• Tidak ada hasil yang ditemukan

139965651-Respirasi-Sel.ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "139965651-Respirasi-Sel.ppt"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

DISUSUN OLEH :

WIDIYA AGUSTINA (A1F013001) FEPRI EFFENDI (A1F013021) DIAN KARTIKA SARI (A1F013047)

DHEA PRASIWI (A1F013059) TYAS SRI MURYATI (A1F013073)

(2)

Respirasi

merupakan

proses

pembebasan

energi

kimiawi

yang

terkandung di dalam sel hidup menjadi

energi yang berguna untuk bermacam

aktivitas tubuh (katabolisme)

(3)

Fungsi reaksi katabolisme adalah untuk menyediakan

energi dan komponen yang dibutuhkan oleh reaksi

anabolisme

.

(4)
(5)

Respirasi seluler atau respirasi aerob

,

yaitu reaksi yang menggunakan oksigen sebagai bahan

bakar organik. Secara umum keseluruhan proses pada

respirasi seluler berlangsung sebagai berikut.

Senyawa organik + Oksigen —> Karbon dioksida + Air

+ Energi

(6)

3 Tahap respirasi

• Glikolisis

• Siklus Krebs (TCA Cycle)

• Transfer Elektron

(7)

7

(8)

Glikolisis

Glikolisis merupakan tahap pertama dalam reaksi

respirasi. Tahap ini berlangsung di dalam sitoplasma sel.

Molekul Gukosa (6-karbon) dipecah menjadi 2 buah senyawa asam 3-karbon yaitu asam piruvat. Dari setiap pemecahan satu ikatan karbon-karbon, dihasilkan energi

metabolik. Apabila tidak ada oksigen, asam piruvat

mengalami reaksi anaerob (fermentasi). Apabila terdapat oksigen yang cukup, asam piruvat bergerak ke dalam

(9)

Glukosa (C

6

) + 2 ATP 2 PGAL (C

3

) + 2 ADP

Glucose (6C)

2 Pyruvate (3C)

Ethanol

Lactate

TCA Cycle

CO2 +O2 -O2 -O2

(10)

Fermentasi Anaerob

Fermentasi anaerob berlangsung di dalam sitosol sitoplasma, dan hanya terjadi apabila tidak ada oksigen. Asam piruvat hasil dari glikolisis dipecah menjadi etanol (senyawa dengan 2 atom C) dan CO2 ; pemecahan ini terjadi untuk setiap asam piruvat yang

dihasilkan dari reaksi glikolisis.

ATP dihasilkan dari setiap pemecahan ikatan karbon-karbon. Meskipun demikian, masih tersisa satu ikatan karbon-karbon

dalam ethanol yang tidak dipecah, sehingga fermentasi anaerob menghasilkan respirasi yang tidak lengkap dari sebuahmolekul glukosa. Reaksi ini menghasilkan energi yang hanya cukup untuk kehidupan mikroorganisme; sedangkan tanaman tingkat tinggi

dan hewan akan mati apabila melakukan respirasi anaerob dalam waktu yang lama.

(11)

Reaksi Transisi

Reaksi transisi merupakan jembatan penghubung antara

glikolisis dan siklus krebs. Reaksi ini terjadi di dalam

matriks mitokondria. Asam piruvat akan diubah menjadi

dua asetil koA dan dihasilkan CO

2

juga 2 NADH

2

.

Reaksinya sebagai berikut:

Asam Piruvat () 2 Asetil koA ( 2 C2H3O-koA) + 2 CO

2

CO

2

sebagai hasil samping metabolisme dikeluarkan pada

ekspirasi reaksi di atar terjadi 2 kali pada setiap satu

molekul glukosa.

Asetil koA selanjutnya masuk ke Siklus Krebs (Daur Asam

Sitrat)

(12)

Siklus Krebs (TCA Cycle)

Siklus Krebs terjadi apabila ada oksigen dan berlangsung di dalam matriks mitokondria. Asam piruvat dari reaksi glikolisis kehilangan CO2 , kemudian bereaksi dengan senyawa dengan 4-karbon (asam oksalo asetat) membentuk senyawa dengan 6-karbon (asam

sitrat). Asam sitrat mengalami pemecahan menjadi senyawa asam dengan 5-karbon , kemudian menjadi senyawa asam dengan 4-karbon , megalami pemecahan ikatan karbon-karbon , melepaskan CO2 dan menhasilkan energi metabolik (ATP, NADH dan FADH2) untuk setiap pemecahan. Senyawa asam dengan 4-karbon acid dibentuk kembali, dan siklus berlansung kembali. Siklus berjalan 2 kali untuk setiap 1 molekul glukosa (satu siklus untuk setiap 1 molelul asam piruvat yang dihasilkan dari proses glikolisis).

(13)

Sistem transpor elektron terjadi pada Krista

mitokondria. Sistem transport elektron berfungsi

memindahkan elektron ke bagian lainnya. Elektron

yang masuk pertama kali adalah H

+

+ e

-

yang terikat

pada NAD dan FAD. Jadi NADH2 dan FADH2 yang

membawa H

+

+ e

-

Ke sistem transport elektron. H

+

akan disimpan di ruang intermembran mitokondria.

Akibat akumulasi H

+

terbenruklah gradian elektron

yang besar. Saat H

+

menurun gradiennya lewat saluran

protein pada membran krista, energi dilepaskan untuk

membuat ATP. Saluran protein ini adalah tempat

sintesis ATP dengan cara menggabungkan ADP dengan

posfat.

(14)

Pada sistem transport elektron ini oksigen adalah aseptor

elektron yang terakhir. Setelah menerima elektron O

2

akan

bereaksi dengan H

+

membentuk H

2

O.

Reaksi keseluruhannya adalah:

1.

NAD + substrat – H

2

Substrat + NADH

2

2.

NADH

2

+ ½ O

2

+ 2 POH + 3 ADP NAD + 3 ATP +

H

2

O

(15)

15

ATP

ATP

(16)

ATP yang Dihasilkan pada Proses Respirasi Sel

Secara Langsung Menghasilkan

Secara tidak langsung lewat transport ekeltron

1 NADH2 = 3 ATP 1 FADH2 = 2 ATP Glikolisis Reaksi Transisi Siklus Krebs 2 ATP - 2 ATP

2 NADH2 = 2 x 3 ATP = 6 ATP 2 NADH2 = 2 x 3 ATP = 6 ATP 6 NADH2 = 6 x 3 ATP = 18 ATP

2 NADH2 = 2 x 2 ATP = 4 ATP

4 ATP 34 ATP

(17)

17

Menghitung ATP

yang dihasilkan

dalam respirasi

(18)
(19)

Jika dibandingkan dengan respirasi, sebenarnya

fermentasi ini sangat merugikan sel karena dua alasan:

1. Sering dihasilkan senyawa yang merusak sel,

misalnya alkohol.

2. Dari jumlah mol zat yang sama akan

dihasilkan jumlah energi yang lebih rendah/lebih

sedikit.

Fermentasi diberi nama sesuai dengan jenis senyawa

akhir yang dihasilkan. Berdasarkan senyawa atau jenis

zat yang dihasilkan, fermentasi dibedakan menjadi

fermentasi asam laktat

,

fermentasi alkohol

, dan

fermentasi asam cuka

.

Fermentasi tidak harus selalu dalam keadaan anaerob.

Beberapa jenis mikroorganisme mampu melakukan

fermentasi dalam keadaan aerob, misalnya pada

(20)

 Fermentasi Asam Laktat

 Asam laktat adalah suatu senyawa yang dapat menurunkan pH

sampai pada suatu titik yang mengakibatkan gangguan serius pada fungsi sel. Salah satu gangguan yang ditimbulkannya adalah

kelelahan, sehingga asam laktat sering disebut juga asam lelah.

 Proses glikolisis menghasilkan asam piruvat. Jika cukup oksigen,

glikolisis akan dilanjutkan dengan siklus Krebs. Bila kondisi anaerob (kurang oksigen) yang terjadi, asam piruvat akan diubah menjadi

asam laktat. Akibatnya, rantai transpor elektron tidak terjadi karena tidak lagi menerima elektron dari NADH dan FADH2 yang dalam keadaan aerob dihasilkan oleh siklus Krebs. Karena tidak terjadi

penyaluran elektron, maka NAD+ dan FAD yang mutlak diperlukan dalam siklus Krebs juga tidak terbentuk sehingga daur Krebs

terhenti. Reaksi ini merupakan suatu pemborosan, karena hanya 7% dari energi yang terdapat pada asam piruvat yang dibebaskan.

(21)

 Meskipun fermentasi asam laktat menghasilkan senyawa yang merugikan otot, tetapi poses ini menghasilkan ATP bagi sel yang tidak dapat melakukan respirasi secara aerob. Pada fermentasi asam

laktat ini, dari satu molekul glukosa dihasilkan ATP sebanyak 2

molekul. Secara sederhana, fermentasi asam laktat berlangsung sebagai berikut.

didalam fermentasi asam laktat dapat dihasilkan energi. Sebab, molekul asam piruvat tidak lebih teroksidasi daripada molekul glukosa. Jika rumus molekulnya diperhatikan, C3H4O3, maka seakan-akan apa yang terjadi pada glikolisis hanyalah pemecahan molekul glukosa, (C6H12O6), menjadi dua bagian (C3H6O3), yang kemudian kehilangan 2 elektronnya dalam bentuk 2 atom hidrogen. Hal ini memang benar. Tetapi, penelitian lebih lanjut

mengungkapkan bahwa apa yang terjadi bukan sekedar itu. Satu ujung dari molekul asam piruvat (–CH3) sekarang lebih tereduksi daripada yang terdapat pada glukosa, sedangkan pada ujung lainnya (–COOH) lebih teroksidasi. Reaksi reduksi dan oksidasi inilah yang kemudian membebaskan energi yang sedikit tersebut.

(22)

Fermentasi Alkohol

Beberapa organisme seperti

Saccharomyces

dapat hidup,

baik dalam kondisi lingkungan cukup oksigen maupun

kurang oksigen. Organisme yang demikian disebut aerob

fakultatif. Dalam keadaan cukup oksigen,

Saccharomyces

akan melakukan respirasi biasa. Akan tetapi, jika dalam

keadaan lingkungan kurang oksigen

Saccharomyces

akan

melakukan

fermentasi

.

Dalam keadaan anaerob, asam piruvat yang dihasilkan oleh

proses glikolisis akan diubah menjadi asam asetat dan CO2.

Selanjutnya, asam asetat diubah menjadi alkohol. Proses

perubahan asam asetat menjadi alkohol tersebut diikuti pula

dengan perubahan NADH menjadi NAD+.

(23)

Dengan terbentuknya NAD+, peristiwa glikolisis dapat

terjadi lagi. Dalam fermentasi alkohol ini, dari satu mol

glukosa hanya dapat dihasilkan

2 molekul ATP

. Fermentasi

alkohol, secara sederhana, berlangsung sebagai berikut.

Sebagaimana halnya fermentasi asam laktat, reaksi ini

merupakan suatu pemborosan. Sebagian besar dari energi

yang terkandung di dalam glukosa masih terdapat di dalam

etanol, karena itu etanol sering dipakai sebagai bahan bakar

mesin. Reaksi ini, seperti fermentasi asam laktat, juga

berbahaya. Ragi dapat meracuni dirinya sendiri jika

konsentrasi etanol mencapai 13% (Hal ini menjelaskan kadar

maksimum alkohol pada minuman hasil fermentasi seperti

anggur).

(24)

 Fermentasi Asam Cuka

 Fermentasi asam cuka merupakan satu contoh fermentasi yang

berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini biasa dilakukan

oleh bakteri asam cuka (Acetobacter) dengan substrat etanol. Jika

diberikan oksigen yang cukup, bakteri-bakteri ini dapat memproduksi cuka dari bermacam-macam bahan makanan yang beralkohol. Bahan makanan yang biasa digunakan yaitu sari buah apel, anggur,

biji-bijian fermentasi, malt, beras, atau bubur kentang. Dari proses

fermentasi asam cuka, energi yang dihasilkan lima kali lebih besar daripada energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol. Secara umum reaksi kimia yang terfasilitasi oleh bakteri ini adalah:

Referensi

Dokumen terkait

Ketersediaan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan terkait isu Pap Smear dan IVA di tingkat desa/Kecamatan Akses layanan yang diketahui masya- rakat untuk memperoleh

Apabila kulit ibu sensitif terhadap intensitas kontraksi yang meningkat maka teknik effleurage dapat dilakukan pada area yang lain atau bila perlu dihentikan saja bila

tutup radiator dan atau tutup lu%ang pem%uangan saat air pendingin dalam

Business Card yaitu kartu kredit yang dikeluarkan oleh Bank Bukopin yang ditujukan bagi pengusaha mulai dari skala kecil sampai besar, dan juga dapat diberikan

Meski telah ada Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1998 tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat namun belum juga ada pengadopsian rumusan

Berdasarkan informasi mengenai kondisi yang terjadi terhadap sumberdaya ikan tongkol di Cilauteureun yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan, maka diperlukan adanya upaya

Nilai momen nominal maksimum pada balok beton bertulang sangat mempengaruhi peningkatan kapasitas momen maksimum pada balok 3D16 Normal dengan balok 3D16 CFW setelah

Para pemimpin dari Quraisy dan Ghathafan mengirim utusan mereka ke benteng Bani Qurayzhah, untuk memerintahkan mereka bahwa pada malam menjelang hari sabtu, Bani Qurayzhah