• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPILEN KARBONAT PROPYLENE CARBONATE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPILEN KARBONAT PROPYLENE CARBONATE"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PROPILEN KARBONAT PROPYLENE CARBONATE

1. N a m a

Golongan

Senyawa Organik

Sinonim / Nama Dagang (1,2,3,4)

4-Methyl-2-oxo-1,3-dioxolane; 1,2-Propylene Carbonate; 1,2 Propanediol Cyclic Carbonate; 1,3 – Dioxolan-2-one, 4-Methyil, Cyclic 1,2-Propylene Carbonate;

Cyclic Methylene Carbonate; Carbonic Acid Cyclic Propylene Ester; (R,S)-4- Methyl-1,3-dioxolan-2-one; Cyclic propylene carbonate; Carbonic acid propylene ester; Propylene glycol cyclic carbonate; 1,2-Propanediol carbonate; Arconate 5000; Texacar PC, Cyclic Methylene Carbonate.

Nomor Identifikasi

Nomor CAS : 108-32-7 (1) Nomor EC (EINECS) : 204-409-7 No. RTECS : FF9650000 (1)

No. UN : 1307 (2)

No. TSCA : 8 (b) (1) No. EINEC/ELINCS : 203 – 572 - 1

2. Sifat Fisika Kimia

Nama bahan Propilen Karbonat Deskripsi (1,2,3)

Cairan jernih, bening tidak berwarna; tidak berbau; berat molekul 102.09; Formula molekul C4H6O3; titik didih 241.70C (467.1 0F); Titik Lebur -49.20C (-56.6 0 F);

Tekanan uap 0.03 mmHg pada 20 0C; BJ uap (udara = 1): 3.52; Berat jenis (air = 1) ; 1.205; kemampuan penguapan < 100 %; pH: 7; kekentalan 2.8 mPa s;

(2)

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) (1) :

Kesehatan 1 = Tingkat keparahan rendah Kebakaran 1 = Dapat terbakar

Reaktivitas 0 = Tidak reaktif Klasifikasi EC (2,3):

XI =

R 36/38 = Iritasi pada mata dan kulit

S 26 = Jika mengenai mata, bilas segera dengan sejumlah besar air dan cari pertolongan medis

S 36 = Pakai / kenakan pakaian pelindung yang tepat R 36 = Iritasi pada mata

3. Penggunaan

(2)

Digunakan sebagai pelarut polar aprotik, perekat, cat, plastisizer, dan kosmetik

4. Identifikasi Bahaya

Risiko utama dan sasaran organ Mata dan kulit (4)

Paparan jangka pendek Terhirup

Iritasi, (1,2,3)

Kontak dengan kulit Iritasi (1,2,3)

Kontak dengan mata

Iritasi (1,3) , kemerahan, dan nyeri (2) Tertelan

Iritasi, mual , muntah. diare (1,2,3) Paparan jangka panjang

Terhirup

(3)

Batuk dan sakit tenggorokan (2) Kontak dengan kulit

Iritasi (2)

Kontak dengan mata Tidak ada data tersedia Tertelan

Tidak ada data tersedia

5. Stabilitas dan reaktivitas

Reaktivitas

Stabilitas

:

:

Stabil pada tekanan dan suhu normal dalam wadah tertutup (2)

.

Stabil pada kondisi penggunaan normal (2) Kondisi yang harus

dihindarkan

: Panas, api, percikan, sumber api, bahan-bahan tidak tercampurkan, dan wadah yang terbuka, kelembaban (2,3)

Tidak tercampurkan : Bahan pengoksidasi, asam kuat, dan basa. (2) Bahaya Dekomposisi : Oksida dari karbon, gas/uap yang toksik dan

bersifat intens (3) Polimerisasi : Tidak akan terjadi (2).

6. Penanganan dan Penyimpanan

(2)

Tindakan Pencegahan Umum:

- Hindari penghirupan atau kontak langsung dengan bahan.

-

Gunakan bahan pada ruangan berventilasi baik

-

Cuci tangan sampai bersih setelah menangani bahan.

Penanganan:

- Hindari kontak dengan kulit, mata, dan pakaian.

Penyimpanan:

-

Harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat pada area dengan ventilasi yang baik.

(4)

-

Untuk wadah yang telah dikosongkan dapat berisiko terjadinya ledakan uap.

Jangan memotong, mengebor, menggiling, mengelas di dekat kontainer.

-

Lindungi dari suhu ekstrim, sinar matahari langsung, dan jauhkan dari bahan tancampurkan.

-

Lindungi kontainer dari kerusakan fisik

Informasi Tambahan: Memastikan bahwa semua peraturan mengenai penanganan dan penyimpanan dipatuhi.

7. Toksikologi

(1, 2,3)

Toksisitas Data iritasi :

Data iritasi sedang pada kulit-kelinci 500 mg; Data iritasi sedang pada mata- kelinci 60 mg;

Data Toksisitas:

LD50 oral-tikus 29.100mL/kg; LD50 oral-mencit 20.700mg/kg; LD50 dermal-kelinci 20 mL/kg; LC50 inhalasi-tikus > 5gm/kg;

Karsinogen

Tidak terdaftar sebagai zat karsinogen pada ACGIH, IARC, NIOSH, NTP, atau OSHA

Data pada manusia Tidak ada data tersedia Data Reproduksi Tidak ada data tersedia Data Ekologi

Biodegradasi:

Tidak ada kemungkinan bahaya pada produk degradasi jangka pendek. Namun degradasi jangka panjang mungkin dapat terjadi.

Produk hasil degradasi lebih beracun.

8. Efek Klinis

(3)

Keracunan akut Terhirup

(5)

Iritasi pada saluran pernapasan atas dapat terjadi. Bahaya rendah pada paparan di industri. Bahan ini memiliki tekanan uap rendah, sehingga paparan melalui uap jarang terjadi.

Kontak dengan kulit

Dapat menyebabkan iritasi sedang pada kulit Kontak dengan mata

Dapat menyebabkan iritasi.

Tertelan

Dapat menyebabkan iritasi lambung yang disertai mual, muntah, dan diare.

Keracunan kronik Data tidak tersedia.

9. Pertolongan Pertama

(1)

Terhirup

Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan ke area terbuka. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan kulit

Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. (1)

Kontak Kulit Serius:

Segera cuci dengan sabun desinfektan dan lapisi kulit yang terkontaminasi dengan krim antibakteri. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. (1)

Kontak dengan mata

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau

(6)

Tertelan

Segera hubungi pusat informasi keracunan atau petugas kesehatan. Jangan melakukan induksi muntah. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, dan ikat pinggang. Jika korban tidak bernapas, berikan bantuan pernapasan, jangan merangsang muntah, dapat diberikan susu atau air minum. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. (1)

10. Penatalaksanaan

Stabilisasi

a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara.

b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.

c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.

d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:

Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.

Anak-anak: 200-300 µg/kg BB.

Dekontaminasi

a. Dekontaminasi mata

Dilakukan sebelum membersihkan kulit:

- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.

- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.

- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.

- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.

- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.

(7)

- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) - Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.

- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.

- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.

- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.

- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

- Dekontaminasi gastrointestinal - Jangan merangsang muntah

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri

(1)

Batas paparan:

Tidak tersedia

Ventilasi: Ventilasi pembuangan lokal umumnya lebih disukai karena dapat mengontrol emisi kontaminan dari sumbernya serta mencegah dispersi ke area kerja. (1)

Proteksi mata: Gunakan kacamata pelindung atau kacamata yang disarankan oleh OSHA untuk melindungi mata dan wajah yang sesuai regulasi 29 CFR 1910 atau sesuai European Standard EN 166. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja.(2) Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia untuk mencegah paparan kulit (2).

Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia (1).

(8)

- Respirator yang digunakan dan konsentrasi maksimum penggunaannya berdasarkan NIOSH dan / atau OSHA. 900 ppm kimia cartridge respirator dengan kartrid uap organik.

- pemurni respirator dengan kartrid uap organik.

- setiap diri - dilengkapi dengan perangkat dengan penutup wajah penuh. (2) - untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau pada kondisi gawat darurat ,

gunakan respirator dengan penutup wajah penuh dan dioperasikan dalam tekanan positif.

12. Manajemen Pemadam Kebakaran

(1.3)

Bahaya ledakan dan kebakaran:

Dapat terbakar pada suhu tinggi.

Produk Hasil Pembakaran :

Oksida-oksida karbon (CO dan CO2)

Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering (1)

Kebakaran besar : gunakan busa/kabut kimia atau aliri dengan semprotan air.

Jangan gunakan water jet (1).

Titik Nyala : Wadah Tertutup 132°C (269.6°F), Wadah Terbuka 135°C (275°F).

Batas Terendah dapat Menyala : 1.0 % Batas Teratas dapat Menyala : 7 %

Autoignition(Suhu minimum dapat membakar sendiri) : 510°C (950°F) Suhu Terdekomposisi : 200 °C

Kelas Flammabilitas (OSHA) : Not Flammability Class

13. Manajemen Tumpahan

(3)

Tumpahan Kecil:

Encerkan tumpahan dengan air kemudian diserap dengan kain atau serap tumpahan dengan bahan inert yang kering. Kumpulkan material pada wadah yang sesuai untuk pembuangan. Akhiri pembersihan dengan menyemprotkan air ke seluruh permukaan yang terkontaminasi dan buang pada area yang sesuai.

(9)

Tumpahan Besar:

Serap dengan bahan inert dan buang tumpahan pada wadah yang sesuai.

Akhiri pembersihan dengan menyemprotkan air ke seluruh permukaan yang terkontaminasi dan buang pada area yang sesuai.

.

14. Daftar Pustaka

1. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927238 2. http://www.honeywell.com/sites/docs/doc10814c8-fab22f8f2b-

e0df9bfada07602278603c6cb43673fb.pdf 3. http://fscimage.fishersci.com/msds/01357.htm

4. http://www.sigmaaldrich.com/catalog/product/sial/310328?lang=

5. en&region=ID

--- Disusun oleh:

Sentra Informasi Keracunan Nasional (SiKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2012

---

Referensi

Dokumen terkait

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%) selama 15-20 menit, atau sekurangnya 1 liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan