• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALIZARIN ALIZARINE. 1. N a m a. 2. Sifat Fisika Kimia. Golongan senyawa anorganik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ALIZARIN ALIZARINE. 1. N a m a. 2. Sifat Fisika Kimia. Golongan senyawa anorganik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ALIZARIN ALIZARINE

1. N a m a

Golongan

senyawa anorganik

Sinonim / Nama Dagang

1,2-Dihidroxyanthraquinone; C.I.58000; 1,2-Dihidroxy-9, 10-Anthracene- dione;

C.I.Mordant Red 11; C.I.Pigment Red 83; D and C Orange Number 15;

Alizarina;Alizirine; Alizirine Lake Red; Turkey Red; A-425. C14-H8-O4

Nomor Identifikasi :

Nomor CAS : 72-48-0

Nomor OHS : 00505

Nomor RTECS : CB6580000 Nomor EC (EINECS) : 200-782-5

STCC : 4905709

2. Sifat Fisika Kimia

Nama bahan

1,2-Dihydroxy-9,10-anthraquinone Deskripsi

Keadaan fisik padat, warna kuning atau merah, bentuk fisik serbuk / kristal, BM 240,22, formula molekul C14-H8-O4, titik lebur 554oC, titik sublimasi 806oF (430oC), tekanan uap: 2 mmhg @ 110 OC, tidak larut dalam air, kelarutan dalam pelarut organik: larut dalam alkohol, eter, aseton, benzen, toluen, xilen.

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) :

(2)

Kesehatan 2 = Tingkat keparahan tinggi Kebakaran 1 = dapat terbakar

Reaktivitas 0 = Tidak reaktif Klasifikasi EC :

R36 = menyebabkan iritasi pada mata

R37 = menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan R38 = menyebabkan iritasi pada kulit

S26 = jika mengenai mata, bilas segera dengan sejumlah besar air dan cari pertolongan medis

S36 = pakai / kenakan pakaian pelindung yang tepat

3. Penggunaan

Untuk pembuatan asam-asam dan krom pencelup pada wool. Indikator asam basa (pada 0,5 % larutan alkohol, PH: kuning 5,5. Merah 6,8), pada spot test sebagai reagen untuk aluminium, indium, merkuri, zink dan zirkonium; pewarna biologis.

4. Identifikasi Bahaya

Risiko utama dan sasaran organ

Organ sasaran : paru paru dan membran mukosa.

Rute paparan

Paparan jangka pendek Terhirup

Iritasi

Kontak dengan kulit Iritasi

Kontak dengan mata Iritasi

Tertelan

Tidak ada informasi bermakna mengenai efek balik.

Paparan jangka panjang

(3)

Terhirup

Tidak ada data efek berat yang bermakna.

Kontak dengan kulit

Sama seperti yang dilaporkan pada jangka pendek Kontak dengan mata

Sama seperti yang dilaporkan pada jangka pendek Tertelan

Tidak ada data efek berat yang bermakna.

5. Stabilitas dan reaktivitas

Reaktivitas : Stabil pada suhu dan tekanan normal

Kondisi yang harus dihindari : debu, udara, panas, percikan api, sumber pengapian dan bahan-bahan tancampurkan.

Bahaya dekomposisi : Karbon monoksida dan karbon dioksida mungkin terbentuk dari proses dekomposisi

Tancampurkan : Oksdiator kuat, basa kuat.

Alizarin dengan

alkali : sedikit bereaksi sampai bereaksi dengan bahan pengoksidasi

Korosif : Non korosif dalam kaca Polimerisasi : Tidak terpolimerisasi

6. Penyimpanan

 Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlaku.

 Simpan wadah dalam keadaan tertutup rapat jika tidak digunakan

 Simpan di tempat yang sejuk dan kering, dan berventilasi

 Terlindung dari bahaya kerusakan fisik

 Jauhkan dari bahan tancampurkan.

 Wadah akan berbahaya dalam keadaan kosong karena meninggalkan residu (debu, padatan)

(4)

7. Toksikologi

Toksisitas

Data pada hewan).

LD50 oral-burung liar 316 mg/kg.

500 mg/24 jam iritasi ringan pada mata kelinci Karsinogenik

Tidak termasuk dalam kategori karsinogenik pada The International Agency for Research on Cancer (IARC)

Data Mutagenik Tidak tersedia data Informasi Ekologi

Toksisitas pada ikan : LC50 (mortalitas) Medaka, High eyes (Oryzias latipes) 1100 ug/l 48 jam

8. Efek Klinis

Keracunan akut

sangat berbahaya jika tertelan, kontak dengan mata dan terhirup. Sedikit berbahaya pada kontak dengan kulit (iritasi dan permeator )

Keracunan kronik

sangat berbahaya jika tertelan, kontak dengan mata dan terhirup. Sedikit berbahaya pada kontak dengan kulit (iritasi dan permeator ).

Bahan sangat berbahaya terhadap paru-paru, membran mukosa. Terpapat dalam jangka waktu yang lama dan berulang menyebabkan kerusakan target organ.

9. Pertolongan Pertama

Terhirup

(5)

Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila perlu gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan kulit

Cuci jika diperlukan. Jika terjadi frostbite, pembekuan, atau luka bakar cryogenic, hangatkan area tersebut dalam air hangat. Jika hal tersebut tidak terjadi, bungkus area yang terpapar dengan selimut. Pertimbangkan sirkulasi untuk kembali secara alami.

Kontak dengan mata

Penanganan darurat tidak akan diperlukan. Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Tertelan

Penanganan darurat tidak akan diperlukan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika diperlukan.

10. Penatalaksanaan

Stabilisasi

a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara.

b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.

c. Jika menghirup asap, pertimbangkan intubasi untuk proteksi jalan nafas.

d. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.

e. Jika timbul kejang, berikan benzodiazepam IV:

Diazepam dengan dosis:

Dewasa: 5-10 mg, diulang setiap 10-15 menit jika perlu.

Anak: 0,2-0,5 mg/kg, diulang setiap 5 menit jika perlu.

(6)

Atau beri lorazepam dengan dosis:

Dewasa: 4-8 mg.

Anak: 0,05-0,1 mg/kg.

Dekontaminasi

a. Dekontaminasi mata

Dilakukan sebelum membersihkan kulit:

 Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.

 Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.

 Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.

 Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.

 Jangan biarkan pasien menggosok matanya.

 Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa / konsul ke dokter mata.

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)

 Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.

 Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.

 Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.

 Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

 Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.

 Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

c. Dekontaminasi saluran cerna

Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak

(7)

sadar/pingsan. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih rendah daripada panggul untuk mencegah aspirasi. Gunakan kantung masker berkatup atau peralatan sejenis untuk memberikan pernafasan buatan jika diperlukan. Bila korban pingsan, miringkan kepala menghadap ke samping. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Antidotum: -

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri

Batas paparan Alizarin Tidak tersedia data ;

Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Perlengkapan ventilasi harus tahan ledakan jika konsentrasi bahan bersifat eksplosif. Pastikan penyesuaian dengan batas paparan yang dapat diaplikasikan.

Proteksi mata: Untuk gas: Proteksi mata tidak diperlukan, tetapi direkomendasikan. Untuk cairan: Gunakan kacamata pengaman yang tahan percikan. Lensa kontak tidak boleh digunakan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat (emergency eye wash fountain) serta semprotan air deras (quick drench shower) dekat area kerja.

Pakaian: Untuk gas: Tidak diperlukan pakaian pelindung. Untuk cairan:

Gunakan pakaian pelindung yang memadai dan tahan dingin.

Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia.

12. Manajemen Pemadam Kebakaran

Pemadaman kebakaran : untuk kebakaran kecil : kimia kering bubuk; untuk kebakaran besar : semprotan air, busa atau asap, jangan menggunakan air jet (water jet).

13. Manajemen Tumpahan

Tumpahan sedikit : gunakan alat yang sesuai untuk membuang bahan padat yang tumpah ke wadah pembuangan yang aman. Proses pembersihan

(8)

tumpahan diakhiri denga membersihkan dengan semprotan air ke area yang terkontaminasi dan dibuang sesuai dengan aturan yang berlaku.

14. Daftar Pustaka

 Budavari, S. (Ed.). The Merck Index: An Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and Biologicals. Eleventh Edition. Merck & Co., Inc. New Jersey. 1996. p.

234.

Richard J. Lewis SR, 1993, Condensed Chemical Dictionary, Twelfth Edition

http://www.sciencelab.com/xMSDS-Alizarin-9922824 (diunduh Juli 2010)

http://www.jtbaker.com/msds/englishhtml/a2220.htm (diunduh Agustus 2010)

--- Disusun oleh:

Sentra Informasi Keracunan Nasional (SiKer Nas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2010

---

Referensi

Dokumen terkait

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan