diperkenalkan Yoshitaka Funakoshi (anak ketiga Gichin Funakoshi). Dalam buku Karate-do Nyumon diceritakan bahwa ketika di Tokyo Gichin Funakoshi diundang ke Okinawa oleh seorang ahli karate yang tidak disebutkan namanya. Karena begitu sibuknya Funakoshi tidak bisa memenuhi undangan itu dan sebagai gantinya mengirimkan Yoshitaka.

Tradisi tokoh bela diri lama biasanya hanya menurunkan teknik mereka pada orang yang terpilih. Saat di Okinawa itulah Yoshitaka dipercaya mendapatkan kata yang baru. Namun dalam bukunya Funakoshi tidak pernah menyebutkan nama kata yang dimaksud. Yang jelas, sekembalinya ke Tokyo Yoshitaka memodifikasi gerakannya. Dia memasukkan Fudo dachi, sebuah kuda-kuda dengan posisi kaki yang cukup sulit. Hasil modifikasi itulah yang sekarang dikenal sebagai kata Sochin versi Shotokan.

Nama Sochin diambil dari bentuk kuda-kudanya yang khas yaitu Fudodachi atau sochindachi. Posisinya tidak lazim dan bagi yang baru belajar kata ini umumnya akan kesulitan. Dalam bukunya yang berjudul “Dynamic Karate” Masatoshi Nakayama menjelaskan tentang fudodachi.

“Fudo dachi (posisi yang solid) juga dikenal sebagai sochin dachi. Kecuali posisi kakinya, kuda-kuda ini adalah kombinasi dari zenkutsu dachi dan kiba dachi. Fudo dachi posisinya kokoh dan stabil, memberi gambaran sebuah pohon yang akarnya kuat di dalam tanah. Dengan sedikit mengubah posisi kakimu, maka akan berubah menjadi kiba dachi. Fudo dachi efektif digunakan menahan

pukulan yang kuat dan melancarkan serangan balasan. Pada posisi ini tegangan kaki diarahkan keluar lutut (admin: maksudnya khusus untuk lutut kaki depan) dan berat tubuh dibagi rata antara dua kaki.”

(52)

Perlu diingat bahwa pendapat pertama dan kedua diatas masih diragukan kebenarannya. Memang benar, Funakoshi mengirim murid-muridnya belajar pada Mabuni. Tapi apakah kata Sochin termasuk di dalamnya masih simpang siur. Lagi pula kata hasil belajar dari Mabuni biasanya setelah di-Shotokanisasi tidak jauh beda dengan aslinya (contoh Nijushiho dan Unsu). Tapi Sochin versi Shotokan amat sangat berbeda. Sehingga banyak yang menyimpulkan Sochin versi Shotokan bukan berasal dari Mabuni.

Versi ketiga menyebutkan Sochin masuk dalam silabus Shotokan setelah

diperkenalkan Yoshitaka Funakoshi (anak ketiga Gichin Funakoshi). Dalam buku Karate-do Nyumon diceritakan bahwa ketika di Tokyo Gichin Funakoshi diundang ke Okinawa oleh seorang ahli karate yang tidak disebutkan namanya. Karena begitu sibuknya Funakoshi tidak bisa memenuhi undangan itu dan sebagai gantinya mengirimkan Yoshitaka.

Tradisi tokoh bela diri lama biasanya hanya menurunkan teknik mereka pada orang yang terpilih. Saat di Okinawa itulah Yoshitaka dipercaya mendapatkan kata yang baru. Namun dalam bukunya Funakoshi tidak pernah menyebutkan nama kata yang dimaksud. Yang jelas, sekembalinya ke Tokyo Yoshitaka memodifikasi gerakannya. Dia memasukkan Fudo dachi, sebuah kuda-kuda dengan posisi kaki yang cukup sulit. Hasil modifikasi itulah yang sekarang dikenal sebagai kata Sochin versi Shotokan.

Nama Sochin diambil dari bentuk kuda-kudanya yang khas yaitu Fudodachi atau sochindachi. Posisinya tidak lazim dan bagi yang baru belajar kata ini umumnya akan kesulitan. Dalam bukunya yang berjudul “Dynamic Karate” Masatoshi Nakayama menjelaskan tentang fudodachi.

“Fudo dachi (posisi yang solid) juga dikenal sebagai sochin dachi. Kecuali posisi kakinya, kuda-kuda ini adalah kombinasi dari zenkutsu dachi dan kiba dachi. Fudo dachi posisinya kokoh dan stabil, memberi gambaran sebuah pohon yang akarnya kuat di dalam tanah. Dengan sedikit mengubah posisi kakimu, maka akan berubah menjadi kiba dachi. Fudo dachi efektif digunakan menahan

pukulan yang kuat dan melancarkan serangan balasan. Pada posisi ini tegangan kaki diarahkan keluar lutut (admin: maksudnya khusus untuk lutut kaki depan) dan berat tubuh dibagi rata antara dua kaki.”

Penting : Lamban, gerakan penuh tenaga dan sikap sochin ( juga disebut sikap fudo-dachi ). Memilki 40 gerakan.

(53)
(54)

23-Tekki Nidan

Satria yang Kuat 2 (24, 16-24)

Tekki Nidan berarti Kata kedua dari seri Kata Tekki. Tekki Nidan dan Tekki Sandan dipelajari untuk pertama kali pada level sabuk Coklat, tetapi tidak dipelajari secara intensif hingga tingkat sabuk hitam. Penting : Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul dan sikap kesamping. Memiliki 24 gerakan , dengan waktu aplikasi 50 detik.

(55)
(56)

24-Tekki Sandan

Satria yang Kuat 3 (36, 13-36)

27

Tekki Sandan berarti Kata Tekki yang ketiga dari seri Kata

Tekki.

Penting : Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul dan

sikap kesamping. Memiliki 36 gerakan dengan waktu aplikasi

50 detik.

(57)
(58)

25-UNSU

Tangan Seperti Awan (48, 36- 48)

Unsu berarti tangan bagaikan awan. Kata ini merupakan Kata Shorin tanpa diketahui asalnya. Tangan dengan arti tehnik tangan menyapu lawan seperti awan terbelah pisau dilangit. Masatoshi Nakayama

mengingatkan bahwa Kata Unsu terlihat bagaikan “Burung gagak yang menakutkan mencoba menari “, jika Kata Heian, Kanku-Dai, Empi dan Gion sebelumnya telah dikuasai.

Kedua tangan bergerak merapat dan perlahan mendekati wajahnya. Seolah membuka tirai, kedua tangan itu lalu bergerak melebar kesamping. Tiba-tiba gerakan tangan yang

cepat menghentak bersamaan dengan nekoashi dachi

(kuda-kuda kaki kucing) mengejutkan penonton. Ah…rupanya dia sedang menampilkan kata Unsu.

Nama Unsu berasal dari dua huruf kanji yaitu “un” berarti awan, dan “shu” yang berarti tangan. Unsu dapat diartikan sebagai “bagaikan tangan yang menyibak awan.” Ada juga yang mengartikan “tangan bergerak mirip awan yang berarak di angkasa.” Nama ini juga sangat tampak pada gerakan pembuka kata ini. Konon di masa lalu ada yang menyebut

Unsu dengan Hakko.

Menurut legenda, Unsu diperkenalkan pertama kali oleh Arakaki Seisho sekitar tahun 1890. Sejak banyaknya modifikasi kata saat ini, bentuk asli dari kata Unsu sulit dipastikan. Versi Shotokan mengadopsi dari Shito-ryu (disebut Unshu) yang jumlah gerakannya lebih banyak. Sekitar tahun 1960-an Shotokan baru resmi memasukkan kata Unsu dalam silabus mereka.

(59)

Menurut sejarahnya, Shotokan mendapatkan kata Unsu setelah Gichin Funakoshi meminta beberapa muridnya untuk belajar pada Kenwa Mabuni. Selain Unsu, ada juga beberapa kata lain yang dipelajari misalnya Nijushiho dan Gojushiho. Namun belajar banyak kata dalam waktu singkat jelas hal yang mustahil. Itulah sebabnya kata Shotokan yang diadopsi dari Shito-ryu mengalami pemangkasan gerakan disana-sini. Sebagaimana ditulis Funakoshi dalam bukunya, Okinawa adalah pulaunya angin topan. Masyarakat setempat kemudian membuat semacam tarian tradisional yang menggambarkan keadaan di saat badai. Entah legenda itu benar atau tidak, konon Arakaki menciptakan kata Unsu setelah terinspirasi

tarian tersebut.

Meskipun jauh lebih pendek dari versi aslinya, Unsu dari Shotokan terkenal sebagai kata yang indah dan sangat sulit. Selain lompatan tinggi selebar 540 derajat, teknik dua jatuhan dan pukulan cepat empat penjuru menjadi alasannya. Masatoshi Nakayama mengatakan untuk menguasai Unsu, maka sebelumnya paling tidak telah menguasai seluruh kata Heian, Kanku dan Jion. Tanpa ketiganya sama saja seperti

boneka orang-orangan sawah yang menari.

Bicara masalah lompatan, pada mulanya sangat sedikit orang-orang di JKA yang mampu melakukannya. Bahkan Nakayama dan sang maestro Hirokazu Kanazawapun tidak sanggup. Adalah Mikio Yahara yang berhasil melakukan lompatan Unsu

seperti yang dicontoh banyak orang saat ini.

Siapa sebenarnya Yahara? Pemuda yang awalnya gemar berkelahi ini termasuk murid terbaik di JKA. Bahkan karena kemampuannya itu, Nakayama memintanya menjadi model peraga kata Unsu di beberapa video komersil produksi JKA. Yahara juga mendominasi turnamen di era tahun 1980-an. Kata Unsunya terkenal cepat, indah dan bertenaga. Sekalipun sekarang irama menjadi poin penting dalam pertandingan kata, gerakan Yahara yang terkesan tradisional saat itu tetap

(60)

Jika Anda amati, tren melompat ini rupanya juga “mewabah” ke dalam gaya kata Shito-ryu. Beberapa tahun terakhir ini banyak peserta kata dari Shito-ryu yang memasukkan gaya melompat dalam kata mereka. Cobalah amati kata seperti Koshokun Dai, Koshokun Sho dan Chatanyara Kushanku. Bahkan ada juga yang mengadopsi lompatan Unsu Shotokan

dalam Unshu versi Shito-ryu.

Bagi peserta kata dari Shotokan, hal ini jelas harus dipikirkan. Ini karena Shito-ryu mempunyai jumlah kata yang sangat banyak dan panjang. Bandingkan dengan kata Shotokan yang lebih sedikit dan mayoritas lebih pendek. Jika Anda praktisi Shotokan spesialis nomor kata, maka menguasai Unsu adalah sebuah keharusan.

Penting : Lompatan Tinggi dan rendah, tenik menendang, berpura-pura dan menggunakan beberapa bagian tubuh sebagai senjata. Memiliki 48 gerakan.

(61)
(62)

26-Wankan

Mahkota Raja (16, tidak ada-16)

Wankan berarti Mahkota Raja. Kata Shorin ini tidak dijelaskan dalam buku The Best Karate. Wankan adalah Kata terpendek dari semua kata aliran shotokan. Kata ini aslinya dipelajari di Tomari, terdiri dari gerakan lembut dan ringan dari apa yang sekarang kita lihat dalam kata aliran shotokan.

(63)

Referensi

Dokumen terkait

THE CONSTRAINT OF DEVELOPING LOGICAL/MATHEMATICAL INTELLIGENT ON INTEGRATED LEARNING OF MULTIPLE INTELLIGENT WEBBED MODEL AT TKIT SALMAN AL FARISI (Exploration Study)..

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah yang?. menjadi dasar untuk mengatur lebih lanjut kegiatan

Dengan kata lain, pemilik sertifikat Berkaitan dengan sertifikat sebagai tanda bukti hak yang bersifat kuat,. sertifikat yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan

Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di desa penulis (desa Bakalan Kalinyamatan Jepara) dan juga di masyarakat Jawa pada umumnya dalam menghadapi peristiwa kematian, hampir

[r]

Al-Ghazali telah mengubah atau paling tidak telah berusaha merubah istilah-istilah yang sulit menjadi mudah bagi pemahaman orang awam.Melalui pendekatan sufistik, al-

[r]

- Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang.. Undang-Undang