1,4-DIKLOROBENZEN-D4 1,4-DICHLOROBENZENE-D4
1. N a m a
Golongan -
Sinonim / Nama Dagang
1,4-Dichloro-2,3,5,6-tetradeuterobenzene; Benzen, 1,4-dichloro-, [2H4]; 1,4- Dichlorobenzene-d4; P-Dichlorobenzene-d4; Tetradeutero-p-dichlorobenzene;
Benzene-1,2,4,5-d4,3,6-dichloro-
Nomor Identifikasi :
Nomor CAS : 3855-82-1
Nomor OHS : 26966
UN : 3077 9 (2,5)
2. Sifat Fisika Kimia
Nama bahan
1,4-Diklorobenzen-d4
Deskripsi
Bentuk padat, kristal, warna putih, berbau seperti kapur barus. Berat molekul 151,03; Rumus molekul C6D4Cl2 ; Titik lebur 52-54 oC; Titik didih 173oC; Titik nyala 150 F; Suhu penyimpanan 0-6 oC; Kerapatan 1,274 g/mL pada 25oC;
Gravitasi spesifik (air=1): 1,1; Tidak larut dalam air; Dapat larut dalam etanol, benzen, kloroform, eter.
Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4):
Kesehatan = - Kebakaran = - Reaktivitas = -
Klasifikasi EC:
T = Beracun
N = Berbahaya untuk lingkungan
Xn = Berbahaya
F = Sangat mudah terbakar
R11 = Sangat mudah menyala
R36 = Menyebabkan iritasi pada mata
R40 = Risiko karena pengaruh yang tidak dapat balik
R23/24/25 = Beracun bila terhirup, bersinggungan/kontak dengan kulit, dan tertelan
R39/23/24/25 = Beracun: berbahaya karena efek tidak dapat balik yang sangat serius bila terhirup, bersinggungan/kontak dengan kulit dan bila tertelan
R50/53 = Sangat beracun bagi organisme perairan, dapat menyebabkan efek yang sangat merugikan jangka panjang di lingkungan perairan
S23 = Jangan menghirup gas/asap/uap/spray (penamaan yang layak ditunjukkan oleh produsen)
S24/25 = Hindari/cegah persinggungan/kontak dengan kulit dan mata
S36/37 = Pakai/kenakan pakaian dan sarung tangan pelindung yang baik
S45 = Jika terjadi kecelakaan atau jika anda tidak sehat, jika memungkinkan segera bawa ke dokter / rumah sakit / puskesmas (perlihatkan label kemasan)
S46 = Jika tertelan, cari segera pertolongan medis dan perlihatkan wadah atau label
S60 = Bahan ini dan wadahnya harus dibuang sebagai limbah berbahaya
S61 = Hindari/cegah pembuangan ke lingkungan. Rujukan pada Lembar Data Keamanan/Instruksi Khusus
3.
Penggunaan
Rodentisida koagulan; pestisida fumigan; insektisida.
4. Identifikasi Bahaya
Risiko utama dan sasaran organ
Bahaya utama terhadap kesehatan: Mengiritasi mata dan kulit, pusing, kerusakan hati, kemungkinan karsinogenik .
Organ sasaran: Sistem saraf pusat, hati, ginjal, sistem pernafasan, paru, kulit, membran mukosa.
Rute paparan
Paparan jangka pendek Terhirup
Dapat menyebabkan iritasi, hidung berlendir (runny nose), batuk, mata dan kulit berwarna kuning, hilang nafsu makan, berat badan menurun, mual, muntah, kesulitan bernafas, sakit kepala, lemah, pusing, gelisah, mati rasa, berkedut (twitching), kerusakan ginjal dan hati.
Kontak dengan kulit
Efek sama seperti pada paparan jangka pendek terhirup, iritasi.
Kontak dengan mata Iritasi.
Tertelan
Batuk, muntah, efek sama seperti pada paparan jangka panjang.
Paparan jangka panjang Terhirup
Efek sama seperti pada paparan jangka pendek terhirup, gangguan penglihatan, kulit berwarna kebiruan, gangguan pada darah, kemungkinan gangguan pada reproduksi.
Kontak dengan kulit Iritasi.
Kontak dengan mata
Efek sama seperti pada paparan jangka pendek.
Tertelan
Dapat menyebabkan turunnya berat badan, lemah, berkedut (twitching), kerusakan ginjal dan hati, menimbulkan efek reproduksi, kanker.
5. Stabilitas dan reaktivitas
Reaktivitas : Stabil Kondisi yang harus
dihindarkan
: Bahan dapat terbakar tapi tidak segera menyala.
Hindarkan kontak dengan oksidator kuat, panas berlebih, percikan, atau nyala terbuka.
Tancampurkan : Basa, logam alkali, serbuk logam, oksidator (kuat), plastik, karet, pelapis, serbuk aluminium dan magnesium, natrium, kalium, dan litium..
Bahaya dekomposisi : Produk dekomposisi termal: Uap klorida yang beracun dan korosif serta oksida karbon yang beracun: karbon monoksida, karbon dioksida.
Hidrogen klorida, fosgen, dan klorin.
Polimerisasi : -
6. Penyimpanan
Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlaku.
Simpan terpisah dari bahan yang tancampurkan.
Simpan di tempat yang sejuk dan kering.
Simpan di tempat yang berventilasi baik.
Hindarkan dari panas dan sumber nyala.
Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
7. Toksikologi
Toksisitas
Data pada hewan
LD50 oral-tikus (rat) 500 mg/kg ; LD50 kulit-tikus (mouse) 5145 mg/kg.
Karsinogenik
Secara eksperimental, bahan ini merupakan karsinogen
NTP: tidak ada informasi; IARC: tidak ada informasi; OSHA: tidak ada informasi
Informasi Ekologi
Toksisitas pada ikan : LC50 ikan 33,7 mg/L selama 96 jam
Ekotoksisitas : Berbahaya bagi lingkungan. Dapat menyebabkan efek merugikan jangka panjang di lingkungan perairan.
8. Efek Klinis
Keracunan akut
Terhirup
Dapat menyebabkan iritasi, hidung berlendir (runny nose), batuk, mata dan kulit berwarna kuning, hilang nafsu makan, berat badan menurun, mual, muntah, kesulitan bernafas, sakit kepala, lemah, pusing, gelisah, mati rasa, berkedut (twitching), kerusakan ginjal dan hati.
Kontak dengan kulit
Efek sama seperti pada paparan jangka pendek terhirup, iritasi.
Kontak dengan mata Iritasi.
Tertelan
Batuk, muntah, efek sama seperti pada paparan jangka panjang.
Keracunan kronik
Terhirup
Efek sama seperti pada paparan jangka pendek terhirup, gangguan penglihatan, kulit berwarna kebiruan, gangguan pada darah, kemungkinan gangguan pada reproduksi.
Kontak dengan kulit Iritasi.
Kontak dengan mata
Efek sama seperti pada paparan jangka pendek.
Tertelan
Dapat menyebabkan turunnya berat badan, lemah, berkedut (twitching), kerusakan ginjal dan hati, menimbulkan efek reproduksi, kanker.
9. Pertolongan Pertama
Terhirup
Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila perlu gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Jaga agar tetap hangat dan beristirahat. Beri pengobatan simptomatis dan penunjang.
Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontak dengan kulit
Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontak dengan mata
Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Tertelan
Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih rendah daripada panggul untuk mencegah aspirasi. Bila korban pingsan, miringkan kepala menghadap ke samping. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
10. Penatalaksanaan
Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara.
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.
Dekontaminasi
a. Dekontaminasi mata
Dilakukan sebelum membersihkan kulit:
Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)
Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.
Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.
Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.
Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri
Batas paparan 1,4-diklorobenzen-d4:
TLV: 75 ppm OSHA TWA (3)
Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Pastikan dipatuhinya batas paparan yang sudah ditentukan.
Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja.
Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia .
Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia (1,3). Respirator : Pemilihan alat pernafasan harus berdasarkan tingkat kontaminasi yang dijumpai di tempat kerja, tidak boleh melebihi batas kerja alat pernafasan dan dapat disetujui NIOSH .
12. Manajemen Pemadam Kebakaran
Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran ringan jika terpapar panas atau nyala.
Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, karbon dioksida, busa, semprotan air.
Kebakaran besar: Gunakan busa dan semprotan air.
Pemadaman Kebakaran: Pindahkan wadah dari daerah yang terbakar jika bisa dilakukan tanpa adanya risiko. Jangan menyebarkan ceceran atau tumpahan bahan dengan aliran air bertekanan tinggi.
13. Manajemen Tumpahan
Hindarkan tumpahan bahan dari kontak kulit atau inhalasi. Sapu tumpahan bahan lalu masukkan ke dalam wadah yang bersih dan kering untuk kemudian direklamasi atau dibuang lebih lanjut. Jangan siram tumpahan bahan ke dalam saluran air kotor. Jauhkan dari orang yang tidak berkepentingan.
14. Daftar Pustaka
1. http://hazard.com/msds/f2/cdw/cdwvd.html (Diunduh November 2010) 2. http://www.chemicalbook.com/ChemicalProductProperty_EN_CB5180725.ht
m (Diunduh November 2010)
3. https://www.cdnisotopes.com/msds/en/D-1034.pdf (Diunduh November 2010)
4. http://www.fishersci.se/msds/04410275.pdf (Diunduh November 2010)
5. http://www.lookchem.com/cas-385/3855-82-1.html (Diunduh November 2010)
6. http://www.scbt.com/datasheet-237758-1-4-dichlorobenzene-d4.html (Diunduh November 2010)
7. http://www.caslab.com/1_4-Dichlorobenzene-d4.php5 (Diunduh November 2010)
--- Disusun oleh:
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SiKer Nas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2010
---