• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUTIL FENIL METIL KARBAMAT BUTHYL PHENYL METHYL CARBAMATE (BPMC)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUTIL FENIL METIL KARBAMAT BUTHYL PHENYL METHYL CARBAMATE (BPMC)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BUTIL FENIL METIL KARBAMAT

BUTHYL PHENYL METHYL CARBAMATE (BPMC)

1. N a m a

Golongan

Karbamat insektisida

Sinonim / Nama Dagang

Fenobucarb; 2-sec-butylphenylmethyl carbamate; 0-sec-butylphenyl-n- methylcarbamate; 0-sec-butylphenylmethyl carbamate; 2-(1-methyl-propyl) phenyl methylcarbamate. Bassa; Baycarb; Hopsin; Osbac.

Nomor Identifikasi :

Nomor CAS : 3766812 Nomor NIOHS : FB54250 Nomor RTECS : FB9450000 Nomor EC (EINECS) : 223-188-8

2. Sifat Fisika Kimia

Nama bahan

Buthyl Phenyl Methyl Carbamate

Deskripsi

Kristal berwarna kuning muda atau merah muda. Titik lebur 31-32C. Tekanan uap pada 20c : 48 m pa. Larut dalam air pada 30c : 610mg/l.

(2)

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4):

Kesehatan 2 = Tingkat keparahan tinggi Kebakaran 1 = Dapat terbakar

Reaktivitas 0 = Tidak reaktif

Klasifikasi EC:

Xn = Berbahaya

N = Berbahaya untuk lingkungan

T = Beracun

F = Mudah terbakar

R21 = Berbahaya jika kontak dengan

kulit R22 = Berbahaya jika tertelan

R23/25 = Toksik jika terhirup dan tertelan

R 50/53 = Sangat toksis terhadap organisme akuati , dapat menyebabkan efek buruk jangka panjang di lingkungan akuatik

S1/2 = Tutup wadah rapat-rapat dan jauhkan dari jangkauan anak-anak

S13 = Jauhkan dari makanan, minuman dan bahan makanan hewan

S24 = Hindari kontak dengan kulit

S36/37/39 = Gunakan pakaian pelindung dan sarung tangan yang sesuai serta alat pelindung wajah dan mata

3. Penggunaan

Insektisida, herbisida.

(3)

4. Identifikasi Bahaya

Risiko utama dan sasaran organ

Bahaya utama terhadap kesehatan: Merusak sistim syaraf jika tertelan, terhirup dan kontak dengan kulit

Organ sasaran: Sistem saraf

Rute paparan

Paparan jangka pendek

Terhirup

Iritasi, rasa terbakar, mual, muntah, diare, sakit perut, sakit dada, sulit bernapas, denyut jantung tidak teratur, sakit kepala, pening, gangguan penglihatan, dilatasi pupil, kongesti paru-paru, konfulsi dan koma

Kontak dengan kulit sedikit iritasi

Kontak dengan mata Sedikit iritasi.

Tertelan

Efeknya sama seperti efek inhalasi : Iritasi, rasa terbakar, mual, muntah, diare, sakit perut, sakit dada, sulit bernapas, denyut jantung tidak teratur, sakit kepala, pening, gangguan penglihatan, dilatasi pupil, kongesti paru- paru, konfulsi dan koma.

Paparan jangka panjang

Terhirup

Efeknya sama seperti efek paparan melalui rute yang lain..

Kontak dengan kulit

Paparan yang panjang atau berulang dapat menimbulkan efek seperti

(4)

Kontak dengan mata

Paparan yang panjang atau berulang dapat menimbulkan efek seperti pada paparan jangka pendek.

Tertelan

Paparan yang panjang atau berulang dapat menimbulkan efek seperti pada paparan jangka pendek

5. Stabilitas dan reaktivitas

Reaktivitas : Stabil pada tekanan dan suhu normal Tancampurkan : Basa, asam, bahan pengoksidasi

Butil Fenil Metil karbamat dengan

Media alkalin : Dapat menyebabkan reaksi exotermik Kondisi asam : Dapat menyebabkan reaksi exotermik Pengoksidasi (kuat) : Bahaya meledak dan terbakar

Bahaya dekomposisi : Produk dekomposisi termal: oksida karbon, nitrogen

6. Penyimpanan

Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan

standard yang berlaku.

Lindungi dari kerusakan fisik.

Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Jauhkan dari makanan, minuman, dan bahan makanan hewan.

(5)

7. Toksikologi

Toksisitas

Data pada manusia : tidak tersedia data toksisitas pada manusia.

Data pada hewan

Oral-rat LD50 : 410 mg/kg; Oral-mouse LD50 : 410 mg/kg; Unk-rat LD50 : 340 mg/kg; Skin-mouse LD50 : 340-4.200 mg/kg.

Karsinogenik

Dari data studi menunjukkan pemberian Butil Fenil metil karbamat selama 2 th pada tikus-tikus (rats) 4,1 mg/kg b.w. dengan dosis 100 mg/kg makanan tiap hr menunjukkan tidak ada karsinogenik

Mutagenik

Sama seperti yang data pada Karsinogenik

Data Reproduksi Tidak tersedia data

Informasi Ekologi

Sangat toksik terhadap kehidupan perairan.

Toksisitas pada ikan : LC50 (96 h) ikan air tawar (rainbor trout ) 211, ikan emas ( golden orfe )237 mg/l Toksisitas pada burung LD50 (akut oral) bobwhite quail 152,

Japanese quail 31 mg/kg

Toksisitas alga : EC50 (Pertumbuhan populasi) alga hijau (Chlorella pyrenoidosa) 272640 µ/L 96 jam

8. Efek Klinis

Keracunan akut

Terhirup

Efek awal yng terjadi Efek inhibisi kloninesterasi : nasal hiperemia, gelisah,

(6)

vertigo, mata perih, penglihatan menjadi kabur, keluar air mata, keluar air liur, berkeringat dan bingung

Kontak dengan kulit Iritasi kulit, dermatitis

Kontak dengan mata

Menimbulkan rasa sakit, hyperemia, mengeluarkan air mata, kejang kelopak mata, miosis, kejang otot ciliari diikuti hilangnya akomodasi, pandangan kabur

Tertelan

Mual, muntah, anorexia, kram abdominal dan diare.

Keracunan kronik Terhirup

Sama seperti pada keracunan akut.

Kontak dengan kulit

Sama seperti pada keracunan akut.

Kontak dengan mata

Sama seperti pada keracunan akut.

Tertelan

Sama seperti pada keracunan akut.

9. Pertolongan Pertama

Terhirup

Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila perlu, gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan kulit

Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai

(7)

dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan mata

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Tertelan

Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih rendah daripada panggul untuk mencegah aspirasi. Bila korban pingsan, miringkan kepala menghadap ke samping. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

10. Penatalaksanaan

Stabilisasi

a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara.

b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.

c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.

d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:

Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.

Anak-anak: 200-300 µg/kg BB

(8)

Dekontaminasi

a. Dekontaminasi mata

Dilakukan sebelum membersihkan kulit:

- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring

ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.

- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan

sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.

- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.

- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.

- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.

- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah

sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)

- Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.

- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin

atau hangat serta sabun minimal 10 menit.

- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau

kertas secara lembut. Jangan digosok.

- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau

muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan

sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.

- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

c. Dekontaminasi saluran cerna

Bila pasien sadar dapat diberikan arang aktif. Dapat dipertimbangkan kumbah lambung jika bahan tertelan dalam jumlah sedang sampai banyak.

Namun, karena kemungkinan terjadi kejang atau perubahan status mental yang cepat, kumbah lambung sebaiknya hanya dilakukan setelah intubasi.

Antidotum :

Sulfas atropin intravena, intramuskular

(9)

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri Batas paparan Butil Penil Metil Karbamat :

Hindari penghirupan kabut. Untuk mencegah terjadinya bahaya pemaparan : Gunakan pelindung muka, pelindung pernafasan, sarung tangan karet, kacamata pengaman. Jangan makan, minum atau merokok selama bekerja.

Ganti pakaian kerja setelah bekerja beberapa jam , cuci sepenuhnya/

seluruhnya sebelum makan.

12. Manajemen Pemadam Kebakaran

Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran dapat diabaikan.

Karbofuran tidak terbakar.

Media pemadam kebakaran: karbon dioksida, serbuk gergaji atau busa tahan alkohol. Dilarang menggunakan semprotan air.

13. Manajemen Tumpahan

Tumpahan diserap dengan tanah atau serbuk gergaji dan kumpulkan dalam wadah yang terisolasi dan buang. Wadah bekas dan kemasannya dibakar atau ditanam pada tempat tertentu yang tidak mengganggu lingkungan dan air.

14. Daftar Pustaka

Industrial Toxicology Research Centre (council of scientific & industrial

Research) Toxicity Data Handbook volume III, Pesticides-A. Lucknow India p. 78

Badan POM RI, (2001), Pedoman Penatalaksanaan Keracunan Untuk

Rumah Sakit, Jakarta, hal. 21-22

www.chemadvisor.com (diakses tahun 2012)

OHS, MDL Information System, Inc., Donelson Pike, Nashville, 1997.

Olson K.R., Poisoning & Drug Overdose, Fourth Edition, McGraw Hill

Companies, Inc., USA, 2004, p. 292-296

Sittig, M. Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and Carcinogens.

Third Edition. Noyes Publications. New Jersey. 1991.

--- Disusun oleh:

Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas)

Referensi

Dokumen terkait

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan