• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Perancangan Islamic Center Lhokseumawe Melalui Pendekatan Secara Modern Dengan Tetap Mempertahankan Unsur Lokal Konten Dan Spiritualitas Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Studi Perancangan Islamic Center Lhokseumawe Melalui Pendekatan Secara Modern Dengan Tetap Mempertahankan Unsur Lokal Konten Dan Spiritualitas Islam"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain No.1 | 1

STUDI PERANCANGAN ISLAMIC CENTER LHOKSEUMAWE MELALUI

PENDEKATAN SECARA MODERN DENGAN TETAP MEMPERTAHANKAN

UNSUR LOKAL KONTEN DAN SPIRITUALITAS ISLAM

Ilham Syahputra 17308016

Dr. Pribadi Widodo, M.Sn, BE. Arch

Program Sarjana Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email : ilhamsyahputra.1989@gmail.com

Kata Kunci : Islamic, Modern, Traditional, Spirit, Lhokseumawe

Abstrak

Islamic Center pada era awal perkembangan ajaran agama Islam lebih dikenal sebagai masjid. Masjid pada dulunya merupakan tempat yang tidak hanya menfasilitasi umat sebagai wadah aktifitas hablumminallah, namun juga sebagai wadah untuk menyejahterakan umat dan lingkungan sekitar tempat masjid itu dibangun. Pada era modern, khususnya Indonesia, Islamic Center berubah menjadi sebuah komplek yang di dalamnya terdapat masjid sebagai bangunan utama dan bangunan-bangunan lain yang berfungsi sebagai perwujudan ajaran Islam yang bersifat kemasyarakatan. Kota Lhokseumawe yang merupakan kota pertama tempat masuknya ajaran Islam di Indonesia melalui pedagang-pedagang Persia. Namun identitas masyrakat kotanya sekarang ini yang dirasa semakin menjauh dari ajaran Islam, sehingga perlu adanya keberadaan Islamic Center di kota ini. Untuk itu pembuatan konsep desain dilakukan melalui cara yang modern dengan tidak melupakan unsur tradisional dan spiritualitas.

Abstract

,VODPLF &HQWHU LQ WKH HUD RI WKH HDUO\ GHYHORSPHQW RI ,VODPLF¶V WHDFKLQJV ZDV NQRZQ DV D PRVTXH 0RVTXH DW RQFH was a place that not only facilitate the people to do ³hablumminallah´ activity, but also as a forum for the welfare of the people and environment around the mosque was built. In the modern era, particularly Indonesia, the Islamic Center turns into a complex buildings that included a mosque as the main building and other buildings that serve as the embodiment of the teachings of Islam that is social. Lhokseumawe was the first point of entry of Islam in Indonesia by Persian merchants. But the identity of the current city society that feels further away from the teachings of Islam, so it is necessary the existence of the Islamic Center in this city. For that case, it need manufacture design concepts through modern way without forgetting the traditional elements and spirituality.

1. Pendahuluan

Dalam ajaran agama islam terdapat 3 aspek pokok ; Aqidah(dokrin keimanan), aspek syariah (hokum atau norma illahi), dan aspek akhlak (moral atau budaya). Ketiga aspek tersebut melandasi kehidupan muslim untuk mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat. Konsepsi islam tentang pembinaan dan pengembangan ibadah dan muamalah adalah menganut hukum perimbangan antara dunia dan akhirat. Agama islam dalam sejarah perkembangannya tidak mengutamakan segi peribadatan saja, tetapi juga mengembangkan nilainilai kebudayaan. Dalam hal ibadah, syariah islam telah menetapkan hukum-hukum yang bersifat pasti tetapi dalam bidang muamalah diletakkan garis besarnya.

Umat islam dewasa ini telah mengalami kemerosotan dalam pemahaman agamanya, yang merupakan salah satu penyebab kemunduran umat. Sebagian mereka memisahkan antara ibadah dan muamalah sehingga cenderung menekankan urusan dunia dan meninggalkan akhirat atau sebaliknya meninggalkan urusan dunia sama sekali. Akibat dari pemahaman sekuler ini, masjid yang semula berfungsi ganda untuk tempat ibadah dan muamalah berubah fungsi hanya sebagai tempat ibadah.

Kota Lhokseumawe merupakan kota bersejarah, yaitu kota tempat pertama kalinya ajaran agama Islam masuk ke Indonesia. Ajaran ini masuk melalui pedagang-pedagang Persia yang masuk melalui pesisir pantai kota ini. . Kota yang dulunya dikenal sebagai awal mula penyebaran Islam di Indonesia, kini masyarakatnya pelan-pelan mulai meninggalkan ajaran Agama Islam. Kita bisa dengan mudah menjumpai maksiat dimana-mana, yang pelan-pelan mewabah ke masyarakat kota Lhokseumawe, seperti perzinaan, pencurian, kekerasan, dan lain-lai. Masyarakat kota Lhokseumawe kini kian enggan untuk mengunjungi bangunan atau tempat peribadatan yang ada di kota ini. Salah satu contoh nyata adalah kurangnya animo masyarakat yang berkunjung ke Mesjid Baiturrahman, mesjid terbesar dan tertua di kota Lhokseumawe. Namun juga harus disadari, Mesjid Baiturrahman yang dulunya menjadi pusat peribadatan dan penyebaran dakwah Islam di kota ini,

(2)

Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain No.1 | 2

kini sudah terasa tidak representative lagi. Semakin banyak masyarakat yang kini enggan untuk melakukan kegiatan ibadah di mesjid ini

Dalam rangka memperbaiki kondisi tersebut, diperlukan suatu bentuk baru sarana pembinaan, berupa badan atau lembaga keagamaan islam yangsecara intensif memikirkan, melahirkan gagasan baru yang kemudian disumbangkan dalam kehidupan masyarakat. Sarana tersebut merupakan pengembangan lebih lanjut dari fungsi masjid yang memahami umat pada saat ini.

Ketika pengadaan Islamic Center di kota Lhokseumawe ini telah selesai, bagaimana akhirnya bisa menarik masyarakat kota ini agar mereka mau mengunjungi serta berpartisipasi secara langsung ataupun tidak langsung terhadap segala kegiatan yang diadakan oleh Islamic Center. Terlebih lagi budaya Nanggroe Aceh Darussalam yang cenderung kental dengan nilai-nilai dan moral Islam, harus dapat diaplikasikan ke dalam seluruh aspek perancangan Islamic Center ini. Hal ini nantinya akan menjadi poin positif karena kecenderungan masyarakat Aceh yang lebih bisa menerima sesuatu yang berbau budaya Aceh itu sendiri. Untuk itulah dibutuhkan konsep, sinergi yang mampu menjembatani hal di atas.

Dalam perancangan ini dibutuhkan juga referensi yang berguna sebagai acuan yang menjaga perancangan tetap dalam koridor desain yang terstruktur. Beberapa referensi pustaka yang digunakan antara lain :

x Dalam buku petunjuk pelaksanaan proyek Islamic Center di seluruh Indonesia oleh Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama R.I, definisi Islamic Center adalah sebuah lembaga keagamaan yang fungsinya sebagai pembinaan dan pengembangan Agama Islam, dalam era pembangunan.

x Pendapat Drs. Sidi Gazalba, mengatakan bahwa Islamic Center adalah wadah bagi aktivitas-aktivitas yang berdasarkan Islam. Islam dalam pengertiannya sebagai agama juga Islam dalam pengertian yang lebih luas, yaitu sebagai pegangan hidup (way of life). Dengan demikian aktivitas-aktivitas di dalamnya menyangkut nilai-nilai yang juga sekaligus nilai-nilai kemasyarakatan.

x Menurut kamus besar Bahasa Indonesia,

- Islam adalah agama yang di ajarkan oleh nabi Muhammad SAW, berpedoman kepada kitab suci

Al-4XU¶DQ \DQJ GLWXUXQNDQ NH GXQLD PHODOXL ZDK\X $OODK 6:7

- Center/Pusat :

1. Tempat yang terletak di bagian tengah 2. Titik-titik yang di tengah-tengah; 3. Pusar

4. Pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan .

(3)

Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain No.1 | 3

2. Proses Studi Kreatif

TUJUAN ISLAMIC CENTER

1. Hablumminallah, meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan kepada Allah SWT. Fungsi ini terjadi pada ruang masjid, yaitu tempat dimana manusia beraktifitas dan berkomunikasi langsung kepada sang Pencipta.

2. Hablumminannas, mempererat hubungan silatuhrahmi antar sesama umat Islam dan membina kerukunan hidup antara umat beragama. Fungsi ini akan tercapai dengan adanya elemen-elemen lain selain masjid pada sebuah Islamic Center. Elemen ±

elemen itu dapat berupa pepustakaan, museum, sekolah dan lainnya

3. Hablumminalalamin, menjalankan fungsi sebagai khalifah yakni menjaga kelestarian dan keutuhan alam. Fungsi ini akan tercapai melalui bentuk-betuk kegiatan yang berhubungan langsung dengan pelestarian lingkungan sekitar.

STUDI KASUS DAN PENGGUNA

Kegiatan

1. Hablumminallah

¾ 6KDODW PHQJDML ,¶WLNDI ]DNDW

2. Hbalumminannas dan Hablumminalalamin

¾ Kajian literatur Islam, Edukasi sejarah, konservasi, akademik syariah, pelestarian adat tari

Fasilitas (Bangunan)

¾ Masjid, perpustakaan, museum, gedung serba guna, madrasah diniyah, sanggar tari adat Aceh.

Karakter Pengguna (Anak, Remaja, Dewasa)

¾ Ingin tahu banyak hal, kreatif, Kritis, serius.

PENGARUH ERA MODERN TERHADAP IDENTITAS ISLAMIC CENTER

ISLAMIC CENTER LHOKSEUMAWE PADA MASA SEKARANG

1. Tujuan datang ke Islamic Center

x Beribadah

x Muamalat

x Konservasi Sejarah dan budaya 2. Kritik dan Saran

x Interior yang menunjang

(4)

Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain No.1 | 4

3. Hasil Studi dan Pembahasan

Karakter yang ingin dicapai dalam desain interior fasilitas di lingkungan Islamic Center ini terdiri atas tiga kata kunci, yaitu: 1. Modern 2. Tradisional (Aceh) 3. Religius (Islami) OUTPUT STUDI 1. Konsep Tema

x Sinergi antara modern, konten lokal, dan spiritual.

x Mengadapsi konsep provan ke sacral pada ruangan yang bersifat sacral

x Bentu-bentuk geometris mengikuti konnsep bentuk arabesque

x Tiap ruang tetap harus mengacu pada norma ajaran Islam, namun ditampilkan secara modern dan melalui pendekatan budaya Aceh.

2. Konsep Warna

x Warna-warna modern yang mampu memberi kesan tenang dan suci

x Warna-warna khas aceh sebagai aksen pada tiap ruang interior 3. Konsep Fasilitas

x Masjid, sebagai sarana ibadah vertical kepada Allah SWT

x Perpustakaan, sebagai sarana pengkajian literature Islam dan umum

x Museum, sebagai sarana pelestarian dan edukasi sejarah Aceh, khususnya kota Lhokseumawe

x Gedung Serba Guna, sebagai sarana konservasi dan eksibisi umum

x Madrasah Diniyah, sebagai sarana edukasi akademik syariah secara modern

x Sanggar Tari Adat Aceh, sebagai sarana pelestarian tari adat Aceh, seudati dan saman. 4. Konsep Material

x Material yang formal dan cocok dengan iklim kota Lhokseumawe yang tinggi

x Menggunakan material yang eksklusif pada bagian yang sacral

(5)

Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain No.1 | 5

Mengapa demikian? Karakter modern dipilih karena mewakili hal yang bersifat kekinian. Dengan penerapan karakter modern, diharapkan agar fasilitas-fasilitas di dalam lingkungan Islamic Center ini tidak terjebak dalam paradigma masyarakat yang memandang sebuah pusat peribadatan dan budaya sebagai fasilitas yang terjebak di dalam masa lalu dan kuno.

Selain itu, masyarakat Aceh khusunya kota Lhokseumawe yang memiliki sifat arogansi yang besar terhadap kebudayaan mereka, akan lebih bias menerima sesuatu yang masih berbatasan langsung dengan nilai-nilai kebudayaan Aceh itu sendiri. Dalam hal ini, pendekatan secara tradisional budaya Aceh juga akan menjadi poin penting dalam perancangan setiap fasilitas di lingkungan Islamic Center ini.

Kebudayaan Aceh, juga sangat erat dengan kesan maupun karakter yang bersifat religious dan Islami. Masyarakat Aceh khususnya kota Lhokseumawe, memang sudah terbiasa dengan segala sesuatu yang berbau Islam. Sama seperti kebudayaan dan nilai tradisional, hal-hal yang berhubungan langsung dengan ajaran Agama Islam akan sangat mudah diterima oleh masyarakat kota Lhokseumawe.

Untuk konsep bentuk, bentuk-bentuk yang dipakai cenderung merupakan bentuk-bentuk yang geometris, bentuk yang diadaptasi dari bentuk kaligrafi dan ornament arabesque. Bentuk-bentuk yang lebih organis akan dimunculkan melalui bentukan-bentukan ornament khas aceh yang cenderung lebih dinamis, juga ornament modern yang sedikit dinamis. Pemakaian bentuk-bentuk ini akan disesuaikan pada karakter yang ingin dimunculkan pada masing-masing ruangan di tiap fasilitas.

Konsep warna yang digunakan pada perancangan Islamic Center Lhokseumawe ini bertolak belakang kepada warna-warna khas dari kebudayaan Aceh, yaitu merah, kuning, hijau, hitam. Warna-warna ini mempunyai makna khusus bagi masyarakat Aceh klhusunya Lhokseumawe serta efek psikologisnya terhadap ruang. Warna-warna ini akan menjadi warna aksen pada setiap ruangan. Sedangkan untuk menimbulkan kesan modern, penggunaan warna monokrom hitam dan putih serta warna natural (kayu) sangat dibutuhkan disini. Komposisi warna-warna ini akan diatur berdasarkan tujuan penciptaan penciptaan karakter pada masing-masing ruang pada masing-masing fasilitas di Islamic Center.

(6)

Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain No.1 | 6

Pemilihan material yang digunakan menggunakan beberapa pendekatan. Yang pertama, untuk mengejar karakter modern yang ingin dicapai, digunakan material-material berkesan modern seperti besi,stainless steel dan kaca. Sementara itu, material seperti kayu dan batuan digunakan untuk menampilkan karakter tradisional Aceh itu sendiri. Selain itu material-material mewah seperti marmer dan granit juga akan digunakan khususnya pada bagian masjid agung. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesan agung dan sakral pada ruang masjid tersebut.

Pada daerah terbuka seperti Masjid dan ruang kelas madrasah, cahaya yang digunakan kebanyakan adalah cahaya alami yang datang melalui bukaan-bukaan seperti jendela, ventilasi dan gerbang. Terutama pada bagian masjid yang orientasi kiblatnya telah diatur sehingga mampu menangkap secara maksimal cahaya matahari sebagai pencahayaan ruang. Nantinya pencahayaan pada masjid juga akan memberi efek dramatis pada ruang sehingga membuat kesan seakan-akan manusia tidak ada apa-apanya dibanding Sang Pencipta. Pada daerah fasilitas seperti perpustakaan, museum, gedung serba guna dan sanggar tari akan lebih banyak memakai cahaya buatan. Pada perpustakaan cahaya sangat berpengaruh kepada efektifitas kegiatan membaca sehingga perlu diatur sedemikian rupa. Selain itu pada ruang pamer museum, cahaya yang digunakan haruslah cahay buatan mengingat cahaya alami mampu merusak benda koleksi museum yang berupa artefak sejarah.

Kota Lhokseumawe merupakan kota yang terletak persis di pinggir laut. Bahkan sebenarnya kota ini bisa dibilang diapit oleh garis pantai laut. Dari kondisi ini, sudah jelas jika suhu temperature di kot ini sangatlah tinggi atau panas. Suhu rata-rata di kota ini adalah sekitar 30 derajat celcius, dengan kelembapan 83%. Dengan iklim seperti itu, sulit mendapatkan sebuah bentuk kenyamanan termal, karena standar kenyamanan thermal bagi manusia didapat dengan suhu sekitar 17 derajat celcius dan tingkat kelembapan 45%. Untuk itu, sebagai desainer interior, sudah seharusnya saya bisa menciptakan kenyamanan thermal dengan mengatur sistem penghawaan pada lingkungan Islamic Center ini.

Untuk konsep penghawaan, langkah pertama yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan bukaan besar dan banyak ventilasi udara pada tiap ruang. Setiap ruangan akan diterapkan proses pengkondisian udara yang berbeda-beda sesuai kebutuhan. Untuk area umum yang tidak membutuhkan syarat-syarat pengkondisian udara, seperti lobby dan area koridor

(7)

Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain No.1 | 7

atau sirkulasi, dapat diterapkan konsep pengkondisian udara alami. Ini dimaksudkan agar dapat lebih hemat energi dan lebih alami. Penghawaan buatan akan banyak diterapkan pada area-area tertutup seperti area pamer museum, area baca perpustakaan, area kantor dan ruangan lainnya. yang perlu dijaga suhunya dibantu oleh penghawaan buatan.

(8)

Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain No.1 | 8

4. Kesimpulan

Islamic Center Lhokseumawe haruslah memiliki fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan karakteristik pengguna, lokasi dan zaman yang sedang berkembang pada masa itu. Tidak hanya di kota Lhokseumawe, hal serupa juga dapat diterapkan pada daerah dan kasus lain, namun tetap harus melalui pendekatan yang sesuai pula, dengan tidak melupkan norma atau batas pada ajaran agama Islam.

Islamic Center yang mengikuti perkembangan zaman, dengan tidak mengesampingkan unsur-unsur seperti konten lokal dan spiritualitas, akan mampu mewujudkan segala tujuan serta visi misi dari pengadaan fasilitas tersebut. Hal ini diharapkan mampu mengembalikan identitas umat muslim sehingga mampu menjalakan fungsinya sebagai khalifah dengan menerapkan prinsip hablumminallah, hablumminannas, serta hablum minal alamin pada kehidupan sehari-hari.

Ucapan Terima Kasih

Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perncangan dalam MK Tugas Akhir Program Studi Sarjana Desain Interior FSRD ITB. Proses pelaksanaan tugas Akhir ini disupervisi oleh pembimbing Bapak Dr. Pribadi Widodo, M.Sn, BE. Arch.

Daftar Pustaka

Ching, Francis D.K., 1991, Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Susunannya, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Amber, Reuben. Color Therapy. USA : Aurora Press. 1980.

Neufert, Ernst. Data Asitek. Jakarta : Erlangga. 1996.

H. Charmel, James. Exhibition Techniques : Traveling and Temporary, New York : Reinhold Publishing Coorporation.

Sutaarga, Moh. Amir. Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Museum, Proyek Peningkatan dan Pengembangan Permuseuman. Jakarta.

Pile, John. 1997. Color in Interior Design. McGraw-Hill Profesional.

http://www.lhokseumawe.go.id

http://www.scribd.com/definisi$islamic$center$chapter$II

http://www.idai.or.id/asi/artikel.asp?q=201033112850

http://www.mail--æarchive.com/milis--ænakita@news.gramedia--æ

Referensi

Dokumen terkait

Predsjednik Društva za povjesnicu i starine Molve, Mario Kolar, izrazio je zadovoljstvo što će se Molve ovim znanstvenim skupom upisati na znanstvenu kartu Hrvatske i zahvalio

Berapa kalikah anda mengalami keadaan dimana sebenarnya tidak berniat memesan kamar hotel, hanya aktifitas internet biasa (browsing, chatting, twitter) namun karena melihat iklan

Berdasarkan hasil pengujian ini, dapat disimpulkan bahwa kompetensi sosial siswa yang mengikuti kegiatan pramuka yang disertai dengan permainan tradisional memiliki

Selain itu, fakta menunjukan bahwa dalam proses pembelajaran pada umumnya terbatas pada tingkat pengenalan, pemahaman, penerapan, sedangkan proses-proses pemikiran yang

ketinggian level keabuan sebanyak 256 data ciri untuk setiap foto tonsil (karena citra yang digunakan berformat 8 bit). Sebelum dicari nilai-nilai ekstraksi

Pada majalah Tempo, tema-tema poskolonialitas muncul pada sejumlah artikel resensi sastra yang membahas: (1) kisah-kisah tentang Timur, (2) ten- tang penjajahan,

Untuk melakukan analisis terhadap perlakuan akuntansi persediaan obat-obatan pada RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, maka penulis menggunakan alat analisis