• Tidak ada hasil yang ditemukan

HIDROKUINON HYDROQUINONE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HIDROKUINON HYDROQUINONE"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

HIDROKUINON HYDROQUINONE

1. N a m a Golongan Kuinon (1).

Sinonim / Nama Dagang (1,2,3,4,5,9)

Alpha-hydroquinone; Hydroquinol; Quinol; Benzoquinol; p-Benzenediol, p- Diphenol; Hydroqhinone; 1,4-Benzenediol; 1,4-Dihydroxybenzene; p- Dihydroxybenzene; p-Hydroxyphenol; p-Dioxobenzene; 1,4-Dihydroxybenzene;

Dihydroquinone; Pyrogentistic acid; Quinnone; Aida; Arctuvin; Eldoquin;

Eldopaque: Phiaquin; Tecquinol; Tenox HQ; Tequinol.

Nomor Identifikasi

Nomor CAS : 123-31-9 (1,2,3,4,5,6,7,8,9)

Nomor OHS : 11230 (1)

Nomor RTECS : MX3500000 (1,3,4,8,9)

Nomor EC (EINECS) : 204-617-8 (1,9) Nomor EINECS : 200-001-8 (1)

UN : 2662 (1,3,8)

2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan Hidrokuinon Deskripsi (1,5,9)

Bentuk padat, kristal berbentuk seperti jarum atau serbuk, tidak berwarna hingga putih, bila terpapar cahaya dan udara dapat mengalami perubahan warna menjadi lebih gelap, tidak berbau, berasa manis; Berat molekul 110,11; Rumus molekul C6H602; Titik didih 285 – 287 oC (545-549 F); Titik leleh 173-174 oC (343- 345 F); Tekanan uap 1 mmHg pada 132oC; Kerapatan uap 1,328 pada 15oC;

Kelarutan dalam air 7% pada 25oC; Larut dalam alkohol, eter, aseton, dimetil sulfoksida, karbon tetraklorida; Sedikit larut dalam benzen.

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya

(2)

Peringkat NFPA (Skala 0-4) (1,4,5) :

Kesehatan 2 = Tingkat keparahan tinggi Kebakaran 1 = Dapat terbakar

Reaktivitas 0 = Tidak reaktif Klasifikasi EC (1,3,4,9):

Xn = Berbahaya

N = Berbahaya terhadap lingkungan R20/22 = Berbahaya jika terhirup atau tertelan R36/38 = Iritasi pada mata dan kulit

R40 = Risiko karena pengaruh yang tidak dapat balik R41 = Risiko kerusakan serius pada mata

R43 = Dapat menyebabkan sensitisasi karena bersinggungan / kontak dengan kulit

R50 = Sangat beracun bagi organisme perairan

R53 = Dapat menyebabkan efek merusak jangka panjang di lingkungan perairan

S2 = Jauhkan dari jangkauan anak-anak

S26 = Jika mengenai mata, bilas segera dengan sejumlah besar air dan cari pertolongan medis

S39 = Pakai/kenakan pelindung mata/wajah

S61 = Hindari/cegah pembuangan ke lingkungan. Rujuk pada Lembar Data Keamanan/Instruksi Khusus

S24/25 = Hindari/cegah persinggungan/kontak dengan kulit dan mata

S36/37/39 = Pakai/kenakan pakaian pelindung, sarung tangan, dan pelindung mata/wajah

3. Penggunaan

Hidrokuinon banyak digunakan di industri; untuk sintesis antioksidan dan antiozonan dalam industri karet; digunakan dalam konversi kimia sebagai inhibitor untuk penstabil monomer; digunakan dalam industri fotografi, termasuk film untuk foto hitam putih, litografi, dan film sinar X di rumah sakit; digunakan pada menara pendingin air sebagai penghambat pembentukan karat; digunakan dalam konversi kimia untuk penstabil pada cat, bahan bakar, oli motor, pernis,

(3)

antioksidan pada industri lemak dan minyak (5); sebagai reagen pada penentuan sejumlah kecil fosfat (9); sebagai depigmentor (9).

4. Identifikasi Bahaya

Risiko utama dan sasaran organ

Bahaya utama terhadap kesehatan: Berbahaya jika tertelan, menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi mata, reaksi alergi (1).

Organ sasaran: sistem imun (sensitizer) (1). Rute paparan

Paparan jangka pendek Terhirup

Iritasi, nyeri dada, kesulitan bernafas (1). Kontak dengan kulit

Iritasi, reaksi alergi (1). Kontak dengan mata Iritasi (1).

Tertelan

Telinga mendenging, mual, muntah, nyeri abdominal, kesulitan bernapas, rasa kantuk, pusing, disorientasi, kejang (1).

Paparan jangka panjang Terhirup

Tidak ada informasi efek merugikan yang berarti (1). Kontak dengan kulit

Kulit melepuh, ruam, dan gatal (1). Kontak dengan mata

Mengeluakan air mata (1). Tertelan

Tumor (1).

5. Stabilitas dan reaktivitas

Reaktivitas : Stabil pada tekanan dan suhu normal (1)

Kondisi yang harus : Panas, nyala, percikan, dan sumber nyala lain.

(4)

dihindarkan Hindarkan pembentukan debu. Hindarkan dari sumber air dan saluran pembuangan air (1) Tancampurkan : Basa, bahan pengoksidasi (1)

Hidrokinon dengan (1)

Alkali : Segera teroksidasi

Pengoksidasi (kuat) Oksigen

Natrium hidroksida

: :

:

Bahaya kebakaran dan ledakan

Kontak dengan oksigen dapat cepat menimbulkan oksidasi eksotermik

Dapat menyebabkan dekomposisi eksotermik yang berkepanjangan

Bahaya dekomposisi : Produk dekomposisi termal: oksida karbon (1), kuinon (8)

Polimerisasi : Tidak akan terpolimerisasi (1)

6. Penyimpanan

 Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlaku (1).

 Simpan dalam wadah tertutup rapat (1,4).

 Simpan terpisah dari bahan yang tancampurkan (1).

 Simpan di tempat yang sejuk dan berventilasi baik (4).

7. Toksikologi Toksisitas

Data pada manusia

LDL0 oral-manusia 29 mg/kg; TDL0 oral-manusia 170 mg/kg (1). Data pada hewan

Data iritasi (1):

Iritasi ringan: kulit-manusia 2%; iritasi berat: kulit-manusia 5%.

Data toksisitas (1,3,4):

LD50 oral-tikus 320 mg/kg; LD50 intraperitoneal-tikus 170 mg/kg; LDLosubkutan- tikus 300 mg/kg; LD50 intravena-tikus 115 mg/kg; LD50 oral-mencit 245 mg/kg;

LD50 intraperitoneal-mencit 100 mg/kg; LD50 subkutan-mencit 182 mg/kg; LD50

oral-anjing 200 gm/kg; LDLo subkutan-anjing 100 mg/kg; LDLo intravena-anjing 80 mg/kg; LDLo oral-kucing 70 mg/kg; LDLo subkutan-kucing 50 mg/kg; LD50 oral-

(5)

kelinci 200 mg/kg; LD50 intraperitoneal-kelinci 125 mg/kg; LDLo intravena-kelinci 100 mg/kg; LD50 oral-marmot 550 mg/kg; LDL0 intraperitoneal-marmot 200 mg/kg;

LDLo subkutan-marmot 300 mg/kg; LD50 oral-mamalia 480 mg/kg; LD50 kulit- mamalia 5970 mg/kg.

Data Karsinogenik

IARC : Group 3 – bukti pada hewan tidak memadai (1) ACGIH : A3 – karsinogen pada hewan; TRGS 905: K3

Pada penelitian selama 2 tahun menggunakan mencit dan tikus sebagai hewan uji, diperoleh beberapa bukti aktivitas karsinogenik pada tikus jantan yang ditandai dengan peningkatan adenoma sel-sel ginjal. Beberapa bukti yang ditemukan pada tikus betina adalah adanya sel leukemia mononuklir. Bukti lainnya pada mencit betina adalah adanya peningkatan neoplasma hepatoselular, terutama adenoma, dan tidak diperoleh bukti pada mencit jantan (1).

Data Tumorigenik

TDLO oral-tikus 25750 mg/kg selama 2 tahun kontinyu; TDLO oral-mencit 25750 mg/kg selama 2 tahun kontinyu; TD oral-tikus (rat) 256 g/kg selama 2 tahun kontinyu; TD oral-mencit 26 g/kg selama 2 tahun intermittent (1).

Data Mutagenik

Mutasi pada mikroorganisme – Salmonella thypimurium 2 µmol/cawan (+S9);

Mutasi pada mikroorganisme – Salmonella thypimurium 750 nmol/cawan (-S9);

Kerusakan DNA – mikroorganisme lain 1 mmol/L; Pertukaran gen dan rekombinasi miotik – Aspergillus nidulans 1 mmol/L; Kehilangan kromosom seks dan non-disjungtion – Aspergillus nidulans 1 mmol/L; Uji mikronukleus – limfosit manusia 75 µmol/L; adisi DNA – sumsum tulang manusia 500 µmol/L; Kerusakan DNA – paru-paru manusia 800 µmol/L; Kerusakan DNA-limfosit manusia 100 µmol/L; Inhibisi DNA – sel HeLa manusia 100 µmol/L (1).

Data Reproduksi

TDL0 oral-tikus betina hamil 2500 mg/kg selama 1-22 hari kontinyu; TDL0 oral- tikus betina hamil 667 mg/kg selama 11 hari kontinyu; TDL0 oral-tikus betina hamil 1 g/kg selama 11 hari kontinyu; TDL0 subkutan-tikus betina hamil 5 mg/kg selama 1 hari kontinyu; TDL0 subkutan-tikus pra kehamilan 550 mg/kg selama 11 hari kontinyu; TDL0 subkutan-tikus jantan 5100 mg/kg selama 51 hari (1).

(6)

Informasi Ekologi

Hidrokuinon sangat beracun terhadap kehidupan perairan (1).

Toksisitas pada ikan : LC50 (kematian) ikan zebra danio (Brachydanio rerio) 170 µg/L selama 96 jam (1)

Toksisitas pada invertebrata : EC50 (imobilisasi) kutu air (Daphnia magna) 290 µg/L selama 28 jam (1)

Toksisitas pada alga : EC100 (pertumbuhan) Algae, fitoplankton, Algal mat 20000 µg/L selama 14 minggu (1)

Fototoksisitas : Rumput air (Elodea canadensis) 341000 µg/L selama 3 jam (1)

8. Efek Klinis (1) Keracunan akut Terhirup

Hidrokuinon: Mengirup uap bahan dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan bagian atas yang disertai batuk, rasa tidak nyaman pada dada, dan dispnea.

Kontak dengan kulit

Hidrokuinon: Debu dapat menyebabkan iritasi ringan. Larutan hidrokuinon 5%

atau lebih dapat menyebabkan iritasi berat. Pada orang yang sebelumnya pernah terpapar dapat terjadi reaksi sensitisasi.

Kontak dengan mata

Hidrokuinon: Debu dapat menyebabkan iritasi ringan. Pemberian kristal hidrokuinon secara berangsur-angsur pada mata kelinci dapat menimbulkan eritema sedang yang membaik dalam 14 hari.

Tertelan

Hidrokuinon: Menelan 1-12 gram dapat menyebabkan tinnitus, pucat, penurunan suhu tubuh, kulit berkeringat dingin, sianosis, sesak nafas, dispnea, pembengkakan lidah, lemas, peningkatan denyut jantung dan laju pernapasan, kelelahan ekstrim, rasa kantuk, kejang, ketidaksadaran dan urin berwarna hijau atau gelap. Dapat timbul pusing, kedutan otot, gelisah, mual, muntah, dan delirium. Pada kasus menelan 5-12 gram hidrokuinon dengan senyawa kimia lain yang terdapat pada bahan pencuci film dilaporkan timbulnya nyeri abdominal, syok, methemoglobinemia, jaundice, anemia hemolitik, leukositosis hematuria,

(7)

bronkopneumonia, edema paru, dan kematian. Perubahan patologi terjadi pada hati, ginjal, jantung, paru-paru, saluran pencernaan, dan limpa (1).

Keracunan kronik Terhirup

Hidrokuinon: Penelitian terhadap sekelompok pekerja yang terpapar hidrokuinon, trimetil-hidrokuinon, dan retinenehidrokuinon menunjukkan adanya prevalensi gejala pernafasan yang lebih tinggi daripada kelompok yang tidak terpapar (1). Kontak dengan kulit

Hidrokuinon: Paparan berulang atau jangka panjang dapat menyebabkan dermatitis. Konsentrasi hidrokuinon sampai 3% yang terkandung pada krim, lotion atau salep, yang digunakan sebagai sediaan depigmentasi, dapat menyebabkan iritasi ringan, tetapi dapat menyebabkan luka bakar, rasa menyengat, dan eritema. Konsentrasi yang lebih tinggi dapat menyebabkan reaksi inflamasi yang lebih berat, kekeringan, kulit pecah-pecah dan ruam. Penggunaan sediaan yang mengandung 6-8 % hidrokuinon selama satu setengah hingga 3 tahun bersamaan dengan adanya paparan sinar matahari menyebabkan insiden okronosis dan koloid milium pada sekelompok orang di Afrika. Paparan di tempat kerja kadang-kadang menimbulkan leukoderma, tetapi tidak dilaporkan adanya depigmentasi. Pada penggunaan sediaan depigmentasi yang mengandung hidrokuinon kurang dari 3% jarang menimbulkan reaksi sensitisasi, yang ditandai oleh rasa gatal, eritema, vesikulasi dan respon inflamasi yang berlebihan. Reaksi sensitisasi kadang-kadang muncul pada paparan terhadap larutan alkali, tetapi jarang terjadi pada paparan terhadap debu. Respon yang diperoleh pada uji sensitisasi terhadap hewan uji berkisar dari ringan hingga kuat (1).

Kontak dengan mata

Hidrokuinon: Paparan berulang atau jangka panjang uap kuinon dan debu hidrokuinon menunjukkan adanya perubahan yang progresif termasuk warna kecoklatan pada mata, kornea dan konjungtiva yang terbatas pada jaringan intrapalpebral, kekeruhan kornea, dan perubahan struktur kornea yang dapat menyebabkan hilangnya ketajaman mata. Pigmentasi dapat bersifat reversibel jika paparan dihentikan, tetapi perubahan struktur bersifat progresif. Pigmentasi terjadi pada paparan 1-2 tahun, tetapi tidak terjadi luka serius pada paparan

(8)

kurang dari 5 tahun. Pada suatu penelitian, dilaporkan adanya iritasi mata yang kontinyu, konjungtivitis, fotofobia, lakrimasi sedang, dan sensasi terbakar (1). Tertelan

Menelan 300-500 mg bahan per hari selama 3-5 bulan oleh 19 orang subjek tidak menunjukkan abnormalitas. Pada uji selama 14 hari dan 13 minggu terhadap hewan uji, ditemukan adanya tremor, kejang, radang, tukak atau hiperplasia epitel lambung, nefropati toksik, dan kematian. Tikus yang diberi pakan hidrokuinon 5% pada pakannya selama 9 minggu menunjukkan penurunan berat badan, anemia aplastik, berkurangnya sumsum tulang, atropi sel hati, tukak superfisial, dan hemoragia mukosa lambung. Tidak ditemukan efek yang berarti pada tikus (rat) yang diberi hidrokinon 1% dalam pakannya selama 2 tahun.

Tikus (rat) yang diberi hidrokuinon selama kehamilan menunjukkan peningkatan resorpsi fetus. Dosis 25-50 mg/kg untuk tikus (rat) dan 50-100 mg/kg untuk mencit (mice) diberikan selama 2 tahun. Tikus (rat) jantan mengalami peningkatan adenoma sel tubular; tikus (rat) betina mengalami peningkatan leukemia sel mononuklir; dan mencit (mice) betina menunjukkan peningkatan neoplasma hepatoselular, terutama adenoma. Terdapat pula hubungan dengan hiperplasia sel folikular tiroid pada mencit jantan dan betina serta terdapat perubahan histologi hati mencit jantan (1).

9. Pertolongan Pertama Terhirup

Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila perlu gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat (1).

Kontak dengan kulit

Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (sekurangnya selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat (1). Kontak kulit yang serius: Cuci dengan sabun disinfektan lalu oleskan krim anti- bakteri pada kulit yang terpapar. Cari pertolongan medis (9).

Kontak dengan mata (1,4)

(9)

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Jangan gunakan salep mata. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Tertelan

Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih rendah daripada panggul untuk mencegah aspirasi. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat (1).

Catatan untuk dokter: Bila terpapar bahan melalui penelanan, pertimbangkan kumbah lambung, pemberian pencahar, dan penawar sakit (1).

10. Penatalaksanaan Stabilisasi

a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara.

b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.

c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.

d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:

Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.

Anak-anak: 200-300 µg/kg BB.

Dekontaminasi

a. Dekontaminasi mata

Dilakukan sebelum membersihkan kulit:

- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.

(10)

- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.

- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.

- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.

- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.

- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) - Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.

- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.

- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.

- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.

- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri (1,6) Batas paparan hidrokuinon:

OSHA TWA: 2 mg/m3 OSHA/PEL: 2 mg/m3 ACGIH TWA: 2 mg/m3 ACGIH/TLV: 2 mg/m3

NIOSH batas atas yang direkomendasikan selama 15 menit: 2 mg/m3 DFG MAK 1 kali/shift (total debu): 2 mg/m3

UK OES TWA: 2 mg/m3 UK OES STEL: 4 mg/m3

Metode pengukuran: Penyaring partikel; asam asetat; kromatografi cair kinerja tinggi dengan detektor UV; NIOSH III # 5004.

(11)

Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Ventilasi harus tahan ledakan jika terjadi konsentrasi bahan yang akan meledak. Pastikan dipatuhinya batas paparan yang berlaku.

Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja.

Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia.

Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia.

Respirator: Respirator dan konsentrasi maksimum disadur dari NIOSH dan/atau OSHA.

50 mg/m3

Setiap respirator pemurni udara yang dilengkapi dengan penyaring debu.

Setiap respirator pemurni udara yang bertenaga yang dilengkapi masker wajah penuh dan penyaring partikel berefisiensi tinggi.

Setiap respirator serba lengkap yang dilengkapi masker wajah penuh.

Setiap respirator pemasok udara yang dilengkapi dengan masker wajah penuh.

Escape

Setiap respirator serba lengkap yang dilengkapi tipe escape yang sesuai.

Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi kehidupan dan kesehatan:

Setiap respirator pemasok udara yang dilengkapi pelindung wajah penuh yang dioperasikan dalam suatu mode perlu tekanan atau tekanan positif lain digabungkan dengan pasokan pelepas terpisah.

Setiap respirator serba lengkap yang dilengkapi pelindung wajah penuh.

12. Manajemen Pemadam Kebakaran

Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran ringan. Campuran debu/udara dapat terbakar atau meledak (1).

Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, karbon dioksida, semprotan air, busa tahan alkohol (1,8).

(12)

Kebakaran kecil: Gunakan serbuk kimia kering (4).

Kebakaran besar: Gunakan busa atau basahi dengan semprotan air (1). Jangan gunakan water jet (4).

Pemadaman kebakaran: Pindahkan wadah dari daerah yang terbakar jika dapat dilakukan tanpa adanya risiko. Gunakan bahan pemadam di sekitar api.

Hindarkan menghirup bahan atau produk samping pembakaran. Tetaplah diam di tempat yang arah anginnya berlawanan dan hindari daerah yang lebih rendah. Air atau busa dapat menimbulkan buih (1).

13. Manajemen Tumpahan

Jangan menyentuh tumpahan bahan. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa adanya risiko (1).

Tumpahan yang sedikit: Serap tumpahan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak mudah terbakar. Kumpulkan tumpahan bahan dalam wadah yang sesuai (1).

Tumpahan kering dalam jumlah sedikit: Kumpulkan tumpahan bahan dalam wadah yang sesuai untuk pembuangan. Jauhkan wadah dari tempat tumpahan ke daerah yang aman (1).

Tumpahan yang banyak: Buat tanggul untuk pembuangan lebih lanjut.

Hindarkan orang yang tidak berkepentingan untuk mendekat, isolasi area tumpahan, dan beri larangan masuk (1).

14. Daftar Pustaka

1. OHS, MDL Information System, Inc., Donelson Pike, Nashville, 1997.

2. Sitting, Marshal, Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and Carcinogens Volume I A-F, 1991, Noyes Publication, New Jersey, USA.

3. http://msds.chem.ox.ac.uk/HY/hydroquinone.html

4. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927544 5. http://www.inchem.org/documents/sids/sids/123319.pdf

6. http://www.setonresourcecenter.com/msdshazcom/htdocs//MSDS/Retail/N/N AILENE%20POLISH%20BOND%20BRUSH%20ON.pdf

7. http://www.caledonlabs.com/upload/msds/4050-5e.pdf 8. http://www.sciencestuff.com/msds/C1887.html

(13)

9. http://www.chemicalbook.com/ProductMSDSDetailCB6371188_EN.htm

Disusun oleh:

Sentra Informasi Keracunan Nasional

Bidang Informasi Keracunan, Pusat Informasi Obat dan Makanan Badan POM RI, Tahun 2011

Referensi

Dokumen terkait

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali