UJIAN TENGAH SEMESTER 2013/2014 FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
NAMA : RINI LISTIYANI
NIM : 12417141021
Jurusan : Ilmu Administrasi Negara-A (2012)
Mata Kuliah : Analisis Sistem Administrasi Hari/Tgl : Senin/ 21 April 2014
Sifat Ujian : Take Home Dosen : Utami Dewi, M.Pp
SOAL:
1. a. Jelaskan jenis sistem berdasarkan tingkat responsifitasnya terhadap lingkungan! b. Analisislah dua jenis sistem tersebut dengan menggunakan contoh beberapa
organisasi yang saudara ketahui!
2. a. Analisislah sebuah sistem organisasi dengan menggunakan metode ilmiah dan analisis sistem/ pemikiran sistemik!
b. Jelaskan perbedaan temuan analisis Saudara!
3. Bagaimana implikasi teori sistem dalam mempelajari sistem administrasi negara Indonesia masa reformasi? Jelaskan dengan menggunakan analisis sistem!
1. a. sistem berdasarkan tingkat responsifitasnya terhadap lingkungan ada dua jenis, yaitu Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup:
Winardi (1980), sistem terbuka (open system) adalah sistem yang mempunyai hubungan-hubungan (relasi) dengan lingkungannya, dan sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak mempunyai relasi dengan lingkungannya.. Immagent dan pilecki (1972:31), sistem terbuka adalah menukar material dan energi dengan lingkungan, sedangkan sistem tertutup adalah mengisi sendiri dan tidak dipengaruhi oleh sistem lain dan lingkungannya. Salisbury (1996:25), sistem terbuka memiliki interaksi yang intensif dengan lingkungannya. Sedangkan sistem tertutup adalah sistem yang hanya menerima terbatas dan hubungna terkontrol secara ketat dengan lingkungannya. Sehingga, Sistem terbuka memiliki struktur ekstern, sedangkan sistem tertutup tidak memiliki struktur ekstern.
Sistem Terbuka. Sistem Terbuka merupakan sistem yang terpengaruh dengan lingkungan luar, karena sistem ini dituntut untuk menghasilkan output kepada pihak luar. Sistem terbuka mengubah informasi, bahan, atau tenaga (energy) dengan lingkungannya, sistem ini berhubungna ke lingkungannya dengan melalui aliran sumber daya-sumber daya yang ada. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Sistem terbuka mempunyai banyak pengaruh pada administrasi perusahaan,
Sistem Tertutup. Sistem Tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan atau pihak luar karena sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Sistem tertutup (close system) secara fisik digambarkan sebagai sebuah sistem yang dapat berdiri sendiri (self-contained). Sistem ini tidak menggganti bahan, informasi, atau energi dengan lingkungannya atau lingkungan lainnya. Sifat yang menonjol adalah adanya kecendrungan yang kuat untuk bergerak mencapai keseimbangan dan entropi yang statis. 1. b. Analisis Sistem Terbuka dan Tertutup dengan contoh beberapa organisasi:
Wahyudi menegaskan "Sistem terbuka merupakan proses transformasi dari masukan yang menghasilkan keluaran, transformasi merupakan proses pendayagunaan input yang berupa sumber daya fisik, informasi, kebutuhan, pelanggan, teknologi dan manajemen. Sedangkan keluaran dari organisasi merupakan masukan dari lingkungannya.". Organisasi dengan sistem terbuka adalah organisasi yang memiliki tingkat interaksi tinggi dengan lingkungan luar, cenderung interaktif dan dinamis dalam menanggapi setiap bentuk perubahan yang terjadi.dan mengedepankan kebersamaan dan memiliki
kepedulian tinggi pada lingkungan bisnis. Organisasi dengan sistem tertutup adalah organisasi yang tidak memiliki tingkat interaksi yang tinggi dengan lingkungan luar, cenderung mengambil peran yang menjauh dari lingkungan luar. organisasi cenderung lebih kaku, dan terakumulasi dalam bentuk kebijakan yang dihasilkan.
Contoh Organisasi dengan Sistem Terbuka: PT Indofood
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan perusahan yang bersifat terbuka. Hal ini terlihat dengan Indofood memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi disegenap jajaran, memiliki perencanaan yang baik dan kerja sama yang erat dengan para pemasok, konsumen, dan distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-tempat penjualan. PT Indofood sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani dengan baik. Produk-produk Indofood terus berkembang serta harga dari produknya juga cukup terjangkau. Ini lah membuat PT Indofood dinilai bersifat terbuka. Dapat juga terlihat dari CRS (Corporate Social Responsibility )yang dilakukan oleh PT Indofood, ini dilakukan supaya perusahaan lebih dekat dengan masyarakat, dan terus melanjutkan program tanggung jawab sosial. Selain itu organisasi ini cenderung interaktif dan dinamis dalam menanggapi setiap bentuk perubahan yang terjadi.
Contoh Organisasi dengan Sistem Tertutup: FPI (Front Pembela Islam)
FRONT Pembela Islam (FPI), terkenal karena aksi-aksinya yang kontroversial, yang dilakukan oleh laskar paramiliternya. Namun FPI juga melibatkan diri dalam aksi-aksi kemanusiaan. Tindakan FPI sering dikritik berbagai pihak karena tindakan main hakim sendiri yang berujung pada perusakan hak milik orang lain. setelah Presiden Soeharto mundur, sejumlah habib, ulama, mubaligh dan aktivis Muslim mendeklarasikan FPI dengan tujuan menegakkan hukum Islam di negara sekuler. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan menjadi wadah kerja sama antara ulama dan umat dalam menegakkan Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar di setiap aspek kehidupan. FPI adalah organisasi tertutup dan menebarkan sejumlah jaringannya di berbagai wilayah Indonesia. FPI memiliki sayap milisi yang dikenal sebagai Laskar Pembela Syariat Islam (LPI), suatu satgas yang digembleng dengan pendidikan semi militer dan militan.
2. a. Analisis sebuah sistem organisasi: Sistem Kinerja Pemberantasan Korupsi oleh Lembaga Penegak Hukum Polri
Menurut Almadk (1939), metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Metode ilmiah dalam meneliti mempunyai kriteria : Berdasarkan fakta, Bebas dari prasangka, Menggunakan prinsip analisa, Menggunakan hipolesa, Menggunakan ukuran objektif, dan Menggunakan teknik kuantifikasi. Langkah-langkah
1. Merumuskan masalah. 2. Mengumpulkan keterangan, 3. Merumuskan hipotesis.
4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian. 5. Menganalisis data (hasil) percobaan untuk menghasilkan kesimpulan. 6. Penarikan kesimpulan, dan Menguji kesimpulan.
Masalah: kinerja polri dalam pemberantasan korupsi masih rendah
Perumusan masalah: apakah yang mempengaruhi kinerja polri dalam pemberantasan korupsi?
Hipotesis: belum tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri, dan sistem penyelidikan dan pentidikan mempengaruhi kinerja polri dalam pemberantasan korupsi
Analisis: kapolri mengingatkan seluruh jajarannya supaya menjadi teladan dengan menampilkan kesederhanaan dan menghindari perbuatan menyimpang seperti menyalahgunakan wewenang yang dilakukan anggota Pori Perlu diingatkan perilaku ini akan menurunkan kepercayaan masyarakat dan berdampak pada kontraproduktif terhadap upaya pemberantasan korupsi yg sudah dilakukan dan juga akan berdampak pada institusi Polri. Selain itu Kurang cepatnya atau lambannya proses penyelidikan dan penyidikan dalam menangani kasus korupsi. Penyebanya adalah lembaga penyidik dan jaksa penuntut umum tidak berada dalam satu atap, perbedaan persepsi antara jaksa dengan penyidik, dan Polri harus menunggu hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengetahui total kerugian negara.
Kesimpulan: kepercayaan masyarakat terhadap institusi polri dan sistem penyelidikan dan penyidikan mempengaruhi kinerja polri dalam memberantas korupsi
Analisis dengan Analisis Sistem
Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui. Tugas utama analis sistem dalam tahap ini adalah menemukan kelemahan-kelemahan dari sistem yang berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Langkah-langkah Analisis Sistem :
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada, dan diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian
3. Analyze, yaitu menganalisis sistem, yaitu dengan: menganalisis kelemahan sistem dan menganalisis kebutuhan informasi pemakai/manajemnen
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Identifikasi masalah: kinerja polri dalam pemberantasan korupsi masih rendah Memahami kerja sistem: sistem proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh POLRI dan Kejaksaan misalnya yang memiliki kewenangan untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap tindak pidana korupsi serta berhak melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap tindak pidana korupsi yang belum di periksa oleh KPK atau laporan awalnya masuk ke POLRI / kejaksan dahulu Analisis sistem: Kurang cepatnya atau lambannya proses penyelidikan dan penyidikan dalam menangani kasus korupsi. Penyebanya adalah lembaga penyidik dan jaksa penuntut umum tidak berada dalam satu atap, perbedaan persepsi antara jaksa dengan penyidik, dan Polri harus menunggu hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengetahui total kerugian negara. Selain itu, banyak perilaku korup yang dilakukan polri dalam melayani masyarakt, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap institusi polri berkurang.
Hasil analisis dan alternatif kebijakan: dengan lambannya proses penyidikan dan penyelidikan dalam menangani korupsi, kebijakan yang tepat adalah mengadopsi sistem kerja penanganan korupsi seperti di KPK, yaitu dengan sistem 1 atap. Selain itu, kebijakan lain mengenai kepercayaan masyarakat terhadap polri, yaitu dengan pemberian teladan oleh pimpinan polri dalam pelaksanan kinerja polri yang tidak korup dengan berlandaskan pancasila
2. b. Perbedaan :
Metode ilmiah Pendekatan sistem
a. Merumuskan masalah. b. Mengumpulkan keterangan, c. Merumuskan hipotesis. d. Menguji hipotesis dengan
melakukan percobaan atau penelitian.
e. Menganalisis data (hasil) percobaan untuk menghasilkan kesimpulan.
f. Penarikan kesimpulan, dan Menguji kesimpulan. - Bersifat vertikal
- Bersifat atomistik
- Bersifat analisis, berorientasi pada
- Prses kegiatan terdiri dari:
a. Perumusan/identifikasi masalah b. Pemahaman sistem kerja dengan
Penelitian
c. Analisis sistem, dengan menilai kelemahan
d. Hasil laporan analisis dengan alternatif kebijakan
- Bersifat holistik
- Bersifat analitis, sistemik dan sistematik, berorientasi pada kebijakan
pemecahan maslaah sampai tuntas - Beroientasi pada proses
- Penerapnanya ditujukan kpd hal2 yang lebih bersifat teknis
- Dalam organisai sering igunakan unutk keputusna para pelaksana
- Berorientasi pada keluaran - Penerapannya ditujukan kpd hal2
yang lebih bersifat kompleks dan rumis
- Dalam organisais sering digunakan untuk keputusan para pengambil keputusan
3. Analisis implikasi teori sistem dalam mempelajari sistem administrasi negara Indonesia masa reformasi:
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
Sistem merupakan totalitas daripada komponen-komponen yang saling berinteraksi, berinterelasi dan berinterdepensi. Sebagai sistem, Sistem Administrasi Negara memiliki sifat-sifat: Kompleks, hidup, terbuka, buatan manusia, dan Abstrak. Sebagai sistem ,maka Administrasi negara terdiri dari berbagai sub sistem antara lain;
a. tugas pokok,
b. fungsi kelembagaan, c. ketatalaksanaan,
d. kepegawaian,
e. sarana dan pra sarana.
Berinteraksi dengan sistem lain, seperti; sistem politik, sistem ekonomi, sistem budaya, sistem agama dsb.
Administrasi Negara mempunyai lingkungan, masukan-masukan, proseskonversi, keluaran dan umpan balik yang saling berhubungan dan berinteraksi. Lingkungan berfungsi sebagai perangsang bagi para administrator untuk bekerja dan berusaha sekaligus sebagai penerima hasil kerja. Lingkungan hidup administrasi negara yang mempunyai faktor-faktor yang bersifat fisik alamiah dan faktor sosial, ekonomi, politik dan budaya yang menimbulkan masalah yang harus dipecahkan.
Komponen-komponen (unsur) dlam Administrasi Negara dilihat dari Analia Sistem : 1) Lingkungan
Mencakup berbagai macam gejala (sosial, eonomi, politik, budaya, hankam) / masalah yang dapat digunakan oleh pemerintah (Adm. Negara) di dalam membuat suatu kebijaksanaan yang mungkin dapat mempercepat atau menghambat pemerintahan di dalam membuat suatu keputusan..Lingkungan terdiri dari :
a. Langganan ( Siapa saja yang mendapatkan pelayanan barang dan jasa )
b. Pasar ( yang menentukan biaya dari barang dan jasa yang akan dikomunikasikan ) c. Golongan kepentingan ( anggota masyarakat dan pejabat pemerintah, baik yang
mendukung maupun yang menolak kebijakan pemerintah )
d. Badan badan lain yang menjadi konsumen daripada kebijaksanaan 2) Input dari lingkungan
Berfungsi sebagai penyampai (transmission) input atas kebijakan- kebijakan yang dikirim lingkungan. Masukan dapat berbentuk :
a. Tuntutan-tuntutan atau keinginan-keinginan atas: Pembagian barang-barang dan jasa; Pengaturan perilaku, yaitu ketentuan tentang ketertiban umum, pengendalian harga, kesehatan dll; Komunikasi dan informasi, misal pemberitahuan tentang kebijakan pemerintah dll.; dan kebebasan kebebasan dalam rangka melakukan kegiatan-kegiata spiritual. misal ibadahdan merayakan hari besar agama.
b. Sumber-sumber daya dan dana, meliputi: tenaga pegawai dengan berbagai keahlian, teknologi, penyediaan kekayaan, dan bahan-bahan material
c. Dukungan. Berupa; ketaatan terhadap undang-undang dan peraturan, pemerintah perhatian atas pemberitahuan pemerintah,penghormatan atas lambang-lambang, dan Pernyataan-pernyataan dan bentuk partisipasi lain.
d. Oposisi. Adalah ketidaksetujuan atau tidak berpartisipasi yang bisa mempengaruhi tingkah laku yang dapat menghambat proses konversi.
Dukungan maupun oposisi bisa muncul dari badan pemerintahan (eksekutif,legislatif. yudikatif). Misal : dalam bentuk penyampaian keinginan (inisiatif, usul dan saran) dari badan-badan tersebut kepada administrator dalam bentuk UU,PP,instruksi atau pertimbangan; dan dalam Penyediaan sumber-sumber dan dukungan dalam bentuk anggaran dan kewenangan yang legal untuk bisa memberikan pelayanan.
3) Konversi(pengubahan/proses pengubahan). Berbagai tindakan dan perbuatan mulai dari pengambilan keputusan, pelaksanaan, pengontrolan dan pengendalian. Dengan melibatkan personil yang bekerja atas dasar :
a. Struktur organisasi yang ada di setiap tingkat pemerintahan., b. Prosedur yang telah ditetapkan,
c. Keahlian, pengalaman pribadi dan kecenderungan yang dimiliki,
d. Cara-cara yang ditetapkan bagi para administrator dalam mengawasi bawahan. 4) Outputs (keluaran). Yang dihasilkan oleh administrasi negara dapat berupa: • Barang dan jasa seperti diinginkan masyarakat.
• Pengaturan berbagai macam perilaku • Penyampaian informasi, dll
5) Feed back (umpan balik). Menggambarkan pengaruh dari keluaran yang telah dinilai dari segi kesesuaian dengan keinginan dan harapan untuk dijadikan masukan (input) baru dalam proses konversi berikutnya sehingga menghasilkan keluaran baru yang lebih sesuai dengan keinginan dan harapan. Mekanisme umpan balik merupakan
bukti berkelanjutannya interaksi antara para administrator dengan sumber-sumber masukan dan konsumen/pemakai output mereka.
Analisis Sistem:
1. Identifikasi Masalah: Kinerja sistem politik pemerintahan SBY-JK sangat tidak memuaskan dalam menangani masalah-masalah juga mencemaskan kelangsungan hidup bangsa dan dalam era globalisasi persaingan pasar bebas. output sistem politik ini sangat tidak memuaskan, seperti Indonesia menjadi juara impor untuk kebutuhan pokok dan masalah-masalah berat lain, seperti penegakan hukum, korupsi, dsb. 2. Memahami Kerja Sistem: Penggunaan konsep kapabilitas digunakan untuk melihat
bagaimana kinerja sebuah sistem politik, Yang menjadi variabel-variabel/komponen buruknya kapabilitas sistem politik ini adalah;
a. kapabilitas ekstraktif: ukuran-ukuran kinerja sistem politik dalam mengumpulkan sumber-sumber material dan manusia
b. kapabilitas regulatif, aliran kontrol perilaku individu dan relasi-relasi kelompok c. kapabilitas distributif, kemampuan sistem politik dalam mengalokasikan
barang-barang, jasa layanan, penghargaan, status, dan berbagai kesempatan
d. kapabilitas simbolik, tuntutan-tuntutan perilaku simbolik dari elite-elite politik-memamerkan keagungan dan kekuasaan negara
e. kapabilitas responsif. kemampuan sistem politik menangkap tuntutan-tuntutan yang berasal dari lingkungan domestik dan internasional
3. Analisis Sistem: Buruknya kapabilitas sistem politik berimbas pada buruknya kinerja sistem politik Indonesia. Budaya politik era reformasi tetap masih berorentasi kepada kekuasaan dan kekayaan, dan bersifat sangat paternalistik.Ketidakmampuan sistem politik tampak dalam mendayagunakan sumber-sumber material dan sumber daya manusia yang melimpah (input). Sekalipun Indonesia memiliki sumber alam yang melimpah yang bisa digunakan untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan dan pengangguran misalnya. Kebijakan ekonomi neoliberal yang semakin intensif telah membuat ketimpangan dan kesenjangan antara kelompok yang kaya dan kelompok yang miskin semakin memprihatinkan. Biaya Kesehatan dan pendidikan semakin mahal sehingga hanya kelompok tertentu saja yang mampu mengakses (output). Buruknya kapabilitas simbolik bisa dilihat dari perilaku elite politik yang tidak bisa melakukan empati diri di tengah kemiskinan yang berlangsung akut. Buruknya
kapabilitas responsif ditunjukkan oleh sistem politik demokrasi yang muncul pada era reformasi tidak menunjukkan responsivitas terhadap tuntutan-tuntutan dari masyarakat luas. Rendahnya kapabilitas regulatif bisa dilihat dari ketidakmampuan sistem politik dalam mengadili para koruptor kelas kakap dan para pelanggar HAM. 4. Batasan sistem dan hasil analisis-alternatif kebijakan: Sistem politik ini akan berlangsung hingga pemerintahan SBY-JK berakhir dan berganti dengan pemerintahan yang baru. Untuk bisa survive, dan sekaligus tidak menjadi pecundang (the looser), negara harus kuat dan tangguh dalam pengertian memiliki power and wealth. Selain itu alternatif kebijakan untuk memperbaiki kinerja sistem politik yaitu dengan diterapkannya sistem politik yang didasarkan pada sila-sila pancasila.
DAFTAR REFERENSI
Apakah yang Dimaksud dengan Metode Ilmiah?. Diunduh pada hari Minggu tanggal 20 April 2014 pukul 12.23 WIB dari http://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/29/apakah-yang-dimaksud-dengan-metode-ilmiah/
FPI: Dengan Lasakr Paramiliter Menentukan Otoritas Sendiri. Diunduh pada hari Sabtu tanggal 19 April 2014 pukul 19.32 WIB dari http://socio-politica.com/2012/01/11/fpi-dengan-laskar-paramiliter-menentukan-otoritas-sendiri-1/
Indonesia Adalah Negara yang Gagal. Diunduh pada hari Sabtu tanggal 19 April 2014 pukul 19.45 WIB dari http://mariberbagidotcom.blogspot.com/2013/04/indoensia-adalah-negara-yang-gagal.html
Keberhasilan Manajemen Perusahaan. Diunduh pada hari Sabtu tanggal 19 April 2014 pukul 19.12 WIB dari http://hpmassignment.blogspot.com/2013/12/keberhasilan-manajemen-perusahaan.html
Kinerja Polri. Diunduh pada hari Sabtu tanggal 19 April 2014 pukul 09.32 WIB dari http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20293522-T%2029690-Kinerja%20Polri-full
%20text.pdf
Lbn.Gaol, Chr. Jimmy. 2008. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: Pemahaman dan Aplikasi. Grasindo
Makalah Sistem Administrasi Negara. Diunduh pada hari Sabtu tanggal 19 April 2014 pukul 09.52 WIB dari http://anthogoodwill.blogspot.com/2012/08/makalah-sistem-administrasi-negara-ri.html
Modul 2: Analisis Sistem Diunduh pada hari Minggu tanggal 20 April 2014 pukul 12.03 WIB dari. http://pujianto.blog.ugm.ac.id/files/2009/12/Apsi2.pdf
Pemberantasan Korupsi oleh Polri Masih Rendah. Diunduh pada hari Sabtu tanggal 19 April 2014 pukul 09.02 WIB dari http://nasional.kontan.co.id/news/pemberantasan-korupsi-oleh-polri-masih-rendah
Sistem Administrasi Negara. Diunduh pada hari Sabtu tanggal 19 April 2014 pukul 17.32 WIB dari http://www.slideshare.net/piousslanky/sistem-administrasi-negara
Sistem Organisasi Tertutup dan Terbuka. Diunduh pada hari Sabtu tanggal 19 April 2014 pukul 16.32 WIB dari http://kerajaan-semut.blogspot.com/2010/03/sistem-organisasi-tertutup-dan-terbuka.html
Syafaruddin & Anzizhan. 2004. SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENDIDIKAN. Jakarta : Grasindo