• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. evaluasi terhadap sistem pendukung keputusan untuk menentukan Guru-guru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. evaluasi terhadap sistem pendukung keputusan untuk menentukan Guru-guru"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

35 BAB III

ANALISA DAN DESAIN SISTEM

III.1. Analisa Masalah

Analisa masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pendukung keputusan untuk menentukan Guru-guru yang berhak mengajukan sertifikasi menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), analisis dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah dalam pengolahan sistem pendukung keputusan dalam menentukan kriteria-kriteria agar lebih mudah dalam menentukan Guru-guru yang berhak untuk mengajukan sertifikasi. Adapun analisis sistem ini meliputi input, proses dan

output yang dijabarkan sebagai berikut :

III.1.1. Analisa Input

Masukan sistem (input) merupakan data yang dimasukkan kedalam sistem untuk diproses dan menghasilkan output. Data-data yang menjadi inputan berupa data guru, data kriteria, dan data alternatif kriteria berdasarkan penilaian guru adalah masa kerja, usia, beban kerja dan tugas tambahan guru dan data lain yang diperlukan untuk menentukan guru yang berhak mengajukan sertifikasi.

(2)

III.1.2. Analisa Proses

Adapun analisa proses untuk menentukan guru yang berhak mengajukan sertifikasi yang sudah ditentukan dan yang sedang berjalan saat ini.

III.1.3. Analisa Output

Terdapat analisa output dalam proses menentukan guru yang berhak untuk mengajukan sertifikasi, hasilnya berupa data-data guru yang diterima berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya oleh Dinas Pendidikan Kota Medan.

III.2. Penerapan Metode Analytical Hierarcy Process

Metode Analytical Hierarchy Process secara garis besar merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu ke dalam kompetensi Guru-guru sehingga dapat diketahui perbedaan bobot tiap-tiap karakter. Semakin kecil perbedaan bobot tiap karakter yang dihasilkan, maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk menerima sertifikasi. Adapun proses dari perhitungan Analytical Hierarchy Process yaitu :

III.2.1. Membuat Kriteria

Dalam membuat menggunakan metode AHP ini kita harus menentukan kriteria apa yang akan menjadi patokan untuk dijadikan perbandingan nilai tersebut. Misalnya kita ambil saja contoh dalam memilih guru. Di dalam pemilihan guru tersebut memiliki beberapa kriteria untuk memilih seperti masa kerja, usia, beban kerja dan tugas tambahan guru. Dari kriteria ini lah yang akan dijadikan sebagai acuan untuk menentukan output Guru mana yang berhak

(3)

mendapat sertifikasi. Untuk bagian Subkriteria kita bisa memasukkannya bisa juga tidak diikutkan dalam perhitungannya, itu tergantung anda memilih yang mana.

III.2.2. Membuat Matrix Perbandingan

Bila kriteria dalam memilih guru sudah kita tentukan maka tahap selanjutnya adalah membuat matrik perbandingan. Contoh yang kita gunakan adalah dalam memilih guru. (Masa Kerja = MK, Usia = U, Golongan = GL, Beban Kerja = BK, Tugas Tambahan = TT).

Tabel III.1. Keterangan Perbandingan Kriteria

MK U BK TT

MK 1 B1 B2 B3

U A1 1 B4 B5

BK A2 A4 1 B6

TT A3 A5 A6 1

Pada bagian A1, A2 dan An adalah tempat input yang kita inputakan berdasarkan perbandingan nilai. Untuk kriteria yang dibandingkan sama maka nilai yang dihasilkan adalah “1”. Misalnya perbandingan kriteria Masa Kerja yang bagian atas dengan Masa Kerja bagian samping, karena sama-sama Masa Kerja maka nilainya adalah 1.

Sedangkan pada bagian B1, B2 dan Bn adalah nilai nilai perbandingan kebalikan dari A1, A2 dan An. Misalnya A1 = 3 maka nilai B1 = 1/3, begitu juga dengan A2 = 5 maka B2 = 1/5 semua nilai yang ada pada A akan dibalik untuk

(4)

daerah B dan terkesan Matrik tersebut berbentuk (L), yakni A1, A2 dan A3 berbanding kebalik dengan B1,B2,B3 begitu juga dengan yang lain.

III.2.3. Membentuk matrik Pairwise Comparison

Pada proses ini mengajukan sertifikasi dengan kriteria-kriteria yaitu Masa Kerja, Usia, Beban Kerja, Tugas Tambahan. Terlebih dahulu dibuat penilaian perbandingan dari kriteria. ( Perbandingan ditentukan dengan mengamati kebijakan yang dianut oleh penilai ) adalah :

1. Usia 2 kali lebih penting dari pada Masa Kerja. 2. Beban Kerja 3 kali lebih besar dari pada Masa Kerja. 3. Beban Kerja 5 kali lebih besar dari pada Usia.

4. Tugas Tambahan 3 kali lebih dipilih dari pada Masa Kerja. 5. Tugas Tambahan 4 dari lebih dipilih dari pada Usia.

6. Tugas Tambahan 2 kali lebih dipilih dari pada Beban Kerja.

Tabel III.2. Keterangan Matrik Perbandingan Penilaian Kriteria

MK U BK TT

MK 1 ½ 1/3 1/5

U 2/1 1 1/3 ¼

BK 3 3 1 ½

(5)

III.2.3.1. Menentukan Rangking Kriteria dalam bentuk Vector Prioritas. Untuk menentukan rangking kriteria dalam bentuk Vector Prioritas dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Ubah matrik Pairwise Comparison ke bentuk desimal dan jumlahkan tiap kolom tersebut.

Tabel III.3. Matrik Penilaian Kriteria diubah menjadi bentuk Desimal Masa Kerja Usia Beban Kerja Tugas

Tambahan Masa Kerja 1 0,5 0,33 0,2 Usia 2 1 0,33 0,25 Beban Kerja 3 3 1 0,5 Tugas Tambahan 5 4 2 1 Jumlah 11 8,5 3,66 1,95

2. Hitung Eigen Vektor normalisasi dengan cara : jumlahkan tiap baris kemudian dibagi dengan jumlah kriteria. Jumlah kriteria dalam kasus ini adalah 4.

Tabel III.4. Perhitungan Jumlah Baris dan Eigen Vektor

Masa Kerja Usia Beban

Kerja Tugas Tambahan Jumlah Baris Eigen Vector Masa Kerja 0,09090 0,05882 0,09090 0,10256 0,34320 0,08580 Usia 0,18181 0,11764 0,09090 0,12820 0,51857 0,12964 Beban Kerja 0,27272 0,35294 0,27272 0,25641 1,15480 0,28870 Tugas Tambahan 0,45454 0,47058 0,54545 0,51282 1,98340 0,49585

(6)

Keterangan:

1. Nilai 0,09090 di dapat dari 1 / 11, nilai 0,18181 didapat dari 2 / 11 begitu pula yang lainnya.

2. Nilai Jumlah Baris adalah hasil dari penjumlahan 0,09090 + 0,05882 + 0,09090 + 0,10256 = 0,34320.

3. Kemudian nilai Eigen Vektor 0,08580 didapat dari Jumlah Baris / n matrik, matrik yang digunakan adalah 4. Jadi 0,39967 / 4 = 0,08580.

3. Menentukan nilai Eigen Maksimum ( λ maks ).

Λmaks diperoleh dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom matrik Pairwise Comparison kebentuk desimal dengan vector eigen normalisasi. Λ maks = ( 11 * 0,08580 ) + ( 8,5 * 0,12964) + ( 3,66 * 0,28870) + (1,95 * 0,49585 ) = 4,06928.

4. Menghitung Indeks Konsistensi (CI). CI = ( λmaks – n ) / n - 1

= 4,0692895 / 0,58 = 0,02309.

Rasio Konsistensi =CI/RI, nilai RI untuk n = 3 adalah 0,58 ( lihat Daftar Indeks random konsistensi (RI) ).

(7)

Tabel III.5. Daftar Indeks random konsistensi (RI)

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

RI 0 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49

CR = CI / RI = 0,02309 / 0,58 = 0,03982. Karena CR < 0,100 berarti preferensi pembobotan adalah konsisten.

III.2.3.2. Menentukan Matrik Pairwise Comparison Subkriteria. 1. Subkriteria Masa Kerja

Perhitungan Matrik Perbandingan Kriteria Masa Kerja.

Tabel III.6. Matrik Perbandingan Subkriteria Masa Kerja 12 Tahun 10 Tahun 7 Tahun 5 Tahun

12 tahun 1 2 3 5 10 Tahun 0,5 1 2 4 7 Tahun 0,33 0,5 1 3 5 Tahun 0,2 0,25 0,33 1 Jumlah 2,03 3,75 6,33 13

2. Perhitungan Matrik Bobot Nilai Dan Prioritas Alternatif Subkriteria Masa Kerja :

(8)

Tabel III.7. Matrik Nilai Dan Prioritas Alternatif Subkriteria Masa Kerja

12Tahun 10Tahun 7Tahun 5Tahun Jumlah Baris

12Tahun 0,49261 0,53333 0,47393 0,38461 1,88448 10Tahun 0,24630 0,26666 0,31595 0,30769 1,1366 7Tahun 0,16256 0,13333 0,15797 0,23076 0,69146 5Tahun 0,09852 0,06666 0,05213 0,07692 0,29423 3. Subkriteria Usia

Perhitungan Matrik Perbandingan Subkriteria Usia.

Tabel III.8. Matriks Perbandingan Subkriteria Usia 40 Tahun 35 Tahun 30 Tahun 25 Tahun

40 Tahun 1 2 3 5 35 Tahun 0,5 1 2 4 30 Tahun 0,33 0,5 1 3 25 Tahun 0,2 0,25 0,33 1 Jumlah 2,03 3,75 6,33 13

4. Perhitungan Matrik Bobot Nilai Dan Prioritas Alternatif Subkriteria Usia : Tabel III.9. Matriks Bobot Nilai Dan Prioritas Alternatif Sub Kriteria Usia

40 Tahun 35 Tahun 30 Tahun 25 Tahun Jumlah Baris 40 Tahun 0,49261 0,53333 0,47393 0,38461 1,88448 35 Tahun 0,24630 0,26666 0,31595 0,30769 1,1366 30 Tahun 0,16256 0,13333 0,15797 0,23076 0,69146 25 Tahun 0,09852 0,06666 0,05213 0,07692 0,29423

(9)

5. Subkriteria Beban Kerja

Perhitungan Matrik Perbandingan Kriteria Beban Kerja.

Tabel III.10. Matrik Perbandingan Subkriteria Beban Kerja

28 Jam 21 Jam 12 Jam 7 Jam

28 Jam 1 2 3 5 21 Jam 0,5 1 2 4 12 Jam 0,33 0,5 1 3 7 Jam 0,2 0,25 0,33 1 Jumlah 2,03 3,75 6,33 13

6. Perhitungan Matrik Bobot Nilai Dan Prioritas Alternatif Kriteria Beban Kerja :

Tabel III.11. Matrik Nilai Dan Prioritas Alternatif Subkriteria Beban Kerja

28 Jam 21 Jam 18 Jam 7 Jam Jumlah Baris 28 Jam 0,49261 0,53333 0,47393 0,38461 1,88448 21 Jam 0,24630 0,26666 0,31595 0,30769 1,1366 18 Jam 0,16256 0,13333 0,15797 0,23076 0,69146 7 Jam 0,09852 0,06666 0,05213 0,07692 0,29423

7. Subkriteria Tugas Tambahan

(10)

Tabel III.12. Matrik Perbandingan Subkriteria Tugas Tambahan

KepSek WaKepSek Ketua PKSP Wali Kelas KepSek 1 2 3 5 WaKepSek 0,5 1 2 4 Ketua PKSP 0,33 0,5 1 3 Wali Kelas 0,2 0,25 0,33 1 Jumlah 2,03 3,75 6,33 13

8. Perhitungan Matrik Bobot Nilai Dan Prioritas Alternatif Kriteria Tugas Tambahan :

Tabel III.13. Matrik Nilai Dan Prioritas Alternatif Subkriteria Tugas Tambahan

KepSek WaKepSek Ketua PKSP

Wali Kelas Jumlah Baris KepSek 0,49261 0,53333 0,47393 0,38461 1,88448 WaKepSek 0,24630 0,26666 0,31595 0,30769 1,1366 Ketua PKSP 0,16256 0,13333 0,15797 0,23076 0,69146 Wali Kelas 0,09852 0,06666 0,05213 0,07692 0,29423

III.2.3.3. Hasil Prioritas Semua Kriteria dan Alternatif Subkriteria

Tabel III.14. Hasil Prioritas Semua Kriteria dan Alternatif Subkriteria

PRIORITAS ALTERNATIF SUBKRITERIA Tabel

Prioritas

Eign Value Sangat

Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Masa kerja 0,08580 1,88448 1,1366 0,69146 0,29423 Usia 0,12964 1,88448 1,1366 0,69146 0,29423

(11)

Beban Kerja

0,28870

1,88448 1,1366 0,69146 0,29423 Tugas

Tambahan 0,49585 1,88448 1,1366 0,69146 0,29423

Tabel III.15. Normalisasi Nilai Bobot Subkriteria

Normalisasi Nilai Bobot Subkriteria

1 : Sangat Baik 2 : Baik

3 : Cukup Baik 4 : Kurang Baik

III.2.3.4. Menentukan Rangking dari Alternatif dengan cara menghitung Eigen Vector untuk tiap Kriteria dan Subkriteria

No Kode peserta Masa Kerja Usia Beban Kerja Tugas Tambahan Hasil 1 C01 1 3 3 1 0,5968477059 2 C02 1 1 1 1 1,884461155 3 C03 2 3 2 1 0,6611915199

1. Nilai bobot diperoleh dari kondisi yang dimiliki oleh alternatif. Contoh pada C01, yang memiliki Masa Kerja (sangat baik), maka diberikan bobot 1 (2 untuk baik, 3 untuk cukup dan 4 untuk kurang). C01 memiliki nilai Usia (cukup) maka diberikan bobot 3, Beban Kerja (cukup) sehingga diberikan bobot 3 dan Tugas Tambahan (Sangat Baik) sehingga diberikan bobot 1.

2. Hasil diperoleh dari perkalian nilai vector kriteria dengan vector sub kriteria. Dan setiap hasil perkalian kriteria dan subkriteria masing-masing kolom dijumlahkan. Contoh C02, pada kolom Masa

(12)

Kerja (eigen vector : 0,08580) dikalikan dengan sub kriteria Masa Kerja yaitu sangat baik (eigen vector : 1,88448) dst.

= (Masa Kerja x Sangat Baik) + (Usia x sangat baik) + (Beban Kerja x sangat baik) + (Tugas Tambahan x Sangat Baik).

= ( 0,08580 x 1,88448 ) + ( 0,12964 x 1,88448 ) + ( 0,28870 x 1,88448) + ( 0,49585 x 1,88448 ).

= 0,161688384 + 0,0896408744 + 0,199624502 + 0,1458939455. = 1,884461155.

Dari hasil di atas, C02 memiliki nilai paling tinggi sehingga layak Mengajukan uji Sertifikasi.

III.3. Desain Sistem

Pada perancangan sistem ini terdiri dari tahap perancangan yaitu : 1. Perancangan Use Case Diagram.

2. Perancangan Class Diagram.

3. Perancangan Activity Diagram.

4. Perancangan Sequence Diagram.

III.3.1. Use Case Diagram

Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama.Use case menggambarkan proses sistem (kebutuhan

(13)

sistem dari sudut pandang user). Maka digambarlah suatu bentuk diagram Use Case yang dapat dilihat pada gambar berikut :

ADMIN

Login

Input Data User

Input Bobot Nilai Kriteria & Sub Kritria

Input Data Calon Guru

Input Nilai Profil Proses Penilaian

Calon Guru

Proses

Perangkingan calon Guru

Laporan Data Calon Guru Laporan Hasil Penilaian Laporan Hasil Perangkingan User

Sistem Penunjang Keputusan Menentukan Guru-Guru yang berhak mengajukan Uji

sertifikasi Menggunakan Metode AHP

Gambar III.1. Use Case Diagram Sistem Penunjang Keputusan Menentukan Guru-Guru yang berhak Mengajukan Uji Sertifikasi Menggunakan

(14)

III.3.2. Class Diagram

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi). Penilaian -kodePenilaian -kodeCalon -kodeNilai -nPengUmum -nPengTeori -nPengBidangKerja -nKeterampilan -cf1 -sf1 -n1 -nKepribadian -nEtika -nKewibawaan -nKerapihan -cf2 -sf2 -n2 -nPendTerakhir -nPengalamanBekerja -nTinggiBadan -nBeratBadan -cf3 -sf3 -n3 -nilaiAkhir +proses +simpan +edit +hapus Data Calon SPG -kodeCalon -namaCalon -tempatLahir -tglLahir -usia -jk -telp -alamat +tambah +simpan +edit +hapus +bersih +keluar Login -username -password +masuk +bersih +keluar

Bobot Nilai GAP -kodeGap -selisih -bobotNilai -keterangan +tambah +simpan +edit +hapus +bersih +keluar Nilai Profile -kodeNilai -pengUmum -pengTeori -pengBidangKerja -keterampilan -kepribadian -etika -kewibawaan -kerapihan -pendTerakhir -pengalamanBekerja -tinggiBadan -beratBadan +tambah +simpan +edit +hapus +bersih +keluar 1 0 1 0 1 1 * * 1 1

Data Calon Guru

Nilai Prioritas Kriteria Dan Sub Kriteria

- Kode Kriteria - Matrix Perbandingan - Jumlah Baris - Rasio Konsistensi - Bobot Nilai - Keterangan +Hitung +Simpan +Bersih - Kode nilai - Masa Kerja - Usia - Beban Kerja - Tugas Tambahan +Hitung +Simpan +Bersih +Hapus +keluar - Kode Penilaian - Kode Calon - Kode nilai - n Masa Kerja - n Usia - n Beban Kerja - n Tugas Tambahan - cf1 - sf1 - n1 - nilai AKhir +Hitung +Simpan +Edit +Hapus +keluar

Gambar III.2. Class Diagram Sistem Penunjang Keputusan Menentukana Guru-Guru yang Berhak Mengajukan Uji Serifikasi Menggunakan Metode

(15)

III.3.3. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

III.3.3.1. Activity Diagram Login

Activity diagram login berfungsi untuk menjelaskan cara masuk kedalam sistem. Pada form login, admin memasukkan data username dan password untuk dapat mengakses sistem, seperti pada gambar berikut :

ADMIN SISTEM

Masukkan User Name dan Pasword

Cek User Name dan Password

Tampil Menu Pesan : user Name dan

Password Salah

Salah

Benar

Gambar III.3. Activity Diagram Login III.3.3.2. Activity Diagram Data User

Activity diagram data user berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan data user sesuai dengan kebutuhan, seperti simpan, edit, dan hapus pada tabel admin. Seperti terlihat pada gambar berikut :

(16)

ADMIN APLIKASI

Mulai

Baru

Input Data Admin Tampil Form Admin

Y Simpan ? Edit N Ubah Data Y Hapus Data N Simpan Y Simpan N Data Dihapus

Gambar III.4. Activity Diagram Data user

III.3.3.3. Activity Diagram Nilai Kriteria Utama

Activity diagram matrik kriteria utama berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan data bobot nilai dari matrik kriteria utama. Seperti terlihat pada gambar berikut :

Kriteria APLIKASI

Mulai

Baru

Input Data Kriteria Tampil Form Kriteria

Y Simpan ? Edit N Ubah Data Y Hapus Data N Simpan Y Simpan N Data Dihapus

(17)

III.3.3.4. Activity Diagram Matrik Subkriteria Masa Kerja

Activity diagram matrik kriteria utama berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan data bobot nilai dari matrik Subkriteria Masa Kerja. Seperti terlihat pada gambar berikut :

Kriteria APLIKASI

Mulai

Baru

Input Data Kriteria Tampil Form Kriteria

Y Simpan ? Edit N Ubah Data Y Hapus Data N Simpan Y Simpan N Data Dihapus

Gambar III.6. Activity Diagram Matrik Subkriteria Masa Kerja

III.3.3.5. Activity Diagram Matrik Subkriteria Usia

Activity diagram matrik kriteria utama berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan data bobot nilai dari matrik subkriteria Usia. Seperti terlihat pada gambar berikut :

(18)

Kriteria APLIKASI

Mulai

Baru

Input Data Kriteria Tampil Form Kriteria

Y Simpan ? Edit N Ubah Data Y Hapus Data N Simpan Y Simpan N Data Dihapus

Gambar III.7. Activity Diagram Matrik Subkriteria Usia III.3.3.6. Activity Diagram Matrik Subkriteria Beban Kerja

Activity diagram matrik kriteria utama berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan data bobot nilai dari matrik subkriteria Beban Kerja. Seperti terlihat pada gambar berikut :

Kriteria APLIKASI

Mulai

Baru

Input Data Kriteria Tampil Form Kriteria

Y Simpan ? Edit N Ubah Data Y Hapus Data N Simpan Y Simpan N Data Dihapus

(19)

III.3.3.7. Activity Diagram Matrik Subkriteria Tugas Tambahan

Activity diagram matrik kriteria utama berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan data bobot nilai dari matrik subkriteria Tugas Tambahan. Seperti terlihat pada gambar berikut :

Kriteria APLIKASI

Mulai

Baru

Input Data Kriteria Tampil Form Kriteria

Y Simpan ? Edit N Ubah Data Y Hapus Data N Simpan Y Simpan N Data Dihapus

Gambar III.9. Activity Diagram Matrik Subkriteria Tugas Tambahan

III.3.3.8. Activity Diagram Data Calon Guru

Activity diagram data calon Guru berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan data calon Guru sesuai dengan kebutuhan seperti simpan, edit, dan hapus pada tabel calon Guru. Seperti terlihat pada gambar berikut :

(20)

Gambar III.10. Activity Diagram Data Calon Guru III.3.3.9. Activity Diagram Data Nilai Profile

Activity diagram data nilai profile berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan data nilai profile sesuai dengan kebutuhan seperti simpan, edit, dan hapus pada tabel nilai profile. Seperti terlihat pada gambar berikut :

Kriteria APLIKASI

Mulai

Baru

Input Data Penilaian Tampil Form Penilaian

Y Simpan ? Edit N Ubah Data Y Hapus Data N Simpan Y Simpan N Data Dihapus

Gambar III.11. Activity Diagram Data Nilai Profile Tampil Form Calgur

(21)

III.3.3.10. Activity Diagram Proses Penilaian

Activity diagram proses penilaian berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan proses penilaian sesuai dengan kebutuhan seperti simpan, edit, dan hapus pada tabel penilaian. Seperti terlihat pada gambar berikut :

Kriteria APLIKASI

Mulai

Baru

Input Data Penilaian Tampil Form Penilaian

Y Simpan ? Edit N Ubah Data Y Hapus Data N Simpan Y Simpan N Data Dihapus

Gambar III.12. Activity Diagram Proses Penilaian

III.3.3.11. Activity Diagram Proses Perankingan

Activity diagram proses perankingan berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan proses perankingan sesuai dengan kebutuhan. Seperti terlihat pada gambar berikut :

(22)

Kriteria APLIKASI

Mulai

Baru

Input Data Penilaian Tampil Form Penilaian

Y Simpan ? Edit N Ubah Data Y Hapus Data N Simpan Y Simpan N Data Dihapus

Gambar III.13. Activity Diagram Proses Perankingan

III.3.3.12. Activity Diagram Cetak Laporan

Activity diagram cetak laporan berfungsi untuk menjelaskan cara mencetak laporan sesuai dengan kebutuhan seperti laporan data calon Guru, laporan data penilaian, dan laporan data perankingan. Seperti terlihat pada gambar berikut :

Gambar III.14. Activity Diagram Cetak Laporan

Laporan Data Calgur

(23)

III.3.4. Sequence Diagram

Sequence diagram (diagram urutan) adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesange. Sequence

Diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian/even untuk menghasilkan output tertentu. Sequence Diagram diawali dari apa yang memicu aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Berikut gambar sequence diagram :

III.3.4.1. Squence Diagram Login

Sequence diagramlogin menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin untuk masuk ke dalam aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :

Admin Form Login Berhasil Login tblAdmin Form Utama Username dan Password Salah

Cek userna me dan password Input Username dan

Password

Gambar III.15. Squence Diagram Login III.3.4.2. Sequence Diagram Data User

Sequence diagram data user menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam pengolahan data user pada aplikasi

(24)

sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :

Admin

Form Data Us er

Input Data User

tblAdmin

Simpan Da ta User

Hapus Da ta User Edit Data Us er

Bersihkan Data User

Result()

Result()

Result()

Result() Menu U tama ()

Gambar III.16. Sequence Diagram Data user III.3.4.3. Squence Diagram Matrik Perbandingan Kriteria

Sequence diagram nilai bobot kriteria menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam pengolahan data bobot nilai pada aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :

(25)

Gambar III.17. Squence Diagram Matrik Perbandingan Kriteria III.3.4.4. Squence Diagram Data Calon Guru yang Berhak

Sequence diagram data calon Guru yang Berhak menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam pengolahan data calon Guru yang berhak mengajukan Sertifikasi pada aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :

Admin

Form Bobot Nilai Gap

Input Bobot Nilai Gap

tblBobotNila i Gap Simpan Bobot Nila i Gap

Hapus Bobot Nila i Gap Edit Bobot Nilai Gap

Bersihkan Bobot Nilai Gap

Result ()

Result()

Result ()

Result () Menu U tama ()

Gambar III.18. Squence Diagram Data Calon Guru

Form Data Calon Guru Tbl Data Calon Guru

Input Data Calon Guru Simpan Data Calon Guru

Edit Data Calon Guru

Hapus Data Calon Guru

(26)

III.3.4.5. Sequence Diagram Nilai Profile

Sequence diagram nilai profile menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam pengolahan data nilai profile pada aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :

Admin Form Nilai Profile

Input Data Nilai Profile

tblNilaiProfile

Simpan Data Nilai Profile

Hapus Data Nilai Profile Edit Data Nilai Profile

Bersihkan Data Nilai Profil e

Result()

Result()

Result()

Result() Menu Utama ()

Gambar III.19. Squence Diagram Nilai Profile III.3.4.6. Squence Diagram Proses Penilaian

Sequence diagram proses penilaian menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam pengolahan proses penilaian pada aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :

(27)

Admin

Form Utama Pilih Proses Penilaia n

tblPenilaian Form Proses

Penilaian

Prose s Penilaian Calon SPG

Hasil Penilaian Calon SPG

Simpan Da ta Penilaian

Edit Data Penilaian

Hapus Data Penilaian

Result()

Result()

Result()

Gambar III.20. Squence Diagram Proses Penilaian III.3.4.7. Squence Diagram Proses Perankingan

Sequence diagram proses perankingan menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam pengolahan proses perankingan pada aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :

Admin Form Utama

Pilih Proses Perankingan

tblPenilaian Form Proses

Perankingan

Masukkan jumlah data yang akan diranking

Hasil Perankingan

Tampilkan Data Perankingan

Gambar III.21. Squence Diagram Proses Perankingan

Proses Penilaian Calon Guru

Hasil Penilaian Calon Guru yang berhak

(28)

III.3.4.8. Squence Diagram Cetak laporan Data Calon Guru

Sequence diagram cetak laporan data calon Guru yang Berhak menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam mencetak laporan data calon Guru pada aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :

Admin Form Utama

Pilih Laporan Data Calon SPG

tblCalonSPG

Cetak Laporan Data Calon SPG

Laporan Data Calon SPG

Gambar III.22. Squence Diagram Cetak Laporan Data Calon Guru III.3.4.9. Squence Diagram Cetak laporan Data Penilaian

Sequence diagram cetak laporan data penilaian menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam mencetak laporan data penilaian pada aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :

Pilih Laporan Data Calon Guru

Laporan Data Calon Guru

Cetak Laporan Data Calon Guru yang Berhak Mengajukan Uji Sertifikasi

Tbl Data Calon Guru

(29)

Admin Form Utama Pilih Laporan Data

Penilaian

tblPenilaian

Cetak Laporan Data Penilaian

Laporan Data Penilaian

Gambar III.23. Squence Diagram Cetak Laporan Data Penilaian III.3.4.10. Squence Diagram Cetak laporan Data Perankingan

Sequence diagram cetak laporan data perankingan menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam mencetak laporan data perankingan pada aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar berikut :

Admin

Form Utama

Pilih Laporan Data Perankingan

tblPenilaian

Cetak Laporan Data Perankingan

Laporan Data Perankingan

(30)

III.4. Desain User Interface

Desain user interface ini berfungsi untuk memberikan gambaran sistem yang akan diusulkan agar dapat dilihat secara lebih detail.

III.4.1.Desain Input

Perancangan input merupakan masukan yang penulis rancang untuk lebih memudahkan dalam entry data. Entry data yang dirancang akan lebih mudah dan cepat serta dapat meminimalisir kesalahan penulisan dan memudahkan perubahan. Perancangan input tampilan yang dirancang adalah sebagai berikut :

III.4.1.1. Rancangan Form Login

Rancangan form login berfungsi untuk verifikasi pengguna yang berhak menggunakan sistem. Adapun rancangan form login dapat dilihat pada berikut :

Gambar III.25.Rancangan Input Form Login III.4.1.2. Rancangan Form Menu Utama

Rancangan form menu utama berfungsi untuk menampilkan tampilan utama setelah admin melakukan login. Adapun rancangan menu sebagai berikut :

Form Login Hak Akses Sebagai : oAdmin 1User

USERNAME : PASSWORD :

SIGN IN

Silahkan registrasi terlebih dahulu, jika belum terdaftar !

(31)

utama dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar III.26. Rancangan Form Menu Utama III.4.1.3. Rancangan Form Data User

Rancangan form data user digunakan untuk mengolah data user yang dilakukan oleh admin. Adapun rancangan form data user dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar III.27. Rancangan Form Data User III.4.1.4. Rancangan Form Data Calon Guru

Rancangan form data calon Guru digunakan untuk mengolah data calon

Guru yang dilakukan oleh admin. Adapun rancangan form data calon Guru dapat dilihat pada gambar berikut :

Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Guru yang Berhak Mengajukan uji sertifikasi InputDataCalguru DataCalguru Perhitungan AHP Kriteria AnalisisCalguru Menu Utama

(32)

Gambar III.28. Rancangan Form Data Calon Guru

III.4.1.5. Rancangan Form Bobot Nilai Kriteria

Rancangan form bobot nilai digunakan untuk mengolah bobot nilai yang dilakukan oleh admin. Adapun rancangan form bobot nilai dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar III.29. Rancangan Form Bobot Nilai Kriteria

N o R e g i s t r a s i N a m a T e m p a t L a h i r T a n g g a l L a h i r U s i a J e n i s K e l a m i n T e l e p h o n e / H p A l a m a t N o R e g i s t r a s i

Form Bobot Nilai Kriteria

Kriteria Masa Kerja Usia Beban Kerja Tugas Tambahan

1.Matrix Perbandingan Kriteria

Tabel Matrix Perbandingan Kriteria

2.Matrix Nilai Eigen Value

Tabel Matrix Perbandingan Kriteria

3.Matrix Nilai Penjumlahan λ maks

Tabel Matrix Nilai Penjumlahan λ maks

Perhitungan rasio konsistensi

Tabel Perhitungan rasio konsistensi Hitun g Simpan Bersih Menu Utama n

(33)

III.4.2. Desain Output

Desain output sistem ini berisi pemilihan menu dan hasil pencarian yang telah dilakukan. Adapun bentuk rancangan output dari sistem Penunjang Keputusan Menentukan Guru-guru yang berhak mengajukan Uji Sertifikasi menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Dinas Pendidikan Kota Medan adalah sebagai berikut.

III.4.2.1. Rancangan Output Proses Penilaian

Rancangan output proses penilaian digunakan untuk mengolah proses penilaian yang dilakukan oleh admin. Adapun rancangan output proses penilaian dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar III.30. Rancangan Output Proses Penilaian III.4.2.2. Rancangan Output Proses Perankingan

Rancangan output proses perankingan digunakan untuk mengolah proses perankingan yang dilakukan oleh admin. Adapun rancangan output proses perankingan dapat dilihat pada gambar berikut :

(34)

Gambar III.31. Rancangan Form Proses Perankingan

III.4.2.3. Rancangan Laporan Data Calon Guru

Rancangan laporan data calon Guru digunakan untuk mencetak laporan data calon Guru. Adapun rancangan laporan data calon Guru dapat dilihat pada gambar berikut :

Kode Calon Nama Usia Jenis Kelamin Alamat

C03 C02 C01 Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xx/xx/xxxx Data Calon SPG image Diketahui

Kepala HRD PT. Arta Boga Cemerlang

(Erwin)

Gambar III.32. Rancangan Form Laporan Data Calon Guru Jumlah Guru-guru yang berhak

mengajukan sertifikasi

Data Calon Guru

Diketahui

Kepala Dinas Kota Medan

( ) Xxxxx Xxxxx Xxxxx 99999 99999 99999 Xxxxx Xxxxx Xxxxx Xxxxx Xxxxx Xxxxx

(35)

III.4.2.4. Rancangan Laporan Data Hasil Penilaian Calon Guru

Rancangan laporan data hasil penilaian calon Guru digunakan untuk mencetak laporan data hasil penilaian Guru yang berhak. Adapun rancangan laporan data hasil penilaian calon Guru dapat dilihat pada gambar berikut :

Kode Penilaian Kode Calon Nilai 1 Nilai 2 Nilai Akhir

P03 P02 P01 Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx

Xx/xx/xxxx Laporan Penilaian Penerimaan SPG

image

Diketahui

Kepala HRD PT. Arta Boga Cemerlang

(Erwin)

Gambar III.33. Rancangan Form Laporan Data Hasil Penilaian Calon Guru

III.4.2.5. Rancangan Laporan Data Hasil Perankingan Calon Guru.

Rancangan laporan data hasil perankingan calon Guru digunakan untuk mencetak laporan data hasil perankingan Guru yang berhak. Adapun rancangan laporan data hasil perankingan calon Guru dapat dilihat pada gambar berikut :

Laporan Penilaian Calon Guru

Diketahui

Kepala Dinas Kota Medan

( ) Xxxxx Xxxxx Xxxxx 99999 99999 99999 99999 99999 99999 99999 99999 99999

(36)

Kode Penilaian Kode Calon Nilai 1 Nilai 2 Nilai Akhir P03 P02 P01 Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx

Xx/xx/xxxx Laporan Penilaian Penerimaan SPG

image

Diketahui

Kepala HRD PT. Arta Boga Cemerlang

(Erwin)

Gambar III.34. Rancangan Form Laporan Data Hasil Perankingan Calon Guru

III.5. Desain Database

Database adalah sekumpulan data operasional yang saling berhubungan dengan redudansi minimal, yang digunakan secara bersama oleh beberapa aplikasi. Database diterapkan untuk mengatasi masalah pengolahan data dengan cara konvensional, yaitu jika struktur data di ubah, program harus disesuaikan dan jika ada duplikasi file, sulit untuk memelihara integritas data.

III.5.1. Desain Tabel

Untuk perancangan table sistem penunjang keputusan menentukan guru yang berhak megajukan sertifikasi dengan Metode AHP pada Dinas Pendidikan Kota Medan Medan dapat dilihat dibawah ini.

Laporan Data Hasil Perangkingan Calon Guru

Diketahui

Kepala Dinas Kota Medan

( ) Xxxxx Xxxxx Xxxxx 99999 99999 99999 99999 99999 99999 99999 99999 99999

(37)

III.5.1.1. Tabel Data Calon Guru

Tabel calon guru digunakan untuk menampung record data calon guru keseluruhan. Struktur Tabel calon guru dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Tabel III.16. Data Calon guru

Field Name Type Size Description

No_Regristrasi Nvarchar 50 No Regristasi nama_calon_guru Nvarchar 50 Nama calon guru

tempat_lahir Nvarchar 50 Tempat lahir tanggal_lahir Nvarchar 50 Tanggal lahir

agama Nvarchar 50 Agama

jenis_kelamin Nvarchar 50 Jenis kelamin

no_tlp Nvarchar 50 No tlp

alamat Nvarchar 50 Alamat

III.5.1.2. Tabel User

Tabel User digunakan untuk menampung record data User keseluruhan. Struktur Tabel User dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Tabel III.17. User

Field Name Type Size Description

User Nvarchar 50 User

Password Nvarchar 50 Password

Status Nvarchar 50 Status

III.5.1.3. Tabel Subkriteria

Tabel Subkriteria digunakan untuk menampung record data Subkriteria. Struktur Tabel Subkriteria dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Tabel III.18. Subkriteria

Field Type Size Description

Id_kriteria Nvarchar 50 Id kriteria Sub_kriteria Nvarchar 50 Sub kriteria

(38)

Eigen_kriteria Nvarchar 50 Eigen kriteria Sangat_baik Nvarchar 50 Sangat baik

Baik Nvarchar 50 Baik

Cukup_baik Nvarchar 50 Cukup baik

Kurang_baik Nvarchar 50 Kurang baik

III.5.1.4. Tabel Bobot Kriteria

Tabel Bobot Kriteria digunakan untuk menampung record data Bobot Kriteria. Struktur tabel Bobot Kriteria dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Tabel III.19. Bobot Kriteria

Field Name Type Size Description

Kode_kriteria Nvarchar 50 Kode kriteia

Nama_kriteria Nvarchar 50 Nama kriteria

Eigen_value Nvarchar 50 Eigen value

III.5.1.5. Tabel Result

Tabel Result digunakan untuk menampung record data Result. Struktur tabel Result dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Tabel III.20. Result

Field Type Size Description

No_reg Char 30 No reg

Nama Nvarchar 50 Nama

Tempat_lahir Nvarchar 50 Tempat lahir

Tanggal_lahir Nvarchar 50 Tanggal lahir

Alamat Nvarchar 50 Alamat

Masa_kerja Nvarchar 50 Masa kerja

Usia Nvarchar 50 Usia

Beban_kerja Nvarchar 50 Beban kerja

Tugas_tambahan Nvarchar 50 Tugas tambahan

Nilai Nvarchar 50 Nilai

No Nvarchar 50 No

(39)

III.5.1.6. Tabel Security

Tabel Security digunakan untuk menampung record data Security. Struktur tabel Security dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Tabel III.21. Security

Field Name Type Size Description

User_name Nvarchar 50 User name

Password Nchar 10 Password

Status Nvarchar 50 Status

III.5.2. Normalisasi

Pada tahap ini lakukan normalisasi agar menghasilkan tabel / file yang akan digunakan sebagai penyimpan data minimal 3NF. Bentuk tidak normal dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel III.22. Bentuk Unnormal NO REG NAMA CALON GURU JENIS KELAMIN TEMPAT LAHIR TANGGAL

LAHIR AGAMA ALAMAT

2001 Reza L Medan 12/03/1990 Islam Jl. Pulwosari 2002 Safni P Medan 12/03/1990 Islam Jl. Pendidikan

Tabel III.23. Sambungan Pertama Bentuk Unnormal

NO.REG ALAMAT TELPON KODE KRITERIA KRITERIA NILAI

R001 Medan 087658436788 0001 MASA KERJA 80 0002 USIA 60 0003 BEBAN KERJA 70 0004 TUGAS TAMBAHAN 68 R002 Medan 081367543210 0001 MASA KERJA 78

(40)

0002 USIA 68

0003 BEBAN

KERJA 78

0004 TUGAS

TAMBAHAN 80

III.5.2.1. First Normal Form (1NF)

Untuk menjadi 1NF suatu table harus memenuhi dua syarat. Syarat pertama tidak ada kelompok data atau field yang berulang. Syarat kedua harus ada

primary key (PK) atau kunci unik, atau kunci yang membedakan satu bari dengan baris yang lain dalam satu table. Pada dasarnya sebuah table selamat tidak ada kolom yang sama merupakan bentuk table dengan 1NF. Bentuk normal pertama berdasarkan kasus diatas dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel III.24. Bentuk First Normal Form (1NF) NO.REG NAMA CALON GURU JEN KEL TEMPAT LAHIR TANGGAL LAHIR AGAMA

R001 Reza L Medan 12/03/1990 Islam

R001 Reza L Medan 12/03/1990 Islam

R001 Reza L Medan 12/03/1990 Islam

R001 Reza L Medan 12/03/1990 Islam

R002 Safni P Medan 12/03/1990 Islam R002 Safni P Medan 12/03/1990 Islam R002 Safni P Medan 12/03/1990 Islam R002 Safni P Medan 12/03/1990 Islam

(41)

Tabel III.25. Sambungan Pertama Bentuk Normal Pertama (1NF)

NO.REG ALAMAT TELPON KODE

KRITERIA KRITERIA NILAI R001 Medan 087658436788 0001 MASA KERJA 80

R001 Medan 087658436788 0002 USIA 60

R001 Medan 087658436788 0003 BEBAN KERJA 70 R001 Medan 087658436788 0004 TUGAS

TAMBAHAN 68 R002 Medan 081367543210 0001 MASA KERJA 78

R002 Medan 081367543210 0002 USIA 68

R002 Medan 081367543210 0003 BEBAN KERJA 78 R002 Medan 081367543210 0004 TUGAS

TAMBAHAN 80

III.5.2.2. Second Normal Form (2NF)

Untuk menjadi 2NF suatu table harus berada dalam kondisi 1NF dan tidak memilik partial dependencies. Partial dependencies adalah suatu kondisi jika atribut non kunci (Non PK) tergantung sebagian tetapi bukan seluruhnya pada PK. Bentuk normal kedua berdasarkan kasus diatas dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel III.26. Bentuk Second Normal Form (2NF)

NO.REG NAMA GUURU JEN KEL TEMPAT LAHIR TANGGAL LAHIR

AGAMA TELPON ALAMAT

R001 Reza L Medan 12/03/1990 Islam 087658436788 Jl. Pulwosari R002 Safni P Medan 12/03/1990 Kristen 081367543210 Jl. Pendidikan

(42)

Tabel III.27. Bentuk Second Normal Form (2NF) Penilaian KODE KRITERIA KRITERIA NILAI

0001 MASA KERJA 80 0002 USIA 60 0003 BEBAN KERJA 70 0004 TUGAS TAMBAHAN 68 0001 MASA KERJA 78 0002 USIA 68 0003 BEBAN KERJA 78 0004 TUGAS TAMBAHAN 80

III.5.2.3. Third Normal Form (3NF)

Untuk menjadi 3NF suatu table harus berada dalam kondisi 2NF dan tidak memilik transitive dependencies. Transitive dependencies adalah suatu kondisi dengan adanya ketergantunga fungsional antara 2 atau lebih atribut non kunci (Non PK). Bentuk normal ketiga berdasarkan kasus diatas dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel III.28. Bentuk Third Normal Form (3NF) Calgur

NO REG NAMA GURU JENIS KELAMIN TEMPAT LAHIR TANGGAL LAHIR

AGAMA TELPON ALAMAT

2001 Reza L Medan 12/03/1990 Islam 087658436788 Jl. Pulwosari 2002 Safni P Medan 12/03/1990 Kristen 081367543210 Jl. Pendidikan

(43)

Tabel III.29. Bentuk Third Normal Form (3NF) NO REG KRITERIA NILAI

R001 MASA KERJA 80 R001 USIA 60 R001 TUGAS TAMBAHAN 70 R001 BEBAN KERJA 68 R002 MAS AKERJA 78 R002 USIA 68 R002 BEBAN KERJA 78 R002 TUGAS TAMBAHAN 80

Tabel III.30. Bentuk Third Normal Form (3NF) Kriteria KODE KRITERIA KRITERIA

0001 MASA KERJA

0002 USIA

0003 BEBAN KERJA

Gambar

Tabel III.3. Matrik Penilaian Kriteria diubah menjadi bentuk Desimal  Masa Kerja  Usia  Beban Kerja  Tugas
Tabel III.7. Matrik Nilai Dan Prioritas Alternatif Subkriteria Masa Kerja
Tabel III.11. Matrik Nilai Dan Prioritas Alternatif Subkriteria  Beban Kerja 28 Jam  21 Jam  18 Jam  7 Jam  Jumlah
Tabel III.12. Matrik Perbandingan Subkriteria  Tugas Tambahan  KepSek  WaKepSek  Ketua
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan perempuan dengan laki-laki terletak pada tugas perempuan dalam rumah tangga yaitu sebagai ibu. Seorang ibu menjadi sangat penting dalam keluarga. Ibu akan merawat dan

“Seni adalah kecakapan yang berguna, atau produk (hasil) dari kecakapan seperti itu; terutama kecakapan yang dikembangkan dan ditularkan (disebarkan) secara sosial,

Lahan merupakan sumberdaya alam yang terbatas dan tidak dapat diperbaharui, sedangkan dipihak lain manusia yang memerlukan lahan secara nasional jumlahnya terus

Aplikasi motif songket Palembang dengan teknik devoré pada kain velvet dapat menghasilkan kain memiliki tekstur yang lembut, ringan, dan tetap memiliki citra

Pada kandidat bergetah banyak kelas tinggi dan kelas rendah terdapat sedikit perbedaan jumlah saluran resin aksial dan radial pada bergetah banyak kelas tinggi

Tekun mengahadapi tugas merupakan salah satu motivasi belajar yang dimiliki subjek, apabila subjek mendapatkan tugas dari sekolah, maka ia akan mengerjakan sampai

Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan hasil

Objek pembanding yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembaga BaFin, otoritas jasa keuangan di negara Jerman yang dianggap sukses hingga saat ini; dan