• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bayi Tabung Menurut Pandangan Kristiani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bayi Tabung Menurut Pandangan Kristiani"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Bayi Tabung merupakan salah satu masalah kontemporer dan aktual yang masih banyak 

Bayi Tabung merupakan salah satu masalah kontemporer dan aktual yang masih banyak 

dipertanyakan status hukumnya, sehingga perlu ada penjelas

dipertanyakan status hukumnya, sehingga perlu ada penjelas an secukupnya.

an secukupnya.

Bayi tabung ini mencuat ke

Bayi tabung ini mencuat ke permukaan karena adanya keinginan dari ban

permukaan karena adanya keinginan dari banyak pasangan suami

yak pasangan suami

istri karena satu hal dan yang lainnya

istri karena satu hal dan yang lainnya yang tidak bisa mempunyai keturunan, sedang mereka

yang tidak bisa mempunyai keturunan, sedang mereka

sangat merindukannya, dan bayi tabung ini adalah salah satu alternatif

sangat merindukannya, dan bayi tabung ini adalah salah satu alternatif yang bisa ditempuh

yang bisa ditempuh

untuk mewujdkan impian mereka tersebut.

untuk mewujdkan impian mereka tersebut.

Bayi tabung

Bayi tabung

atau

atau pembuahan in vitro

pembuahan in vitro

(bahasa Inggris:

(bahasa Inggris: in vitro fertilisation

in vitro fertilisation) adalah sebuah

) adalah sebuah

teknik 

teknik pembuahan

pembuahan dimana

dimana sel telur 

sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Bayi tabung adalah

(ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Bayi tabung adalah

salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lainnya tidak berhasil.

salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lainnya tidak berhasil.

Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur 

Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur 

dari

dari ovarium

ovarium dan pembuahan oleh

dan pembuahan oleh sel sperma

sel sperma dalam sebuah medium cair.

dalam sebuah medium cair.

Teknologi ini dirintis oleh P.C

Teknologi ini dirintis oleh P.C Steptoe dan R.G Edwards pada tahun 1977.

Steptoe dan R.G Edwards pada tahun 1977.

Prosenya mula-mula dengan suatu alat khusus semacam alat untuk laparoskopi dilakukan

Prosenya mula-mula dengan suatu alat khusus semacam alat untuk laparoskopi dilakukan

 pengambilan sel telur dari wanita yang baru saja mengalami ovulasi.

 pengambilan sel telur dari wanita yang baru saja mengalami ovulasi.

Kemudian sel telur yang

Kemudian sel telur yang diambil tadi

diambil tadi dibuahi dengan

dibuahi dengan sperma yang sudah

sperma yang sudah dipersiapkan dalam

dipersiapkan dalam

tabung yang suasananya dibuat persis seperti dalam rahim.

tabung yang suasananya dibuat persis seperti dalam rahim.

Setelah pembuahan hasil konsepsi tsb dipelihara beberapa saat dalam

Setelah pembuahan hasil konsepsi tsb dipelihara beberapa saat dalam tabung tadi sampai

tabung tadi sampai

 pada suatu saat tertentu akan dicangkokan ke dalam rahim wan

 pada suatu saat tertentu akan dicangkokan ke dalam rahim wanita tsb.

ita tsb.

Selanjutnya diharapkan embrio itu akan tumbuh sebagaimana layaknya di dalam rahim

Selanjutnya diharapkan embrio itu akan tumbuh sebagaimana layaknya di dalam rahim

wanita. Sudah tentu wanita tsb akan mengalami kehamilan ,perkembangan selama kehamilan

wanita. Sudah tentu wanita tsb akan mengalami kehamilan ,perkembangan selama kehamilan

seperti biasa.

seperti biasa.

Inseminasi buatan adalah pembuahan sel telur oleh sperma

Inseminasi buatan adalah pembuahan sel telur oleh sperma secara buatan yang dilakukan

secara buatan yang dilakukan

diluar tubuh dan ditanam di tuba fallopi atau rahim / disuntikkanya sperma ke dalam vagina.

diluar tubuh dan ditanam di tuba fallopi atau rahim / disuntikkanya sperma ke dalam vagina.

· Tidak adanya spermatozoa dalam semen atau kegagalan pembentukan spermatozoa. (

· Tidak adanya spermatozoa dalam semen atau kegagalan pembentukan spermatozoa. (

Dorland edisi 25)

Dorland edisi 25)

· Bayi tabung adalah Pembuahan sel telu oleh sperma diluar tubuh manusia ( di dalam tabung

· Bayi tabung adalah Pembuahan sel telu oleh sperma diluar tubuh manusia ( di dalam tabung

 petri) yang dilakukan oleh petugas medis.

 petri) yang dilakukan oleh petugas medis.

· Teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama

· Teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya pada

dengan induknya pada

makhluk hidup.

makhluk hidup.

· Disfungsi seksual adalah gangguan pada salah satu / lebih aspek fungsi seksual dimana

· Disfungsi seksual adalah gangguan pada salah satu / lebih aspek fungsi seksual dimana

fungsi seksual dalam tubuh seseorang mulai melemah.

fungsi seksual dalam tubuh seseorang mulai melemah.

§ Latar belakang masalah

§ Latar belakang masalah

Seiring dengan berkembangnya zaman, dunia kedokteran pun terus menerus

Seiring dengan berkembangnya zaman, dunia kedokteran pun terus menerus berkembang.

berkembang.

Kemajuan teknologi yang terus berkembang mengharuskan para dokter

Kemajuan teknologi yang terus berkembang mengharuskan para dokter terus menjawab

terus menjawab

tantangan-tantangan tersebut. Dalam menjawab tantangan-tantangan tersebut, para dokter 

tantangan-tantangan tersebut. Dalam menjawab tantangan-tantangan tersebut, para dokter 

tidak boleh meninggalkan aspek-aspek penting seperti kode etik kedokteran, agama, dan

tidak boleh meninggalkan aspek-aspek penting seperti kode etik kedokteran, agama, dan

hukum. Yang juga tidak kalah pentingnya adalah

hukum. Yang juga tidak kalah pentingnya adalah aspek sosial budaya, mengingat Indonesia

aspek sosial budaya, mengingat Indonesia

merupakan Negara yang menjunjung tinggi nilai moral

merupakan Negara yang menjunjung tinggi nilai moral dan kemanusiaan dalam kehidupan

dan kemanusiaan dalam kehidupan

sosial budayanya.

sosial budayanya.

§ Rumusan masalah

§ Rumusan masalah

Mungkinkah dan bagaimana cara Bapak Kar

Mungkinkah dan bagaimana cara Bapak Karyodimejo memiliki keturunan? Bagaimana bayi

yodimejo memiliki keturunan? Bagaimana bayi

tabung/ inseminasi buatan, kloning ditinjau dari segi sosial-budaya, agama , hukum, dan kode

tabung/ inseminasi buatan, kloning ditinjau dari segi sosial-budaya, agama , hukum, dan kode

etik?

etik?

§ Tujuan penulisan

§ Tujuan penulisan

(2)

· Mengenali dimensi etik kedokteran dalam mengobati/ memperlakukan individu pasien

sebagai individu dalam lingkip sosio-budayanya.

· Mengidentifikasi pertimbangan yang saling bertentangan dalam pilihan etik tertentu

(identify the conflicting consi-derations in a particular ethical choice).

§ Manfaat penulisan

Sebagai sarana pembelajaran mengenai suatu kasus kedokteran ditinjau dari segi

sosial- budaya, agama, hukum, dan kode etik kedokteran,

· KRISTEN

Menurut Kristen cloning tidak diperbolehkan karena punya anak bukan tujuan utama

 pernikahan sesuai dengan perkataan Yesus dalam Matius:19 ayat 4-5

b) INSEMINASI BUATAN (BAYI TABUNG)

Menurut agama

Kristen : Diperbolehkan

Bayi tabung tidak dipermasalahkan ( dari pasangan suami istri ), dengan syarat:

§ Sperma & ovum berasal dari pasutri yang bersangkutan sehingga tidak terjadi

perzinahan.

Dalam keadaan sangat terdesak dan menjaga keharmonisan rumah tangga.

Dilarang membunuh zygot.

UU No.39 Tahun 99 pasal 10 ayat 1, Tentang HAM

“ Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui pernikahan

yang sah.”

Jika benihnya berasal dari Suami Istri, dilakukan proses fertilisasi-in-vitro transfer embrio

dan diimplantasikan ke dalam rahim Istri maka anak tersebut baik secara biologis ataupun

yuridis mempunyai satus sebagai anak sah (keturunan genetik) dari pasangan tersebut.

Akibatnya memiliki hubungan mewaris dan hubungan keperdataan lainnya. Jika ketika

embrio diimplantasikan ke dalam rahim ibunya di saat ibunya telah bercerai dari suaminya

maka jika anak itu lahir sebelum 300 hari perceraian mempunyai status sebagai anak sah dari

 pasangan tersebut. Namun jika dilahirkan setelah masa 300 hari, maka anak itu bukan anak 

sah bekas suami ibunya dan tidak memiliki hubungan keperdataan apapun dengan bekas

suami ibunya. Dasar hukum ps. 255 KUHPer. Jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim

wanita lain yang bersuami, maka secara yuridis status anak itu adalah anak sah dari pasangan

 penghamil, bukan pasangan yang mempunyai benih. Dasar hukum ps. 42 UU No. 1/1974 dan

 ps. 250 KUHPer. Dalam hal ini Suami dari Istri penghamil dapat menyangkal anak tersebut

sebagai anak sah-nya melalui tes golongan darah atau dengan jalan tes DNA. (Biasanya

dilakukan perjanjian antara kedua pasangan tersebut dan perjanjian semacam itu dinilai sah

secara perdata barat, sesuai dengan ps. 1320 dan 1338 KUHPer.)

Jika salah satu benihnya berasal dari donor. Jika Suami mandul dan Istrinya subur, maka

dapat dilakukan fertilisasi-in-vitro transfer embrio dengan persetujuan pasangan tersebut. Sel

telur Istri akan dibuahi dengan Sperma dari donor di dalam tabung petri dan setelah terjadi

 pembuahan diimplantasikan ke dalam rahim Istri. Anak yang dilahirkan memiliki status anak 

sah dan memiliki hubungan mewaris dan hubungan keperdataan lainnya sepanjang si Suami

tidak menyangkalnya dengan melakukan tes golongan darah atau tes DNA. Dasar hukum ps.

250 KUHPer. Jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim wanita lain yang bersuami maka

anak yang dilahirkan merupakan anak sah dari pasangan penghamil tersebut. Dasar hukum

 ps. 42 UU No. 1/1974 dan ps. 250 KUHPer.

Jika semua benihnya dari donor . Jika sel sperma maupun sel telurnya berasal dari orang yang

tidak terikat pada perkawinan, tapi embrio diimplantasikan ke dalam rahim seorang wanita

(3)

yang terikat dalam perkawinan maka anak yang lahir mempunyai status anak sah dari

 pasangan Suami Istri tersebut karena dilahirkan oleh seorang perempuan yang terikat dalam

 perkawinan yang sah. Jika diimplantasikan ke dalam rahim seorang gadis maka anak tersebut

memiliki status sebagai anak luar kawin karena gadis tersebut tidak terikat perkawinan secara

sah dan pada hakekatnya anak tersebut bukan pula anaknya secara biologis kecuali sel telur 

 berasal darinya. Jika sel telur berasal darinya maka anak tersebut sah secara yuridis dan

 biologis sebagai anaknya. Menurut kode etik kedokteran

Menurut FIGO beberapa ketentuan etik tentang teknik reproduksi buatan antar lain : (1)

Preconceptional sex selection untuk maksud diskriminasi seks tidak dibenarkan namun untuk 

menghindari penyakit tertentu, seperti seks linked genetik disorder, penelitiannya dapat

dilajutkan , (2) Reproductive cloning atau duplikasi manusia dilarang , (3) Therapeutic

Cloning dapat disetujui ,Penelitian pada embrio manusia, sampai dengan 14 hari pasca

fertilisasi (preembrio) tidak termasuk periode simpan beku, (4) Dapat diterima apabila

tujuannya bermanfaat untuk kesehatan manusia, (5) Harus mendapat izin khusus pada

 pemilik pra embrio tersebut, (6) Harus disyahkan oleh sebuah komisi khusus atau badan

tertentu yang mengatur untuk hal-hal tersebut, (7) Tidak boleh ditransfer kedalam ute rus,

kecuali apabila penelitian tersebut untuk mendapatkan out come kehamiloan yang baik,

(8)Tidak untuk tujuan komersial.

III. PEMBAHASAN

Saat ini banyak terdapat teknologi reproduksi, seperti inseminasi buatan (bayi tabung) dan

kloning. Di Indonesia, teknologi-teknologi seperti ini masih banyak dipermasalahkan, baik 

dari segi agama, hukum, kode etik, maupun sosial budaya. Saat ini, di Indonesia, kloning

masih dijadikan sebuah pertentangan. Agama-agama yang ada di Indonesia seperti Islam,

Kristen, dan Budha melarang dilakukannya kloning. Hal ini salah satunya didasari oleh

ketidak-inginan manusia menyalahi kodratnya sebagai manusia. Namun, ada pula yang

membenarkan dilakukannya proses kloning pada makhluk hidup selain pada ma nusia, seperti

hewan untuk mendukung kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, serta dalam memajukan

 bidang kedokteran. Berbeda dengan kloning, inseminasi buatan (bayi tabung) tidak selalu

menjadi pertentangan, khususnya dalam hal keagamaan. Inseminasi buatan (bayi tabung)

 boleh dilakukan dengan menaati ketentuan-ketentuan yang berlaku. Contohnya: agama Islam

dan Kristen memperbolehkan asalkan ovum dan sperma diambil dari pasangan suami istri

yang bersangkutan dan hasil peleburannya ditanam pada rahim istri.

Ditinjau dari kacamata hukum, kloning tidak diperbolehkan karena bukan penyatuan sperma

dan ovum dari pasutri. Hukum menyatakan bahwa teknologi reproduksi buatan hanya dapat

dilakukan dengan sel telur dan sperma pasangan suami istri, bukan dengan penggabungan sel

tubuh dengan ovum yang telah dihilangkan intinya. Berbeda dengan klonisa si, inseminasi

 buatan (bayi tabung) sudah mendapat legalisasi di Indonesia. Namun, masih banyak sekali

undang-undang dan peraturan yang mengatur tentang proses ini, mi salnya peraturan yang

meliputi bagaimana stasus anak yang akan dilahirkan kelak.

Kode etik kedokteran menolak dilakukan klonasi/Cloning pada manusia, karena upaya itu

mencerminkan penurunan derajat serta martabat manusia sampai setingkat bakteri dan

seterusnya. Menghimbau para ilmuan khususnya kedokteran agar t idak mempromosikan

klonasi dalam kaitan dengan reproduksi manusia. Mendorong ilmuan untuk tetap

memanfaatkan bioteknologi klonisasi pada hal-hal tertentu.

Pelaksanaan kloning masih sangat bertolakbelakang dengan kehidupan sosi al dan budaya di

Indonesia. Status anak adalah hal yang sangat penting dan akan berpengaruh pada

kehidupannya kelak. Sedangkan pada inseminasi buatan (bayi tabung), anak akan memiliki

status seperti anak pada umumnya, jika pelaksanaan bayi tabung mengikuti

peraturan- peraturan yang berlaku.

(4)

KESIMPULAN

Bayi tabung diperbolehkan agama, legal di mata hukum, sesuai dengan kode etik dan

sosial- budaya bangsa Indonesia.

menurut Hukum Kanonik Katolik itu tidak diperbolehkan alias dosa.

Kalau memang secara kodrat tidak bisa mempunyai keturunan , mengapa tidak adopsi saja.

Banyak tuh anak terlantar / di panti asuhan.

Kalau seorang Kristen sejati , tidak akan melakukan inseminasi / bayi tabung. Kalau memang

tidak dapat keturunan , solusinya adalah adopsi anak.

Ini ajaran yang paling benar dari Yesus Kristus.

udah gitu..misalnya ternyata pembuahan nya tuh ga cuman jadi 1.., bisa jadi ada 2 bakal anak 

atau lebih.biasanya sisanya itu dibuang.. karena ga mgkn dikasih ke orang laen..kan beda

hormon2 dan lain sebagainya... jadi berati itu jg ngebunuh orang.. itu menurut hamba Tuhan

yg saya denger kotbahnya waktu itu yah..

Pada pertemuan terakhir kami, aku mengumpulkan kamu punya beberapa kekhawatiran

mengenai moralitas dengan infertilitas melanjutkan perawatannya karena keyakinan Kristen

Anda. I gather from what you said you had concerns about the status of the embryo and what

happens to spare embryos and you were also worried about the use of donor sperm. Aku

mengumpulkan dari apa yang kau bilang kau punya kekhawatiran t entang status embrio dan

apa yang terjadi pada embrio luang dan Anda juga khawatir tentang penggunaan sperma

donor. I am a Christian too; in fact I am a lay reader in the Anglican Church. Saya juga

seorang Kristen, bahkan saya adalah pembaca awam dalam Gerej a Anglikan. I have thought

about these matters very carefully as this is my job. Saya telah berpikir tentang hal ini sangat

hati-hati karena ini adalah pekerjaan saya.

As I explained, if we proceed without harvesting many eggs and potentially making spare

embryos, we are greatly reducing your chance of success. Seperti yang saya jelaskan, jika

kita melanjutkan tanpa panen banyak telur dan berpotensi membuat cadangan embrio, kita

sangat mengurangi kesempatan Anda untuk sukses.

I see my job as a way of using the skills God has given me to help give people the chance of 

 becoming parents. Saya melihat pekerjaan saya sebagai cara untuk menggunakan

keterampilan Tuhan telah memberi saya untuk membantu memberi orang kesempatan untuk 

menjadi orang tua. This is something I believe God wants us to do. Ini adalah sesuatu yang

saya percaya Tuhan ingin kita lakukan. The first thing God said to humans in the Bible, in

Genesis chapter 1 verse 28 was "Be fruitful and increase in number." Hal pertama yang Allah

 berkata kepada manusia dalam Alkitab, dalam Kejadian pasal 1 ayat 28 adalah

"Beranakcuculah dan bertambah jumlahnya." By assisting people to conceive, I believe I am

helping people receive the gift of a child from God. Dengan membantu orang untuk hamil,

saya percaya saya membantu orang menerima karunia seorang anak dari Allah.

My Church teaches that embryos do have to be respected but they do not have the status or 

value of a person. Gereja saya mengajarkan bahwa embrio lakukan harus dihormati, tetapi

(5)

mereka tidak memiliki status atau nilai seseorang. In 1984, the Anglican Church stated that

the use of embryos up until 14 days is acceptable. Pada tahun 1984, Gereja Anglikan

menyatakan bahwa penggunaan embrio sampai 14 hari dapat diterima. We have to create

spare embryos to enable my patients to have a higher s uccess rate. Kita harus membuat

cadangan embrio untuk memungkinkan pasien saya untuk memiliki tingkat keberhasilan yang

lebih tinggi.

The Church of England is also happy about using donors to help people conceive. Gereja

Inggris juga senang menggunakan donor untuk membantu orang hamil. The Church is

however lobbying the government to change the rules so that the children can have access to

information about the donor. Namun Gereja adalah melobi pemerintah untuk mengubah

aturan sehingga anak-anak dapat memiliki akses ke informasi tentang donor. Using donor 

sperm or eggs is not very different from adopting a child. Menggunakan donor sperma atau

telur ini tidak terlalu berbeda dengan mengadopsi anak. All Christia ns support adoption ...

Semua orang Kristen mendukung adopsi ... so why not using a donor? jadi mengapa tidak 

menggunakan donor? There is no unfaithfulness concerned ... Ada ketidaksetiaan yang

 bersangkutan ... it is just a medical procedure. itu hanyalah sebuah prosedur medis.

(6)

Bayi Tabung

2.1 Definisi Bayi Tabung

Bayi tabung atau pembuahan in vitro (bahasa Inggris: in vitro fertilisation) adalah sebuah teknik pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi diluar tubuh wanita. Bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lainya tidak berhasil. Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair.

2.2 Jenis-jenis Bayi Tabung

Berdasarkan sperma, ovum dan tempat embrio ditransplantasikan, bayi tabung dapat dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya adalah:

• Bayi tabung menggunakan sperma dan ovum dari pasangan suami istri, kemudian embrionya ditransplantasikan kedalam rahim istri.

• Bayi tabung menggunakan sperma dan ovum dari pasangan suami istri lalu embrionya ditransplantasikan kedalam rahim ibu penganti (surrogate mother).

• Bayi tabung yang menggunakan sperma dari suami, ovum dari donor lalu embrionya ditransplantasikan kedalam rahim ibu.

• Bayi tabug yang menggunakan sperma dari donor, sedang ovumya dari istri, embrionya ditransplantasikan kedalam rahim istri.

• Bayi tabung yang menggunakan sperma dari donor, ovumnya dari istri embrionya ditransplantasikan kedalam rahim surrogate mother.

• Bayi tabung yang menggunakan sperma dari suami, ovumnya dari donor, embrionya ditransplantasikan kedalam rahim istri.

• Bayi tabung yang menggunakan sperma dari ovum dari donor, lalu embrionya ditransplantasikan ke dalam rahim istri.

• Bayi tabung yang menggunakan sperma dari ovum dari donor, kemudian embrionya ditransplantasikan ke dalam rahim surrogate mother.

2.3 Alasan Untuk Melakukan Bayi Tabung

Terdapat beberapa alasan mengapa orang mengikuti program bayi tabung. Beberapa di antaranya karena terjadi berbagai indikasi. Indikasi tersebut menurut Drs. Harris Harlianto, embriologis Klinik Fertilitas Aster Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, antara lain karena saluran tuba falopi

(7)

istri tersumbat. Akibatnya, meskipun pasangan suami istri (pasutri) itu melakukan hubungan intim, sel telur tidak bertemu dengan sperma sehingga tidak terjadi pembuahan.

Indikasi lain karena kualitas sperma menurun. Indikasi ini bisa terjadi karena adanya infeksi saluran sperma sehingga sperma tersumbat dan sulit untuk bertemu dengan sel telur. Kehamilan pun tidak pernah terjadi.

Indikasi berikutnya unexplained indication (indikasi yang tidak terjelaskan). Disebut unexplained karena bisa saja kualitas spermanya normal, tuba falopi juga tidak tersumbat, tetapi tetap tidak terjadi pembuahan. Salah satu faktor indikasi ini adalah adanya imunologi yang berupa reaksi antibodi dari istri yang menyerang kepala sperma sehingga tidak pernah bisa bertemu sel telur. Semua indikasi tersebut dapat diketahui apabila pasutri memeriksakan diri kepada dokter spesialis ginekologi atau dokter spesialis andrologi. Sehingga, diperoleh sebuah rekam medik untuk mengambil langkah program bayi tabung atau tidak.

Menjalani proses bayi tabung, kata Harris, pada umumnya merupakan langkah terakhir dari setiap cara yang dilakukan dalam memperoleh keturunan. Sehingga, banyak pasutri yang datang tidak didukung faktor usia yang tepat. Padahal, semakin tua usia si pemohon kian memperkecil peluang keberhasilan proses bayi tabung.

Persentase usia dengan peluang keberhasilan memperoleh keturunan lewat program bayi tabung adalah, usia di bawah 30 tahun peluang keberhasilannya mencapai 40-50%, usia di atas 30-35 tahun peluang keberhasilannya 30-40%, usia di atas 35-39 tahun peluang keberhasilannya hanya 20-30%, dan usia 39-40 tahun peluang keberhasilannya hanya mencapai 15%.

Proses mendapatkan bayi tabung dijalani melalui beberapa tahap. Tahap pertama pasutri melakukan pemeriksaan lengkap. Bila pasutri itu dinyatakan dapat menjalani proses bayi tabung, istri akan mendapat suntikan FSH (folikel stimulating hormon) atau suntikan hormon perangsang sel telur. Suntikan ini diberikan selama 12 hari berturut-turut sampai sel telur tumbuh sebanyak lebih kurang 8-10 sel telur.

Sel telur ini kemudian dipanen. Cara memanennya dilakukan di kamar operasi dengan menggunakan  jarum khusus yang dapat menyedot sel telur dari ovarium.

Hasil panen ini dimasukkan ke tabung dan segera dibawa ke laboratorium embriologi lalu diperiksa di bawah mikroskop. Usai itu, sel telur dicuci dan dipisahkan dari darah-darah yang menyertainya. Lalu disimpan dalam tetesan (drop) medium. Drop ini dilapisi oil (minyak) khusus yang tidak toksik terhadap embrio.

Sel telur yang sudah dibersihkan kemudian disimpan dalam inkubator.

Sedangkan untuk memperoleh sperma yang akan membuahi sel telur yang kini sudah dalam inkubator, suami melakukan masturbasi. Sperma yang dihasilkan dari suami tersebut kemudian disimpan dalam kontainer sperma, dicuci, dan dipisahkan dengan cara seleksi.

Usai transfer zygot ke rahim, pasien diberi suntikan penguat rahim pada hari keempat, delapan, dan dua belas. Bila proses ini bagus, porses selanjutnya masuk pada proses implantasi zygot ke dalam dinding rahim.

(8)

Bila proses ini berhasil dilakukan dan zygot sudah menempel pada dinding rahim, dokter ataupun embriolog dapat melihat apakah bayinya kembar atau tidak. "Jadi, sejak awal pemilihan sperma dan sel telur sampai semua tahap yang kita lakukan, kita dapat memilih calon-calon janin yang terbaik menurut kriteria kedokteran.

2.4 Teknik-teknik Bayi Tabung

Adapun prosedur dari teknik bayi tabung, terdiri dari beberapa tahap, yaitu: 1. Pengobatan merangsang indung telur.

Dalam tahap ini istri diberi obat yang dapat merangsang indung telur, sehingga dapat mengeluarkan banyak ovum dan cairan ini berbeda dengan cara biasa, hanya satu ovum yang berkembang dalam setiap siklus haid. Obat yang diberikan kepada istri dapat berupa obat makanan atau obat suntik yang diberikan setiap hari sejak permulaan haid dan baru dihentikan setelah ternyata sel-selnya matang. Pematangan sel-sel telur dipantau setiap hari dengan pemeriksaan darahistri dan pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Proses pembuatan bayi tabung bukanlah perkara mudah alias tergolong cukup sulit. Untuk itu, sebelum melakukan program bayi tabung, biasanya pasien (suami dan istri) melakukan beberapa rangkayan prosedur dari dokter atau rumah sakit yang bersangkutan. Sebab, tidak semua wanita mempunyai sel telur yang subur setiap bulanya. Berikut tahapan-tahapn yang harus dilakukan:

• Dokter akan melakukan seleksi pasien terlebih dahulu, apakah masih layak melakukan program bayi tabung atau tidak. Bila layak, barulah pasien bias ,masuk dan mengikuti program bayi tabung. • Kemudian, dilakukan stimulasi dengan mmerangsang indung telur si calon ibu untuk memastikan banyaknya sel telur. Kemudian secara alami, sel telur hanya satu. Namun untuk bayi tabung, diperlukan sel telur lebih dari satu untuk memproleh embrio.

• Pemantawan pertumbuhan folikel berupa suatu cairan berisi sel telur di indung telur yang bias dilihat dengan USG. Pemantawan tersebut bertujuan untuk melihat apakah sel telur tersebut sudah cukup matang untuk dipanen.

• Menyuntikkan obat untuk mematangkan sel telut yang belum dipanen agar siap.

• Setelah itu dokter atau tenaga medis akan melakukan proses pengambilan sel teluruntuk diproses di laboratorium.

• Pengambulan sperma dari suami pada hari yang sama. Bagi suami yang tidak memiliki masalah dengam spermanya, maka pengambilan sperma umumnya dilakukan dari hasil masturbasi. Tapi jika ternyata ada masalah dengan sperma atau masturbasi, sperma diambil dengan cara oprasiuntuk mengambil sperma langsung dari buah zakar.

• Baru dilakukan proses pembuahan (fertilisasi) di dalam media kultur di laboratorium untuk menghasilkan embrio.

(9)

• Setelah menghasilkan embrio, baru dokter akan melakukan transfer embrio kembali kedalam rahim untuk bias terjadi kehamilan.

• Penunjang fase luteal untuk mempertahankan didinding rahim. Pada tahap ini, biasanya dokter akan memberikan obat untuk mempertahankan dinding rahim ibu supaya bias terjadi kehamilan. • Yang terakhir proses simpan beku embrio untuk waktu tertentu. Hal ini dilakukan jika ada embrio yang lebih sehinga bisa dimanfaatkan kembali bila diperlukan untuk kehamilan selanjutnya.

2. Pengambilan telur

Apabila sel telur istri suda banyak, maka dilakukan pengambilan sel telur yang akan dilakukan dengan suntikan lewat vagina dibawah bimbingan USG.

3. Pembuahan atau fertilisasi sel telur.

Setelah berhasil mengeluarkan beberapa sel telur, suami diminta untuk mengeluarkan sendiri spermanya. Sperma akan diproses, sehingga sel-sel sperma suami yang baik saja yang akan dipertemukan dengan sel telur istri dalam tabung gelas dilaboratorium. Sel-sel telur istri dan sel-sel sperma suami yang sudah dipertemukan itu kemudian dibiarkan dalam pengeram. Pemantawan berikutnya dilakukan 18-20 jam kemudian pada pemantawan keesokan harinya diharapkan sudah terjadi pembelahan sel.

4. Pemindahan embrio.

Kalau terjadi fertilisasi sebuah sek telur dengan sebuah sperma, maka terciptalah hasil pembuahan yang akan membelah menjadi beberapa sel, yang disebut embrio. Embrio ini akan dipindahkan melalui vagina kedalam rongga rahim 2-3 hari kemudian.

5. Pengamatan terjadinya kehamilan.

Setelah implitasi embrio, maka tinggal menunggu apakah akan terjadi kehamilan. Apabila 14 hari setelah pemindahan embrio tidak terjadi haid, maka dilakukan pemeriksaan kencing untuk menentukan adanya kehamilan. Kehamilan baru dipastikan dengan pemeriksaan USG seminggu kemudian.

(10)

Selain terjadi efek samping akibat induksi, dengan makin banyaknya jenis obat baru pemacu hormon untuk induksi ovulasi seperti produk mutakhir rancangan teknologi rekombinan, dan jenis bahan habis pakai, menyebabkan biaya penanganan bayi tabung menjadi makin mahal. Komponen terbesar biaya tersebut adalah terutama untuk pengadaan obat pemacu hormon dan bahan habis pakai untuk induksi ovulasi, yang diperkirakan dapat mencapai hingga 70 persen dari biaya keseluruhan untuk setiap bayi tabung. Biaya tersebut akan bertambah apabila penanganan bayi tabung gagal dan harus diulang pada siklus haid berikutnya.

2.6 Mencegah Bayi Tabung

Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, bayi tabung merupakan pilihan terakhir bagi mereka yang ingin mendapatkan keturunan namun sampai saat ini belum juga mendapatkan kehamilan. Untuk mendapatkan kehamilan, satu sel sperma harus bersaing dengan sel sperma yang lain. Sel Sperma yang kemudian berhasil untuk meneronos sel telur merupakan sel sperma dengan kualitas terbaik saat itu.

Oleh karena itu sperma suami harus baik agar dapat menembus sel telur istri. Banyak cara yg dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas sperma, diantaranya adalah :

• Berhenti merokok.

Merokok dapat mempengaruhi jumlah sperma. Peneliti menunjukkan perokok memiliki jumlah sperma lebih kecil dibandingkan pria yang tidak merokok.

• Hindari memakai celana ketat dan panas.

Inilah alasanya mengapa letak testis itu tergantung di tubuh. Testis perlu memiliki suhu lebihsejuk dibanding bagian tubuh lain karena itu memakai celana dalam atau celana panjang ketat akan mengakibatkan suhu di sekitarnya panas. Sedapat mungkin usahakan tidak memekai celana dalam sewaktu tidur untuk menjamin tetap sejuk.

• Mulailah makanan-makanan yang tepat.

Diyakini atau tidak, pola makan mempengaruhi produksi sperma. Cobalah makan makanan rendah lemak, berprotein tinggi, sayuran dan seluruh jenis padi-padian yang baik bagi kesehatan.

• Kurangi hubungan intim dan masturbasi.

Banyak pria mengeluh sperma mereka sedikit dan encer. Semakin banyak ejakulasi, semakin kurang kepadatan sperma tersebut. Jika anda melakukan hubungan intim tiap hari atau lebih buruk lagi masturbasi akan berpengaruh pada jumlah sperma dan kepadatan air mani itu sendiri.

(11)

• Kurangi alkohol.

Alcohol dapat mempengaruhi fungsi liver yang pada giliranya menyebabkan peningkatan tingkat estrogen. Jumlah estrogen yang tinggi dalam tubuh akan mempengaruhi produksi sperma. Sebaiknya hentikan minum alkohol mulai saat ini apabila anda tidak ingin kehilangan jumlah produksi sperma. • Olahraga otot.

Meskipun ini tidak dapat langsung meningkatkan produksi sperma dan air mani, olahraga otot PC dapat membantu anda menembak lebih jauh dari sebelumnya. Lakukan latihan keegel misalnya. • Mencoba suplemen.

Obat-obatan seperti mariyuana dan obat anti jamur mungkin bisa menghalangi produksi sperma sementara suplemen alami diyakini dapat meningkatkan produksi sperma L-carnitine yang ditemukan dalam daging merah dan susu merupakan asam amino alami yang dapat meningkatkan produksi dan kecepatan sperma. Folic acid ketika digabung dengan seng dapat meningkatkan produksi sperma, L-arginine yang ditemukan dalam kacang-kacangan, telur, daging dan wijen juga memiliki khasiat yang sama termasuk vitamin E dan selenium juga memperbaiki kecepatan dan konsentrasi sperma.

2.7 Menolong Orang yang Sudah Melakukan Bayi Tabung

Menolong orang yang sudah melakukan bayi tabung itu sebenarnya sulit. Banyak orang yang sudah melakukan proses bayi tabung lebih dari satu kali. Apabila mereka merasa puas dengan proses bayi tabung, maka mereka akan sulit untuk tidak melakukanya lagi apabila mereka ingin memiliki anak lagi. Tetapi bagi orang yang tidak puas dengan hasil bayi tabung, mereka akan mencoba melakukan prose alamiah dari hubungan suami istri. Mereka tinggal diberi pengarahan untuk melakukan proses alamiah tersebut. Baik dari dokter maupun keluarga. Dan mereka menjalankan tips-tips yang telah diberikan dokter utuk memiliki seorang anak dari proses alamiah hubungan suami isteri.

2.8 Bayi Tabung Menurut Undang-undang atau Hukum

Menurut hukum yang berlaku di Indonesia bayi tabung (Cloning) tidak diperbolehkan karena bukan penyatuan sperma dan ovum dari pasutri. Hukum menyatakan bahwa teknologi reproduksi buatan hanya dapat dilakukan dengan sel telur dan sperma pasangan suami istri, bukan dengan penggabungan sel tubuh dengan ovum yang telah dihilangkan intinya. Berdasarkan UU No.23 Tahun 1992 dan keputusan Menteri Kesehatan No.72/Menkes/Per/II/99 menurut kode etik kedokteran menolak dilakukan klonasi/cloning pada manusia, karena upaya itu mencerminkan penurunan derajat serta martbat manusia sampai setingkat bakteri dan seterusnya. Menghimbau para ilmuan khususnya kedokteran agar tidak mempromosikan klonasi dalam kaitan dengan reproduksi manusia.

(12)

Mendorong ilmuan untuk tetap memanfaatkan bioteknologi klonisasi pada sel atau jaringan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan melalui pembuatan zat anti atau antigen monoclonal, yang dapat digunakan dalam bidang kedokteran baik aspek diagnostik maupun aspek pengobatan dan pada sel atau jaringan hewan dalam upaya penelitian kemungkinan melakukan klonasi organ, serta penelitian lebih lanjut kemungkinan diaplikasikannya klonasi organ manusia untuk dirinya sendiri (Revisi Kodeki Hasil Mukemas Etik Kedokteran III).

Dan menurut UU No.39 Tahun 99 pasal 10 ayat 1, Tentang HAM “Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui pernikahan yang sah”. Jika benihnya berasal dari suami istri, dilakukan proses fertilisasi-in-vitro transfer embrio dan diimplantasikan ke dalam rahim istri maka anak tersebut baik secara biologis ataupun yuridis mempunyai status sebagai anak sah (keturunan genetik)dari pasangan tersebut. Akibatnya memiliki hubungan mewaris dan hubungan keperdataan lainya. Jika ketika embrio diimplantasikan ke dalam rahim ibunya disaat ibunya telah bercerai dari suaminya maka jika anak itu lahir sebelum 300 hari perceraian mempunyai status sebagai anak sah dari pasangan tersebut. Namun jika dilahirkan setelah masa 300 hari, maka anak itu bukan anak sah bekas suami ibunya dan tidak memiliki hubungan keperdataan apapun dengan bekas suami ibunya. Dasar hukum ps. 255 KUHPer. Jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim wanita lain yang bersuami, maka secara yuridis status anak itu adalah anak sah dari pasangan penghamil, bukan pasangan yang mempunyai benih. Dasar hukum ps. 42 UU No. 1/1974 dan ps. 250 KUHPer. Dalam hal ini Suami dari Istri penghamil dapat menyangkal anak tersebut sebagai anak sah-nya melalui tes golongan darah atau dengan jalan tes DNA. (Biasasah-nya dilakukan perjanjian antara kedua pasangan tersebut dan perjanjian semacam itu dinilai sah secara perdata barat, sesuai dengan ps. 1320 dan 1338 KUHPer.)

Jika salah satu benihnya berasal dari donor. Jika Suami mandul dan Istrinya subur, maka dapat dilakukan fertilisasi-in-vitro transfer embrio dengan persetujuan pasangan tersebut. Sel telur Istri akan dibuahi dengan Sperma dari donor di dalam tabung petri dan setelah terjadi pembuahan diimplantasikan ke dalam rahim Istri. Anak yang dilahirkan memiliki status anak sah dan memiliki hubungan mewaris dan hubungan keperdataan lainnya sepanjang si Suami tidak menyangkalnya dengan melakukan tes golongan darah atau tes DNA. Dasar hukum ps. 250 KUHPer. Jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim wanita lain yang bersuami maka anak yang dilahirkan merupakan anak sah dari pasangan penghamil tersebut. Dasar hukum ps. 42 UU No. 1/1974 dan ps. 250 KUHPer. Jika semua benihnya dari donor . Jika sel sperma maupun sel telurnya berasal dari orang yang tidak terikat pada perkawinan, tapi embrio diimplantasikan ke dalam rahim seorang wanita yang terikat dalam perkawinan maka anak yang lahir mempunyai status anak sah dari pasangan Suami Istri tersebut karena dilahirkan oleh seorang perempuan yang terikat dalam perkawinan yang sah. Jika diimplantasikan ke dalam rahim seorang gadis maka anak tersebut memiliki status sebagai anak luar kawin karena gadis tersebut tidak terikat perkawinan secara sah dan pada hakekatnya anak tersebut bukan pula anaknya secara biologis kecuali sel telur berasal darinya. Jika sel telur berasal darinya maka anak tersebut sah secara yuridis dan biologis sebagai anaknya. Menurut kode etik kedokteran

(13)

Menurut FIGO beberapa ketentuan etik tentang teknik reproduksi buatan antar lain : (1) Preconceptional sex selection untuk maksud diskriminasi seks tidak dibenarkan namun untuk menghindari penyakit tertentu, seperti seks linked genetik disorder, penelitiannya dapat dilajutkan , (2) Reproductive cloning atau duplikasi manusia dilarang , (3) Therapeutic Cloning dapat disetujui ,Penelitian pada embrio manusia, sampai dengan 14 hari pasca fertilisasi (preembrio) tidak termasuk periode simpan beku, (4) Dapat diterima apabila tujuannya bermanfaat untuk kesehatan manusia, (5) Harus mendapat izin khusus pada pemilik pra embrio tersebut, (6) Harus disyahkan oleh sebuah komisi khusus atau badan tertentu yang mengatur untuk hal-hal tersebut, (7) Tidak boleh ditransfer kedalam uterus, kecuali apabila penelitian tersebut untuk mendapatkan out come kehamiloan yang baik, (8)Tidak untuk tujuan komersial.

2.9 Pandangan Kristen Tentang Bayi Tabung

Pandangan Kristen tentang bayi tabung bermacam-macam diantaranya adalah:

• Menurut Kristen bayi tabung tidak diperbolehkan karena mempunya anak bukan tujuan utama pernikahan sesuai dengan perkaaan Yesus dalam Matius:19 ayat 4-5.

• Ada juga Kristen yang memperbolehkan bayi tabung, dengan syarat sperma dan ovum berasal dari pasangan suami dan istri yang bersangkutan sehingga tidak terjadi perzinahan. Dalam keadaan terdesak dan menjaga keharmonisan rumah tangga. Dan dilarang membunuh zygot.

2.10 Keterlibatan Kristen Mencegah Bayi Tabung

Keterlibatan Kristen untuk mencegah bayi tabung hanyalah m ember pengarahan dan pelayanan bagi umatnya yang belum memiliki anak. Karena anak atau keturunan itu adalah pemberian dari Tuhan. Apabila umatnya tersebut memiliki anak atau keturunan, berarti Tuhan belum memberikan anak untuk mereka, dan Tuhan masih memiliki rencana lain dibalik itu semua.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil interpretasi pada daerah peneltian Sutorejo, pada kedalaman 0.6-3,5 meter atau pada perlapisan paling atas diduga terjadi intrusi air laut dengan

Di antara kegiatan ekstra kulikuler tersebut adalah gerakan pramuka sebagai suatu wadah pendidikan bagi anak-anak dan pemuda yang dilaksanakan di luar lingkungan

Berdasarkan ana- lisis statistik anova, bahwa faktor blan- ching dan metode pengeringan berpenga- ruh nyata terhadap Indeks Penyerapan Air (IPA) tepung ubi jalar

Untuk memberikan tinjauan yang lebih riil dan lebih fokus dalam pembahasannya maka penulis memberikan gambaran penerapan ESOP di salah satu perusahaan BUMN di Indonesia pada

Dari context diagram selanjutnya digambarkan dua proses utama yang terdapat dalam perangkat lunak yang dikembangkan, dituangkan dalam diagram arus data level 0 seperti dapat

Ams yang bcsar akan memberikan arus dalam jumlah yang besar pada badan kapal. Perlu diingat bahwa kclcbihan arus pada permukaan badan kapal

Beta-HCG (Beta-human chorionic gonadotropin) —A tumor marker associated with testicular cancer and tumors, such as choriocarci- noma and molar pregnancies, that begin in placen-

Sebagai warga masy, berilah contoh contoh (2-3) ketidakpuasan dalam pelayanan publik di tempat anda.. Uraikan kenapa