MENGGUNAKAN
ALAT DAN BAHAN LISTRIK
F.20.06
B
B
B
A
A
A
G
G
G
I
I
I
A
A
A
N
N
N
P
P
P
R
R
R
O
O
O
Y
Y
Y
E
E
E
K
K
K
P
P
P
E
E
E
N
N
N
G
G
G
E
E
E
M
M
M
B
B
B
A
A
A
N
N
N
G
G
G
A
A
A
N
N
N
K
K
K
U
U
U
R
R
R
I
I
I
K
K
K
U
U
U
L
L
L
U
U
U
M
M
M
D
D
D
I
I
I
R
R
R
E
E
E
K
K
K
T
T
T
O
O
O
R
R
R
A
A
A
T
T
T
P
P
P
E
E
E
N
N
N
D
D
D
I
I
I
D
D
D
I
I
I
K
K
K
A
A
A
N
N
N
M
M
M
E
E
E
N
N
N
E
E
E
N
N
N
G
G
G
A
A
A
H
H
H
K
K
K
E
E
E
J
J
J
U
U
U
R
R
R
U
U
U
A
A
A
N
N
N
D
D
D
I
I
I
R
R
R
E
E
E
K
K
K
T
T
T
O
O
O
R
R
R
A
A
A
T
T
T
J
J
J
E
E
E
N
N
N
D
D
D
E
E
E
R
R
R
A
A
A
L
L
L
P
P
P
E
E
E
N
N
N
D
D
D
I
I
I
D
D
D
I
I
I
K
K
K
A
A
A
N
N
N
D
D
D
A
A
A
S
S
S
A
A
A
R
R
R
D
D
D
A
A
A
N
N
N
M
M
M
E
E
E
N
N
N
E
E
E
N
N
N
G
G
G
A
A
A
H
H
H
D
D
D
E
E
E
P
P
P
A
A
A
R
R
R
T
T
T
E
E
E
M
M
M
E
E
E
N
N
N
P
P
P
E
E
E
N
N
N
D
D
D
I
I
I
D
D
D
I
I
I
K
K
K
A
A
A
N
N
N
N
N
N
A
A
A
S
S
S
I
I
I
O
O
O
N
N
N
A
A
A
L
L
L
2
2
2
0
0
0
0
0
0
3
3
3
MENGGUNAKAN
ALAT DAN BAHAN LISTRIK
F.20.06
Penyusun
Tim Kurikulum SMK Perkapalan
Fakultas Teknologi Kelautan ITS
BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
KATA PENGANTAR
Dalam peningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan melaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan pada berbagai komponen pendidikan. Bagian komponen pendidikan yang dikembangkan saat ini diantaranya adalah kurikulum.
Kurikulum SMK edisi 1999, telah disempurnakan menjadi Kurikulum edisi 2004 yang mengacu pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulum berbasiskan kompetensi.
Pada kurikulum tersebut setiap satu kompetensi menjadi satu mata diktat, sehingga untuk menunjang pembelajarannya setiap satu kompetensi memerlukan paling sedikit satu modul pembelajaran.
Modul ini merupakan bagian dari satu paket pembelajaran kepada siswa untuk dapat memahami dan terampil melaksanakan pekerjaan yang telah dipelajari dalam modul ini serta siap untuk mempelajari paket modul berikutnya, dengan kata lain siswa didik telah memiliki satu kompetensi sebagai hasil pembelajaran dari modul ini.
Segala masukan, kritik dan saran akan kami terima dengan tangan terbuka, guna penyempurnaan secara terus menerus modul ini, untuk pemperoleh hasil yang maksimal bagi siswa didik kita selanjutnya.
Jakarta,
An. Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Kejuruan,
Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP. 130 675 814
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PETA KEDUDUKAN MODUL
iv
PERISTILAHAN / GLOSARIUM vi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. DESKRIPSI
1
B. PRASARAT 1
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1
D. TUJUAN 2
E. KOMPETENSI 2
F. CEK KEMAMPUAN 3
BAB II PEMBELAJARAN
4
A. RENCANA BELAJAR SISWA / PESERTA DIDIK
4
B. KEGIATAN BELAJAR 5
1. KEGIATAN BELAJAR 1 : PENGENALAN
ALAT-ALAT TANGAN 5
Rangkuman 1: 10
Tugas 1: 11
Tes formatif 1: 11
Kunci Jawaban Tes formatif 1: 11
Lembar Kerja 1: 12
2. KEGIATAN BELAJAR 2: ALAT-ALAT UKUR LISTRIK 14
Rangkuman 2: 18
Tugas 2: 19
Tes formatif 2: 19
Kunci Jawaban Tes formatif 2: 19
Lembar Kerja 2: 20
3. KEGIATAN BELAJAR 3: BAHAN-BAHAN
INSTALASI LISTRIK 22
Tugas 3: 29
Tes formatif 3: 29
Kunci Jawaban Tes formatif 3: 29
Lembar Kerja 3: 30
BAB III EVALUASI 31
Soal Evaluasi : 31
Kunci Jawaban Soal Evaluasi : 31
BAB IV P E N U T U P 35
PETA KEDUDUKAN MODUL
Unit Kompetensi Kode Modul No
Kode Nama dan Durasi
A.20.01
8 jam A.20.02 8 jam A.20.03 10 jam A.20.04 12 jam A.20.05 10 jam 1 s/d 8 A. Menggambar Teknik Dasar A.20.06
12 jam A.20.07 10 jam A.20.08 14 jam B.20.01
8 jam B.20.02 30 jam B.20.03 30 jam B.20.04 20 jam B.20.05 36 jam B.20.06
40 jam B.20.07 40 jam B.20.08 30 jam B.20.09 24 jam B.20.10 20 jam 09 s/d 19 B. Menguasai kerja bangku B.20.11 30 jam C.20.01
25 jam C.20.02 42 jam C.20.03 32 jam C.20.04 48 jam C.20.05 30 jam 20 s/d 26 C. Konsep dasar perkapalan C.20.06 30 jam C.20.07 25 jam 27 s/d 30 D. Memotong dng pembakar potong oksigen-asetilin D.20.01
24 jam D.20.02 32 jam D.20.03 24 jam D.20.04 24 jam 31
s/d 34
E. Mengasai dasar-2
pengelasan E.20.01 24 jam E.20.02 48 jam E.20.03 32 jam E.20.04 32 jam
F.20.01 Mengoperasikan AVO meter 17 jam
F.20.02 Mengoperasikan Watt meter 24 jam
F.20.03 Rangkaian listrik DC 24 jam
F.20.04 Mengatur & membentuk kabel 24 jam F.20.05 Menyambungan & mencabang
kabel 8 jam
F.20.06 Menggunakan alat dan bahan
listrik 8 jam
F.20.07 Merangkai instalasi penerangan
sederhana 32 jam 35 36 37 38 39 40 41 42 F. Menguasai dasar-dasar listrik
F.20.08 Instalasi tanda bahaya 16 jam
G.33.01
16 jam G.33.02 8 jam G.33.03 16 jam G.33.04 8 jam G.33.05 8 jam 43 s/d 49 G. Menerapkan alat ukur listrik G.33.06 16 jam G.33.07 8 jam H.33.01
16 jam H.33.02 8 jam H.33.03 48 jam H.33.04 48 jam H.33.05 24 jam 50 s/d 58 H. Menguasai instalasi pene-rangan dan tenaga listrik H.33.06
59 s/d 62 I. Menguasai konsep dasar Medan listrik I.33.01 8 jam I.33.02 8 jam I.33.03 48 jam I.33.04 32 jam J.33.01
16 jam J.33.02 16 jam J.33.03 40 jam J.33.04 48 jam J.33.05 40 jam 63 s/d 70 J. Merangkai semi konduktor J.33.06
24 jam J.33.07 32 jam J.33.08 16 jam 71 s/d 74 K. Menguasai teknik pendingin refrigerasi K.33.01
8 jam K.33.02 8 jam K.33.03 8 jam K.33.04 8 jam
L.33.01
8 jam L.33.02 8 jam L.33.03 16 jam L.33.04 8 jam L.33.05 8 jam L.33.06
16 jam L.33.07 24 jam L.33.08 16 jam L.33.09 16 jam L.33.10 16 jam 75 s/d 85 L. Menguasai teknik pendingin Tata udara L.33.11 16 jam M.33.01
96 jam M.33.02 48 jam M.33.03 48 jam M.33.04 96 jam M.33.05 24 jam 86 s/d 92 M. Memperbaiki instalasi listrik Di kapal M.33.06 24 jam M.33.07 48 jam 93 s/d 97 N, Melakukan perawat- an dan Perbaikan generator & Motor listrik
N.33.01
32 jam N.33.02 32 jam N.33.03 48 jam N.33.04 48 jam N.33.05 48 jam
O.33.01
8 jam O.33.02 16 jam O.33.03 16 jam O.33.04 16 jam O.33.05 48 jam 98
s/d 104
O. Melakukan
Perawa-tan dan Perbaikan
transformator O.33.06
16 jam O.33.07 24 jam P.33.01
64 jam P.33.02 48 jam P.33.03 64 jam P.33.04 64 jam P.33.05 48 jam 105
s/d 110
P. Mengerjakan sistem
Pengendali
elektronik dan digital P.33.06 48 jam
PERISTILAHAN / GLOSARIUM
Hubungan pendek ialah kejadian hubungan tidak sengaja tanpa beban pada
suatu rangkaian
Isolasi ialah pembungkus kabel agar kabel terhindar dari hubungan dengan
penghantar arus listrik yang lain.
Joint adalah sambungan antara dua atau lebih kabel; sambungaan puntir Bell
hangers , sambungan puntir Western union, sambungan turn back, sambungan Turn Back dan sambungan Single Wrapped Cable Spice
Kumparan ialah gulungan kabel dalam suatu peralatan.
Lasdop ialah penutup untuk melindungi sebuah sambungan kabel.
Pig Tail ialah cara menyambung kabel yang paling sederhana berbentuk ekor
babi. Sambungan ini digunakan untuk menyambung atau mencabangkan satu atau beberapa kabel pada satu titik.
BAB I
PENDAHULUAN
A. DISKRIPSI JUDUL
Penggunaan peralatan dan bahan merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan praktek, yang berisi tentang penggunaan alat-alat tangan, alat-alat-alat-alat ukur listrik dan bahan listrik. Modul ini temasuk dalam ruang lingkup bidang Teknik Perkapalan dengan Program Keahlian Listrik Kapal.
Modul ini tediri dari 3 (tiga) bagian kegiatan belajar yang mencakup Penggunaan Alat-alat Tangan, Penggunaan Alat-alat Ukur Listrik dan Penggunaan Bahan-bahan Listrik.
Dengan menguasai modul ini diharapkan peserta diklat mampu menggunakan alat-alat tangan, alat-alat ukur listrik dan pemilihan bahan-bahan listrik dengan benar sesuai dengan fungsinya dan memperoleh hasil kerja yang memuaskan. Dengan demikian hasil yang dperoleh bisa lebih efektif, efesien, mudah dikembangkan dalam instalasi listrik dan aman bagi manusia.
B. PRASYARAT
Untuk melaksanakan modul penggunaan alat dan bahan, memerlukan kemampuan awal yang harus dimiliki oleh peserta diklat yaitu:
? Peserta diklat mengenal dan memahami alat-alat yang digunakan dalam instalasi listrik.
? Peserta diklat mengenal dan memahami bahan-bahan yang digunakan untuk instalasi listrik.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempelajari modul ini: 1. Bacalah tujuan akhir dan tujuan antara dengan seksama.
3. Persiapkan alat dan bahan yang digunakan pada setiap kegiatan belajar.
4. Lakukan pekerjaan sesuai dengan petunjuk lembar kerja.
5. Jawablah setiap pertanyaan pada tes formatif untuk masing-masing kegiatan belajar, cocokkan dengan kunci jawaban yang telah tersedia. 6. Jawablah pertanyaan pada soal evaluasi, cocokkan dengan kunci
jawaban yang telah tersedia.
7. Kembalikan semua peralatan praktik yang telah digunakan ketempat semula.
D. TUJUAN
1. Tujuan antara
? Peserta diklat dapat menjelaskan fungsi/kegunaan dari peralatan tangan.
? Peserta diklat dapat menggunakan peralatan tangan sesuai dengan fungsinya.
? Peserta diklat dapat menjelaskan fungsi alat-alat ukur listrik.
? Peserta diklat dapat mengoperasikan alat-alat ukur listrik.
? Peserta diklat dapat memilih bahan-bahan listrik dengan baik.
2. Tujuan akhir
Setelah mempelajari modul ini peserta diklat dapat:
? Menjelaskan macam-macam penggunaan peralatan tangan untuk keperluan praktik Instalasi Listrik.
? Menggunakan peralatan tangan sesuai dngan fungsinya.
E. KOMPETENSI
Setelah menyelesaikan pembelajaran dalam modul ini, siswa telah mempunyai kemampuan menggunakan peralatan tangan, menggunakan alat-alat ukur serta mengetahui bahan-bahan untuk melakukan pekerjaan instalasi listrik. Modul ini termasuk dalam lingkup bidang teknik perkapalan dan program keahlian listrik kapal.
F. CEK KEMAMPUAN
Untuk menjajaki siswa tentang pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan isi modul ini, dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang, bagaimana menggunakan peralatan tangan, menggunakan alat-alat ukur serta mengetahui bahan-bahan untuk melakukan pekerjaan instalasi listrik.
Apabila siswa yang bersangkutan telah dapat menyelesaikan soal cek kemampuannya dengan baik, yang bersangkutan dapat langsung ujian untuk mendapatakan sertifikat.
BAB II
PEMBELAJARAN
A. RENCANA KEGIATAN BELAJAR SISWA / PESERTA DIDIK
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu (jam) Tempat Belajar Alasan perubahan Tanda tangan Guru Pengenalan alat-alat tangan 1 Lab
Tes formatif 1 0,5 Lab
Alat-alat ukur listrik
2 Lab
Tes formatif 2 0,5 Lab
Bahan-bahan instalasi listrik
2 Lab
Tes formatif 3 1 Lab
B. KEGIATAN BELAJAR
1. KEGIATAN BELAJAR 1: PENGENALAN ALAT-ALAT TANGAN Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1:
Peserta diklat setelah mengikuti pembelajaran dalam kegiatan belajar 1 ini diharapkan mempunyai kemampuan untuk:
a. Mengenal peralatan tangan yang dipergunakan dalam pekerjaan instalasi listrik.
b. Menyiapkan peralatan tangan untuk pekerjaan instalasi listrik.
Uraian Materi 1:
Dalam pekerjaan praktek instalasi listrik, peralatan merupakan penunjang yang sangat penting sekali, peserta diklat harus terampil memilih dan menggunakan alat tersebut dengan tepat agar hasil pekerjaan itu berhasil dengan baik.
Dibawah ini dijelaskan berbagai macam peralatan tangan yang banyak dipergunakan dalam pelaksanaan praktek instalasi listrik serta penggunaannya.
Alat tangan
1. Tang kombinasi/combination pliers:
untuk menjepit, membengkok, menarik kawat dan sebagainya (gambar 1.1)
2. Tang jepit (cucut):
Mempunyai bermacam-macam bentuk antara lain:
Dengan rahang segi empat dan permukaan gerigi halus (gambar 1.2)
? Tang cucut (snip nose pliers)
Dengan ujung-ujung setengah bulat panjang dan lancip serta dengan permukaan halus (gambar 1.3)
? Tang cucut (hooked snip nose pliers) Tang dengan ujung bengkok (gambar 1.4)
? Tang cucut (round nose pliers)
Tang tersebut diatas dipergunakan untuk:
- Menjepit ujung-ujung kawat yang akan disolder.
- Mengambil benda-benda kecil yang sulit dijangkau.
- Untuk menarik kawat dari alur-alur mesin listrik.
- Untuk membuat mata itik (mata kompone n).
3. Tang potong (Diagonal Sid Cutters).
Digunakan untuk memotong kawat/kabel (gambar 1.6)
4. Tang pengupas kabel (weir Strippers).
Dipakai untuk mengupas kabel yang dapat diatur sampai batas maksimal 4 mm (gambar 1.7)
5. Obeng : adalah alat ya ng digunakan untuk melepas dan
mengencangkan sekrup.
Obeng pada umumnya ada dua macam.
? Obeng kembang (Philips Scew Drive Set). Dengan batang nikel,
serta tangkai plastik, dengan plastik, dengan ukuran
- 0 - 60 mm - 1 80 mm - 2 - 100 mm - 3 - 150 mm - 4 - 200 mm (gambar 1.8)
? Obeng pipih ( - )/Screv Driver Set.
Dengan batang nikel serta tangkai dari plastik dengan ukuran:
- 2,5 x 60 mm - 3 x 80 mm - 5 x 100 mm - 5 x 160 mm - 5 x 200 mm (gambar 1.9)
6. Palu ( hammer ). Ada dua jenis yaitu:
a. Palu besi
Banyak dipergunakan untuk memukul bagian-bagian yang keras. (gambar 1.10)
b. Palu karet lunak
Dipergunakan untuk memukul benda yang mudah pecah atau berubah bentuk.
(gambar 1.11)
7. Gergaji ( Haw Saw Frame ).
Gergaji tangan untuk besi dengan tangkai baja bulat, digunakan untuk menggergaji pipa besi, pipa PVC dan sebagainya.
(gambar 1.12)
8. Tes Pent(Secw Drivers Mains Voltage Tester).
Obeng pipih (-) yang dilengkapi dengan lampu neon dengan tangkai dari plastik yang trasparan, mampu sapapi dengan 380 VAC.
Tes Pent ini berfungsi ganda, disamping bisa di gunakan untuk membuka/mengeraskan skrup juga digunakan untuk mengetahui tegangan phase.
(gambar 1.13)
9. Solder ( Soldering Iron Stand).
Alat ini di gunakan untuk menyambung satu bagian dengan yang lainnya.
Solder listrik ini terdiri bermacam-macam sampai 1000 watt. (gambar 1.14)
10. Bor Listrik.
Dipergunakan untuk membuat lubang pada bahan pekerjaan kayu atau logam dan bahan-bahan lainnya.
Kontruksi bermacam-macam, untuk pekerjaan ringan, menengah, dan berat. (gambar 1.15).
11. Bor Tangan( manual ).
Dipergunakan untuk membuat lubang pada bahan pekerjaan kayu/pekerjaan yang ringan.
Rangkuman 1:
Untuk mengerjakan instalasi listrik dibutuhkan peralatan tangan sebagai beikut:
Tang kombinasi/combination pliers: Tang jepit (cucut):
Mempunyai bermacam-macam bentuk antara lain:
? Tang cepit (flat nose pliers)
? Tang cucut (snip nose pliers)
? Tang cucutujung bengkok (hooked snip nose pliers)
? Tang cucutujung bulat (round nose pliers)
Tang potong (Diagonal Sid Cutters).
Tang pengupas kabel (weir Strippers).
Obeng, pada umumnya ada dua macam.
? Obeng kembang (Philips Scew Drive Set).
? Obeng pipih ( - )/Screv Driver Set.
Palu ( hammer ). Ada dua jenis yaitu: Palu besi dan Palu karet lunak
Tes Pent (Secw Drivers Mains Voltage Tester).
Solder ( Soldering Iron Stand).
Bor Listrik.
Bor Tangan ( manual ).
Tugas 1:
a. Sebelum peserta diklat melakukan pekerjaan pengelasan pelat tanpa menggunakan filler, maka harus:
1. Memahami uraian teori yang ada pada kegiatan belajar 1 pada modul ini.
2. Memahami langkah kerja, keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang terdapat pada kegiatan belajar 1 pada modul ini.
3. Mengenal peralatan tangaan untuk pekerjaan instalasi listrik.
b. Siapkan peralatan tangan yang gunakan untuk pekerjaan instalasi listrik.
Tes Formatif 1:
1. Alat apa yang digunakan untuk membuat mata itik ( mata komponen ). 2. Alat apa yang dipergunakan untuk mengupas kabel.
3. Untuk memotong kabel alat yang digunakan adalah?
4. Untuk memasang paku sekrup pada klem alat apa yang digunakan? 5. Alat yang digunakan untuk membuat sambungan ekor babi adalah?
Kunci Jawaban Tes Formatif 1:
1. Alat yang digunakan untuk membuat mata komponen adalah: tang cucut.
2. Alat yang dipergunakan untuk mengupas kabel adalah: tang pengupas kabel.
3. Alat pemotong kabel adalah: tang pemotong.
4. Alat yang digunakan untuk memasang paku sekrup adalah: obeng pipih (-).
5. Alat yang digunakan untuk membuat sambungan ekor babi adalah tang kombinasi.
Lembar Kerja 1:
Alat dan bahan
1. Tang kombinasi 1 buah
2. Tang cucut 1 buah
3. Obeng plus ( + ) 1 buah 4. Obeng pipih ( - ) 1 buah 5. Tang pengupas kabel 1 buah 6. Kabel nya 1,5 mm 5 meter 7. Paku skrup 3/4” 5 bauh 8. Pipa pvc 5/8” 1 meter 9. Klem pvc 5/8” 2 buah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1. Gunakan pakaian praktik.
2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
3. Janganlah meletakkan alat dan bahan praktikum ditepi meja dan dekat dengan sumber tegangan listrik.
4. Lakukan pekerjaan sesuai dengan gambar. 5. Hati dalam melaksanakan praktikum.
Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan ini!
2. Potong kabel sepanjang 100 cm sebanyak 4 biji dengan menggunakan tang potong.
3. Potong pipa PVC 5/6” swpanjang 80 cm dengan menggunakan gergaji.
4. Masukkan kabel tersebut kedalam pipa PVC.
5. Kupaslah kabel-kabel tersebut pada kedua ujung dengan menggunakan tang pengupas kabel sepanjang 2 cm.
6. Buatlah mata itik (mata komponen) pada setiap ujung kabel dengan menggunakan tang cucut dengan ujung bulat.
7. Tempelkan pada papan seperti gambar.
8. Klem pipa PVC tesebut sehingga benda kerja tampak rajin seperti gambar.
9. Laporkan hasil pekerjaan anda pada instruktur.
10. Hentikan kegiatan dan kembalikan semua perlatan ketempat semula. Kemudian simpulkan secara keseluruhan percobaan tadi.
2. KEGIATAN BELAJAR 2: ALAT-ALAT UKUR LISTRIK Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2:
Peserta diklat setelah mengikuti pembelajaran dalam kegiatan belajar 2 ini diharapkan mempunyai kemampuan untuk:
c. Mengenal alat-alat ukur yang dipergunakan dalam pekerjaan instalasi listrik.
d. Menyiapkan alat-alat ukur untuk pekerjaan instalasi listrik.
Uraian Materi 2:
Setelah mengenal, mempelajari serta menggunakan alat-alat tangan untuk keperluan Praktik Instalasi Listrik peserta diklat harus mengenal/ mempelajari serta dapat mengoperasikan Alat-alat Ukur Listrik.
Dibawah ini dibahas Alat-alat Ukur Listrik yang banyak dipergunakan dalam Praktik Instalasi Listrik antara lain.
1. AVO Meter.
AVO meter adalah alat ukur listrik yang dipergunakan untuk mengukur:
? Arus listrik dalam satuan Amper (A).
? Tegangan listrik AC/ DC dalam satuan Volt (V).
? Tahanan listrik dalam satuan Ohm (O).
AVO Meter ada dua jenis dengan tipe bermacam-macam yaitu: a. AVO Meter dengan kumparan putar (manual)
b. AVO Meter dengan sistim digital (digital multi meter). (gambar 2.2)
2. Tang Amper (Multi Function Clamp Meter).
Alat ini juga mempunyai beberapa fungsi yaitu:
Untuk mengukur arus listrik tanpa memutus rangkaian (kabel) juga bisa difungsikan untuk mengukur tegangan listrik dan tahanan listrik.
(gambar 2.3)
3. Mega Ohm Meter ( Insulation Tester ).
Untuk mengukur tahanan isolasi.
Sebelum instalasi listrik mendapatkan tegangan, instalasi tersebut harus diukur tahanan isolasinya jangan sampai terjadi kebocoran arus baik dari kabel phase dengan phase, kabel phase dengan nol maupun kabel phase dengan ground.
(gambar 2.4)
4. KWH Meter ( Kilo Watt Hour Meter ).
Digunakan untuk mengukur energi/tenaga listrik terpakai. KWH Meter ada yang satu phase dan ada yang tiga phase. (gambar 2.5)
5. Volt Meter ( Portable Voltmeter )
Digunakan untuk mengukur tegangan listirk AC/DC saja, dengan skala pengukuran 0 – 150 V, 0 – 300 V dan 0 – 600 V.
6. Amper Meter ( Portable Amperemeter ).
Digunakan untuk mengukur arus listrik AC/DC saja, dengan skala pengukuran 1, 2,3 dan 6 Amper.
(gambar 2.7)
7. Watt Meter.
Alat yang digunakan untuk mengukur daya listrik. (Gambar 2.8)
8. Frekwensi Meter.
Digunakan untuk mengukur frekwensi/jumlah getaran perdetik. Ada dua jenis yaitu:
a. Frekwensi meter manual dengan skala 45 – 55 Hz. (gambar 2.9).
Three phase Power 9. Phase Detektor.
Alat ini digunakan untuk dapat mengetahui urutan phase, antara phase R, S, T.
(gambar 2.10).
Rangkuman 2:
1. AVO Meter.adalah alat ukur listrik yang dipergunakan untuk mengukur:
? Arus listrik dalam satuan Amper (A).
? Tegangan listrik AC/ DC dalam satuan Volt (V).
? Tahanan listrik dalam satuan Ohm (O).
2. Tang Amper (Multi Function Clamp Meter).adalah alat ini juga
mempunyai beberapa fungsi yaitu:
Untuk mengukur arus listrik tanpa memutus rangkaian (kabel) juga bisa difungsikan untuk mengukur tegangan listrik dan tahanan listrik.
3. Mega Ohm Meter ( Insulation Tester ).adalah alat untuk mengukur
tahanan isolasi.
4. KWH Meter ( Kilo Watt Hour Meter ).digunakan untuk mengukur
energi/tenaga listrik terpakai.
5. Volt Meter ( Portable Voltmeter ) digunakan untuk mengukur tegangan
listirk AC/DC saja, dengan skala pengukuran 0 – 150 V, 0 – 300 V dan 0 – 600 V.
6. Amper Meter ( Portable Amperemeter ).digunakan untuk mengukur
arus listrik AC/DC saja, dengan skala pengukuran 1, 2,3 dan 6 Amper.
8. Frekwensi Meter.digunakan untuk mengukur frekwensi/jumlah getaran perdetik. Ada dua jenis yaitu:
a. Frekwensi meter manual dengan skala 45 – 55 Hz. b. Frekwensi digital.
9. Phase Detektor. digunakan untuk dapat mengetahui urutan phase,
antara phase R, S, T.
Tugas 2:
a. Sebelum peserta diklat melakukan pekerjaan pengelasan pelat tanpa menggunakan filler, maka harus:
1. Memahami uraian teori yang ada pada kegiatan belajar 2 pada modul ini.
2. Memaha mi langkah kerja, keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang terdapat pada kegiatan belajar 2 pada modul ini.
3. Mengenal peralatan ukur untuk pekerjaan instalasi listrik.
b. Siapkanlah peralatan ukur yang dipergunakan untuk pekerjaan instalasi listrik.
Tes Formatif 2:
1. Alat yang dipergunakan untuk mengukur arus listrik adalah? 2. Dihubungkan secara apa pengukuran tegangan listrik?
3. Untuk mengetahui urutan phaseR, S dan T digunakan alat ukur?
4. Gambarlah gambar bagan pengukuran daya listrik dengan menggunakan Amper meter dan Volt meter.
5. AVO meter digunakan untuk mengukur?
6. Alat yang digunakan untuk mengukur daya listrik adalah?
7. Alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik tanpa memutus kabel disebut?
Kunci Jawaban Tes Formatif 2:
1. Alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik adalah Apmper Meter. 2. Untuk mengukur tegangan listrik dihubungkan secara pararel.
A
V
L S 220 V
3. Alat yang digunakan untuk mengetahui urutan phase adalah phase detector.
4.
5. AVO Meter digunakan untuk mengukur arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik.
6. Alat yang digunakan untuk mengukur daya listrik adalah Watt Meter. 7. Alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik tanpa memutus kabel
adalah Tang Amper.
Lembar Kerja 2:
Alat dan bahan
1. Volt meter 1 buah
2. Ampere Meter 1 buah
3. Lampu Pilar 40 Watt/ 220 Volt 1 buah 4. Lampu Pijar 60 Watt/ 220 Volt 1 buah 5. Lampu Pijar 100 Watt/ 220 Volt 1 buah
6. Kabel secukupnya
7. Fiting Duduk 3 buah
8. Kabel Steker 1 buah
9. Saklar Tunggal 3 buah 10. Papan Praktek 1 lembar Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik.
2. bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
3. Jangan meletakkan alat dan bahan praktikum ditepi meja dan dekat dengan sumber tegangan listrik.
220 Volt
A
V
S1 S2 S3
L1 L2 L3
5. Lakukan pengamatan dan pengukuran dengan teliti. 6. Hati-hati dalam melakukan praktik.
Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktik. 2. Rangkailah alat dan bahan sesuai dengan gambar bagan. 3. Periksa kembali rangkaian, apakah sudah betul.
4. Lakukan pengukuran dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Nyalakan lampu 1 dengan saklar 1, dan catat hasil pengukuran pada tabel seperti dibawah ini.
b. Matikan lampu 1 dan nyalakan lampu 3 dengan saklar 2 cata hasil pengukurannya.
c. Matikan lampu 2, dan nyalakan lampu 3 dengan saklar 3, catat hasil pengukurannya.
5. Masukkan data-data tersebut dan hitunglah daya masing-masing lampu dengan menggunakan rumus W = E x I.
6. Hentikan kegiatan dan kembalikan semua peralatan ketempat semula. Kemudian simpulkan keseluruhan hasil percobaan tadi.
Gambar bagan
Data Hasil Pengukuran
Hasil Pengukuran No Data Lampu Volt
Meter Ampere Meter Daya Listrik Keterangan 1 2 3
3. KEGIATAN BELAJAR 3: BAHAN-BAHAN INSTALASI LISTRIK Tujuan Kegiatan Pembelajaran 3:
Peserta / siswa didik setelah mengikuti pembelajaran dalam kegiatan belajar 2 ini diharapkan mempunyai kemampuan untuk:
a. Mengenal bahan-bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan instalasi listrik.
b. Menyiapkan peralatan tangan alat ukur dan bahan untuk pekerjaan instalasi listrik.
Uraian Materi 3:
Kegiatan belajar 3 membahas masalah bahan-bahan yang dipergunakan untuk praktik instalasi listrik. Hal hal yang sangat penting digunakan dalam praktik instalasi listrik adalah sebagai berikut:
10. Pipa Instalasi.
Dalam praktek instalasi listrik, kabel instalasi penerangan maupun instalasi tenaga harus terbebas dari berbagai macam gangguan dari luar masalah: benturan, tarikan, dan goresan.
Oleh karenanya pipa instalasi harus memenuhi syarat-syarat yang diatur oleh instalasi yang berwenang sebagai berikut.
1. Bahan harus tahan terhadap: panas, bara api, kuat, tahan lembab dan mekanis.
2. Kontruksi:
a. berfungsi sebagai pelindung kabel. b. Permukaannya rata dan licin.
c. Ujung pipa tidak tajam dan tule pada pipa baja.
d. Pipa dan penyambung pipa harus mudah dilaksanakan. e. Pembengkokan pipa harus berjari-jari (R) dalam bengkokan. 3. Syarat:
a. Mekanis: pipa yang dibengkok, ditekan, dipukul, atau pada suhu diatas normal selama dan sesudah tidak boleh retak, pecah, dan berubah bentuk.
b. Thermis : tidak menjalarkan nyala api dan tahan panas.
c. Elektris : pipa dan penyambungan dari PVC harus mempunyai tahanan isolasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Jenis pipa dan pemakaiannya
a. Pipa plastik kaku (gambar 3.1a)
? Pipa paralon maspion terbuat dari bahan PVC, sulit terbakar berwarna abu-abu
Pemakaian:
- Untuk instalasi In Bow dan Out Bow.
? Pipa PE ( polye the line )
Dapat terbakar dan menjalarkan api. (gambar 3.1b)
b. Pipa plastik fleksibel
? Pipa PVC fleksibilitasnya tinggi beralu berwarna abu-abu. (gambar 3.2a) Pemakaian :
- Pada pengerjaan pengawatan berliku-liku daerah sempit Out bow atau in bow.]
? Pipa PE warna oranye (polye the line). (gambar 3.2b)
Pemakaian:
- Peralatan yang bergerak.
c. Pipa logam / kayu
? Pipa union, tahan panas dan mekanis tetapi penghantar elektris (gambar c.1) Pemakaian :
? Pipa galvanis, tahan panas, mekanis zat kimia dan lembab. (gambar c.2) Pemakaian :
- Instalasi ruang pada bahaya ledak.
- Instalasi udara lembab.
d. Pipa logam fleksibel (pengembangan).
? Pipa kertas berlapis pita baja beralur dan fleksibel. (gambar d.1)
Spesifikasi : tahan panas, lembab dan zat kimia.
Pemakaian :
- Instalasi mesin-mesin.
? Pipa baja berlapis plastik (gambar d.2)
pemakaian :
- Instalasi mesin-mesin.
? Pipa baja beralur galvanis dan fleksibel. (gambar d.3)
Pemakaian :
- Instalasi tenaga pada mesin.
e. Pipa kampuh (pipa berbaju) (gambar e.1)
? Pipa kampuh mempunyai kontruksi : kertas kertas yang yang dibalut pipa baja
Pemakaian :
- Instalasi out bow dan in bow.
11. Perlengkapan ( Asesori ) pipa.
Untuk memperkuat kedudukan dan stabilitas pasangan pipa diperlukan perlengkapan seperti berikut.
NO Bentuk barang Nama Penggunaan 1 Sengkang: Klem kabel Mengikat pipa instalasi 2 Klem penampang: Sebagai pengikat pipa Sebagai pengikat 3 Klem penopang: Sebagai penyangga pipa Sebagai penyangga pipa 4 Sok Sebagai sambungan pipa 5 1. L Bok 2. Benda siku 3. Benda siku dengan tutup 4. Untuk menyambung pipa 6 Benda cabang T/T dos Untuk mencabang pipa
7 Water mur atau
tutup kabel NYA
Melindungi kabel dari air pada
sambungan dengan peralatan
8 Tule Menutup ujung
pipa
9 Per Untuk
pembengkokan pipa PVC
10 Kotak sambung Tempat
penyambungan kabel
3. Saklar:
Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan komponen listrik yang digunanakan untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik. Saklar sangat banyak macam dan jenisnya, misalnya untuk keperluan instalasi penerangan, untuk instalasi tenaga, untuk instalasi tegangan tinggi dan banyak lagi lainnya.
Dibawah ini dijelaskan macam-macam saklar yang banyak dijumpai pada intalasi penerangan pada krhidupan sehari-hari.
NO NAMA SAKLAR SIMBOL SAKLAR
KONTRUKSI
SAKLAR KEGUNAAN 1
Saklar tunggal Satu saklar
melayani satu lampu
2
Saklar seri Satu saklar
melayani dua lampu
3 Saklar tukar Bisa digunakan
sebagai saklar tunggal bisa digunakan sebagaisaklar tukar 4 Saklar kutub ganda/saklar dwi kutub Banyak digunakan pada box sekring / sekring kas 4. Fiting
Fiting adalah merupakan bahan/komponen listrik yang digunakan untuk penempatan lampu khususnya lampu pijar. Tetapi perkembangan di listrik fiting tidak hanya digunakan untuk lampu pijar melainkan juga untuk lampu PL.
Fiting banyak sekali jenis dan macamnya, dan pembahasan di modul ini terbatas pada fiting yang banyak kita jumpai pada kehidupan sehari-hari untuk instalasi penerangan.
NO NAMA BENTUK KETERANGAN
1 Fiting duduk Digunakan untuk
menetapkan lampu pijar atau lampu PL. Fiting gantung Digunakan untuk
lampu gantung dibawah plafon Fiting duduk miring Digunakan pada dinding agar sinarnya merata keseluruh ruangan Fiting kedap air/
WD
Digunakan pada kamar mandi/daerah yang lembab
5. Stop kontak
Stop kontak dipergunakan untuk mendapatkan sumber tegangan, yang dipasang untuk mempermudah mendapatkan sumber tegangan yang diperlukan bagi pesawat atau alat-alat yang dapat dipindah-pindahkan.
Pesawat atau alat-alat yang dimaksud adalah radio, televisi, kipas angin, kulkas dan sebagainya. Stop kontak terdiri dari dua macam yaitu:
1. Stop kontak satu phase. 2. Stop kontak tiga phase.
Sedangkan menurut pemasangannya ada dua macam yaitu: 1. Pemasangan biasa tidak ditanam.
6. Kabel
Kabel adalah bahan listrik yang digunakan untuk menghantarkan arus listrik. Kabel mempunyai banyak jenis dan macam serta penggunaannya, jenis macam dan kegunaan kabel dibahas dalam modul lain.
Disini disebutkan macam-macam kabel antara lain:
- Kabel NYA, - Kabel NGA, - Kabel NYY, - kabel NYAF, - dan lain-lain. Rangkuman 3:
Bahan-bahan yang dipergunakan untuk praktik instalasi listrik antara lain:
Pipa Instalasi, harus kita ketahui bahwa pipa tersebut harus memenuhi
persyaratan-persyaratan mengenai: Bahan, Kontruksi, serta Syarat mekanis, Thermis, dan Elektris.
Perlengkapan (Asesori) pipa yang berguna untuk memperkuat kedudukan
dan stabilitas pasangan pipa diperlukan perlengkapan seperti berikut.
Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan komponen listrik yang
digunanakan untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik.
Fiting adalah merupakan bahan/komponen listrik yang digunakan untuk
penempatan lampu khususnya lampu pijar.
Stop kontak dipergunakan untuk mendapatkan sumber tegangan, yang
dipasang untuk mempermudah mendapatkan sumber tegangan yang diperlukan bagi pesawat atau alat-alat yang dapat dipindah-pindahkan.
Kabel adalah bahan listrik yang digunakan untuk menghantarkan arus
Tugas 3:
a. Sebelum peserta diklat melakukan pekerjaan pengelasan pelat tanpa menggunakan filler, maka harus:
1. Memahami uraian teori yang ada pada kegiatan belajar 3 pada modul ini.
2. Memahami langkah kerja, keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang terdapat pada kegiatan belajar 3 pada modul ini.
3. Mengenal peralatan ukur untuk pekerjaan instalasi listrik.
b. Siapkanlah peralatan tangan, alat-alat ukur dan bahan yang diper-gunakan untuk pekerjaan instalasi listrik dengan dua lampu dan satu saklar.
Tes Formatif 3:
1. Bahan/komponen listrik yang berfungsi untuk menyalakan lampu dan mematikan
2. Bahan yang digunakan untuk menyambung pipa pada bengkokan adalah?
3. Jumlah maksimum pada kabel nya ukuran 1,5 mm yang boleh dimasukkan kedalam pipa pvc ukuran 5/8” adalah?
4. Stop kontak/kotak kontak digunakan untuk? 5. Saklar digunakan untuk?
6. Sengkang/klem digunakan untuk?
7. Fiting yang digunakan untuk kamar mandi atau tempat-tempat yang lembab adalah fiting?
Kunci Jawaban Tes Formatif 3:
1. Komponen listrik yang digunakan untuk menyalakan dan mematikan lampu adalah saklar.
2. Bahan yang digunaan untuk menyambung pipa adlah bengkokan adalah Knie.
3. Jumlah maksimum yang diperbolehkan untuk menyambung pipa PVC 5/6” adalah 4.
4. Stop kontak/kotak kontak digunakan untuk mendapatkan sumber tegangan listrik. Yang diperlukan untuk alat-alat listrik yang dapat dipindah-pindah (misalnya : lemari es, kipas angin, televisi, radio dan lain-lain)
5. Saklar digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian listrik.
6. Klem digunakan untuk mengikat pipa PVC.
7. Fiting yang digunakan untuk kamar mandi atau tempat lembab adalah fiting WD.
Lembar Kerja 3:
Alat dan bahan
1. Tang kombinasi 1 buah 2. Obeng kembang (+) 1 buah 3. Obeng pipih (-) 1 buah
4. Tang cucut 1 buah
5. Palu (hammer) 1 buah
6. Gergaji 1 buah
7. Tang potong 1 buah
8. Pipa pvc 5/6” 2 meter 9. Kabel nya 1,5 mm secukupnya 10. Klem pipa pvc 5/8” 10 biji 11. Paku sekrup 5/8” 20 biji 12. Saklar tunggal 1 buah 13. Fiting duduk 1 buah 14. Lampu pijar 5/10 watt 220 volt 1 buah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1. Gunakan pakaian praktik.
2. Baca dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
3. Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja dan dekat dengan sumber tegangan.
4. Jangan bergurau saat melakukan praktik. 5. Hati-hati dalam melakukan praktik.
6. Matikan sumber listrik sebelum membongkar rangkaian.
Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktik. 2. Pasanglah pipa tersebut sesuai dengan gambar.
3. Masukkan kabel nya tersebut kedalam pipa lalu rangkailah sesuai gambar bagan.
4. Pasang saklar tunggal dan fiting.
5. Periksa kembali rangkaian tersebut apakah sudah betul-betul benar dan laporkan pada intruktur.
6. Beri sumber tegangan dan nyalakan lampu dengan saklar tunggal. 7. Kalau lampu sudah bisa dinyalakan dan dimatikan dengan saklar
tunggal. Laporkan pada instruktur.
8. Bongkar kembali rangkaian tersebut dan hentikan kegiatan lalu kembalikan semua peralatan dan bahan ketempat semula. Kemudian simpulkan hasil percobaan tadi.
BAB III
EVALUASI
Untuk mengetahui kemampuan belajar siswa didik perlu diadakan tes formatif, motorik maupun produk dari hasil belajar siswa. Dan diakhir modul ini, dillakukan dengan memberikan soal evaluasi sebagai berikut :
Soal Evaluasi :
Jawablah pertanyaan dibawah ini tanpa melihat buku
1. Sebutkan 6 alat-alat tangan yang banyak digunakan untuk keperluan praktik instalasi listrik.
2. Sebutkan 6 alat-alat ukur listrik yang banyak digunakan untuk keperluan praktik instalasi listrik.
3. Sebutkan 6 bahan/komponen listrik yang banyak digunakan dalam praktik instalasi listrik.
4. Gambarkan rangkaian pengukuran daya listrik dengan ampaer meter, volt meter dengan 2 lampu dengan daya yang berbeda.
5. gambarkah gambar bagan dan pengawatan dengan 1 saklar seri melayani 2 lampu dan 1 saklar tunggal melayani 1 lampu ditambah dengan stop kontak.
Kunci Jawaban Soal Evaluasi:
1. Alat-alat tangan yang banyak digunakan dalam praktik instalasi listrik adalah:
a. Tang kombinasi d. Palu/hammer
b. Tang potong e. One ng kembang (+) c. Tang cucut f. Gergaji
2. Alat-alat ukur yang banyak digunakan untuk keperluan praktik intalasi listrik adalah:
a. AVO Meter d. Watt Meter b. Amper Meter e. Kwh Meter
c. Volt Meter f. Megger ( Mega Ohm Meter )
3. Bahan/komponen listrik yang banyak digunakan untuk keprluan praktik instalasi listrik adalah:
a. Pipa d. Saklar
b. Kabel e. Klem
c. Stop kontak/ kotan kontak. f. Fiting 4. A S1 S2 220 Volt. V L1 L2 5. a. Gambar bagan S1 S2,3 L1 L2 L3 ST 5. b. Gambar pengawatan S1 S2,3 L1 L2 L3 ST
Kriteria Kelulusan
KRITERIA SKOR
(1-10) BOBOT NILAI KETERANGAN
Soal Nomer 1 2 Lulus min 7,0
Soal Nomer 2 2 Lulusmin 7,0
Soal Nomer 3 2 Lulus min 7,0
Soal Nomer 4 2 Lulus min 7,0
BAB IV
P E N U T U P
Modul ini disusun untuk menghasilkan satu tahap kompetensi kerja yang dikukuhkan dengan suatu sertifikat.
Sertifikat yang merupakan bukti hasil pembelajaran modul ini dapat diperoleh dari asosiasi melalui lembaga pendidikan resmi dan sah menurut hukum seperti Sekolah Menengah Kejuruan dan yang sejenisnya.
Selanjutnya apabila peserta didik atau peserta diklat berkehendak atau berminat untuk mempelajari jenjang atau modul berikutnya, sebaiknya sesuai bidang dan nomor kode modul lanjutannya sesuai dengan urutan modul yang tercantum dalam peta kedudukan modul.
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku pegangan Instruktur Diklat PT. Pal.
2. Buku teori dan praktek kejuruan dasar listrik (paket) 3. Buku petunjuk praktik listrik (paket).
4. F. Suyatmo, “Tehnik Listrik Instalasi Penerangan”, 1985, Bandung: Alumni. Ilmu bahan listrik (VEDC MALANG)
5. Instalasi Listrik Arus Kuat 1, P. Van Harten, Ir. E. Setiawan. 6. Instalasi Tjahaya dan Tenaga djilid A. Moh. Hidayat.
7. P. Van. Harten, Ir. E. Setiawan, “Instalasi Listrik Arus Kuat 1”, Bandung: Binacipta 1981.
8. Petunjuk Praktek Listrik 1, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 1979.