• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waldeck. saat itu kepala dinas di Hutan Lindung Haina bernama Manfred Albus, seorang sarjana kehutanan di Jerman. Mr Albus juga seorang penatua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Waldeck. saat itu kepala dinas di Hutan Lindung Haina bernama Manfred Albus, seorang sarjana kehutanan di Jerman. Mr Albus juga seorang penatua"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

4.

FOREST OF HAINA

Usahaku untuk terpilih sebagai delegasi Gereja untuk sebuah Partnership dengan gereja di Jerman ternyata membuahkan hasil. Aku terpilih sebagai utusan GKJW ke gereja EKKW (Evangelise Kirche Kurhassen

Waldeck) sebuah sinode gereja di Jerman. Aku berangkat sebagai Guru Sekolah Minggu, untuk itu kami harus dibekali

dengan berbagai pengetahuan seputar budaya Jerman. Untuk bahasa kami tidak harus belajar bahasa Jerman namun kami menggunakan bahasa Inggris.

Penugasanku di Jerman berlangsung selama tiga minggu, karena tema partnership kita adalah pendidikan dan lingkunagan hidup maka salah satu agenda kami adalah

mengunjungi sebuah hutan lindung dan taman suaka margasatwa.

Menyelaraskan tema buku ini tentang aktifitas mencintai alam maka aku akan menceritakan ketika berkunjung di Hutan lindung di Distric Haina - Provinsi Kurhassen

(2)

Waldeck. saat itu kepala dinas di Hutan Lindung Haina bernama Manfred Albus, seorang sarjana kehutanan di Jerman. Mr Albus juga seorang penatua jemaat di gereja EKKW, dia pernah juga menjadi delegasi untuk mengunjungi Indonesia. Sempat mengunjungi Gunung Bromo, hutan - hutan dipesisir selatan Pulau Jawa, dan beberapa tempat lainnya termasuk Pulau Bali. Waktu itu itu kami rombongan delegasi berjumlah 6 orang termasuk aku, teman - teman lain adalah Pdt. Budyanto, Pdt.

Sistrianto, Ibu Lasminingsih, Bp. Khrisnadi, Christina Dian W.dan aku Daniel Kurniadi. Kami mengunjungi Hutan Haina setelah pagi harinya kami sempat mengunjungi

pengolahan sampah di kota Bad Wildungen. Kami tiba jam 11.00 ditemui oleh Mr Albus bersama beberapa rekannya, kami mendapat informasi ringan tentang Cluster Haina. Informasi itu berupa luas area hutan, hutan yang baru dihijaukan, hutan yang siap dipotong sebagai tanaman industri. Juga informasi teknis penanganan reboisasi, hasil produksi hutan yang bisa dimanfaatkan dan pernik inormasi lainnya.

(3)

Setelah menyerap informasi teknis kami diajak berkeliling hutan, kami berkeliling dengan menggunakan mobil jeep buatan Jerman (tidak mengingat merk). Pertama kami melihat tempat penghutanan kembali (Reboisasi) yang teknik penghijauanya dibuat dengan cara tumpangsari. Teknik ini

menyemai bibit pohon disela pohon yang sudah besar, setelah siap untuk dipindahkan maka tunas -tunas baru akan ditanam dilokasi hutan yang sudah ditebang untuk kayu

konsumsi.

Orang Jerman memang sangat cermat untuk mengelola menejemen mereka termasuk mengelola hutan. Hutan disana tidak selebat hutan tropis seperti Indonesia namun dengan keseriusan hutan mereka dapat dirawat

dengan baik. Namun dalam hatiku ada sebuah kritik : ya jelas hutan mereka cukup lestari sebab kebutuhan kayu mereka ditopang import kayu dari negara berkembang termasuk Indonesia.

Mr Albus juga menunjukkan sebuah bulletin internal mereka, disitu dia menunjukkan kepadaku tulisannya yang berisi tentang himbauan tidak memakai kayu dari Indonesia

(4)

karena menurut beliau kayu - kayu dari

Indonesia rata - rata hasil dari iliegal logging. Aku sempat menanggapi pendapatnya

mengenai dilema pengelolaan kayu

Indonesia, dan kusampaikan juga andaikan benar orang Jerman mengembargo kayu Indonesia, maka yang banyak dirugikan tetap rakyat kecil. Selanjutnya akupun

mempromosikan kayu olahan Indonesia untuk furniture, ataupun alat - alat lainnya.

Dari tempat penghijauan hutan kami diajak ke tempat produksi kayu milik perhutani

setempat. Disini kami melihat hasil kayu olahan untuk furniture, tukang - tukang mereka terlihat sama seperti tukang furniture di Indonesia. Sedikit perbedaan hanya pada alat - alat pertukangan mereka yang lebih modern. Selain itu sistem kerja mereka sudah sangat teratur tentang jam kerja, tanggung jawab kerja, pemeliharaan alat, lay out lokasi kerja dan perangkat kerja lainnya. Rasanya susah untuk membandingkan dengan rumah produksi di Indonesia yang semua terkesan serabutan.

Setelah mengelilingi Hutan lindung Haina kami ditunjukkan sebuah bangunan gereja tua

(5)

nan megah. Konon gereja ini dibangun pada jaman Monarki Katholik di Jerman, gereja ini sangat luas dan megah. Dialtar gereja tampak sebuah piano kuno khas gereje - gereja di Jerman, juga pilar tinggi menjulang kental dengan ciri jaman renaisance.

Pada jaman perang dunia ke II dimana Jerman adalah aktor utamanya, gereja ini difungsikan sebagai Rumah sakit jiwa. Sisa - sia bangunan dan peralatan rumah sakit juga masih terpelihara baik disana. Seperti kembali ke jaman Gothic kalau kita berada di gereja tersebut, Indah tapi menyeramkan.

Aku pulang dari Haina dengan perasaan bangga ternyata kayu - kayu Indonesia juga dikenal di Jerman, seperti Meranti dan

Kamper tentang Jati sepertinya mereka belum tahu atau mungkin juga aku yang susah

menjelaskan jenis Kayu Jati. Sebab bahasa dari kamus Inggris tentang kayu jati agak rancu.

Semoga dengan pengalaman belajar menejemen kehutanan di Jerman aku bisa menjadi pelopor gerakan peduli lingkungan di Indonesia. Atau mungkin bisa sharing

(6)

pengalaman tentang kepedulian lingkungan pada warga gereja, seperti yang sudah aku lakukan selama ini lewat Katekisasi Calon Sidhi di jemaatku.

(7)

5. TERORIS GUNUNG

ARJUNO

Pendakian pertama ke Arjuno kulakukan dengan seorang sahabat yang biasa dipanggil Ceprot, dia seorang pendaki senior yang katanya sudah mendaki di banyak gunung juga pembina team pencinta alam sebuah sekolah menengah negeri di daerahku. Perawakan temanku ini kecil kurus seperti kebanyakan body pendaki gunung, pipi dan matanya cekung menandakan dia jarang tidur layaknya binatang liar. Sebungkus rokok senantiasa menemani pendakian sang petualang, trade mark (1*yang makin menguatkan julukannya sebagai Pakdhe di kampungku.

Berangkat dari rumah sekitar jam 14.00, dengan bayangan puncak Arjuna akan menjadi termeterai dengan jejakku. Kami naik angkutan umum jurusan Pandaan, turun di jalan Garuda Pandaan dilanjutkan dengan naik Bison (2* jurusan ke Prigen. Mendung tampak bergelayut diatas langit kota Prigen menandai kedatangan kami , sehingga kami

(8)

harus bergegas sebelum hujan benar - benar turun.

Setelah sampai kami melapor di Tompul, sebutan untuk petugas jaga di Pos Taman Hutan Rakyat (TAHURA) Ir. Juanda. Awalnya aku juga tidak mengerti kenapa disebut demikian, paling tidak untuk beberapa kali pendakian Gunung Welirang.

Perkiraanku sendiri, petugas yang lama dinas disitu orang Batak yang bernama Sitopul sehingga masyarakat sekitar akrab

memanggilnya Tompul. Biarpun sekarang sudah berganti beberapa kali tetap saja pos pendakian itu disebut Tompul (lucu ya). Coba kalau teman – teman mendaki ke Gunung Welirang atau Gunung Arjuno tanyakan sejarah pos lapornya pasti ada cerita menarik !!! (coba saja)

Setelah menyiapkan diri dengan perlengkapan lapangan kami memulai perjalanan dengan berdoa. Baru sekitar 1 jam berjalan hujan turun dengan lebatnya. Pada awalnya hujan itu tidak begitu mengganggu, namun setelah beberapa waktu hujan tersebut membuat jalan yang kami lewati berubah menjadi sungai kecil akibat aliran air dari dataran diatasnya.

(9)

Gunung Arjuno memang memiliki

kemiringan sekitar 30 - 35 derajat sehingga mampu menggelincirkan dengan deras tiap tetes hujan yang jatuh mengenainya. Seluruh perlengkapan kami basah dengan air hujan, biarpun semua perlengkapan sudah dicover dengan sejenis kain sintetis tapi tetap aja air bisa masuk kedalam Carrier.

Sekitar pukul 18.00 kami sudah berada di Pos Pet Bocor, lokasi yang biasa dipakai para pendaki untuk berkemah. Kami beristirahat sejenak sambil menikmanti beberapa potong roti yang memang sudah kami persiapkan. Setelah bugar kami meneruskan perjalanan ditengah guyuran hujan, perjalanan kami terasa berat karena seluruh perlengkapan mulai baju dan tas carrier yang kami bawa terendam air. Hawa dingin juga mulai menembus permukaan kulit masuk melali pori – pori dan membekukan sebagian syaraf nyali kami.

Jalan kami melambat namun tetap fokus untuk melanjutkan. Hari mulai gelap

senterlah satu - satuya sumber cahaya yang bisa kami nikmati. Dengan segala perjuangan akhirnya kami kelelahkan dan berhenti untuk

(10)

istirahat. Kondisinya sebenarnya masih sanggup untuk melanjutkan namun aku kasihan melihat temanku Ceprot yang memang sudah tersengal - sengal nafasnya. Dengan wajah pucat seringkali dia

mengajakku untuk berhenti, walaupun dia juga sadar bahwa semakin sering berhenti akan menurunkan semangat kami.

Ada perasaan kecewa karena jadwal

perjalanan kami sudah sangat molor, tapi apa boleh buat karena cuaca tidak

memungkinkan. Setelah mengukur keadaan dan mengevaluasi perjalanan, kami

memutuskan untuk bermalam di tempat itu. Segera kami mengeluarkan dua buah jas hujan untuk kami jadikan bivak.(3*. Bivak sederhanapun sudah berdiri, kami masuk dan berencana memasak untuk makan malam, menu makan malam kami adalah mie goreng instan ditambah kopi jahe hangat.

Malam semakin larut hawa disekitar juga mulai dingin sedangkan baju yang melekat dibadan basah oleh air hujan, bahkan stock pakaian cadangan juga basah. Maka dengan berdoa dan penuh rasa percaya diri kami tidur dengan kondisi basah. Untuk mengurangi rasa

Referensi

Dokumen terkait

Masalah dalam penelitian ini adalah tingkat senioritas yang dilihat dari masa kerja, diketahui bahwa cukup banyak pegawai yang memiliki masa kerja yang lama dan pangkat yang

Gambar bentuk pupil kucing dalam keadaan cahaya redup dan terang A. Bentuk pupil mata kucing pada

Perkembangan perumahan yang dibangun oleh masyarakat merupakan secara perorangan dengan sistim kerja sederhana tanpa perorganisasian yang resmi dalam penyediaan

melakukan pemilihan pemasok. Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang dipilih. Fungsi penerimaan memeriksa dan menrima barang yang dikirim oleh

keluarganya perilaku hidup bersih dan sehatnya baik maka anak cenderung untuk menirunya untuk ikut berperilaku hidup bersih dan sehat tetapi hal ini

PEMILU ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN LAMONGAN REKAPITULASI DATA DAN JUMLAH PETUGAS PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH (PANTARLIH. PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DESA :

dalam dalam persidangan persidangan masa itu masa itu [[ Pasal 20 (3)*] Pasal 20 (3)*] Pembentukan Undang-Undang Pembentukan Undang-Undang Presiden Presiden berhak berhak

- Pada tahun ke 10 kenabian Beliau saw datanglah utusan kaum Nasrani dari Najran (1) - Mereka mendengar kabar tentang Nabi saw dari orang-orang yang berhijrah ke. Habasyah,