• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Kimia Anorganik 2 Kromium Aurum (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Kimia Anorganik 2 Kromium Aurum (1)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KIMIA ANORGANIK 2 VANADIUM, KROMIUM, DAN AURUM

Disusun Oleh : Kelompok 7

1. Siti Zulichatun 4311413005 /2013 2. Lia Inarotut Darojah 4311413021 / 2013 3. Titisari Henggar Kinasih 4311413034 / 2013 4. Asnia Yulinda Utami 4311413040 / 2013

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok ini dengan baik. Makalah ini di susun berdasarkan tugas dari mata kuliah Kimia Anorganik 2 yang diampu oleh Ibu Nuni Widiarti, S.Pd, M.Si. Makalah ini di susun dengan penuh perjuangan dan kerjassama antar anggota kelompok.

Dengan ini kami persembahkan sebuah makalah dengan judul ”Kromium, Vanadium dan Aurum “. Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terimaksih kepada Ibu Nuni Widiarti, S.Pd, M.Si selaku Dosen pengampu kimia Anorganik 2. Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat. Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penyusun mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna perbaikan makalah ini.

Semarang, 16 Juni 2015

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan masalah... 1

1.3. Tujuan ... 1

1.4.Manfaat Penulisan... 1

BAB II PEMBAHASAN... 3

2.1.Vanadium (V)... 3

2.2. Kromium (Cr)... 8

2.3. Aurum (Au)... 16

BAB 1V PENUTUP... 16

4.1. Kesimpulan... 21

4.2. Saran... 21

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Vanadium mempunyai kenampakan sinar cemerlang, cukup lunak hingga mudah dibentuk seperti pembuluh, mempunyai titik leleh 1915 oC dan titik didih 3350 oC. Vanadium dalam kerak bumi diduga sekitar 136 ppm, merupakan unsure transisi terbanyak kelima setelah besi, titanium, mangan, dan zirconium. Sebagian besar Vanadium digunakan sebagai zat additive baja.

Kromium merupakan logam massif berwarna putih perak, dan lembek jika murni dengan titik leleh kira-kira 1900 oC dan titik didih kira-kira 2690 oC. Beracun, tetapi masih digunakan dalam berbagai bidang. Logam ini sangat tahan terhadap korosi. Manfaat utama kromium yaitu sebagai pelapis logam atau baja. Selain itu, lapisan kromium juga menghasilkan warna yang mengkilap sehingga memberikan manfaat tambahan yaitu sebagai fungsi dekoratif.

Emas atau Aurum mempunyai nilai potensial reduksi yang tinggi sehingga terdapat dalam keadaan bebas di alam. Dapat diperoleh dari proses ekstraksi bijihnya dengan melibatkan senyawa sianida. Emas digunakan dalam kehidupan manusia sebagai investasi, perhiasan, serta digunakan dalam bidang kesehatan dan kecantikan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana logam vanadium, kromium, dan aurum dijelaskan dan bagaimana cara mendapatkannya?

2. Bagaimana sifat-sifat dari Vanadium, Kromium, dan Aurum? 3. Bagaimana persenyawaan dari Vanadium, Kromium, dan Aurum? 4. Bagaimana kegunaan Vanadium, Kromium dan Aurm dalam kehidupan? 1.3 Tujuan

1. Mengetahui logam Vanadium, kromium dan aurum serta cara mendapatkannya 2. Mengetahui sifat-sifat dari Vanadium, Kromium, dan Aurum

3. Mengetahui persenyawaan dari Vanadium, Kromium, dan Aurum

(5)

1.4 Manfaat

Mahasiswa dapat mengetahui mengenai logam Vanadium, Kromium, dan Aurum.

(6)

1. Vanadium

1.1 Sejarah Vanadium

Pada tahun 1831, ahli kimia Swedia, Niel Grabiol Sefstrom menemukan unsur baru dalam bijih besi di Swedia. Unsur itu dinamakannya Vanadium seperti dewi Vanadis yang berarti cantik menawan. Tahun 1865 Roscor dan Thorpe menemukan unsur ini berada bersama tembaga dan lapisan bawah batu pasir dari cheshire. Senyawa vanadium tersebar melimpah dalam kerak bumi. Beberapa mineral vanadium yang menonjol adalah :

1. Vanadite : 3 Pb3(VO4)2 . PbCl2

2. Carnotite : K2O . 2UO3 . V2O53H2O

3. Patronite : V2S5 . 3CuS2

Vanadium juga terdapat dalam tanah liat, batu-batuan, batu bara, dan minyak mentah dengan kadar kecil.

Nomor atom :23

Massa atom : 50,9414 g/mol Densitas : 6,1 g/cm pada 20°C Titik lebur : 1910 °C

Titik didih : 3407 °C

Isotop : 5

Energi ionisasi pertama : 649,1 kJ/mol Energi ionisasi kedua : 1414 kJ/mol Energi ionisasi ketiga : 2830 kJ/mol Energi ionisasi keempat : 4652 kJ/mol

(7)

1. Vanadium adalah unsur langka, lunak, dan berwarna abu-abu putih yang ditemukan dalam mineral tertentu dan digunakan terutama untuk menghasilkan paduan logam. 2. Tahan terhadap korosi karena memiliki lapisan pelindung oksida di permukaannya. 3. Tidak pernah ditemukan secara murni di alam, melainkan terdapat bersenyawa pada

sekitar 65 mineral yang berbeda.

4. Terbentuk pada endapan mengandung karbon seperti minyak mentah, batubara, dan pasir tar.

5. Dalam biologi, atom vanadium merupakan komponen penting beberapa enzim, terutama nitrogenase vanadium yang digunakan oleh beberapa mikroorganisme nitrogen.

1.3 Ekstraksi Vanadium

Cara mendapatkan vanadium diantaranya dengan cara ekstraksi dari beberapa senyawa, yaitu :

a. Dari vanadite

Ekstraksi dari bijih ini melibatkan beberapa tahap : 1. Pemisahan PbCl2

Bijih direaksikan dengan HCl pekat, PbCl2 akan mengendap,

dioxovandium chlotida (VO2Cl) tetap dalam larutan.

2. Pembuatan V2O5

Setelah PbCl2 dipisahkan, larutan ditambah NH4Cl dan dijenuhkan

dengan NH3, sehingga terbentuk NH4VO3 yang bila dipanaskan akan

terbentuk V2O5.

3. Reduksi V2O5

V2O5 direduksi dengan Ca pada 900 – 950 º C untuk memperoleh

vanadium murni ( Mardenand – Rich, 1927 ). b. Dari carnotite

1. Pembuatan sodium orthovanadate

Carnotite dicairkan dengan Na2CO3, masa cair yang diperoleh diekstraksi

dengan air untuk mengendapkan Fe(OH)3, larutan dipekatkan dan

didinginkan maka didapat Na3VO4.

(8)

Larutan yang berisi Na3VO4 diberi NH4Cl dan dijenuhkan dengan NH3,

sehingga terbentuk NH4VO3 (amonium metavanadate), yang dipanaskan

untuk mendapatkan V2O5.

3. Reduksi V2O5

Dengan cara Mardenand-Rich diperoleh logam vanadium murni. 1.4 Pembuatan Logam

Logam ini sangat sulit diperoleh dalam keadaan murni sebab titik cair yang tinggi dan reaktivitas terhadap O2, N2 dan C pada suhu tinggi. Vanadium ± 99 % dapat

diperoleh dengan mereduksi V2O5 dengan Al (proses thermit). Vanadium murni

diperoleh dengan mereduksi VCl3 dengan Na atau dengan H2 pada suhu 900 º C. VCl3

diperoleh dari reaksi V2O5 dengan S2Cl2 pada 300 º C. Reduksi VCl4 dengan Mg dapat

memperoleh 99,3 % vanadium.

1.5 Aliase Vanadium 1. Ferro vanadium 2. Cupro vanadium

Keduanya dibuat dengan mereduksi vanadium oksida yang dicampur dengan oksida logam Fe atau Cu dengan karbon .dalam electric furnace.

3. Nikelo vanadium, dibuat dengan pemanasan campuran V2O5 + NiO.

4. Obalto vanadium, dibuat dengan mencampur endapan (dari reaksi larutan Na-vanadate dengan cobalto sulphate) dengan Na2CO3 dalam

electric furnace.

1.6 Penggunaan Vanadium

 Sebagian besar vanadium (sekitar 80 %) digunakan sebagai ferrovanadium atau sebagai aditif baja.

 Campuran vanadium dengan aluminium dan titanium digunakan dalam mesin jet dan rangka pesawat.

 Paduan vanadium dengan baja digunakan dalam as roda, poros engkol, roda gigi, dan komponen penting lainnya.

 Paduan vanadium juga digunakan dalam reaktor nuklir karena logam ini memiliki kemampuan penyerapan neutron yang rendah.

(9)

1.7 Senyawa-senyawa Vanadium

Vanadium membentuk senyawa dengan bilangan oksidasi +5, +4, +3 dan +2. senyawa dengan bilangan oksidasi rendah merupakan reducing agent, bersifat unik dan berwarna.

1. Senyawa V+5 (yang tidak berwarna) direduksi dengan reduktor yang sesuai terjadi perubahan sebagai berikut :

VO3-

→ VO+2 → V+3 → V+ a. Vanadium pentoksida, V2O5.

Dibuat dari :

 Oksidasi / pemanggangan logam atau oksidanya dengan bilangan oksidasi rendah V2O5 sebagai hasil akhir.

 Hidrolisa VOCl3.

 Pemanasan amonium vanadate.

Penggunaan :

 Sebagai katalis dalam oksidasi SO2 → SO3 dalam pembuatan asam

sulfat.

Sebagai katalis dalam oksidasi alkohol dan hidrogenasi olefin.

b. Vanadium pentaflourida, VF5.

Senyawa ini dinyatakan sebagai sublimat putih murni. Dibuat dengan pemanasan VF4 dalam lingkungan nitrogen, pada suhu 350°C – 650°C.

Senyawa ini sangat mudah larut dalam air atau pelarut organik. c. Vanadium oxitrikhlorida, VOCl3.

Senyawa ini dibuat dengan melewatkan Cl2 kering pada VO3 yang

dipanaskan. Senyawa ini berwarna kuning bening dengan titik didih 127° C

d. Vanadium pentasulfida, V2S5.

Senyawa ini dibuat dengan memanaskan campuran vanadium trisulfida, dengan sulfur tanpa udara pada 400 ° C. senyawa ini berupa bubuk hitam. 2. Senyawa V+4

(10)

Dibuat dengan pemanasan campuran vanadium trioksida dan vanadium pentoksida tanpa udara dengan jumlah molar yang sama. Senyawa ini berbentuk kristal biru tua, mudah larut dalam asam atau basa.

b. Vanadium titraflourida, VF4.

Dibuat dari reaksi HF anhidrid dengan VCl4. Reaksi berjalan mulai suhu – 28°C dan meningkat secara lambat sampai 0°C. Flourida ini berupa bubuk kuning kecoklatan, larut dalam air membentuk larutan berwarna biru.

3. Senyawa vanadil

Senyawa ini berisi kation vanadil (VO+2) dimana bilangan oksidasinya +4, bersifat unik, berwarna biru. Vanadil klorida dibuat dari hidrolisa VCl4

VCl4 + H2O → VOCl2 + 2HCl Atau dari reaksi V2O5 dengan HCl

V2O5 + HCl → 2VOCl2 +3H2O + Cl2

Senyawa VOCl2 bersifat reduktor kuat yang digunakan secara komersial dalam pewarnaan. Hanya E° dari VO+2/ VO3 adalah – 1 volt.

4. Senyawa V+3

a. Vanadium trioksida, V2O5

Dibuat dengan mereduksi V2O5 dengan hidrogen. V2O3 bersifat basa,

larut dalam asam memberikan ion hezaquo, V(H2O)63+. b. Vanadium halida dan oxihalida

Vanadium triflourida, VF3. 3H2O dibuat bila V2O3 dilarutkan HF. Trihalida yang lain adalah VCl3 dan VBr3, sedang VI3 tidak dikenal. Vanadium oxihalida yang dikenal adalah VOCl dan VOBr. Keduanya tak larut dalam air tetapi larut dalam asam.

5. Senyawa V+2

Senyawa – senyawa V+2 berwarna dan paramagnetik ion V+2 merupakan

(11)

(violet) (hijau) 6. Senyawa V+1, V-1, dan V0

Bilangan oksidasi ini tidak umum, distabilkan oleh ligan asam п. Bilangan oksidasi +1 dijumpai pada senyawa V(CO)6-1.

2. Kromium

2.1 Pengenalan Kromium

Kromium merupakan unsur yang berwarna perak atau abu-abu baja, berkilau, dan keras. Kromium tidak ditemukan sebagai logam bebas di alam. Kromium ditemukan dalam bentuk bijih kromium, khususnya dalam senyawa PbCrO4 yang berwarna merah.

PbCrO4 dapat digunakan sebagai pigmen merah untuk cat minyak.

Semua senyawa kromium dapat dikatakan beracun. Meskipun kromium berbahaya, tetapi kromium banyak digunakan dalam berbagai bidang. Misalnya dalam bidang biologi kromium memiliki peran penting dalam metabolisme glukosa. Dalam bidang kimia, kromium Digunakan sebagai katalis, seperti K2Cr2O7 merupakan agen oksidasi dan digunakan dalam analisis kuantitatif. Dalam industri tekstil, kromium digunakan sebagai mordants. Kromium memiliki beberapa istop. Diantara isotop-isotop kromium, ada beberapa isotop kromium yang digunakan untuk aplikasi medis, seperti Cr-51 yang digunakan untuk mengukur volume darah dan kelangsungan hidup sel darah merah.

(12)

sebagai 3Cr+¿¿ dan di dalam suatu molekul yang aktif secara biologis. Walaupun belum sepenuhnya dicirikan, molekul yang aktif secara biologi itu tampaknya ialah suatu kompleks

3+¿

dinikotinatokrom¿ , terkoordinasikan dengan asam-asam amino (mungkin sekali glutation) yang membuat molekul itu stabil (Nasoetion dan Karyadi, 1988). Kromium membantu mengawal tahap gula dalam darah. Ia mungkin juga membantu dalam mengurangkan simptom kelaparan fisiologi dan memainkan peranan dalam mengurai lemak.

2.2 Sifat Logam Kromium

Kromium logam masif, berwarna putih perak, dan jika murni dengan titik leleh kira-kira 1900oC dan titik didih kira-kira 2690oC. Logam ini sangat tahan terhadap korosi, karena reaksi dengan udara menghasilkan lapisan Cr2O3 yang bersifat nonpori sehingga mampu melindungi logam yang terlapisi dari reaksi lebih lanjut. Dengan sifat logam yang tahan korosi, manfaat utama kromium yaitu sebagai pelapis logam atau baja. Selain itu, lapisan kromium juga menghasilkan warna yang mengkilat sehingga memeberikan manfaat tambahan yaitu sebagai fungsi yang dekoratif.

Tabel 1. Sifat Fisik Kromium

(13)

Tabel 3. Sifat Kimia Kromium

2.3 Sumber & Ekstraksi Logam Kromium

Logam kromium relatif jarang, di dalam kerak bumi kandungannya diduga kira-kira hanya 0,0122% atau 122 ppm, lebih rendah daripada vanadium (136 ppm) dan klorin (126 ppm). Sumber kromium yang terpenting dalam perdagangan yaitu bijih kromit (chromite), FeCr2O4 yang etrdapat banyak di Rusia, Afrika Selatan kira-kira 96% cadangan dan Filipina. Sumber lain yang lebih sedikit jumlahnya yaitu krokoit (crocoite), PbCrO4, dan oker kroma (chrome), Cr2O3. Batu-batu permata yang berwarna merah mengandung kelumit kromium sebagai pengotor.

(14)

dengan menggunakan ferosilikon sebagai ganti batubara coke. Hasil paduan Cr-Fe ini dapat digunakan langsung sebagai bahan aditif baja kromium stainless. Persamaan reaksinya yaitu : FeCr2O4 + C 2Cr + Fe + 4CO(g)

Sebagai logamnya, kromium murni dapat diperoleh melalui tahap-tahap berikut. Pertama, bijih kromit dalam lelehan alkali karbonat dioksidasi dalam udara untuk memperoleh natrium kromat, Na2CrO4. Kedua, peluluhan dan pelarutan Na2CrO4 dalam air yang dilanjutkan penegndapan sebagai dikromat, Na2CrO7. Ketiga, reduksi dikromat ini dengan karbon menjadi oksidanya, Cr2O3. Keempat, reduksi Cr2O3 dengan aluminium melalui proses alumino termik atau dengan silikon persamaan reaksi yang terlibat yaitu : FeCr2O4 + 2 Na2CO3 + O2(g) 2 Na2CrO4(aq) + 2CO2(g) + Fe(s)

2 Na2CrO4(aq) + H2O Na2Cr2O7(s) + 2 NaOH Na2Cr2O7 + 2 C Cr2O3 + Na2CO3 + CO(g)

Cr2O3 + 2 Al 2 Cr(l) + Al2O3(s) 2Cr2O3 + 3 Si 4 Cr(l) + 3 SiO2(s)

2.4 Manfaat Kromium

1. Digunakan untuk mengeraskan baja, untuk pembuatan stainless steel, dan untuk membentuk paduan

2. Digunakan dalam plating untuk menghasilkan permukaan yang indah dan keras, serta untuk mencegah korosi.

3. Digunakan untuk memberi warna hijau pada kaca zamrud.

4. Digunakan sebagai katalis. seperti K2Cr2O7 merupakan agen oksidasi dan digunakan dalam analisis kuantitatif dan juga dalam penyamakan kulit

5. Merupakan suatu pigmen, khususnya krom kuning 6. Digunakan dalam industri tekstil sebagai mordants

7. Industri yang tahan panas menggunakan kromit untuk membentuk batu bata dan bentuk, karena memiliki titik lebur yang tinggi, sedang ekspansi termal, dan stabil struktur Kristal

(15)

8. Dibidang biologi kromium memiliki peran penting dalam metabolisme glukosa 9. digunakan untuk aplikasi medis, seperti Cr-51 yang digunakan untuk mengukur

volume darah dan kelangsungan hidup sel darah merah.

10. digunakan sebagai pigmen merah untuk cat minyak, khususnya senyawa PrCrO4 11. digunakan dalam pembuatan batu permata yang berwarna. Warna yan kerap

digunakan adalah warna merah, yang diperoleh dari kristal aluminium oksida yang kedalamnya dimasukkan kromium.

12. Bahan baku dalam pembuatan kembang api. Hal ini diperoleh dari Hasil pembakaran amonium dikromat, (NH4)2Cr2O7, yang berisi pellet dari raksa tiosianat (HgCNS). 13. Penggunaan utama kromium adalah sebagai paduan logam seperti pada stainless

steel, chrome plating, dan keramik logam.

14. Chrome plating pernah digunakan untuk memberikan lapisan keperakan seperti cermin pada baja.

15. Kromium digunakan dalam metalurgi sebagai anti korosi dan pemberi kesan mengkilap.

16. Selain itu, logam ini juga digunakan pada pewarna dan cat, untuk memproduksi batu rubi sintetis, dan sebagai katalis dalam pencelupan dan penyamakan kulit.

2.5 Senyawaan Kromium 2.5.1 Oksida Kromium

Oksida kromium bersama ion yang penting seperti Cr2O3 (hijau), CrO3- (merah tua), CrO2 (merah kehitaman) yang sangat bermanfaat karena bersifat feromagnetik sehingga sangat baik dalam pembuatan pita rekaman magnetik seperti pita kaset atau video. Seperti halnya pada oksida vanadium, sifat basa oksida hdroksida kromium menurun atau sifat asam naik dengan naiknya tingkat oksidasi. Oleh karena itu, Cr2O3

dan Cr (OH)3 bersifat amfoterik seperti halnya oksida dan hidroksida alumunium.

Sedangkan CrO3 bersifat asam karena Cr (VI) mempunyai jari-jari ionik pendek dan

rapatan muatan tinggi sehingga mempunyai kecenderungan yang lebih besar sebagai akseptor elektron sehingga bersifat asam.

a. Kromium (III) Oksida

(16)

Diperoleh dari dekomposisi termal amonium dikromat

b. Kromium (VI) Oksida

Kromium (IV) oksida mengadopsi struktur rantai unit-unit tetrahedral CrO4 yang bersekutu pada salah satu sudutnya. Kromium (IV) oksida diperoleh dari penambahan asam sulfat pada larutan pekat alkali dikromat.

c. Kromium (IV) Oksida

Kromium (IV) oksida diperoleh dari reduksi CrO3 secara hidrotermal dengan

persamaan reaksi sebagai berikut:

2.5.2 Garam Kromium a. Kromium (II) atau kromo

Kromium (II) oksida dan juga hidroksidanya tidak banyak dikenal. Tetapi garamnaya seperti Kromium (II) atau kromo seperti halida dan sulfat dalam larutan air dikenal sebagai ion [ Cr(H2O)6]²† berwarna biru namun sangat mudah teroksidasi menjadi Cr †. Sifat mudah teroksidasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghilangkanᶾ adanya kelumit gas oksigen. Oleh karena itu, baik proses sintesis Cr (II) dalam larutan nya maupun penyimpanannya harus diusahakan terlindung dari udara dan dilakukan dalam perlindungan atmosfer nitrogen.

Senyawa Cr (II) dapat diperoleh dari reaksi logam kromium dengan asam non oksidator seperti HCl atau asam sulfat encer.

b. Garam Kromium (III) atau kromi

K2Cr2O7 (aq) + H2SO4 (aq) → 2 CrO3 (s) + K2SO4 (aq) + H2O (l)

(NH4)2Cr2O7 → Cr2O3 (s) + N2 (g) + 4H2O (g)

CrO3 (s) + H2 (g) → CrO2 (s) + H2O (l)

(17)

Garam kromium (III) dalam larutan biasa dinyatakan sebagai ion [Cr(H2O)6] † berwarna violet. Beberapa senyawa garam kromium (III) yang terkenalᶾ diantaranya CrCl3.6H2O, Cr2 (SO4)2.18 H2O dan tawas kromium.

Untuk CrCl3.6H2O sebagai senyawa kompleks terdapat 3 macam isomer hidrat yang masing –masing mempunyai warna yang khas yaitu:

- Anhidrat violet [Cr(H2O)6][Cl3]

- Monohidrat hijau pucat [Cr(H2O)5Cl][Cl].H2O

- Dihidrat hijau tua [Cr(H2O)4Cl2][Cl].2H2O dimana masing- masing mempunyai bilangan koordinasi enam

c. Garam kromium (VI)

Garam kromium (VI) merupakan turunan dari CrO3 yang dapat dijumpai dalam bentuk 2 macam senyawa yang sangat terkenal yaitu kromat kuning dengan struktur tetrohedron dan dikromat merah orange dengan struktur dua tetrohedron yang bersekutu pada salah satu titik sudutnya (atom O).

Oleh karena itu, baik kromat maupun dikromat dapat dibuat dengan bahan dasar yang sama yaitu dengan melarutkan oksida CrO3 dalam air dimana ion kromat agak

sedikit mendominasi. Jika ditambahkan basa alkali seperti NaOH maka berdasarkan reaksi keseimbangan kromat – dikromat dapat dikristalkan Na2CrO4. Jika ditambah

Na2SO4 maka yang terjadi adalah pengendapan Na2Cr2O7.

Sebagai peranan oksidator dikromat merupakan oksidator kuat pada penambahan asam tetapi dikromat bukan oksidator yang baik dalam suasana basa.

Ion kromat dalam larutannya diendapkan oleh ion-ion Ag†, Pb²† dan Ba²† sebagai garam kromat yang berwarna kuning.

d. Garam Kromil Klorida

Reaksi antara CrO3 dengan HCl membentuk senyawa okso halida yaitu kromil

klorida ( CrO2Cl2) berupa cairan merah tua dengan titik didih 117° C.

Kromil klorida juga dapat langsung diperoleh dari kalium dikromat yang dicampur dengan natrium klorida kemudian mereaksikan campuran tersebut dengan asam sulfat.

17

Cr2O7²¯ (aq) + 14 H3O (aq) + 6e ↔ 2Cr † (aq) + 21 Hᶾ 2O (l) E °= +1,33 V

CrO4²¯ (aq) + 4 H2O (aq) + 3e ↔ Cr (OH)3(s) + 5 OH (aq) E °= -0,13 V

Ag† (aq) + CrO4²¯ (aq) ↔ Ag2CrO4(s)

CrO3 (s) + 2 HCl ( aq) → CrO2Cl2 + H2O (l)

(18)

Reaksi tersebut dapat dipakai untuk menguji adanya ion klorida karena bromida dan iodida tidak membentuk senyawa homolog. Pada pemanasan perlahan dan hati-hati uap merah tua kromil klorida yang beracun dapat dipisahkan dan ditampung kemudian akan terkondensasi sebagai cairan merah gelap. Jika cairan ini ditambahkan kedalam larutan basa akan terhidrolisis menjadi kromat kuning.

3 Aurum

Emas merupakan elemen yang dikenal sebagai logam mulia dan komoditas yang sangat berharga sepanjang sejarah manusia. Elemen ini memiliki nomor atom 79 dan nama kimia aurum atau Au. Emas termasuk golongan native element, dengan sedikit kandungan perak, tembaga, atau besi. Warnanya kuning keemasan dengan kekerasan 2,5-3 skala Mohs. Bentuk kristal isometric octahedron atau dodecahedron. Specific gravity 15,5-19,3 pada emas murni. Makin besar kandungan perak, makin berwarna keputih-putihan.

3.1 Kelimpahan

Di alam, emas umumnya ditemukan dalam bentuk logam bebas yang terdapat di dalam retakan-retakan batuan kwarsa dan dalam bentuk batuan mineral, hal ini disebabkan karena tingginya nilai potensial reduksi emas..Emas juga ditemukan dalam bentuk emas aluvial yang terbentuk karena proses pelapukan terhadap batuan-batuan yang mengandung emas (gold -bearing rocks). Kelimpahan relatif emas di dalam kerak bumi diperkirakan sebesar 0,004 g/ton, termasuk sekitar 0,001 g/ton terdapat di dalam perairan laut .

3. 2 Sifat-sifat Emas Sifat Fisika Emas

(19)

o Fase : Padat

o Massa jenis : (sekitar suhu kamar)19.3 g/cm³ o Massa jenis : cair pada titik lebur 17.31 g/cm³ o Titik lebur : 1337.33 K (1064.18 °C, 1947.52 °F) o Titik didih : 3129 K (2856 °C, 5173 °F)

o Kalor peleburan : 12.55 kJ/mol o Kalor penguapan : 324 kJ/mol

o Kapasitas kalor : (25 °C) 25.418 J/(mol·K)

o Warna kuning berkilauan tetapi boleh juga berwarna seperti delima atau hitam o Emas juga merupakan logam yang paling boleh tempa dan dimulurkan. · Sifat Kimia Emas

1. Emas murni sangat mudah larut dalam KCN, NaCN, dan Hg (air raksa).

2. Emas merupakan unsur siderophile (suka akan besi), dan sedikit chalcophile (suka akan belerang). Karena sifatnya ini maka emas banyak berikatan dengan mineral-mineral besi atau stabil pada penyangga besi (magnetit/hematit).

3. Emas biasanya dialoikan dengan logam yang lain untuk menjadikannya lebih keras.Emas merupakan elektrik yang baik, dan tidak dipengaruhi oleh udara dan kebanyakan reagen.

4. Emas tulen mengandungi antara 8% dan 10% perak, tetapi biasanya kandungan tersebut lebih tinggi. Aloi semula jadi dengan kandungan perak yang tinggi dipanggil elektrum. Apabila kuantiti perak bertambah, warnanya menjadi lebih putih dan ketumpatan tentunya berkurangan.

5. Aloi dengan kuprum menghasilkan logam kemerahan, aloi besi berwarna hijau, dan aloi aluminum berwarna ungu

6. Keadaan pengoksidaan emas yang biasa termasuk +1 dan +3.

(20)

Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu: endapan primer dan endapan plaser.

Emas terdapat di alam dalam dua tipe deposit, pertama sebagai urat (vein) dalam batuan beku, kaya besi dan berasosiasi dengan urat kuarsa. Lainnya yaitu endapan atau placer deposit, dimana emas dari batuan asal yang tererosi terangkut oleh aliran sungai dan terendapkan karena berat jenis yang tinggi. Emas native terbentuk karena adanya kegiatan vulkanisma, bergerak berdasarkan adanya thermal atau adanya panas di dalam bumi, tempat tembentukan emas primer, sedangkan sekudernya merupakan hasil transportasi dari endapan primer umum disebut dengan emas endapan flaser, sedangkan asosiasi emas atau emas bersamaan hadir dengan mineral silikat, perak, platina, pirit dan lainnya.

Metode pengolahan emaspun telah bermacam macam, mulai dari amalgamasi hingga bioleaching. Aktivitas penambangan juga mulai menggunakan pemisahan emas dengan pengotor menggunakan metode gravitasi melalui pendulangan (panning) dan gelundung (trommel) dan masih banyak yang lainnya. Pengolahan batuan emas yang saat ini banyak digunakan dalam skala kecil adalah dengan menggunakan mesin tromol (glundung) namun berbagai kekurangan masih banyak terdapat dalam sistem perolehan logam emas tersebut. Karena perolehan logam yang rendah ini disebabkan karena berbagai hal, namun yang paling utama adalah batuan emas yang diproses sebagian besar masih terbungkus / berasosiasi dengan logam-logam lain ataupun mineral sulfida, sehingga tak mampu untuk teramalgasi tanpa adanya bantuan proses kimiawi.

3.4 Kegunaan

(21)

mengagumkan. Karena itu, logam mulia ini bukan hanya menarik perhatian para perajin perhiasan dan pialang di bursa logam berharga tapi juga para peneliti kedokteran modern. 2. Emas tulen terlalu lembut untuk kegunaan biasa, oleh karena itu logam ini ditambahkan kekerasannya dengan mengaloikannya bersama perak (argentum), tembaga (kuprum) dan logam-logam lain. Emas dan berbagai jenis aloi emas biasanya digunakan dalam pembuatan barang kemas, dan juga sebagai pertukaran perdagangan dalam banyak negara.

3. Senyawa emas yang paling banyak adalah auric chloride dan chlorauric acid, yang terakhir banyak digunakan dalam bidang fotografi untuk membuat tinta dan bayangan perak.

4. Emas memiliki 18 isotop; 198Au dengan paruh waktu selama 2.7 hari dan digunakan untuk terapi kanker dan penyakit lainnya.

3.5 Persenyawaan Emas

Emas membentuk berbagai senyawa kompleks, tetapi hanya sedikit senyawa anorganik sederhana. Emas (I) oksida, Au2O, adalah salah satu senyawa yang stabil dengan tingkat oksidasi +1, seperti halnya tembaga, tingkat oksidasi +1 ini hanya stabil dalam senyawa padatan, karena semua larutan garam emas (I) mengalami disproporsionasi menjadi logam emas dan ion emas (III) menurut persamaan reaksi : 3Au+(aq) → 2Au(s) + Au3+(aq).

Secara kimiawi emas tergolong inert sehingga disebut logam mulia. Emas tidak bereaksi dengan oksigen dan tidak terkorosi di udara di bawah kondisi normal. Namun emas terurai dalam larutan sianida dalam tekanan udara. Emas juga tidak bereaksi dengan asam atau basa apapun. Akan tetapi emas bereaksi dengan halogen dan aqua regia.

· Reaksi emas dengan halogen

(22)

2Au(s) + 3Cl2(g) → 2AuCl3(s) 2Au(s) + 3Br2(g) → 2AuBr3(s)

AuCl3 dapat larut dalam asam hidroksida pekat menghasilkan ion tetrakloroaurat (III), [AuCl4]-, suatu ion yang merupakan salah satu komponen dalam “emas cair”, yaitu suatu campuran spesies emas dalam larutan yang akan mengendapkan suatu film logam emas jika dipanaskan. Di lain pihak, logam emas bereaksi dengan iodin, I2, untuk membentuk monohalida, emas (I) iodida, AuI.

2Au(s) + I2(g) → 2AuI(s)

· Emas dapat larut pada aqua regia, yaitu campuran tiga bagian volum asam klorida pekat dan

atau bagian volum asam nitrat pekat:

(23)

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN

1. Vanadium adalah unsur langka, lunak, dan berwarna abu-abu putih yang ditemukan dalam mineral tertentu dan digunakan terutama untuk menghasilkan paduan logam. 2. Kromium logam masif, berwarna putih perak, dan jika murni dengan titik leleh kira-kira

1900oC dan titik didih kira-kira 2690oC. Logam ini sangat tahan terhadap korosi, karena reaksi dengan udara menghasilkan lapisan Cr2O3 yang bersifat nonpori sehingga mampu melindungi logam yang terlapisi dari reaksi lebih lanjut. Dengan sifat logam yang tahan korosi, manfaat utama kromium yaitu sebagai pelapis logam atau baja.

3. Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Emas atau Aurum mempunyai nilai potensial reduksi yang tinggi sehingga terdapat dalam keadaan bebas di alam. Dapat diperoleh dari proses ekstraksi bijihnya dengan melibatkan senyawa sianida. Emas digunakan dalam kehidupan manusia sebagai investasi, perhiasan, serta digunakan dalam bidang kesehatan dan kecantikan.

3.2 SARAN

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.Logam Vanadiun dan Kromium. http://coretansowel.blogspot.com/logam-vanadium-dan-kromium.html. diakses pada 15 Mei 2015 pada pukul 14.55 wib.

Ryesha.2012.Vnadium(V). http://ryessha.blogspot.com/2012/unsur-vanadium.html. diakses pada tanggal 15 Mei 2015 pukul 15.00 wib.

(25)

LAMPIRAN

Pertanyaan dan Jawaban 1. Laksmi Rahmaning A.

Kromium dapat digunakan sebagai suplemen tubuh, apakah berbahaya ? Jawab :

Kromium termasuk logam mineral yang jumlahnya sedikit, baik dalam makanan maupun pada tubuh manusia, tetapi sangat penting bagi kesehatan. Nutrien ini tergolong essential trace mineral ( mineral penting yang dibutuhkan dalam jumlah kecil ) karena tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan sehari-hari. Semakin sedikit kebutuhannya, keberadaan mineral ini sering tak diperhitungkan oleh para ahli gizi. Kromium diperlukan oleh hampir semua jaringan tubuh manusia, termasuk kulit, otak, otot, limpa, ginjal dan testis.

(26)

kondisinya seperti ini, kebutuhan kromium harus dibantu dengan mengkonsumsi suplemennya.

Sumber Kromium

•Wholegrains (beras merah, raw oats, kedelai dsb) •Buah dan sayuran segar.

•Kentang. •Ikan laut.

•Jamur reishi atau shintake. •Kuning telur (jangan berlebihan) 2. Afi Fitriyaningsih

Masker emas apakah berbahaya bagi tubuh ?

Tidak berbahaya, karena yang digunakan adalah nano pertikel emas murni 24 karatyang tidak bereaksi dalam tubuh dan stabil.

3. Yuniar Firgin N.K.

Dalam ajaran islam laki-laki tidak diperbolehkan menggunakan perhiasan dari emas, kenapa ?

Jawab :

Emas mengandung suatu senyawa atom yang mampu menembus kulit terdalam. Jika para pria menggunakan emas ini dalam jangka waktu yang panjang atau cukup lama maka atom emas tersebut dapat masuk ke peredaran darah mereka. Bukan hanya itu urin mereka pun juga akan ikut tercemar oleh atom emas berukuran kecil ini. Penyabaran atom emas dalam tubuh ini dikenal dalam dunia kedokteran dengan nama migrasi emas. Dan jika hal itu terjadi maka akan menyebabkan penyakit alzheimer.

(27)

Emas diperbolehkan dikenakan oleh para wanita karena atom yanng berukuran kecil pada emas mampu dibuang ketika wanita tersebut melakukan menstruasi setiap bulanya. Sedangkan disisi lain pria tidak diperbolehkan menggunakan emas karena kandungan atom emas ini tidak mampu dibuang dalam tubuhnya melalui menstruasi. 4. Tasqia Tunnisa

Bahaya kromium bagi tubuh apa saja ? Jawab :

Permasalahan kesehatan yang adalah disebabkan oleh chromium (VI) adalah: o Ruam Kulit

o Ganggu perut dan borok

o Permasalahan berhubung pernapasan o Sistem kebal yang diperlemah o Ginjal Dan Kerusakan Hati

o Perubahan [dari;ttg] material hal azas keturunan o Kanker Paru-Paru/Tempat terbuka

o Kematian 5. Ila Tri W.

Mengapa vanadium memiliki lebih dari satu biloks ?

Gambar

Tabel  1. Sifat Fisik Kromium
Tabel 3. Sifat Kimia Kromium

Referensi

Dokumen terkait

bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Tengah Nomor 4 Tahun 1998 tentang Pajak Penerangan Jalan perlu disesuaikan dengan perkembangan peraturan perundang-undangan

Perilaku mendekat atau menghindar dari konsumen dapat diartikan bahwa mereka akan memilih perusahaan jasa transportasi yang memang memiliki layanan servicescape

Namun untuk lebih memastikan pengaruh konsumsi garam beryodium terhadap tingginya angka UIE pada anak sekolah, ada baiknya masih perlu dilakukan penelitian lebih

Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar ekstrak, aktivitas antidiabetes dan antikanker ekstrak aseton kulit kayu bagian dalam beunying/BE, hamerang/HE,

Dalam menganalisis proses pembelajaran, ada beberapa komponen yang harus diperhatikan, yaitu (1) Konsistensi proses pembelajaran dengan kurikulum yang telah disusun;

Hipotesis yang diajukan berbunyi “psikodrama efektif untuk meningkatkan empati pada saksi mata perundungan”.Pada penelitian ini hipotesis terbukti efektif, yaitu psikodrama

Untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu jauh dari materi dalam membahas permasalahan dan keluar jalur dari tujuan penulisan yang ingin dicapai, maka penulis

objek ijarah karena mengambil manfaat darinya sama saja dengan memilikinya/menguasainya. 4) Seorang ibu yang menyusui anaknya, tidak dapat minta upah karena menyusui