• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah Belerang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah Belerang"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

A. Pengertian Belerang

Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Belerang merupakan unsur non-logam yang tidak berasa. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfida dan sulfat. Belerang adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam 2 asam amino.

Belerang adalah unsur kimia bukan logam yang muncul dalam berbagai bentuk dan senyawa. Hal ini digunakan secara luas di banyak industri, seperti ion, seperti sulfida dan sulfat. Selain memiliki aplikasi industri, belerang juga merupakan bagian penting dari semua organisme hidup, dan juga digunakan sebagai sumber makanan oleh beberapa bakteri, seperti yang ditemukan di sekitar ventilasi hidrotermal.

Ada beberapa sengketa ejaan belerang. Di Amerika Serikat, dan banyak negara lain, kata itu adalah ” sulfur.” Di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris British, nama ini lebih sering dieja sebagai sulphur.

Meskipun kedua ejaan diakui sebagai yang benar, “sulfur” sebenarnya lebih secara etimologis yang benar, yang mencerminkan akar kata Latin. Dalam upaya untuk membakukan ejaan, sebagian besar ahli kimia mencoba untuk menggunakan “f”.

Dalam bentuk murni, belerang memiliki sejumlah alotrop. Unsur alotropik adalah unsur yang dapat memiliki sejumlah struktur murni; karbon adalah unsur alotropik terkenal, muncul dalam bentuk berlian dan batu bara.

Sebagian besar alotrop belerang adalah kristal dalam struktur, meskipun salah satu lainnya terbuat dari plastik secara alami. Yang paling terkenal muncul, dalam bentuk kristal berbau kuning yang juga agak rapuh. Banyak orang yang terkejut mengetahui bahwa belerang tidak berbau; aroma telur busuk yang terkait dengan unsur ini sebenarnya hidrogen sulfida, senyawa belerang yang berbahaya.

(2)

Unsur yang sangat reaktif digunakan dalam sejumlah aplikasi termasuk pembuatan obat mesiu, insektisida, dan resep. Hal ini juga bagian dari proses vulkanisasi karet, dan itu adalah dasar untuk senyawa yang digunakan seperti asam sulfat. Di alam, belerang dapat ditemukan dalam senyawa seperti galena dan cinnabar, dan juga mungkin muncul dalam deposit murni, terutama di sekitar gunung berapi dan mata air mineral.

B. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Belerang a. Sifat Fisik Belerang

Nama, Lambang, Nomor atom sulfur, S, 16

Deret kimia non-metals

Golongan, Periode, Blok 16, 3, p

Penampilan Kuning lemon

Massa atom 32.065 (5) g/mol

Konfigurasi elektron [Ne] 3s2 3p4

Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 6 Ciri-ciri fisika

Fase solid

Massa jenis (sekitar suhu kamar) (alpha) 2.07 g/cm³ Massa jenis (sekitar suhu kamar) (beta) 1.96 g/cm³ Massa jenis (sekitar suhu kamar) (gamma) 1.92 g/cm³ Massa jenis cair pada titik lebur 1.819 g/cm³

Titik lebur 388.36K

(115.21 °C, 239.38 °F)

(3)

Titik didih 717.8K

(444.6 °C, 832.3 °F)

Titik kritis 1314 K, 20.7 MPa

Kalor peleburan (mono) 1.727 kJ/mol

Kalor penguapan (mono) 45 kJ/mol

Kapasitas kalor (25 °C) 22.75 J/

(mol·K) Ciri-ciri atom

Struktur kristal Orthorhombic

Bilangan oksidasi −1, ±2, 4, 6

(strongly acidicoxide) Elektronegativitas 2.58 (skala Pauling) Energi ionisasi (detail) ke-1: 999.6 kJ/mol ke-2: 2252 kJ/mol ke-3: 3357 kJ/mol Jari-jari atom 100pm

Jari-jari atom (terhitung) 88pm

Jari-jari kovalen 102pm

Jari-jari Van der Waals 180pm

Resistivitas listrik (20 °C) (amorphous) 2×1015 Ω·m

Konduktivitas termal (300 K) (amorphous)

(4)

Modulus ruah 7.7 GPa

Skala kekerasan Mohs 2.0

Nomor CAS 7704-34-9

b. Sifat Kimia Belerang

Belerang merupakan unsur khalkogen. Keelektronegativannya lebih rendah dari keelektronegativan oksigen, senyawa ini menunjukkan derajat ion yang lebih rendah dan kenaikan derajat kekovalenan ikatan dan akibatnya derajat ikatan hydrogennya menjadi lebih kecil. Unsur belerang mempunyai banyak alotrop seperti S2, S3, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S18, dan S… yang menecerminkan kemampuan katenasi atom belerang. Elektronegativitas atom belerang = 2.58 (skala pauling) dan jari-jari atomnya = 100 pm.

C. Proses Pembuatan Belerang

Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan. Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya membuang belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.

Proses Ekstraksi

Proses untuk mengekstraksi belerang dijelaskan sebagai berikut.

1) Proses Frasch.

Cadangan bawah tanah belerang biasanya terdapat pada kedalaman antara 150-750 m dan tebalnya kira-kira 30 m. Pipa berdiameter 20 cm dimasukkan hingga ke dasar endapan belerang. Pipa lain yang lebih kecil,

(5)

berdiameter 10 cm dan lebih pendek dimasukkan dalam pipa pertama. Pipa terakhir, bediameter 2,5 cm dimasukkan ke dalam pipa kedua. Pipa terakhir mempunyai panjang setengah dari pipa pertama (lihat gambar di bawah ini).Mula-mula air bersuhu 165oC dialirkan ke bawah melalui pipa

pertama. Air panas ini akan melelehkan belerang di sekitarnya dan mendorong cairan belerang naik melalui pipa. Air bertekanan tinggi dipompa melalui pipa yang paling kecil, menghasilkan buih bermassa jenis kecil yang akan naik ke permukaan tanah melewati pipa berukuran sedang. Buih ini mengandung belerang, udara, dan air. Di permukaan tanah, campuran ini didinginkan dan menghasilkan kristal belerang berwarna kuning dari cairannya yang berwarna ungu. Kristal belerang dihancurkan dengan dinamit menjadi pecahan yang berukuran lebih kecil sehingga mudah diangkut ke tempat lain.

2. Proses Claus.

Pada proses Claus, mula-mula gas alam dialirkan dalam etanol amin, HOCH2CH2NH2 dan terjadi reaksi: HOCH2CH2NH2(l) +

H2S(g) ⇆HOCH2CH2NH3+ + HS- Setelah dipisahkan, campuran kemudian

dipanaskan sehingga H2S dilepaskan sebagai gas. Gas ini kemudian

dicampur dengan gas oksigen untuk membakar sepertiga H2S menjadi gas

SO2 dan air. Gas SO2 bereaksi dengan H2S sisa membentuk belerang dan

air. 2H2S + 3O2→ 2SO2 + 2H2O4H2S + 2SO2 → 6S + 4H2O

3. Pemanasan Pirit.

Pirit dipanaskan tanpa udara akan menyebabkan dekomposisi S22- menjadi belerang dan FeS. FeS2 → FeS + S

D. Senyawa Belerang 1. Asam sulfat

Senyawa belerang yang penting adalah asam sulfat. Asam sulfat banyak digunakan dalam industri pupuk, detergen, bahan peledak, obat-obatan, zat pewarna, plastik, pembersih minyak bumi, pembersih logam dari

(6)

karat, dan menetralkan basa. Ada dua macam proses untuk membuat asam sulfat, yaitu proses kamar timbale dan proses kontak.

a. Pembuatan

1) Pembuatan Asam Sulfat (Proses Kontak)

Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak industri lainnya yang berdasarkan reaksi kesetimbangan yaitu pembuatan asam sulfat yang dikenal dengan proses kontak. Reaksi yang terjadi dapat diringkas sebagai berikut:

a. Belerang dibakar dengan udara membentuk belerang dioksida b. Belerang dioksida dioksidasi lebih lanjut menjadi belerang

trioksida.

c. Belerang trioksida dilarutkan dalam asam sulfat pekat membentuk asam pirosulfat.

d. Asam pirosulfat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat pekat.

2) Pembuatan H2SO4 dengan proses kamar timbal

Proses kamar timbale sudah digunakan lebih kurang 200 tahun yang lalu. Proses tersebut menggunakan ruang reactor yang dinding nya dilapisi timbale (Pb), oleh sebab itu dinamakanproses kamar timbale. Dalam ruang itu, dihasilkan H2SO4. Lapisan Pb akan bereaksi dengan H2SO4membentuk endapan atau lapisan tipis PbSO4 yang menahan reaksi lebih lanjut denganH2SO4.

Bahan dasar pembuatan H2SO4tersebut adalah belerang yang dibakar, membentuk gas SO2. Gas SO2 yang bertemperatur tinggi kemudian direaksikan dengan uap nitrogen dioksida yang berfungsi sebagai katalisator dan selanjutnya digunakan untuk membuat gas SO3. Selanjutnya gas SO3 dimasukkan atau dipompakan kedalam kamar timbale dan direaksikan dengan air, membentuk H2SO4.

b. Sifat

Asam sulfat bukanlah oksidator yang sangat kuat, namun merupakan dehydrator yang sangat kuat bagi karbohidrat dan zat organik lainnya, sering kali memecahkan senyawa karbohidrat menjadi unsur karbon.

(7)

Sifat korosif asam sulfat dapat merusak benda-benda dari logam, karena logam akan teroksidasi baik dengan asam sulfat encer maupun pekat. Asam sulfat pekat dapat menarik molekul air dari senyawa-senyawa lain dalam proses dehidrasi.

Biasanya asam sulfat dipikirkan hanya sebagai asam saja, namun sesungguhnya asam sulfat dapat bereaksi menurut lima cara yang berbeda, yaitu sebagai suatu asam, pengering terhadap air, pengoksidasi, agen sulfonasi dan sebagai suatu basa.

2. Hidrogen sulfida

a. Kejadian dan pembuatan

Hidrogen sulfida terdapat dalam kuantitas yang besar dalam gas alam. Dalam labolatorium, hydrogen sulfida biasa disediakan dengan cara mereaksikan besi (II) sulfida dengan asam klorida encer .

b. Sifat-sifat hidrogen sulfide  Sifat fisika

Hidrogen sulfida merupakan gas yang tidak berwarna, baunya tajam. Bila konsentrasi di udara hingga 10 ppm menyebabkan kematian.

 Sifat kimia

a) Sebagai asam

Merupakan asam lemah. Bila terdpat ion-ion hidroksil akan terbentuk hidrogen sulfida dan sulfida.

b) Sebagai pereduksi

Hidrogen sulfida terbakar di udara dan menghasilkan belerang, namun belerang akan terbakar dan terbentuk belerang dioksida.

3. Sulfida

Sulfida logam kurang bersifat ion daripada oksidanya. Hidrolisis sulfida bersifat parsial pada kedaan dingin, namun pada pendidihan menjadi sempurna karena gas hydrogen sulfida yang terbentuk cepat menguap. Sebagian besar sulfida-sulfida logam bersifat kovalen, dan tidak larut dalam air .

(8)

4. Belerang oksida a. Belerang dioksida

 Pembuatan

Belerang dioksida ketika ada belerang yang terbentuk diudara. Dalam labolatorium, dihasilkan melalui reaksi suatu sulfit dengan asam sulfat encer, atau hydrogen sulfit dengan asam kuat encer .  Sifat fisika

Merupakan gas yang tidak berwarna, baunya menusuk . Titik didihnya -10 OC dan mencair pada suhu 2 OC dengan tekanan 3 atm.  Sifat kimia

Bila dilarutkan dalam air, sebagian kecil dari yang larut bereaksi membentuk asam sulfit. Belerang dioksida yang berada diudara merupakan sumber hujan asam.

b. Belerang trioksida  Pembuatan

Dibuat dengan melewatkan campuran belerang dioksida dan oksigen melalui katalisator platina apad suhu + 400 OC, kemudian dikondensasikan sebagai padatan putih.

 Sifat fisika

Belerang trioksida bberapa berbentuk polimetrik .  Sifat kimia

Merupakan oksida asam yang kuat. Berubah menjadi asap ketika udara lembab, dan bereaksi secara keras dengan air membentuk asam sulfat.

E. Manfaat Belerang

Belerang murni yang ditemukan dari sumber alam biasanya tidak memiliki rasa, tidak menimbulkan bau, memiliki bentuk yang padat, warna kekuningan dan tidak memiliki sifat larut dalam air. Belerang juga tidak bisa menjadi penghantar listrik dan tidak bisa bereaksi dengan logam emas. Sumber belerang yang masih berada dalam alam biasanya akan membentuk senyawa lain dengan mineral bukan logam.

(9)

 Belerang akan menimbulkan warna biru jika terbakar karena akan membentuk sulfat dioksida dan menimbulkan bau yang sangat menyengat

 Belerang yang masih dalam bentuk bongkahan tidak akan bisa larut dalam air  Belerang bisa menjadi polimer khusus jika dipanaskan diatasr suhu 200

derajat celcius

 Belerang murni dapat ditemukan di bagian kerak bumi, lapisan pertambangan maupun dalam laut

 Sumber air panas yang mengandung belerang sering dipercaya menjadi tempat untuk menyembuhkan beberapa penyakit seperti penyakit kulit dan juga terapi kecantikan. Sebenarnya ada banyak manfaat belerang dalam kehidupan kita sehari-hari yang tidak pernah kita sadari, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Komponen Produksi Pupuk

Belerang yang ditemukan secara langsung dari sumber alam memang tidak dapat digunakan secara langsung. Belerang harus dirubah dalam bentuk asam sulfat dengan metode proses pembakaran khusus. Setelah itu asam sulfat bisa menjadi campuran pembuatan beberapa jenis pupuk pertanian seperti ammonium sulfat dan fosfat. Hal ini seperti manfaat batubara sebagai barang tambang yang digunakan dalam industri pupuk.

2. Campuran Bahan Pewarna

Belerang memiliki warna asli kuning cerah dan bau yang sangat menyengat. Belerang ini bisa diolah menjadi asam asam sulfat yang bisa menjadi komponen bubuk utama dalam zat pewarna. Beberapa jenis pewarna yang memakai asam sulfat adalah pewarna untuk produk tekstil, pewarna kimia untuk plastik dan semua benda kimia lain yang dipakai untuk industri seperti serat dan kertas.

(10)

3. Belerang untuk Produksi Asam Sulfat

Produksi asam sulfat biasanya mempergunakan manfaat oksigen, untuk proses pemberian lapisan pada tambang belerang. Hal ini akan membuat belerang bisa diolah menjadi bahan khusus yang bisa dimanfaatkan untuk komponen bahan kimia pada beberapa industri seperti tekstil, produk kimia dan bahan peledak.

4. Bahan Pembuatan Korek Api

Bubuk belerang yang mengandung asam sulfat ternyata menjadi bahan pokok dalam pembuatan korek api. Proses ini akan membuat lapisan bubuk belerang memiliki warna yang lebih gelap dan mengkilap serta bisa memicu panas tinggi yang menyebabkan munculnya api. Kemudian, manfaat hutan yang menghasilkan kayu pinus, digunakan sebagai batang korek apinya.

5. Produksi Kembang Api

Kembang api pada dasarnya dibuat dengan struktur bahan seperti bahan peledak atau mesiu. Belerang menjadi komponen utama yang telah dirubah menjadi bubuk peledak. Prinsip produksi bahan ini sama seperti pembuatan korek api dan telah dimodifikasi menjadi beberapa bentuk agar menimbulkan bunyi dan nyala percikan api yang cepat padam. Sifat dari bahan bubuk belerang ini sangat mudah terbakar dan meledak.

6. Pembuatan Natrium Tiosulfat

Manfaat belerang juga menjadi bahan utama dalam pembuatan natrium tiosulfat. Produksi bahan ini digunakan untuk beberapa industri seperti industri pupuk pertanian, bahan kimia dan produk tekstil. Belerang

(11)

yang masih murni akan diolah dengan proses penambahan beberapa senyawa natrium sehingga menghasilkan turunan berupa natrium tiosulfat. 7. Belerang dalam Proses Industri Karet

Proses pengolahan karet murni membutuhkan belerang untuk membentuk karet agar mudah dibentuk. Pembakaran yang dihasilkan dari belerang mampu membuat panas yang cukup tinggi sehingga karet hitam yang diproduksi bisa menjadi lebih elastis dan mudah dibentuk. Proses ini bahkan sudah dilakukan dengan bahan belerang murni tanpa pengolahan. 8. Bahan Utama Disinfektan

Produk disinfektan untuk tanaman pertanian memang sangat bermanfaat untuk para petani. Produk ini bisa mencegah timbulnya hama penyakit dan mencegah kerusakan pada pertanian. Bahkan produk disenfektan juga bisa menyuburkan tanaman. Manfaat belerang digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan produk disinfektan, yang telah diolah dengan penambahan senyawa natrium dan asam sehingga bisa menjadi pupuk cair.

9. Bahan Pembersih Air

Manfaat air bersih, sangat penting bagi kehidupan, dan belerang juga bisa merubah karakteristik air. Air yang keruh dan mengandung berbagai jenis bibit kuman juga bisa dinetralkan dengan belerang. Namun belerang yang digunakan dalam sistem pengolahan air, yang sudah dibentuk menjadi sulfat. Produk ini memiliki warna yang putih mirip seperti bentuk kristal.

(12)

Beberapa perusahaan pengolahan air sering memakai produk ini untuk melarutkan kotoran dan mengendapkan lapisan kotoran pada bagian bawah permukaan air sehingga didapatkan air murni yang lebih bersih. 10.Campuran Bahan Kosmetik

Selama ini, banyak yang mengetahui ekstrak manfaat buah-buahan atau sayuran yang digunakan dalam bahan kosmetik. Namun produk yang mengandung belerang sering dipakai sebagai bahan kosmetik atau produk perawatan kecantikan. Belerang mengandung senyawa yang dapat membunuh kuman penyebab jerawat, virus penyebab kudis dan penyakit kulit lain.

Bahkan belerang juga mengandung zat keratolitik sehingga bisa membunuh bakteri atau jamur penyebab panu, kudis dan kurap.

11. Pengobatan Penyakit

Manfaat belerang ternyata juga terbukti untuk mengobati beberapa jenis penyakit seperti luka luar, luka terbakar, ambeien, dan penyakit tulang. Pemakaian belerang untuk mengobati beberapa jenis penyakit ini sebaiknya dilakukan dengan prosedur khusus. karena belerang tidak boleh dipakai sebagai obat dalam atau obat yang masuk ke saluran pencernaan. 12.Campran Bahan Pembuatan Aspal

Belerang menjadi salah satu komponen dalam produksi aspal. Aspal yang didapatkan secara langsung dari sumber alam belum bisa dipakai dan harus melewati tahap pengolahan. Belerang memiliki sifat yang bisa membuat lapisan aspal menjadi lebih elastis, bersifat mengikat dan

(13)

meningkatkan kualitas aspal agar lebih tahan lama dalam aplikasinya dalam pembuatan jalan raya.

13.Diguanakan dalam Produksi Baja

Salah satu produksi baja adalah dalam bentuk biji baja dan diolah menjadi berbagai macam komponen yang lebih kecil. Proses pengolahan baja membutuhkan panas khusus yang sangat tinggi dan bahkan mencapai sekitar 1500 derajat celsius. Dalam hal ini belerang memiliki peran untuk memberikan panas maksimal dengan beberapa sumber panas lain seperti manfaat timah atau minyak bumi.

Campuran bubuk belerang juga, dibuat untuk membuat baja agar mudah dibentuk menjadi komponen yang lebih kecil.

14. Campuran Pembuatan Beton

Produksi bahan beton pada awalnya hanya memakai bahan batu, semen, pasir dan beberapa senyawa pengikat lapisan material. Saat ini, pengembangan belerang juga digunakan untuk campuran pembuatan beton. Manfaat belerang yang sudah dibentuk dalam sulfat akan dimasukkan dalam pengolahan beton saat memasuki proses panas khusus.

Lapisan beton yang mengandung belerang terbukti sangat aman untuk lingkungan, tahan terhadap berbagai jenis cuaca, memiliki tingkat kekerasan yang lebih tinggi dan tahan lama.

15. Komponen Produk Rumah Tangga

Belerang juga menjadi komponen bahan pengikat yang sangat penting pada beberapa produk rumah tangga. Manfaat belerang yang sudah dirubah menjadi senyawa sulfat berperan dalam pembentukan warna untuk cat dinding dan cat kayu. Selain itu, produk sulfat juga digunakan dalam industri produksi sabun cuci.

(14)

Belerang yang berasal dari dalam tanah ternyata juga diserap oleh tanaman sebagai bahan makanan khusus. beberapa jenis tanaman sayuran, buah dan ganggang juga membutuhkan zat belerang untuk membuat produksi asam amino essensial. Asam amino esensial membantu tumbuhan buah dan sayur agar bisa menciptakan zat protein dalam daun, batang dan buah.

Sementara manusia membutuhkan tanaman ini sebagai sumber makanan dan asupan nutrisi manfaat sayur-sayuran yang sehat. Jadi belerang juga penting untuk memenuhi gizi manusia.

17. Manfaat Belerang Bagi Ekonomi Sosial

Belerang menjadi salah satu unsur alam yang tersedia melimpah dari alam. Proses pengolahan belerang dari sumber alam hingga menjadi berbagai macam komponen melibatkan banyak industri. Dalam hal ini belerang juga memberikan pengaruh besar dalam menyediakan lapangan pekerjaan, meningkatkan status ekonomi sebuah negara dan menyejahterakan seluruh manusia.

Belerang memiliki peran yang sangat penting untuk membantu menyediakan kebutuhan bagi manusia dan seluruh mahluk hidup. Menjaga kelestarian lingkungan adalah salah satu wujud nyata, untuk menjaga sumber daya alam termasuk sumber belerang. Belerang akan memberikan manfaat yang sangat besar untuk kehidupan manusia dan bahkan tidak pernah kita sadari secara langsung.

F. Penyebaran Belerang

Menurut Sumarti (2010), sampai saat ini baru diketahui 6 provinsi di Indonesia yang menyimpan tambang belerang, yaitu :

1. Jawa barat : Gunung Tangkuban Perahu, Danau Putri, Galunggung, Ceremai, Telaga bodas

2. Jawa tengah : Gunung Dieng

3. Jawa timur : Gunung Arjuno, Gunung Welirang, Gunung Ijen. 4. Sumatera utara : Gunung Namora

(15)

6. Maluku : Pulau Damar

Dari total jumlah sulfur yang diproduksi tersebut, sekitar 70-85% digunakan untuk pembuatan asam sulfat. Sedangkan asam sulfat banyak digunakan untuk industri pupuk (37%), industri bahan kimia (18%), industri bahan warna (8%), pulp dan kertas (7%), besi baja, serat sintetis, minyak bumi dan lain-lain.

Kawah Ijen merupakan penghasil belerang utama di Indonesia dibandingkan dengan wilayah lain (Sumarti, 2010). Menurut pengelola Taman Nasional Alas Purwo, dimana Taman Nasional tersebut membawahi antara lain kawasan Kawah Ijen, menyebutkan bahwa sedikitnya 14 ton belerang ditambang tiap harinya. Sementara itu berdasarkan analisa BPPTK, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyebutkan bahwa nilai tersebut hanya sekitar 20% dari potensi yang sesungguhnya disediakan oleh alam. Sudah bisa membayangkan ? Jika masih kurang, masih ada satu fakta lagi tentang potensi belerang. Menurut Kelompok Program Teknologi Informasi Pertambangan (2005), apabila pengolahan belerang dilakukan dengan cara sublimasi, maka belerang merupakan bahan tambang yang TIDAK TERBATAS.

Referensi

Dokumen terkait