HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengembangan Bahan Ajar Modul Pada Materi Segiempat Dengan Menggunakan ADDIE
Pengembangan bahan ajar cetak menggunakan Modul Segiempat melalui beberapa tahap pengembangan media. Pengembangan media yang dilakukan berdasarkan tahap-tahap pengembangan yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda yaitu model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation(Warsita, 2011:20).
a. Analysis
Kegiatan dalam langkah awal pengembangan yaitu dengan menganalisis kebutuhan siswa pada materi segiempat. Analisis kebutuhandilakukan dengan menganalisis silanus yang diperinci dengan analisis kebutuhan akademis siswa pada materi segiempat sesuai dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar serta Indikator yaitu:
- Mengetahui pengertian persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah ketupat, laying-layang dan trapesium.
- Mengetahui sifat-sifat persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah ketupat, laying-layang dan trapezium.
- Menurunkan dan menghitung keliling dan luas persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium.
b. Design
Langkah kedua dalam pengembangan ini yaitu designmodul. Kegiatan dalam tahap inimenyusun materi segiempat dan merancang layoutmodul serta membuat storyboard modul yaitu naskah media yang akan dibangun. Sehingga pada tahap ini diperoleh storyboard yang diuraikan pada lampiran D.
Tahap ini yaitu peneliti merealisasikan desain yang telah dibuat menjadi suatu bahan ajar yang siap dipakai oleh siswa. Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi terhadap media yang telah dibuat sebelum produk tersebut diimplemantasikan kepada siswa. Media dievaluasi oleh ahli materi dan ahli media. Peneliti mengambil dua ahli materi dan dua ahli media untuk menilai media yang telah dibuat. Adapun keempat ahli yang berkenan menilai media tersebut adalah Bapak Syiarudin M.Pd sebagai ahli materi I dan Ibu Ade Yanah S.Ag sebagai ahli materi II. Sedangkan untuk ahli media adalah Bapak Saluki M. Kom, sebagai ahli media I dan Bapak Sofwan Hadi M.Pd sebagai ahli media II. Tujuan dari evaluasi media tersebut untuk memperbaiki media yang sedang dikembangkan.
Hasil chekhlist dari ahli media menunjukkan kriteria sangat baik dengan prosentase 91,5%. Sedangkan hasil cheklist dari ahli materi menunjukkan criteria sangat baik dengan prosentase 93,5%. Setelah melakukan evaluasi, peneliti mendapat masukan yang bermanfaat dari ahli media maupun ahli materi. Adapun masukan tersebut adalah:
a. Desain layout diperbaiki (ahli media)
b. Harus ditambahkan evaluasi pembelajaran (ahli materi).
Hasil evaluasi dari ahli media dan ahli materi (selengkapnya di lampiran B).
d. Implementation
Setelah melakukan evaluasi media dan melakukan perbaikan-perbaikan, langkah selanjutnya yaitu Implementation. Kegiatan pada tahap ini yaitu mengimplementasikan modul yang telah dibuat kepada kelas eksperimen yaitu kepada kelas VII A yang berjumlah 26 orang. Pada tahap ini diperoleh data angket respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan Modul Segiempat dan angket motivasi belajar yang akan dijabarkan pada hasil penelitian selanjutnya.
e. Evaluation
Langkah terakhir dari pengembangan ini adalah Evaluation. Sebenarnya evaluasi telah dilakukan pada tahap ketiga yaitu berupa evaluasi ahli untuk mengetahui kualitas modul, pada tahap ini diperoleh besarnya respon siswa terhadap media yang dikembangkan yaitu mendapat rata-rata sebesar 78,57% termasuk kriteria baik.
4.2.1 Respon Siswa Terhadap Penggunaan Bahan Ajar Cetak Modul Pada Pokok Bahasan Segiempat
Pada penelitian ini, peneliti memperoleh data dari penyebaran angket yang diberikan kepada kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan bahan ajar cetak modul. Tujuan penyebaran angket tersebut adalah untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan modul pada materi segiempat. Adapun deskripsi data angket yang terdiri dari tiga indicator adalah sebagai berikut:
1 3 10 11 1 SS S N TS STS Tabel 3
Konsentrasi Siswa Dalam Belajar Matematika
Gambar 3
Diagram pernyataan penggunaan modul membuat saya fokus dalam memperhatikan penjelasan dari materi yang sedang dipelajari
Dari tabel dapat kita ketahui bahwa yang 38,46% siswa menjawab SS dan 61,53% siswa menjawab S sehingga dapat disimpulkan setuju Penggunaan modul membuat saya fokus dalam mempelajari materi matematika
Pernyataan Skala Frekuensi %
Penggunaan modul membuat saya fokus dalam mempelajari
materi matematika SS 10 38,46 S 16 61,53 N - - TS - - STS - - Jumlah 26 100
1 3 10 11 1 SS S N TS STS
Konsentrasi Siswa Dalam Belajar Matematika
Gambar 4
Diagram pernyataan pembelajaran matematika dengan menggunakan modul membuat saya sering ngobrol dengan teman
Dari tabel dapat kita ketahui bahwa 23,07% siswa menjawab S, 11,53% siswa menjawab S, 57,69% siswa menjawab N, 57,69% siswa menjawab TS dan 7,69% siswa menjawab STS. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju pembelajaran matematika dengan menggunakan modul membuat sering ngobrol dengan teman.
Pernyataan Skala Frekuensi %
Pembelajaran matematika dengan menggunakan modul membuat saya sering ngobrol
dengan teman SS - - S 6 23.07 N 3 11,53 TS 15 57,69 STS 2 7,69 Jumlah 26 100
Tabel 5
Keaktifan Siswa Dalam Belajar Matematika
Gambar 5
Diagram pernyataan pembelajaran dengan menggunakan modul membuat saya lebih aktif dalam belajar matematika
Dari tabel dapat kita ketahui bahwa 26,92% siswa menjawab SS dan 73,07 siswa menjawab S. sehingga dapat disimpulkan sebagian besar siswa setuju pembelajaran dengan menggunakan modul membuat lebih aktif dalam belajar matematika.
Pernyataan Skala Frekuensi %
Pembelajaran dengan menggunakan Modul membuat
saya lebih aktif dalam belajar matematika SS 7 26,92 S 19 73,07 N - - TS - - STS - - Jumlah 26 100 1 3 10 11 1 SS S N TS STS
1 3 10 11 1 SS S N TS STS
Keaktifan Siswa Dalam Belajar Matematika
Gambar 6
Diagram pernyataan saya dapat menemukan sendiri konsep-konsep segiempat dengan menggunakan modul
Dari tabel dapat kita ketahui bahwa 7,69% siswa menjawab SS, 76,92% siswa menjawab S dan 15,38% siswa menjawab N. sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa dapat menemukan sendiri konsep-konsep segiempat dengan menggunakan modul.
Pernyataan Skala Frekuensi %
Saya dapat menemukan sendiri konsep-konsep segiempat dengan
menggunakan modul SS 2 7,69 S 20 76,92 N 4 15,38 TS - - STS - - Jumlah 26 100
1 3 10 11 1 SS S N TS STS Tabel 7
Keaktifan Siswa Dalam Belajar Matematika
Gambar 7
Diagram pernyataan pembelajaran dengan menggunakan modul membuat saya merasa tertantang untuk menyelesaikan soal-soal matematika
Dari tabel dapat kita ketahui bahwa 3,84% siswa menjawab SS, 57,69% siswa menjawab S, 23,07% siswa menjawab N, 3,84% siswa menjawab TS dan 3,84% siswa menjawab STS. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa setuju pembelajaran dengan menggunakan Modul membuat merasa tertantang untuk menyelesaikan soal-soal matematika.
Pernyataan Skala Frekuensi %
Pembelajaran dengan menggunakan modul membuat
saya merasa tertantang untuk menyelesaikan soal-soal matematika SS 1 3,84 S 15 57,69 N 6 23,07 TS 1 3,84 STS 3 11,53 Jumlah 26 100
1 3 10 11 1 SS S N TS STS
Keaktifan Siswa Dalam Belajar Matematika
Gambar 8
Diagram pernyataan dengan menggunakan modul saya dapat belajar sendiri/mandiri
Dari tabel dapat kita ketahui bahwa 7,69% siswa menjawab SS, 73,07% siswa menjawab S, 19,23% siswa menjawab N. sehingga dapat disimpulkan sebagian besar siswa setuju dengan menggunakan modul dapat belajar sendiri/mandiri.
Pernyataan Skala Frekuensi %
Dengan menggunakan modul saya dapat belajar sendiri/mandiri
SS 2 7,69 S 19 73,07 N 5 19,23 TS - - STS - - Jumlah 26 100
1 3 10 11 1 SS S N TS STS Tabel 9
Keaktifan Siswa Dalam Belajar Matematika
Gambar 9
Diagram pernyataan pembelajaran matematika dengan menggunakan modul menjadikan saya lebih rajin mengkaji dan mempelajari matematika
Dari tabel dapat kita ketahui bahwa 34,6% siswa menjawab SS, 61,53% siswa menjawab S dan 3,64% siswa menjawab N. sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa setuju pembelajaran matematika dengan menggunakan Modul menjadikan lebih rajin mengkaji dan mempelajari matematika.
Pernyataan Skala Frekuensi %
Pembelajaran matematika dengan menggunakan modul
menjadikan saya lebih rajin mengkaji dan mempelajari
matematika SS 9 34,6 S 16 61,53 N 1 3,84 TS - - STS - - Jumlah 26 100
1 3 10 11 1 SS S N TS STS
Pemahaman Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika Menggunakan Modul
Gambar 10
Diagram pernyataan pembelajaran matematika dengan menggunakan modul lebih mudah untuk dipahami
Dari tabel dapat kita ketahui bahwa 19,23 % siswa menjawab SS, dan 80,76% siswa menjawab S. Sehingga dapat disimpulkan setuju bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan modul lebih mudah untuk dipahami.
Pernyataan Skala Frekuensi %
Pembelajaran matematika dengan menggunakan modul lebih mudah untuk dipahami
SS 5 19,23 S 21 80,76 N - - TS - - STS - - Jumlah 26 100
1 3 10 11 1 SS S N TS STS Tabel 11
Pemahaman Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika Menggunakan Modul
Gambar 11
Diagram pernyataan penggunaan Modul dalam pembelajaran matematika membuat saya semakin bingung
Dari tabel dapat kita ketahui bahwa 3,84% siswa menjawab S, 7,69% siswa menjawab N, 76,92% siswa menjawab TS dan 11,53% siswa menjawab STS. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju penggunaan modul dalam pembelajaran matematika membuat semakin bingung.
Pernyataan Skala Frekuensi %
Penggunaan modul dalam pembelajaran matematika membuat saya semakin bingung
SS - - S 1 3,84 N 2 7,69 TS 20 76,92 STS 3 11,53 Jumlah 26 100
Motivasi Siswa Untuk Belajar Matematika Menggunakan Modul
Gambar 12
Diagram pernyataan suasana pembelajaran matematika dengan menggunakan Modul menjadi membosankan
Dari tabel dapat kita ketahui bahwa 7,69 siswa menjawab N, 57,69% siswa menjawab TS, 34,61% siswa menjawab STS. Sehingga dapat disimpulkan sebagian besar siswa tidak setuju suasana pembelajaran matematika dengan menggunakan Modul menjadi membosankan.
Pernyataan Skala Frekuensi %
Suasana pembelajaran matematika dengan menggunakan modul menjadi
membosankan SS - - S - - N 2 7,69 TS 15 57,69 STS 9 34,61 Jumlah 26 100 1 3 10 11 1 SS S N TS STS
1 3 10 11 1 SS S N TS STS Tabel 13 Indikator
Motivasi Siswa Untuk Belajar Matematika Menggunakan Modul
Gambar 13
Diagram pernyataan saya tidak begitu antusias mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan Modul
Dari tabel dapat kita ketahui bahwa 3,84% siswa menjawab S, 30,76% siswa menjawab N, 53,84% siswa menjawab TS dan 11,53% siswa menjawab STS. Sehingga dapat disimpulkan sebagian besar siswa antusias mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan modul.
Pernyataan Skala Frekuensi %
Saya tidak begitu antusias mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan modul SS - - S 1 3,84 N 8 30,76 TS 14 53,84 STS 3 11,53 Jumlah 26 100
1 3 10 11 1 SS S N TS STS
Motivasi Siswa Untuk Belajar Matematika Menggunakan Modul
Gambar 14
Diagram pernyataan penggunaan Modul mendorong saya untuk mempelajari materi matematika terlebih dahulu
Dari tabel dapat kita ketahui bahwa 11,53% siswa menjawab SS, 76,92% siswa menjawab S, 11,53% siswa menjawab N. sehingga dapat disimpulkan sebagian besar siswa setuju penggunaan modul mendorong untuk mempelajari materi matematika terlebih dahulu.
Pernyataan Skala Frekuensi %
Penggunaan modul mendorong saya untuk mempelajari materi
matematika terlebih dahulu
SS 3 11,53 S 20 76,92 N 3 11,53 TS - - STS - - Jumlah 26 100
1 3 10 11 1 SS S N TS STS Tabel 15
Motivasi Siswa Untuk Belajar Matematika Menggunakan Modul
Gambar 15
Diagram pernyataan penggunaan modul meningkatkan minat saya dalam belajarmatematika
Dari tabel dapat diketahui bahwa 15,38% siswa menjawab SS, 69,23% siswa menjawab S dan 15,38% siswa menjawab N. sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa setuju penggunaan Modul meningkatkan minat dalam belajar matematika.
Pernyataan Skala Frekuensi %
Penggunaan modul meningkatkan minat saya dalam
belajar matematika SS 4 15,38 S 18 69,23 N 4 15,38 TS - - STS - - Jumlah 26 100
1 3 10 11 1 SS S N TS STS
Motivasi Siswa Untuk Belajar Matematika Menggunakan Modul
Gambar 16
Diagram pernyataan pembelajaran matematika dengan menggunakan Modul membuat saya malas dan enggan untuk belajar matematika
Dari tabel dapat kita ketahui bahwa 3,84% siswa menjawab S, 15,38% siswa menjawab N, 69,23% siswa menjawab TS dan 11,53% siswa menjawab STS. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan Modul membuat malas dan enggan untuk belajar matematika.
Pernyataan Skala Frekuensi %
Pembelajaran matematika dengan menggunakan modul membuat saya malas dan enggan
untuk belajar matematika
SS - - S 1 3,84 N 4 15,38 TS 18 69,23 STS 3 11,53 Jumlah 26 100
1 3 10 11 1 SS S N TS STS Tabel 17
Motivasi Siswa Untuk Belajar Matematika Menggunakan Modul
Gambar 17
Diagram pernyataan pembelajaran matematika dengan menggunakan modul mendorong saya untuk aktif mencari sumber materi yang akan dipelajari
Dari tabel dapat kita ketahui bahwa 15,38% siswa menjawab SS, 61,53% siswa menjawab S, 19,23% siswa menjawab N dan 3,84% siswa menjawab TS. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa setuju pembelajaran matematika dengan menggunakan modul mendorong untuk aktif mencari sumber materi yang akan dipelajari.
Pernyataan Skala Frekuensi %
Pembelajaran matematika dengan menggunakan modul
mendorong saya untuk aktif mencari sumber materi yang
akan dipelajari SS 4 15,38 S 16 61,53 N 5 19,23 TS 1 3,84 STS - - Jumlah 26 100
1 3 10 11 1 SS S N TS STS
Tanggapan Siswa Terhadap Materi Yang Dikemas
Gambar 18
Diagram pernyataan materi yang disajikan dalam modul terlalu singkat sehingga menyulitkan saya dalam memahami materi matematika
Dari tabel dapat kita ketahui bahwa 7,69% siswa menjawab SS, 3,84% siswa menjawab S, 3,84% siswa menjawab N, 76,92% siswa menjawab TS, dan 7,69% siswa menjawab sangat tidak setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju materi yang disajikan dalam modul terlalu singkat sehingga menyulitkan dalam memahami materi matematika.
Pernyataan Skala Frekuensi %
Materi yang disajikan dalam modul terlalu singkat sehingga
menyulitkan saya dalam memahami materi matematika
SS 2 7,69 S 1 3,84 N 1 3,84 TS 20 76,92 STS 2 7,69 Jumlah 26 100
1 3 10 11 1 SS S N TS STS Tabel 19
Tanggapan Siswa Terhadap Materi Yang Dikemas
Gambar 19
Materi dan penyajian dalam modul membuat saya senang belajar matematika
Dari tabel dapat kita ketahui bahwa 11, 53% siswa menjawab SS, 84,61 siswa menjawab S dan 3,84% siswa menjawab STS. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa satuju materi dan penyajian dalam modul senang belajar matematika.
4.2.2 Motivasi Belajar Matematika Siswa
Data efektifitas penggunaan bahan ajar cetak modul terhadap motivasi belajar matematika siswa diperoleh dari hasil angket yang diberikan kepada 26 siswa kelas VII A yang menggunakan Modul dan 25 siswa kelas VII B yang tidak menggunakan Modul.
Pernyataan Skala Frekuensi %
Materi dan penyajian dalam modul membuat saya senang
belajar matematika SS 3 11,53 S 22 84,61 N - - TS - - STS 1 3,84 Jumlah 26 100
pernyataan, dengan alternative jawaban SS, S, N, TS, dan STS, dengan masing-masing skor secara berurutan untuk pernyataan positif yaitu, 5, 4, 3, 2, 1, sedangkan untuk pernyataan negative yaitu, 1, 2, 3, 4, 5. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai data hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada deskripsi sebagai berikut:
a. Data tentang motivasi belajar matematika siswa yang menggunakan Modul (angket selengkapnya di lampiran B).
Tabel 20
Data Skor Angket Kelas Eksperimen
Responden Skor angket
1 78 2 86 3 90 4 92 5 87 6 93 7 65 8 84 9 80 10 67 11 85 12 83 13 61 14 86 15 90 16 84 17 77 18 91 19 93 20 87 21 78 22 85 23 79 24 95 25 78 26 77
Dari hasil perhitungan SPSS (selengkapnya di lampiran C) diperoleh:
N : 26
Mean (M) : 82,73 Standar Deviasi (SD) : 8, 674
Kualitas motivasi belajar siswa yang belajar menggunakan Modul yaitu: 𝑀 + 1,5 . 𝑆𝐷 = 82,73 + 1,5 . 8,674 = 95,741 𝑀 + 0, 5 . 𝑆𝐷 = 82,73 + 0,5 . 8,674 = 87,067 𝑀 – 0,5 . 𝑆𝐷 = 82,73 – 0,5 . 8,674 = 78,393 𝑀 – 1,5 . 𝑆𝐷 = 82,73 – 1,5 . 8,674 = 69,719
Tabel 21
Kriteria Kualitas Motivasi Kelas Eksperimen
Dari table diatas dapat diketahui bahwa kualitas motivasi siswa yang belajar menggunakan Modul yang memiliki mean 82,73 terletak pada interval 78-86 yang berkategorikan “cukup”.
4.2 Data tentang motivasi belajar matematika siswa yang tidak menggunakan Modul (angket selengkapnya di lampiran B).
Interval Kriteria Kesimpulan
95 keatas Baik sekali
Cukup
87-95 Baik
78-86 Cukup
69-77 Kurang
Data Skor Angket Kelas Kontrol
Dari hasil perhitungan SPSS (selengkapnya di lampiran C) diperoleh:
N = 25
Mean (M) = 77,24
Standar Deviasi (SD) = 10,588
Kualitas motivasi belajar siswa yang belajar tidak menggunakan Modul yaitu: 𝑀 + 1,5 . 𝑆𝐷 = 77,24 + 1,5 . 10,588 = 93,122
𝑀 + 0, 5 . 𝑆𝐷 = 77,24 + 0,5 . 10,588 = 82,534 𝑀 – 0,5 . 𝑆𝐷 = 77,24 – 0,5 . 10,588 = 71,946
𝑀 – 1,5 . 𝑆𝐷 = 77,24– 1,5 . 10,588 = 61,530 Responden Skor angket
1 74 2 72 3 69 4 74 5 91 6 87 7 99 8 78 9 85 10 85 11 66 12 96 13 80 14 99 15 95 16 71 17 84 18 77 19 97 20 89 21 54 22 84 23 74 24 87 25 90
Tabel 23
Kualitas Motivasi Belajar Kelas Kontrol
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kualitas motivasi siswa yang belajar tidak menggunakan Modul yang memiliki mean 81,08 terletak pada interval 76-86 yang berkategorikan “cukup”.
4.3 Analisis Data
4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data peningkatan motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan SPSS menunjukkan untuk uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai sig. kelas eksperimen sebesar 0,200 dan kelas kontrol sebesar 0,200. Dengan α = 5%, maka data peningkatan motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal, karena nilai sig. > 0,05. Perhitungan selengkapnya pada lampiran C.
4.3.2 Uji Homogenitas
Dengan menggunakan uji Levene Statistic yang diolah menggunakan SPSS diperoleh nilai sig. 0,146. Dengan demikian Ho di tolak karena nilai sig. 0,146 > 0,05, yang artinya data kelas eksperimen dan kontrol homogen. Sehigga dapat dilanjutkan dengan uji hipotesisi menggunakan uji t-2 sampel saling bebas. Perhitungan selengkapnya di lampiran C.
4.3.3 Uji Hipotesis
Dari uji normalitas dan uji homogenitas didapat bahwa data kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah normal dan homogen. Sehingga uji hipotesis dilakukan dengan uji parametric yaitu dengan menggunakan uji t-2 sampel saling bebas atau Independent sample T-test. Dengan bantuan SPSS 18.0 diperoleh nilai thitung sebesar 2,029 dengan menggunakan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai ttabel sebesar
Interval Kriteria Kesimpulan
93 keatas Baik sekali 83 – 93 Baik
72-82 Cukup Cukup
61-71 Kurang
tabel
lalu enter. Sehingga nilai thitung> ttabel yang artinya H0 ditolak.
Karena Ho ditolak maka dapat diartikan bahwa motivasi belajar siswa yang menggunakan modul lebih baik dibanding dengan motivasi belajar siswa yang tidak menggunakan modul. Dari table deskriptif pun terlihat bahwa rata-rata rata-rata kelas eksperimen sebesar 82,73, sedangkan rata-rata kelas kontrol yaitu sebesar 77,24. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa yang menggunakan bahan ajar cetak modul lebih baik dibanding motivasi belajar siswa yang tidak menggunakan modul. 4.4 Hipotesis Statistik H0 : 𝜇𝐴 ≤ 𝜇𝐵 Ha : 𝜇𝐴 > 𝜇𝐵 Ket: A = Kelas Eksperimen B = Kelas Kontrol 4.5 Pembahasan
Dari hasil penelitian dilakukan, akhirnya peneliti mendapatkan hasil dari perumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap media yang diperoleh dari dua ahli media dan dua ahli materi dieroleh prosentase sebesar 93% (sangat baik) untuk kualitas isi dan tujuan dan 90% (sangat baik) untuk aspek kualitas pembelajaran dari segi media. Sedangkan dari segi materi diperoleh prosentase sebesar 95% (sangat baik) untuk aspek kualitas isi dan tujuan serta 92% (sangat baik) untuk aspek kualitas pembelajaran. Hal ini menunujukkan bahwa media/bahan ajar sudah layak untuk digunakan.
Sedangkan, hasil penelitian yang telah dilakukan di MTs Al-Mudzakkirin Sadasari berdasarkan hasil analisis statistik yang diperoleh dari kelas eksperimen yaitu kelonpok yang belajar menggunakan modul dan kelas kontrol yaitu kelompok yang belajar tidak menggunakan modul menunujukkan bahwa motivasi kedua kelas berbeda secara signifikan, hal ini ditunujukkan dengan hasil thitung> ttabel yaitu 2,029 > 2,009575 Hal ini menunjukkan juga pembelajaran menggunakan modul lebih baik daripada pembelajaran tidak menggunakan modul yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 82,73, sedangkan rata-rata kelas kontrol yaitu sebesar 77,24. Hasil perhitungan kedua sampel menunjukkan adanya perbedaan rata-rata maka dapat disimpulkan perlakuan pada kelas eksperimen berpengaruh pada motivasi belajar siswa. Penggunaan modul dapat menjadikan motivasi belajar siswa meningkat, hal ini sesuai dengan fungsi penggunaan modul dalam
proses pembelajaran meningkatkan kemampuan peserta didik untuk belajar sendiri tanpa tergantung kepada kehadiran pendidik. Dengan modul siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran sebagaimana dikemukakan oleh Hamalik (2001: 172) bahwa pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang memberikan kesempatan sendiri/melakukan aktifitas. Selain motivasi belajar, dari penelitian ini diperoleh pula respon siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan bahan ajar cetak modul. Respon siswa tersebut mendapat rata-rata prosentase sebesar 75,76% temasuk kategori baik berdasarkan indikator konsentrasi siswa dalam belajar matematika,mendapat rata-rata prosentase sebesar 79,07% termasuk kategori baik berdasarkan indikator keaktifan siswa dalam belajar matematika, mendapat rata-rata prosentase sebesar 81,53% termasuk kategori sangat baik berdasarkan indicator pemahaman siswa terhadap materi dengan menggunakan modul, mendapat rata-rata prosentase sebesar 79,22% termasuk kategori baik berdasarkan indikator motivasi belajar matematika menggunakan modul serta mendapat prosentase sebesar 77,30% termasuk kategori baik berdasarkan indikator tanggapan siswa terhadap materi dalam modul. Hal ini berarti siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran matematika menggunakan bahan ajar cetak berupa modul.