• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V FORMAT DAN TATA CARA PENULISAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V FORMAT DAN TATA CARA PENULISAN"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

FORMAT DAN TATA CARA PENULISAN

A. Format Kekaryaan 1 . Draf Proposal

Draf proposal terdiri dari tiga bagian, yakni Bagian Awal, Bagian Utama, dan Bagian Akhir.

a. Bagian Awal

Bagian awal berisi halaman sampul, halaman judul, halaman permohonan pembimbing. Isi masing-masing bagian sebagai berikut.

1) Halaman Sampul

Halaman sampul memuat judul karya yang akan disusun, pernyataan tujuan penulisan penyususnan karya pada program studi, jurusan, dan fakultas, logo perguruan tinggi, nama penulis, nama perguruan tinggi, nama kota dan tahun draf proposal karya disusun.

(a) Judul karya, dalam huruf kapital (font Times New Ro-man dengan ukuran maksimal 16).

(b) Pernyataan tujuan penyusunan karya (contoh lihat lampiran 1)

(c) Logo perguruan tinggi berukuran diameter 5 cm (d) Nama mahasiswa program studi S-1 (nama tidak boleh

(2)

(e) Nomor induk mahasiswa.

(f) Nama perguruan tinggi: ditulis nama perguruan tinggi tempat diraihnya derajat kesarjanaan (font Times New Roman ukuran 14).

(g) Kota Perguruan Tinggi (font Times New Roman ukuran 14).

(h) Tahun karya disusun: ditulis saat tahun draf proposal kekaryaan diajukan (font Times New Roman ukuran 14).

(i) Warna sampul disesuaikan dengan simbol warna Fakultas Seni Rupa dan Desain berwarna biru. (lihat lampiran 1)

2) Halaman Judul

Isi halaman judul sama dengan halaman sampul dan ditulis pada kertas putih.

3) Halaman Permohonan pembimbing

Halaman permohonan pembimbing berisi persetujuan dari Ketua Program Studi (Kaprodi) sebagai pernyataan bahwa draf proposal yang diajukan untuk pendaftaran Tugas Akhir dan permohonan dosen pembimbing. Halaman pengesahan permohonan berisi judul kekaryaan, identitas mahasiswa, tanggal persetujuan/ pengesahan, nama dan tanda tangan pejabat dalam hal ini Kaprodi/Kajur, nama dosen pembimbing yang ditunjuk (lihat pada lampiran 2).

b . Bagian Utama

Pada bagian utama draft proposal kekaryaan, memuat garis besar tema, latar belakang sebagai dasar pemikiran, tujuan

(3)

penyusunan karya, manfaat, dan kerangka pikir. Secara de-tail dapat dilihat pada masing-masing Jurusan sesuai dengan kompetensi yang dipilih.

c . Bagian Akhir

Bagian akhir memuat daftar pustaka. 2. Proposal Tugas Akhir Kekaryaan

Proposal Tugas Akhir Kekaryaan terdiri dari tiga bagian, yakni Bagian Awal, Bagian Utama, dan Bagian Akhir. Khusus bagian awal dan bagian akhir semua Jurusan mengacu pada buku panduan ini. Adapun bagian utama mengacu pada juknis Jurusan masing-masing.

a . Bagian Awal

Bagian awal berisi halaman sampul, halaman judul, halaman permohonan pembimbing. Isi masing-masing bagian sebagai berikut.

1 ) Halaman Sampul

Halaman sampul memuat judul proposal kekaryaan, pernyataan tujuan penyusunan karya, logo perguruan tinggi, nama penulis, nama program studi, nama jurusan, nama fakultas, nama perguruan tinggi, nama kota dan tahun proposal kekaryaan disusun.

(a) Judul proposal karya dibuat dalam huruf kapital (font Times New Roman dengan ukuran maksimal 16). (b) Pernyataan tujuan penyusunan karya (contoh lihat

lampiran 1)

(c) Logo perguruan tinggi berukuran diameter 5 cm (d) Nama mahasiswa program studi S-1 (nama tidak boleh

(4)

disingkat), tanpa gelar formal. (e) Nomor induk mahasiswa.

(f) Nama perguruan tinggi: ditulis nama perguruan tinggi tempat diraihnya derajat kesarjanaan (font Times New Roman ukuran 14).

(g) Kota Perguruan Tinggi (font Times New Roman ukuran 14).

(h) Tahun proposal kekaryaan: ditulis saat tahun proposal kekaryaan diujikan (font Times New Roman ukuran 14).

(i) Warna sampul disesuaikan dengan simbol warna Fakultas Seni Rupa dan Desain berwarna biru. (Lihat lampiran 3)

2) Halaman Judul

Isi halaman judul sama dengan halaman sampul dan ditulis pada kertas putih.

3) Halaman Persetujuan Proposal

Halaman persetujuan berisi persetujuan dari Ketua Program Studi (Kaprodi) sebagai pernyataan bahwa pro-posal yang diajukan telah uji kelayakan dan siap dilakukan pembimbingan lebih lanjut oleh pembimbing yang ditunjuk oleh Kaprodi. Halaman persetujuan, berisi judul skripsi, identitas mahasiswa, tanggal persetujuan/pengesahan, nama dan tanda tangan pejabat dalam hal ini Kaprodi/ Kajur dan nama dosen pembimbing yang ditunjuk. (Lihat lampiran 4)

(5)

b . Bagian Utama

Pada bagian utama ini terdiri dari beberapa sub bagian. Secara terinci dapat melihat Juknis Tugas Akhir masing-masing Jurusan. Format penulisan proposal masing-masing-masing-masing Jurusan sebagai berikut.

1) Struktur Penulisan Proposal Jurusan Seni Media R e k a m

Bagian utama terdiri dari: 1. PENDAHULUAN

a . Latar belakang

b. Ide Penciptaan/penyajian c. Tujuan dan manfaat

2. TINJAUAN SUMBER PENCIPTAAN 3. PROSES PENCIPTAAN

4. DISKRIPSI KARYA

5. JADWAL PELAKSANAAN

6. BERISI TENTANG SISTEMATIKA LAPORAN TA. 2 ) Struktur Penulisan Proposal Jurusan Seni Murni

Bagian Utama 1. PENDAHULUAN

a . Latar Belakang Penciptaan

Uraian tentang hal-hal spesifik yang mendorong, merangsang atau menjadi alasan timbulnya ide penciptaan/timbulnya inspirasi/masalah penciptaan. Dorongan atau inspirasi ini bisa jadi baru muncul atau setahun terakhir.

b. Rumusan Penciptaan

(6)

dengan masalah penciptaan, atau kegelisahan kreatif, bagaimana karya seni itu akan diwujudkan dalam karya seni.

c. Tujuan dan Manfaat Penciptaan

1) Tujuan berisi tentang : butir-butir pemikiran berkaitan langsung dengan karya seni yang akan diciptakan.

2) Manfaat berisi tentang : apabila tujuan tercapai, apa manfaatnya bagi diri sendiri, masyarakat luas, pendidikan seni dan lembaga.

d. Penegasan Judul

Berisi penjelasan singkat tentang judul yang akan diangkat agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan arti judul. Dengan memberi penjelasan untuk kata-kata yang mempunyai arti khusus yang berhubungan dengan tema yang diangkat.

2. TINJAUAN SUMBER PENCIPTAAN

Diawali dengan definisi/pengertian subjek kajian dan lingkupnya. Tinjauan terhadap berbagai sumber yang memberi inspirasi, misalnya dari: alam alami dan buatan, lingkungan sosial, adat istiadat, alam imajinasi, karya seni, penelitian dan lain-lain. Bahan yang ditinjau bisa berupa bahan kepustakaan, dokumentasi atau foto, VCD, CD, diskografi (audio, visual dan audio visual) dll.

3. GAGASAN

(7)

dalam mensikapi berbagai issue atau fenomena-fenomena kesenilukisan yang berkembang, serta bagaimana menterjemahkan ke dalam karya seninya. Dijelaskan pula tentang gaya/aliran seni yang dipilih dalam karya seninya. Isi / makna dalam lukisan dapat berupa pesan moral dan cultural, berbagai suasana yang mungkin terjadi dalam kehidupan ini dll. 4. METODE/PROSES PENCIPTAAN

Uraian tentang cara mewujudkan ide-ide seni, antara lain alasan dan tujuan pemilihan media dan teknik, dilengkapi tahap-tahap penciptaan mulai dari prepa-ration (persiapan), tahap incubation (perenungan / penetasan bibitnya), tahap inspiration (inspirasi, ilham), tahap Elaborasi (elaborasi, perluasan dan pemantapan gagasan) dan visualisasi ke dalam me-dium.

5. JADWAL PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

Dalam penyusunan jadwal harus dikonsultasikan dan disetujui oleh dosen pembimbing TA.

6. SISTEMATIKA LAPORAN

Berisi tentang sistematika laporan TA.

3 ) Struktur Penulisan Proposal Jurusan Desain Bagian Utama

1 . Latar Belakang Perencanaan/Renovasi/ Konservasi

(8)

Bagian ini memuat uraian tentang hal-ihwal yang melatarbelakangi perancangan atau renovasi atau konservasi karya desain interior tugas akhir mahasiswa. Hal-ihwal yang dapat diuraikan dalam bagian latar belakang meliputi daya tarik, daya gugah, daya kritis, daya ungkap, daya pemecahan masalah, alasan, dan motivasi mahasiswa terhadap suatu masalah/fenomena/peristiwa yang digunakan sebagai pijakan penting dalam perancangan atau renovasi atau konservasi karya desain interior tugas akhir mahasiswa. Selain itu, latar belakang bidang keilmuan mahasiswa yang mendorong perencanaan atau renovasi atau konservasi karya desain interior sebagai upaya pengembangan diri dan aktualisasi diri juga dapat menjadi latar belakang pada bagian ini.

Latar belakang perencanaan/renovasi/ konservasi adalah suatu penggambaran atau deskripsi yang mengungkap mengapa masalah desain interior itu muncul, menarik, perlu, dan penting dilakukan. Pentingnya masalah itu untuk dicarikan pemecahannya. Latar belakang masalah bukan merupakan deskripsi tentang asal-usul, sejarah atau riwayat sasaran objek garap.

2 . Permasalahan Desain/Batasan Ruang Lingkup Garap

Pada bagian ini dapat digunakan istilah permasalahan desain atau batasan ruang lingkup garap yang akan menjadi fokus garapan. Rumusan masalah, ruang lingkup garap harus menyiratkan

(9)

uraian tentang batas-batas ruang lingkup garap, sasaran, dan metodologi. Rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya atau pernyataan.

3 . Tujuan dan Manfaat

Pada bagian ini harus disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai dari perancangan atau renovasi atau konservasi desain interior yang dikerjakan. Pada bagian ini hendaknya disebutkan secara spesifik, tujuan yang ingin dicapai secara umum dan secara spesifik terfokus pada unsur-unsur yang dikerjakan. Oleh sebab itu, tujuan harus konsisten dengan rumusan masalah dan mencerminkan pula metode desain.

Bagian ini juga memuat kemanfaatan perancangan atau renovasi atau konservasi karya desain bagi kemaslahatan umat manusia pada umumnya dan pengembangan ilmu pengetahuan desain dan kesenian pada khususnya serta berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, desain, seni, dan pembangunan masyarakat.

4 . Sasaran Desain

Sasaran perancangan atau renovasi atau konservasi adalah ungkapan yang menjelaskan tentang untuk siapa desain yang dirancang dengan disertai batasan-batasan sesuai dengan sasaran yang dituju. Pada sasaran perancangan ini wajib

(10)

menyertakan batasan-batasan yang berkaitan dengan posisi kekaryaan desain (perancangan atau renovasi atau konservasi) dalam konteks ruang atau tempat (teritori/daerah), waktu (kapan digunakan), fokus atau penekanan perancangan, batasan sasaran hasil rancangan.

5. Originalitas Karya/Keaslian Karya

Tinjauan berbagai sumber dapat menunjuk pada karya jadi atau konsep yang memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil karya desain yang telah diperoleh melalui desainer-desainer terdahulu dan yang ada hubungannya dengan karya desain yang akan dirancang. Pada penyajian ini hendaknya ditunjukkan bahwa permasalahan yang akan dipecahkan belum pernah terselesaikan secara memuaskan oleh perancang-perancang sebelumnya.

Fakta-fakta yang dikemukan sejauh mungkin diambil dari sumber aslinya. Semua sumber yang dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan atau nama perancangan dan tahun perancangan, sesuai yang tercantum pada daftar pustaka.

6 . Kerangka Pikir

a . Pendekatan Pemecahan Desain

Pada bagian ini diperjelas tentang dasar atau landasan teori untuk menjawab permasalahan desain interior yang akan dikerjakan. Secara umum tolok ukur perancangan desain interior adalah

(11)

menciptakan sarana berupa interior/ruang dalam untuk keperluan aktivitas manusia. Untuk kepentingan itu maka, manusia sebagai pengguna desain harus memperhatikan tiga unsur utama yaitu: aktivitas, kapasitas, dan anthropometri yang erat kaitannya dengan kondisi sosial budaya calon penggunanya. Ruang merupakan sarana aktivitas manusia yang di dalamnya, terdapat unsur-unsur yang harus diperhatikan, yakni: fungsi dan dimensi. Merujuk pada uraian itu, maka interior sebagai sarana harus memenuhi prasyarat: teknis, estetis, dan norma desain. Desain yang baik harus memuat tiga prasyarat tersebut.

Agar ketiga unsur tersebut dapat tercapai dibutuhkan beberapa pendekatan untuk pemecahan desain yang dapat digunakan. Faktor keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan kesenangan bagi penghuninya merupakan sasaran utama orientasi pendekatan pemecahan sebuah desain. Faktor keselamatan, kenyamanan, dan kesenangan yang menjadi pusat perhatian ilmu ergonomi bukanlah menjadi pendekatan tunggal dalam pemecahan permasalahan desain, manakala produk desain menjadi wahana ekspresi nilai pesan/ citra diri/gaya tertentu. Pendekatan bentuk erat kaitannya dengan upaya menampilkan tema/gaya/ citra. Oleh karena itu, pemecahan permasalahan desain dapat menggunakan pendekatan-pendekatan lain yang sesuai desain permasalahan yang ada. Pendekatan-pendekatan itu dapat bersifat

(12)

monodisiplin maupun multidisiplin. Pendekatan monodisiplin adalah suatu pendekatan (perspektif) yang digunakan untuk memandang dan memecahkan suatu persoalan desain dari satu disiplin/ ilmu. Sedangkan pendekatan multidisiplin adalah suatu pendekatan (perspektif) yang digunakan untuk memandang atau memecahkan persoalan desain melalui berbagai disiplin keilmuan. b . Ide Perancangan

Bagian ini membahas hal-ihwal yang berkaitan dengan ide/gagasan, pemikiran, perenungan, imajinasi, inspirasi, kepedulian, pengembangan, dan eksperimentasi yang mendasari perancangan atau renovasi atau konservasi suatu karya desain. Masing-masing dari ranah desain interior itu (perancangan, renovasi, dan atau konservasi) memiliki dasar pemikiran atau gagasan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, ide yang mendasari perancangan, renovasi dan atau konservasi akan berbeda pula. Masing-masing ide perancangan perlu diselaraskan dengan pendekatan pemecahan permasalahan desain yang telah dirumuskan. 7 . Proses Desain/Metode Desain

Pelaksanaan Tugas Akhir Kekaryaan yang dituntut adalah merancang atau merenovasi atau mengkoservasi interior, yang di dalamnya mencakup penyusunan program dan ide perancangan melalui tahapan proses perancangan, mentransformasikan ke

(13)

dalam gambar kerja, mentransformasikan ke dalam bentuk maket, dan mempertanggungjawabkan di depan dewan penguji melalui penyajian pameran karya desain.

Adapun yang dimaksud Proses Desain adalah informasi tentang tahapan proses yang digunakan dan proses keputusan desain. Pada proposal ini, pengusul harus menjelaskan tentang tahapan-tahapan yang ditempuh atau dilakukan dalam mewujudkan desain. Untuk kepentingan ini pengusul dapat menyajikannya ke dalam skema, bagan, dan atau dengan suatu deksripsi.

Sehubungan dengan hal itu, maka di dalam proses desain, paling tidak, ada suatu tahapan umum yang dapat diacu, yakni: 1) input, 2) sintesis, dan 3) out put. Tahapan atau urutan itu tidak dapat diubah-ubah oleh karena tahap ke satu merupakan dasar tahap ke 2 dan ke 3. Artinya, bahwa proses desain tidak dapat memperoleh out put sebelum tahap input dengan analisis-analisis tertentu dilakukan sebagai kerangka pemikiran desain. Input yang dimaksud adalah sejumlah data atau informasi yang diperlukan oleh seorang desainer yang akan di analisis, digunakan sebagai dasar analisis guna menemukan permasalahan desain. Input meliputi: data lapangan/ objek, data umum tentang kondisi sosial, dan literatur. Selanjutnya permasalahan desain tersebut berdasarkan literatur atau kreativitas dicarikan pemecahan permasalahan desainnya dengan jalan melakukan sintesis/analisis. Sintesis adalah

(14)

seperangkat tindakan untuk mengolah data-data berdasarkan landasan teori dan kreativitas seorang desainer sehingga diperoleh teori untuk memecahkan desain/menemukan desain yang tepat. Adapun out-put yang dimaksud adalah hasil pengolahan data dari input berdasarkan sintesis/analisis yang dituangkan dalam desain.

8. Sistematika Penulisan

Pada bagian ini harus disebutkan secara garis besar sistematika penulisan tugas akhir. Sistematika penulisan mengacu pada:

BAB I, berisi PENDAHULUAN yang di dalamnya memuat: Latar Belakang, Permasalahan Desain/-Batasan Ruang Lingkup Garap, Tujuan, Sasaran, dan Originalitas Karya/Keaslian Karya.

BAB II, berisi DASAR PEMIKIRAN/KERANGKA PIKIR PEMECAHAN DESAIN yang di dalamnya memuat: Pendekatan Pemecahan Desain Peran-cangan/Renovasi/Konservasi dan Ide Perancangan-/ Renovasi/Konservasi.

BAB III, berisi tentang PROSES DESAIN/ METODE DESAIN yang memuat tentang Tahapan Proses Desain, Proses Analisis Alternatif Desain Terpilih.

BAB IV, berisi tentang HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN yang menyajikan pembahasan hasil desain berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan yang perlu disampaikan kepada calon pemakai sebagai salah satu bentuk kejujuran calon

(15)

desainer berupa informasi penting tentang karyanya apabila karyanya nanti akan diproduk.

BAB V, berisi PENUTUP yang memuat tentang kesimpulan dan saran.

c. Bagian Akhir

Bagian akhir memuat daftar acuan (pustaka, diskografi, narasumber, artikel, manuskrip, karya ilmiah) dan lampiran (teks, foto, gambar dll).

1) Daftar Pustaka

Daftar acuan berupa daftar pustaka, daftar narasumber, daftar diskografi (dokumen audio, visual, dan audiovisual). Daftar acuan ini mutlak diperlukan di dalam penulisan ilmiah, sebab kredibilitas suatu karya ilmiah di antaranya dapat dilihat dari pemilihan acuan yang digunakan. Acuan yang dicantumkan dalam bagian ini, hanya yang dibutuhkan secara langsung dalam penelitian. Tiga hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pencantuman daftar acuan ini adalah: (1) acuan yang dicantumkan harus relevan dengan karya yang disusun; (2) acuan yang dicantumkan sedapat mungkin menunjukkan sumber primer; dan (3) acuan yang dirujuk dapat dipertanggungjawabkan.

Cara menulis nama pengarang dan narasumber dalam daftar pustaka, berurutan secara alfabetik tanpa nomor urut. Sumber tertulis tersebut yang lebih dari satu baris, ditulis dengan satu spasi dengan baris berikutnya, sedangkan jarak baris antara sumber-sumber yang saling berurutan ditulis dalam dua spasi. Daftar diskografi

(16)

dikelompokkan menurut jenis materialnya, dan ditulis berurutan secara alfabetik.

3. Laporan Pertanggungjawaban Karya

Penulisan laporan Pertanggungjawaban Karya dibagi menjadi tiga bagian pokok, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Tiap-tiap bagian harus mencerminkan jalan pikiran yang urut, runtut, dan sistematik.

a . Bagian Awal

Bagian awal mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman pengesahan, halaman persembahan dan/atau motto (jika diperlukan), penjelasan arti lambang/singkatan/ ejaan (jika diperlukan), intisari/abstrak, prakata/kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran.

1 ) Halaman Sampul Depan

Halaman sampul depan memuat judul kekaryaan, pernyataan tujuan penulisan kekaryaan, logo perguruan tinggi, nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa, nama program studi/jurusan, nama fakultas, nama perguruan tinggi, nama kota dan tahun skripsi diujikan.

(a) Judul kekaryaan ditulis dengan huruf kapital (font times new roman ukuran 16);

(b) Pernyataan tujuan penulisan kekaryaan (contoh lihat lampiran 1)

(c) Logo Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta berdiameter 5 cm;

(17)

(d) Nama mahasiswa tidak boleh disingkat, tanpa gelar formal;

(e) Nomor induk mahasiswa;

(f) Nama program studi/jurusan, fakultas, dan perguruan tinggi tempat diraihnya derajat kesarjanaan, ditulis dengan huruf kapital (font times new roman ukuran 14);

(g) Nama Kota Perguruan Tinggi, ditulis dengan huruf kapital (font times new roman ukuran 14);

(h) Tahun skripsi, ditulis saat tahun kekaryaan diujikan (font times new roman ukuran 14);

(i) Warna sampul disesuaikan dengan simbol warna fakultas Seni Rupa dan Desain, yakni warna biru. (Lihat lampiran lembar pengesahan)

Keterangan:

Seluruh tulisan dalam halaman sampul tetap memperhatikan margin, serta ditulis dalam format rata tengah (center). 2) Halaman Judul

Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan.

Warna kertas putih 3) Halaman Pengesahan

Halaman ini berisi tentang pernyataan pengesahan, disertai penyebutan tanggal, bulan, dan tahun pengesahan, serta nama pejabat yang berwenang mengesahkannya. Pejabat yang berwenang mengesahkan, terdiri dari:, ketua penguji, penguji utama, penguji pembimbing kekaryaan

(18)

dan Dekan Fakultas yang bersangkutan. (lihat lampiran 5).

4 ) Halaman Pernyataan

Halaman ini berisi pernyataan bahwa kekaryaan yang ditulis bukan karya duplikasi dan bukan pula dibuatkan oleh orang lain.

5 ) Halaman Persembahan/Motto (jika diperlukan penulis)

Halaman ini berisi kalimat persembahan dan/atau kalimat bijak (motto) yang tetap memperhatikan kode etik akademik, tidak lebih dari 1 halaman.

6 ) Halaman penjelasan arti lambang/singkatan/ ejaan (jika perlu)

Skripsi kadangkala memuat sejumlah lambang, singkatan, dan penggunaan ejaan khusus. Halaman ini memuat penjelasan secara rinci dan konsisten tentang arti simbol-simbol (tidak termasuk simbol notasi), kesepakatan singkatan, dan aturan penggunaan ejaan (ortografi).

7 ) Halaman Intisari/Abstrak

Abstrak merupakan uraian singkat tetapi menyeluruh (komprehensif) yang dimulai dengan judul, permasalahan, kerangka pikir yang digunakan, metode, dan hasil karya. Abstrak tidak lebih dari satu halaman dan diketik dengan jarak baris satu, dan ditulis dalam bahasa Indonesia.

(19)

8 ) Halaman Prakata/Kata Pengantar

Kata pengantar berisi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penyusunan skripsi, bukan merupakan tulisan ilmiah. Hal yang diutamakan adalah penyampaian ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penyusunan kekaryaan, baik langsung maupun tidak langsung. Urutan penyampaian terima kasih tidak didasarkan pada jenjang kepangkatan atau jabatan dalam suatu institusi, melainkan lebih pada tingkat kontribusi dalam proses penulisan. Kata pengantar ditulis maksimal dua halaman.

9) Daftar Isi

Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang isi laporan penyusunan kekaryaan dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu bab atau sub bab. Dalam daftar isi tertera urutan judul utama, subjudul disertai dengan nomor halamannya (contoh lihat lampiran 11).

10) Daftar Gambar

Pencantuman gambar dalam teks yang lebih dari tiga buah harus disertai daftar yang memuat urutan nomor, keterangan gambar/foto/denah/peta dan bentuk ilustrasi lain, serta nomor halamannya.

11) Daftar Tabel

Pencantuman tabel dalam teks yang lebih dari tiga buah harus disertai daftar yang memuat urutan nomor,

(20)

keterangan tabel/bagan, serta nomor halamannya. 12) Daftar Lampiran

Pencantuman daftar lampiran diletakkan pada bagian paling akhir dari bagian awal kekaryaan. Daftar lampiran berisi urutan judul lampiran dan nomor halamannya. b . Bagian Utama

Bagian utama kekaryaan memuat pendahuluan, hasil karya dan pembahasan, serta penutup. Masing-masing merupakan BAB-BAB ditulis secara berurutan sesuai dengan jurusan masing-masing.

1 ) Struktur Penulisan Laporan

Pertanggungjawaban Jurusan Seni Media Rekam Pertanggungjawaban tertulis TA Karya Seni terdiri dari bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Bagian awal berisi halaman sampul, halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, dan daftar istilah (jika ada).

Bagian utama terdiri dari empat bab: - Bab I, Pendahuluan memuat:

· Latar belakang

· Ide Penciptaan/penyajian · Tujuan dan manfaat

· Tinjauan sumber penciptaan - Bab II, Proses Penciptaan memuat

· Tahap persiapan

(21)

- Bab III, Deskripsi Karya memuat pemaparan secara detil karya yang diciptakan dengan keterangan teknis sesuai minat utama yang diujikan.

· Sutradara

Mahasiswa yang mengambil TA karya seni dengan minat utama Penyutradaraan dapat mendeskripsikan rancangan dan perwujudan konsep pengadeganan, desain produksi, interpretasi skenario, dan teknik videografi yang akan digunakan untuk mewujudkan sebuah karya audio-visual.

· Penyunting (Editing)

Mahasiswa yang mengambil TA karya seni dengan minat utama Editing dapat mendeskripsikan perancangan dan perwujudan konsep editing au-dio-video-grafis, serta intepretasi skenario dalam elaborasi kerja-kerja editing.

· Pengarah Kamera (Director of Photography) Mahasiswa yang mengambil TA karya seni dengan minat utama Director of Photography (DoP) dapat mendeskripsikan perancangan dan perwujudan konsep videografi serta teknik penataan cahaya, berdasar intepretasi skenario ke dalam karya au-diovisual.

· Penulis Naskah TV

Mahasiswa yang mengambil TA karya seni dengan minat utama Penulisan Naskah TV (Scriptwriting)

(22)

dapat mendiskripsikan proses penciptakan Naskah TV yang original baik dari sisi kebaruan cerita maupun program, dengan pemahaman terhadap teknik videografi dan editing.

- Bab IV, Penutup memuat · Kesimpulan

· Saran

Bagian akhir memuat daftar acuan (pustaka, diskografi, narasumber, artikel, manuskrip, karya ilmiah), lampiran (teks, foto, gambar dll). Lampiran memuat bahan-bahan pendukung yang menunjang penciptaan dan penyusunan pertanggungjawaban tertulis agar tidak mengganggu bagian utama atau isi. Lampiran dapat berupa gambar atau foto, notasi, storyboard, VCD/DVD, izin penelitian, catatan lapangan dan hal-hal lain yang dianggap perlu disertakan.

2 ) Struktur Penulisan Laporan

Pertanggungjawaban Jurusan Seni Murni Bagian Utama :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan

Uraian tentang hal-hal spesifik yang mendorong, merangsang atau menjadi alasan timbulnya ide penciptaan/timbulnya inspirasi/masalah penciptaan.

(23)

Dorongan atau inspirasi ini bisa jadi baru muncul atau setahun terakhir.

B. Rumusan Penciptaan

Berisi kalimat tanya tanpa tanda tanya, berkaitan dengan masalah penciptaan, atau kegelisahan kreatif, bagaimana karya seni itu akan diwujudkan dalam karya seni.

C. Tujuan dan manfaat

1. Tujuan berisi tentang : butir-butir pemikiran berkaitan langsung dengan karya seni yang akan diciptakan.

2. Manfaat berisi tentang : apabila tujuan tercapai, apa manfaatnya bagi diri sendiri, masyarakat luas, pendidikan seni dan lembaga.

D. Penegasan Judul

Berisi penjelasan singkat tentang judul yang akan diangkat agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan arti judul. Dengan memberi penjelasan untuk kata-kata yang mempunyai arti khusus yang berhubungan dengan tema yang diangkat.

BAB II KONSEP A. Konsep Penciptaan

Berisi tantang konsep pemikiran/rancangan mengenai tema yang diangkat, berdasarkan sumber-sumber gagasan dari kepustakaan maupun sumber lainnya yang dirujuk.

(24)

B. Konsep Bentuk

Berisi tentang bagaimana konsep ide itu divisualkan, sesuai dengan bahasa rupa yang diinginkan melalui pemilihan metafor, ikon, simbol yang sesuai dengan ide penciptaan.

C. Konsep Penyajian (Pengemasan)

Berisi tentang penjelasan mengenai bagaimana karya itu disajikan, antara lain bentuk dan ukuran bingkai apakah menggunakan bingkai atau tidak, apakah menggunakan bingkai kaca dan lain-lain, atau apakah menggunakan pustek/landasan atau tidak.

BAB III PROSES PENCIPTAAN

Berisi tentang cara atau tahapan yang dilakukan dalam penciptaan karya dan penjelasan mengenai bahan, alat, teknik dan proses penciptaan sebagai berikut: a . Observasi

Berisi tentang pemaparan secara rinci rencana kegiatan apa saja yang telah dilakukan sebagai persiapan penyusunan penciptaan karya antara lain mengenai

1. Studi Pustaka: membaca buku, majalah, surat kabar, katalog pameran lukisan, pameran seni rupa, internet, VCD dan lain lainnya.

2. Dokumentasi/rekaman visual dengan menggunakan kamera foto/kamera handycam, untuk mendapatkan data visual sesuai dengan gagasan yang akan diwujudkan dalam karya seni, 3. Acuan Karya antara lain : Acuan terhadap karya-karya lukisan yang akan dijadikan referensi yang

(25)

secara visual dan ide mempengaruhi serta memberi inspirasi dan berdekatan dengan teknik maupun gaya individu mahasiswa dalam penciptaan karya.

b. Bahan

Berisi tentang penjelasan berbagai bahan yang akan digunakan dalam perwujudan karya.(seperti kanvas, cat minyak, cat air, cat poster, acrylic, dll.)

c. Alat

Berisi tentang penjelasan berbagai alat yang akan digunakan dalam perwujudan karya.

d. Teknik

Berisi tentang penjelasan berbagai teknik yang akan digunakan dalam perwujudan karya. (Misalnya teknik sapuan, kerok, hisap, lelehan dan lain-lain.)

e. Proses Penciptaan terdiri dari :

1. tahap preparation (persiapan) berisi tentang persiapan dalam penciptaan karya seperti pengamatan dan pengumpulan informasi serta persiapan bahan dan alat yang akan digunakan. 2. tahap incubation (perenungan/penetasan bibitnya) berisi tentang cara untuk memperoleh bentuk/ide visual karya, misalnya dengan mengamati/melihat gambar majalah, menonton VCD dll.

3. tahap inspiration (inspirasi, ilham) berisi tentang munculnya ide visual penciptaan.

4. tahap Elaborasi (elaborasi, perluasan dan pemantapan gagasan) artinya mengembangkannya menjadi gambaran pravisual

(26)

yang nantinya dimungkinkan untuk diberi bentuk atau wujud kongkrit lahiriah sehingga nantinya pada kerja penuangannya ke dalam medium dengan mudah akan bisa memperoleh bentuk terminalnya.

5. tahap heention in medium (visualisasi ke dalam medium). Tahapan ini disesuaikan dengan tahapan masing-masing penciptanya, misalnya. a . Sketsa

(Membuat sketsa dengan pensil atau cat di atas kanvas dst).

b. Pembentukan tekstur semu atau nyata (kalau ada)

c. Pencahayaan

d. Pewarnaan dan finishing e. dll.

BAB IV DESKRIPSI KARYA

Pada bagian ini berisi tentang foto-foto karya tugas akhir yang telah diciptakan dan telah disajikan dalam pameran. Bentuknya berupa foto karya ukuran 3R dengan memberi penjelasan di bawah foto karya berupa judul, ukuran, media, dan tahun pembuatan, disertai deskripsi karya berupa penjelasan verbal mengenai karya yang bersangkutan dengan menyebutkan ciri-ciri khusus (subjek matter, bentuk, isi, teknik dan kretivitasnya) karya seni yang dideskripsi sehingga dapat terlihat jelas atau diketahui yang pada akhirnya dapat diapresiasi.

(27)

BAB V PENUTUP Berisi tentang :

A . Kesimpulan: secara garis besar, yaitu: (1)

Kesimpulan umum apakah karya seni yang diciptakan telah sesuai benar dengan tujuan penciptaan (2) Masalah atau ide-ide baru yang muncul (3) Hal-hal apa saja yang menunjang proses penciptaan (4) Hal-hal yang menghambat/mengganggu proses penciptaan.

B . Saran-Saran: ditujukan pada diri sendiri maupun

pembaca berkaitan dengan bagaimana mengantisipasi ke depan sehubungan dengan munculnya ide-ide baru dan hambatan-hambatan yang dialami dalam proses penciptaan yang dilakukan.

3 . Struktur Penulisan Laporan

Pertanggungjawaban Jurusan Desain Bagian Utama

BAB I PENDAHULUAN

A . Latar Belakang Perencanaan/Renovasi/ Konservasi

Bagian ini memuat uraian tentang hal-ihwal yang melatarbelakangi perancangan atau renovasi atau konservasi karya desain interior tugas akhir mahasiswa. Hal-ihwal yang dapat diuraikan dalam bagian latar belakang meliputi daya tarik, daya gugah,

(28)

daya kritis, daya ungkap, daya pemecahan masalah, alasan, dan motivasi mahasiswa terhadap suatu masalah/fenomena/peristiwa yang digunakan sebagai pijakan penting dalam perancangan atau renovasi atau konservasi karya desain interior tugas akhir mahasiswa. Selain itu, latar belakang bidang keilmuan mahasiswa yang mendorong perencanaan/ renovasi karya desain interior sebagai upaya pengembangan diri dan aktualisasi diri dapat dikemukakan pada bagian ini.

Latar belakang perencanaan/renovasi/ konservasi adalah mengungkap mengapa masalah desain inte-rior itu muncul, menarik, perlu, dan penting dilakukan. Pentingnya masalah itu untuk dicarikan pemecahannya. Latar belakang masalah bukan merupakan deskripsi tentang asal-usul, sejarah atau riwayat sasaran objek garap.

B . Permasalahan Desain /Batasan Ruang Lingkup Garap

Pada bagian ini dapat digunakan istilah permasalahan desain atau batasan ruang lingkup garap yang akan menjadi fokus garap. Rumusan masalah ruang lingkup garap harus menyiratkan uraian tentang batas-batas ruang lingkup garap, sasaran, dan metodologis. Rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya atau pernyataan.

(29)

C . Tujuan dan Manfaat

Pada bagian ini harus disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai dari perancangan atau renovasi interior yang anda kerjakan. Pada bagian ini hendaknya disebutkan secara spesifik, tujuan yang ingin dicapai secara umum dan secara spesifik terfokus pada unsur-unsur yang dikerjakan. Oleh sebab itu, tujuan harus konsisten dengan rumusan masalah dan mencerminkan pula metode desain.

Bagian ini juga memuat kemanfaatan perancangan/renovasi atau konservasi karya desain bagi kemaslahatan umat manusia pada umumnya dan pengembangan ilmu pengetahuan desain dan kesenian pada khususnya serta kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, desain, dan pembangunan masyarakat.

D. Sasaran Desain

Sasaran perancangan adalah ungkapan yang menjelaskan tentang untuk siapa desain yang dirancang itu dengan menyertakaan batasan-batasan. Pada sasaran perancangan ini wajib menyertakan batasan-batasan tentang kemungkinan letak interior yang dirancang/ renovasi/konservasi untuk daerah mana, kapan digunakan, batasan wilayah atau penekanan perancangan, batasan sasaran hasil rancangan.

E . Originalitas Karya/Keaslian Karya

Tinjauan berbagai sumber dapat menunjuk pada karya jadi atau konsep yang memuat uraian sistematis

(30)

tentang hasil-hasil karya desain yang telah diperoleh oleh desainer-desainer terdahulu dan yang ada hubungannya dengan karya desain yang akan dirancang. Pada penyajian ini hendaknya ditunjukkan bahwa permasalahan yang akan dipecahkan belum pernah terselesaikan secara memuaskan oleh perancang-perancang terdahulu, kalau memungkinkan.

Fakta-fakta yang dikemukan sejauh mungkin diambil dari sumber aslinya. Semua sumber yang dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan/ nama perancangan dan tahun perancangan, sesuai yang tercantum pada daftar pustaka.

BAB II KERANGKA PIKIR PEMECAHAN DESAIN

A . Pendekatan Pemecahan Desain

Pada bagian ini dijelaskan tentang dasar atau landasan teori untuk menjawab permasalahan desain interior. Secara umum tolok ukur perancangan desain interior adalah menciptakan sarana berupa interior/ ruang dalam untuk manusia. Untuk kepentingan itu dari sisi manusia sebagai pengguna desain maka ada tiga unsur harus diperhatikan, yaitu: aktivitas, kapasitas, dan anthropometri yang erat kaitannya dengan kondisi sosial budaya calon penggunanya. Ruang merupakan sarana aktivitas manusia di dalamnya, ada unsur yang harus diperhatikan, yakni:

(31)

fungsi dan dimensi. Merujuk pada uraian itu, maka interior sebagai sarana harus memenuhi prasyarat: teknis, estetis, dan norma desain. Desain yang baik harus memuat tiga prasyarat tersebut.

Agar ketiga unsur tersebut dapat tercapai dibutuhkan beberapa pendekatan untuk pemecahan desain yang dapat digunakan. Faktor keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan kesenangan bagi penghuninya merupakan sasaran utama orientasi pendekatan pemecahan sebuah desain. Faktor keselamatan, kenyamanan, dan kesenangan yang menjadi pusat perhatian ilmu ergonomi tidak cukup menjadi pendekatan pemecahan desain, manakala harapan desain dapat memiliki nilai pesan/citra diri/ gaya tertentu. Pendekatan bentuk erat kaitannya dengan upaya menampilkan tema/gaya/citra. Cari kemungkinan pendekatan desain yang sesuai untuk permasalahan desain anda. Untuk diperoleh hasil desain yang baik kemungkinan pendekatan desain tidak hanya menggunakan satu pendekatan.

B . Ide Perancangan

Bagian ini membahas hal-ihwal yang berkaitan dengan ide/gagasan, pemikiran, perenungan, imajinasi, inspirasi, kepedulian, pengembangan, dan eksperimentasi yang mendasari perancangan/dasar pemikiran renovasi suatu karya desain khususnya berkaitan dengan masing-masing unsur permasalahan desain mengacu pada konsep dasar pendekatan pemecahan desain yang sudah anda rumuskan.

(32)

BAB III PROSES DESAIN/METODE DESAIN Pelaksanaan Tugas Akhir Kekaryaan yang ditutuntut adalah merancang atau merenovasi interior mulai dari menyusun program dan ide perancangan melalui tahapan proses perancangan, mentransformasikan ke dalam gambar kerja dan mentransformasikan ke dalam bentuk maket, serta mempertanggungjawabkan di depan dewan penguji melalui penyajian pameran karya desain. Adapun yang dimaksud Proses Desain adalah informasi tentang tahapan proses yang anda gunakan dan proses keputusan desain.

A. Tahapan Proses Desain

Ada satu di antara yang dapat anda adopsi terkait dengan tahapan proses desain, yakni meliputi tiga tahap: (1) input, (2) sintesis, (3) out put. Urutan itu tidak dapat diubah-ubah oleh karena tahap ke satu merupakan dasar tahap ke 2 dan ke 3. Artinya anda tidak dapat memperoleh out put sebelum mencari in-put untuk dianalisis/dibahas/diolah dalam kerangka pemikiran desain. Input yang dimaksud di sini adalah sekumpulan informasi yang diperlukan oleh seorang desainer untuk dibahas/dianalisis dalam rangka menemukan permasalahan desain. Input itu meliputi: data-data dari data lapangan/objek, data-data umum tentang kondisi social, dan literature berupa criteria-kriteria. Selanjutnya permasalahan desain tersebut berdasarkan literature atau kreativitas anda dicarikan pemecahan desainnya dengan jalan melakukan sintesa/analisis. Sintesa adalah seperangkat tindakan

(33)

untuk mengolah data-data berdasarkan landasan teori dan kreativitas seorang desainer sehingga diperoleh teori untuk memecahkan desain/menemukan desain yang tepat. Adapun output yang dimaksud disini adalah hasil pengolahan data dari input berdasarkan sintesa/analisis yang dituangkan dalam desain. B. Analisis Alternatif DesainTerpilih

Berisi Tentang pengolahan data lapangan dan data literature untuk memperoleh keputusan desain melalui tahapan proses desain yang digunakan. Oleh karena itu harus menyajikan data lapangan, data lit-erature, pembahasan, alternatif desain dan alternatif terpilih. Penyajian analisis desain dapat dengan tabel atau dengan tanpa tabel.

C . Transformasi Ide ke dalam Gambar Kerja Anda wajib mentransformasikan ide desain ke dalam gambar kerja secara kuantitas minimal meliputi: 1. Gambar Denah Lay Out, skala 1:50

2. Gambar Perencanaan Lantai, skala 1:50

3. Gambar Rencana Plafond dan Lighting, skala 1:50

4. Gambar Potongan berwarna, skala 1:20 5. Gambar Potongan berwarna, skala 1:20 6. Gambar Potongan tidak berwarna, skala 1:20 7. Gambar Potongan tidak berwarna, skala 1:20 8. Gambar Detail Konstruksi, skala 1:1/1:2/1:5/1:10 9. Gambar Furniture Terpilih, skala 1:10 disertai

(34)

10. Skema Bahan dan Warna/Perspektif disajikan dalam figura.

Khusus hasil transformasi desain ke dalam gambar kerja disajikan menjadi satu bendel karya. Ukuran kertas menyesuaikan dengan ukuran objek yang anda garap. Warna kulit buku menyesuakan dengan kulit buku konsep karya.

D. Maket

Maket dibuat dengan mengacu pada aspek ketentuan:

1. Maket, skala 1:50, untuk semua ruang.

2. Maket disajikan dengan alas/base, ketinggian alas/ base 7 cm.

3. Alas/base berwarna hitam.

4. Bahan untuk unsur maket bebas, ingat kesesuaian bahan, proporsi, dan karakter merupakan faktor penilaian yang utama.

5. Ditulis identitas jelas, memuat: Nama Tugas, Nama Proyek, Skala, Nama Mahasiswa, Nim, Se-mester/Tahun, Dosen Pembimbing, ditulis dengan tulisan yang rapi.

Pada bagian ini mohon untuk kelengkapan disajikan foto maket yang anda kerjakan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN Pada bab IV ini membahas tentang hasil karya desain mengarah pada informasi penting untuk calon pengguna/ pemakai terkait kelemahan dan kekurangan hasil karya.

(35)

Informasi dapat meliputi tentang dampak positif dan dampak negatif dari bahan, konstruksi, finishing, bentuk secara keseluruhan, dsb. sesuai dengan spesifikasi yang unik dari karya desain anda.

BAB V KESIMPULAN

Bab penutup berisi kesimpulan dan saran yang menjelaskan tingkat capaian karya tugas akhir dalam mewujudkan tema dasar yang telah dirumuskan. Adapun saran berisi himbauan pengkarya baik kepada para mahasiswa maupun lembaga terkait.

d . Struktur Penulisan Laporan

Pertanggungjawaban Jurusan Kriya Seni Bagian Utama

a . Konsep Penciptaan. 1. Eksplorasi Konsep. 2. Eksplorasi Bentuk. 3. Eksplorasi Material.

b. Visualisasi Perancangan (Gambar Kerja) 1. Sketsa Alternatif/ Pra Desain

2. Desain Terpilih

3. Proses Perancangan (Desain Karya) a)Tampak Depan.

b)Tampak Samping. c) Tampak Atas d) Potongan.

(36)

f) Perspektif c. Perwujudan Karya 1. Persiapan 2. Pelaksanaan 3. Proses Finishing. 4. Penataan d. Ulasan Karya 1. Kreativitas. 2. Skill (Kemampuan). 3. Fungsional. 4. Estetika. c. Bagian Akhir

Bagian akhir berisi halaman-halaman pendukung dari bagian utama, meliputi: daftar acuan atau daftar pustaka, lampiran-lampiran (jika ada), dan daftar istilah atau glosari (jika ada). Isi masing-masing sebagai berikut.

1 . Daftar acuan

Daftar acuan berupa daftar pustaka, daftar narasumber, daftar diskografi (dokumen audio, visual, dan audiovisual). Daftar acuan ini mutlak diperlukan di dalam penulisan ilmiah, sebab kredibilitas suatu karya ilmiah diantaranya dapat dilihat dari pemilihan acuan yang digunakan. Acuan yang dicantumkan dalam bagian ini, hanya yang dibutuhkan secara langsung dalam penelitian. Tiga hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pencantuman daftar acuan ini adalah: (1) acuan yang dicantumkan harus relevan dengan isi skripsi; (2) acuan yang dicantumkan sedapat mungkin menunjukkan sumber primer; dan (3) acuan yang dirujuk dapat

(37)

dipertanggungjawabkan.

Cara menulis nama pengarang dan narasumber dalam daftar pustaka, berurutan secara alfabetik tanpa nomor urut. Sumber tertulis tersebut yang lebih dari satu baris, ditulis dengan satu spasi dengan baris berikutnya, sedangkan jarak baris antara sumber-sumber yang saling berurutan ditulis dalam dua spasi. Daftar diskografi dikelompokkan menurut jenis materialnya, dan ditulis berurutan secara alfabetik. Contoh lihat pada lampiran 4.

2. Lampiran

Lampiran berisi data pendukung yang berkaitan dengan isi skripsi. Keberadaan lampiran tidak merupakan keharusan di dalam penulisan ilmiah, tetapi lampiran sangat diperlukan, apabila data tidak dapat dijelaskan secara deskriptif.

3. Daftar istilah (Glosari)

Halaman ini memuat penjelasan tentang istilah-istilah teknis dan lokal dalam teks yang dipandang perlu. Daftar istilah ini, sangat membantu pembaca dalam menemukan pengertian istilah dengan cepat dan tepat di dalam teks.

B. FORMAT SKRIPSI 1 . Draf Proposal

Draf proposal diajukan untuk permohonan pembimbing. Draf proposal terdiri dari tiga bagian, yakni Bagian Awal, Bagian Utama, dan Bagian Akhir.

(38)

A. Bagian Awal

Bagian awal berisi halaman sampul, halaman judul, halaman permohonan pembimbing. Isi masing-masing bagian sebagai berikut.

1) Halaman Sampul

Halaman sampul memuat judul skripsi, pernyataan tujuan penulisan skripsi pada program studi, jurusan, dan fakultas, logo perguruan tinggi, nama penulis, nama perguruan tinggi, nama kota dan tahun draf proposal skripsi disusun.

(a) Judul skripsi dibuat dalam huruf kapital (font Times New Roman dengan ukuran maksimal 16).

(b) Pernyataan tujuan penulisan skripsi (contoh lihat lampiran 1)

(c) Logo perguruan tinggi berukuran diameter 5 cm (d) Nama mahasiswa program studi S-1 (nama tidak

boleh disingkat), tanpa gelar formal. (e) Nomor induk mahasiswa.

(f) Nama perguruan tinggi: ditulis nama perguruan tinggi tempat diraihnya derajat kesarjanaan (font Times New Roman ukuran 14).

(g) Kota Perguruan Tinggi (font Times New Roman ukuran 14).

(h) Tahun draf proposal skripsi: ditulis saat tahun draf proposal skripsi diajukan (font Times New Roman ukuran 14).

(i) Warna sampul disesuaikan dengan simbol warna Fakultas Seni Rupa dan Desain berwarna biru. (Lihat lampiran 6)

(39)

2) Halaman Judul

Isi halaman judul sama dengan halaman sampul dan ditulis pada kertas putih.

3) Halaman Permohonan pembimbing

Halaman permohonan pembimbing berisi persetujuan dari Ketua Program Studi (Kaprodi)/Kajur sebagai pernyataan bahwa draf proposal yang diajukan untuk pendaftaran tema dan permohonan dosen pembimbing. Halaman pengesahan permohonan berisi judul skripsi, identitas mahasiswa, tanggal persetujuan/ pengesahan, nama dan tanda tangan pejabat dalam hal ini Kaprodi/Kajur, nama dosen pembimbing yang ditunjuk (lihat pada lampiran 7).

B. Bagian Utama

Draft proposal penelitian kuantitatif, memuat garis besar tema, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka pikir

C. Bagian Akhir

Bagian akhir memuat daftar pustaka. 2. Proposal Penelitian Kualitatif

Proposal diajukan mahasiswa setelah mahasiswa mengajukan draf proposal dan memperoleh dosen pembimbing. Proposal Tugas Akhir Skripsi terdiri dari tiga bagian, yakni Bagian Awal, Bagian Utama, dan Bagian Akhir.

a. Bagian Awal

(40)

halaman permohonan pembimbing. Isi masing-masing bagian sebagai berikut.

1) Halaman Sampul

Halaman sampul memuat judul proposal skripsi, pernyataan tujuan penulisan skripsi, logo perguruan tinggi, nama penulis, nama program studi, nama jurusan, nama fakultas, nama perguruan tinggi, nama kota dan tahun proposal skripsi disusun.

a ) Judul proposal skripsi dibuat dalam huruf kapital (font Times New Roman dengan ukuran maksimal 16). b) Pernyataan tujuan penulisan skripsi (contoh lihat

lampiran 1)

c) Logo perguruan tinggi berukuran diameter 5 cm d) Nama mahasiswa program studi S-1 (nama tidak

boleh disingkat), tanpa gelar formal. e) Nomor induk mahasiswa.

f) Nama perguruan tinggi: ditulis nama perguruan tinggi tempat diraihnya derajat kesarjanaan (font Times New Roman ukuran 14).

g) Kota Perguruan Tinggi (font Times New Roman ukuran 14).

h) Tahun proposal skripsi: ditulis saat tahun proposal skripsi diujikan (font Times New Roman ukuran 14). i) Warna sampul disesuaikan dengan simbol warna Fakultas Seni Rupa dan Desain berwarna biru. (Lihat lampiran 8)

2) Halaman Judul

(41)

ditulis pada kertas putih.

3) Halaman Persetujuan Proposal

Halaman persetujuan berisi persetujuan dari Ketua Program Studi (Kaprodi) sebagai pernyataan bahwa pro-posal yang diajukan telah selesai disusun dan sudah uji kelayakan dan siap dilakukan pembimbingan lebih lanjut oleh pembimbing yang ditunjuk oleh Kaprodi. Halaman persetujuan, berisi judul skripsi, identitas mahasiswa, tanggal persetujuan/pengesahan, nama dan tanda tangan pejabat dalam hal ini Kaprodi/Kajur, dan nama dosen pembimbing yang ditunjuk (lihat pada lampiran). b. Bagian Utama

Bagian utama berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori/ kerangka pikir, metode penelitian, hipotesis (bila ada), dan sistematika penulisan. Isi masing-masing bagian sebagai berikut.

1) Latar belakang masalah

Latar belakang masalah berisi penjelasan mengapa permasalahan yang dikemukakan dalam judul dipandang menarik, penting, dan perlu diteliti. Latar belakang masalah bukan merupakan deskripsi tentang asal-usul, sejarah atau riwayat sasaran penelitian, tetapi memuat mengapa permasalahan itu muncul.

2) Rumusan masalah

(42)

ruang lingkup konseptual, sasaran, dan metodologis. Rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya atau pernyataan.

3) Tujuan

Pada bagian ini hendaknya disebutkan secara spesifik, tujuan yang ingin dicapai. Oleh sebab itu, rumusan tujuan harus konsisten dengan rumusan masalah dan mencerminkan pula proses penelitian.

4) Manfaat penelitian

Dalam manfaat penelitian perlu dikemukakan bahwa skripsi diharapkan memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pembangunan masyarakat.

5) Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka memuat uraian (review) tentang hasil-hasil penelitian/tulisan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan keaslian dan posisi penelitian dalam konstelasi yang sudah ada atau dinyatakan dengan tegas berbeda dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya. Fakta-fakta yang dikemukakan sejauh mungkin diambil dari sumber aslinya dan disebutkan nama penulis dan tahun penerbitan.

Selain tinjauan pustakan, ada pula tinjauan sumber yang diperlukan apabila acuan yang digunakan berupa data nonpustaka. Tinjauan sumber memuat ulasan sumber data, seperti editasi, keaslian dokumen/arsip,

(43)

relevansi sumber, versi, dan sebagainya. 6) Landasan teori/Kerangka Pikir

Landasan teori dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun sendiri oleh mahasiswa sebagai tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian dan merumuskan hipotesis (jika ada). Landasan teori dapat berbentuk uraian kualitatif, atau persamaan-persamaan yang langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti. Keterangan: selain istilah “landasan teori” dapat digunakan istilah “landasan pemikiran”, “landasan konseptual”, “orientasi teoretik”, atau “pembatasan konseptual”.

7) Metode Penelitian

Metode penelitian menjelaskan tentang lokasi dan waktu penelitian, jenis data, sumber data, teknik pengumpulan data, dan instrumen yang digunakan (disertai alasan-alasannya). Jika penelitian menggunakan metode kuantitatif, bagian ini menjelaskan populasi, teknik sampling, variabel dan indikator variabel, serta teknik analisis data. Pada bagian ini dapat juga dicantumkan informasi mengenai tahap-tahap penelitian mulai persiapan hingga penelitian berakhir, dan sistematika penulisan.

8) Hipotesis (jika ada)

Hipotesis memuat pernyataan singkat yang ditarik dari landasan teori atau tinjauan pustaka sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian yang masih

(44)

harus dibuktikan melalui hasil-hasil temuan (data). 9) Sistematika Penulisan

Pada bagian ini harus disebutkan secara garis besar sistematika penulisan tugas akhir.

c. Bagian Akhir

Bagian akhir berisi daftar acuan. Isi daftar acuan sebagai berikut.

1) Daftar Acuan

Daftar acuan berupa daftar pustaka, daftar narasumber, daftar diskografi (dokumen audio, visual, dan audiovisual). Daftar acuan ini mutlak diperlukan di dalam penulisan ilmiah, sebab kredibilitas suatu karya ilmiah diantaranya dapat dilihat dari pemilihan acuan yang digunakan. Acuan yang dicantumkan dalam bagian ini, hanya yang dibutuhkan secara langsung dalam penelitian. Tiga hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pencantuman daftar acuan ini adalah: (1) acuan yang dicantumkan harus relevan dengan isi skripsi; (2) acuan yang dicantumkan sedapat mungkin menunjukkan sumber primer; dan (3) acuan yang dirujuk dapat dipertanggungjawabkan.

Cara menulis nama pengarang dan narasumber dalam daftar pustaka, berurutan secara alfabetik tanpa nomor urut. Sumber tertulis tersebut yang lebih dari satu baris, ditulis dengan satu spasi dengan baris berikutnya, sedangkan jarak baris antara sumber-sumber yang saling berurutan ditulis dalam dua spasi. Daftar diskografi

(45)

dikelompokkan menurut jenis materialnya, dan ditulis berurutan secara alfabetik. Contoh lihat pada lampiran 4.

3. Laporan Skripsi

Penulisan laporan Skripsi dibagi menjadi tiga bagian pokok, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Tiap-tiap bagian harus mencerminkan jalan pikiran yang urut, runtut, dan sistematik.

a . Bagian Awal

Bagian awal mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman pengesahan, halaman persembahan dan/atau motto (jika diperlukan), penjelasan arti lambang/singkatan/ ejaan (jika diperlukan), intisari/abstrak, prakata/kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran.

1 ) Halaman Sampul Depan

Halaman sampul depan memuat judul skripsi, pernyataan tujuan penulisan skripsi, logo perguruan tinggi, nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa, nama pro-gram studi/jurusan, nama fakultas, nama perguruan tinggi, nama kota dan tahun skripsi diujikan.

(1) Judul skripsi ditulis dengan huruf kapital (font times new roman ukuran 16);

(2) Pernyataan tujuan penulisan skripsi (contoh lihat lampiran 1)

(3) Logo Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta berdiameter 5 cm;

(46)

(4) Nama mahasiswa tidak boleh disingkat, tanpa gelar formal;

(5) Nomor induk mahasiswa;

(6) Nama program studi/jurusan, fakultas, dan perguruan tinggi tempat diraihnya derajat kesarjanaan, ditulis dengan huruf kapital (font times new roman ukuran 14);

(7) Nama Kota Perguruan Tinggi, ditulis dengan huruf kapital (font times new roman ukuran 14);

(8) Tahun skripsi, ditulis saat tahun skripsi diujikan (font times new roman ukuran 14);

(9) Warna sampul disesuaikan dengan simbol warna fakultas Seni Rupa dan Desain, yakni warna biru. (Lihat lampiran 9)

Keterangan:

Seluruh tulisan dalam halaman sampul tetap memperhatikan margin, serta ditulis dalam format rata tengah (center).

2 ) Halaman Judul

Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan.

Warna kertas biru. 3) Halaman Pengesahan

Halaman ini berisi tentang pernyataan pengesahan, disertai penyebutan tanggal, bulan, dan tahun pengesahan, serta nama pejabat yang berwenang mengesahkannya. Pejabat yang berwenang mengesahkan, terdiri dari:, ketua

(47)

penguji, penguji utama, penguji pembimbing skripsi dan Dekan Fakultas yang bersangkutan.

(Contoh lihat lampiran 10). 4 ) Halaman Pernyataan

Halaman ini berisi pernyataan bahwa skripsi yang ditulis bukan karya duplikasi dan bukan pula dibuatkan oleh orang lain.

5 ) Halaman Persembahan/Motto (jika diperlukan penulis)

Halaman ini berisi kalimat persembahan dan/atau kalimat bijak (motto) yang tetap memperhatikan kode etik akademik, tidak lebih dari 1 halaman.

6 ) Halaman penjelasan arti lambang/singkatan/ ejaan (jika perlu)

Skripsi kadangkala memuat sejumlah lambang, singkatan, dan penggunaan ejaan khusus. Halaman ini memuat penjelasan secara rinci dan konsisten tentang arti simbol-simbol (tidak termasuk simbol notasi), kesepakatan singkatan, dan aturan penggunaan ejaan (ortografi).

7 ) Halaman Intisari/Abstrak

Abstrak merupakan uraian singkat tetapi menyeluruh (komprehensif) yang dimulai dengan judul, permasalahan, pendekatan terhadap masalah, landasan teoritik yang digunakan, metode, dan hasil temuan. Abstrak tidak lebih dari satu halaman dan diketik dengan jarak baris satu,

(48)

dan ditulis dalam bahasa Indonesia. 8) Halaman Prakata/Kata Pengantar

Kata pengantar berisi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penyusunan skripsi, bukan merupakan tulisan ilmiah. Hal yang diutamakan adalah penyampaian ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penyusunan skripsi, baik langsung maupun tidak langsung. Urutan penyampaian terima kasih tidak didasarkan pada jenjang kepangkatan atau jabatan dalam suatu institusi, melainkan lebih pada tingkat kontribusi dalam proses penulisan. Kata pengantar ditulis maksimal dua halaman.

9) Daftar Isi

Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang isi skripsi dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu bab atau sub bab. Dalam daftar isi tertera urutan judul utama, subjudul disertai dengan nomor halamannya (contoh lihat lampiran X).

10) Daftar Gambar

Pencantuman gambar dalam teks yang lebih dari tiga buah harus disertai daftar yang memuat urutan nomor, keterangan gambar/foto/denah/peta dan bentuk ilustrasi lain, serta nomor halamannya.

11) Daftar Tabel

(49)

buah harus disertai daftar yang memuat urutan nomor, keterangan tabel/bagan, serta nomor halamannya. 12) Daftar Lampiran

Pencantuman daftar lampiran diletakkan pada bagian paling akhir dari bagian awal skripsi. Daftar lampiran berisi urutan judul lampiran dan nomor halamannya. b . Bagian Utama

Bagian utama skripsi memuat pendahuluan, hasil penelitian dan pembahasan, serta penutup. Masing-masing merupakan BAB-BAB ditulis secara berurutan.

1 . Pendahuluan

Bagian pendahuluan merupakan BAB I. Bagian ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Pada bagian pendahuluan ini pada dasarnya berisi tentang proposal yang dapat lebih diperjelas dan perdalam pembahasannya sebagai dasar langkah penelitian. 2 . Hasil Penelitian dan Pembahasannya

Bagian ini dapat berisi beberapa bab yang menyajikan laporan, berupa penyajian data (deskripsi) dan analisis yang mencerminkan hubungan antara rumusan permasalahan, landasan teori, dan hasil penelitian. Selain itu, juga memaparkan data berupa: deskripsi, tabel, gambar, foto, atau bentuk lain dan ditempatkan di dalam teks pembahasan (analisis). Analisis

(50)

dapat dilakukan dengan mengklasifikasikan, menghubungkan, membandingkan, dan menginterpretasikan data, sesuai dengan objek formal yang dipilih.

3 . P e n u t u p

Bab ini berisi kesimpulan dan saran atau catatan peneliti (jika ada). Kesimpulan merupakan uraian singkat, yang disarikan secara tepat dari hasil penelitian dan pembahasan. Kesimpulan dapat ditulis dengan cara: (a) butir demi butir, atau (b) uraian padat. Saran atau catatan peneliti dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis ditujukan kepada para peneliti, penentu kebijakan, seniman, dan masyarakat.

c. Bagian Akhir

Bagian akhir berisi halaman-halaman pendukung dari bagian utama, meliputi: daftar acuan atau daftar pustaka, lampiran-lampiran (jika ada), dan daftar istilah atau glosari (jika ada).

1 ) Daftar acuan

Daftar acuan berupa daftar pustaka, daftar narasumber, daftar diskografi (dokumen audio, visual, dan audiovisual). Daftar acuan ini mutlak diperlukan di dalam penulisan ilmiah, sebab kredibilitas suatu karya ilmiah diantaranya dapat dilihat dari pemilihan acuan yang digunakan. Acuan yang dicantumkan dalam bagian ini, hanya yang dibutuhkan secara langsung dalam penelitian. Tiga hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan

(51)

pencantuman daftar acuan ini adalah: (1) acuan yang dicantumkan harus relevan dengan isi skripsi; (2) acuan yang dicantumkan sedapat mungkin menunjukkan sumber primer; dan (3) acuan yang dirujuk dapat dipertanggungjawabkan.

Cara menulis nama pengarang dan narasumber dalam daftar pustaka, berurutan secara alfabetik tanpa nomor urut. Sumber tertulis tersebut yang lebih dari satu baris, ditulis dengan satu spasi dengan baris berikutnya, sedangkan jarak baris antara sumber-sumber yang saling berurutan ditulis dalam dua spasi. Daftar diskografi dikelompokkan menurut jenis materialnya, dan ditulis berurutan secara alfabetik. Contoh lihat pada lampiran 4.

b ) Lampiran

Lampiran berisi data pendukung yang berkaitan dengan isi skripsi. Keberadaan lampiran tidak merupakan keharusan di dalam penulisan ilmiah, tetapi lampiran sangat diperlukan, apabila data tidak dapat dijelaskan secara deskriptif.

c ) Daftar istilah (Glosari)

Halaman ini memuat penjelasan tentang istilah-istilah teknis dan lokal dalam teks yang dipandang perlu. Daftar istilah ini, sangat membantu pembaca dalam menemukan pengertian istilah dengan cepat dan tepat di dalam teks.

(52)

C. TATA CARA PENULISAN SKRIPSI

Tata cara penulisan meliputi: bahan dan ukuran, pengetikan, penomoran, tabel dan gambar, bahasa, dan penulisan nama. 1. Bahan dan Ukuran

Bahan dan ukuran naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada sampul, dan ukuran diuraikan berikut ini:

a . Naskah

Naskah dibuat di atas kertas HVS A4 (kuarto), 80 gram dan tidak bolak-balik.

b . S a m p u l

Sampul dibuat dari kertas buffalo atau sejenis dan dijilid dalam bentuk hard cover. Tulisan yang tercetak pada sampul, sama dengan yang terdapat pada halaman judul, tanpa pernyataan tujuan. (lihat lampiran 1)

c . Warna sampul

Warna sampul disesuaikan dengan simbol warna Fakultas Seni Rupa dan Desain, yaitu biru.

d . Ukuran

Ukuran skripsi ialah kuarto (21 cm x 28 cm) 2. Pengetikan

Cara pengetikan mencakup: jenis dan ukuran huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas tepi, pengisian ruangan, alenia baru, permulaan kalimat, judul dan subjudul, perincian ke bawah, dan letak simetris.

(53)

a . Jenis dan ukuran huruf

1) Naskah diketik dengan huruf Times new roman ukuran 12, kecuali untuk penulisan tabel dan footnote ditulis dalam ukuran lebih kecil sesuai kebutuhan.

2) Huruf miring digunakan untuk penulisan istilah asing dan atau lokal yang belum diserap ke dalam bahasa Indone-sia, serta tujuan tertentu.

3) Lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik (jika ada), harus ditulis tangan dengan rapi, memakai tinta hitam.

b . Bilangan dan satuan

1) Bilangan diketik dengan angka, kecuali jika terdapat pada permulaan kalimat, maka bilangan itu harus dieja, misalnya: 10 g bahan.

2) Bilangan desimal ditandai dengan koma (,) misalnya: berat badan 50,5 kg.

3) Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakang, misalnya: m (untuk meter), g (untuk gram), kg (untuk kilogram), kal (untuk kalori), dan seterusnya. c . Jarak baris

Jarak baris diketik dalam spasi dua, kecuali intisari, kutipan langsung, judul tabel dan gambar yang lebih dari satu baris, dan daftar pustaka yang diketik dengan jarak satu spasi ke bawah.

d . Batas tepi

Batas-batas pengetikan diatur sebagai berikut: a . Tepi atas : 4 cm

b. Tepi bawah: 3 cm c. Tepi kiri : 4 cm

(54)

d. Tepi kanan : 3 cm e . Pengisian ruangan

Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya: pengetikan harus mulai dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan, dan jangan sampai ada ruangan yang terbuang (tidak harus rata kanan). Kecuali kalau akan mulai dengan alenia baru, tabel, gambar, judul subbab, atau hal-hal yang khusus.

f. Alinea baru

Alinea baru dimulai pada ketukan ketujuh dari batas tepi kiri.

g . Kalimat judul bab, kalimat subbab, kalimat anak subbab, dan seterusnya

a . Kalimat judul bab harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua, dicetak tebal (bold) dengan ukuran huruf 12, diatur rata tengah, dengan jarak 4 cm tepi atas tanpa titik. b. Kalimat subbab ditulis rata tengah, setiap kata diawali

dengan huruf besar (kapital), kecuali kata penghubung dan kata depan, dicetak tebal. Akhir kalimat tidak diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah judul subbab dimulai dengan alenia baru.

c. Kalimat anak subbab diketik mulai dari tepi kiri dan dicetak tebal, huruf pertama saja yang berupa huruf besar; tanpa diakhiri titik. Kalimat pertama, sesudah judul anak subbab dimulai dengan alinea baru.

d. Kalimat sub-anak subbab ditulis mulai dari ketukan ketujuh, diakhiri dengan titik, dicetak tebal dan miring. Kalimat pertama diketik terus ke belakang, dalam satu

(55)

baris dengan judul sub-anak subbab.

Contoh penulisan kalimat judul dan lain-lain lihat pada lampiran 11.

h . Perincian ke bawah

Jika pada penulisan naskah ada perincian yang harus disusun ke bawah, pakailah nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat perincian.

Misalnya:

I, A, 1, a, 1), a), (1), (a) atau dengan cara I, 1, 1.1, 1.1.1, dan seterusnya. Penggunaan garis penghubung (-) atau titik tebal (.) yang ditempatkan di depan perincian tidak dibenarkan. i . Letak simetris

Gambar, tabel, judul bab dan judul subbab diketik rata tengah. Data pendukung tersebut dapat disajikan dalam format vertikal (portrait) atau horizontal (landscape).

3. Penomoran

Bagian ini terdiri dari penomoran halaman, tabel, gambar. a . Halaman

1) Bagian awal skripsi, diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, dst), dan ditulis di bawah bagian tengah.

2) Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari Bab I Pendahuluan sampai dengan halaman terakhir, diberi nomor dengan angka Arab (1,2,3,4, dst.).

3) Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali pada judul bab nomor halaman tidak dimunculkan.

(56)

4) Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas atau tepi bawah kertas. b . Tabel

a . Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan rata tengah di atas tabel, tanpa diakhiri dengan titik.

b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang panjang, sehingga tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan, tanpa judul.

(Contoh tabel lihat lampiran 12). c . Gambar

1) Bagan, grafik, peta, gambar, dan foto, semuanya disebut gambar (tidak dibedakan).

2) Nomor gambar yang diikuti dengan keterangannya diketik rata tengah di bawah gambar tanpa diakhiri titik. 3) Panjang teks keterangan tidak boleh melebihi ukuran

gambar, dan diketik dalam satu spasi. 4) Gambar tidak boleh dipenggal

5) Letak gambar diatur supaya simetris

6) Bila gambar dilukis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar harus diletakkan di sebelah kiri kertas. 7) Keterangan gambar berisi: penjelasan gambar secara singkat, sumber/pemilik gambar dan tahun pengambilan gambar.

(57)

4 . Bahasa

a . Bahasa yang dipakai

Bahasa yang dipakai ialah bahasa Indonesia yang baku. Ejaan sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). b . Bentuk kalimat

1) Kalimat yang lengkap: ada subjek dan predikat, ditambah dengan objek dan keterangan.

2) Kata ganti orang pertama dan orang kedua, baik tunggal maupun jamak (saya, aku, kamu, engkau, kami, mereka, kita), tidak diperbolehkan. Kalimat ditulis dalam bentuk pasif.

3) Ucapan terimakasih pada kata pengantar, kata saya diganti dengan penulis, dan diperbolehkan mencantumkan nama dan gelar lengkap, serta kata sebutan.

4) Kata penghubung, seperti sehingga, dan, sedangkan, dalam, tidak diperbolehkan diletakkan pada awal kalimat. 5) Kata di mana dan dari, pemakaiannya tidak boleh diperlakukan seperti kata where dan of dalam bahasa Inggris. Dalam penulisan skripsi berbahasa Indonesia, bentuk yang demikian itu tidak baku dan jangan digunakan.

6) Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di.

c . Istilah

1) Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau istilah asing yang sudah di-Indonesiakan.

(58)

di-Indonesiakan), ditulis dengan huruf italic (cetak miring). d . K u t i p a n

1) Kutipan langsung (kuotasi) ditulis dalam bahasa aslinya, kalau lebih dari 3 baris diketik satu spasi menjorok ke dalam 5 hentakan (indent). Kutipan kurang dari 3 baris, diketik 2 spasi yang diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“...”).

2) Kutipan tidak langsung (paraphrase) adalah kutipan yang telah diolah sesuai dengan gaya bahasa pengutip. Ini diketik 2 spasi dengan menunjukkan literatur dengan memberi no urut sesuai dengan aturan atau tata cara Footnote.

5 . Penulisan Nama

Penulisan nama mencakup nama penulis yang diacu dalam uraian, daftar pustaka, nama yang lebih dari satu kata, nama dengan garis penghubung, nama yang diikuti dengan singkatan, dan derajat kesarjanaan.

a . Nama penulis yang diacu dalam uraian

Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama akhirnya saja, dan kalau lebih dari dua orang hanya nama akhir penulis pertama yang dicantumkan diikuti dengan dkk atau et.al.

Contoh:

1) Menurut Sal Murgiyanto (1995)....

2) Topeng Malang kurang berkembang (Sal Murgiyanto dan AM. Munardi, 2000) karena...

3) Pertumbuhan dan perkembangan wayang Indonesia dipengaruhi oleh kondisi politik dan ekonomi (Murtiyoso

(59)

dkk, 2004).... Penulis buku ini sesungguhnya terdiri dari lima orang, yaitu Bambang Murtiyoso, Waridi, Suyanto, Kuwato, dan Harijadi Tri Putranto.

b . Nama penulis dalam daftar pustaka

Dalam daftar pustaka, semua penulis harus dicantumkan namanya, dan tidak boleh hanya penulis pertama ditambah dkk atau et.al. saja.

Contoh:

Bambang Murtiyoso, Waridi, Suyanto, Kuwato, dan Harijadi Tri Putranto., 2004.... Tidak boleh hanya: Bambang Murtiyoso dkk atau Murtiyoso, et.al.

c . Nama penulis lebih dari satu kata

Jika nama penulis terdiri atas 2 kata atau lebih, cara penulisannya ialah nama akhir diikuti dengan koma, nama depan, tengah, dan seterusnya, yang semuanya diberi titik, atau nama akhir diikuti nama depan, tengah, dan seterusnya. Khusus untuk nama-nama Indonesia penulisannya tidak dibalik.

Contoh:

a . Clifford Geertz, ditulis: Geertz, Clifford.

b. Sutan Takdir Alisyahbana ditulis: Sutan Takdir Alisyahbana

c. S.D. Humardani, ditulis: S.D. Humardani. d. T.S. Suparno, ditulis: T.S. Suparno

d . Nama dengan garis penghubung

Kalau nama penulis dalam sumber aslinya ditulis garis penghubung di antara dua kata, keduanya dianggap sebagai satu kesatuan, maka penulisannya tidak perlu diubah.

Referensi

Dokumen terkait

Pada kesempatan yang baik ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi- tingginya kepada tim pengembang kurikulum Madrasah

Tinjauan pustaka berisi referensi yang pernah dibaca peneliti – dimana peneliti sebelumnya harus membaca referensi tulisan ilmiah dengan tema serupa dari jurnal

CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN PERMOHONAN KEBERATAN PAJAK PENGHASILAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BARAT”.. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan

atas bimbingan yang diberikan selama perencanan dan pelaksanaan penelitian serta dalam penyusunan laporan skripsi. Terima kasih pula kepada Bapak Yonathan

Dewasa ini banyak sumber informasi yang dapat dipakai untuk menulis tulisan ilmiah dalam majalah ilmiah, skripsi, tesis dan disertasi yang tidak hanya terbatas dari sumber

Sebuah kata pengantar yang berisi ucapan terima kasih kepada Tuhan, orang tua, và giảng viên đã giúp đỡ trong quá trình viết luận