• Tidak ada hasil yang ditemukan

Najwa Shihab Melangkah Menuju Panggung, Penonton Rebutan Selfie

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Najwa Shihab Melangkah Menuju Panggung, Penonton Rebutan Selfie"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Najwa Shihab Melangkah Menuju

Panggung, Penonton Rebutan

Selfie

UNAIR NEWS – Ribuan hadirin memadati Airlangga Convention

Center (ACC) untuk menyaksikan Mata Najwa on Stage Jumat (15/4). Tak hanya dari kampus Airlangga, sebagian dari mereka juga datang dari sejumlah kampus dan kalangan umum. Tak hanya dari Surabaya, ada pula yang sengaja datang dari luar kota. Misalnya, Gresik dan Sidoarjo.

Suara gemuruh tepuk tangan dan sorak sorai membahana saat Najwa Shihab melangkah menuju panggung. Sebagian penonton yang berada di sisi jalan yang dilewati putri Quraish Shihab tersebut tampak berupaya selfie. Dengan mengambil background presenter dan jurnalis kondang tersebut.

“Kene bareng ae foto ne (sini foto sama-sama saja),” celetuk salah satu mahasiswa pada temannya. Mereka pun lalu selfie berdua pas Najwa lewat di belakang. “Ojok lali upload langsung ndik IG karo twitter yo. Mention aku (jangan lupa langsung diunggah ke Instagram dan Twitter sekalian mention nama saya),” kata teman berfoto mahasiswa tadi kemudian.

“Berada di tengah-tengah kalangan kampus memang menghadirkan suasana yang luar biasa. Dan seperti biasa, Surabaya memang selalu memiliki semangat yang berbeda,” ujar Najwa saat baru menginjakkan kaki di atas panggung. Lagi-lagi, disambut suara semarak dari hadirin.

UNAIR tidak hanya sekali ini bekerja sama dengan Metro TV untuk menggelar Mata Najwa. Terhitung sudah tiga kali acara program ini dilaksanakan di sini. Pertama, diselenggarakan pada tahun 2011. Kedua, diselenggarakan pada tahun 2013. Ketiga, dengan menggandeng Pemprov Jatim dan disponsori Kopi Kapal Api, tahun 2016 ini.

(2)

Najwa Shihab bersama dengan Republik sentilan sentilun, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Fadli Zon. (Foto: Alifian Sukma)

Tema yang diusung adalah Lakon Politik Republik. Untuk mendukung kemeriahan acara, tim Mata Najwa mengajak pemeran dalam program televisi Sentilan Sentilun (Butet Kertaradjasa, Slamet Raharjo, Cak Lontong, dan Akbar), Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Fadli Zon, dan grup musik Kua Etnika untuk berbagi panggung.

Segenap pimpinan UNAIR juga terlihat menikmati acara tersebut. Antara lain, Rektor Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., CMA. Wakil Rektor I Prof. Djoko Santoso, dr., Ph.D., Sp.PD., K-GH., FINASIM, Wakil Rektor III Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D., Wakil Rektor IV Junaidi Khotib, S.Si., M.Kes., Ph.D. dan Ketua Senat Akademik Prof. Dr. Muhammad Amin, dr., Sp.PK(K).

Dalam sambutannya, Rektor mengapresiasi acara yang luar biasa ini. Terlebih, Mata Najwa selalu hadir dengan beragam

(3)

nilai-nilai moral positif. “Semoga event ini bisa menghibur dan bermanfaat bagi semua mahasiswa dan hadirin sekalian,” kata Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut. (*)

Penulis: Defrina Sukma S Editor: Rio F. Rachman

Kuliah Umum “General Lecture

on Air Law”, Kenalkan Hukum

Penerbangan pada Mahasiswa

UNAIR NEWS – Sivitas akademika Fakultas Hukum Universitas

Airlangga mulai mengenalkan hukum penerbangan kepada para mahasiswa. Pasalnya, kini moda transportasi udara di Indonesia berkembang pesat, apalagi Indonesia telah masuk ke dalam mekanisme pasar bebas transportasi udara (open skies).

Pengenalan tentang hukum penerbangan itu dikemas dalam kuliah umum “General Lecture on Air Law: The Regime of International Civil Aviation and The Evaluation from Traditional Bilateral to Open Skies”. Kuliah umum tentang hukum penerbangan dilaksanakan pada Senin (11/4) di Aula Pancasila, FH UNAIR. Pada kuliah umum itu dihadiri oleh mahasiswa jenjang sarjana dan magisterm perusahaan maskapai, AirNav Indonesia, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI), PT. Angkasa Pura I, dan Otoritas Bandar Udara. Sedangkan, penjelasan mengenai hukum penerbangan dipaparkan oleh Thomas Leclerc (kandidat doktor Universitas Bordeaux – Universitas Leiden), dan Wouter Oude Alink (pengajar hukum penerbangan di Universitas Leiden).

(4)

Dalam kuliah umum tentang hukum penerbangan, mahasiswa FH UNAIR juga diberi wawasan tentang hukum udara, perkembangan hukum udara dari tahun ke tahun serta tantangan hukum udara di masa depan. Pada dasarnya, hukum udara dapat mengalami perubahan tergantung dari perubahan hukum internasional serta masyarakat internasional.

Menurut Adhy Riyadhi Arafah, staf pengajar pada Departemen Hukum Internasional FH UNAIR, berharap dengan adanya kuliah dari kedua pembicara akan memiliki dampak besar bagi masyarakat Indonesia secara umum.

“Saya berharap agar bidang keilmuan ini akan semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia, dan FH UNAIR akan bisa menjadi pusat kajian yang terkemuka untuk kajaian yang khusus ini. Acara tersebut juga diselenggarakan untuk memperkuat kerjasama institusi antara FH UNAIR dan School of Law, Leiden University,” tutur Adhy.

Setelah acara kuliah umum dilaksanakan, acara dilanjutkan dengan memperkenalkan Pusat Kajian Hukum Udara dan Angkasa FH UNAIR kepada peserta undangan guna mempererat kerjasama antara FH UNAIR dengan instansi yang berkaitan dengan industri penerbangan. (*)

Penulis: Yulis Majidatul Choiriah Editor: Defrina Sukma S

Prof M. Nuh Motivasi UNAIR

Menuju 500 Dunia

UNAIR NEWS – Dalam rangka upaya untuk mencapai ranking 500 besar dunia tahun 2019 sesuai target dari DIKTI, Universitas

(5)

Airlangga mengajak semua elemen untuk bersama bahu-membahu mewujudnya hal itu. Semua komponen mulai mahasiswa, staf pengajar/dosen, Guru Besar, alumni, hingga masyarakat kampus sesuai bidangnya mengejar target tersebut.

Untuk itu, Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3) UNAIR mengajak para pengajar dan peneliti, terutama yang sudah bergelar Doktor dan Professor untuk bersinergi mewujudkan misi tersebut dengan menggelar seminar bertajuk “Peran Guru Besar dan Doktor Universitas Airlangga dalam Pencapaian 500 Besar World Class University”. LP3 menghadirkan Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA, Menteri Pendidikan RI era 2009-2014, sebagai nara sumber yang memberikan kuliah umum. Dalam sambutannya, Prof. Djoko Agus Purwanto, Apt., M.Si., ketua LP3 UNAIR mengatakan, untuk menuju 500 besar dunia itu LP3 akan meningkatkan enam hal dasar, meliputi sistem informasi, kurikulum, e-learning, MOOC (Masive open On-line Course), bahan ajar, dan kajian. LP3 menargetkan agar tiap mata kuliah memiliki buku ajar, dan LP3 yang akan menjadi klinik pengembangan buku ajar sekaligus sebagai sumber pendanaannya buku ajar tersebut.

Guru Besar Kimia Farmasi UNAIR ini juga menegaskan sistem pembelajaran Student Centered Learning (SCL) harus mulai diterapkan, bukan sekadar TCL (Teacher Centered Learning). Mahasiswa yang harus aktif belajar, bukan dosen yang aktif mengajar.

Sementara pada kesempatan ini, Prof. M. Nuh memberikan ceramah seputar peran doktor dan profesor dalam menghantarkan perguruan tinggi menjadi World Class University (WCU). “UNAIR kita harapkan menjadi universitas yang harmoni, dan bapak ibu adalah kuncinya,” ujar M. Nuh mengawali.

Dikatakan, di Indonesia jumlah pekerja yang high skill berkemampuan tinggi hanya mencapai sekitar 10 persen. Jumlah ini sangat jauh jika dibandingkan dengan prosentase di

(6)

negara-negara Eropa yang hampir mencapai 50 persen. Di negara-negara tetangga Malaysia, prosentase tenaga dengan level serupa mencapai hampir 30 persen. Melihat perbandingan yang jauh ini, diharapkan Indonesia terus melakukan perbaikan di segala bidang. Perguruan tinggi memiliki peran sentral untuk menghasilkan sumber daya manusia yang terampil.

“Kita (perguruan tinggi, -red) harus menambah sumber daya manusia yang punya kualifikasi kompetisi tinggi. Yang diurus UNAIR bukan hanya internal UNAIR, lebih jauh lagi, UNAIR memiliki kewajiban untuk memajukan bangsa dan kemanusiaan,” ujar M. Nuh.

“Mengapa peradaban di Eropa jauh lebih awal daripada kita? karena mereka melakukan infestasi tenaga pendidik yang luar biasa,” lanjutnya.

Menurut M. Nuh, modal strategis Indonesia pada masa mendatang adalah pendidikan, sekaligus pendidikan sebagai transformasi sosial. Doktor dan profesor punya peran pokok sebagai supporter, driver, enabler, enlightment, dan role model. Peran-peran tersebut baik diwujudkan melalui Tri Darma Perguruan Tinggi secara langsung maupun tidak langsung.

“Sehingga UNAIR harus menjadi pemungkin (Enabler) untuk mengubah dari yang tidak mungkin menjadi mungkin, dan akhirnya menjadi kenyataan,” kata Prof. M. Nuh. (*)

Penulis : Defrina Sukma Satiti Editor : BE Santoso

(7)

Wisudawan Terbaik, Yolanda

Pantang

Pulang

Sebelum

Sidang, Sandra Berkat Usaha

yang Fokus

UNAIR NEWS – Terharu. Inilah perasaan Yolanda Anggritha ketika

mengetahui dirinya dinyatakan sebagai wisudawan terbaik jenjang sarjana (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) dalam wisuda Maret 2016 lalu. IPK yang diraihnya, 3,97, terbilang tinggi, namun gadis kelahiran Serang 7 Maret 1994 ini tetap tidak menyangka dirinya yang terpilih untuk menyandang predikat itu.

Y o l a n d a Anggritha.

“Sampai detik ini (dua hari menjelang wisuda – red) masih tidak menyangka kalau saya yang terpilih. Saya yakin pasti banyak teman lain dengan IPK lebih tinggi dari saya. Tetapi puji syukur saya yang diamanatkan Allah untuk ini,” ujarnya penuh rasa haru.

Sebagai mahasiswa, Yolanda mengaku selama ini biasa-biasa saja. Juga mengaku tidak sekritis teman-temannya, dalam banyak hal. Ia yakin, hanya ada satu hal yang diyakini mengantarnya menjadi yang membanggakan ini. “Satu hal itu adalah bahwa tidak ada hasil yang mengingkari dari usaha dan doa,” ujar

(8)

cewek yang pernah menjadi asisten dosen Manajemen Keuangan ini.

Usaha keras Yolanda memang patut diacungi jempol. Ketika musim liburan, ia tidak seperti banyak mahasiswa perantauan yang memilih pulang kampong, tetapi ia memilih tetap tinggal di Surabaya. Pengakuannya, ia pantang untuk pulang sebelum melaksanakan sidang.

“Semua teman kos saya pulang, hanya saya yang tidak. Karena saya janji pada diri saya bahwa tidak akan pulang sebelum selesai sidang skripsi,” ujarnya, seraya mengatakan bahwa semua yang ia lakukan ini semata untuk membanggakan kekedua orang tuanya.

Di kampus FEB, sarjana manajemen ini juga mengaku bersyukur telah memperoleh kesempatan diajar oleh para dosen yang sangat perhatian, serta bertemu kawan-kawan yang saling memberi dukungan. Memori hampir empat tahun kuliah di FEB UNAIR akan selalu diingatnya sebagai memori indah pada masa-masa mendatang. (*)

SANDRA MENGKAJI NOVEL AYU UTAMI

Sandra Whilla Mulia.

SEMENTARA ini, kajian-kajian terhadap novel-novel karya Ayu

Utami, kebanyakan hanya dilihat dari segi seksualitas, gender, dan feminisme semata. Namun tidak bagi Sandra Whilla Mulia. Ia menemukan sisi lain, yaitu unsur realisme magis juga menonjol

(9)

dalam novel Ayu Utami. Salah satunya yang ada dalam novel “Simple Miracles Doa dan Arwah”.

“Novel tersebut banyak mengisahkan tentang kepercayaan, mitos, dan tradisi yang berkaitan dengan makhluk halus yang melegenda di tanah Jawa (misalnya pocong dan kuntilanak). Itu sesuatu yang jarang dibahas,” ujar perempuan asli Lamongan ini seraya menjelaskan bahwa selama ini banyak peneliti yang lebih memilih menganalisis karya sastra realisme magis dari negara lain.

Selama menyelesaikan tesisnya, diakui memang tidak mudah. Karena harus bolak-balik ke UGM untuk mencari rujukan penelitian yang cocok. Tetapi akhirnya usaha kerasnya itu berbuah manis, dan mengatrol IPK-nya menjadi 3,84 sehingga dinobatkan sebagai wisudawan terbaik program magister Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dalam wisuda Maret lalu.

”Fokus dan sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas, tidak malu berkonsultasi dengan dosen, berdiskusi dengan teman, itu resepnya,” ujar staf pengajar Ilmu Folklore di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya ini mengenai tips-triknya saat menempuh studi. Ia menegaskan bahwa yang ia raih ini juga tidak terlepas dari doa orang tuanya.

Baginya, keberhasilannya menjadi wisudawan terbaik ini sebagai bagian dari prinsip yang ia pegang bahwa menjadi perempuan cantik saja tidak cukup, lebih dari itu sebuah kombinasi yang luar biasa akan terbentuk ketika paras yang menawan diimbangi dengan intelektualitas yang mumpuni. (*)

Penulis : Yeano Dwi Handika, Disih Sugianti. Editor : Bambang Bes

(10)

Kiat Wisudawan Terbaik Nilla

Sari, Banyak Membaca dan

Kritis

UNAIR NEWS – Sejauh ini, setidak sampai menjelang wisuda Maret

2016 lalu, kegiatan Nilla Sari Dewi Lustitiani aktif membantu salah satu layanan yang ada di fakultas, terutama dalam program kerjasama antara UNAIR dengan UNICEF pada program PAUD Pro Marginal di Jawa Timur. Ia juga aktif membantu pengambilan data penelitian “Inklusi Keuangan” dan “Kekerasan pada Perempuan”. Selebihnya wanita kelahiran Makassar 10 Desember 1985 ini mengaku hanya menghabiskan waktu untuk kuliah atau sekedar berkumpul bersama temannya.

”Bersyukur saya bisa membagi waktu kapan untuk belajar, bekerja, dan kapan bersama orang-orang yang saya senangi,” kata Nila Sari yang lulus dengan IPK 3,89, dan dinyatakan sebagai lulusan terbaik S2 Fakultas Psikologi.

Dalam tesisnya, ia mengangkat tema “Efektivitas Pelatihan Among untuk Mengurangi Kecenderungan Orangtua Melakukan Penderaan pada Anak (child abuse)“. Alasannya dengan topik itu, karena sejauh ini belum ada metode yang tepat untuk mengatasi kekerasan pada anak, terutama yang dilakukan oleh orang tua.

”Dalam pengasuhan, anak sering hanya menjadi objek belaka. Karena itu saya ingin mencoba pendekatan lain untuk meningkatkan kesadaran orang tua dan mengubah perilaku mereka agar tidak lagi melakukan penderaan atau kekerasan pada anak,” kata Nilla.

Ketika ditanya mengenai kiat suksesnya dalam belajarnya? Alumni Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta ini tidak memiliki kiat secara khusus. Hanya saja prinsip mengerjakan suatu dengan sebaik-baiknya menjadi cara yang ia

(11)

lakukan.

”Sejauh ini tidak ada kiat sukses apapun. Kerjakan apapun tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya sesuai kemampuan kita. Banyaklah membaca dan kritislah terhadap situasi yang ada, itu cukup membantu,” tambahnya. (*)

Penulis : M Ahalla Tsauro Editor : Nuri Hermawan.

UNAIR Siap Memanggungkan Mata

Najwa On Stage dengan Lakon

Politik Republik

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) yang bekerjasama

dengan Metro TV, siap memanggungkan acara “Mata Najwa On Stage”. Gebyar acara talkshow ini akan digelar di Gedung Airlangga Convention Center (ACC) di Kampus C Jl. Mulyorejo Surabaya, pada Jumat (15/4) mulai pukul 13.00 hingga 17.00 WIB. Pada acara Mata Najwa untuk kesekian kalinya di UNAIR ini, nanti akan menampilkan tema “Lakon Politik Republik”.

Untuk itu, tim penyelenggara sudah menyiapkan segala persiapan sejak dua hari sebelum pelaksanaan, guna memanggungkan bintang-bintang publik yang sudah tidak asing di masyarakat. Selain Najwa Sihab yang akan memandu acara tersebut, juga akan menampilkan tokoh politik Fadli Zon (Gerindra), Gubernur Jawa Timur “Pakde” Soekarwo, kemudian tokoh “Sentilan Sentilun” dan aktor kawakan Slamet Rahardjo Djarot, Butet Kartaredjasa, serta dua komedian asal Surabaya Cak Lontong dan Akbar.

(12)

etnik Kua Etnika pimpinan Jadug Ferianto. Pokoknya meriah dan get-getan,” kata Suko Widodo, Drs., M.Si., Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR.

PARA calion penonton sudah melakukan registrasi sejak Jumat pagi. (Foto: Istimewa)

Ketika hujan telah reda pada Jumat pagi tadi, ratusan calon penonton yang sudah mendaftar via on-line sejak beberapa hari yang lalu, sudah berbondong-bondong antre untuk melakukan registrasi. Mereka membawa hasil print pendaftaran via online untuk ditukarkan dengan tanda masuk gedung. Seperti diketahui gedung ACC akan mulai menampung penonton (gedung dibuka) pukul 12.00 WIB.

Sementara itu para bintang “on stage” beserta para kru Metro TV setelah melaksanakan salat Jumat di masjid “Asmaul Husna” kamnpus C Universitas Airlangga, lalu ramah tamah seperlunya di Gedung Rektorat, baru kemudian menuju gedung ACC tempat digelarnya “Mata Najwa On Stage”. Selamat menyaksikan. (*)

(13)

UNAIR Silaturahmi Undang

Kampus Lain Hadiri Mata Najwa

UNAIR NEWS – Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR terus

berupaya melakukan inovasi. Termasuk, di bidang pengembangan komunikasi dengan pihak luar. Salah satu yang dilakukan adalah mengeratkan hubungan dengan kampus-kampus lain se-Surabaya. Hal itu dilakukan untuk membentuk sinergi di antara perguruan tinggi. Sebab, semua kampus sejatinya punya sfesifikasi disiplin ilmu dan keunikan. Semua itu bisa dikombinasikan untuk mencapai manfaat yang lebih besar.

Ada banyak langkah terobosan yang sudah dan akan dilakukan. Di antaranya, mengajak kampus-kampus se-Surabaya untuk hadir d a l a m e v e n t b e s a r d i U N A I R . Y a n g t e r b a r u , a c a r a Creativepreneurship (14/4) dan Mata Najwa on Stage Metro TV (15/4) yang digelar di Airlangga Convention Center (ACC). Perguruan tinggi yang dimaksud antara lain, Universitas dr Soetomo, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Politeknik Untag, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya (Stikosa) AWS, dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

“Humas UNAIR terus melakukan pendekatan-pendekatan dengan humas dari kampus-kampus lain demi mewujudkan kebersamaan. Ke depan, tentu bukan hanya antar unit humas. Melainkan, antar semua unit kampus” kata Ketua PIH Suko Widodo.

Semua perguruan tinggi, kata lelaki yang pernah jadi “penasihat spiritual presiden” dalam program Republik Mimpi Metro TV tersebut, bisa saling mengisi di lini-lini tertentu. Tujuannya, saling melengkapi. Dengan demikian, efek positif keberadaan kampus di masyarakat pasti lebih kongkret.

(14)

“ITS, misalnya. Punya jurusan arsitektur. Bisa dikombinasikan dengan ilmu komunikasi. Tujuannya, menghadirkan aspek-aspek unik dalam karya-karya arsitektur. Tidak hanya yang kasat mata. Tapi juga, yang dimensinya komunikasi psikologis dan lain-lain,” ungkap pakar komunikasi politik ini.

Sementara itu, mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Unesa yang hadir dalam event Creativepreneur di ACC bernama Robi Heriaji mengaku puas dengan acara yang disaksikannya. “Acara diskusi tentang industri kreatif seperti ini membuka wawasan baru bagi saya,” ungkap lelaki yang mengambil jurusan kepelatihan tersebut.

Tak berbeda dengan Robi, Mahasiwa dari Untag bernama Vikri Fla merasa beruntung bisa hadir dalam acara tersebut. Dia juga hadir dalam acara sehari setelahnya, Mata Najwa on Stage. “Saya bisa menguatkan silaturahmi dan berkenalan dengan mahasiswa-mahasiswa dari kampus lain. Event seperti ini merupakan wadah komunikasi yang efektif bagi para mahasiswa lintas perguruan tinggi,” ungkap pemuda dari jurusan manajemen tersebut. (*)

Penulis: Rio F. Rachman

Praktek Akademik Berbasis

Teleconference,

Inovasi

Pendidikan Dokter Gigi Era

Modern

UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran Gigi sudah sukses

(15)

akademik. Misalnya, untuk kegiatan perkuliahan, koordinasi pimpinan dengan universitas di luar negeri, dan wawancara kandidat S3. Saat ini, FKG makin mengukuhkan diri sebagai fakultas yang kaya inovasi.

Ketua Unit Sistem Informasi (USI) FKG UNAIR Aqsa Sjuhada drg MKes, telah mendapat pelatihan khusus teleconference di TEMDEC (Telemedicine Development Center of Asia) Kyushu University-Jepang. Pelatihan khusus selama sebulan ini dimaksudkan untuk membekali kecakapan dan keterampilan personil USI FKG ke tingkat yang lebih tinggi. Aqsa menjelaskan, dengan dukungan seluruh staf USI dan pimpinan fakultas serta partisipasi aktif segenap civitas akademika, FKG siap menjadi institusi kedokteran gigi pertama di Indonesia yang menerapkan teledentistry.

Kegiatan teleconference FKG yang diikuti beberapa universitas luar negeri (Foto: Istimewa)

Kegiatan teleconference FKG selama ini telah terkoneksi dengan beberapa institusi. Antara lain, Hiroshima University, Tohoku University, Kyushu University, Universitas Indonesia,

(16)

Kagoshima University, RS Harapan Kita, dan masih akan bertambah lagi. Lebih lanjut, Aqsa menjelaskan, dalam waktu dekat akan dilaksanakan seminar internasional dengan berbagai Universitas di dunia berbasis teleconference. “Seminar dengan basis teleconference ini baru pertama kali dilaksanakan oleh FKG di Indonesia. Jarak antara narasumber bukan masalah. Yang berarti, dapat menghemat waktu, dan biaya. Transfer of knowledge dari dalam dan luar negeri bisa berlangsung lebih cepat dan mudah”, kata Aqsa. (*)

Penulis: Humas FKG Editor: Rio F. Rachman

LP3 Siap Gencarkan Penerbitan

Buku Ajar Karya Dosen

UNAIR NEWS – Lembaga Pendidikan, Pengajaran, dan Pengembangan

Universitas Airlangga (LP3 UNAIR) menyelenggarakan sosialisasi kebijakan buku ajar. Topiknya seputar peran penting penulisan dan penerbitan buku ajar. Sosialisasi ini diikuti oleh pimpinan dan staf pengajar. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen UNAIR, pada Kamis (14/4). Prof. Dr. Widji Soeratri, DEA., Apt, yang menjadi pembicara dalam sosialisasi itu menyampaikan, penulisan buku merupakan salah satu implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pendidikan. Tujuannya, memudahkan transfer ilmu pengetahuan pada saat pengajaran berlangsung. Dosen diimbau menulis buku ajar sesuai dengan kompetensi keilmuan. Hal itu bisa disesap dari poin pada Undang-undang RI no. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

(17)

kompetensi yang seharusnya didapatkan,” tutur Prof. Widji.

Guru Besar Fakultas Farmasi UNAIR itu juga menyarankan kepada dosen untuk senantiasa menggunakan ‘me time’ untuk menulis buku ajar. “Bahwa sesibuk apapun, coba luangkan waktu untuk menulis,” tuturnya.

Ketua LP3 UNAIR Prof. Dr. Djoko Agus Purwanto, M.Si., Apt., mengatakan, buku ajar karya para dosen akan mendukung proses akademik. Otomatis, dapat mendukung kenaikan peringkat UNAIR versi QS World Class University.

Untuk mendorong angka pencetakan buku ajar, LP3 UNAIR akan memberikan insentif kepada dosen. “Kami berikan dua jenis insentif kepada penulis. Yaitu, untuk pencetakan buku dan insentif ketika buku telah terjual,” tutur Prof. Djoko.

Pada tahun 2016, LP3 UNAIR mematok target untuk mencetak sebanyak 30 buku ajar. Namun, apabila jumlah buku ajar yang siap cetak melebihi target yang ditetapkan, pihaknya membuka pintu lebar-lebar.

“Tahun ini targetnya 30 buku ajar. Tapi, kalau sudah siap 100 buku, kami tetap membiayai dengan anggaran tahun berikutnya,” ujar Guru Besar pada Fakultas Farmasi UNAIR itu. Selain pemberian insentif, LP3 UNAIR telah siap sedia untuk memberikan pelatihan penulisan buku ajar kepada setiap fakultas.

Sejak tahun 2008 sampai 2015, pihak LP3 UNAIR telah menerbitkan 82 buku ajar yang ber-ISBN. Pada tahun 2014, buku ajar yang telah dicetak mencapai 17 judul buku. Sedangkan pada tahun 2015 buku ajar yang telah dicetak mencapai 13 judul buku. (*)

Penulis: Defrina Sukma S Editor: Rio F. Rachman

(18)

Workshop Creativepreneurship

Metro TV Bagi Tips Sukses di

Era Ekonomi Kreatif

UNAIR NEWS – Menjadi pemuda yang kreatif di era sekarang

merupakan sebuah tuntutan, untuk itulah Universitas Airlangga dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar acara yang bertajuk ekonomi kreatif. Acara yang masih dalam bagian dari Mata Najwa on Stage Surabaya melahirkan pemuda-pemuda kreatif yang bergerak dalam berbagai bidang.

Mewakili Rektor UNAIR, Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH), Drs. Suko Widodo, M.Si., menyampaikan bahwa di era ekonomi kreatif ini diperlukan otak-otak yang cemerlang.

“Jika mau mendalami ekonomi kreatif, Surabaya ini merupakan kota yang tepat untuk belajar, karena orang Surabaya ini berani-berani,” jelasnya.

“Di Surabaya ini, setan saja berani di makan, makanya ada rawon setan,” imbuhnya yang dibarengi tawa para hadirin.

Selepas membuka sambutan, acara berlanjut dengan sesi berbagi inspirasi dari para pemateri. Acara yang digelar di Airlangga Convention Center (ACC) UNAIR pada Kamis, (14/4) tersebut dipandu oleh Merry Riana dan Robert Harianto. Pada acara tersebut wanita yang kisah hidupnya sempat diangkat di layar lebar tersebut berpesan kepada para hadirin bahwa ada tiga tips menjadi orang muda yang sukses, yakni partisipasi, open mind, dan aksi.

“Ketiganya merupakan perpaduan yang harus dilakukan kalau mau sukses, perlunya berpartisipasi, membuka fikiran, dan yang

(19)

terpenting adalah mengambil aksi,” jelasnya.

Setelah memberikan sedikit motivasi untuk menghangatkan suasana, tak lama kemudian Merry dan Robert mempersilahkan tiga pemuda Surabaya yang bisa dibilang sudah sukses di bidangnya masing-masing walaupun masih berumur belia, ketiganya yaitu; Abimanyu Gusti, Chef Ken, dan Ade Putra. Abimanyu adalah seorang model dan pengusaha di bidang fashion, chef Ken adalah salah satu finalis di program Master Chef Indonesia season 2 sekaligus pemilik restaurant Pipe and Barrel , sedangkan Ade Putra adalah owner dari toko pusat oleh-oleh haji dan umrah Nabawi.

Peserta Creativepreneurship melakukan yel-yel yang dipandu oleh pembawa acara Meri Riana (Foto: Alifian Sukma)

Ketika ditanya mengenai tips untuk sukses, ketiganya sepakat bahwa kuncinya terletak pada modal dan pengetahuan. Namun ketiga pemuda tersebut punya cara masing-masing dalam menjalankan bisnisnya.

(20)

“Semua branding harus ada faktor x, yaitu yang membedakan produk kita dengan produk yang lain, jadi ada ciri khasnya,” ujar Abimanyu.

Berbeda dengan Abimanyu, Chef Ken justru menekankan pada faktor pengalaman seseorang dalam menjalankan bisnisnya.

“Selain modal dan ilmu, bagi saya pengalaman kerja itu penting,”jelasnya.

Banyak orang yang terkejut dengan keputusan karir yang diambil oleh chef Ken, pasalnya sebelum tenar dengan keahliannya dibidang kuliner, dia sempat menjadi seorang General Manager (GM) di sebuah perusahaan. Alih-alih menikmati posisi kerja dengan gaji yang besar,dia justru memilih menjadi seorang koki yang handal. Namun menurutnya hal tersebut adalah pengalaman yang berarti baginya.

Tiga pemuda Surabaya yang bisa dibilang sudah sukses di bidangnya masing-masing walaupun masih berumur belia, ketiganya yaitu; Abimanyu Gusti, Chef Ken, dan Ade Putra

(21)

(Foto: Alifian Sukma)

“Jadi GM emang besar gajinya tapi saya juga butuh waktu, terutama untuk kluarga saya. Jadi GM selama 6 tahun dan gak pernah ambil cuti jadi stress saya, tapi sekarang sudah bebas. Freedom,” ungkapnya.

Berbeda dengan Ade Putra, pemilik toko pusat oleh-oleh haji dan umrah itu mengungkapkan bahwa ide yang unik akan menentukan keberhasilan seseorang.

“Ide saya berawal dari keinginan untuk bantu jamaah haji dan umrah, supaya mereka lebih sungguh-sungguh buat ibadah, gak khawatir sama oleh-oleh nya karena bisa beli ditempat saya,” ujarnya.

Ketiganya sepakat, bahwa untuk menjadi seorang yang sukses diusia belia, memang dibutuhkan pengorbanan serta ketekunan. Sering kali seorang pengusaha melalui masa kegagalan. Namun semua orang pasti dapat melewatinya dan melangkah maju untuk sebuah kesuksesan.

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel di atas dapat dijelaskan untuk kondisi 1 dan 4 dalam 10 kali uji coba didapat jumlah wajah yang terdeteksi sebanyak 10 kali dan yang berhasil teridentifikasi dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan dari kerajinan anyaman bambu selama satu tahun, untuk mengetahui besarnya kontribusi kerajinan anyaman bambu

Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas (kamus bahasa Indonesia, 2007:156).. Menurut peneliti sistem

pemerintahan seperti pemerintahan daerah, penyelenggaraan Pemilu / Pemilukada, fasilitasi kecamatan.. Sub-bag Pengembangan Wilayah; fungsinya terkait dengan kerjasama

mahasiswa adalah mahasiswa dapat menulis karangan argumentasi dengan baik.. Namun dalam kenyataanya tidak jarang mahasiswa yang mengalami

Honorarium panitia diberikan kepada aparatur sipil negara yang diberi tugas oleh pejabat yang berwenang sebagai panitia atas pelaksanaan kegiatan seminar, rapat kerja,

Ditimbang dengan saksama Gliseril Guaiakolat 2,5 mg dan dilarutkan dalam aquabidest add sampai 25,0 ml (kadar 100 ppm), Larutan Gliseril Guaiakolat 100ppm diambil

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan juga inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan