• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAPPRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAPPRODUKTIVITAS TENAGA KERJA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAPPRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

Anggita Purnama Ningsih (093403059) E-mail : Anggitaolive@gmail.com

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

ABSTRACT

The prupose of this study is to investigate the provision of financial compensation to the company and the productivity achieved by the company and analyze the effect of giving financial compensation on employee productivity in PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya District.The research method used in this descriptive method of analysis with a case study approach, while the data collection techniques through (1) observation and interviews to obtain data and secondary data (2) literature for secondary data. Based on the results of the analysis can be seen that provision of allowancese ach year has increased and emmployee productivity also increased in each year, where as the effect of financial compensation on employee productivity PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya District can be concluced that the administration of employee financial compensation effect productivity. But do not forget the other factors associated with increased employee productivity.

Keywords: Delivery of Financial Compesation and Labor Productivity.

ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian kompensasi finansial yang dikeluarakan perusahaan dan produktivitas yang dicapai oleh perusahaan serta menganalisis mengenai pengaruh pemberian tunjangan terhadap produktivitas tenaga kerja atau karyawan pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus, sedangkan tekhnik pengumpulan data dilakukan melalui (1) observasi dan wawancara untuk mendapatkan data primer dan sekunder. (2) studi pustaka untuk mendapatkan data sekunder. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa pemberian kompensasi finansial setiap tahunnya mengalami peningkatan dan

(2)

produktivitas tenaga kerja atau karyawan juga mengalami peningkatan tiap tahunnya, sedangkan pengaruh pemberian produktivitas tenaga kerja atau karyawannya PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya, dapat disimpulkan bahwa pemberian kompensasi finansial dapat berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja atau karyawan. Tetapi tidak melupakan faktor-faktor lainnya yang berhubungan dengan meningkatkan produktivitas tenaga kerja atau karyawan.

Kata kunci: Pemberian Kompensasi Finansial dan Produktivitas Tenaga Kerja.

PENDAHULUAN

Dalam era persaingan global, keberadaan sumber daya manusia yang handal memiliki peran yang lebih strategis dibandingkan sumber daya yang lain. Sumber daya manusia adalah harta yang paling penting yang dimiliki oleh suatu organisasi, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci bagi keberhasilan suatu organisasi tersebut.

Sadar akan pentingnya sumber daya manusia bagi kelangsungan hidup dan kemajuan suatu perusahaan, maka suatu perusahaan harus memberikan perhatian khusus pada faktor produksi ini dan sudah sewajarnya pemilik perusahaan memandang sumber daya manusia lebih dari sekedar aset perusahaan dan menjadikan mitra dalam berusaha. Dan salah satu alasan utama seseorang bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seseorang akan bekerja secara maksimal agar mendapatkan kompensasi yang sesuai.

Menurut Panggabean (2004:76) kompensasi digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu :

“Pemberian kompensasi dapat diberikan dalam berbagai bentuk, baik itu finansial maupun nonfinansial. Kompensasi finansial ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Kompensasi finansial langsung terdiri atas gaji/upah dan insentif (komisi dan bonus). Sedangkan kompensasi finansial tidak langsung dapat berupa berbagai macam fasilitas dan tunjangan. Kompensasi nonfinansial terdiri atas pekerjaan dan lingkungan kerja, seperti tugas-tugas yang menarik, tantangan baru yang menarik, pengakuan, rasa pencapaian, kerabat kerja yang menyenangkan, lingkungan kerja yang nyaman dan sebagainya.”

(3)

Kompensasi ini memegang peranan penting dan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja. Pemberian kompensasi finansial ini dilakukan dalam upaya merangsang semangat kerja karyawan sehingga pada akhirnya diperoleh produktivitas kerja yang tinggi.

Salah satu perusahaan yang memberikan kompensasi finansial kepada karyawannya adalah PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya.

PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi dan penjualan air bersih yang mempunyai komitmen untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya, sesuai dengan Visi dan Misi yang dimiliki oleh PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya.Kompensasi finansial yang diberikan perusahaan ini berupa gaji, insentif dan tunjangan melengkapi kebutuhan karyawan tersebut. Dalam peraturan pemerintah nomor 26 tahun 2001 telah diatur masalah penggajian berdasarkan pangkat dan golongan, sedangkan untuk kompensasi lain seperti pemberian insetif diatur oleh masing-masing instansi. Selain memberikan kompensasi finansial berupa penggajian , perusahaan ini juga memberikan insentif yang sesuai dengan hasil kerja karyawannya. Pemberian insetif ini sebagai timbal balik jasa yang diberikan dengan tujuan agar karyawan lebih termotivasi dalam menjalankan kewajibannya sebagai seorang pekerja. Dan pelengkap kebutuhan bagi karyawan, perusahaan ini memberikan pelayanan tunjangan yang didalamnya terdiri dari tunjangan kesehatan, tunjangan transportasi dan tunjangan keluarga (cuti, liburan).

Fenomena yang terjadi dalam pelaksanaan pemberian Kompensasi finansial di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yang dirasakan oleh para karyawannya telah berjalan dengan baik, namun pihak perusahaan belum mengetahui sepenuhnya bagaimana pengaruh program pemberian kompensasi finansial yang dilakukan terhadap produktivitas kerja karyawan.

Sejauhmana pengaruh pemberian kompensasi finansial terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya, merupakan suatu hal yang menarik untuk diteliti sebab jika kompensasi finansial yang diberikan kepada karyawan tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktivitas tenaga kerja, maka kompensasi finansial yang diberikan tersebut merupakan suatu pemborosan. Sebaliknya jika pemberian kompensasi finansial memiliki pengaruh yang berarti

(4)

terhadap produktivitas tenaga kerja, maka kompensasi finansial diberikan tidak sia-sia dan tepat sasaran.

Pemberian kompensasi finansial yang dilakukan perusahaan terhadap karyawannya diharapkan mampu memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik, disiplin dan penuh tanggung jawab sehingga produktivitas kerja karyawan meningkat.

TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai:

1. Untuk mengetahui bagaimana Kompensasi Finansial pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya.

2. Untuk mengetahui bagaimana produktivitas tenaga kerja pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pengaruh Kompensasi Finansial terhadap produktivitas tenaga kerja pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan studi kasus. Metode deskriptif adalah mengumpulkan data, menganalisissecara kritis atas data-data tersebut dan menyimpulkannnya berdasarkan fakta-fakta pada masa penelitian berlangsung atau pada masa sekarang.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah produktivitas tenaga kerja (Y) dan yang menjadi variabel independendalam penelitian ini adalah kompensasi finansial (X).

(5)

OPERASIONALISASI VARIABEL

Tabel 3.1

OperasionalisasiVariabel

“Pengaruh Kompensasi Finansial terhadap Produktivitas Tenaga Kerja”

Variabel Konsep variable Indikator Ukuran Skala

Kompensasi Finansial ( X )

Kompensasi finansial artinya kompensasi yang diwujudkan dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan (Mondy, R.W;2008).

Kompensasi finansial implementasinya dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:

a. Direct Financial Compensation (kompensasi finansial langsung) Kompensasi finansial langsung adalah pembayaran berbentuk uang yang karyawan terima secara langsung dalam bentuk gaji/upah, bonus dan komisi. b. Kompensasi Finansial tidak langsung

(tunjangan) meliputi seluruh imbalan finansial yang tidak termasuk dalam kompensasi finansial langsung. Kompensasi jenis ini meliputi

sekumpulan besar imbalan yang biasanya diterima secara tidak langsung

olehkaryawan - Gaji pokok - Bonus/ insentif - Tunjangan Rp Rasio Produktivita s Tenaga Kerja ( Y )

Merupakan fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. ( Mulyadi, 2001:467) - Produktivitas = output input hasil produksi

jam kerjax tenaga kerja

(6)

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang aktual merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan dalam suatu penelitian. Teknik yang digunakan penulis untuk memperoleh data sebagai berikut:

1. Penelitian lapangan

Menurut Sugiyono,(2011:224) penelitian lapangan Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melihat langsung ketempat objek penelitian dengan tujuan untuk mengecek kebenaran data teoritis, studi lapangan dilakukan dengan carasebagaiberikut:

a. Wawancara

Dilakukan dengan tanya jawab langsung mengenai masalah yang diteliti dengan perusahaan yang terkait untuk mendapatkan kejelasan tentang masalah yang diteliti.

b. Observasi

Teknik mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian, hal ini dilakukan agar penulis dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai objek penelitian.

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dngan cara mengumpulkan semua data-data untuk penelitian lebih lanjut,dan data-data yang sudah terkumpul disimpan untuk penelitian berikutnya.

2. Studi kepustakaan

Yaitu suatu tehnik yang digunakan untuk mencari berbagai informasi teoritis yang dapat dijadikan atau landasan teori yang dapat mendukung keberhasilan penelitian.

TEKNIK ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PENGUJIAN HIPOTESIS

Dalam analisis ini ada dua variabel penelitian pertama variabel bebas (independen variabel) yaitu Kompensasi Finansial (X) dan variabel terikat (dependen variabel) yaitu Produktivitas Tenaga Kerja (Y).

(7)

Adapun paradigma penelitian dalam gambar sebagai berikut:

Gambar 3.2

Hubungan Struktur antara Variabel X dan Variabel Y

Berdasarkan paradigma penelitian diatas, maka penulis menggunakan alat analisis sebagai berikut :

a. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana yaitu untuk menguji hubungan fungsional antara variabel X (Kompensasi Finansial) dengan variabel Y (Produktivitas Tenaga Kerja) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan yang dikemukakan Sudjana (2005:315) dengan rumus :

Ŷ = a + bX

Dengan nilai a dan b dapat dicari dengan menggunakan rumus:

Sumber: Sudjana (2005:315

Sumber: Sudjana (2005:315) Keterangan :

X = Kompensasi Finansial (variabel bebas) Y = Produktivitas Tenaga Kerja (variabel terikat) a = Konstanta

b = Koefesien arah regresi yang menunjukkan seberapa besar Kompensasi Finansial terhadap Produktivitas Tenaga Kerja n = jumlah ukuran sampel yang diambil

X Y

(8)

b. Analisis Koefesien Korelasi Sederhana

Koefesien korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara Variabel X (Kompensasi Finansial) dengan Variabel Y (Produktivitas Tenaga Kerja), erat tidaknya hubungan tersebut dinyatakan dengan rumus r (koefesien korelasi) menurut Sudjana (2005:369) sebagai berikut:

Sumber: Sudjana (2005:315) Keterangan:

r = korelasi koefisien

X = Variabel dependen (Kompensasi Finansial)

Y = Variabel independen (Produktivitas Tenaga Kerja) n = Banyaknya sampel

Adapun pedoman untuk penafsiran terhadap koefisien korelasi dapat dilihat pada Tabel 1.2berikut:

Tabel 3.3

Tafsiran Tentang Pengaruh Koefisien Korelasi

Interval Korelasi Tingkat Hubungan

0,00 - 0,19 0,20 – 0,39 0,40 – 0,59 0,60 – 0,79 0,80 – 1,00 Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Tinggi Sekali Sumber : Sugiyono (2005:)

c. Analisis Koefesien Determinasi

Analisis koefesien determinasi merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk mengetahui besarnya persentase (%) pengaruh variabel bebas (Pengaruh Kompensasi Finansial) terhadap variabel terikat (Produktivitas Tenaga Kerja), dengan rumus menurut Sudjana (2005:369) sebagai berikut:

Sumber :Sudjana (2005:369)

(9)

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi R = Koefisien korelasi

RANCANGAN HIPOTESIS

Untuk mengetahui apakah variabel X dan variabel Y berkorelasi atau tidak, maka dalam menguji hipotesis penelitian perlu dilakukan berbagai langkah-langkah yaitu sebagai berikut:

1) Penetapan Hipotesis Penelitian

Ho : = 0 Kompensasi Finansial berpengaruh tidak signifikan terhadap

Produktivitas Tenaga Kerja.

Ha: Kompensasi Finansial berpengaruh signifikan terhadap

Produktivitas Tenaga Kerja.

2) Uji Signifikasi

Untuk menguji signifikasi dari koefisien korelasi dengan menggunakan rumus menurut Sugiyono (2005:377):

Sumber Sugiyono (2005:377) Keterangan:

t = nilai uji t

r = nilai koefisien korelasi n = periode waktu

3) Kriteria Hasil Uji Hipotesis

Terima Ho bila berarti Kompensasi Finansial tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja.

Terima Ha atau tolak Ho bila , Kompensasi Finansial

berpengaruh secara signifikan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja. 4) Penarikan Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian diatas,penulis akan melakukan analisis baik bersifat kuantatif maupun kualitatif.Analisis tersebut akan membahas

(10)

pengaruh KompensasiFinansial terhadap Produktivitas Tenaga Kerja. Kemudian hasil analisisini akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang telah ditetapkan diterima apa ditolak.

PEMBAHASAN

Kompensasi Finansial pada PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya

Pemberian kompensasi finansial yang terjadi di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, tujuan perusahaan dalam meningkatkan biaya kompensasi finansial dari tahun ke tahun adalah agar para karyawan lebih termotivasi dalam bekerja, yang nantinya akan berdampak pada peningkatan produktivitas tenaga kerja karyawan itu sendiri.

Berikut ini adalah uraian dari biaya pemberian kompensasi finansial yang telah dikeluarkan oleh PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya adalah sebagai berikut:

1. Tahun 2004 biaya pemberian kompensasi finansial di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar Rp. 5.931.826.906

2. Tahun 2005 biaya pemberian kompensasi finansial di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar Rp. 6.207.526.822, naik 4,64% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan kebutuhan hidup para karyawan, yang di tuntut adanya peningkatan dalam pemberian kesejahteraan tersebut, agar para karyawannya tetap menjadikan kinerja dalam kerjanya juga semakin meningkat.

3. Tahun 2006 biaya pemberian kompensasi finansial di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar Rp. 6.563.616.816 , naik 5,73% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah karyawan dan berbagai macam kebutuhan yang dibutuhkan karyawannya agar dapat menutupi kebutuhan yang semakin menigkat pula dan dengan adanya peningkatan dalam pemberian kompensasi finansial tersebut maka akan dapat menjadikan salah satu motivasi agar selalu meningkatkan proritas kerja menjadi nomor satu dan konsentrasi pada pekerjaan bisa menjadi lebih baik.

4. Tahun 2007 biaya pemberian kompensasi finansial di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar Rp .6.957.682.695,naik 6,01% dari tahun

(11)

sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah karyawan dan berbagai macam kebutuhan yang dibutuhkan karyawannya agar dapat menutupi kebutuhan yang semakin meningkat pula dan dengan adanya peningkatan dalam pemberian kompensasi finansial tersebut maka akan dapat menjadikan salah satu motivasi agar selalu meningkatkan proritas kerja menjadi nomor satu dan konsentrasi pada pekerjaan bisa menjadi lebih baik.

5. Tahun 2008 biaya pemberian kompensasi finansial di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar Rp .7.495.144.718, naik 7,72% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan kebutuhan hidup para karyawannya yang dituntut adanya peningkatan dalam pemberian kesejahteraan tersebut agar para karyawannya tetap menjadikan kinerja dalam kerjanya juga semakin meningkat.

6. Tahun 2009 biaya pemberian kompensasi finansial di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar Rp .7.957.826.906, naik 6,17% dari tahun sebelumnya.Peningkatan ini terjadi disebabkan oleh peningkatan jumlah karyawan dan berbagai macam kebutuhan yang dibutuhkan oleh karyawannya agar dapat menutupi kebutuhan yang semakin meningkat pula dan dengan adanya peningkatan dalam pemberian kompensasi finansial tersebut maka akan dapat salah satu motivasi agar selalu meningkatkan prioritas kerja menjadi nomor satu dan kosentrasi pada pekerjaan bisa menjadi lebih baik.

7. Tahun 2010 biaya pemberian kompensasi finansial di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar Rp.8.542.919.804, naik 7,35% dari tahun sebelumnya.

8. Tahun 2011 biaya pemberian kompensasi finansial di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar Rp .9.209.081.694, naik 7,79% dari tahun sebelumnya.

9. Tahun 2012 biaya pemberian kompensasi finansial di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar Rp. 9.940.621.814, naik 7,94% dari tahun sebelumnya.

Besarnya biaya kompensasi finansial di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

(12)

Tujuan perusahaan dalam meningkatkan kompensasi finansialdari tahun ke tahun yang terdiri dari gaji, bonus atau insentif dan tunjangan adalah agar karyawan lebih termotivasi, lebih fokus dalam bekerja, lebih bertanggung jawab dalam pekerjaannya, sehingga berdampak baik kepada produktivitas tenaga kerja atau karyawannya.

Dengan dilakukannya peningkatan kompensasi finansial dari tahun ke tahun perusahaan mengharapkan adanya peningkatan produktivitas tenaga kerja atau karyawan.

Produktivitas Tenaga Kerja PDAM Tirta SukapuraKabupaten Tasikmalaya

Produktivitas tenaga kerja atau karyawan didapat dengan membandingkan hasil produksi dengan total jam kerja dikali jumlah tenaga kerja.

Berikut ini adalah tabel 4.7 produktivitas tenaga kerja atau karyawan pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya.

Tabel 4.7

Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja atau Karyawan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya

Kurun Waktu 2004 Sampai Dengan 2012

No Tahun Jumlah Karyawan per tahun Total Jam Kerja pertahun (dalam jam) Hasil Produksi Produktivitas Tenaga Kerja

(rupiah per jam)

1. 2004 284 1586 8.952.280.491 19.875,23 2. 2005 285 1586 11.063.822.846 24.476,94 3. 2006 287 1586 12.400.986.182 27.244,02 4. 2007 288 1586 17.317.680.599 37.913,52 5. 2008 289 1586 18.951.004.554 41.345,78 6. 2009 291 1586 19.614.989.166 42.500,29 7. 2010 293 1586 20.506.126.709 44.127,86 8. 2011 295 1586 21.898.474.468 46.806,61 9. 2012 266 1586 31.545.054.185 74.773,28

Berikut ini adalah uraian produktivitas tenaga kerja atau karyawan pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya :

1. Tahun 2004 produktivitas tenaga kerja atau karyawan di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar Rp 19.875,23 per jam.

(13)

2. Tahun 2005 produktivitas tenaga kerja atau karyawan di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar Rp 24.476,94 per jam, dimana mengalami peningkatan sebesar 23,15% dari tahun sebelumnya. Dengan kinerja karyawan yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat luas maka dapat mempengaruhi pola penjualan air karena dapat memberikan kenyamanan dalam menyikapi segala kekurangan yang diungkapkan oleh para pelanggan

3. Tahun 2006 produktivitas tenaga kerja atau karyawan di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar Rp 27.244,02 per jam, dimana mengalami peningkatan sebesar 11,30% dari tahun sebelumnya. Setelah dijalankannya berbagai macam perbaikan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat memberikan kualitas pelayanan yang semakin baik serta kualitas airnya yang terjamin kebersihannya. Maka masyarakat lainnya akan semakin tertarik untuk memakai jasa PDAM.

4. Tahun 2007 produktivitas tenaga kerja atau karyawan di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar Rp 37.913,52 per jam, dimana mengalami peningkatan sebesar 39,16% dari tahun sebelumnya. Pada tingkat yang semakin bisa menjadikan konsumen sebagai faktor utama dalam pencapaian produktivitas yang diharapkan semakin meningkat, karena dengan adanya peningkatan pada kualitas kerja karyawan yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik sehingga konsumen akan merasa puas dan akan selalu meningkatkan permintaan akan kebutuha air yang pada dasarnya merupakan salah satu kebutuhan pokok.

5. Tahun 2008 produktivitas tenaga kerja atau karyawan di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar Rp 41.345,78 per jam, dimana mengalami peningkatan sebesar 9,10% dari tahun sebelumnya. Pada tingkat yang semakin bisa menjadikan konsumen menjadi faktor utama dalam pencapaian produktivitas yang diharapkan semakin meningkat, karena dengan adanya peningkatan pada kualitas kerja karyawan yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik sehingga konsumen akan merasa puas dan akan selalu meningkatkan permintaan akan kebutuhan air yang pada dasarnya merupakan salah satu kebutuhan pokok.

6. Tahun 2009 produktivitas tenaga kerja atau karyawan di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar Rp 42.500,29 per jam, dimana mengalami peningkatan sebesar 2,80% dari tahun sebelumnya.

(14)

7. Tahun 2010 produktivitas tenaga kerja atau karyawan di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar Rp 44.127,86 per jam, dimana mengalami peningkatan sebesar 3,83% dari tahun sebelumnya.

8. Tahun 2011 produktivitas tenaga kerja atau karyawan di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar Rp 46.806,61 per jam, dimana mengalami peningkatan sebesar 6,07% dari tahun sebelumnya.

9. Tahun 2012 produktivitas tenaga kerja atau karyawan di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar Rp 74.773,28 per jam, dimana mengalami peningkatan sebesar 9,57% dari tahun sebelumnya.

Dari tabel uraian diatas dapat diketahui bahwa produktivitas tenaga kerja atau karyawan pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya setiap tahunnya mengalami peningkatan. Peningkatan produktivitas karyawan tersebut salah satunya dipengaruhi olen pemberian kompensasi finansial yang terdiri dari gaji, insentif atau bonus dan tunjangan yang diberikan kepada karyawannya.

Pemberian kompensasi finansial ini mempengaruhi faktor kestabilan karyawan dalam bekerja seperti memberikan motivasi agar karyawan semangat, disiplin, serta memberi tanggung jawab pada karyawan terhadap pekerjaannya.

Namun, peningkatan produktivitas karyawan tersebut tidak berjalan dengan stabil. Dapat dilihat pada persentase kenaikan produktivitas karyawan pada setiap tahunnya yang terkadang mengalami peningkatan cukup tinggi terkadang juga mengalami peningkatan yang rendah.

Maka perusahaan harus lebih meningkatkan lagi produktivitas tenaga kerja atau karyawan tersebut, agar hasilnya lebih sesuai dengan pemberian kompensasi finansial yang telah dikeluarkan.

Pengaruh Pemberian Kompensasi Finansial Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya

Untuk mengetahui pengaruh kompensasi finansial terhadap produktivitas tenaga kerja PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya dapat diketahui dengan menggunakan analisis kuantitatif. Hasil pengolahan data diperoleh dari laporan keuangan tahun 2004 sampai dengan 2012 yang bersumber dari PDAM Tirta Sukapura

(15)

Kabupaten Tasikmalaya. Kemudian dari pengolahan data terlampir pada lampiran, dengan menggunakan program SPSS versi 16.00.

Pada hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kompensasi finansial dengan produktivitas tenaga kerja memiliki hubungan fungsional yang ditunjukkan dengan persamaan regresi yang diperoleh yaitu Y= -4,449E6 + 3,279 X . Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa konstanta (a) adalah -4,449E6 yang artinya adanya peningkatan kompensasi finansial yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja sebesar -4,449E6, sedangkan nilai b sebesar 3,279 yang bernilai positif. Maka menunjukkan hubungan yang searah artinya setiap terjadi kenaikan kompensasi finansial satu satuan (Rp1), maka kenaikan produktivitas tenaga kerja mengalami kenaikan sebesar Rp 3,279 pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya.

Selain itu juga, dapat diketahui nilai koefesien korelasi dengan menggunakan perhitungan SPSS. Maka dapat diperoleh nilai koefesien korelasi antara variabel X (Kompensasi Finansial) dan varibel Y (Produktivitas Tenaga Kerja) sebesar 0,926. Nilai korelasi tersebut bila mengacu pada interprestasi nilai korelasi menunjukkan hubungan sangat kuat dan berarah positif karena nilai r adalah positif artinya jika ada kenaikan varibel X (Kompensasi Finansial) akan menyebabkan varibel Y (Produktivitas Tenaga Kerja) mengalami kenaikan.

Setelah mengetahui sifat dan derajat hubungan antara kompensasi finansial dan produktivitas tenaga kerja, kemudian akan dihitung seberapa besar pengaruh kompensasi finansial terhadap produktivitas tenaga kerja dengan menggunakan Koefesien Determinansi. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS dapat diperoleh nilai koefesien determinasi sebesar 85,7%. Sedangkan sisanya sebesar 14,3% yang dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti seperti sikap mental, disiplin kerja, biaya pendidikan, biaya pelatihan, manajemen, lingkungan, sarana kerja dan tekhnologi menurut Moekijat (2001).

Untuk menguji tingkat signifikan pengaruh kompensasi finansial terhadap produktivitas tenaga kerja dilakukan Uji t, dari hasil perhitungan SPSS diperoleh t hitung sebesar 6,001 dan T tabel sebesar 1,895, maka t hitung > t tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05) dan derajat kebebasan atau df = 9 – 2 = 7. Atau dapat dilihat dari nilai signifikansi hasil SPSS yang diperoleh sebesar 0,001 dimana nilainya lebih kecil dari (α= 0,05) yang artinya bahwa Kompensasi Finansial di PDAM

(16)

berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja atau Karyawan. Atau bahwa dengan semakin tingginya pemberian Kompensasi Finansial maka akan semakin tinggi pula kinerja Produktivitas Tenaga Kerja. Namun bila pemberian Kompensasi Finansialnya di PDAM mengalami penurunan maka Produktivitas Tenaga Kerja akan menurun pula. Oleh karena itu, pemberian kompensasi financial tersebut yang diberikan kepada karyawan harus diolah secara efektif dan efesien agar stabil dan tepat sasaran.

Dengan demikian hal ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Didik Nurtasdikin (2007) bahwa insentif berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Dan juga penelitian yang dilakukan oleh Asriyanti Amrullah (2007) bahwa kompensasi finansial dan non finansial berpengaruh signifikn dan simultan terhadap kinerja karyawan.Selain itu, hal ini searah dengan teori Malayu S.P.Hasibuan (2009) yang menyatakan bahwa pemberian kompensasi finansial dapat meningkatkan semangat kerja dan diharapkan dapat meningkatkan pula produktivitas tenaga kerja karyawan.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Biaya kompensasi finansial pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya selama periode 2004-2012mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dimana biaya kompensasi finansial ini terdiri dari gaji, bonus atau insentif dan tunjangan.

2. Produktivitas tenaga kerja atau karyawan pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya selama periode 2004-2012 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini sejalan dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan, yaitu dengan menaikannya kompensasi finansial yang dikeluarkan perusahaan setiap tahunnya, produktivitas karyawan pun mengalami peningkatan tiap tahunnya.

3. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa kompensasi finansial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya.

(17)

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh pemberian kompensasi finansial terhadap produktivitas tenaga kerja, maka beberapa saran yang dapat diberikan:

1. Bagi perusahaan

Bagi perusahaan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya. Dalam pemberian kompensasi finansial hendaknya mempertahankan kondisi yang stabil dan dapat mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sebab hal ini pula yang akan berpengaruh pada produktivitas tenaga kerja atau karyawan diperusahaan. Tetapi ada faktor lain yang dapat mempengaruhi pada kondisi tertentu yang dapat mengubah kondisi para tenaga kerja diluar penelitian yaitu sikap mental,disiplin kerja, biaya pendidikan, biaya pelatihan, manajemen, lingkungan, sarana kerja dan tekhnologi perusahaan itu sendiri. Semakin baik dalam kondisi-kondisi tersebut maka semakin baik pula peluang produktivitas yang ada di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya.

2. Bagi Para Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya ini menunjukan bahwa kompensasi finansial mempunyai pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa kompensasi finansial dapat meningkatkan semangat kerja dan diharapkan dapat meningkatkan pula produktivitas tenaga kerja (Malayu, S.P. Hasibuan, 2009). Bagi para peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama (kompensasi finansial) disarankan agar menggunakan indikator yang berbeda sampelnya diperbanyak sehingga dapat dilihat apakah hasil yang didapat akan sama atau berbeda, sehingga dapat menjadi perbandingan.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Panggabean, Mutiara S. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kedua. Bogor Selatan : Ghalia Indonesia.

Samsuddin, Sadili. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama. Bandung : Pustaka Setia.

Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen. Buku Dua. Jakarta : Salemba Empat.

Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kelima. Yogyakarta : PT. BPFE.

Mulyadi. 2004. Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi Ketiga. Cetakan Ketiga. Jakarta : Salemba Empat.

Mondy, R. Wayne, Robert M. Noe and Shane R. Premeaux. 1993. Human Resource Management. Fifth Edition. Massachusetts : Allyn and Bacon.

Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan Kelima. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Mulyadi.2006. Akuntasi Biaya. Edisi 6, STIE YPKN. Yogyakarta Mursyidi.2008. Akuntansi Biaya.Bandung : Refika Adi Tama

Ravianto J, 2000. Produktivitas dan Manajemen.Jakarta : Bumi Aksara

Payaman J. Simajuntak 2001. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. FEUI. Jakarta.

Sadono Sukirno, 2000.Pengantar Teori Ekonomi Makro.Edisi kedua.Jakarta: PT.Raja Grafindo.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pembinaan cabang olahraga panjat tebing di FPTI Kota Surabaya mempunyai persentase 79% dengan kategori baik. Hal ini

1) Penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan bahwa Periklanan, Promosi Penjualan, Public Relation, Personal Selling, Direct Seliing dan Gaya Hidup (life style) mempunyai

Pembaruan hukum Islam berarti gerakan ijtihad menetapkan hukum yang mampu men- jawab permasalahan dan perkembangan baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu penge- tahuan dan

Setelah merangkai rangkaian sensor level air, sensor sensor tegangan dan sensor arus lebih, pada sub bab ini akan membahas rangkaian yang terhubung dengan Arduino.

Setengah dari keseluruah sampel yang didapatkan yaitu 18 sampel memiliki kadar mikroalbumin urin berkisar antara 30 mg / L - 300 mg / L atau yang disebut sebagai

Menurut Prawirosentono (1999), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang

Kekerasan, tren nilai pada jenis pengujian sebelumnya kembali berulang dimana nilai kekerasan bagian batang bawah luar lebih unggul dibandingkan bagian batang lainnya ( Gambar

Pada gambar 4.12 terlihat bahwa jika kadar hardener yang ditambahkan kurang dari 10% akan terdapat masalah cat memudar dan tergores, sedangkan jika kadar hardener