Retinoblastoma

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Retinoblastoma adalah salah satu penyakit kanker primer pada mata yang Retinoblastoma adalah salah satu penyakit kanker primer pada mata yang paling

paling sering sering dijumpai dijumpai pada pada bayi bayi dan dan anak. anak. Penyakit Penyakit ini ini tidak tidak hanya hanya dapatdapat mengakibatkan kebutaan, melainkan juga kematian. Di negara berkembang, upaya mengakibatkan kebutaan, melainkan juga kematian. Di negara berkembang, upaya pencegahan

pencegahan dan dan deteksi deteksi dini dini belum belum banyak dilakbanyak dilakukan ukan oleh oleh para para orang orang tua. tua. SalahSalah satu sebabnya adalah pengetahuan yang masih minim mengenai penyakit kanker satu sebabnya adalah pengetahuan yang masih minim mengenai penyakit kanker tersebut.

tersebut.

Dalam penelitian menyebutkan bahwa 5-10% anak usia prasekolah dan Dalam penelitian menyebutkan bahwa 5-10% anak usia prasekolah dan 10% anak usia sekolah memiliki masalah penglihatan. Namun seringkali 10% anak usia sekolah memiliki masalah penglihatan. Namun seringkali anak-anak sulit menceritakan masalah penglihatan yang mereka alami. Karena itu, anak sulit menceritakan masalah penglihatan yang mereka alami. Karena itu, skrining mata pada anak sangat diperlukan untuk mendeteksi masalah penglihatan skrining mata pada anak sangat diperlukan untuk mendeteksi masalah penglihatan sedini mungkin. Skrining dan pemeriksaan mata anak sebaiknya dilakukan pada sedini mungkin. Skrining dan pemeriksaan mata anak sebaiknya dilakukan pada saat baru lahir, usia 6 bulan, usia 3-4 tahun, dan dilanjutkan pemeriksaan rutin saat baru lahir, usia 6 bulan, usia 3-4 tahun, dan dilanjutkan pemeriksaan rutin pada

(2)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

(3)

Cancel Anytime.

e.

e. Apakah klasifikasi dari retinoblastoma ?Apakah klasifikasi dari retinoblastoma ? f.

f. Bagimnakah patofisiologi dari retinoblastoma ?Bagimnakah patofisiologi dari retinoblastoma ? g.

g. Bagaimanakah woc dari retinoblstomaBagaimanakah woc dari retinoblstoma h.

h. Bagimanakah penatalaksaan dari retinoblastoma?Bagimanakah penatalaksaan dari retinoblastoma? i.

i. Bagaimanakah pemeriksaan penunjang dari retinoblastoma ?Bagaimanakah pemeriksaan penunjang dari retinoblastoma ? j.

j. Bagaimanakah pencegahan dari retinoblastoma ?Bagaimanakah pencegahan dari retinoblastoma ?

1.3

1.3 Tujuan MasalahTujuan Masalah

Dari rumusan masalah diatas dapat diambil tujuan masalah sebagai berikut Dari rumusan masalah diatas dapat diambil tujuan masalah sebagai berikut ::

(4)

(5)

Cancel Anytime.

(6)

Cancel Anytime.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi

2.1 Defenisi RetinoblastoRetinoblastomama

Retinoblastoma adalah tumor ganas elemen elemen embrional retina. Retinoblastoma adalah tumor ganas elemen elemen embrional retina. Gangguan ini merupakan tumor ganas utama intra okuler terjadi pada anak anak Gangguan ini merupakan tumor ganas utama intra okuler terjadi pada anak anak terutama pada umur di bawah 5 tahun dan sebagian besar diagnosis antara usia 6 terutama pada umur di bawah 5 tahun dan sebagian besar diagnosis antara usia 6 bulan

bulan dan dan 2 2 tahun. tahun. Sebagian Sebagian besar besar adalah adalah mutasi mutasi sporadis sporadis tetapi tetapi hampir hampir 10 10 %% herediter. Retinoblastoma dapat terjadi unilateral (70%) dan bilateral (30%). herediter. Retinoblastoma dapat terjadi unilateral (70%) dan bilateral (30%). Sebagian besar kasus bilateral bersifat herediter yang diwariskan melalui Sebagian besar kasus bilateral bersifat herediter yang diwariskan melalui kromosom. Insiden gangguan ini 1 dalam 15.000 bayi lahir hidup.

(7)

(8)

Cancel Anytime.

(9)

Cancel Anytime.

Anatomi Retina Anatomi Retina

Retina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran Retina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran daripada serabut-serabut saraf optik. Letaknya antara badan kaca dan koroid. daripada serabut-serabut saraf optik. Letaknya antara badan kaca dan koroid. Bagian anterior berakhir pada ora serata, di bagian retina yang letaknya sesuai Bagian anterior berakhir pada ora serata, di bagian retina yang letaknya sesuai dengan sumbu penglihatan terdapat makula lutea (bintik kuning) kira-kira dengan sumbu penglihatan terdapat makula lutea (bintik kuning) kira-kira berdiameter

berdiameter 11 – – 2 2 mm mm yang yang berperan berperan penting penting untuk untuk tajam tajam penglihatan. penglihatan. DiDi tengah

tengah makula makula lutea lutea terdapat terdapat bercak bercak mengkilap mengkilap yang yang merupakan merupakan reflek reflek fovea.fovea. Kira-kira 3 mm ke arah nasal kutub belakang bola mata terdapat daerah bulat Kira-kira 3 mm ke arah nasal kutub belakang bola mata terdapat daerah bulat putih

putih kemerah-merahan, kemerah-merahan, disebut disebut papil papil saraf saraf optik, optik, yang yang di di tengahnya tengahnya agakagak melekuk dinamakan eksvakasi foali. Arteri retina sentral bersama venanya melekuk dinamakan eksvakasi foali. Arteri retina sentral bersama venanya

(10)

(11)

Cancel Anytime.

(12)

Cancel Anytime.

5.

5. Lapis Lapis nukleus dalam, nukleus dalam, merupakan merupakan tubuh tubuh sel bipolar, sel bipolar, sel horizontal dan sel horizontal dan selsel muller lapis ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral.

muller lapis ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral. 6.

6. Lapis Lapis pleksiform dalam, pleksiform dalam, merupakan merupakan lapis aseluler lapis aseluler merupakan merupakan tempattempat sinaps sel tripolar, sel amakrin dengan sel ganglion.

sinaps sel tripolar, sel amakrin dengan sel ganglion. 7.

7. Lapis sel Lapis sel ganglion yganglion yang merupakan ang merupakan lapis badan lapis badan sel daripada sel daripada neuronneuron kedua.

kedua. 8.

8. Lapis serabut Lapis serabut saraf, merupakan saraf, merupakan lapis akson lapis akson sel ganglion sel ganglion menuju ke menuju ke araharah saraf optik. Di dalam lapisan-lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh saraf optik. Di dalam lapisan-lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh darah retina.

darah retina. 9.

9. Membran Membran limitan interna, limitan interna, merupakan membran merupakan membran hialin antara hialin antara retina danretina dan badan kaca.

(13)

(14)

Cancel Anytime.

(15)

Cancel Anytime.

2.3

2.3 Etiologi Etiologi RetinoblastomRetinoblastomaa

Retinoblastoma terjadi karena kehilangan kedua kromosom dari satu Retinoblastoma terjadi karena kehilangan kedua kromosom dari satu alel dominan protektif yang berada dalam pita kromosom 13g14. Bisa karena alel dominan protektif yang berada dalam pita kromosom 13g14. Bisa karena mutasi atau diturunkan.

mutasi atau diturunkan.

Mutasi terjadi akibat perubahan pada rangkaian basa DNA. Peristiwa ini Mutasi terjadi akibat perubahan pada rangkaian basa DNA. Peristiwa ini dapat timbul karena kesalahan replikasi, gerakan, atau perbaikan sel. Mutasi dapat timbul karena kesalahan replikasi, gerakan, atau perbaikan sel. Mutasi dalam sebuah sel benih akan ditransmis

dalam sebuah sel benih akan ditransmisikan kepada turunan sel tersebut. Sejumlahikan kepada turunan sel tersebut. Sejumlah faktor, termasuk virus, zat kimia, sinar ultraviolet, dan radiasi pengion, akan faktor, termasuk virus, zat kimia, sinar ultraviolet, dan radiasi pengion, akan meningkatkan laju mutasi. Mutasi kerapkali mengenai sel somatic dan kemudian meningkatkan laju mutasi. Mutasi kerapkali mengenai sel somatic dan kemudian diteruskan kepada generasi sel berikutnya dalam suatu generasi.

diteruskan kepada generasi sel berikutnya dalam suatu generasi.

Retinoblastoma terjadi secara familiar atau sporadik. Namun dapat juga Retinoblastoma terjadi secara familiar atau sporadik. Namun dapat juga

(16)

(17)

Cancel Anytime.

(18)

Cancel Anytime.

f.

f. Tajam penglihatan sangat menurun.Tajam penglihatan sangat menurun. g.

g. Nyeri Nyeri h.

h. Pada tumor yang besar, maka mengisi seluruh rongga badan kacaPada tumor yang besar, maka mengisi seluruh rongga badan kaca sehingga badan kaca terlihat benjolan berwarna putih kekuning-kuningan sehingga badan kaca terlihat benjolan berwarna putih kekuning-kuningan dengan pembuluh darah di atasnya.

(19)

(20)

(21)

Cancel Anytime.

Menurut Reese-Ellsworth, retino balastoma digolongkan menjadi Menurut Reese-Ellsworth, retino balastoma digolongkan menjadi

1.

1. Golongan IGolongan I a.

a. Tumor soliter/multiple kurang dari 4 diameter pupil.Tumor soliter/multiple kurang dari 4 diameter pupil. b.

b. Tumor multiple tidak lebih dari 4dd,dan terdapat pada atauTumor multiple tidak lebih dari 4dd,dan terdapat pada atau dibelakang ekuator

(22)

(23)

(24)

Cancel Anytime.

2.6 Patofisiologi 2.6 Patofisiologi

Retinoblastoma merupakan tumor ganas utama intraokuler yang Retinoblastoma merupakan tumor ganas utama intraokuler yang ditemukan pada anak-anak, terutama pada usia di bawah 5 tahun. Tumor berasal ditemukan pada anak-anak, terutama pada usia di bawah 5 tahun. Tumor berasal dari jaringan retina embrional, dapat terjadi unilateral (70 %) dan bilateral (30 %). dari jaringan retina embrional, dapat terjadi unilateral (70 %) dan bilateral (30 %).

(25)

(26)

(27)

Cancel Anytime.

2.8

2.8 PenatalaksPenatalaksanaananaan

Dua aspek pengobatan retinoblastoma harus diperhatikan, pertama adalah Dua aspek pengobatan retinoblastoma harus diperhatikan, pertama adalah pengobatan

pengobatan local local untuk untuk jenis jenis intraocular, intraocular, dan dan kedua kedua adalah adalah pengobatan pengobatan sistemiksistemik untuk jenis ekstrokular, regional, dan metastatic.

(28)

(29)

(30)

Cancel Anytime.

2.

2. External beam radiotherapy (EBRT)External beam radiotherapy (EBRT)

Retinoblastroma merupakan tumor yang radiosensitif dan radioterapi Retinoblastroma merupakan tumor yang radiosensitif dan radioterapi merupakan terapi efektif lokal untuk khasus ini. EBRT mengunakan eksalator merupakan terapi efektif lokal untuk khasus ini. EBRT mengunakan eksalator linjar dengan dosis 40-45 Gy dengan pemecahan konvensional yang meliputi linjar dengan dosis 40-45 Gy dengan pemecahan konvensional yang meliputi seluruh retina. Pada bayi mudah harus dibawah anestesi dan imobilisasi selama seluruh retina. Pada bayi mudah harus dibawah anestesi dan imobilisasi selama

(31)

(32)

(33)

Cancel Anytime.

(34)

(35)

Cancel Anytime.

(36)

(37)

Cancel Anytime.

(38)

(39)

Cancel Anytime.

(40)

(41)

Cancel Anytime.

(42)

(43)

Cancel Anytime.

(44)

(45)

Cancel Anytime.

(46)

Cancel Anytime.

(47)

(48)

Cancel Anytime.

(49)

Cancel Anytime.

(50)

(51)

Cancel Anytime.

(52)

Cancel Anytime.

(53)

(54)

Cancel Anytime.

(55)

Cancel Anytime.

(56)

(57)

Cancel Anytime.

(58)

Cancel Anytime.

(59)

(60)

(61)

Cancel Anytime.

(62)

(63)

(64)

Cancel Anytime.

(65)

(66)

(67)

Cancel Anytime.

(68)

(69)

(70)

Cancel Anytime.

(71)

(72)

(73)

Cancel Anytime.

(74)

(75)

Cancel Anytime.

(76)

(77)

Cancel Anytime.

(78)