• Tidak ada hasil yang ditemukan

PIPERONAL PIPERONAL. 1. N a m a Golongan Aldehida, Heterosiklik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PIPERONAL PIPERONAL. 1. N a m a Golongan Aldehida, Heterosiklik"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PIPERONAL PIPERONAL

1. N a m a Golongan

Aldehida, Heterosiklik

Sinonim / Nama Dagang (1,2,5,7)

1,3 Benzodioxole-5-carboxaldehyde; 3,4-Dimethylenedioxybenzaldehyde; 5- Formylbenzodioxole; Geliotropin; Heliotropin; Heliotropine; 3,4- (Methylenedioxy)benzaldehyde; Piperonaldehyde; Piperonylaldehyde;

Benzaldehyde; 3,4-(methylenedioxy)-; Protocatechuic aldehyde methylene ether;

C8H6O3.

Nomor Identifikasi

Nomor CAS : 120-57-0 (1,2,5,7,9)

Nomor EC (EINECS) : 204-409-7 (1,2,7) RTECS : TO1575000 (2,5,9)

2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan Piperonal Deskripsi (1,2,5,8)

Bentuk kristal padat, berkilau, tidak berwarna sampai berwarna putih; dapat berubah warna bila terpapar cahaya; berbau bunga; bercita rasa pahit; Rumus molekul C8H6O3; Berat molekul 150,13; Titik didih sekitar 505 – 507 F (263-264

oC); Titik leleh 97-99 F (36-37 oC); Titik nyala > 113oC – wadah tertutup; Titik nyala > 230 F (110oC); Tekanan uap 1 mmHg pada suhu 87oC; Kerapatan uap (uap air = 1) 5,2; Log Pow 1.05; Kelarutan dalam air < 0,2% dalam air panas;

Penguapan 0%; Kecepatan penguapan 0 (butil asetat = 1); Larut dalam: Alkohol, eter, propilen glikol, minyak, aseton. Sedikit larut dalam gliserol.

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) (5) :

Kesehatan 2 = Tingkat keparahan tinggi

(2)

Kebakaran 1 = Dapat terbakar Reaktivitas 1 = Sedikit reaktif Klasifikasi EC (2,4,5):

Xi = Iritan

R 36 = Menyebabkan iritasi mata R 38 = Menyebabkan iritasi pada kulit

R 52/53 = Berbahaya bagi organisme perairan, dapat menyebabkan efek yang merugikan jangka panjang di lingkungan perairan.

S 24/25 = Hindari/cegah persinggungan/kontak dengan kulit dan mata

S 61 = Hindari / cegah pembuangan ke lingkungan. Rujukan pada lembar data Keamanan / Instruksi Khusus.

3. Penggunaan

Sebagai bahan aditif anti-inflamasi dalam pembuatan produk kosmetik dan obat- obatan, misalnya produk kosmetik untuk perawatan rambut dan perawatan kulit atau produk obat untuk dioleskan atau obat internal (6). Karena memiliki aroma yang menyerupai vanila atau beraroma seperti bunga, maka piperonal digunakan sebagai parfum (7). Digunakan dalam pembuatan repellent antinyamuk; sebagai flavoring agent pada minuman non alkohol, es krim, permen, permen karet, puding, gelatin; sebagai bahan pengharum pada produk sabun mandi, detergen, lotion dan krim (8).

4. Identifikasi Bahaya

Risiko utama dan sasaran organ

Bahaya utama terhadap kesehatan: Berbahaya jika terkena mata (iritasi), tertelan, atau terhirup (3).

Organ sasaran: Sistem saraf pusat (9). Paparan jangka pendek

Terhirup (1,8)

Iritasi, gejala mabuk, batuk, tachypnea, bersin.

Kontak dengan kulit (1,5,8)

Iritasi, kemungkinan menimbulkan bengkak, kemerahan, dan nyeri.

(3)

Kontak dengan mata (1) Iritasi

Tertelan (5)

Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan. Dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat, yang ditandai rasa gembira, diikuti sakit kepala, pusing, mengantuk, dan mual. Stadium lanjut dapat menyebabkan pingsan, koma dan kemungkinan kematian akibat gagal napas.

Paparan jangka panjang Terhirup

Iritasi (3)

Kontak dengan kulit Iritasi (3) , permeator.

Kontak dengan mata Iritasi (3)

Tertelan Iritasi (3)

5. Stabilitas dan reaktivitas

Reaktivitas : Stabil pada tekanan dan suhu normal (1).

Kondisi yang harus dihindarkan

: Panas, nyala, percikan, sumber api lain, dan bahan-bahan yang tidak tercampurkan (1). Tidak tercampurkan : Basa, bahan pengoksidasi (1).

Piperonal + Basa kuat : Tidak tercampurkan (1).

Piperonal + oksidator kuat : Bahaya terbakar dan ledakan (1).

Bahaya dekomposisi : Produk hasil dekomposisi akibat panas: oksida karbon (1) yaitu karbon monoksida dan karbon dioksida (5).

Polimerisasi : Tidak akan terjadi (1,5).

6. Penyimpanan

 Simpan sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku (1).

 Simpan dalam wadah tertutup rapat (1,3,5).

 Simpan di tempat gelap (1).

(4)

 Simpan terpisah dari bahan yang tidak tercampurkan (1,3).

 Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik (1,3).

 Perhatikan semua peringatan dan tindakan pencegahan yang tercantum dalam label produk.

 Material yang mudah terbakar jauhi penyimpanan dari suhu tinggi dan oksidator kuat. (3)

7. Toksikologi Toksisitas

Data Iritasi : 100% kulit – manusia (5)

Kemungkinan dosis letaloral pada manusia 0,5-5 gram/kg (8). Data pada hewan

Data iritasi (5):

Iritasi sedang: Kulit marmut 0,25 mg/kg selama 48 jam.

Iritasi ringan: Mata kelinci selama 48 jam.

Data toksisitas (1,4,7):

LD50 oral–tikus 2700 mg/kg; LD50 kulit-tikus > 5 mg/kg; LDLo intraperitoneal-tikus 1500 mg/kg; LD50 intraperitoneal-mencit 480 mg/kg.

Data pada manusia

Keracunan moderat : paparan secara tertelan Data Mutagenik (1,2,5)

Pertukaran pasangan kromatida – limfosit manusis 120 µg/L; Pertukaran pasangan kromatida – embrio ayam 2 mg.

Data Karsinogenik

IARC : Tidak ada komponen produk yang kadarnya lebih dari sama dengan 0,1% yang diidentifikasi sebagai kemungkinan, dapat, atau terkonfirmasi merupakan bersifat karsinogenik terhadap manusia (2).

Tidak terdaftar oleh ACGIH, IARC, NIOSH, NTP, atau OSHA (4). Data Ekologi

Produk Biodegradasi : Tidak ada kemungkinan bahaya jangka pendek untuk produk hasil degradasi. Walaupun demikian, dalam jangka panjang dapat terjadi degradasi produk.

(5)

Toksisitas produk terbiodegradasi: Produk hasil degradasi bersifat lebih toksik (3).

8. Efek Klinis (1) Keracunan akut Terhirup

Dapat menyebabkan iritasi membran mukosa dan saluran napas bagian atas.

Dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat (1). Kontak dengan kulit

Dapat menyebabkan iritasi kulit (1) Kontak dengan mata

Dapat menyebabkan iritasi mata (1). Tertelan

Iritasi pada saluran cerna Keracunan kronik

Terhirup

Tidak tersedia informasi (1) Kontak dengan kulit Tidak tersedia informasi (1). Kontak dengan mata Tidak tersedia informasi (1). Tertelan

Pada kadar 100 dan 10000 ppm dalam pakan tikus yang diberikan selama 28 dan 16 minggu berturut-turut, tidak menunjukkan adanya efek yang merugikan (1).

9. Pertolongan Pertama (1,3)

Terhirup (1)

Bila aman memasuki area, segera pindahkan korban dari area pemaparan. Bila diperlukan gunakan kantong masker berkatup atau alat yang serupa untuk melakukan pernapasan buatan. Jika tidak bernapas, beri nafas buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Jangan melakukan resusitasi dari mulut ke mulut.

Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan kulit (1)

(6)

Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (sekurangnya selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan mata (1)

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%) selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Tertelan (1,2,4)

Jangan berikan apapun melalui mulut pada korban yang tidak sadarkan diri. Jika korban dalam keadaan sadar, bersihkan mulut dengan air lalu beri minum 2-4 cangkir air atau susu. Jika korban muntah, posisikan kepala lebih rendah dari pinggul untuk mencegah terjadinya aspirasi. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Catatan untuk dokter: Berikan pengobatan simptomatik dan penunjang (9). Antidotum:

10. Penatalaksanaan Stabilisasi

a. Penatalaksanaan jalan napas, yaitu membebaskan jalan napas untuk menjamin pertukaran udara.

b. Penatalaksanaan fungsi pernapasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernapasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.

c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.

d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:

Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.

Anak-anak: 200-300 µg/kg BB.

Dekontaminasi

(7)

a. Dekontaminasi mata

Dilakukan sebelum membersihkan kulit:

- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.

- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.

- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.

- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.

- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.

- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) - Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.

- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.

- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.

- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.

- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri Batas paparan piperonal:

Tidak tersedia informasi mengenai batas paparan di tempat kerja (1).

Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Perlengkapan ventilasi harus tahan terhadap ledakan untuk mengantisipasi timbulnya konsentrasi bahan yang dapat meledak. Pastikan dipatuhinya paparan yang sudah ditentukan (1). Ventilasi pembuangan lokal umumnya lebih disukai karena dapat mengontrol emisi kontaminan dari sumbernya, mencegah dispersi ke area kerja umum.

(8)

Proteksi mata: Gunakan kacamata keselamatan yang tahan percikan atau kacamata yang disarankan oleh OSHA untuk melindungi mata dan wajah sesuai regulasi 29 CFR 1910 atau sesuai European Standard EN 166.

Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja (1)

Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia untuk mencegah paparan kulit (1).

Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia (1). Respirator: Pada kondisi paparan berat atau penggunaan yang sering, kemungkinan diperlukan pelindung pernapasan (1). Gunakan respirator yang disarankan NIOSH/MSHA atau European Standard EN 149 respirator udara dengan penutup wajah penuh penuh dan dioperasikan dalam tekanan positif - modus tekanan dalam kombinasi dengan pasokan yang terpisah (4). Pelindung pernapasan diurutkan mulai dari minimum hingga maksimum. Pertimbangkan sifat peringatan sebelum penggunaan (1).

Setiap respirator debu, kabut, dan uap (1).

Setiap respirator pemurni udara yang dilengkapi penyaring partikel berefisiensi tinggi (1).

Setiap respirator pemurni udara yang bertenaga, dilengkapi penyaring debu, kabut, dan uap (1).

Setiap respirator pemurni udara yang bertenaga, dilengkapi penyaring partikel berefisiensi tinggi (1).

Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi kehidupan dan kesehatan:

Setiap respirator penyuplai udara yang dilengkapi masker seluruh wajah dan dioperasikan dengan tekanan atau modus tekanan positif lainnya berkombinasi dengan suplai escape yang terpisah (1).

Setiap alat bantu pernapasan serba lengkap yang dilengkapi masker seluruh wajah(1).

12. Manajemen Pemadam Kebakaran

(9)

Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran kecil. Campuran debu/udara dapat terbakar atau meledak (1).

Dapat terbakar pada suhu tinggi.

Produk Hasil Pembakaran : Oksida-oksida karbon (CO dan CO2)

Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, karbon dioksida, semprotan air, busa kimia (1,9), busa tahan alkohol (2,9).

Kebakaran kecil: Gunakan serbuk kimia kering (3).

Kebakaran besar: Gunakan busa kimia atau basahi dengan semprotan air (1). Jangan gunakan water jet (3).

Pemadaman kebakaran: Pindahkan wadah dari daerah kebakaran jika hal itu dapat dilakukan tanpa menimbulkan risiko. Jangan menyebarkan tumpahan bahan dengan aliran air bertekanan tinggi. Tampung untuk pembuangan selanjutnya. Gunakan bahan pemadam yang sesuai di sekeliling api. Hindarkan menghirup bahan atau produk samping pembakaran. Tetaplah diam di tempat yang arah anginnya berlawanan dan hindari daerah yang lebih rendah (1).

13. Manajemen Tumpahan (3)

Tumpahan sedikit: Gunakan peralatan yang memadai untuk memasukkan tumpahan bahan ke dalam wadah pembuangan limbah yang tepat dan aman.

Bersihkan dengan air bagian permukaan yang terkontaminasi bahan lalu buang sesuai dengan peraturan lokal dan regional.

Tumpahan yang banyak: Jika produk dalam bentuk padat: gunakan sekop untuk memindahkan bahan ke dalam wadah pembuangan limbah yang aman. Jika produk dalam bentuk cair: serap dengan bahan inert dan tempatkan tumpahan bahan dalam pembuangan limbah. Akhiri pembersihan dengan menyebarkan air pada permukaan yang terkontaminasi dan evakuasi melalui sistem sanitasi .

14. Daftar Pustaka

1. OHS, MDL Information System, Inc. Donelson Pike, Nashvill, 1997

2. http://www.sigmaaldrich.com/MSDS/MSDS/DisplayMSDSPage.do?country=I D&language=en&productNumber=P49104&brand=ALDRICH&PageToGoTo URL=http%3A%2F%2Fwww.sigmaaldrich.com%2Fcatalog%2Fproduct%2Fa ldrich%2Fp49104%3Flang%3Den (diunduh Mei 2012)

(10)

3. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9926580 (diunduh Mei 2012) 4. http://www.convachem.com/product/strImg/msds/120-57-0.pdf (diunduh Mei

2012)

5. http://www.chemcas.com/material/cas/archive/120-57-0.asp (diunduh Mei 2012)

6. http://www.freepatentsonline.com/EP0997137.html (diunduh Mei 2012) 7. http://www.tajapi.com/Piperonal.htm (diunduh Mei 2012)

8. http://toxnet.nlm.nih.gov/cgi-bin/sis/search/a?dbs+hsdb:@term+@DOCNO+

581 (diunduh Agustus 2012)

9. http://fscimage.fishersci.com/msds/54372.htm (diunduh Agustus 2012)

Disusun oleh:

Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas)

Bidang Informasi Keracunan, Pusat Informasi Obat dan Makanan Badan POM RI, Tahun 2012

Referensi

Dokumen terkait

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan