• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Pusat Pertumbuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengertian Pusat Pertumbuhan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

A.

A. PengPengertiertian an PusaPusat Pt Pertertumbuhumbuhanan Pu

Pusasat t pepertrtumumbubuhahan n dadapapat t didiarartitikakan n sesebabagagai i susuatatu u wiwilalayyah ah atatau au kakawawasasan n yayangng  pertumbuhannya sangat pes

 pertumbuhannya sangat pesat sehingga at sehingga dapat dijadikan dapat dijadikan sebagai pusat sebagai pusat pembangunan yangpembangunan yang memeng

memengaruhi atau aruhi atau membmemberikan imbas erikan imbas terhadterhadap ap kawasankawasan-kawasa-kawasan n lain lain di di sekitarsekitarnya.nya. Melalui pengembangan kawasan pusat-pusat pertumbuhan ini, diharapkan terjadi proses Melalui pengembangan kawasan pusat-pusat pertumbuhan ini, diharapkan terjadi proses interaksi dengan wilayah-wilayah lain di sekitarnya. Sebagai contoh, kota Jakarta sebagai interaksi dengan wilayah-wilayah lain di sekitarnya. Sebagai contoh, kota Jakarta sebagai ibuko

ibukota ta negara Indonesia yang negara Indonesia yang memilmemiliki iki akselerakselerasi asi perkemperkembangabangan n dan pembangundan pembangunanan sangat cepat, secara langsung maupun tidak telah memengaruhi kota-kota satelit yang ada sangat cepat, secara langsung maupun tidak telah memengaruhi kota-kota satelit yang ada di sekitarnya,

di sekitarnya, yaitu Bogor, Bekasi, dan angyaitu Bogor, Bekasi, dan angerang.erang.

Pengembangan kawasan-kawasan yang menjadi pusat pertumbuhan sudah tentu memiliki Pengembangan kawasan-kawasan yang menjadi pusat pertumbuhan sudah tentu memiliki skal

skala a perperkemkembanbangan gan wilwilayaayah h !reg!regionional al de"de"eloelopmepment# nt# yanyang g berberbedbeda-ba-bedaeda. . $d$da a yanyangg  berskala

 berskala nasional, nasional, seperti seperti pusat-pusat pusat-pusat pertumbuhan pertumbuhan di di Indonesia Indonesia tetapi tetapi ada ada pula pula yangyang  berskala

 berskala regional, regional, seperti seperti pusat pusat pertumbuhan pertumbuhan Jabotabek Jabotabek !Jakarta !Jakarta - - Bogor Bogor - - aangerang ngerang Bekasi#, Segitiga Sijori !Singapura Johor %iau#, dan Bopunjur !Bogor Puncak Bekasi#, Segitiga Sijori !Singapura Johor %iau#, dan Bopunjur !Bogor Puncak -&ianjur#.

&ianjur#. B.

B. TeTeori-Tori-Teeori Pusaori Pusat Pertt Pertumbuumbuhanhan 1.

1. TTeeori Tori Teempampat yant yang Seg Sentrntral al 

eori empat yang Sentral !&entral Place heory# kali pertama dikemukakan oleh eori empat yang Sentral !&entral Place heory# kali pertama dikemukakan oleh toko

tokoh h geoggeogra'i ra'i berkeberkebangsabangsaan an JermanJerman, , ((altalter er &hrist&hristaller aller !)*++!)*++#. #. &hrist&hristaller aller mengadmengadakanakan studi pola persebaran permukiman, desa, dan kota-kota yang berbeda ukuran serta luasnya. studi pola persebaran permukiman, desa, dan kota-kota yang berbeda ukuran serta luasnya. eori &hristaller ini kemudian diperkuat oleh seorang ahli ekonomi berkebangsaan Jerman, eori &hristaller ini kemudian diperkuat oleh seorang ahli ekonomi berkebangsaan Jerman, $ugust osch !)*#.

$ugust osch !)*#. &hristaller mengemukakan eori e&hristaller mengemukakan eori empat yang Sentral mpat yang Sentral ini didasari ini didasari oleholeh keinginannya untuk menjawab tiga pertanyaan yang berhubungan dengan kota atau wilayah, keinginannya untuk menjawab tiga pertanyaan yang berhubungan dengan kota atau wilayah, yaitu sebagai berikut.

yaitu sebagai berikut.

)# $pakah yang menentukan banyaknya kota/ )# $pakah yang menentukan banyaknya kota/ 0# $pakah yang menentukan besarnya kota/ 0# $pakah yang menentukan besarnya kota/ +# $pakah yang menentukan persebaran kota/ +# $pakah yang menentukan persebaran kota/

1nt

1ntuk uk menmenjawajawab b pertpertanyanyaan-aan-perpertanytanyaan aan tertersebusebut, t, menmenge ge mumukakkakan an konkonsep sep yanyangg disebut jangkauan !range# dan ambang !threshold#. %ange adalah jarak yang harus ditempuh disebut jangkauan !range# dan ambang !threshold#. %ange adalah jarak yang harus ditempuh sese

seseoraorang ng untuntuk uk menmendapdapatkatkan an barbarang ang ataatau u pelapelayayanan nan jasa jasa daldalam am memmemenuenuhi hi kebkebutuutuhanhan hidu

hidupnya, sedangkan threshold adalah pnya, sedangkan threshold adalah jumlajumlah h minimminimal al pendupenduduk duk yang diperlukayang diperlukan n untuk untuk  kelanc

kelancaran aran dan dan kesinamkesinambungbungan an suplsuplai ai barangbarang. . &hrist&hristaller aller membaymembayangkan suatu angkan suatu wilaywilayahah dataran yang dihuni oleh sejumlah penduduk yang persebarannya merata. 2alam kehidupan dataran yang dihuni oleh sejumlah penduduk yang persebarannya merata. 2alam kehidupan sehari-h

(2)

minuman, aneka barang-barang rumah tangga, keperluan pendidikan, dan pelayanan kesehatan.

1ntuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut, penduduk harus pergi ke tempat-tempat yang dapat menyediakan barang dan jasa tersebut. 3leh karena itu, perlu menempuh jarak  tertentu dari tempat tinggalnya ke pusat pelayanan yang memenuhi kebutuhan tersebut. Jarak  dikenal dengan istilah range. 2i lain pihak, pusatpusat pertokoan atau pelayanan jasa !produsen# yang menyediakan kebutuhan masyarakat sudah barang tentu tidak memiliki keinginan untuk merugi. Mereka harus benar-benar paham, berapa banyak jumlah minimal  penduduk !konsumen# yang dibutuhkan bagi kelancaran dan kesinambungan suplai barang atau jasa sehingga tidak mengalami kerugian apalagi sampai mengalami kebangkrutan. Jumlah minimal penduduk ini dikenal dengan istilah threshold.

Pusat pelayanan yang ber-threshold kecil, seperti toko makanan dan minuman tidak  memerlukan konsumen terlalu banyak untuk menjual beraneka barang dagangannya karena  penduduk senantiasa memer lukan barang-barang konsumsi tersebut setiap hari. 3leh karena

itu, lokasinya dapat ditempatkan sampai ke kotakota atau wilayah kecil. Sebaliknya pusat  pelayanan masyarakat yang ber-threshold tinggi seperti pertokoan yang menjual barang- barang mewah, seperti kendaraan bermotor, barang-barang lu4, dan perhiasan. 3leh karena  barang-barang tersebut relati' lebih sulit terjual maka agar barang-barang tersebut dapat laku dalam jumlah yang cukup banyak perlu dilokasikan di tempat-tempat atau kawasan !wilayah# yang cukup sentral. okasinya di kota besar yang jaraknya relati' terjangkau penduduk di wilayah sekitarnya dan juga terpenuhi batas minimal jumlah penduduk untuk menjaga kesinambungan suplai barang.

2ari pemikirannya itu muncullah istilah tempat-tempat yang sentral !central place#. Menurut teori &hristaller ini, suatu pusat akti"itas yang senantiasa melayani berbagai kebutuhan penduduk harus terletak pada suatu lokasi yang sentral, yaitu suatu tempat atau wilayah !kawasan# yang memungkinkan partisipasi manusia dalam jumlah yang maksimum,  baik mereka yang terlibat dalam akti"itas pelayanan maupun yang menjadi konsumen dari  barang-barang dan jasa tersebut. Selanjutnya dijelaskan bahwa tempat yang sentral merupakan suatu titik simpul dari suatu bentuk heksagonal !segi enam#. (ilayah yang terletak di dalam segi enam itu merupakan daerah-daerah yang penduduknya mampu terlayani oleh tempat yang sentral tersebut. 2alam kenyataan sehari-hari, suatu tempat yang sentral dapat berupa kota-kota besar, rumah sakit, pusat perbelanjaan !pasar#, ibu kota  pro"insi, ibu kota kabupaten, kecamatan, dan sarana pendidikan. Setiap tempat yang sentral tersebut memiliki kekuatan pengaruh untuk menarik penduduk yang tinggal di sekitarnya

(3)

dengan daya jangkau yang berbeda. Sebagai contoh, ibu kota pro"insi mampu menarik  wilayah-wilayah kabupaten dan kota, sedangkan ibu kota kabupaten mampu menarik  wilayah-wilayah kecamatan yang ada di sekelilingnya. 2emikian pula ibu kota kecamatan mampu menarik wilayah-wilayah yang lebih kecil. 5al yang sama juga berlaku bagi pusat  pelayanan masyarakat lainnya. 6eberadaan setiap tempat yang sentral tersebut memiliki  pengaruh yang berbeda sesuai dengan besar-kecilnya suatu wilayah, sehingga terjadilah hierarki atau tingkatan tempat yang sentral. Sebagai contoh, hierarki kota sebagai pusat  pelayanan masyarakat meliputi ibu kota negara, pro"insi, kabupaten atau kota, kecamatan, dan desa !kelurahan#. Selain berdasarkan besar-kecilnya wilayah atau pusat pelayanan masyarakat, hierarki tempat yang sentral juga dapat didasarkan atas jenis-jenis pusat  pelayanan.

5ierarki tempat yang sentral dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut. )# empat Sentral yang Berhierarki + !67+#

empat sentral yang berhierarki + adalah pusat pelayanan berupa pasar yang senantiasa menyediakan barang-barang konsumsi bagi penduduk yang tinggal di daerah sekitarnya. 5ierarki + sering disebut sebagai kasus pasar optimal yang memiliki pengaruh )8+  bagian dari wilayah tetangga di sekitarnya yang berbentuk heksagonal, selain memengaruhi

wilayahnya itu sendiri.

0# empat Sentral yang Berhierarki  !67#

empat sentral yang berhierarki  dinamakan situasi lalu lintas yang optimum, artinya di daerah tersebut dan daerah-daerah di sekitarnya yang terpengaruh tempat sentral itu senantiasa memberikan kemungkinan rute lalu lintas yang paling e'isien. Situasi lalu lintas optimum ini memiliki pengaruh 9 bagian dari wilayah-wilayah lain di sekitarnya yang  berbentuk segi enam selain memengaruhi wilayah itu sendiri.

+# empat Sentral yang Berhierarki : !67:#

empat sentral yang berhierarki : dinamakan situasi administrati"e yang optimum. empat sentral ini memengaruhi seluruh bagian !satu bagian# wilayah-wilayah tetangganya, selain memengaruhi wilayah itu sendiri. &ontoh tempat sentral berhierarki : antara lain kota yang ber'ungsi sebagai pusat pemerintahan. 1ntuk dapat menerapkan teori &hristaller dalam suatu wilayah, terdapat dua syarat utama yang harus terpenuhi, yaitu sebagai berikut.

)# opogra'i atau bentuk lahan di wilayah tersebut relati' seragam atau homogen sehingga tidak ada bagian-bagian wilayah yang mendapat pengaruh lereng atau pengaruh lainnya yang berhubungan dengan bentuk muka bumi.

(4)

2. Teori Kutub Pertumbuhan

eori 6utub Pertumbuhan !;rowth Poles heory# sering pula dinamakan sebagai eori Pusat-Pusat Pertumbuhan !;rowth &entres heory#. eori ini kali pertama dikembangkan oleh Perrou4 sekitar tahun )*. Ia melakukan pengamatan terhadap proses-proses  pembangunan. Menurut Perrou4, pada kenyataannya proses pembangunan di mana pun adanya bukanlah merupakan suatu proses yang terjadi secara serentak, tetapi muncul di tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda satu sama lain. empat-tempat atau kawasan yang menjadi pusat pembangunan ini disebut sebagai pusat atau kutub  pertumbuhan. 2ari wilayah kutub pertumbuhan ini, proses pembangunan akan menyebar ke wilayah-wilayah lain di sekitarnya. 2engan kata lain, kutub pertumbuhan dapat memberikan imbas !trickling down e''ect# bagi wilayah atau daerah di sekitarnya.

C. Wilayah Pusat Pertumbuhan Serta Pengaruhnya di Bidang Sosial dan Lingkungan Hidup

(ilayah yang mengalami pertumbuhan dalam berbagai bidang memiliki beragam  pengaruh terhadap kondisi di sekitarnya. Bidang sosial yang mengubah cara hidup dan sudut  pandang terhadap lingkungan hidup tempat para manusia tinggal dan berkembang.

). <ungsi Pusat Pertumbuhan

Bagian-bagian dari wilayah di permukaan bumi itu tidak tumbuh bersama-sama secara teratur, tetapi disengaja atau tidak disengaja ada bagian-bagian yang tumbuh dan maju atau berkembang lebih cepat dari bagian lain. &epatnya pertumbuhan di tempat ini dapat menjadi pendorong bagi bagian lain yang tingkat pertumbuhannya kurang cepat.

Secara umum 'ungsi pusat pertumbuhan, yaitu sebagai berikut. • Memudahkan koordinasi dan pembinaan.

• Melihat perkembangan wilayah maju atau mundur. • Meratakan pembangunan di seluruh wilayah.

0. 6onsep 2asar (ilayah Pusat Pertumbuhan

Istilah pertumbuhan dalam geogra'i yang dimaksud, yaitu pertumbuhan  pembangunan, baik pembangunan 'isik wilayah maupun pembangunan sosial budaya. 2alam kerangka pendekatan perwakilan, Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa wilayah  pembangunan. Setiap wilayah pembangunan mempunyai sebuah kota yang menjadi pusat  pertumbuhan yang disebut juga kutub pertumbuhan !growth pole#. <aktor-'aktor yang

mempengaruhi timbulnya wilayah pusat pertumbuhan antara lain sebagai berikut =

(5)

• <aktor alam= pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, cuaca, iklim, rawa-rawa, dan kesuburan tanah.

• <aktor ekonomi= perbedaan kebutuhan antara tempat yang satu dengan yang lain. • <aktor industri= kebutuhan tenaga kerja, tempat tinggal, dan peralatan rumah. • <aktor sosial= pendidikan, pendapatan, dan kesehatan.

• <aktor lalu lintas= jenis transport, kondisi jalan, dan 'asilitas lalu lintas. +. (ilayah Pusat Pertumbuhan di Indonesia

Bappenas membagi wilayah di Indonesia menjadi empat buah pusat pertumbuhan wilayah dari $ sampai 2. Masing-masing wilayah tersebut dibagi lagi menjadi beberapa wilayah pembangunan. Pembagian tersebut seperti pada tabel berikut =

Tabel 1. Regional Pusat Pertumbuhan dengan Wilayahnya di

Indonesia

N

o.

Region

al

Pusat

Per-tumbuha

n

Wilaya

h

Meliputi Daerah-daerah

1.

A

Medan

I

II

Aceh, Sumatera Utara,

pusatnya di Medan.

Sumatera Barat, Riau,

pusatnya di Pekan Baru.

2.

B

Jakarta

III

I

 Jam!i, Sumatera Se"atan,

Ben#ku"u, pusatnya di

Pa"em!an#.

$ampun#, Jakarta, Ja%a

Barat, Ja%a &en#ah,

 '(#yakarta, pusatnya di

 Jakarta. )a"imantan Barat,

pusatnya di P(ntianak.

3.

*

Sura!aya

I

 Ja%a &imur, )a"imantan

 &imur, )a"imantan Se"atan,

pusatnya di Ba"ikpapan dan

Samarinda.

4.

+

Uun#

pandan#

III

I

-&B, &&, Su"a%esi Se"atan,

Su"a%esi Utara, pusatnya di

Uun#pandan#. Su"a%esi

 &en#ah, Su"a%esi utara,

pusatnya di Manad(. Ma"uku,

Papua, pusatnya di S(r(n#.

(6)

(Sumber: Wardiyatmoko dan Bintarto, 2004)

Pembagian wilayah tersebut dapat berman'aat bagi negara yang besar dan luas seperti Indonesia. Pembagian itu berman'aat untuk menjamin tercapainya pembangunan yang serasi dan seimbang, baik antarsektor di dalam suatu wilayah pembangunan maupun antarwilayah  pembangunan. Prinsip perwilayahan tersebut di atas dapat juga diterapkan di dalam skala yang lebih kecil di dalam pro"insi-pro"insi itu sendiri, dengan cara memperhatikan hubungan yang saling terkait antara kabupaten dan kecamatan dalam satuan wilayah administrasi yang lebih kecil.

4. aitan Wilayah Pusat Pertumbuhan dan Pengaruh Pusat Pertumbuhan

a. Pengaruh Pusat-pusat Wilayah Pertumbuhan Terhadap Pemusatan dan Persebaran Sumber Daya

6emunculan pusat pertumbuhan akan menarik jumlah tenaga kerja yang banyak, dapat dilihat dari arus mobilitas dan migrasi penduduk dari desa ke kota maupun antarpro"insi. $rus migrasi penduduk dari pedesaan menuju kota besar maupun kota kecil di Indonesia, menunjukkan angka yang terus meningkat sejalan dengan pesatnya pertumbuhan kota.

b. Pengaruh Pusat-pusat Wilayah Pertumbuhan Terhadap Perkembangan Ekonomi erjadinya peluang kerja di berbagai sektor yang relati' terbuka dan adanya gerakan arus barang agar membawa dampak terjadinya peluang kerja di berbagai sektor yang relati'  terbuka. $danya gerakan arus barang agar membawa dampak terhadap alat transportasi,  perhubungan, perdagangan, perkantoran, jasa, dan lain-lainnya.

&ontoh= Meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap 'asilitas transportasi seperti mobil telah memacu tumbuhnya pemasaran alat-alat transportasi dan sarana perbekalan. Bertambah  padatnya jumlah penduduk wilayah tersebut maupun pertambahan alami akan memacu tumbuhnya sarana-sarana dan 'asilitas pemukiman, pemasaran, hiburan, kesehatan, dan lain-lain. Sektor-sektor ekonomi yang bersi'at non'ormal pun dapat ditempuh dan berkembang dengan pesat seiring bertambahnya penduduk dan meningkatnya pendapatan masyarakat. Misalnya, munculnya rumah- rumah kos dan kontrakan, perbengkelan, dan perdagangan kaki lima.

(7)

c. Pengaruh Pusat-pusat Wilayah Pertumbuhan di Bidang Sosial dan Lingkungan  Hidup

Semakin maraknya kemajuan pusat-pusat pertumbuhan akan mempengaruhi kondisi sosial dan lingkungan hidup masyarakat. Pengaruh kemajuan pusat pertumbuhan adalah sebagai berikut. erbukanya lapangan pekerjaan yang banyak dan luas akan meningkatkan tara' hidup masyarakat secara otonomi sehingga status sosial mereka akan lebih baik.

Melatih masyarakat untuk mengatur waktu, disiplin, bersikap hemat, dan menyeleksi mana kebutuhan primer dan sekunder supaya tidak terpengaruh oleh tuntutan barang dan jasa yang berlebihan. $kan memoti"asi masyarakat untuk saling berlomba memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kesiapan untuk menghadapi perubahan sosial budaya. $kibat mobilitas  penduduk baik melalui migrasi maupun pertambahan alami dari berbagai latar belakang  budaya, akan terjadi akulturasi dan asimilasi nilai budaya. erbukanya arus in'ormasi dan komunikasi akan mempercepat laju pertumbuhan daerah tersebut. Makin banyaknya  penduduk yang datang akan berpengaruh terhadap keadaan lingkungan hidup di sekitarnya

antara lain pemukiman, sanitasi, keamanan, lalu lintas, dan pencemaran. !. BATAS W"LA#AH

Jika ingin membangun suatu wilayah, agar sasaran yang hendak dicapai dapat terlaksana secara e'isien, dengan biaya, tenaga, dan waktu yang tepat, maka batas wilayah harus jelas. 2engan demikian, semua sumber daya dapat di'ungsikan secara optimal. $da dua cara untuk menentukan batas wilayah pertumbuhan atau wilayah pembangunan, yaitu secara kualitati' dan kuantitati'.

)# 6ualitati' 

Setiap wilayah pertumbuhan memiliki ciri-ciri tertentu sehingga dapat dibedakan dengan wilayah pertumbuhan lainnya. &iri-ciri tersebut jika dilihat secara keseluruhan akan memunculkan gambaran !image# yang mencolok. Misalnya, wilayah perkebunan kelapa sawit memiliki ciri khas tanaman kelapa sawit yang terhampar luas. (ilayah inti !core# seluruhnya ditanami kelapa sawit. 6ian jauh dari daerah inti, persentase tanaman kelapa sawit makin berkurang. Pada jarak tertentu, penduduk di wilayah tersebut masih banyak yang menanam kelapa sawit, tetapi sebagian besar penduduknya menanam pohon karet. ebih jauh lagi, sudah tidak dijumpai penduduk yang menanam kelapa sawit dan seluruh penduduk  sudah menanam pohon karet. 2engan demikian, pada dua wilayah tersebut terdapat wilayah yang tumpang tindih. Bagaimana menentukan batas wilayah perkebunan kelapa sawit dan wilayah perkebunan karet / Penentuan batas wilayah tersebut dilakukan melalui pengamatan atau perkiraan yang didasarkan karakteristik wilayah tertentu. 2engan demikian, batas yang dihasilkan bisa jadi kurang memuaskan dan bisa menimbulkan masalah. Penentuan batas semacam itu disebut penentuan batas secara kualitati'.

0# 6uantitati' 

Penentuan wilayah secara kuantitati' adalah penentuan batas wilayah berdasarkan ukuran-ukuran yang bersi'at kuantitati'. 1kuran tersebut diambil dari data-data !umumnya

(8)

data angka# yang kemudian digambarkan dalam bentuk peta sehingga pola keruangan dapat digambarkan. Sebagai contoh adalah model pewilayahan klimatologis. 1ntuk menentukan  batas pewilayahan, digunakan stasiun-stasiun pengamat cuaca yang tersebar di berbagai

wilayah. Stasiun pengamat ditetapkan sebagai pusat !core#. $ntara dua stasiun yang  berdekatan dihubungkan dengan garis lurus, kemudian dibuat garis berat. ;aris berat ini

merupakan batas antara stasiun satu dengan yang lainnya. Jika beberapa stasiun yang  berdekatan dibuat garis sejenis, akan terbentuklah suatu poligon dan dinamakan dengan  poligon hiessen.

Gambar

Tabel 1. Regional Pusat Pertumbuhan dengan Wilayahnya di Indonesia N o. Regional Pusat Per-tumbuhan Wilayah Meliputi  Daerah-daerah 1

Referensi

Dokumen terkait

dengan judul “Sistem Klasifikasi Kerusakan Lahan Kering Menggunakan Metode Naive Bayesian Classifier” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjnaan

1) bantuan biaya pendidikan; 2) bantuan biaya hidup; dan/atau 3) bantuan biaya pengelolaan. Bantuan biaya pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 1) diberikan

Hal-hal yang sering terlupakan dalam melaksanakan pengajaran, misalnya memberikan penguatan, memotivasi, me- rangkum/menyimpulkan materi, dan mem- bersihkan papan tulis sebelum

Tabel III-1 Spesifikasi turbin gas ... III-2 Tabel III-2 Data hasil simulasi turbin gas pada kondisi standar ... III-2 Tabel III-3 Data kondisi klimatologis ... III-3 Tabel

Daha sonra sağ elinizle, sol kolunuzu tutan rakibin bileğini arkadan tutarak, rakibin suratına doğru itersiniz.(rakibin dirseği üçgen şeklini alacaktır.)

DALAM KONDISI APAPUN, ASUS, DIREKTUR, STAF, KARYAWAN, ATAU AGENNYA TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS KERUSAKAN TIDAK LANGSUNG, KHUSUS, INSIDENTAL, ATAU KONSEKUENSIAL (TERMASUK

Maysuran sebenarnya berakar pada kata yasara, yang secara etimologi berarti mudah atau pantas. Sedangkan qaulan maysuran, menurut Jalaluddin Rakhmat, sebenarnya

Peserta seleksi yang menggunakan lebih dari 1 (satu) pilihan tidak diperkenankan memilih kompetensi keahlian dalam area yang sama atau menggabungkan pilihan pada area