• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KESEHATAN KERJA THS CONSULTING INDONESIA Program In House Training Service

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KESEHATAN KERJA THS CONSULTING INDONESIA Program In House Training Service"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Occupational Health – Occupational Safety – Industrial Hygiene – Ergonomic - Environmental – Quality- Productivity

yy

y

1

1

Occupational Health Management System (OHMS) − Memberikan pengetahuan tentang aplikasi program

kesehatan di perusahaan

− Tentang maksud dan tujuan penerapan program kesehatan kerja

− Peraturan yang mendasari program kesehatan kerja − Agenda pelaksanaan program kesehatan kerja − Strategi pelaksanaan program Kesehatan kerja − Elemen Programnya dan Lingkup pekerjaaan

− Hasil akhir yang di capai dari program kesehatan kerja bagi perusahaan, dll

− Training satu (1) hari ini membahas tentang Aplikasi program kesehatan kerja di perusahaan

− Pelaksanaan program training ini bertujuan untuk

pemahaman tentang program kesehatan kerja di perusahaan berdasarkan regulasi maupun best- practise masa kini

− Direktur − HRD − General Affair − Dokter & Paramedic − Anggota P2K3 − HSE / K3, dll

− Kesiapan perusahaan dalam pelaksanaan dan

pengelolaan program pengembangan kesehatan kerja di perusahaan guna meningkatkan produktifitas kerja dan mengendalikan serta menurunkan biaya kesehatan dan kecelakaan kerja dengan upaya preventive dan promotive.

− Dengan adanya upaya program ini diharapkan para pekerja akan lebih sehat dan produktivitas kerja menjadi meningkat, sehingga berdampak adaya Efificiency pembiayaan kesehatan karena angka kesakitan serta angka kecelakaan kerja menjadi turun.

2.

Health Risk Assesment (HRA)

− Melaksanakan Identifikasi Health hazards semua department yang terkait dengan kesehatan pekerja. − Memberikan rekomendasi tentang pemantauan

lingkungan kerja dan pemantauan biomonitoring (Biological monitoring )

− Mengevaluasi hasil pemantauan dan memberikan saran dan tindak lanjut, termasuk disini adalah membimbing perwakilan perusahaan dalam rangka melakukan evaluasi pemaparan berbagai faktor baik fisik, kimiawi maupun biologik.

− Training satu (1) hari mengenai hasil temuan HRA dan IHRP program dari Hulu hingga Hilir yang terkait dengan pelayanan kesehatan kerja di

perusahaan kepada jajaran Manajemen terkait

− Pelaksanaan Training ada dua tahapan : clasical dan discusion − Direktur − HRD − General Affair − Dokter & Paramedic − Anggota P2K3 − HSE / K3, dll

− Dari hasil pelaksanaan HRA tersebut diharapkan perusahaan dapat melaksanakan program identifikasi dan dokumentasi semua Health hazards yang ada

− Adanya database dan analisa tentang pajanan kebisingan, Vibrasi, Radiasi , Iventarisasi bahan – bahan kimia, terhadap heavy metals, welding fumes, iluminasi, PKP, COSHH (Control of Substances Hazardous to Health) program, dll − Melakukan evaluasi tingkat pemaparan pekerja

terhadap nilai ambang batas (NAB) yang di anut − Saran dan tindakan pengendalian

− Adanya rekomendasi kepada jajaran Manajemen Korporat dan jajaran Manajemen yang

bersangkutan berkenaan dengan hasil penemuan dan analisa HRA terkait dalam bentuk seminar/ Workshop maupun training

(2)

Occupational Health – Occupational Safety – Industrial Hygiene – Ergonomic - Environmental – Quality- Productivity

yy

y

2

3. Occupational Health Overview Program (OHRP) − Memberikan jasa expertise berupa penilaian

tentang pelaksanaan program pelayanan kesehatan kerja di perusahaan dengan analisis tentang kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku serta membandingkannya dengan berbagai best practices.

− Merekomendasikan “sistem menajemen pelayanan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan “bisnis” dan tindak lanjut untuk mencapai keadaan yang terkendali serta berkesinambungan (sustainable). − Dalam pelaksanaan OHRP, Konsultan akan

melakukan survey lapangan, melakukan wawancara dan memeriksa dokumen yang terkait, kemudian melaporkan hasilnya kepada pihak menajemen perusahaan dalam bentuk workshop

− Workshop satu (1) hari mengenai hasil temuan HRA & OHRP program dari Hulu hingga Hilir yang terkait dengan pelayanan kesehatan kerja di

perusahaan kepada jajaran Manajemen terkait

− Pelaksanaan Workshop ada dua tahapan : clasical dan observasi lapangan − HRD − General Affair − Dokter & Paramedic − Anggota P2K3 − HSE / K3, dll

− Adanya kebijakan perusahaan, obyektive dan target dibidang kesehatan kerja yang tertulis dan formal.

− Adanya Occopational Health forum

pengendalian Kesehatan kerja yang efective di perusahaan

− Kompilasi di bidang perundangan terkait dengan kesehatan kerja dan Implementasinya

− Adanya pengembangan Sistem Kesehatan Kerja, dll

− Mereview kebijakan Perusahaan bidang KES-JA

4.

Health Surveillance

Secara khusus program ini memberikan membimbing dalam pelaksanaan Surveillance Kesehatan karyawan sesuai dengan peraturan perundangan serta mengacu kepada Best practices dan relevansi dalam pencapaian pekerja sehat, produktif serta mengembangkan upaya pemeliharaan kesehatan yang “Job-related”.

Ada tiga pokok kegiatan dalam dalam bimbingan ini : − Pembuatan protokol baku tentang tata cara

Pemeriksaan Kesehatan karyawan yang berbasis kesehatan kerja yang terkait jabatan dan jenis pekerjaan serta follow up berupa Fitness Certification, pengobatan dan Rujukan − Memberikan pelatihan tentang pengendalian

pemeriksaan kesehatan karyawan

− Melakukan analisa yang dalam dari data kesehatan dan dan interpretasi termasuk data klinik, in/out patients, pemeriksaan kesehatan dan angka absensi karena sakit (Medical absenteeism), screening dan termasuk reporting dari Penyakit akibat Kerja

− Training satu (1) hari mulai dari persiapan MCU sampai reporting

pertanggungjawaban mengenai data hasil pemeriksaan kesehatan karyawan secara manajerial

− Pelaksanaan training ada tiga tahapan : clasical, observasi lapangan,

discution dan presentation

− HRD − General Affair − Dokter & Paramedic − Anggota P2K3 − HSE / K3, dll

− Adanya Implementasi peraturan perundangan tentang health surveillance

− Adanya protokol baku tentang Health Surveillance serta pengembangannya. − Adanya evaluasi tertulis hasil pemeriksaan

kesehatan karyawan dan tindak lanjut yang terpogram dalam hubungannya dengan fitness status.

− Perusahaan dapat memonitor dengan ketat kondisi kesehatan karyawannya yang bekerja di tempat yang berisiko tinginggi

− Adanya dokumentasi training tentang

pengendalian pemeriksaan kesehatan karyawan − Adanya sistim pencatatan dan pelaporan tentang

penyakit akibat kerja.

Dengan data yang didapat, dapat dilakukan tindakan pencegahan secara dini sehingga produktivitas perusahaan dapat dipertahankan.

(3)

Occupational Health – Occupational Safety – Industrial Hygiene – Ergonomic - Environmental – Quality- Productivity

yy

y

3

5.

Medical Emergency Response Plant (MERP)

Membangun kemampuan “Basic and Advanced Life Support “untuk kecelakaan kerja yang berkaitan kecelakaan kerja serta men-stabilkan penderita / korban sebelum dirujuk. Hal ini berkaitan dengan meningkatkan kemampuan dalam hal ATLS / BTLS, sistem pertolongan pertama (First Aid System), klinik dilokasi kerja, rujukan emergency dan bantuan transportasi (Ambulance).

− Membuat protokol MERP / URC

− Memberikan advise tentang standart peralatan UGD − Melakukan sepervisi pada klinik perusahaan − Membangun sistem rujukan keadaan gawat

darurat,dll

− Training satu (1) hari − Pelaksanaan training ada

dua tahapan : clasical dan discution − HRD − General Affair − Dokter & Paramedic − Anggota P2K3 − HSE / K3, dll

− Tercapainya suatu layanan kesehatan yang optimal, terarah, dan terpadu bagi setiap tenaga kerja yang berada dalam keadaan gawat darurat. − Adanya Implementasi peraturan perundangan

tentang Medical Emergency Respon Plant. − Adanya Protokol Baku tentang MERP / URC − Adanya Fist Aider terlatih (oleh Perusahaan) − Sistem Supervisi Klinik

− Tersedianya sistem rujukan gawat darurat

6.

Manajemen Klinik Perusahaan (MKP)

Disini konsultan akan membantu perusahaan dalam mendesain poliklinik, tenaga medis dan paramedik yang diperlukan, lokasi penempatan, peralatan dan logistik yang dibutuhkan, sistim pelayanan berikut rujukannya dan sistim data serta pengolahannya antara lain :

− Bagaimana supaya tidak mengganggu operasional klinik

− Kesiapan menghandapi bencana / KLB

− Keadaan darurat dan sistim pelayanan medis yang paling efisien untuk melayani kekhususan operasi perusahaan.

Lingkup operasional poliklinik bukan hanya semata-mata melakukan pengobatan kepada karyawan yang sakit, tetapi juga meng-administrasikan rujukan ke Rumah Sakit dan akan membantu memecahkan masalah dalam operasional sehari-hari dari poliklinik.

− Training satu (1) hari − Pelaksanaan Workshop ada

tiga tahapan : clasical, observasi lapangan,

discution dan presentation

− Direktur − HRD − General Affair − Dokter & Paramedic − Anggota P2K3 − HSE / K3, dll

− Dengan adanya poliklinik di tempat kerja, Perusahaan bisa meminimalisasi jam kerja yang hilang karena lokasinya

− Pendataan yang lebih cermat dari kesehatan karyawan dan tindak lanjutnya

− Penghematan biaya kesehatan dengan cara melakukan administrasi poliklinik rujukan dan biaya pengobatan lainnya.

(4)

Occupational Health – Occupational Safety – Industrial Hygiene – Ergonomic - Environmental – Quality- Productivity

yy

y

4

7.

Food safety & Environmental Sanitation

Program ini disini bertujuan mencegah meledaknya kasus keracunan makanan dan memastikan bahwa pengelolaan makanan ditempat kerja berlangsung dengan benar, dan pengelolanya dalam kondisi sehat, tidak mempunyai penyakit yang dapat ditularkan kepada konsumen. Elementnya mencakup : pelatihan dalam hal personal higiene, supervisi kantin, Analisis bahaya titik kendali kritis (Hazard Analysis Critical Control Point = HACCP), dan program kembali bekerja (Return to work program), dll

Adau dua pokok program :

− Memberikan tinjauan umum tentang program Kesehatan Kerja dari segi peraturan

perundangan, best practices serta relevansi dalam pencapaian pekerja sehat dan produktif.

− memberikan bimbingan secara sistematis tentang pelaksanaan program food safety

− Workshop satu (1) hari − Pelaksanaan Workshop ada

dua tahapan : clasical, observasi lapangan & discution − HRD − General Affair − Dokter & Paramedic − Anggota P2K3 − HSE / K3, dll

− Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan akan penanganan makanan secara benar, mulai dari penanganan bahan baku sampai kepada pengolahan dan penyajian

− Adanya prinsip Higiene Sanitasi (Sanitasi Makanan & Minuman, Higiene Perorangan, Higiene Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM), Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan − Adanya Standart aspek Kesehatan Penjamah

Makanan

− Pedoman Pengendalian Mutu Mandiri / HACCP − adanya Supervisi Kantin dan Outbreak

Investigation (MERP)

8.

Ergonomic program

Program ini bertujuan meningkatkan kenyamanan, produktifitas, mencegah terjadinya penyakit otot rangka (musculo-sceletal diseases). Targetnya mencakup pengetahuan, praktek prinsip-prinsip ergonomi yang sederhana, ergonomic hit-list, penangannya serta Survei Singkat (Brief survey). − Memberikan Pelatihan untuk secara mandiri

melakukan internal Audit

− Progress review seluruh program dan laporannya

− Training satu (1) hari − Pelaksanaan training ada

dua tahapan : clasical, observasi lapangan & discution − HRD − General Affair − Dokter & Paramedic − Anggota P2K3 − HSE / K3, dll

− Selesai mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta

Memahami faktor apa saja yang dapat

mengganggu kesehatan dalam bekerja dengan alat kerja.

− Berpartisipasi dalam melakukan assessment, mengontrol dan mencegah permasalahan Ergonomic problems dan injuries.

(5)

Occupational Health – Occupational Safety – Industrial Hygiene – Ergonomic - Environmental – Quality- Productivity

yy

y

5

9.

Health Promotion

Program promosi kesehatan (Health promotion program) bertujuan meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Program disini mencakup Hygiene perorangan, Larangan / mengurangi merokok (smoking cessation),Physical fitness, Pengelolaan stress kerja, Diet yang sehat, dll.

− Training satu (1) hari − Pelaksanaan training ada

dua tahapan : clasica & discution − HRD − General Affair − Dokter & Paramedic − Anggota P2K3 − HSE / K3, dll

− Adanya Kebijakan dan policy perusahaan dalam upaya meningkatkan kesadaran pekerja akan kesehatan mereka, melalui upaya promosi kesehatan di tempat kerja, untuk meningkatkan awareness di kalangan pekerja.

− Drugs and Alcohol Policy

− EAP (employee assistance program)

10.

Occupational Health Review

− Memberikan Pelatihan secara mandiri dalam melakukan internal Audit program kesehatan kerja − Progress review seluruh program dan laporannya

− Pelatihan satu (1) hari − Pelaksanaan pelatihan ada

dua tahapan : clasica , discution

− Dokter & Paramedic − Anggota P2K3 − HSE / K3, dll

− Pelatihan tentang Internal Review

− Laporan Kegiatan program secara keseluruhan (Occupational Health Report)

ALAMAT BISNIS

Jika perusahaan tempat bapak/Ibu bekerja memutuskan untuk menjadikan perusahaan kami sebagai partner strategis,dengan senang hati

direktur pengembangan bisnis kami akan menyusun

kerangka kerja sama dengan tepat bersamanya

.

Contac Person : Dwi Suharsono Hp. 0813 8728 2044

THS CONSULTING INDONESIA

Gedung KEMENAKERTRANS RI Blok A Lt M

Jl. Jend Gatot Subroto Kav 51, Jakarta selatan 12950

Telp 021. 5274932, Fax 021 5274932

Mailto :

[email protected]

Ijin PJK3 (perusahaan jasa K3) Kemenakertrans RI :

Referensi

Dokumen terkait

Disamping itu, terdapat berbagai hambatan yang menyebabkan Knowledge Management menjadi sulit untuk dapat diimplementasikan pada UKM, yaitu tidak adanya alat yang

Pedoman Umum Kegiatan Sertifikasi Penyuluh Perikanan Tahun 2015 i Dalam melaksanakan profesi sebagai Penyuluh Perikanan dituntut adanya suatu standar kompetensi kerja

[r]

PENGEMBANGAN PRODUK EKSTRAK BAHAN AKTIF YANG MENGANDUNG SENYAWA OLIGORESVERATROL DARI TUMBUHAN MERANTI SEBAGAI OBAT KANKER 5.. Bidang Teknik Invensi : Obat-obatan (Therapeutics)

[r]

Sedangkan buku panduan pelaksanaan permainan berdasarkan hasil validasi ahli Bimbingan dan Konseling diperoleh data bahwa rerata keseluruhan dari semua bagian

Jadi, model analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan unutk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung