• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOTULENSI RAPAT PENGURUS PUSAT HIMPENINDO No: 03/Himpenindo/III/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NOTULENSI RAPAT PENGURUS PUSAT HIMPENINDO No: 03/Himpenindo/III/2017"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

NOTULENSI RAPAT PENGURUS PUSAT HIMPENINDO

No: 03/Himpenindo/III/2017

Hari, Tanggal :

Selasa, 07 Maret 2017

Waktu

: 12.30-15.30 WIBB

Tempat

: Ruang Rapat Antariksa LAPAN, Rawamangun, Jaktim.

Hadir

: 23 orang (daftar terlampir, berdasarkan urutan berkenalan/tempat duduk), terdiri dari:

1.

Agus Fanar Syukri (Direks, LIPI)

2.

Heri BW (Ka PC LAPAN)

3.

Prof Muchisin Arief (LAPAN)

4.

Prof Deciyanto Soetopo (Kementan)

5.

Prof Irsal Las (Kementan)

6.

Syahrumsyah (Kaltim)

7.

Prof Estiko Rijanto (Ka PC LIPI)

8.

Hadi Supratikta (Kemendagri)

9.

Hotnier Sipahutar (Kemendagri)

10.

Prof Herman (Kemenkes/APKESI)

11.

Prof Thomas Djamaludin (LAPAN)

12.

Prof Dwi E Djoko S (LIPI)

13.

Lamhot Manalu (BPPT)

14.

Prof Himawan (BPPT)

15.

Sindu Akhadiarto (BPPT)

16.

Prof Lukman Hakim (LIPI)

17.

Prof Husein A Akil (LIPI)

18.

Prof Singgih Riphat (Kemenkeu)

19.

Noeroso LW (Kemenkeu)

20.

Elly (Pusbindiklat)

21.

Riana (Pusbindiklat)

22.

Indah Nur Safitri (Pusbindiklat LIPI)

No

Pokok Pembahasan

Tindak Lanjut

PJ

1.

Sambutan Tuan Rumah/Prof Djamaludin/Ketua Dewan Pakar Himpenindo: (1) Terima kasih atas kehadiran para peserta rapat di LAPAN .

(2) LAPAN siap menjalin kerja sama dengan K/L lain untuk program-progam yang sesuai. (3) LAPAN juga menyediakan layanan citra resolusi sangat tinggi (hanya LAPAN); BIG

menyediakan peta, sebelumnya BIG, BPN, Kementan menyediakan sendiri masing-masing citra yg diperlukan, tetapi dg UU 21/2013 LAPAN yang diberi wewenang tsb melalui UKP4. Instansi pemerintah gratis mendapatkan citra di LAPAN.

2.

Informasi & Laporan Perkembangan PC, Pengurus & Dewan Pakar di saat Perkenalan Peserta Rapat:

(1) PC LIPI/Prof Estiko: PC LIPI masih belum banyak bergerak/memiliki kegiatan, karena masih memikirkan:

a. Kegiatan apa yg bermanfaat utk para anggota?

b. Kegiatan strategis apa yg harus dilaksananakan oleh Himpenindo? Kemendagri memiliki tema-temanya?

(2) PC Kemendagri/Hadi Supratikta:

a. Event-event di kemendagri bagaimana dapat diarahkan menjadi juga kegiatan Himpenindo melalui Pusbindiklat LIPI, dengan endorsmen dari para Pengurus seperti Prof Enny Sudarmonowati, Prof Djoko, dll.

b. Isu-isu strategis di Kemendagri sudah dikaji tetapi mentok di implementasinya, contoh:

(1) Ditindaklanjuti di Rapat Pengurus utk hal-hal yang dapat menjadi program bersama Pengurus Pusat dan Pengurus Cabang.

Pengurus terkait.

(2)

e-voting (BPPT) yg sdh diujicobakan di desa-desa, tetapi tidak disetujui digunakan secara nasional, perlu dijadikan salah satu tema seminar Himpenindo.

c. Usul agar grading peneliti di-sama-rata-kan secara secara nasional. (3) Kemenkes/APKESI:

a. Pengurusnya banyak dari PT, selain dari Balitbang Kemenkes. b. Sampai 2017 ini APKESI masih belum resmi mjd cabang Himpenindo. (4) PC LAPAN/Prof Djamal:

a. Ada 4 kegiatan utama di 2017: i. KTI camp (Maret), ii. seminar (Juni),

iii. Kreativitas – interaksi peneliti-publik (September), iv. seminar (Desember);

b. sumber anggaran: BOSDM & pusat-pusat terkait kegiatan yang diagendakan.

c. Kegiatan-kegiatan dari stakeholders yg memerlukan kepakaran di LAPAN tidak dapat melalui jalur kedinasan yg perlu MoU/PKS, dialirkan melalui Himpenindo PC LAPAN. (5) Sekjen/Prof Djoko:

a. Salut dg kegiatan-kegiatan Cabang yg dapat berfungsi sebagai kepanjangan tangan Pusbindiklat LIPI dalam mensosialisasikan pembinaan karir peneliti, e-peneliti, dll di K/L masing-masing.

b. Cabang-cabang lain dapat meniru kegiatan-kegiatan cabang lainnya yg telah berjalan dengan baik, misalnya seminar, bila tidak tersedia dana dari K/L-nya, dapat

dilaksanakan dengan menarik iuran dari peserta seminar.

c. Sekretariat akan lebih diaktifkan lagi di Pusbindiklat LIPI Cibinong, sehingga hadir pula b.Ely, b.Riana & b.Indah.

d. Grading penelit sdh disiapkan konsep-nya, Selasa 7/3 diserahkan ke MenpanRB; bila telah disetujui, baru akan dibuatkan dokumen juknis ttg grading & tukin-nya.

e. Balitbangda-balitbangda mengaku di bawah Balitbang kemendagri, perlu dibina juga. (6) PC BPPT (1)/Lamhot

a. Concern dg kegiatan kecil: pembinaan penulisan KTI dsb

b. BPPT menjadi pembina perekayasa, peneliti spt anak tiri, dari 800 peneliti yg pernah dimiliki BPPT, saat ini hanya tinggal 200 orang saja.

c. Dg adanya PC BPPT para peneliti di institusi merasa lebih PD berkomunikasi dengan manajemen BPPT maupun fungsional yg lain (BPPT pembina perekayasa)

(7) PC BPPT (2)/Prof Himawan:

a. 17 tahun melanglang buana menjadi pejabat struktural di K/L yg lain, kembali ke BPPT menjadi anggota TP2I, misinya adalah memperkecil gap nilai dg TP3.

b. Menjadi anggota Dewan Pakar Himpenindo, akan concern memperjuangkan grading tertinggi yaitu 15; siap diundang oleh BOSDM LIPI kapan pun.

(3)

a. Prestasi PC BPPT: Ka BPPT yg sebelumnya melarang melamar JFP, setiap tahun pensiun 8-10 orang peneliti; dg lahirnya PC BPPT JFP diberi jatah 20% dari rekrutmen di setiap satker (Ka BPPT per Februari 2017)

b. 6 kegiatan PC BPPT di tahun 2017: sosialisasi e-peneliti, juknis peneliti, penghargaan ke pensiunan, seminar (biaya mandiri: Rp50rb/orang), pelatihan penulisan KTI nasional & internasional utk perekayasa, peningkatan akreditasi jurnal BPPT (dari 14 baru 2), kegiatan komersialisasi (cari dana) dg pelatihan/workshop ke industri yg memerlukan dll

(9) Dewan Pengawas/Prof Lukman: Peneliti BPPT ikut diklat jabfung, orasi prof ris, dg biaya pribadi si peneliti; seharusnya APBN dapat digunakan utk si peneliti dalam meniti karirnya, termasuk utk diklat & orasi.

(10) Prof Husein AA:

a. Perlu disampaikan ke pimpinan BPPT, kata kunci 20% dapat merekrut peneliti, perlu ada landasan berpikir ilmiahnya; karena kegiatan perekayasaan itu serumpun dg penelitian, sehingga memungkinkan bisa lebih dari angka tsb.

b. Di LIPI & K/L lainnya pun perlu mengadopsi aturan di BPPT tsb, bahwa di setiap Satker diperlukan juga fungsional lain sebesar angka tertentu.

c. Dewan Pakar Himpenindo di-inline-kan dengan Bidang Kepakaran yang aturannya telah dikeluarkan oleh LIPI/Pusbindiklat, termasuk monev BidPak tsb.

d. Setiap Cabang Himpenindo sebaiknya ada perwakilannya di Dewan Pakar Himpendo  diputuskan di Konggres 2018?

(11) Prof Singgih R: 1-1-nya Prof Ris di Kemenkeu, sdh 20 tahun menunggu belum lahir juga Prof Ris di BKF/Kemenkeu, semoga segera lahir Prof Ris di BKF/Kemenkeu.

(12) Noeroso:

a. Di Pengurus sbg Sekretaris Bidang Hubungan Internasional, tetapi diminta pindah ke Anggota Dewan Pakar, menggantikan Prof Singgih yg dipindahkan ke Dewan Pengawas.

b. 4 tema strategis pernah dibahas di FGD Himpenindo di LIPI tahun 2014: ketahanan pangan, energi & air; saat pertemuan Dewan Pakar di Bogor disampaikan oleh almarhum Prof Kusumo Diwyanto disampaikan lagi ttg ketahanan pangan; perlu didukung oleh kemenkeu utk pengganggarannya

c. Interaksi kegiatan antar K/L: di BKF/Kemkeu ada KSP (Knowledge Sharing Program) dapat mendatangkan pakar, dg tema-tema tertentu, contohnya: kebijakan fiskal utk mendukung ketahanan pangan Manfaat utk anggota dapat dirasakan.

Tanggapan Sekjen/Prof Djoko:

(1) Dewan Pakar TIDAK berhubungan dengan Bidang Kepakaran yg sudah diatur oleh LIPI, semacam Dewan Riset-kah? Perlu membaca kembali AD/ART Himpenindo.

(4)

3.

Notulensi Rapat 07/2 tentang Dewan Pakar Himpenindo (DP) (1) Susunan Dewan Pakar Himpenindo

a. Ketua: Prof Thomas Djamaludin

b. Wakil Ketua: ex officio Ketua Umum Himpenindo

c. Sekretaris: Prof Muchlisin Arief (Sekretariat: dapat dibantu Pusbindiklat LIPI) d. Koordinator Kelompok Kepakaran: dibahas tersendiri oleh Dewan Pakar di

pertemuan yg lain, terkait dengan pasal 19 ART Himpenindo.

(2) Info dari Pusbindiklat LIPI merencanakan kegiatan Pertemuan Profesor Riset Nasional a. Semula akan dilaksanakan di bulan April 2017, diundur ke bulan Agustus b. tempat: di Pusbindiklat LIPI? Di Jakarta?

c. Dana dari Pusbindiklat LIPI? BKF?

d. Dibuat berseri setiap bulan dg topik tertentu, setiap pertemuan di bulan Feb, Mar, April?

e. Tema-Tema untuk pertemuan yg diusulkan:membangun dari pinggiran dengan memperkuat inovasi daerah, dengan catatan tambahan:

i. PUPR memiliki anggaran utk air, waduk/sungai sebesar 30T ii. Kemendes juga memiliki anggaran yang mungkin dapat diakses bila

temanya sesuai

f. TOR/Proposal kegiatan pertemuan/seminar: Pusbindiklat LIPI/Nisa’ + Syahrir Ika/BKF

g. Catatan Tambahan dr p.Syahrir Ika: bahwa telah ada MoU antara Ka LIPI dg Kemenkeu ttg peneliti & penelitian, shg perlu kegiatan bersama di antara kedua belah pihak

(1) Dewan Pakar membantuk tim 7 yang terdiri dari:

1. LAPAN: Prof Djamal (Ketua Tim) 2. Kemendagri: Hadi (Sekretaris) 3. BPPT: Prof Himawan

4. Kementan: Prof Deciyanto 5. LIPI: Prof Lukman

6. Kemenkeu: Prof Singgih 7. Kemenkes: Prof Herman

(2) Tim 7 akan berdiskusi di grup wa maupun di pertemuan darat untuk menyiapkan bahan (4-5 lembar) utk disampaikan ke pihak-pihak terkait: MenPANRB, Kemenristekdikti, DPR.

(3) Salah satu bahan: Dewan Pakar Himpenindo dimohon

masukannya oleh Pusbindiklat LIPI ttg RPP Manajemen ASN utk Peneliti yaitu dari ketentuan JFPeneliti Madya pensiun 60 tahun, diusulkan tetap seperti semula Peneliti Madya & Utama tetap pensiun 65 tahun, dg pertimbangan bahwa utk

menyiapkan mjd Peneliti Madya: cost & waktu yg sangat mahal, sayang bila 60 tahun pensiun, padahal masih dapat

dimanfaatkan ilmu/kepakarannya.

(4) Dewan Pakar & Pengurus Pusat bekerja sama dengan Pengurus Cabang akan melaksanakan seminar tentang:

1. Tema: kebijakan fiskal utk mendukung ketahanan pangan

2. Diselaraskan dengan rencana Pertemuan Prof Ris

Ketua Dewan Pakar, Tim 7 Ketum, Sekjen, Direks, Sekretariat

(5)

Nasional bekerja sama dengan Dewan Pakar Himpenindo

3. Output: masukan ke BKF/Kemenkeu

(5) Ketum akan menerbitkan SK utk Dewan Pakar, setelah ada kepastian jumlah & tambahan anggota DP dari PC-PC.

4.

Catatan tambahan dari diskusi yang berkembang di Rapat Prof Lukman:

(1) BKF memiliki tugas utk mengkaji bahan kebijakan fiskal, contohnya ketahanan pangan, tetapi harga cabai tidak turun-turun juga di beberapa bulan terakhir.

(2) 6 tema yg dapat diusulkan (BKF sbg pelaksananya/menyiapkan event-nya, Dewan Pakar sbg PJ contents-nya): a. Kebijakan fiskal utk ketahanan pangan

b. Kebijakan fiskal utk ketahanan energi c. Kebijakan fiskal utk alat kesehatan & obat d.

e. Dsb ...

(3) Selama 10 tahun telah menghasilkan 3 RPP dan aturan implementasinya, tetapi tetap sulit dilaksanakan.

(4) Ada debottlenecking: hasil penelitian harus sampai ke masyarakat, apa masalahnya di proses hilirisasi? Peneliti merasa kurang dana, kurang bahan & alat, pengambil kebijakan ingin segera ada jawaban atas masalah nyata yang dihadapi oleh masyarakat.

Prof Herman:

(1) Setuju sekali dg tema pangan, karena akan melibatkan 4 bidang peneliti: kesehatan, antropologi, ... (2) Orba mewajibkan pangan dg beras, timbul masalah:

a. harga beras lokal lebih mahal dari pada impor b. makan beras  penyakit gula meningkat c. pengganti beras  gandum

d. para petani harus menjaga kesehatannya (3) Harga cabai tinggi

(4) Penelitian multi years sekarang jarang terdengar lagi, Prof Djamal:

(1) Tema: Kebijakan Fiskal (BKF) dihubungkan dg tema-tema (2) Yg lintas K/L: kebijakan fiskal & ketahanan pangan Prof Irsal:

kondisi peneliit di kementan

(6)

(2) Prof Ris 5-10 th yad tidak ada lagi? Di Kementan ada 159 Prof Ris skrng tinggal 75, ada usulan 2 di tahun 2016 belum goal  Himpenindo perlu memberi masukan ke LIPI?

(3) Ketua Prof Ris di Kementan yg sebelumnya Prof KD sudah digantikan Prof Taslim, mantan Staf Ahli Mentan (4) Setuju sekali dg tema ketahanan pangan: biaya tenaga kerja (60% biaya total), biaya lahan (50%)

(5) Harga pangan 70% ditentukan oleh rantai perdagangan: cabai, sapi impor (permainannya sangat rumit, peneliti yg harus mengurai) Prof Djoko

(1) Pertemuan Prof Ris Nasional awalnya akan dilaksanakan April 2017, persiapannya blm, mungkin akan mundur ke Agustus 2017 Q-Prof Himawan: Aturan di UU ASN bagaimana ttg ketentuan pensiun JF?

A-Prof Djoko:

a. Pertama & muda: 58 tahun, b. madya 60 tahun,

c. utama: 65 tahun Info-Prof Husein:

(1) sejak dulu JFPeneliti memang dibedakan dengan JF lain, shg LIPI sbg Pembina peneliti nasional dapat mengusulkan tukin yg berbeda dg JF lain; memang ada lex specialis-nya. Jangan mundur berjuang!

(2) Di rencana pertemuan Prof Ris Nasional perlu dibahas ttg usia pensiun JFP, termasuk juga grading & tunjangan-nya. Perlu benchmarking dg negara-negara maju.

(3) Dosen, Peneliti & Perekayasa adalah serumpun! Prof PT pensiun 70 tahun.

Prof Djamal: di UU ASN JF tidak mengatur usia pensiun, madya 65, utama/prof Ris 70 tahun?

Q-Prof Deciyanto: kebijakan riset strategis (grand design riset iptek) vs keluhan peneliti, sudah adakah? Pangan hanyalah salah satu tema saja, Presiden instan langsung terlihat.

A-Prof Djamal: sdg dibuat DRAFT RIRN 2017-2045, bisa menjadi grand design yg dimaksud.

Prof Lukman: manfaat apa utk peneliti? Kongkrit-nya: Himpenindo harus membuat 4-5 lembar usulan nyata & dibawa ke 3 pihak: Komite ASN, MenpanRB, DPR; dibawa oleh 5-6 orang. M Nasir sudah membuka pintu, tetapi belum ditindaklanjuti oleh Himpenindo.

Prof Singgih: saat bertemu dg Menristek, Himpenindo lebih bebas membawa suara peneliti dibandingkan dg via lembaga. Kita sambut secepatnya. Prof Djoko: maaf bukan UU ASN, tetapi di RPP Manajemen ASN JFP, tentang peneliti utama dg sebutan Prof Ris; juga usia pensiun, mohon dibisikkan ke pihak-pihak terkait.

Prof Irsal: bisik-bisik itu informal OK, tetapi juga via himpunan.

AFS: pesan dari Dr LTH ttg orprof Himpenindo sbg organisasi profesi yang menaungi para fungsional peneliti perlu ada perubahan AD/ART.

(7)

ke pihak-pihak terkait: Menristek (tim kecil), DPR (banyak).

Hadi Supratikta: UU Dosen Prof di PT adalah jabatan, di JFP Prof Ris adalah Gelar, harus disandingkan. Himpenindo belum dirasakan manfaatnya oleh anggota-nya, bentuk nyata adalah memperjuangkan hak-hak mereka.

5.

Dan Lain-Lain yang tidak sempat dibahas di rapat 7/3: Rencana Konggres II Himpenindo, Rabu 17 Oktober 2018 di Bali:

(1) Perlu segera dibentuk Steering Committee (SC), diusulkan sebanyak 6-7 orang (ketua: Prof Djamal, sekretaris: Syahrir Ika/Kemenkeu, anggota: Prof Enny Sudarmonowati, Dr LTH, Prof Ratno Nuryadi/BPPT, ?/Kementan)

(2) Kedudukan Cabang di K/L atau di Wilayah Propinsi  dibahas di Konggres (3) Undangan Konggres selain ke PC-PC, juga dikirimkan ke Ka Balitbang K/L, agar

menyertakan Pengurus Cabang/Peneliti di K/L untuk menghadiri Kongres.

(1) calon SC memastikan perwakilan dari Kementan.

Direks menyiapkan DRAFT SK utk SC, juga DRAFT Undangan.

(1)Ketua Dewan Pakar, Ketum, Sekjen, Direks

6.

RENCANA RAPAT BERIKUTNYA:

(1) Rapat Dewan Pengurus berikutnya direncanakan pada : o Hari, tanggal : Selasa, 04 April 2017

o pukul : 12.30 – 15.30 WIBB o tempat : LIPI/Ketum

o Agenda :

1. Monev kegiatan tim 7

2. Persiapan Kongres 2018 di Bali, Finalisasi SC

Surat akan diemail & didistribusikan di grup wa Pengurus, dan akan dikonfirmasikan kehadirannya ke masing-masing Pengurus yang diundang. Sekretaris Dewan Pakar, Direks& Sekretariat.

Dinotulensikan oleh:

Agus Fanar Syukri

Direviu oleh:

Prof Dwi E Djoko Setiono

Disahkan oleh

Prof Thomas Djamaludin

Referensi

Dokumen terkait

Penyakit ginjal polikistik dominan autosomal (ADPKD) merupakan kasus genetik yang paling sering menyebabkan kegagalan ginjal karena perkembangan kista pada orang dewasa

Selain berpenampilan menarik, kita mengharapkan Miss Internet Indonesia piawai dalam menggunakan hal-hal yang terkait dengan teknologi Internet, sehingga dapat menjadi Duta

• 10% khusus untuk pembelian seri Delices de Cartier di Sogo Department Store dan Metro Depertment Store • Tidak dapat digabungkan dengan promosi lainnya. Berlaku hingga

eksperimen, yaitu pembelajaran model STAD dengan strategi Self-Explanation, mampu meningkatkan prestasi belajar FZP mahasiswa lebih baik daripada perlakuan pada kelas

Penelitian Ramdhani & Wiradhany (2013) misalnya, menunjukkan bahwa orang-orang yang lahir di dekade yang berbeda, dengan akses terhadap teknologi yang kurang lebih

Persiapan yang harus direncanakan sebelum penelitian dilaksanakan, yaitu: a) Membuat surat izin penelitian sekolah. b) Melakukan observasi ke sekolah untuk mendapatkan

a) Otomatisasi pemasaran agar pemasaran dapat dilakukan secara otomatisasi tanpa perlu bertransaksi langsung antara konsumen dengan produsen, dengan kata lain tanpa

kemampuannya menghambat sintesis PG di SSP, tetapi tidak menghambat sintesis PG di perifer, sehingga tidak efektif untuk radang, nyeri otot dan arthritis.. • Parasetamol