PSMS
PSMS
P
P
AMA SAF
AMA SAF
ETY MAN
ETY MAN
AGEMEN
AGEMEN
T SYSTEM
T SYSTEM
SISTEM PENGELOLAAN K3&LH PAMA
SISTEM PENGELOLAAN K3&LH PAMA
DI PT PAMAPERSADA NUSANTARA
DI PT PAMAPERSADA NUSANTARA
presented
presented
by :
by :
Satria Fauzana
Satria Fauzana
Agus Setiawan
Agus Setiawan
Daftar Elemen PSMS
Daftar Elemen PSMS
1.1. OrgOrganisaanisasi si dan dan KepKepemimemimpinanpinan 2.
2. KKomomununikikasasii 3.
3. InInspspekekssii 4.
4. ObObseservrvasasii TTugugasas 5.
5. InveInvestigstigasi asi InsidInsiden en dan dan AnaliAnalisasa
6.
6. StandarStandar, , ProsedurProsedur, , PeraPeraturanturandandan DisiplinDisiplin
7
7.. KeKesiasiapapann DaDalamlamKeKeadaadaananDaDarurruratat
8.
8. PPelelaattihihanan 9
9.. KeKesehsehatatananPePekekerjarjaanan dadann ErErgogonomnomii
10
10.. DesainDesainRekaRekayasa, yasa, ManajemeManajemenn Plant Plant dandan PerPeralatan, alatan, PengenPengendaliandalian Pe
Pembembelianliandadann MeMetodtodee
11.
11. Seleksi Seleksi dan dan PenempaPenempatantan 12
12.. AlaAlattPePelinlindudungngDiDiriri(A(APDPD))
13.
13. SistSistem em EvEvaluasaluasii 14.
14. Monitor Monitor dan Pdan Perlindungan erlindungan LingkungLingkunganan 15.
Daftar Elemen PSMS
Daftar Elemen PSMS
1.1. OrgOrganisaanisasi si dan dan KepKepemimemimpinanpinan 2.
2. KKomomununikikasasii 3.
3. InInspspekekssii 4.
4. ObObseservrvasasii TTugugasas 5.
5. InveInvestigstigasi asi InsidInsiden en dan dan AnaliAnalisasa
6.
6. StandarStandar, , ProsedurProsedur, , PeraPeraturanturandandan DisiplinDisiplin
7
7.. KeKesiasiapapann DaDalamlamKeKeadaadaananDaDarurruratat
8.
8. PPelelaattihihanan 9
9.. KeKesehsehatatananPePekekerjarjaanan dadann ErErgogonomnomii
10
10.. DesainDesainRekaRekayasa, yasa, ManajemeManajemenn Plant Plant dandan PerPeralatan, alatan, PengenPengendaliandalian Pe
Pembembelianliandadann MeMetodtodee
11.
11. Seleksi Seleksi dan dan PenempaPenempatantan 12
12.. AlaAlattPePelinlindudungngDiDiriri(A(APDPD))
13.
13. SistSistem em EvEvaluasaluasii 14.
14. Monitor Monitor dan Pdan Perlindungan erlindungan LingkungLingkunganan 15.
Kebijakan Dasar K3&LH
Kebijakan Dasar K3&LH
Tujuan:
Tujuan:
Untuk memberikan pernyataan publik dari keinginan dari
Untuk memberikan pernyataan publik dari keinginan dari
T
Top
op
Management
Management
ba
bagi
gi se
semu
mua
a
stakeholders,
stakeholders
, me
meng
ngen
enai
ai ha
hal-
l-ha
hall
yyan
ang
g be
berk
rkai
aita
tan
n de
deng
ngan
an Ke
Kese
sela
lama
mata
tan,
n, Ke
Kese
seha
hata
tan
n Ke
Kerja
rja,
, &
&
Lingkungan Hidup.
Lingkungan Hidup.
Hal-hal penting yang berkaitan dengan kebijakan dasar:
Hal-hal penting yang berkaitan dengan kebijakan dasar:
-
- Disu
Disusun
sun oleh
oleh SHE
SHE Divi
Division
sion HO
HO
-
- Meliputi
Meliputi aspek
aspek-aspek
-aspek yang
yang relev
relevan
an terhadap
terhadap K3&LH
K3&LH
-
- Ditanda
Ditandatang
tangani
ani oleh
oleh Presiden
Presiden Direktur
Direktur yang
yang menjabat
menjabat
-
Elem
Elemen
en 6
6 Stand
Standar
ar, P
, Prosedur
rosedur,,
P
Pera
eraturan, &
turan, & Disiplin
Disiplin
N
N
O
O
M
M
O
O
R
R
S
S
T
T
A
A
N
N
D
D
A
A
R
R
J
J
U
U
M
M
L
L
A
A
H
H
S
S
T
T
A
A
N
N
D
D
A
A
R
R
SSHHE E / / 998 8 / / 0066..001 1 / / SSTTD D PPeennggeennddaalliiaann, , RReevviieew w ddaann Pen
Penyebayebarluasarluasann StaStandarndar, , ProseProsedurdur dandan Peraturan Keselamatan
Peraturan Keselamatan
SSHHE E / / 998 8 / / 0066..002 2 / / SSTTD D SSuurraat t IIzziin n BBeekkeerrjja a ddaan n LLaabbeel l TTaanndda a BBaahhaayyaa
SSHHE E / / 998 8 / / 0066..003 3 / / SSTTD D SSiisstteem m ddaan n PPeenngggguunnaaaan n LLock-Out ock-Out
SSHHE E / / 998 8 / / 0066..004 4 / / SSTTD D TTaannddaa--ttaannddaa SSiimmbbool l KKeesseellaammaattaann,, Pengumuman,
Pengumuman, Pelabelan, Pelabelan, Kode WKode Warnaarna dan Demarkasi
dan Demarkasi
SSHHE E / / 998 8 / / 0066..005 5 / / SSTTD D PPeemmeennuuhhaan n SSttaannddaar r ddaan n PPrroosseedduurr Kedisiplinan
6.2 Surat Izin Bekerja & Label Tanda Bahaya
Surat Izin Bekerja
Pekerjaan apapun yang dilakukan di dalam Ruang Tertutup
(Lingkungan kurang oksigen),
Pekerjaan dengan Panas (Bahan mudah terbakar),
Bekerja dekat sumber radiasi,
Pada pekerjaan di instalasi listrik tegangan tinggi,
Pekerjaan penggalian, kemungkinan ada kabel,pipa,
Bekerja di ketinggian (di atas 5 meter),
Pada tugas-tugas tertentu yang luar biasa
dimana ada
kemungkinan terkena resiko serius
6.3 Siste
a
e gg aa
L ck
t a Tag
t
Tujuan
Memastikan terdapat format standar untuk
Lock-Out
,
pengaturan Alat
Lock-Out
, & semua sumber energi dalam
Potensial Nol
sebelum pekerjaan diteruskan, agar mencegah
cedera pada karyawan dan karyawan dari sub-kontraktor.
Identifikasi Bahaya
Survei harus mencakup sumber energi:
1. listrik
2. mekanik
3. hidrolik
4. pneumatik
Sistem
Lock Out & Tag Out (
LOTO)
Adalah alat pengisolasi energi, untuk memastikan agar
peralatan dikendalikan, tidak bisa dijalankan sampai
Lock
dan
Tag
dicabut. LOTO terdiri dari Danger Tag dan Gembok
Standar (1 set) yang digunakan secara bersama-sama (tidak
terpisah).
L
OTO
diperlukan dalam:
- Sistem penyala kendaraan, mesin, atau peralatan yang sedang
rusak, tidak dalam keadaan aman untuk dioperasikan (kecuali
perkakas tangan),
- Sistem penyala kendaraan, mesin, atau bagian peralatan yang
sedang dalam proses pemeliharaan, dan
- Semua benda, bagian peralatan atau perkakas yang tidak
aman untuk dioperasikan.
6.4 Tanda-tanda Simbol K3&LH, Pengumuman,
Pelabelan, Kode Warna, dan Demarkasi
PAPAN KETERANGAN KODE WARNA
Daerah Asal Pekerjaan
Daerah Bebas dari Barang untuk Pemadam Api Area Aman untuk Jalan
Pembatas Demarkasi
Daerah Tempat Sampah dan Barang Bekas Daerah Penumpukan dan Penyimpanan
Daerah Bebas dari Barang untuk Peralatan Listrik
STANDAR KODE WARNA (DEMARKASI LANTAI)
6.4 Tanda-tanda Simbol K3&LH, Pengumuman,
Pelabelan, Kode Warna, dan Demarkasi
STANDAR KODE WARNA (DEMARKASI LANTAI)
AIR MINUM
AIR TIDAK BISA DIMINUM OLI
UDARA SOLAR
6.5 Pemenuhan Standar dan
Prosedur Pendisiplinan
PELANGGARAN SARAN PEMBERIAN SANKSI Tidak Menggunakan APD
(Alat Pelindung Diri) Minimum Surat Peringatan Kedua Mengendarai Mobil
Tanpa SIMPER Pemutusan Hubungan Kerja Melepas Tanda Bahaya
Tanpa Izin
Minimum Surat Peringatan Kedua
Melepas Alat Pengaman Tanpa Izin
Pemutusan Hubungan Kerja
Mengendarai Melebihi
Kecepatan Minimum Surat Peringatan Kedua Mengendarai Mobil
Dalam Keadaan Mabuk Minimum Surat Peringatan Kedua Mengendarai Mobil
Elemen 7 Persiapan Dalam
Keadaan Darurat
NOMOR STANDAR
JUMLAH STANDAR
SHE / 98 / 07.01 / STD Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko (IBPR) SHE / 98 / 07.02 / STD Manual Prosedur Keadaan
Darurat Site SHE / 98 / 07.03 / STD Latihan Keadaan
Darurat Sistem Alarm SHE / 98 / 07.04 / STD Peralatan P3K Fasilitas,
dan Pelatihan
SHE / 98 / 07.05 / STD Sistem, Pencegahan, Perlindungan Kebakaran, Fasilitas dan
Perawatan SHE / 98 / 07.06 / STD
7.1 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
(IBPR)
Definisi bahaya & resiko
Bahaya
adalah benda, bahan (zat), aktifitas, atau kondisi yang
potensial menyebabkan cedera, kerusakan, atau kerugian
dalam derajat apapun.
1. Benda (benda fisik: meja, kursi, truk, ban, dll),
2. Zat (zat kimia: diesel, minyak, debu, gas, dll),
3. Aktivitas (tindakan: tidak memakai APD, dll),
4. Kondisi (kondisi berbahaya: lantai, jalan licin, dll).
Resiko
adalah Kesempatan/kemungkinan bertemunya satu
bahaya atau lebih yang dapat mengakibatkan kerugian dalam
derajat apapun(
Near Miss
, kerusakan harta benda atau
KODE BAHAYA
POTENSI RESIKO
TINGKAT
RESIKO KEMUNGKINAN AKIBAT
TINDAKAN DIPERLUKAN AA 75 < 125 RESIKO KRITIKAL Kemungkinan / Kerugian Besar > US$ 10.000 STOP DAN PERBAIKI A 32 < 74 RESIKO TINGGI
LTI Serius / Kerugian Barang US$ 5.000 to US$ 10.000
PERBAIKI 12 JAM B 18 < 31 RESIKO
SEDANG
LTI Serius / Kerugian Barang US$ 1.000 to US$ 5.000
PERBAIKI 3 HARI C 2 < 17 RESIKO
RENDAH
Cedera Ringan / Kerugian Barang Ringan
PERBAIKI JIKA DAPAT
MATRIKS RESIKO & KODE BAHAYA
RISK MATRIX & HAZARD CODE
7.2 Manual Prosedur Keadaan Darurat Site
Beberapa keadaan darurat:
Kebakaran (kebakaran alat-alat, bangunan, dan semak
belukar),
Kecelakaan (cedera, kerusakan dan kerugian harta benda),
Getaran tanah (dinding runtuh, longsor),
Banjir (banjir di area penambangan karena hujan atau air
yang menguap dan banjir di tempat lain),
Peledakan (peledakan tak terduga, peledakan prematur
bahan peledak),
Pemberontakan dari pekerja atau penduduk (demonstrasi,
pemogokan)
Kecelakaan bis / taxi
7.4 Peralatan P3K, Fasilitas, dan Pelatihan
TIPE PERALATAN LOKASI
Perlengkapan Alat Pertolongan Pertama terdiri dari:
- Satu kantong respons emergency (ransel) yang standar,
- Satu usungan keranjang dan, - Satu selimut
- Pos pertolongan pertama setiap penambang,
- Di setiap blok kantor tambang (pit), - Di setiap tempat kerja tambang atau di lapangan kerja yang luas,
- Di setiap camp site / mess,
Apabila lokasi diatas atau dibawah 500 m dengan yang lain, diberi kebebasan / keleluasaan untuk menempatkan pusat perangkat P3K
Kantong Pertolongan Pertama :
- Hanya sebuah kantong pertolongan pertama
-Simpan di dalam kabin di semua kendaraan yang disiapkan untuk supervisor,
- Dibawa oleh semua karyawan yang bekerja di tempat terpencil
LOKASI DAN PENEMPATAN
7.5 Sistem Pencegahan, Perlindungan
Kebakaran, Fasilitas, dan Perawatan
Sistem Perlindungan kebakaran terdiri dari:
1. Alarm kebakaran,
2. Pemadam kebakaran portable,
3. Peralatan / perlengkapan pemadam kebakaran, 4. Alat pendeteksi panas dan asap,
5. Sistem pemadam api otomatis,
6. Truk pemadam (truk air) & tim pemadam kebakaran.
Sosialisasi dan Pelatihan:
- Sedikitnya 10% dari karyawan di setiap departemen harus menjalankan training memadamkan api secara praktis,
- Semua karyawan di Departemen Security harus menjalankan Training Memadamkan api praktis,
- Ada sistem resmi, untuk memastikan bahwa semua karyawan (termasuk sub-kontraktor), diberi sosialisasi sistem dan fasilitas pencegahan dan perlindungan,
Klasifikasi Kebakaran & Seleksi Peralatan Kebakaran
JENIS
KEBAKARAN DESKRIPSI KELOMPOK TIPE PEMADAM
A
Kebakaran disebabkan bahan padat yang mudah terbakar (batubara, kertas, sedotan, kayu, kain, karet, dan plastik)
Air, bubuk kering, busa
AC
Kebakaran disebabkan Kebakaran jenis A + berhubungan dengan sumber tenaga listrik, kabel listrik, generator, trafo dan saklar
Bubuk kering, gas (Co2)
B
Kebakaran disebabkan oleh cairan & gas yang mudah terbakar & cairan dari benda padat yang berubah menjadi cairan
Bubuk kering, busa
BC
Kebakaran disebabkan Kebakaran jenis B + berhubungan dengan sumber tenaga listrik, kabel listrik, generator, trafo dan saklar
Bubuk kering, gas (Co2)
ABC
Kebakaran disebabkan Kebakaran jenis A + B + berhubungan dengan sumber tenaga listrik, kabel listrik, generator, trafo dan saklar
Bubuk kering, gas (Co2)
D Kebakaran disebabkan logam, terbakar pada temperatur tinggi
Klasifikasi Alat Pemadam Berdasarkan Area Kerja
AREA KERJA (RUANGAN) TIPE PEMADAM API YANG DIPLIH
Kantor umum, ruang komputer Gas (Co2)
Bengkel, gudang, penyimpanan alat Bubuk kering (ABC) Area penyimpanan minyak / diesel Bubuk kering (ABC)
Alat bermotor (truk / excavator) Bubuk kering (ABC), supresi auto Mess, dapur, tempat tinggal Bubuk kering (ABC)
Lingkungan umum (semak, rumput) Air (truk & pipa karet)
Penempatan Alat Pemadam Api : -Di posisi yang mudah terlihat,
- Ketinggian 1,5 meter dari atas lantai,
- Ditempatkan dekat pintu keluar yang biasa atau darurat,
- Harus ditandai dengan ³kain merah putih berbentuk segitiga´ dibalik papan, - Harus diletakkan sengaja dekat dengan tempat yang beresiko,
- Tidak diletakkan pada tempat bertemperatur yang ekstrim (lebih rendah dari 0oC atau lebih tinggi dari 55oC
ELEMEN 9 KESEHATAN KERJA DAN ERGONOMI
NOMOR STANDAR
JUMLAH STANDAR
SHE / 98 / 09.01 / STD
Sistem Identifikasi Bahaya, Penlaian Resiko, dan Pengendalian Bahaya Resiko Kesehatan dan Higiene Komprehensif
SHE / 98 / 09.02 / STD Sistem Perawatan, Pelayanan dan Bantuan Kesehatan
SHE / 98 / 09.03 / STD Pengujian Kesehatan dan Perawatan Kesehatan (Baru / Tahunan / Khusus) SHE / 98 / 09.04 / STD Sistem Pengelolaan dan survey
ergonomi SHE / 98 / 09.05 / STD
Sanitasi dan Higiene Fasilitas Site SHE / 98 / 09.06 / STD
Catatan Medis (Kesehatan Kerja) SHE / 98 / 09.06 / STD Standar Air Minum dan Penawaran
9.4 Sistem Pengelolaan dan Survey Ergonomi
Survey Ergonomi
Cakupan survey:
1. Semua aktifitas antar orang / mesin,
2. Semua kabin peralatan tambang,
3. Semua kabin kendaraan lain,
4. Semua meja kerja di workshop / lokasi perbaikan,
5. Semua area kantor / tempat kerja,
6. Semua dapur dan kantin,
7. Gudang dan tempat penyimpanan barang,
8. Semua kamar tidur di wilayah mess,
Penanganan Manual:
Hal harus diobservasi saat menilai penanganan manual:
1. Desain alur kerja, kondisi dalam lingkungan kerja,
2. Sikap tubuh, tindakan, gerakan yang diperlukan,
3. Bentuk, ukuran, berat, jenis benda yang ditangani,
4. Jarak benda perlu diangkat,
5. Usia dan kesehatan orang yang mengangkatnya,
6. Ketersediaan, kesesuaian alat bantu mekanik,
7. Studi mengenai persyaratan aplikasi tenaga,
8. Studi mengenai kebutuhan pemakaian energi.
ELEMEN 10 BENTUK PERENCANAAN, PLANT
MANAGEMENT, PEMBELIAN DAN METODE
PEMBELIAN
NOMOR STANDAR
JUMLAH STANDAR
SHE / 98 / 10.01 / STD
Pengelolaan dan pengendalian semua perkakas dan peralatan lain (termasuk : Kartu Kelayakan
Peralatan)
SHE / 98 / 10.02 / STD
Pengelolaan dan pengendalian peralatan rumah tangga, tangga bangunan, daerah-jalan, perancah dan bekerja di ketinggian
SHE / 98 / 10.03 / STD Sistem dan alat-alat peringatan pada kendaraan / peralatan
SHE / 98 / 10.04 / STD Pengelolaan dan pengendalian alat angkat dan peralatan angkat
10.5 Pengelolaan dan Pengendalian,
Perlindungan pada Mesin
Pelindung Mesin adalah penghalang tetap atau peralatan lain, yang menghalangi bagian tubuh menjangkau di bawah, di atas, sekeliling, atau melalui pelindung selama mesin beroperasi normal. Termasuk juga semua peralatan yang menghalangi seseorang memasuki daerah berbahaya.
Persyaratan keselamatan yang perlu diperhatikan:
1. Tidak boleh ada yang bekerja pada atau di dekat mesin yang mempunyai bagian bergerak, sementara ia memakai pakaian longgar, dasi atau selendang.
2. Semua mesin dengan bagian berputar yang terbuka / terpapar harus dimatikan pada waktu melakukan pekerjaan pemberian oli, pelumasan atau perawatan.
3. Mesin dengan bagian berputar hanya boleh diberi oli atau dilumasi saat bergerak oleh orang yang ahli (terlatih).
4. Tidak ada yang boleh memasang atau melepas sabuk penggerak (V-belt) saat mesin sedang bergerak. Untuk melakukan pekerjaan ini mesin harus dimatikan, dihentikan, dan di lock-out .
10.6 Pengelolaan dan Pengendalian Semua Bejana
Bertekanan dan Tabung Silinder Terkompresi
Penyimpanan Tabung Gas:
1. Semua tabung harus diperiksa saat datang dari suplier untuk bahaya kebocoran atau kerusakan,
2. Tabung yang ada kebocoran tidak boleh diterima dan harus dikembalikan pada suplier,
3. Semua tabung harus disimpan dalam Penyimpanan Tabung Gas yang khusus,
4. Gas-gas yang mudah terbakar dan pengoksidasi tidak boleh disimpan bersama-sama,
5. Tabung harus disimpan dalam posisi tegak (vertikal), 6. Setiap tabung harus dirantai secara individual ,
7. Penyimpanan bebas dari bahan mudah terbakar,
8. Tabung penuh disimpan terpisah dari dari yang kosong, 9. Penyerahan / pengambilan tabung harus terkontrol.
10.7 Pengelolaan dan Pengendalian Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3)
Klasifikasi Tempat Berbahaya
Sebuah zona adalah daerah berbahaya dimana terdapat bahaya gas mudah terbakar / gas atau uap. Klasifikasinya adalah sebagai berikut:
1. Zona 0 : Atmosfir di zona jenis ini adalah yang terus menerus eksplosif,
2. Zona 1 : Atmosfir di zona jenis ini adalah cenderung eksplosif dibawah
kondisi operasi normal. Gas bisa bersifat toksik atau beracun,
3. Zona 2 : Atmosfir di zona jenis ini cenderung eksplosif dibawah kondisi
abnormal
4. Zona 21 : Atmosfir di zona jenis ini cenderung mengandung debu / serat
yang mudah menyala dengan konsentrasi mudah menyala dibawah kondisi operasi normal, dan
5. Zona 22 : Atmosfir di zona jenis ini mengandung debu / serat yang mudah
10.9 Pengelolaan dan Pengendalian Semua Instalasi
Listrik, Pentanahan, dan Peralatan Portabel
Daerah Kerja / Kerja Resiko Tinggi :
1. Semua sub-stasiun dan mini-sub (terutama dengan panel terbuka) harus digolongkan dalam Daerah Kerja Resiko Tonggi (DKRT),
2. Semua daerah transformer dengan paking terbuka harus digolongkan dalam DKRT,
3. Semua panel 380 V yang tidak terisolasi harus digolongkan dalam DKRT, 4. Semua instalasi 525 V, 3.3 kV, 6.6 kV, 11 kV dan 22 kV (atau kV lebih
tinggi) harus digolongkan dalam DKRT,
5. Semua pekerjaan Switching, Phasing dan perawatan di daerah tersebut harus digolongkan dalam DKRT,
Saat bekerja di Daerah Kerja Resiko Tinggi, beberapa hal berikut harus diikuti :
1. Bekerja di semua daerah ini harus selalu dibawah pengawasan langsung dari atasan,
2. APD yang diperlukan harus selalu dipakai,
3. Persyaratan dari standar yang menyangkut Izin Kerja dan Locking-out harus dipatuhi,
4. Daerah-daerah ini harus diventilasikan dengan baik.
APD untuk bekerja di DKRT :
1. Topeng pelindung muka (bukan goggle / kacamata), 2. Sarung tangan kulit chrome panjang (30 cm),
3. Jas katun (pakaian),
4. Perlengkapan switching khusus
Polaritas & Pembumian (grounding) :
Daerah Voltase Tinggi (tingkat kV) :
1. Semua instalasi listrik 3.3 kV, 6.6 kV, 11 kV dan 22 kV (atau kV yang lebih tinggi) harus dilengkapi denga alat switching tipe kendali jarak jauh,
2. Semua pekerjaan switching atau phasing pada instalasi ini harus dilakukan dari jauh dan dibawah supervisi Kepala Seksi terkait,
3. Jika pekerjaan switching atau phasing pada instalasi ini tidak dapat dilakukan dari jauh, pencegahan safety khusus harus digunakan, yaitu dengan penggunaan kasa khusus, memakai pakaian khusus, memakai pelindung muka, sera memakai sarung tangan kulit chrome panjang,
4. Sebelum dilakukan pekerjaan apapun pada instalasi ini, instalasi harus dibumikan,
5. Orang yang bertanggung jawab harus mencatat High Voltage Log Book yang up to date
10.9 Pengelolaan dan Pengendalian Peralatan Tangga,
Tangga Bangunan, Daerah-jalan, Perancah
dan Bekerja di Ketinggian
Bekerja di tangga :
1. Memberikan tips safety & petunjuk sebelum melakukan tugas bekerja di tangga,
2. APD yang diperlukan harus selalu dipakai (sabuk pengaman / tali penyelamat, safety helmet, safety shoes),
3. Tangga khusus non-konduski harus digunakan (fiberglass / kayu) jika bekerja di daerah kabel listrik / konduktor / instalasi listrik terbuka,
4. Sebelum memanjat, pemanjat harus memastikan posisi tangga telah benar dan aman. Di ujung atas tangga harus diikat pada bangunan untuk memastikan kestabilan,
5. Anak tangga harus masuk ke sisi tangga (bukan denga sekrup atau paku), 6. Tinggi maks untuk tangga lipat adalah 2 m, untuk tangga yang dapat
diperpanjang maks 9 m,
Scaffolding / perancah :
adalah struktur sementara yang terbuat dari bahan perancah (besi / kayu / bambu / papan / dsb) dan memberikan landasan untuk pekerjaan di tempat tinggi untu konstruksi atau memberikan akses bagi pekerjaan di tempat dengan ketinggian
Bekerja pada perancah :
1. Memberikan tips safety & petunjuk sebelum melakukan tugas bekerja di tangga,
2. APD yang diperlukan harus selalu dipakai (sabuk pengaman / tali penyelamat),
3. Perancah tidak boleh digunakan di daerah kabel listrik / konduktor / instalasi listrik terbuka. Lebih baik gunakan tangga.
4. Perancah harus diikat pada
bangunan / struktur atau pada tali
jangkar untu memastikan
kestabilan,
5. Rangka dari perancah harus terjulur 1 meter di atas dari platform kerja (untuk membentuk susuran tangan)
10.12 Sistem dan Alat-alat Peringatan pada
Kendaraan / Peralatan
Semua kendaraan dan peralatan dalam armada perusahaan harus dilengkapi dengan klakson yang selalu dapat berfungsi dengan baik.
Klakson Kendaraan :
1. Sebelum pengemudi menjalankan kendaraannya, ia harus berjalan mengitari kendaraan untuk memastikan daerah di sekeliling kendaraan bebas dari hambatan, bahaya, dan orang,
2. Bunyi klakson satu kali saat menyalakan kendaraan : untuk mengingatkan orang-orang yang ada di sekitar kendaraan bahwa operator menghidupkan mesin,
3. Bunyi klakson dua kali sebelum mengemudikan kendaraan untuk bergerak maju : untuk mengingatkan orang-orang yang ada di sekitar kendaraan bahwa kendaraan akan maju,
4. Untuk kendaraan akan mudur tidak perlu menyalakan klakson karena sudah ada sistem alarm mundur, tapi jika sistem alarm tidak berfungsi maka bunyikan klakson tiga kali sebagai sinyal kendaraan akan mundur
ELEMEN 12 ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
NOMOR STANDAR
JUMLAH STANDAR
SHE / 98 / 12.01 / STD
Penilaian resiko alat pelindung diri (APD) Analisis kebutuhan, Standar APD, per jabatan dan tugas
spesifikasi standaar untuk semua jenis APD
SHE / 98 / 12.02 / STD Sistem pemberian, pengendalian, dan sistem pencatatan APD dan penekanan standar APD
12.1 Spesifikasi Standar APD (jenis)
NO. NAMA ALAT
PELINDUNG DIRI DESKRIPSI AALAT PELINDUNG DIRI
1. Safety / Hard Helmet (Helm Pelindung Kepala)
Berfungsi mencegah dan menghindari terjadinya luka pada bagian kepala akibat terbentur, kejatuhan, tertimpa, yang dapat timbul akibat ketidaksengajaan. Safety helmet wajib dipakai di semua area tambang, workshop, dan ketika keluar dari cabin unit.
2. Safety shoes Berfungsi untuk mencegah kecelakaan yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia dll. Safety shoes wajib dipakai di semua area proyek, kecuali area tidak wajib (office)
NO. NAMA ALAT
PELINDUNG DIRI DESKRIPSI AALAT PELINDUNG DIRI
3. Ear Plugs & Ear Muffs
Wajib dipakai ketika masuk area yang menimbulkan tingkat kebisingan tinggi, disekitar orang yang melakukan pekerjaan gauging, impact, memukul dengan hammer, di area pompa / multiflow, dll
4. Dust Masker (Masker Debu)
Berfungsi untuk melindungi saluran pernafasan dari kemasukan benda asing seperti debu. Wajib dipakai ketika pekerja berada di area yang mempunyai resiko terhirupnya debu ke saluran pernapasan. 5. Safety Glasses
(Kacamata Pelindung)
Berfungsi melindungi mata dari percikan benda asing yang datangnya dari depan, samping bawah, dan atas. Wajib dipakai ketika bekerja pada pekerjaan yang mempunyai resiko terkena percikan benda / bahan dari semua arah, misal gerinda. 6. Leather Gloves
(Sarung Tangan Kulit)
Berfungsi melindungi tangan dari resiko tangan terbakar. Wajib dipakai untuk pekerjaan yang menimbulkan percikan api atau mempunyai resiko tangan terbakar, misal pekerjaan las.
NO. NAMA ALAT
PELINDUNG DIRI DESKRIPSI AALAT PELINDUNG DIRI
7. Leather Gloves (Sarung Tangan Kulit)
Berfungsi melindungi tangan dari resiko terluka oleh benda kerja. Wajib dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan manual, misal
pekerjaan pengangkatan benda, pekerjaan mekanik, dan pekerjaan manuallainnya. 8. PVC / Nitrile Gloves Berfungsi melindungi tangan dari resiko
terkena bahan kimia. Wajib dipakai untuk pekerjaan yang terkait dengan penanganan bahan kimia
9. Chemical Mask Berfungsi melindungi kemungkinan
masuknya bahan kimia berbahaya ke sistem pernapasan. Wajib dipaki untuk pekerjaan kegiatan bahan kimia, seperti pengecatan, pendempulan, dll.
10. Leather Apron Alat pelindung khusus dan wajib digunakan welder berfungsi untuk melindungi radiasi sinar las. Apron harus terbuat dari kulit (tidak boleh dari plastik / kain) dan harus menutupi dada secara keseluruhan sampai ke kaki bagian atas welder.
NO. NAMA ALAT
PELINDUNG DIRI DESKRIPSI AALAT PELINDUNG DIRI 11. Reflective Vest
(Rompi Reflektif)
Reflective Vest wajib dipakai oleh pekerja baik siang maupun malam hari yang berada di daerah terbuka dan disekitarnya terdapat aktifitas kendaraan / alat berat sedang bekerja, seperti di mining, coal hauling, field workshop, dll.
12. Full Body Harness Safety harness wajib dipakai oleh pekerja yang bekerja di atas ketinggian lebih dari 1.8 meter, seperti diatas atap bangunan ,
di atas tiang listrik, repair di boom /arm excavator, dll.
13. Face Shield
(Pelindung Muka)
Berfungsi secara prinsip untuk melindungi wajah dan mata dari benda-benda asing yang dapat merugikan. Face shield digunakan saat melakukan pekerjaan menggerinda, melakukan pencucian dengan kecepatan tinggi, dan bekerja dengan bahan kimia yang kemungkinan dapat memercikkan bahan kimia ke arah muka / mata.
NO. NAMA ALAT
PELINDUNG DIRI DESKRIPSI AALAT PELINDUNG DIRI
14. Welding Helmet (Helm Las)
Berfungsi melindungi wajah dan mata, baik dari percikan api las, bahan kimia, maupun sinar las. Wajib dipakai saat melakukan pekerjaan pengelasan listrik.