• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeriksaan Ortodontik Ortodonsia I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemeriksaan Ortodontik Ortodonsia I"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

Pemeriksaan Ortodontik

Pemeriksaan Ortodontik

Ortodonsia I

Ortodonsia I

drg. Wayan Ardhana, MS., Sp.Ort

drg. Wayan Ardhana, MS., Sp.Ort

Bagian Ortodonsia FKG. UGM

Bagian Ortodonsia FKG. UGM

(2)

Tujuan Intruksional

Tujuan Intruksional

z z TIU:TIU: z Mampu melakukan pemeriksaan dalam perawatan ortodontik z z TIK:TIK: z Mampu menyebutkan cara-cara pemeriksaan ortodontik z Mampu menyusun rencana perawatan ortodontik

(3)

Prosedur Pemeriksaan

Prosedur Pemeriksaan

z Penerangan z Pencatatan Identitas z Pemeriksaan Klinis z Anamnesis z Pemeriksaan Objektif

z Pencetakan utk Pemb Model Studi z Analisis Model Studi

z Analisis Foto Profil/Wajah z Analisisis Foto Ronsen

(4)

Prosedur Pemeriksaan

Prosedur Pemeriksaan

z Perhitungan-perhitungan z Determinasi lengkung z Penentuan diagnosis z Analisis Etiologi Maloklusi z Perencanaan Perawatan

z Penentuan Jenis dan

Desain Alat

(5)

Ruang Pemeriksaan dan

Ruang Pemeriksaan dan

Perawatan

(6)

Ruang Praktek Pribadi

(7)

Penerangan pada Pasien

Penerangan pada Pasien

Tentang :

z

Jalannya Perawatan

z

Jadual Kontrol

z

Pencabutan Gigi/Bedah Orto

z

Cara Pemakaian dan Perawatan Alat

z

Pembersihan Gigi dan Mulut

z

Instruksi Tambahan

z

Biaya Perawatan

(8)

Identifikasi

Identifikasi

Pasien

Pasien

Pasien :

z

Nama

z

Umur

z

Jenis Kelamin

z

Alamat,

No.Telepon

z

Pendidikan

z

Suku/Ras

Orang Tua :

z Bapak dan Ibu z Nama z Alamat, No.Telepon z Pekerjaan z Suku/Ras Catatan Tambahan : • Nomer Kartu • Nomer Model

• Nama dan No MHS/Operator • Nama Dosen Pembimbing • Tanggal Pemeriksaan

(9)

Pemeriksaan dan Analisis

Pemeriksaan dan Analisis

Ortodontik

Ortodontik

Graber(1972) membagi data pemerikksaan:

z

Data pemeriksaan Esensial

(essential data

dignostic)

z Data Pemeriksaan klinis

z Data Pemeriksaan model studi

z

Data pemeriksaan Komplementer

(Complimentary data diagnostic)

/ Data

Penunjang

z Data pemeriksaan Ronsenografi z Data pemeriksaan Fotografi

z Data Analisis Kasus-Kasus Tertentu z Data Analisis Laboratoris

(10)

Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan Klinis

z

Pemeriksaan Subjektif/Anamnesis

(11)
(12)

Pemeriksaan Subjektif

Pemeriksaan Subjektif

(Anamnesis)

(Anamnesis)

z Keluhan Utama z Riwayat Kesehatan

z Riwayat Pertumbuhan dan

Perkembangan gigi

z Kebiasaan Jelek. Bad Habit z Riwayat Keluarga

(13)

Keluhan Utama

Keluhan Utama

Alasan Permintaan Perawatan :

z

Motivasi

z

Jenis kasus

z

Efek Gangguan : Estetik, Fungsi

Keluhan sekunder :

(14)

Kesehatan Umum

Kesehatan Umum

Penyakit yang pernah diderita: z Penyakit yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan Dentofasial

z Penyakit yang dapat

menghambat

perawatan ortodontik

z Penyakit yang dapat

menulari operator

z Kurang gizi

z Krg Energi dan Protein:

Marasmus-Kwashiokor z Hipertensi z Diabetes z Talasemia z Alergi z Epilepsi z Hepatitis z HIV z TBC z Lepra

(15)

Riwayat Pertumbuhan dan

Riwayat Pertumbuhan dan

Perkembangan Gigi

Perkembangan Gigi

-

-

geligi

geligi

z

Periode Gigi Desidui

z

Susunan gigi, Caries,Trauma, Perawatan

z

Periode Gigi Bercampur

z

Pergantian gigi, Pencabutan, Persistensi,

Prematur ektraksi

z

Perode Gigi Permanen

z

Susunan gigi, Caries, Gigi hilang, Trauma,

Perawatan

(16)

Kebiasaan Jelek (Bad Habit)

Kebiasaan Jelek (Bad Habit)

z

Kebiasaan yang mengganngu pertumuhan

dan perkembangan gigi geligi dan rahang

z

Sebagai etiologi maloklusi

z

Macam, durasi, frekuansi, intensitas dan

Keterangan : posisi, keadaan sekarang

z

Contoh:

z Menghisap ibu jari

z Menggigit bibir, kuku, pensil, tusuk gigi z Bernafas melalui mulut. Tidur Ngorok z Topang dagu

(17)

Bad Habit Mengisap IbuJari

(18)

Riwayat Keluarga

Riwayat Keluarga

z

Identifikasi faktor herediter sbg.

Etiologi

z

Waspadai Sifat penurunan :

z

Monogenik

z

Poligenik

z

Keadaan Gigi-geligi :

z

Orang tua: Bapak, Ibu

(19)
(20)

Pemeriksaan Objektif

(21)

Pemeriksaan Objektif

Pemeriksaan Objektif

Umum/General :

Umum/General :

z

z

Keadaan Jasmani

Keadaan Jasmani

z

z

Keadaan Mental

Keadaan Mental

z

z

Status Gizi

Status Gizi

z

z

Tinggi badan

Tinggi badan

z

z

Berat badan

Berat badan

z

z

Indeks masa tubuh : Status gizi

Indeks masa tubuh : Status gizi

z

(22)

Pemeriksaan Objektif

Pemeriksaan Objektif

Khusus/Lokal

Khusus/Lokal

z

z

Luar Mulut / Extra Oral :

Luar Mulut / Extra Oral :

z

z

Bentuk kepala > Indeks kepala

Bentuk kepala > Indeks kepala

z

z Dolikosefali, mesosefali, brakisefaliDolikosefali, mesosefali, brakisefali z

z

Bentuk

Bentuk

-

-

Tipe muka > Indeks muka

Tipe muka > Indeks muka

z

z Hiper euriprosop, euriprosop, mesoprosop, Hiper euriprosop, euriprosop, mesoprosop,

leptoprosop, hiperleptoprosop

leptoprosop, hiperleptoprosop

z

z

Profil muka :

Profil muka :

z

z GlGl--Ulc dan PogUlc dan Pog--LlcLlc z

(23)

Indeks kepala =

Indeks kepala = Lbr kepala (B) (jrk bizigomatik supra mastoideus) x 100Lbr kepala (B) (jrk bizigomatik supra mastoideus) x 100 Panjang kepala (A) (Jarak Gl

Panjang kepala (A) (Jarak Gl ––Oc)Oc)

z

z Klasifikasi indeks kepala :Klasifikasi indeks kepala :

z

z Hipo Dolikosepali : < 70,0 Hipo Dolikosepali : < 70,0

z

z Dolikosepali (kepala panjang sempit) : 70,0 Dolikosepali (kepala panjang sempit) : 70,0 –– 74,9 74,9

z

z Mesosepali (kepala sedang ) : 75,0 Mesosepali (kepala sedang ) : 75,0 –– 79,979,9

z

z Brahisepali (kepala lebar persegi) : 80,0 Brahisepali (kepala lebar persegi) : 80,0 –– 84,984,9

z

(24)

Indeks muka =

Indeks muka = Tinggi muka ( A) (Jarak N Tinggi muka ( A) (Jarak N –– Gn) x 100Gn) x 100 Lebar muka (B) (Jarak bizigo

Lebar muka (B) (Jarak bizigomatik)matik)

z

z Klasifikasi indeks muka :Klasifikasi indeks muka :

z

z Hipo Euriprosop : < 80,0 Hipo Euriprosop : < 80,0

z

z Euriprosop ( muka pendek, lebar) : 80,0 Euriprosop ( muka pendek, lebar) : 80,0 –– 84,984,9

z

z Mesoprosop (muka sedang ) : 85,0 Mesoprosop (muka sedang ) : 85,0 –– 89,989,9

z

z Leptoprosop (muka tinggi, sempit) : 90,0 Leptoprosop (muka tinggi, sempit) : 90,0 –– 94,994,9

z

(25)

Pengukuran muka dan kepala

Pengukuran muka dan kepala

(26)

Umumnya tipe muka berkaitan erat

Umumnya tipe muka berkaitan erat

dengan bentuk lengkung gigi

(27)

Pemeriksaan Objektif

Pemeriksaan Objektif

Khusus/Lokal

Khusus/Lokal

z

z Posisi Rahang Thd Bid Posisi Rahang Thd Bid Orbital (grs Simon) Orbital (grs Simon) z z Maksila :Maksila : z z NormalNormal z z ProtrusifProtrusif z z RetrusifRetrusif z z Mandibula :Mandibula : z z NormalNormal z z ProtrusifProtrusif z z RetrusifRetrusif

(28)

Penentuan posisi bidang orbital

(29)
(30)

Pemeriksaan Objektif

Pemeriksaan Objektif

Khusus/Lokal

Khusus/Lokal

z

z Sendi Temporo Mandibuler (TMJ) :Sendi Temporo Mandibuler (TMJ) :

z

z Gerakan Asimetris, Dislokasi, Krepitasi, KondilitisGerakan Asimetris, Dislokasi, Krepitasi, Kondilitis z

z Tonus Otot Mastikasi Tonus Otot Mastikasi

(m. Masseter)

(m. Masseter)

::

z

z Normal, Hipertonus, HipotonusNormal, Hipertonus, Hipotonus z

z Tonus Otot Bibir Tonus Otot Bibir

(m.Orbicularis Oris)

(m.Orbicularis Oris)

::

z

z Normal, Hipertonus, HipotonusNormal, Hipertonus, Hipotonus z

z Bibir posisi istirahat :Bibir posisi istirahat :

z

z Normal, Tebal, TipisNormal, Tebal, Tipis z

z Tertutup, TerbukaTertutup, Terbuka z

z

Free Way Space :

Free Way Space :

z

z Jarak SnJarak Sn--Pog pd posisi Istirhat Pog pd posisi Istirhat –– Oklusi sentrikOklusi sentrik

z

(31)

Pemeriksaan Objektif

Pemeriksaan Objektif

Khusus/Lokal

Khusus/Lokal

z

z

Dalam Mulut / Intra Oral :

Dalam Mulut / Intra Oral :

z

z Higiene Mulut > OHIHigiene Mulut > OHI

z

z Baik, Sedang, JelekBaik, Sedang, Jelek

z

z Pola atrisiPola atrisi

z

z Normal, Abnormal> Normal, Abnormal>

Keterangan

Keterangan

z

z LinguaLingua

z

z Bersar, sedang, kecil > Bersar, sedang, kecil >

Keterangan

Keterangan

z

z PalatumPalatum

z

z Tinggi, sedang, rendahTinggi, sedang, rendah

z

z Lebar, sedang, sempitLebar, sedang, sempit

z

z GingivaGingiva

z

z Normal , Abnormal > Normal , Abnormal >

Keterangan

(32)

Pemeriksaan intra oral

(33)

Intra Oral

(34)

Pemeriksaan Objektif

Pemeriksaan Objektif

Khusus/Lokal

Khusus/Lokal

z

z

Dalam Mulut / Intra Oral

Dalam Mulut / Intra Oral

cont cont

:

:

z

z

Mukosa

Mukosa

z

z Normal, abnormal > KeteranganNormal, abnormal > Keterangan z

z

Frenulum

Frenulum

z

z Labii SuperiorLabii Superior z

z Labii Inferior > Labii Inferior > Normal, abnormal > Normal, abnormal > KeteranganKeterangan z

z LingualisLingualis z

(35)

Pemeriksaan Objektif

Pemeriksaan Objektif

Khusus/Lokal

Khusus/Lokal

z

z

Dalam Mulut / Oral :

Dalam Mulut / Oral :

z

(36)

Analisis Model Studi

Analisis Model Studi

z

z

Pembuatan model studi

Pembuatan model studi

z

z

Mencetak RA/RB

Mencetak RA/RB

z

z

Membuat gigitan sentrik

Membuat gigitan sentrik

z

z

Boksing model cetakan

Boksing model cetakan

z

z

Transfer bidang orbital pasien ke model

Transfer bidang orbital pasien ke model

z

z

Pemberian Nomer

Pemberian Nomer

z

(37)

Model Studi

Model Studi

z

(38)

z

z Membuat skema model gigi geligi dari oklusalMembuat skema model gigi geligi dari oklusal

z

z Pengukuran lebar mesiodistal gigiPengukuran lebar mesiodistal gigi--gigigigi

z

z Gigi 21|12 atas (Pont Korkhaos)Gigi 21|12 atas (Pont Korkhaos)

z

z Gigi M1 Gigi M1 ––M1 (Howes)M1 (Howes)

z

z Pengkuran lebar lengkungPengkuran lebar lengkung

z

z Lebar inter P1 (Pont)Lebar inter P1 (Pont)

z

z Lebar inter M1 (Pont)Lebar inter M1 (Pont)

z

z Lebat Inter P1 (Howes)Lebat Inter P1 (Howes)

z

z Lebar Inter Fossa CaninaLebar Inter Fossa Canina

z

z PerhitunganPerhitungan--perhitunganperhitungan

z z NanceNance z z MoyersMoyers z z Pont Pont z z KorkhausKorkhaus z z HowesHowes z

z Determinasi lengkungDeterminasi lengkung

z

z Setup model KeslingSetup model Kesling

Analisis Model Studi

(39)

Skema Gigi

Skema Gigi

-

-

geligi dari Oklusal

geligi dari Oklusal

z

(40)

Pengukuran Inter P1 dan

Pengukuran Inter P1 dan

Inter Fossa canina

(41)

Analisis Model Studi

Analisis Model Studi

z

z

Pengukuran Tinggi lengkung

Pengukuran Tinggi lengkung

z

z

Tinggi lengkung gigi

Tinggi lengkung gigi

z

z Dari Inter P1 inter I1 (Korkhaos)Dari Inter P1 inter I1 (Korkhaos)

z

z

Tinggi lengkung basal

Tinggi lengkung basal

z

z Dari inter P1 ke Basis Alveolaris Anterior (ttk Dari inter P1 ke Basis Alveolaris Anterior (ttk A) (Korkhaos)

(42)

PengukuranTinggi Lengkung

(43)
(44)

Analisis Fotografi

Analisis Fotografi

z

z

Ukuran Foto :

Ukuran Foto :

z

z

4x 6 cm untuk analisis kualitatif

4x 6 cm untuk analisis kualitatif

z

z

8x12 cm untuk analisis kuantitatif

8x12 cm untuk analisis kuantitatif

z

z

Foto Muka dari depan

Foto Muka dari depan

z

z

Bentuk/Tipe Muka :

Bentuk/Tipe Muka :

z z Euriprosop/BrahifasialEuriprosop/Brahifasial z z Mesoprosop/MesofasialMesoprosop/Mesofasial z z Leptoprosop/DolikofasialLeptoprosop/Dolikofasial z

z

Kesimetrisan muka :

Kesimetrisan muka :

z

(45)

Analisis Fotografi

Analisis Fotografi

contcont

z

z

Foto Profil dari samping

Foto Profil dari samping

z

z

Bentuk/Tipe kepala :

Bentuk/Tipe kepala :

z z BrahisefaliBrahisefali z z MesisefaliMesisefali z z DolikosefaliDolikosefali z

z

Bentuk/Tipe Profil

Bentuk/Tipe Profil

z z Cembung/ConvecCembung/Convec z z Lurus/StrightLurus/Stright z z Ceking/ConcaveCeking/Concave

(46)

Tipe Muka

Tipe Muka

Euriprosop/Brahifasial

(47)

Analisis Profil Muka Graber

Analisis Profil Muka Graber

(48)

Profil Muka

Profil Muka

(49)

Analisis Profil Schwarz

Analisis Profil Schwarz

z z AVERAGE AVERAGE FACE (MUKA FACE (MUKA LURUS) LURUS) z z ANTEFACE ANTEFACE (MUKA (MUKA CEMBUNG) CEMBUNG) z z RETROFACE RETROFACE (MUKA (MUKA CEKUNG) CEKUNG)

(50)
(51)

Analisisis Foto Ronsen

Analisisis Foto Ronsen

z

z

Ronsen periapikal (foto lokal)

Ronsen periapikal (foto lokal)

z

z

Ronsen panoramik

Ronsen panoramik

z

z

Ronsen bitewing (foto oklusal)

Ronsen bitewing (foto oklusal)

z

(52)

Ronsen periapikal (foto lokal)

Ronsen periapikal (foto lokal)

z

z

Untuk menentukan

Untuk menentukan

posisi gigi

posisi gigi

permanen yang

permanen yang

belum erupsi

belum erupsi

z

z

Mengukur lebar

Mengukur lebar

mesiodidtal gigi

mesiodidtal gigi

yang belum erupsi

yang belum erupsi

z

z

Memeriksa jaringan

Memeriksa jaringan

tulang alveolar

(53)

Ronsen panoramik

Ronsen panoramik

z

z

Untuk memeriksa

Untuk memeriksa

gigi

gigi

-

-

gigi secara

gigi secara

keseluruhan

keseluruhan

z

z

Untuk memerksa

Untuk memerksa

kedalaman akar gigi

kedalaman akar gigi

di dalam tulang

di dalam tulang

alveolus

alveolus

z

z

Untuk mengamati

Untuk mengamati

posisi gigi M3

(54)

Ronsen bitewing (foto oklusal)

Ronsen bitewing (foto oklusal)

z

z Foto oklusalFoto oklusal

z

z Foto oklusal obliqueFoto oklusal oblique

z

z Dipakai untuk Dipakai untuk

mengamati posisi gigi

mengamati posisi gigi

kaninus atau premolar

kaninus atau premolar

yang impaksi

(55)

Sefalometri

Sefalometri

z

(56)

Pemeriksaan gigi geligi

(57)
(58)

Analisis Kasus Tertentu

Analisis Kasus Tertentu

™

™

ANALISIS UNTUK KASUS DEEP

ANALISIS UNTUK KASUS DEEP

OVERBITE

OVERBITE

™

™

ANALISIS UNTUK DIASTEMA

ANALISIS UNTUK DIASTEMA

SENTRAL

SENTRAL

™

™

ANALISIS UNTUK BERNAFAS

ANALISIS UNTUK BERNAFAS

MELALUI MULUT

(59)

ANALISIS UNTUK KASUS DEEP

ANALISIS UNTUK KASUS DEEP

OVERBITE

OVERBITE

Deep Overbite:

Deep Overbite:

z

z

Keadan tutupmenutupnya

Keadan tutupmenutupnya

(vertical

(vertical

overlapping)

overlapping)

gigi anterior atas dan

gigi anterior atas dan

bawah yang lebih besar dari normal

bawah yang lebih besar dari normal

z

z

Normatif :

Normatif :

Tutup menutup > 4mm

Tutup menutup > 4mm

z

z

Individual

Individual

:

:

Gigi anterior RA

Gigi anterior RA

menutup > 1/3 insisal gigi RB

(60)

Penyebab :

Penyebab :

z

Faktor dental :

z

z Supraklusi gigi anteriorSupraklusi gigi anterior

z

z Infraklusi gigi posteriorInfraklusi gigi posterior

z Kombinasi supraklusi gigi anterior dan infraklusi supraklusi gigi anterior dan infraklusi gigi posterior

gigi posterior

z

z Inklinasi gigi posterior ke lingual Inklinasi gigi posterior ke lingual -- Infraklusi gigi Infraklusi gigi posterior

posterior

z

Faktor skekeletal

:

z

z Ramus mandibula pendekRamus mandibula pendek

z

z Sudut Gonion tajamSudut Gonion tajam

z

z Pertumbuhan processus alveolaris berlebihanPertumbuhan processus alveolaris berlebihan

z

z Kombinasi di atasKombinasi di atas

z

(61)

Kasus Deep Overbite

(62)

ANALISIS UNTUK KASUS DEEP

ANALISIS UNTUK KASUS DEEP

OVERBITE

OVERBITE

cont

cont

1. PEMERIKSAAN TINGGI MUKA:

N – SNA = 43% N-Me

2. PEMERIKSAAN PADA MODEL STUDI :

Kedalaman Kurva Spee

™ Kurva Spee tdk curam, tepi insisal gigi anterior bawah tinggi : Supraklusi gigi anterior bawah ™ Kurva Spee sangat curam, tepi insisal gigi

anterior bawah tdk tinggi : Infraklusi gigi posterior

™ Kurva Spee sangat curam, tepi insisal gigi

anterior bawah tinggi : Kombinasi Supraklusi gigi anterior bawah danInfraklusi gigi posterior

(63)

ANALISIS UNTUK KASUS DEEP

ANALISIS UNTUK KASUS DEEP

OVERBITE

OVERBITE

cont

cont

3. ANALISIS FOTO PROFIL:

ƒ

N-SNA > / SNA-Me < :

Infraklusi gigi

posterior

ƒ

N-SNA < / SNA-Me > :

Supraklusi gigi

anterior

ƒ

N-SNA=43% N-Me : N-Me < :

(64)

ANALISIS UNTUK KASUS DEEP

ANALISIS UNTUK KASUS DEEP

OVERBITE

OVERBITE

cont

cont

4. ANALISIS SEFALOMETRI :

z

Sudut FMPA < (17

° - 28°)

z

Sudut GONION (Ar-Go-Me)< (52

° – 55°)

z

N-SNA>43% / SNA-Me<57%

Infraklusi gigi

posterior

z

N-SNA<43% / SNA-Me>57%

Supraklusi gigi

anterior

z

Sudut N-SNA=43%/ SNA-Me=57% : N-Me < :

(65)

ANALISIS UNTUK KASUS DEEP

ANALISIS UNTUK KASUS DEEP

OVERBITE

OVERBITE

cont

cont

5.

Analisis Thompson – Brodie

‰ Pemeriksaan langsung pada pasien

‰ Dg Spidol tentukan posisi titik : N, SNA, dan Me

pada muka pasien

‰ Ukur jarak A-SNA

‰ Normal : N-SNA = 43% N- Me ‰ Jarak N-Me Pasien = 100 X mm

43

‰ Normal : SNA – Me = 57% N-Me ‰ Hitung jarak SNA-Me = ?

‰ Pasien menggigit malam sampai SNA-Me ‰ Lihat overbite dan ketebalan malam

(66)

Pengukuran Tinggi Muka

Pengukuran Tinggi Muka

z

(67)

Overbite vs Ketebalan Malam

Overbite vs Ketebalan Malam

z

Deep overbite hilang-malam masih

tebal :

Infaraklusi gigi posterior

z

Deep overbite msh ada - malam

tergigit habis :

Supraklusi gigi anterior

z

Deep overbite msh ada - malam masih

tebal :

Kombinasi Infaraklusi gigi

(68)

ANALISIS UNTUK DIASTEMA

ANALISIS UNTUK DIASTEMA

SENTRAL

SENTRAL

z Faktor Herediter> Amati Or Tua, saudara kandung

z Adanya mesioidens > Ro Foto

z Septum Interdental yang tebal> Ro Foto

z Frenulum Labii Superior tebal, panjang > Blanced Test

(69)

ANALISIS UNTUK BERNAFAS

ANALISIS UNTUK BERNAFAS

MELALUI MULUT

MELALUI MULUT

z

z Test kontrol Test kontrol Alar Alar Muskulator > amati reflek > amati reflek Alanasi Alanasi z

z Cuping hidung Cuping hidung

berberak

berberak--gerak gerak

z

z Lubang hidung Lubang hidung

membesar membesar ketika menarik ketika menarik nafas nafas

(70)

ANALISIS UNTUK BERNAFAS

ANALISIS UNTUK BERNAFAS

MELALUI MULUT

MELALUI MULUT

z

Test “Cotton

Butterfly”

z

z

Dengan meletakkan

Dengan meletakkan

kapas ber bebentuk

kapas ber bebentuk

seperti kupu

seperti kupu

-

-

kupu

kupu

di depan hidung

di depan hidung

z

z

Kapas akan

Kapas akan

bergerak gerak

bergerak gerak

pada lubang hidung

pada lubang hidung

yang dilewati udara

(71)

Referensi

Dokumen terkait

lengkung labial terlihat ialah untuk gigi-gigi anterior rahang atas pada saat. tertawa lebar, sedang untuk gigi-gigi anterior rahang bawah saat

Pada kasus ini, kami melaporkan perawatan oligodontia memakai mahkota akrilik untuk gigi anterior rahang atas dan bawah serta pembuatan gigi tiruan lepasan untuk rahang bawah untuk

untuk melihat mahkota gigi rahang atas dan rahang bawah daerah anterior dan posterior sehingga dapat digunakan untuk melihat permukaan gigi yang berdekatan dengan puncak tulang

Pada beberapa kasus klas II divisi 1 gigi molar dapat mempunyai hubungan klas I dengan lengkung bawah tidak crowded dan besarnya overjet dikarenakan proklinasi

Di dunia kedokteran gigi resin komposit adalah bahan perawatan estetika yang paling banyak digunakan untuk gigi anterior maupun gigi posterior (Devoto, 2003), karena

Pencabutan empat gigi premolar pertama meru- pakan pilihan yang dilakukan untuk menda- patkan ruang yang dibutuhkan untuk retraksi 2 mm gigi anterior rahang atas dan bawah

Maka orang tersebut mencari tahu tentang mahasiswa kedokteran gigi yang sedang mencari pasien untuk alat ortodontik lepasan dan dikenalkan melalui teman atau

Pada setiap siswa dilakukan pemeriksaan pada gigi dan rongga mulut untuk mengetahui klasifikasi maloklusi, ada tidaknya maloklusi gigi anterior yang meliputi