• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI KERJA DAN PERILAKU KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS AMURANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PRESTASI KERJA DAN PERILAKU KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS AMURANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

19

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI KERJA DAN PERILAKU KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS AMURANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Lidya K. Suryono*, Adisty A. Rumayar*, Franckie R.R. Maramis* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan barometer keberhasilan pembangunan suatu bangsa karena manusialah yang dapat mengelola Sumber Daya Alam (SDA). Manusia jugalah yang menjadi unsur utama dalam proses administrasi dan manajenem dalam sebuah organisasi. Artinya, secanggih apapun teknologi saat ini, tetapi manusia tetap menjadi faktor terpenting dalam suatu organisasi, karena perannya dapat menentukan kesuksesan organisasi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara prestasi kerja dan perilaku kerja dengan kinerja pegawai di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2016-Juni 2017 di Puskesmas Amurang Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. Dengan populasi yaitu seluruh pegawai yang bekerja di Puskesmas Amurang yang berjumlah 38 pegawai. Metode dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling. Data prestasi kerja, perilaku kerja dan kinerja pegawai diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian dianalisis dengan metode chi square untuk melihat hubungan antara prestasi kerja dan perilaku kerja dengan kinerja pegawai. Hasil Penelitian menunjukan nilai probabilitas antara prestasi kerja dan kinerja pegawai sebesar (p-value)= 0,847, dan nilai probabilitas antara perilaku kerja dan kinerja pegawai sebesar (p-value)= 0,796. Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara prestasi kerja dan perilaku kerja dengan kinerja pegawai di Puskesmas Amurang kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan.

Kata Kunci: Prestasi Kerja, Perilaku Kerja, Kinerja Pegawai

ABSTRACT

Human resources (HR) is the barometer of a nation's development because success is people who can manage natural resources (SDA). Humans also are becoming the main elements in the process of administration and manajenem within an organization. This means that, as powerful as any current technology, but people remain the most important factor in an organization, because of its role can determine the success of the organization. The purpose of this research is to know the relationship between the work achievement and behavior work performance with employees in South Minahasa Regency Amurang Public Health Centre. Type of this research is descriptive analytic study with cross sectional approach. This research was carried out in July 2016- Juny2017 at the Public Health Centre Amurang, Amurang Sub Regency of South Minahasa. With a population that is throughout the employees who work in the Public Health Centre of Amurang 38 employees. Method of sampling in this research are the total sampling. Data on work achievement, behaviour and work performance of the employee obtained using questionnaire. Results of the study were analyzed by chi square method to look at the relationship between the work achievement and behavior work performance with employees. The research results show the probability value between the work achievement and performance of employees (p-value) = 0.847, and the value of probability between work behavior and performance of employees (p-value) = 0.796. It was concluded that there was no statistically meaningful relationship between work achievement and behavior work with employees in the performance of Public Health Centre Amurang Amurang sub Regency of South Minahasa.

(2)

20 PENDAHULUAN

Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber daya manusia atau human resources. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan barometer keberhasilan pembangunan suatu bangsa karena manusialah yang mengelola Sumber Daya Alam (Candra, 2015). Manusia adalah unsur utama dalam seluruh proses administrasi dan manajemen pada sebuah organisasi. Artinya, walaupun teknologi saat ini semakin maju, tetapi manusia tetap menjadi kebutuhan terpenting dalam suatu organisasi karena perannya dapat menentukan keberhasilan dalam suatu organisasi. (Sondang,2016,)

Menurut Mangkunegara (2007) Kinerja adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh seorang pegawai yang dilihat dari berbagai aspek dalam melaksanakan tugas atau kerjanya sesuai dengan tanggung jawab pegawai itu sendiri (Widodo, 2014)

Untuk melihat kinerja seseorang apakah baik atau kurang baik, sebuah organisasi atau perusahaan harus melakukan penilaian kinerja. Penilaian kinerja dalam suatu organisasi adalah suatu hal yang penting untuk mengevaluasi hasil kerja pegawai atau karyawan. Menurut Mondy (2008), Penilaian kinerja adalah sistem formal untuk melihat dan mengevaluasi hasil kerja para individu atau kelompok

dalam menjalankan tugasnya (Nahiyah, 2013).

Menurut Hasibuan (2008), Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dengan melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman yang telah dilalui dan kesungguhan serta waktu. (Mizra, 2013)

Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku manusia pada hakekatnya adalah tindakan atau aktifitas dari manusia itu sendiri (Notoadmodjo, 2012).

Pelaksanaan penilaian kinerja pegawai di Puskesmas Amurang dilakukan setiap awal tahun. Penilaian itu dilakukan untuk melihat apakah kinerja dari pegawai Puskesmas Amurang baik atau kurang baik. Sehingga saat ini Puskesmas Amurang sedang mempersiapakan pelaksanaan akreditasi Puskesmas.

Tetapi, dalam pelaksanaannya Puskesmas Amurang belum menerapkan penilaian kinerja sesuai dengan Standar yang telah dibuat. Sehingga penilaian kinerja pegawai Puskesmas Amurang masih terbatas pada penilaian sesuai dengan SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) yang dibuat setiap awal tahun oleh para

(3)

21 Penerapan penilaian kinerja pegawai yang sesuai dengan Standar akan dimulai pada tahun berikutnya.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Puskesmas Amurang dengan judul “Hubungan antara Prestasi Kerja dan Perilaku Pegawai dengan Kinerja Pegawai di Puskesmas Amurang Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Amurang Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan pada bulan Juli 2016 -Juni tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai di Puskesmas Amurang dengan jumlah 38 pegawai. Dalam Penelitian ini menggunakan total populasi. Instrumen pengumpul data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteritik reponden yang diamati pada penelitian ini adalah jenis kelamin, umur, dan pendidikan terakhir.

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Karakteristik Responden n % Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Umur (tahun) 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 Pendidikan Terakhir Sarjana/ S1 Diploma III SMA/sederajat 7 31 2 8 10 14 2 2 14 15 9 18,4 81,6 5,3 21,1 26,3 36,8 5,3 5,3 36,8 39,5 23,7

Tabel 1 menunjukan bahwa jenis kelamin terbanyak dalam penelitian ini adalah perempuan sebanyak 81,6%. Berdasarkan kelompok umur dari 38 responden sebagian besar responden termasuk pada kelompok umur 35 – 39 tahun sebesar 36,8%. Dan berdasarkan hasil penelitian karakteristik pendidikan terakhir diketahui bahwa D-III merupakan tingkat pendidikan terakhir terbanyak yaitu sebesar 39,5%.

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Variabel n % Kinerja Baik Kurang Baik Prestasi Baik Kurang Baik Perilaku Baik Kurang Baik 21 17 21 17 23 15 55,3 44,7 55,3 44,7 60,5 39,5

(4)

22 Tabel 2 menunjukan distribusi responden berdasarkan kenerja pegawai adalah baik sebanyak 21 orang pegawai (55,3%) dan kurang baik sebanyak 17 orang pegawai (44,7%). Distribusi responden berdasarkan Prestasi kerja adalah baik sebanyak 21 orang (55,3%)

dan sikap kurang baik sebanyak 17 orang pegawai (44,7%). Distribusi responden berdasarkan perilaku kerja adalah baik sebanyak 23 orang pegawai (60,5%) dan kurang baik sebanyak 15

orang pegawai (39,5%).

Tabel 3. Hubungan Antara Prestasi Kerja dan Perilaku Kerja dengan Kinerja Pegawai di Puskesmas Amurang Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan.

Kinerja Pegawai

Kurang Baik Baik Total P-value

n % n % n % Prestasi Kerja Kurang Baik 8 47,1 9 52,9 17 100 0.796 0,847 Baik Perilaku Kerja Kurang Baik Baik 9 7 10 42,9 46,7 43,5 12 8 13 57,1 53,3 56,5 21 15 23 100 100 100 Total 17 44,8 21 55,2 38 100

Tabel 3 menunjukan hasil analisis bivariat hubungan antara prestasi kerja dan kinerja pada pegawai di Puskesmas Amurang memiliki p = 0.796 (

p-value>0,05) yang berarti tidak ada

hubungan antara prestasi kerja dan perilaku pegawai di Puskesmas Amurang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Syaryono, dkk (2014) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara penilaian prestasi kerja dengan kinerja, hal ini disebabkan karena memang kinerja karyawan tidak bergantung pada penilaian prestasi kerja. . Begitupun dengan penelitian yang dilakukan oleh Sidabutar, D.A (2016) menyatakan

bahwa kinerja pegawai dan prestasi kerja tidak memiliki hubungan.

Hasil analisis bivariat antara perilaku kerja dan kinerja pegawai di Puskesmas Amurang memiliki p = 0,847 (p-value>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara Perilaku kerja denga kinerja pegawai di Puskesmas Amurang. Dari hasil-hasil penelitian sebelumnya antara perilaku kerja dan kinerja pegawai terdapat hubungan yang signifikan seperti penelitian Ginanjar, M (2013) yaitu terdapat hubungan antara perilaku kerja dengan kinerja karyawan di PDAM Sleman, begitupun dengan hasil penelitian dari Oktaviana E.S (2012) yang menyatakan bahwa perilaku kerja merupakan salah satu faktor yang

(5)

23 berhubungan dengan kinerja Bidan desa dalam pencapaian target K4 di Kabupaten Ngawi, demikian juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Wally A.M, dkk (2013) menemukan bahwa ada hubungan antara perilaku kerja terhadap kinerja tenaga perawat di Puskesmas perawatan Hila kecamatan Leihitu kabupaten Maluku utara.

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah tidak adanya hubungan antara perilaku kerja dengan kinerja pegawai yang jika dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya, ini dikarenakan kurangnya spesifikasi dalam penilaian variabel, seperti pada penelitian Wally A.M,dkk (2013) yang pada variabel perilaku kerja digolongkan dalam beberapa faktor yaitu : kepemimpinan, motivasi dan kepuasan.

KESIMPULAN

1. Tidak Terdapat hubungan antara prestasi kerja dan kinerja pegawai di Puskesmas Amurang Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan.

2. Tidak Terdapat hubungan antara perilaku kerja dengan kinerja pegawai di puskesmas Amurang Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan.

SARAN

1. Agar meningkatkan kinerja Pegawai di Puskesmas dengan pertahankan kerja sama yang baik antara rekan kerja, disiplin, rasa saling percaya antara pegawai, meningkatkan kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan, serta membutuhkan kebijakan dan pengaturan yang baik

dari pimpinan untuk

memaksimalkan kinerja demi meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat.

2. Bagi Peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian ini dengan memperhatikan variabel-variabel yang lebih spesifik sehingga lebih sempurna dan dapat menghasilkan penelitian yang menambah wawasan bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, P. 2016. Concept & Indicator Human Resources Management

For Management Researth.

Yogyakarta: Deepublish Publisher.

Badan Pengembangan dan Pemberdayan

Sumber Daya Manusia

Kesehatan. 2014. Rekapitulasi

SDM Kesehatan yang

didayagunakan pada Fasilitas

Pelayanan Kesehatan

(Fasyankes) di Indonesia. (Online),

(6)

24 (www.bppsdmk.depkes.go.id/sd mk/). Diakses 11 Juli 2016. Badan Pusat Statistik. 2015. Jumlah

Tenaga Kesehatan di Provinsi

Sulawesi Utara.

Chairunnisah, R. 2014. Hubungan Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Pegawai Dengan Kinerja

Puskesmas di Kabupaten

Jember. Skripsi diterbitkan.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Univeristas Jember.

Fahmi, I. 2013. Perilaku Organisasi:

Teori, Aplikasi, dan Kasus.

Bandung: Alfabeta.

Husnia N.. 2013. Hubungan

Pengembangan Karir dengan Prestasi Kerja Pegawai di

Puskesmas Lanrisang

Kabupaten Pinrang. Skripsi.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Irawan R. 2014. Tenaga Kerja Indonesia dan kehidupan Sosial

Ekonomi : studi tentang

masyarakat yang bekerja

sebagai tenaga kerja Indonesia di desa Lembah kecamatan

Dolopo Kabupaten Madiun.

Universitas Negri Surabaya. Kholid, A. 2015. Promosi Kesehatan

dengan Pendekatan Teori

Perilaku, Media, dan

Aplikasinya. Jakarta : PT.

RajaGrafindo Persada.

Lintang, A. 2009. Analisis Pengaruh

Stres Kerja dan Motivasi

Terhadap Perilaku Karyawan Serta Implikasinya Terhadap Kinerja Karyawan di Group

National Customer Service

Pada PT. Indosat, TBK. Jakarta:

Universitas Bina Nusantara.

Lubis, D. 2011. Pengaruh

Kepemimpinan dan Iklim

Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja

Kabupaten Batu Bara. Medan:

Universitas Sumatera Utara. Marlia, E. 2007. Pengaruh Program

Pendidikan dan Pelatihan

Terhadap Prestasi Karyawan Pada PT. INTI (PERSERO) Bandung. Skripsi diterbitkan. Bandung : Universitas Widyatama.

Menteri Kesehatan RI. 2005. Penyusunan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang

Bidang Kesehatan 2005-2025.

(Online),

(perpustakaan.depkes.go.id:818

0/bitstream/.../KMK1383-0905.pdf). Diakses pada 28 Mei 2016 pukul 13.03

Notoatmodjo.2012. Promosi Kesehatan

dan Perilaku Kesehatan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2011. Penilaian

(7)

25 Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil.

Profil Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2015. Purwanto, Sulistyastuti. 2007. Metode

Penelitian Kuantitatif (Untuk

Administrasi Publik dan

Masalah-Masalah

Sosial).Yogyakarta: Gava

Media.

Purwoastuti, E. Elisabeth S. Walyani. 2015. Perilaku dan Softskills Kesehatan Paduan untuk tenaga

kesehatan (bidan dan perawat).

Yogyakarta : PT. Pustaka Baru. Rahmawati, Putri. 2012. Analisis

Kinerja Pegawai Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012. Tesis diterbitkan. Fakultas

Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia

Rudianti, Y. 2011. Hubungan Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Salah Satu

Rumah Sakit Swasta Surabaya.

Tesis diterbitkan. Depok: Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Siagian, Sondang P. 2012. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Bumi Aksara.

Supriady D. 2013. Studi tentang Kinerja Pegawai Puskesmas kecamatan

Sesayap Hilir Kabupaten

Tidung. Ejurnal Pemerintahan

Intergratif. (online).

(Http://www.scribd.com//mobile /document/282349587//jurnal- studi-tentang-kinerja-pegawai-07-13-13-12-07-16-pdf). Syaryono, M. Amirudin Syarif, Andrian

Noviardy. 2014. Pengaruh

Penilaian Prestasi Kerja

terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Mardiatma Konstruksi

Palembang. Palembang:

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma

Tajuddin, S. 2012. Pengaruh Penilaian Prestasi Karyawan Terhadap Promosi Jabatan Pada PT.

Semen Tonasa Kabupaten

Pangkep. Skripsi diterbitkan.

Makassar: Universitas

Hasanuddin.

Widodo, S. 2014. Manajemen Pengembangan Sumber Daya

Manusia. Yogyakarta: Pustaka

Gambar

Tabel  1.  Distribusi  Karakteristik  Responden  Karakteristik Responden  n  %  Jenis Kelamin        Laki-laki        Perempuan  Umur (tahun)        20-24  25-29  30-34  35-39  40-44  45-49  Pendidikan Terakhir      Sarjana/ S1      Diploma III     SMA/sed
Tabel 3. Hubungan Antara Prestasi Kerja dan Perilaku Kerja dengan Kinerja Pegawai di  Puskesmas Amurang Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 9 menunjukkan bahwa nilai modulus elastis (MOE) papan lantai partikel jenis kayu jati lebih tinggi dari pada jenis sengon pada compaction ratio 1,0 (K1), 1,1 (K2) dan

Strategi pembelajaran aktif tipe student recap dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs TI Batang Kabung, hal ini dapat dilihat dari langkah kegiatan

mechanics; yang dimodelkan pada alur aplikasi adalah Humanity Hero, Beginner’s Luck, Elitism, Narrative, dan Free Lunch. Siswa mulai memilih salah satu karakter

Kheong et al., (2010b) juga melaporkan bahwa penambahan bahan organik berupa TKS secara nyata meningkatkan total biomassa akar kelapa sawit terutama pada kedalaman 30 -

waktu penyusunan skripsi dapat diperpanjang atas persetujuan Dosen Pembimbing dan Ka. Prodi, apabila pada batas waktu perpanjangan belum dapat diselesaikan, kesempatan

Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan verifikasi apakah proses bisnis di UNS tersebut sudah terbebas dari kesalahan dengan menggunakan PetriNets dan memberikan

Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk torispherical.. Spesifikasi

Bulgular çerçevesinde Türkiye'de tür olarak yatay birleşmelerin daha çok tercih edildiği, devralma şeklindeki birleşmelerin daha yoğunlukta olduğu, genel