• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Lengkap Akl 1 (Persekutuan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Materi Lengkap Akl 1 (Persekutuan)"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI LENGKAP AKL 1

Akuntansi untuk kegiatan sehari-hari suatu persekutuan sama seperti akuntansi untuk bentuk perusahaan lain. Hanya dalam masalah modal ada sedikit perbedaan antara perusahaan perseorangan dengan persekutuan. Daftar akun yang digunakan hampir sama, hanya saja pada akun modal dalam persekutuan harus disediakan beberapa akun modal dan prive sesuai dengan jumlah anggota sekutu.

1. Pembentukan persekutuan

Persekutuan dapat dibentuk sebagai perusahaan yang baru sama sekali, atau melan-jutkan kegiatan perusahaan perseorangan dengan cara menerima orang lain sebagai anggota sekutu yang baru. Bila perusahaan persekutuan merupakan persekutuan baru, maka jumlah setoran anggota akan dicatat dengan mendebet jenis aktiva yang disetorkan dan mengkredit akun modal sekutu yang bersangkutan.

Bila suatu persekutuan dibentuk untuk melanjutkan kegiatan perusahaan perse-orangan, maka sebelum dibentuk persekutuan perlu diadakan penyesuaian terhadap neraca perusahaan perseorangan. Kita tahu bahwa angka-angka yang tercantum dalam neraca bukanlah harga jual dari aktiva yang bersangkutan. Oleh sebab itu, sebelum pemilik perusahaan perseorangan menerima orang lain sebagai anggota sekutunya, maka kedua belah pihak harus melakukan kesepakatan dalam penilaian terhadap seluruh aktiva yang ada.

Dalam pembentukan persekutuan ini, aktiva selain kas nilainya harus ditetapkan kembali dengan persetujuan para sekutu. Penentuan nilai aktiva selain kas para sekutu dapat menggunakan informasi harga pasar sebagai pertimbangan. Persekutuan mencatat aktiva nonkas sebesar nilai setelah disesuaikan, sebab nilai inilah yang merupakan harga perolehan (cost) bagi persekutuan.

Jadi, berdirinya suatu persekutuan dengan penyerahan modal para sekutu dengan 3 cara, yaitu :

a. Uang Kas Contoh :

Sutiono dan Tina ingin mendirikan persekutuan, masing-masing menyerahkan uang tunai sebesar Rp 5.000.000,00 dan Rp 7.000.000,00. Jurnal Persekutuan Kas Rp 12.000.000,00 Modal Sutiono Rp 5.000.000,00 Modal Tina Rp 7.000.000,00

(2)

Para sekutu yang mendirikan persekutuan menyetorkan modal dalam bentuk aktiva non kas. Persoalan yang timbul pada nilai aktiva non kas, pada umumnya dilakukan penilaian kembali dengan nilai yang wajar dan harus mendapat persetujuan oleh para sekutu.

Contoh :

Ujang dan Vera ingin mendirikan usaha taxi dalam bentuk persekutuan, masing-masing menyerahkan modal aktiva non kas. Ujang menyerahkan beberapa kendaraan sebesar Rp150.000.000,00 dan Vera menyerahkan sebidang tanah seharga Rp 65.000.000,00. Para sekutu setuju untuk melakukan penilaian kembali, kendaraan Rp 127.000.000,00 dan tanah Rp 58.000.000,00. Jurnal Persekutuan Kendaraan Rp 127.000.000,00 Tanah Rp 58.000.000,00 Modal Ujang Rp 127.000.000,00 Modal Vera Rp 58.000.000,00 c. Menyerahkan neraca perusahaan perorangan

Sekutu yang menyerahkan modalnya dalam bentuk neraca perusahaan perorangan, pada umumnya dilakukan penilaian kembali dengan nilai wajar dan disetujui oleh para sekutu. Pencatatan atas penyerahan neraca perusahaan ada 2 (dua) metode :

1) Persekutuan menggunakan buku baru

2) Persekutuan menggunakan buku lama yaitu buku neraca perusahaan perorang-an dilanjutkan.

Kedua metode diatas akan menghasilkan laporan keuangan yang sama pada persekutuan baru.

Contoh :

Abas, Boni dan Didin mendirikan Firma Abdi. Abas menyerahkan uang tunai sebesar Rp 10.000.000,00, Boni menyerahkan bangunan sebesar Rp 20.000.000,00 dan dilakukan penilaian kembali sebesar Rp 25.000.000,00. Didin menyerahkan perusahaan perorangan sebagai berikut :

PERUSAHAAN DIDIN NERACA PER 1 JANUARI 1991

AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN LANCAR

Kas Rp 32.000.000,00 Hutang usaha Rp 52.0000.000,00 Piutang Usaha Rp 45.000.000,00

-/- Penyisihan piutang tak tertagih (Rp 3.000.000,00)

Persediaan barang dagang Rp 42.000.000,00 Rp116.000.000,00 AKTIVA TETAP MODAL Kendaraan Rp 30.000.000,00 Modal Didin Rp 80.000.000,00

(3)

-/- Akum. Penyusutan (Rp 14.000.000,00) Rp 16.000.000,00 Rp 132.000.000,00 Rp 132.000.000,00

Disetujui bahwa Didin akan mengambil uang kas dan Firma Abdi akan mengambil alih sisa aktiva dan menanggung kewajiban. Akan tetapi harus dibuat penyesuaian sebagai berikut : 1) Piutang usaha sebesar Rp 2.500.000,00 dihapuskan dan penyisihan piutang tak tertagih

sebesar 5%.

2) Persediaan barang dagang ditetapkan dengan harga pasar Rp 40.000.000,00.

3) Kendaraan dinilai sebesar Rp 15.000.000,00 dan perkiraan akumulasi penyusutan dihilangkan.

a. Persekutuan menggunakan buku baru

Mencatat masuknya sekutu Abas

Kas Rp

10.000.000,00

Modal Abas Rp 10.000.000,00

Mencatat masuknya sekutu Budi

Bangunan Rp

25.000.000,00

Modal Budi Rp 25.000.000,00

Mencatat masuknya sekutu Didin Piutang usaha

Persediaan barang dagang Kendaraan Rp 42.500.000,00 Rp 40.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Hutang usaha

Penyisihan piutang tak tertagih Modal Didin

Rp 52.000.000,00 Rp 2.125.000,00 Rp 43.375.000,00

b. Persekutuan menggunakan buku lama

Mencatat masuknya sekutu Abas

Kas Rp 10.000.000,0 0 Modal Abas Rp 10.000.000,0 0 Mencatat masuknya sekutu Budi

Bangunan Rp 25.000.000,0 0 Modal Budi Rp 25.000.000,0 0 Mencatat masuknya sekutu Didin

Modal Didin Rp 32.000.000,0 0 Kas Rp 32.000.000,0 0

(4)

875.000,00

Akumulasi penyusutan kendaraan Rp

14.000.000,0 0 Modal Didin Rp 4.625.000,00 Piutang usaha Rp 2.500.000,00

Persediaan barang dagang Rp

2.000.000,00

Kendaraan Rp

15.000.000,0 0

Dari jurnal diatas dengan menggunakan kedua metode akan menghasilkan neraca persekutuan yang sama, seperti dibawah ini :

FIRMA ABDI NERACA PER 1 JANUARI 1991

AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN LANCAR

Kas Rp 10.000.000,00 Hutang usaha Rp 52.0000.000,00 Piutang Usaha Rp 42.500.000,00

-/- Penyisihan piutang tak tertagih (Rp 2.125.000,00)

Persediaan barang dagang Rp 40.000.000,00

Rp 90.375.000,00

AKTIVA TETAP MODAL

Bangunan Rp 25.000.000,00 Modal Abas Rp 10.000.000,00 Kendaraan Rp 15.000.000,00 Modal Boni Rp 25.000.000,00 Rp 40.000.000,00 Modal Didin Rp 43.375.000,00 Rp 130.375.000,00 Rp 130.375.000,00

Bonus Atau Goodwill pada Investasi Pertama

Bila seorang sekutu menginginkan kepentingan lebih besar dari jumlah modal yang disetor pada persekutuan yang baru. Seharusnya sekutu tersebut menyetorkan kekurangannya tetapi sekutu tersebut tidak ingin menambah kekurangannya. Bila para sekutu tersebut setuju pada masalah diatas, maka pencatatan diatas ada 2 metode yaitu bonus atau goodwill.

Contoh :

Abas, Boni dan Didin mendirikan Firma Abdi. Komposisi modal Abas Rp 10.000.000,00, modal Boni Rp 25.000.000,00 dan modal Didin Rp 43.375.000,00. Sekutu Didin menginginkan kepentingan pada persekutuan sebesar 60% dan sekutu Didin hanya menambah kekurangannya tunai sebesar Rp 6.500.000,00. Para sekutu setuju atas usulan sekutu Didin. Sekutu Abas dan Boni membagi laba-rugi berdasarkan perbandingan modal. Metode Bonus

(5)

Jurnal untuk tambahan setoran modal Didin Kas Rp 6.500.000,00

Modal Didin Rp 6.500.000,00 Perhitungan :

Total modal Abas, Boni dan Didin yang disetor:

Rp 10.000.000,00 + Rp 25.000.000,00 + (Rp 43.375.000,00 + Rp 6.500.000,00) = Rp 84.875.000,00.

Kepentingan Didin = 60% x Rp 84.875.000,00 = Rp 50.925.000,00 Modal Didin yang disetor =

Rp 43.375.000,00 + Rp 6.500.000,00 = Rp 49.875.000,00 Bonus untuk sekutu Didin = Rp 1.050.000,00 Modal Abas dan Boni berkurang sebesar :

- Abas = 10/3 x Rp 1.050.000,00 = Rp 300.000,00 - Boni = 25/35 x Rp 1.050.000,00 = Rp 750.000,00

Jurnal persekutuan dengan metode bonus Modal Abas Rp 300.000,00 Modal Boni Rp 750.000,00

Modal Didin Rp 1.050.000,00 Kedua jurnal diatas dapat digabung

Kas Modal Abas Modal Boni Rp 6.500.000,00 Rp 300.000,00 Rp 750.000,00 Modal Didin Rp 7.550.000,00

Perbandingan modal setelah jurnal diatas, Abas : Boni : Didin = Rp 9.700.000,00 : Rp 24.250.000,00 :

Rp 50.925.000,00 = 11,43 : 28,57 : 60

Metode Goodwill

Jurnal untuk tambahan setoran modal Didin

Kas Rp 6.500.000,00

Modal Didin

Rp 6.500.000,00

Perhitungan :

Total modal Abas dan Boni:

Rp 10.000.000,00 + Rp 25.000.000,00 = Rp 35.000.000,00 Kepentingan Abas dan Boni = 1 � 60% = 40%

Total modal tiga sekutu = Rp 35.000.000,00 : 40% = Rp 87.500.000,00 Total modal tiga sekutu yang disetor = Rp 84.875.000,00

(6)

Goodwill untuk sekutu Didin = Rp 2.625.000,00 Jurnal persekutuan dengan metode goodwill

Goodwill Rp 2.625.000,00

Modal Didin Rp 2.625.000,00 Kedua jurnal diatas dapat digabung

Kas Rp 6.500.000,00 Goodwill Rp 2.625.000,00

Modal Didin Rp 9.125.000,00

Perbandingan modal setelah jurnal diatas, Abas : Boni : Didin = Rp 10.000.000,00 : Rp 25.000.000,00 :

Rp 52.500.000,00 = 11,42 : 28,57 : 60

Metode bonus atau goodwill akan menghasilkan kepentingan yang sama dalam pembagian laba-rugi. Goodwill akan diamortisasi dalam jangka waktu maksimum 40 tahun.

2. Pembagian laba atau rugi

Sejak berdirinya persekutuan dan operasinya akan menghasilkan laba-rugi selama satu periode akuntansi. Pembagian laba-rugi persekutuan harus dicantumkan dalam akte pendirian persekutuan. Jika tidak dijelaskan, maka pembagian laba-rugi akan dibagi sama diantara para sekutu. Pada umumnya, laba-rugi dibagi berdasarkan cara-cara dibawah ini :

a. Laba-rugi dibagi sama Contoh :

Firma MAN dengan modal sekutu Marni Rp 25.000.000,00, Arif Rp 15.000.000,00 dan Norman Rp.50.000.000,00 pada tanggal 1 Januari 1993. Firma MAN membagi laba-rugi sama rata. Pada tahun 1993 perusahaan menderita kerugian sebesar Rp.27.000.000,00. Jurnal Firma MAN atas pembagian laba-rugi:

Modal Marni Modal Arif Modal Norman Rp 9.000.000,00 Rp 9.000.000,00 Rp 9.000.000,00 + Ikhtisar Laba-rugi Rp 27.000.000,00

Kerugian sebesar Rp 27.000.000,00, dimana masing-masing sekutu menerima 1/3 bagian (Rp 9.000.000,00). Kerugian persekutuan akan mengurangi modal sekutu dengan mendebet modal sekutu, tetapi ada persekutuan yang lain mencatat kerugian dengan mendebet prive sekutu. Kalau laba-rugi dicatat pada perkiraan prive sekutu, sesudah itu dipindahkan ke modal sekutu.

b. Laba-rugi dibagi berdasarkan rasio

Dengan menggunakan contoh diatas, ditambahkan laba-rugi berdasarkan rasio: Marni : Arif : Norman = 3 : 1 : 5.

Jurnal Firma MAN atas pembagian laba-rugi Modal Murni Modal Arif Modal Norman (3/9 x Rp 27.000.000,00) (1/9 x Rp 27.000.000,00) (5/9 x Rp 27.000.000,00) Rp 9.000.000,00 Rp 3.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Ikhtisar Laba-rugi Rp 27.000.000,00

(7)

c. Laba-rugi dibagi berdasarkan rasio modal

Laba-rugi dibagi berdasarkan rasio modal, dibagi menurut : 1) Laba-rugi dibagi menurut rasio modal awal pendirian Contoh :

Firma KOTA didirikan pada tanggal 2 Januari 1992, dengan masing-masing modal sekutu Karto Rp.10.000.000,00, Titin Rp 30.000.000,00 dan Amir Rp.40.000.000,00. Pada tahun 1992 Firma KOTA memperoleh laba sebesar Rp.24.000.000,00.

Perbandingan modal Karto : Titin : Amir = 1 : 3 : 4 Pembagian laba untuk sekutu :

Jurnal pembagian laba-rugi 1992 Ikhtisar Laba-rugi Rp 24.000.000,00 Modal Karto Modal Titin Modal Amir Rp 3.000.000,00 Rp 9.000.000,00 Rp 12.000.000,00 2) Laba-rugi dibagi menurut rasio modal awal tiap periode fiskal

Contoh :

Dengan menggunakan diatas, bila laba pada tahun 1993 sebesar Rp.52.000.000,00. Perbandingan modal awal tahun 1993 = Karto : Titin : Amir = 13 : 39 : 52.

Pembagian laba 1993 untuk sekutu :

- Karto = 13/104 x Rp 52.000.000,00 = Rp 6.500.000,00

- Titin = 39/104 x Rp 52.000.000,00 = Rp 19.500.000,00

- Amir = 52/104 x Rp 52.000.000,00 = Rp 26.000.000,00

Jurnal pembagian laba-rugi 1992

Ikhtisar Laba-rugi Rp 52.000.000,00 Modal Karto Modal Titin Modal Amir Rp 6.500.000,00 Rp 19.500.000,00 Rp 26.000.000,00

Perbandingan rasio modal awal tiap periode akan berubah bila salah seorang sekutu mengambil/menyetor modalnya.

3) Laba-rugi dibagi menurut rasio modal akhir periode fiskal Contoh :

Dengan menggunakan contoh soal pada nomor 1), bila laba pada tahun 1993 sebesar Rp.52.000.000,00. Pada tahun 1993, sekutu Amir menyetor tambahan modal sebesar Rp 9.000.000,00, sekutu Titin mengambil modal sebesar Rp.5.000.000,00 dan sekutu Amir mengambil modal sebesar Rp.4.000.000,00.

Modal sekutu pada akhir tahun 1993

- Karto = Rp 13.000.000,00 + Rp 9.000.000,00 = Rp 22.000.000,00 - Titin = Rp 39.000.000,00 � Rp 5.000.000,00 = Rp 34.000.000,00 - Amir = Rp 52.000.000,00 � Rp 4.000.000,00 = Rp 48.000.000,00 - Karto = 1/8 x Rp 24.000.000,00 = Rp 3.000.000,00 - Titin = 3/8 x Rp 24.000.000,00 = Rp 9.000.000,00 - Amir = 4/8 x Rp 24.000.000,00 = Rp 12.000.000,00

(8)

Pembagian laba 1993 untuk sekutu

- Karto = 22/104 x Rp 52.000.000,00 = Rp 11.000.000,00

- Titin = 34/104 x Rp 52.000.000,00 = Rp 17.000.000,00

- Amir = 48/104 x Rp 52.000.000,00 = Rp 24.000.000,00

Jurnal pembagian laba-rugi 1992

Ikhtisar Laba-rugi Rp 52.000.000,00 Modal Karto Modal Titin Modal Amir Rp 11.000.000,00 Rp 17.000.000,00 Rp 24.000.000,00 4) Laba-rugi dibagi menurut rasio modal rata-rata untuk periode fiskal

Contoh :

Firma WITA membagi laba-rugi berdasarkan perbandingan saldo modal rata periode fiskal. Perkiraan buku besar modal sekutu terdiri dari :

Modal Winarto

Tanggal Keterangan Debet (Rp) Kredit (Rp) Saldo D / K (Rp)

1-1-93 Saldo ---- ---- (30.000.000,00)

1-4-93 Investasi ---- 3.000.000,00 (33.000.000,00)

1-9-93 Investasi ---- 4.500.000,00 (37.500.000,00)

Modal Anita

Tanggal Keterangan Debet (Rp) Kredit (Rp) Saldo D / K (Rp)

1-1-93 Saldo ---- ---- (40.000.000,00) 1-5-93 Pengambilan 7.500.000,0 0 ---- (32.500.000,00) 1-8-93 Pengambilan 6.000.000,0 0 ---- (26.500.000,00) 1-11-93 Investasi ---- 12.000.000,00 (38.500.000,00)

Pada tahun 1993 Firma WITA memperoleh laba sebesar Rp 81.900.000,00. Perhitungan modal rata-rata :

Nama

Sekutu Tanggal Saldo Bulan Jumlah

Winarto 1-1-93 Rp 30.000.000,00 3 Rp 90.000.000,00 1-4-93 Rp 33.000.000,00 5 Rp 165.000.000,00 1-9-93 Rp 37.500.000,00 4 Rp 150.000.000,00 12 Rp 405.000.000,00 Anita 1-1-93 1-5-93 Rp 40.000.000,00 Rp 32.500.000,00 4 3 Rp 160.000.000,00 Rp 97.500.000,00 1-8-93 Rp 26.500.000,00 3 Rp 79.500.000,00 1-11-93 Rp 38.500.000,00 2 Rp 77.000.000,00 12 Rp 414.000.000,00

Perbandingan modal rata-rata = Winarto : Anita = 405 : 414 Bagian laba untuk sekutu :

(9)

- Winarto = 405/819 x Rp 81.900.000,00 = Rp 40.500.000,00

- Anita = 414/819 x Rp 81.900.000,00 = Rp 41.400.000,00

Jurnal Firma WITA atas pembagian laba-rugi : Ikhtisar Laba-rugi Rp 81.900.000,00 Modal Winarto

Modal Anita Rp 40.500.000,00Rp 41.400.000,00

Pembagian laba-rugi berdasarkan saldo modal rata-rata bulanan, merupakan pembagian laba-rugi lebih adil dibandingkan metode diatas. Metode ini akan merangsang para sekutu untuk menambah investasinya agar mendapatkan bagian laba yang lebih besar dari sekutu yang lain. Persoalan yang timbul pada metode ini adalah perkiraan prive sekutu, saldo modal rata-rata harian/mingguan, tanggal pengambilan dan penyetoran investasi misalnya tanggal 15. Masalah diatas harus diatur dalam perjanjian, misalnya : � Saldo modal rata-rata dihitung secara bulanan

� Perkiraan prive akan mempengaruhi modal rata-rata sekutu

� Tanggal pengambilan dan penyetoran lebih besar atau sama dengan tanggal 15 dihitung 1 bulan penuh, sebaliknya, jika lebih kecil dari tanggal 15 tidak dihitung 1 bulan

d. Laba-rugi dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutu, sedangkan sisanya dibagi berdasarkan perjanjian

Contoh :

Dengan menggunakan contoh soal pada 4) diatas, untuk modal sekutu, bunga sebesar 10% dari saldo modal rata-rata diberikan kepada para sekutu, sedangkan sisanya dibagi berdasarkan rasio, Winarto : Anita = 2 : 3. Laba Firma WITA tahun 1993 sebesar Rp 7.800.000,00.

Perhitungan :

Bunga modal sekutu : - Winarto = 10% x (Rp 405.000.000,00 : 12) = Rp 3.375.000,00

- Anita = 10% x (Rp 414.000.000,00 : 12) = Rp 3.450.000,00

Jumlah = Rp 6.825.000,00 Sisa laba-rugi dibagikan kepada sekutu :

- Winarto = 2/5 (Rp 7.800.000,00 � Rp 6.825.000,00) = Rp 390.000,00

- Anita = 3/5 (Rp 7.800.000,00 � Rp 6.825.000,00) = Rp 585.000,00

Daftar pembagian laba-rugi :

Keterangan Winarto (Rp) Anita (Rp) Jumlah (Rp)

Bunga Sisanya dibagi 2 : 3 3.375.000,00 390.000,00 3.450.000,00 585.000,00 6.825.000,00 975.000,00 Jumlah 3.765.000,00 4.035.000,00 7.800.000,00

Jurnal Firma WITA atas pembagian laba :

Ikhtisar Laba-rugi Rp 7.800.000,00

Modal Winarto Modal Anita

Rp 3.765.000,00 Rp 4.035.000,00

e. Laba-rugi dibagi dengan memberikan gaji atau bonus pada jasa sekutu dan sisanya dibagi berdasarkan perjanjian

(10)

Gaji

Sekutu yang menyerahkan modal kepada persekutuan tidak harus aktif dalam mengelola persekutuan. Sekutu yang aktif dalam mengelola persekutuan mengharapkan gaji yang diberikan dari persekutuan.

Contoh :

Persekutuan Umar dan Tety memperoleh laba tahun 1990 sebesar Rp 9.000.000,00. Sekutu Umar turut mengelola persekutuan dengan memberikan gaji Rp 1.000.000,00 per bulan. Pembagian laba-rugi persekutuan dengan memberikan gaji dan sisanya dibagi sama.

Sekutu Umar (RP) Sekutu Tety (Rp) Jumlah (Rp)

Gaji Sisa laba 12.000.000,00 (1.500.000,00) ---(1.500.000,00) 12.000.000,00 (3.000.000,00) 10.500.000,00 (1.500.000,00) 9.000.000,00

Jurnal persekutuan atas pembagian laba : Ikhtisar Laba-rugi Modal Tety Rp 9.000.000,00 Rp 1.500.000,00 Modal Umar Rp 10.500.000,00 Bonus

Gaji atau bonus diberikan kepada sekutu pengelola, pada umumnya diberikan kepada sekutu yang telah berprestasi misalnya, sekutu A telah melakukan penjualan melebihi target penjualan yang telah ditentukan.

Bonus biasanya dinyatakan dalam persentase, dihitung dengan cara sebagai berikut : 1) Bonus dari laba

Contoh :

Firma Ade dan Hartono memperoleh laba tahun 1992 sebesar Rp 50.000.000,00. Sekutu Ade diberikan bonus sebesar 5% dari laba, sedangkan sisanya dibagi sama.

Perhitungan :

Bonus untuk sekutu = 5% x Rp 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00 Sisanya sebesar Rp 47.500.000,00 dibagi kepada sekutu :

- Ade = 1/2 x Rp 47.500.000,00 = Rp 23.750.000,00

- Hartono = 1/2 x Rp 47.500.000,00 = Rp 23.750.000,00

Jurnal Firma atas pembagian laba : Ikhtisar Laba-rugi Rp 50.000.000,00 Modal Ade Modal Hartono Rp 26.250.000,00 Rp 23.750.000,00

2) Bonus dari laba setelah dikurangi bonus Contoh :

Persekutuan Herman dan Inge memperoleh laba tahun 1992 sebesar Rp.100.000.000,00. Sekutu Inge diberikan bonus sebesar 25% dari laba setelah dikurangi bonus, bila ada sisa dibagi dengan rasio 2 : 3.

Perhitungan :

(11)

Bonus = 25% (100.000.000,00 � Bonus) Bonus = 25.000.000,00 � 0,25 Bonus Bonus = 25.000.000,00 = Rp 20.000.000,00 1,25

Cek perhitungan Bonus = 25% (Rp 100.000.000,00 � Rp 20.000.000,00) = Rp.20.000.000,00

Sisanya sebesar Rp 80.000.000,00 dibagi kepada sekutu :

- Herman = 2/5 x Rp 80.000.000,00 = Rp 32.000.000,00

- Inge = 3/5 x Rp 80.000.000,00 = Rp 48.000.000,00

Jurnal persekutuan atas pembagian laba :

Ikhtisar Laba-rugi Rp 100.000.000,00

Modal Herman Modal Inge

Rp 32.000.000,00 Rp 68.000.000,00 3) Bonus dari laba setelah dikurangi gaji dan bonus

Contoh :

Persekutuan Eddy dan Robin memperoleh laba pada tahun 1993 sebesar Rp.200.000.000,00. Modal awal pendirian persekutuan terdiri dari sekutu Eddy Rp.10.000.000,00 dan sekutu Robin Rp 40.000.000,00.

Pembagian laba-rugi menurut perjanjian adalah sebagai berikut :

- Bonus diberikan kepada sekutu Eddy sebesar 20% dari laba setelah dikurangi gaji dan bonus.

- Gaji diberikan kepada sekutu Eddy Rp 20.000.000,00 per tahun dan sekutu Robin Rp 30.000.000,00 per tahun.

- Sisanya dibagi dengan rasio modal awal pendirian. Perhitungan :

Rumus Bonus : % Bonus (Laba � Gaji � Bonus)

Bonus = 20% (Rp 200.000.000,00 � Rp 50.000.000,00 � Bonus) Bonus = Rp 30.000.000,00 � 0,2 Bonus

Bonus = Rp 25.000.000,00 Cek perhitungan Bonus:

= 20% (Rp 200.000.000,00 � Rp 50.000.000,00 � Rp 25.000.000,00) Bonus = Rp 25.000.000,00

Pembagian laba-rugi:

Keterangan Eddy (Rp) Robin (Rp) Jumlah (Rp)

Bonus Gaji Sisa laba 1 : 4 25.000.000,00 20.000.000,00 25.000.000,00 30.000.000,00 100.000.000,00 25.000.000,00 50.000.000,00 125.000.000,00 Jumlah 70.000.000,00 130.000.000,00 200.000.000,00

Jurnal persekutuan atas pembagian laba :

Ikhtisar Laba-rugi Rp 200.000.000,000

Modal Eddy Modal Robin

Rp 70.000.000,00 Rp 130.000.000,00

(12)

f. Bunga atas modal sekutu, gaji atau bonus diberikan pada jasa sekutu, sedangkan sisanya dibagi berdasarkan perjanjian.

Contoh :

Dengan menggunakan contoh soal 4) sebelumnya, bila Firma WITA memperoleh laba tahun 1992 sebesar Rp.15.000.000,00.

Menurut perjanjian pembagian laba-rugi sebagai berikut :

- Bonus diberikan kepada sekutu Winarto sebesar 10% dari laba.

- Bonus diberikan kepada para sekutu sebesar 10% dari modal rata-rata. - Gaji diberikan kepada para sekutu sebesar Rp 500.000,00 per bulan. - Sisa laba-rugi dibagi sama kepada para sekutu.

Rekapitulasi pembagian laba sebesar Rp 15.000.000,00.

Keterangan Winarto (Rp) Anita (Rp) Jumlah (Rp)

Bonus Bunga Gaji

Sisa dibagi sama

1.500.000,00 3.375.000,00 6.000.000,00 (2.662.500,00) 3.450.000,00 6.000.000,00 (2.662.500,00) 1.500.000,00 6.825.000,00 12.000.000,00 (5.325.000,00) Jumlah 8.212.500,00 6.787.500,00 15.000.000,00

Jurnal Firma atas pembagian laba

Ikhtisar Laba-rugi Rp 15.000.000,00 Modal Winarto Modal Anita Rp 8.212.500,00 Rp 6.787.500,00 3. Pembubaran Persekutuan

Masuknya sekutu baru dan keluarnya sekutu lama pada persekutuan akan mengakibatkan pembubaran. Pembubaran ada 2 jenis, yaitu :

a. Pembubaran persekutuan dari segi hukum (perubahan surat perjanjian/akte pendirian), tetapi kegiatan perusahaan tetap dilanjutkan, ini disebut disolution.

b. Pembubaran persekutuan dengan menghentikan kegiatan dan penutupan peru-sahaan atau disebut likuidasi (liquidation).

Hal-hal yang menyebabkan pembubaran (disolution) :

a. Masuknya sekutu baru untuk meningkatkan modal persekutuan.

b. Meninggalnya salah seorang sekutu, dimana perusahaan ingin tetap dilanjutkan. Hal ini harus dapat persetujuan dari ahli waris sekutu yang meninggal.

c. Keluarnya seorang sekutu, dimana sekutu yang tinggal ingin tetap melanjutkan usahanya dan mendapat persetujuan dari sekutu yang keluar.

d. Dan lain-lain.

Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lama dan investasi langsung

Masuknya sekutu lama dengan membeli kepentingan sekutu lama. Sekutu baru membeli kepentingan (bagian modal) sekutu lama dimana transaksi langsung. Persekutuan hanya mencatat pengurangan modal sekutu lama dan mencatat modal sekutu baru, sedangkan uangnya langsung diterima oleh para sekutu lama.

(13)

Firma Guntur dan Henny dengan masing-masing modal sebesar Rp 30.000.000,00 dan Rp 40.000.000,00. Rasio laba/rugi dibagi sesuai dengan perbandingan modal. Idris diterima sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lama sebesar 1/5 bagian Rp.21.000.000,00.

Modal sekutu lama berkurang

- Guntur = 1/5 x Rp 30.000.000,00 = Rp 6.000.000,00

- Henny = 1/5 x Rp 40.000.000,00 = Rp 8.000.000,00

Jurnal firma atas masuknya sekutu Idris Modal Guntur

Modal Henny

Rp 6.000.000,00 Rp 8.000.000,00

Modal Idris Rp 14.000.000,00

Catatan : uang sebesar Rp 21.000.000,00 diterima oleh para sekutu lama sesuai dengan

perjanjian.

Masuknya sekutu baru dengan investasi langsung

Sekutu baru yang diterima pada persekutuan dengan menanamkan modalnya pada persekutuan.

Contoh :

Persekutuan bergerak dalam bidang percetakan, modal sekutu lama terdiri dari Karim sebesar Rp 40.000.000,00 dan Lidya sebesar Rp 25.000.000,00. Pembagian laba/rugi sekutu lama sesuai dengan rasio modal awal yang disetor. Sekutu Maman diterima sebagai sekutu baru dan menyerahkan mesin percetakan seharga Rp 75.000.000,00. Sekutu lama setuju menerima Maman dengan nilai mesin sebesar Rp 65.000.000,00.

Jurnal persekutuan atas masuknya Maman

Mesin Rp 65.000.000,00

Modal Maman Rp 65.000.000,00

Masuknya sekutu baru dengan memberikan bonus atau goodwill kepada sekutu lama

Masuknya sekutu baru pada persekutuan dengan memberikan bonus atau goodwill kepada sekutu lama berdasarkan rasio laba-rugi sekutu lama. Bonus ditentukan oleh selisih kepentingan dengan modal yang disetor, dan total modal sekutu lama dan baru yang disetor tidak berubah. Goodwill ditentukan selisih kepentingan dengan modal sekutu baru yang disetor, dan total modal sekutu lama berubah.

Ketentuan bonus dan goodwill diatas tidak berlaku bila ada ketentuan modal persekutuan. Bonus atau goodwill mempunyai pengertian yang sama, tetapi berbeda dari segi pencatatan. Bonus atau goodwill adalah pengakuan adanya kelebihan terhadap salah satu pihak dalam persekutuan yang baru didirikan.

Contoh :

Persekutuan Rudy dan Tuty dengan masing-masing modal sebesar Rp 30.000.000,00 dan Rp 40.000.000,00. Sekutu lama membagi laba berdasar rasio 2 : 3. Untung diterima sebagai

(14)

sekutu baru dengan menyerahkan uang tunai sebesar Rp 49.000.000,00. Kepentingan sekutu Untung pada persekutuan sebesar 35%.

Metode bonus

Total modal sekutu lama dan baru = Rp 30.000.000,00 + Rp 40.000.000,00 + Rp 49.000.000,00 = Rp 119.000.000,00

Kepentingan Untung = 35% x Rp 119.000.000,00 = Rp 41.650.000,00 Modal Untung yang disetor = Rp 49.000.000,00 -Bonus untuk sekutu lama = Rp 7.350.000,00 Modal sekutu lama masing-masing bertambah sebesar :

- Rudy = 2/5 x Rp 7.350.000,00 = Rp 2.940.000,00

- Tuty = 3/5 x Rp 7.350.000,00 = Rp 4.410.000,00

Jurnal persekutuan atas masuknya sekutu Untung

Kas Rp 49.000.000,00 Modal Rudy Modal Tuty Modal Untung Rp 2.940.000,00 Rp 4.410.000,00 Rp 41.650.000,00

Dari hasil jurnal diatas perbandingan sekutu lama dan baru = Rudy : Tuty : Untung = Rp 32.940.000,00 : Rp 44.410.000,00 : Rp 41.650.000,00 = 27,68 : 37,32 : 35

Metode goodwill

Total modal sekutu lama dan baru = Rp 49.000.000,00 : 35% = Rp 140.000.000,00 Total modal sekutu lama dan baru yang disetor Rp 119.000.000,00 -Goodwill untuk sekutu lama Rp 21.000.000,00 Modal sekutu lama masing-masing bertambah sebesar :

- Rudy = 2/5 x Rp21.000.000,00 = Rp 8.400.000,00

- Tuty = 3/5 x Rp21.000.000,00 = Rp 12.600.000,00

Jurnal persekutuan atas masuknya sekutu Untung Kas Goodwill Rp 49.000.000,00 Rp 21.000.000,00 Modal Rudy Modal Tuty Modal Untung Rp 8.400.000,00 Rp 12.600.000,00 Rp 49.000.000,00

Dari hasil jurnal diatas, maka perbandingan modal sekutu lama dan baru = Rudy : Tuty : Untung = Rp 38.4000.000,00 : Rp 52.600.000,00 : Rp 49.000.000,00 = 27,43 : 37,57 : 35.

Masuknya sekutu baru dengan memberikan bonus atau goodwill kepada sekutu baru

Hal ini terjadi, mungkin sekutu baru mempunyai nilai tambah lebih dari sekutu lama, misalnya sekutu baru ahli dibidang pemasaran. Metode bonus dengan memberikan tambahan modal kepada sekutu baru dan mengurangi modal sekutu lama. Bonus ditentukan selisih kepentingan dengan modal sekutu baru yang disetor, dan total modal sekutu lama dan baru yang disetor

(15)

tidak berubah. Metode goodwill, ditetapkan sebesar selisih kepentingan dan modal sekutu baru yang disetor, dan total modal sekutu lama dan baru berubah (atau bertambah sebesar goodwill). Pencatatan goodwill dengan mendebet kas (aktiva non kas), goodwill dan mengkredit modal sekutu baru.

Ketentuan bonus atau goodwill untuk sekutu lama tidak berlaku bila ada ketentuan modal persekutuan.

Contoh :

Persekutuan Eko dan Fahmi dengan modal masing-masing sebesar Rp 50.000.000,00 dan Rp 70.000.000,00. Pembagian laba-rugi persekutuan dengan rasio 40% : 60%. Gatot diterima sebagai sekutu baru dengan menyerahkan persediaan barang dagang sebesar Rp 110.000.000,00, dengan kepentingan 50%. Barang dagang dilakukan penilaian kembali sebesar Rp 80.000.000,00 dan telah disetujui oleh para sekutu.

Metode bonus

Perhitungan :

Total modal sekutu lama dan baru = Rp 50.000.000,00 + Rp 70.000.000,00 + Rp 80.000.000,00 = Rp 200.000.000,00.

Kepentingan Gatot = 50% x Rp 200.000.000,00 = Rp 100.000.000,00 Gatot menyetor modal Rp 80.000.000,00 -Bonus untuk sekutu baru Rp 20.000.000,00 Modal sekutu lama berkurang sebesar :

- Eko = 40% x Rp 20.000.000,00 = Rp 8.000.000,00

- Fahmi = 60% x Rp 20.000.000,00 = Rp 12.000.000,00

Jurnal persekutuan atas masuknya Gatot Persediaan barang dagang

Modal Eko Modal Fahmi Rp 80.000.000,00 Rp 8.000.000,00 Rp 12.000.000,00 Modal Gatot Rp 100.000.000,00

Dari jurnal diatas, maka perbandingan modal Eko : Fahmi : Gatot = Rp 42.000.000,00 : Rp 58.000.000,00 : Rp 100.000.000,00 = 21% : 29% : 50%.

Metode goodwill

Total modal sekutu lama = Rp 50.000.000,00 + Rp 70.000.000,00 = Rp 120.000.000,00 Kepentingan sekutu lama = 1 - 50% = 50%

Total modal ketiga sekutu = Rp 120.000.000,00 : 50% = Rp 240.000.000,00 Total modal ketiga sekutu yang disetor Rp 200.000.000,00 -Goodwill untuk sekutu baru Rp 40.000.000,00 Jurnal persekutuan atas masuknya Gatot

Persediaan barang dagang Goodwill

Rp 80.000.000,00 Rp 40.000.000,00

(16)

Dari jurnal diatas, maka perbandingan modal Eko : Fahmi : Gatot = Rp 50.000.000,00 : Rp 70.000.000,00 : Rp 120.000.000,00 = 20,83% : 29,17% : 50%.

Tidak ada ketentuan bonus dan goodwill untuk sekutu lama dan baru

a. Kepentingan sekutu baru sama dengan modal yang disetor, maka tidak ada bonus dan goodwill

Contoh :

Firma Harun dan Imam dengan modal sebesar Rp 10.000.000,00 dan Rp 20.000.000,00. Pembagian laba-rugi berdasarkan rasio modal awal. Jarot diterima sebagai sekutu baru dengan menyerahkan uang tunai Rp 15.000.000,00 dan kepentingan pada persekutuan 1/3 bagian. Perhitungan : Modal Harun = Rp 10.000.000,00 10/45 Modal Imam = Rp 20.000.000,00 20/45 Modal Jarot = Rp 15.000.000,00 15/45 Jumlah Rp 45.000.000,00 45/45

Kepentingan Jarot (1/3) sama dengan modal yang disetor (15/45), maka tidak ada bonus dan goodwill.

Jurnal firma atas masuknya Jarot

Kas Rp 15.000.000,00

Modal Jarot Rp 15.000.000,00

b. Kepentingan sekutu baru lebih kecil dari modal yang disetor, maka bonus atau goodwill untuk sekutu lama

Contoh :

Sama dengan contoh soal a diatas, tetapi kepentingan Jarot sebesar 30%.

Kepentingan Jarot (30%) lebih kecil dari modal yang disetor (15/45), maka bonus atau goodwill untuk sekutu lama.

Perhitungan metode bonus

Kepentingan Jarot = 30% x Rp 45.000.000,00 = Rp 13.500.000,00 Modal Jarot yang disetor Rp 15.000.000,00 -Bonus untuk sekutu lama Rp 1.500.000,00 Jurnal firma atas masuknya Jarot

Kas Rp 15.000.000,00

(17)

Modal Imam Modal Jarot 500.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 13.500.000,00 Perhitungan metode goodwill

Total modal ketiga sekutu = Rp 15.000.000,00 : 30% = Rp 50.000.000,00 Total modal ketiga sekutu yang disetor Rp 45.000.000,00 -Goodwill untuk sekutu lama Rp 5.000.000,00 Jurnal firma atas masuknya Jarot

Kas Goodwill Rp 15.000.000,00 Rp 5.000.000,00 Modal Harun Modal Imam Modal Jarot Rp 1.666.666,67 Rp 3.333.333,33 Rp 15.000.000,00

c. Kepentingan sekutu baru lebih besar dari modal yang disetor, maka bonus atau goodwill untuk sekutu baru

Contoh :

Sama dengan contoh soal a diatas, tetapi kepentingan Jarot sebesar 40%.

Kepentingan Jarot (40%) lebih besar dari modal yang disetor (15/45), maka bonus atau goodwill untuk sekutu baru.

Perhitungan metode bonus :

Kepentingan Jarot = 40% x Rp 45.000.000,00 = Rp 18.000.000,00 Modal Jarot yang disetor Rp 15.000.000,00 -Bonus untuk sekutu baru Rp 3.000.000,00 Jurnal firma atas masuknya Jarot

Kas Modal Harun Modal Imam Rp 15.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 2.000.000,00 Modal Jarot Rp 18.000.000,00

Perhitungan metode goodwill

Total modal sekutu lama = Rp 30.000.000,00 Kepentingan sekutu lama = 1 � 40% = 60%

Total modal ketiga sekutu = Rp 30.000.000,00 : 60% = Rp 50.000.000,00 Total modal ketiga sekutu yang disetor Rp 45.000.000,00 Goodwill untuk sekutu baru Rp 5.000.000,00 Jurnal firma atas masuknya Jarot

Kas Goodwill

Rp 15.000.000,00 Rp 5.000.000,00

(18)

d. Kepentingan sekutu baru lebih kecil dengan modal yang disetor, dan total modal yang diinginkan sama dengan total modal yang disetor oleh sekutu lama dan baru. Masuknya sekutu baru akan menimbulkan bonus untuk sekutu lama

Contoh :

Firma Darno dan Edie dengan modal masing-masing sebesar Rp 45.000.000,00 dan Rp 60.000.000,00. Firma tersebut membagi laba-rugi 40% dan 60%. Fahmi diterima sebagai sekutu baru dengan menyerahkan kendaraan sebesar Rp 75.000.000,00 dengan kepentingan 36%. Para sekutu setuju kendaraan dinilai dengan nilai wajar sebesar Rp 65.000.000,00. Total modal yang diinginkan pada persekutuan baru sebesar Rp 170.000.000,00.

Diminta : Jurnal masuknya sekutu Fahmi pada persekutuan. Jawab : Perhitungan : Modal Darno Rp 45.000.000,00 26,47% Modal Edie Rp 60.000.000,00 35,29% Modal Fahmi Rp 65.000.000,00 38,24% Rp 170.000.000,00 100%

Total modal yang diinginkan sama dengan total modal yang disetor yaitu sebesar Rp 170.000.000, jadi hanya bonus.

Kepentingan sekutu baru lebih kecil dari modal sekutu baru yang disetor (36% < 38,24%) jadi bonus untuk sekutu lama.

Modal yang disetor oleh Fahmi Rp 65.000.000,00 Kepentingan Fahmi = 36% x Rp 170.000.000,00 = Rp 61.200.000,00 -Bonus untuk sekutu lama Rp 3.800.000,00 Modal sekutu lama bertambah masing-masing sebesar :

Modal Darno = 40% x Rp 3.800.000,00 = Rp 1.520.000,00

Modal Edie = 60% x Rp 3.800.000,00 = Rp 2.280.000,00

Jurnal persekutuan atas masuknya Fahmi

Kendaraan Rp 65.000.000,00 Modal Darno Modal Edie Modal Fahmi Rp 1.520.000,00 Rp 2.280.000,00 Rp 61.200.000,00

e. Kepentingan sekutu baru lebih besar dengan modal yang disetor, dan total modal yang diinginkan sama dengan total modal yang disetor oleh sekutu lama dan baru. Masuknya sekutu baru akan menimbulkan bonus untuk sekutu baru dan modal sekutu lama berkurang Contoh :

(19)

Firma Karto dan Lina dengan masing-masing modal sebesar Rp 25.000.000,00 dan Rp 35.000.000,00, pembagian laba/rugi 4 : 5. Marsinah diterima sebagai sekutu baru dengan menyerahkan uang tunai sebesar Rp 40.000.000,00 dengan kepentingan sebesar 44,5%. Total modal yang diinginkan untuk firma yang baru sebesar Rp 100.000.000,00.

Diminta : Jurnal masuknya sekutu Marsinah pada persekutuan. Jawab : Perhitungan : Modal Karto Rp 25.000.000,00 25% Modal Lina Rp 35.000.000,00 35% Modal Marsinah Rp 40.000.000,00 40% Rp 100.000.000,00 100%

Total modal yang diinginkan sama dengan total modal yang disetor yaitu sebesar Rp 100.000.000,00 jadi hanya bonus.

Kepentingan sekutu baru lebih besar dari modal sekutu baru yang disetor (44,5% > 40%) jadi bonus untuk sekutu baru.

Modal yang disetor oleh Fahmi Rp 40.000.000,00 Kepentingan Marsinah = 44,5% x Rp 100.000.000,00 = Rp 44.500.000,00 -Bonus untuk sekutu baru Rp 4.500.000,00 Modal sekutu lama berkurang masing-masing sebesar :

Modal Karto = 4/9 x Rp 4.500.000,00 = Rp 2.000.000,00

Modal Lina = 5/9 x Rp 4.500.000,00 = Rp 2.500.000,00

Jurnal persekutuan atas masuknya Marsinah Kas Modal Karto Modal Lina Rp 40.000.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 2.500.000,00 Modal Marsinah Rp 44.500.000,00

f. Kepentingan sekutu baru lebih kecil dengan modal yang disetor, dan total modal yang diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang disetor. Masuknya sekutu baru akan memberikan bonus dan goodwill untuk sekutu lama

Contoh :

Persekutuan Susanti dan Tini dengan masing-masing modal sebesar Rp 50.000.000,00 dan Rp 70.000.000,00, dengan membagi laba/rugi 2 : 3. Untara diterima sebagai sekutu baru dengan menyerahkan barang dagang sebesar Rp 70.000.000,00, kepentingan Untara pada persekutuan sebesar 25% dan total modal yang diinginkan pada persekutuan baru Rp 200.000.000,00. Para sekutu lama dan baru setuju bahwa nilai barang dinilai wajar sebesar Rp 60.000.000,00.

(20)

Diminta : Jurnal masuknya Untara pada persekutuan. Perhitungan : Modal Susanti Rp 50.000.000,00 27,78% Modal Tini Rp 70.000.000,00 38,89% Modal Untara Rp 60.000.000,00 33,33% Rp 180.000.000,00 100%

Total modal yang diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang disetor (Rp 200.000.000,00 ≠ Rp 180.000.000,00), maka timbul bonus dan goodwill.

Kepentingan sekutu baru lebih kecil dengan modal yang disetor (25% < 33,33%), maka bonus dan goodwill untuk sekutu lama.

Modal Untara yang disetor Rp 60.000.000,00 Kepentingan Untara = 25% x Rp 200.000.000,00 = Rp 50.000.000,00

-Bonus untuk sekutu lama Rp 10.000.000,00 Total modal yang diinginkan Rp 200.000.000,00

Total modal yang disetor Rp180.000.000,00

Goodwill untuk sekutu lama Rp 20.000.000,00 -Total bonus dan goodwill untuk sekutu lama Rp 30.000.000,00 Modal sekutu lama masing-masing sebesar :

Modal Susanti = 2/5 x Rp 30.000.000,00 = Rp 12.000.000,00 Modal Tini = 3/5 x Rp 30.000.000,00 = Rp 18.000.000,00

Jurnal persekutuan atas masuknya Untara Persediaan barang dagang

Goodwill Rp 60.000.000,00 Rp 20.000.000,00 Modal Susanti Modal Tini Modal Untara Rp 12.000.000,00 Rp 18.000.000,00 Rp 50.000.000,00

g. Kepentingan sekutu baru lebih besar dengan modal yang disetor, dan total modal yang diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang disetor. Masuknya sekutu baru akan memberikan bonus dan goodwill untuk sekutu baru

Contoh :

Persekutuan Susanti dan Tini dengan masing-masing modal sebesar Rp 50.000.000,00 dan Rp 70.000.000,00, dengan membagi laba/rugi 2 : 3. Untara diterima sebagai sekutu baru dengan menyerahkan barang dagang sebesar Rp 70.000.000,00, kepentingan Untara pada persekutuan sebesar 50% dan total modal yang diinginkan pada persekutuan baru Rp

(21)

200.000.000,00. Para sekutu lama dan baru setuju bahwa nilai barang dinilai wajar sebesar Rp 60.000.000,00.

Diminta : Jurnal masuknya Untara pada persekutuan. Perhitungan : Modal Susanti Rp 50.000.000,00 27,78% Modal Tini Rp 70.000.000,00 38,89% Modal Untara Rp 60.000.000,00 33,33% Rp 180.000.000,00 100%

Total modal yang diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang disetor (Rp 200.000.000,00 ≠ Rp 180.000.000,00), maka timbul bonus dan goodwill.

Kepentingan sekutu baru lebih besar dengan modal yang disetor (50% < 33,33%), maka bonus dan goodwill untuk sekutu baru.

Modal Untara yang disetor Rp 60.000.000,00 Kepentingan Untara = 50% x Rp 200.000.000,00 = Rp 100.000.000,00

Rp 40.000.000,00 Total modal yang diinginkan Rp 200.000.000,00

Total modal yang disetor Rp 180.000.000,00

Goodwill untuk sekutu baru Rp 20.000.000,00 -Total bonus yang diterima untuk sekutu lama Rp 20.000.000,00 Modal sekutu lama masing-masing berkurang sebesar bonus :

Modal Susanti = 2/5 x Rp 20.000.000,00 = Rp 8.000.000,00

Modal Tini = 3/5 x Rp 20.000.000,00 = Rp 12.000.000,00

Jurnal persekutuan atas masuknya Untara Persediaan barang dagang

Goodwill Modal Susanti Modal Tini Rp 60.000.000,00 Rp 20.000.000,00 Rp 8.000.000,00 Rp 12.000.000,00 Modal Untara Rp 100.000.000,00

h. Kepentingan sekutu baru lebih besar dari 1 (satu) bagian, maka kepentingan tersebut harus dikurangkan 1 (satu) bagian

Contoh :

Firma Odang dan Peter bergerak dibidang percetakan, modal Odang sebesar Rp 30.000.000,00 dan modal Peter sebesar Rp 45.000.000,00. Pembagian rugi-laba Firma menurut perbandingan modal. Rudy diterima sebagai sekutu baru dengan menyerahkan mesin-mesin percetakan baru sebesar Rp 55.000.000,00 dengan kepentingan 40%. Nilai mesin diterima secara wajar oleh para sekutu.

(22)

Diminta : Jurnal masuknya Rudy pada Firma. Perhitungan : Modal Odang Rp 30.000.000,00 23,08% Modal Peter Rp 45.000.000,00 34,62% Modal Rudy Rp 55.000.000,00 42,30% Rp 130.000.000,00 100%

Kepentingan sekutu baru lebih kecil dari modal yang disetor (40% < 42,30%), maka bonus dan goodwill untuk sekutu lama.

Metode bonus

Modal Rudy yang disetor Rp 55.000.000,00 Kepentingan Rudy = 40% x Rp 130.000.000,00 = Rp 52.000.000,00 -Bonus untuk sekutu lama Rp 3.000.000,00 Modal sekutu lama bertambah masing-masing sebesar :

Modal Odang = 30/75 x Rp 3.000.000,00 = Rp 1.200.000,00

Modal Peter = 45/75 x Rp 3.000.000,00 = Rp 1.800.000,00

Jurnal masuknya Rudy pada Firma

Mesin Rp 55.000.000,00 Modal Odang Modal Peter Modal Rudy Rp 1.200.000,00 Rp 1.800.000,00 Rp 52.000.000,00 Metode goodwill

Total modal seluruhnya = Rp 55.000.000,00 : 40% Rp 137.500.000,00 Total modal sekutu lama dan baru yang disetor Rp 130.000.000,00 -Goodwill untuk sekutu lama Rp 7.500.000,00 Modal sekutu lama bertambah masing-masing sebesar :

Modal Odang = 30/75 x Rp 7.500.000,00 = Rp 3.000.000,00

Modal Peter = 45/75 x Rp 7.500.000,00 = Rp 4.500.000,00

Jurnal persekutuan atas masuknya Untara Mesin Goodwill Rp 55.000.000,00 Rp 7.500.000,00 Modal Odang Modal Peter Modal Rudy Rp 3.000.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 55.000.000,00

(23)

Keluarnya Sekutu Lama

Pengunduran diri salah seorang sekutu, dimana kegiatan perusahaan tetap dilanjutkan oleh sekutu yang tinggal. Hal ini para sekutu yang lama harus membayar kepada sekutu yang mengundurkan diri. Pembayaran kepada sekutu yang keluar ada 2 (dua) kemungkinan, yaitu : a. Pembayaran lebih besar dari saldo modal

Pembayaran kepada sekutu yang keluar melebihi saldo modalnya, pencatatannya ada 3 metode, yaitu :

1) Selisihnya dicatat sebagai bonus 2) Selisihnya dicatat sebagai goodwill

3) Modal persekutuan dinilai kembali dengan dasar jumlah selisihnya Contoh :

Firma Balita dengan masing-masing modal, Badu sebesar Rp 35.000.000,00, Lies sebesar Rp 25.000.000,00 dan Tasman Rp 40.000.000,00. Pembagian laba-rugi berdasarkan rasio 2 : 3 : 4. Sekutu Tasman mengundurkan diri karena sesuatu hal, para sekutu setuju membayar Tasman sebesar Rp 49.000.000,00.

1) Selisihnya dicatat sebagai bonus

Selisih pembayaran dengan saldo modal sekutu lama dicatat sebagai bonus, maka modal sekutu yang tinggal akan berkurang dengan perbandingan laba-rugi sekutu yang tinggal. Modal Tasman Rp 40.000.000,00

Dibayar Rp 49.000.000,00 -Bonus Rp 9.000.000,00

Modal sekutu yang tinggal berkurang sebesar :

Badu = 2/5 x Rp 9.000.000,00 = Rp 3.600.000,00

Lies = 3/5 x Rp 9.000.000,00 = Rp 5.400.000,00

Jurnal firma atas keluarnya sekutu Tasman : Modal Badu Modal Lies Modal Tasman Rp 3.600.000,00 Rp 5.400.000,00 Rp 40.000.000,00 Kas Rp 49.000.000,00 2) Selisihnya dicatat sebagai goodwill

Selisih pembayaran dengan saldo modal sekutu lama dicatat sebagai goodwill. Jurnal firma atas keluarnya sekutu Tasman

Goodwill Modal Tasman

Rp 9.000.000,00 Rp 40.000.000,00

Kas Rp 49.000.000,00

3) Modal persekutuan dinilai kembali dengan dasar jumlah selisihnya

Selisih pembayaran dengan saldo modal sekutu lama dicatat sebagai goodwill atau aktiva lainnya. Goodwill yaitu selisih pembayaran dibagi rasio modal sekutu yang keluar dan

(24)

dialokasikan kepada para sekutu yang tinggal dan keluar. Pada metode ini, modal persekutuan dilakukan penilaian kembali sebesar nilai goodwill diatas.

Goodwill = Rp 9.000.000,00 : 4/9 = Rp 20.250.000,00

Goodwill dialokasikan kepada para sekutu masing-masing sebesar :

Badu = 2/9 x Rp 20.250.000,00 = Rp 4.500.000,00

Lies = 3/9 x Rp 20.250.000,00 = Rp 6.750.000,00

Tasman = 4/9 x Rp 20.250.000,00 = Rp 9.000.000,00

Jurnal firma atas goodwill

Goodwill Rp 20.250.000,00 Modal Badu Modal Lies Modal Tasman Rp 4.500.000,00 Rp 6.750.000,00 Rp 9.000.000,00 Jurnal firma atas pembayaran kepada sekutu Tasman

Modal Tasman Rp 49.000.000,00

Kas Rp

49.000.000,00

b. Pembayaran lebih kecil dari saldo modal

Pencatatan pembayaran kepada sekutu yang keluar yaitu Joni sebesar Rp 25.000.000,00, Alay sebesar Rp 45.000.000,00 dan Marni sebesar Rp 60.000.000,00. Persekutuan membagi laba-rugi berdasarkan rasio 30% : 30% : 40%. Sekutu Marni mengundurkan diri dari perusahaan dengan dibayar sebesar Rp 52.000.000,00.

Metode goodwill

Goodwill dihitung dari selisih modal sekutu yang keluar dengan pembayaran dibagi rasio laba-ruginya. Goodwill akan mengurangi modal para sekutu berdasarkan rasio laba-rugi, dicatat dengan mendebet modal para sekutu dan mengkredit goodwill. Bila tidak ada saldo goodwill pada persekutuan, maka akan mengurangi aktiva bersih (net asset) persekutuan. Perhitungan goodwill

Selisih = Rp 60.000.000,00 � Rp 52.000.000,00 = Rp 8.000.000,00 Goodwill = Rp 8.000.000,00 : 40% = Rp 20.000.000,00

Modal para sekutu masing-masing berkurang sebesar :

Joni = 30% x Rp 20.000.000,00 = Rp 6.000.000,00

Alay = 30% x Rp 20.000.000,00 = Rp 6.000.000,00

Marni = 40% x Rp 20.000.000,00 = Rp 8.000.000,00

Jurnal untuk mencatat goodwill Modal Joni Modal Alay Modal Marni Rp 6.000.000,00 Rp

(25)

6.000.000,00 Rp 8.000.000,00

Goodwill Rp 20.000.000,00

Jurnal pembayaran kepada sekutu Marni

Modal Marni Rp 52.000.000,00

Kas Rp 52.000.000,00

Metode bonus

Selisih pembayaran dengan modal sekutu yang keluar diakui sebagai bonus. Bonus akan mengurangi modal sekutu yang tinggal berdasarkan laba-rugi.

Bonus = Rp 60.000.000,00 � Rp 52.000.000,00 = Rp 8.000.000,00 Modal sekutu yang tinggal bertambah sebesar :

Joni = 30% x Rp 8.000.000,00 = Rp 4.000.000,00

Alay = 30% x Rp 8.000.000,00 = Rp 4.000.000,00

Jurnal atas keluarnya sekutu

Modal Marni Rp 60.000.000,00 Modal Joni Modal Alay Kas Rp 4.000.000,00 Rp 4.000.000,00 Rp 52.000.000,00 4. Likuidasi Persekutuan

Likuidasi adalah berhentinya kegiatan operasi perusahaan secara keseluruhan dengan menjual sebagian atau seluruh aktiva perusahaan, membayar semua hutang pajak, kewajiban pada pihak ketiga dan sisanya dibagikan kepada para sekutu sesuai dengan rasio laba/rugi.

Pembubaran persekutuan disebabkan oleh :

a. Salah seorang sekutu menghendaki pembubaran

b. Salah seorang sekutu meninggal dunia, dimana ahli warisnya tidak menyetujui untuk melanjutkan per-sekutuan

c. Perselisihan intern diantara sekutu d. Salah seorang sekutu dinyatakan pailit e. Dan lain-lain

Prosedur Likuidasi

a. Semua buku besar persekutuan disesuaikan dan ditutup, kemudian laba/rugi hasil penyesuaian dipin-dahkan ke modal para sekutu berdasarkan rasio laba/rugi.

b. Semua aktiva non kas dijual, laba/rugi dibagikan kepada para sekutu berdasrakan rasio laba/rugi.

c. Membayar semua kewajiban pada negara dan pihak ketiga.

d. Bila modal sekutu bersaldo debet dapat dikompensasikan (di offset) dengan maksimum sebesar saldo pinjaman modal sekutu tersebut. Bila tidak ada saldo pinjaman modal sekutu

(26)

tersebut harus menyetor kekurangannya (atau dibuat daftar tambahan sampai sekutu tersebut membayar).

e. Bila ada saldo piutanng kepada sekutu harus dikompensasikan (di offset) ke modal sekutu tersebut.

f. Sisa uang kas yang masih dibagikan kepada para sekutu. Likuidasi dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Penjualan aktiva non kas sekaligus

Prosedur akuntnasi pada likuidasi persekutuan adalah penjualan aktiva non kas sekaligus untuk membayar semua kewajiban kepada pihak ketiga, apabila ada sisa uang kas dibagikan kepada para sekutu.

Contoh :

NERACA FIRMA GATT Per 1 Januari 1993

Kas Rp 7.500.000,00 Hutang Pajak Rp 4.000.000,00

Aktiva lainnya Rp 200.000.000,00 Hutang Usaha Rp 76.000.000,00

Pinjaman dari Abas Rp 4.000.000,00 Pinjaman dari Tina Rp 6.000.000,00

Modal Gani Rp 45.000.000,00

Modal Abas Rp 36.500.000,00

Modal Toni Rp 23.000.000,00

Modal Tina Rp 13.000.000,00

Rp 207.500.000,00 Rp 207.500.000,00

Pembagian laba/rugi sekutu Gani : Abas : Toni : Tina = 30% : 30% : 20% : 20% Bila aktiva lainnya dijual sebesar Rp 140.000.000,00

FIRMA GATT DAFTAR LIKUIDASI

(dalam ribuan rupiah) Keterang an Kas Aktiva lainnya Hutan g Pajak Hutan g Usaha

Pinjaman dari Modal

Abas Tina Gani30% Abas30% 20%Toni Tina20%

Saldo 7.500 200.000 4.000 76.000 4.000 6.000 45.000 36.500 23.000 13.000 Penjualan Aktiva lainnya 140.00 0 (200.00 0) --- --- --- ---(18.00 0) (18.00 0) (12.00 0) (12.00 0) 147.50 0 --- 4.00 0 76.00 0 4.00 0 6.00 0 27.00 0 18.50 0 11.00 0 1.000 Bayar Hutang (80.000) --- (4.000) (76.000) ---- ---- --- --- --- 67.50 0 ---- ---- --- 4.00 0 6.00 0 27.00 0 18.50 0 11.00 0 1.000 Bayar sekutu (67.50 0) ---- ---- ----(4.00 0) (6.00 0) (27.00 0) (18.50 0) (11.00 0) (1.000) ---- ---- --- --- --- --- --- --- ---

---Jurnal Firma GATT atas pembubaran a ) Kas Modal Gani Modal Abas Modal Toni Modal Tini Rp 140.000.000,00 Rp 18.000.000,00 Rp 18.000.000,00 Rp 12.000.000,00 Rp 12.000.000,00 Aktiva lainnya Rp 200.000.000,00

(Mencatat penjualan aktiva lainnya dan distribusi kerugian kepada sekutu) b) Hutang Pajak Hutang Usaha Rp 4.000.000,00 Rp 76.000.000,00 Kas Rp 80.000.000,00

(Mencatat pembayaran hutang pajak dan hutang usaha) c) Pinjaman dari Abas

Pinjaman dari Tina Modal Gani

Rp 4.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 27.000.000,00

(27)

Modal Abas Modal Toni Modal Tina Rp 18.500.000,00 Rp 11.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Kas Rp 67.500.000,00

(Mencatat pembayaran kepada sekutu)

1) Bila aktiva lainnya dijual sebesar Rp 105.000.000,00

Bila penjualan aktiva non kas lebih kecil akan mengakibatkan kerugian pada para sekutu, ada kemungkinan saldo modal sekutu negatif. Saldo modal sekutu negatif dapat dikompensasi maksimum sebesar saldo pinjaman sekutu tersebut.

Pada contoh dibawah ini modal Tina negatif sebesar Rp 6.000.000,00 dikompensasi dengan pinjaman dari Tina.

Jurnal Firma GATT atas pembubaran a) Kas Modal Gani Modal Abas Modal Toni Modal Tini Rp 105.000.000,00 Rp 18.000.000,00 Rp 18.000.000,00 Rp 12.000.000,00 Rp 12.000.000,00 Aktiva lainnya Rp 200.000.000,00 (Mencatat penjualan aktiva lainnya dan distribusi kerugian kepada sekutu) b) Hutang Pajak

Hutang Usaha Rp 4.000.000,00Rp 76.000.000,00

Kas Rp 80.000.000,00

(Mencatat pembayaran hutang pajak dan hutang usaha) c) Pinjaman dari Abas

Modal Gani Modal Abas Modal Toni Rp 4.000.000,00 Rp 16.500.000,00 Rp 8.000.000,00 Rp 4.000.000,00 Kas Rp 32.500.000,00

(Mencatat pembayaran kepada sekutu)

2) Bila aktiva lainnya dijual sebesar Rp 90.000.000,00

Pada contoh dibawah ini dimana modal Tina negatif sebesar Rp 9.000.000,00 dikompensasi dengan pinjaman dari Tina sebesar Rp 6.000.000,00. Sisanya sebesar Rp 3.000.000,00

FIRMA GATT DAFTAR LIKUIDASI

(dalam ribuan rupiah) Keteranga n Kas Aktiva lainnya Hutan g Pajak Hutang Usaha

Pinjaman dari Modal

Abas Tina Gani30% Abas30% 20%Toni Tina20%

Saldo 7.500 200.000 4.000 76.000 4.000 6.000 45.000 36.500 23.000 13.000 Penjualan Aktiva lainnya 105.00 0 (200.000 ) --- --- --- ---(28.500 ) (28.500 ) (19.000 ) (19.000 ) 112.50 0 --- 4.000 76.000 4.000 6.000 16.500 8.000 4.000 (6.000) Bayar Hutang (80.000) --- (4.000) (76.000) ---- ---- --- --- --- 32.500 ---- ---- --- 4.000 6.000 16.500 8.000 4.000 (6.000) Offset modal Tina ---- ---- --- ---- --- (6.000) --- --- --- 6.000 32.500 ---- --- ---- 4.000 ---- 16.500 8.000 4.000 ---Bayar sekutu (32.500 ) ---- ---- ----(4.000 ) ----(16.500 ) (8.000) (4.000) --- ---- --- --- --- --- --- --- ---

(28)

---ada 2 kemungkinan. Pertama, sekutu tidak mampu membayar dalam arti menunggu sampai harta pribadinya terjual atau menunggu keputusan pengadilan, sedangkan sisa uang kas harus dibagikan kepada para sekutu, maka dibuat daftar tambahan. Kedua, para sekutu mampu membayar kekurangan modalnya.

a) Para sekutu tidak mampu membayar

Pada contoh dibawah ini sekutu Tina mampu membayar saldo uang kas sebesar Rp 17.500.000,00 harus dibayar pada sekutu, maka harus dibuat daftar tambahan dengan kolom keterangan dan modal pada sekutu, untuk modal sekutu yang bersaldo negatif diasumsikan tidak mampu membayar. Kerugian atas modal sekutu negatif dibagikan kepada sekutu yang lain berdasarkan rasio laba/rugi. Kepentingan bebas diperoleh apabila tidak ada saldo modal sekutu yang negatif, sesudah itu pembayaran kepada sekutu dengan memperhatikan saldo pinjaman sekutu untuk dibayar lebih dahulu. Pembayaran para sekutu dengan melihat daftar tambahan. Saldo modal sekutu yang negatif mau membayar maka daftar dapat likuidasi dilanjutkan.

FIRMA GATT DAFTAR LIKUIDASI

(dalam ribuan rupiah) Keterangan Kas lainnyaAktiva Hutang

Pajak

Hutang Usaha

Pinjaman dari Modal

Abas Tina Gani

30% Abas 30% Toni 20% Saldo 7.500 200.000 4.000 76.000 4.000 6.000 45.000 36.500 23.000 13.000 Penjualan Aktiva lainnya 90.000 (200.000) --- --- --- --- (33.000) (33.000) (22.000) (22.000 Bayar 97.500 --- 4.000 76.000 4.000 6.000 12.000 3.500 1.000 (9.000) Hutang (80.000 ) ---(4.000 ) (76.000 ) ---- ---- --- --- ---17.500 ---- --- ---- 4.000 6.000 12.000 3.500 1.000 (9.000) Kompensas i modal Tina ---- ---- --- ---- ---(6.000 ) --- --- --- 6.000 Bayar sekutu (lihat daftar tambahan) 17.500 (17.500 ) ----4.000 (4.000 ) ----12.000 (10.875 ) 3.500 (2.375) 1000 (250) (3000) Bila sekutu Tina ----3.000 ---- -- --- - --- - --- - ---1.125 ----1.125 ---750 ---(3.000) 3.000 membayar 3.000 --- --- ---- ---- --- 1.125 1.125 750 Bayar sekutu (3.000) --- --- ---- ---- --- (1.125) (1.125) (750) ---- ---- --- --- ---- --- --- ---

(29)

FIRMA GATT

DAFTAR TAMBAHAN UNTUK MELENGKAPI DAFTAR LIKUIDASI (dalam ribuan rupiah) Modal Gani 30% Abas 30% Toni 20% Tina 20% Saldo modal sebelum

pembagian kas

12.000 3.500 1.000 (3.000)

+/+ saldo pinjaman --- 4.000 ---

---12.000 7.500 1.000 (3.000)

Kalau sekutu Tina tidak mampu membayar

(1.125) (1.125) (750) 3.000

Kepentingan bebas 10.875 6.375 250

---Pembayaran kepada

sekutu

Bayar pinjaman Abas --- 4.000

----Pembayaran kepada sekutu 10.875 2.375 250 Jumlah pembayaran kepada sekutu 10.875 6.375 250

Jurnal Firma GATT atas pembubaran � Kas Modal Gani Modal Abas Modal Toni Modal Tini Rp 90.000.000,00 Rp 33.000.000,00 Rp 33.000.000,00 Rp 22.000.000,00 Rp 22.000.000,00 Aktiva lainnya Rp 200.000.000,00

(Mencatat penjualan aktiva lainnya dan distribusi kerugian kepada sekutu) � Hutang Pajak

Hutang Usaha

Rp 4.000.000,00 Rp 76.000.000,00

Kas Rp 80.000.000,00

(Mencatat pembayaran hutang pajak dan hutang usaha) � Pinjaman dari Abas

Modal Gani Modal Abas Modal Toni Rp 4.000.000,00 Rp 10.875.000,00 Rp 2.375.000,00 Rp 250.000,00 Kas Rp 17.500.000,00

(Mencatat pembayaran kepada sekutu)

� Pinjaman dari Abas Modal Gani Modal Abas Modal Toni Rp 4.000.000,00 Rp 10.875.000,00 Rp 2.375.000,00 Rp 250.000,00 Kas Rp 17.500.000,00

(Mencatat pembayaran kepada sekutu)

� Kas Rp 3.000.000,00

Modal Tina Rp 3.000.000,00

(Mencatat penerimaan dari sekutu Tina untuk menutup saldo negatifnya) � Modal Gani Modal Abas Modal Toni Rp 1.125.000,00 Rp 1.125.000,00 Rp 750.000,00 Kas Rp 3.000.000,00

(Mencatat pembayaran kepada sekutu)

Bila para sekutu mampu membayar kekurangan modalnya, daftar likuidasi seperti dibawah ini, jadi tidak diperlukan daftar tambahan.

b) Para sekutu mampu membayar

FIRMA GATT DAFTAR LIKUIDASI

(30)

Keteranga

n Kas lainnyaAktiva

Hutan g Pajak

Hutang Usaha

Pinjaman dari Modal

Abas Tina Gani

30% Abas 30% Toni 20% Tina 20% Saldo 7.50 0 200.00 0 4.000 76.00 0 4.000 6.000 45.00 0 36.50 0 23.000 13.00 0 Penjualan Aktiva lainnya 90.000 (200.000) --- --- --- --- (33.000) (33.000) (22.000) (22.000) 97.500 --- 4.000 76.00 0 4.000 6.000 12.000 3.500 1.000 (9.000) Bayar Hutang (80.00 0) ---(4.000 ) (76.00 0) ---- ---- --- --- --- 17.50 0 ---- ---- --- 4.000 6.000 12.000 3.500 1.000 (9.000 ) Kompensa si modal Tina ---- ---- --- ---- ---(6.00 0) --- --- --- 6.000 17.50 0 ---- --- ---- 4.000 --- 12.000 3.500 1.000 (3.000) Sekutu Tina membayar 3.000 ---- ---- ---- ---- ---- --- --- 3.000 20.500 ---- --- --- 4.000 ---- 12.000 3.500 1.000 ---Bayar sekutu (20.50 0) --- --- ----(4.00 0) ----(12.00 0) (3.500) (1.000) --- ---- --- --- ---- --- --- --- ---

----Jurnal Firma GATT atas pembubaran � Kas Modal Gani Modal Abas Modal Toni Modal Tini Rp 90.000.000,00 Rp 33.000.000,00 Rp 33.000.000,00 Rp 22.000.000,00 Rp 22.000.000,00 Aktiva lainnya Rp 200.000.000,00

(Mencatat penjualan aktiva lainnya dan distribusi kerugian kepada sekutu) � Hutang Pajak

Hutang Usaha

Rp 4.000.000,00 Rp 76.000.000,00

Kas Rp 80.000.000,00

(Mencatat pembayaran hutang pajak dan hutang usaha)

� Modal Tina Rp 6.000.000,00

Pinjaman dari Tina Rp 6.000.000,00

(Mencatat kompensasi modal Tina yang negatif)

� Kas Rp 3.000.000,00

Modal Tina Rp 3.000.000,00

(Mencatat penerimaan dari sekutu Tina untuk menutup saldo negatifnya) � Pinjaman dari Abas

Modal Gani Modal Abas Modal Toni Rp 4.000.000,00 Rp 12.000.000,00 Rp 3.500.000,00 Rp 1.000.000,00 Kas Rp 20.500.000,00

(Mencatat pembayaran kepada sekutu)

b. Penjualan aktiva non kas secara bertahap

Prosedur likuidasi penjualan aktiva non kas sekaligus banyak mengalami kerugian, karena penjualan aktiva secara terburu-buru, sehingga sulit untuk mendapatkan harga jual yang wajar. Untuk mendapatkan harga jual yang lebih baik penjualan aktiva non kas dilakukan secara bertahap. Prosedur likuidasi ini, memerlukan jangka waktu yang panjang dan pembayaran kepada sekutu dapat dilakukan secara bulanan, triwulanan dan tahunan (sesuai dengan penerimaan kas dari hasil penjualan aktiva non kas), untuk membantu pembayaran kepada para sekutu diperlukan daftar tambahan. Daftar tambahan terdiri dari kolom keterangan dan kolom modal para sekutu. Saldo modal, pinjaman dan piutang para sekutu diambil dari daftar likuidasi sebelum pembayaran kepada para sekutu, saldo piutang kepada sekutu sebagai unsur

(31)

pengurang. Saldo aktiva non kas yang belum berhasil dijual diasumsikan sebagai tidak terjual, dan didistribusikan kepada modal para sekutu berdasarkan rasio laba/rugi. Apabila tidak ada saldo modal sekutu yang negatif pada daftar tambahan dinamakan kepentingan bebas. Kepentingan bebas adalah jumlah maksimum kas yang akan dibayar kepada para sekutu (kalau tidak ketentuan lain), sesudah itu kembali ke daftar likuidasi (induk).

Contoh :

Dengan menggunakan contoh soal pada nomor a. diatas. Penjualan aktiva non kas adalah sebagai berikut :

- Januari : Nilai buku sebesar Rp 139.700.000,00 dijual tunai Rp 85.600.000,00 - Februari : Nilai buku sebesar Rp 32.600.000,00 dijual tunai Rp 12.400.000,00 - Maret : Nilai buku sebesar Rp 18.400.000,00 dijual tunai Rp 7.500.000,00 - April : Nilai buku sebesar Rp 9.300.000,00 dijual tunai Rp 3.800.000,00

FIRMA GATT DAFTAR LIKUIDASI

(dalam ribuan rupiah) Keteranga n Kas Aktiva lainnya Huta ng Paja k Hutan g Usah a

Pinjaman dari Modal

Abas Tina Gani

30% Abas 30% Toni 20% Tina 20% Saldo 7.50 0 200.000 4.000 76.000 4.000 6.000 45.000 36.500 23.000 13.000 Januari Penjuala n Aktiva 85.60 0 (141.700) --- --- --- --- (16.230) (16.230) (10.820) (10.820) 93.10 0 60.300 4.00 0 76.00 0 4.00 0 6.00 0 27.77 0 20.27 0 12.18 0 2.180 Bayar Hutang (80.00 0) ---(4.00 0) (76.00 0) ---- ---- --- --- --- 13.10 0 60.300 ---- --- 4.000 6.000 27.770 20.270 12.180 2.180 Bayar sekutu (daftar A) (13.10 0) ---- --- ---- --- ---(8.800 ) (300) - ----60.300 --- ---- 4.00 0 6.00 0 19.97 0 19.97 0 12.18 0 2.180 Februari Penjuala n aktiva 12.40 0 (32.600) ---- ---- (4.000) ---- (6.060) (6.060) (4.040) (4.040 12.40 0 27.700 --- --- --- 6.00 0 13.91 0 13.91 0 8.140 (1.860 ) Bayar sekutu (daftar B) (12.40 0) --- ---- ---- ---- --- (5.075) (5.075) (2.250) --- 27.700 --- ---- ---- 6.00 0 8.835 8.835 5.890 (1.860 ) Mar. Penjuala n aktiva 7.500 (18.40 0) --- ---- ---- ---(3.270 ) (3.270 ) (2.180 ) (2.180 ) 7.500 9.300 --- --- ---- 6.00 0 5.565 5.565 3.710 (4.040 ) Bayar sekutu (daftar C) (7.500 ) --- ---- --- --- (100) (2.775 ) (2.775 ) (1.850 ) --- 9.300 --- --- ---- 5.90 0 2.790 2.790 1.860 (4.040 ) Apr. Penjuala n Aktiva 3.800 (9.300) --- --- ---- ----(1.650 ) (1.650 ) (1.100 ) (1.100 ) 3.800 --- --- --- --- 5.90 0 1.140 1.140 760 (5.140) Kompens asi modal Tina --- ---- --- --- ---- (5.900) ---- --- --- 5.900 3.800 --- --- --- ---- --- 1.140 1.140 760 760 Bayar sekutu (3.800) --- --- --- ---- --- (1.140) (1.140) (760) (760) --- --- --- ---- ---- --- --- --- --- ---FIRMA GATT

DAFTAR TAMBAHAN A UNTUK MELENGKAPI DAFTAR LIKUIDASI

(dalam ribuan rupiah) Modal

Gani 30% Abas 30% Toni 20% Tina 20%

(32)

+/+ saldo pinjaman --- 4.000 --- 6.000

28.770 24.070 12.180 8.180

Kalau aktiva tidak dapat dijual (18.090) (18.090) (12.060) (12.060)

9.225 4.725 120 (3.880)

Kalau Tina Tidak mampu membayar (1.445) (1.445) (970) 3.800

9.225 4.725 (850)

---Kalau Toni tidak mampu membayar (425) (425) 850

Kepentingan bebas 8.800 4.300 ---

---Pembayaran kepada sekutu

Bayar pinjaman Abas --- 4.000

Pembayaran kepada sekutu 8.800 300

Jumlah pembayaran kepada sekutu 8.800 4.300

FIRMA GATT

DAFTAR TAMBAHAN B UNTUK MELENGKAPI DAFTAR LIKUIDASI (dalam ribuan rupiah)

Modal

Gani 30% Abas 30% Toni

20%

Tina 20%

Saldo modal sebelum pembagian kas 13.910 13.910 8.140 (1.860)

+/+ saldo pinjaman --- --- --- 6.000

13.910 13.910 8.140 4.140

Kalau aktiva tidak dapat dijual (8.310) (8.310) (5.540) (5.540)

5.600 5.600 2.600 (1.400)

Kalau sekutu Tina tidak mampu membayar (525) (525) (350) 1.400

Kepentingan bebas 5.075 5.075 2.250

---Pembayaran kepada sekutu

Bayar pinjaman Abas --- ---

----Pembayaran kepada sekutu 5.075 5.075 2.250

Jumlah pembayaran kepada sekutu 5.075 5.075 2.250

FIRMA GATT

DAFTAR TAMBAHAN C UNTUK MELENGKAPI DAFTAR LIKUIDASI

(dalam ribuan rupiah) Modal Gani 30% Abas 30% Toni 20% Tina 20% Saldo modal sebelum pembagian

kas

5.565 5.565 3.710 (4.040)

+/+ saldo pinjaman --- ---- --- 6.000

5.565 5.565 3.710 1.960

Kalau aktiva tidak dapat dijual (2.790) (2.790) (1.860) (1.860)

Kepentingan bebas 2.775 2.775 1.850 100

Pembayaran kepada sekutu

Bayar pinjaman Abas --- ---- ---- 100

Pembayaran kepada sekutu 2.775 2.775 1.850

Jumlah pembayaran kepada sekutu

2.775 2.775 1.850 100

c. Program kas

Prosedur likuidasi dengan penjualan aktiva non kas secara bertahap membutuhkan penghitungan daftar induk (likuidasi) dan daftar tambahan yang banyak. Program kas akan membantu prosedur likuidasi diatas, karena tidak membutuhkan daftar induk (likuidasi) dan daftar tambahan.

Prosedur likuidasi dengan program kas hampir sama dengan prosedur diatas, yaitu :

1) Semua buku besar persekutuan disesuaikan dan ditutup, kemudian laba/rugi hasil penyesuaian di-pindahkan ke modal para sekutu berdasarkan rasio laba/rugi.

2) Semua aktiva non kas dijual, laba/rugi dibagikan kepada para sekutu berdasarkan rasio laba/rugi.

3) Membayar semua kewajiban pada negara dan pihak ketiga. 4) Membuat program kas :

a) Membuat kolom keterangan, kolom modal sekutu dan kolom pembagian kas kepada para sekutu.

b) Saldo modal, piutang dan pinjaman kepada sekutu dari neraca sebelum likuidasi. c) Saldo piutang kepada sekutu sebagai unsur pengurang.

(33)

e) Saldo menutup kerugian adalah hasil penjumlahan dari b) dan c) diatas dibagi rasio laba/rugi.

f) Pembagian pertama yaitu membandingkan saldo menutup kerugian para sekutu terbesar pertama dengan kedua. Selisihnya sebagai unsur pengurang modal sekutu, pada kolom pembayaran sekutu diisi dengan perkalian rasio laba/rugi dengan selisih kerugian sekutu tersebut.

g) Pembagian kedua dan seterusnya sama dengan cara pembagian pertama. Apabila saldo menutup kerugian sudah sama pada kolom keterangan pembagian dengan dibayar kepada para sekutu berdasarkan rasio laba/rugi.

5) Pembayaran saldo uang kas kepada para sekutu sesuai dengan program kas. Sama dengan soal contoh a.

FIRMA GATT PROGRAM KAS

(dalam ribuan rupiah)

Gani Abas Toni Tina

Pembayaran kepada

Gani Abas Toni Tin

Saldo modal sebelum pembagian kas 45.000 36.500 23.000 13.00 0 +/+ saldo pinjaman ---- 4.000 ---- 6.000 45.000 40.500 23.000 19.00 0 Rasio laba/rugi 30% 30% 20% 20% Saldo menutup kerugian 1 50.000 135.00 0 115.000 95.00 0 Pembagian Dibayar kepada sekutu Gani (15.000 ) ---- ---- 4.500 ---- --- ---135.00 0 135.00 0 115.000 95.00 0 Pembagian Dibayar kepada sekutu Gani dan Abas (20.000 ) (20.000 ) ---- ---- 6.000 6.000 --- ---115.800 115.000 115.000 95.00 0 Pembagian III Dibayar kepada Gani, Abas dan Toni (20.000 ) (20.000 ) (20.000 ) ---- 6.000 6.000 4.00 0 ---95.000 95.000 95.000 95.00 0 16.50 0 12.00 0 4.00 0 ---Pembagian IV Dibayar kepada para sekutu

(34)

berdasarka n rasio laba/rugi

JANUARI

PEMBAGIAN UANG KAS

Saldo kas per 1 Januari 1993 Rp

7.500.000,00

Hasil penjualan aktiva lainnya Rp

85.600.000,00

Jumlah uang kas Rp

93.100.000,00 Pembayaran : - Hutang pajak Rp 4.000.000,0 0 - Hutang usaha Rp 76.000.000,0 0 Rp 80.000.000,00

Sisa uang kas untuk para sekutu Rp

13.100.000,00 Pembagian I

Uang untuk sekutu Gani Rp

4.500.000,00 Sisa uang = Rp 13.100.000,00 � Rp 4.500.000,00 = Rp 8.600.000,00 Pembagian II - Sekutu Gani = � x Rp 8.600.000,00 = Rp 4.300.000,00 - Sekutu Abas = � x Rp 8.600.000,00 = Rp 4.300.000,00 Rp 13.100.000,00

Saldo kas per 31 Januari 1993 nihil

PEBRUARI

Hasil penjualan aktiva lainnya Rp

12.400.000,00 Pembagian II - Gani = Rp 6.000.000,00 � Rp 4.300.000,00 = Rp 1.700.000,00 - Abas = Rp 6.000.000,00 � Rp 4.300.000,00 = Rp 1.700.000,00 Sisa uang = Rp 12.400.000,00 � Rp 3.400.000,00 = Rp 9.000.000,00 Pembagian III - Gani = 3/8 x Rp 9.000.000,00 = Rp 3.375.000,00 - Abas = 3/8 x Rp 9.000.000,00 = Rp 3.375.000,00 - Toni = 2/8 x Rp 9.000.000,00 = Rp 2.250.000,00 Rp 12.400.000,00

(35)

MARET

Hasil penjualan aktiva lainnya Rp

7.500.000,00 Pembagian III - Gani = Rp 6.000.000,00 � Rp 3.375.000,00 = Rp 2.625.000,00 - Abas = Rp 6.000.000,00 � Rp 3.375.000,00 = Rp 2.625.000,00 - Toni = Rp 4.000.000,00 � Rp 2.250.000,00 = Rp 1.750.000,00 Rp 7.000.000,00 Sisa uang = Rp 7.500.000,00 � Rp 7.000.000,00 = Rp 500.000,00 Pembagian IV - Gani = 30% x Rp 500.000,00 = Rp 150.000,00 - Abas = 30% x Rp 500.000,00 = Rp 150.000,00 - Toni = 20% x Rp 500.000,00 = Rp 100.000,00 - Tina = 20% x Rp 500.000,00 = Rp 100.000,00 Rp 500.000,00 Rp 7.500.000,00

Saldo kas per 31 Maret 1993 nihil

APRIL

Hasil penjualan aktiva lainnya Rp 3.800.000

Pembagian IV - Sekutu Gani = 30% x Rp 3.800.000,00 = Rp 1.140.000,00 - Sekutu Abas = 30% x Rp 3.800.000,00= Rp 1.140.000,00 - Sekutu Toni = 20% x Rp 3.800.000,00 = Rp 760.000,00 - Sekutu Tina = 20% x Rp 3.800.000,00 = Rp 760.000,00 Rp 3.800.000,00

Saldo kas per 30 April 1993 nihil

REKAPITULASI PEMBAGIAN UANG KAS KEPADA SEKUTU

Keterangan Gani (Rp) Abas (Rp) Toni (Rp) Tina (Rp)

Jan Pembagia n I 4.500.000,00 --- ---Pembagia n II 4.300.000,00 4.300.000,00 ---Peb Pembagia n II 1.700.000,00 1.700.000,00 ---Pembagia n III 3.375.000,00 3.375.000,00 2.250.000,00 Mar Pembagia n III 2.625.000,00 2.625.000,00 1.750.000,00 ----Pembagia n IV 150.000,00 150.000,00 100.000,00 100.000,00 Apr Pembagia 1.140.000,00 1.140.000,00 760.000,00 760.000,00

(36)

n IV

Jumlah 17.790.000,0

0

13.290.000,00 4.860.000,00 860.000,00

Referensi

Dokumen terkait