P3D TERHADAP URUSAN KONKUREN
BIDANG KP SERTA PERSIAPAN KELEMBAGAAN OPD TINDAK LANJUT UU
23/2014
TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
Disampaikan oleh:
Drs. SUGIYONO, M. Si
DIREKTUR SUPD II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
--Jakarta, 30 Mei 2016--
RAKERNIS TERPADU
KKP TAHUN 2016
PRESIDEN
BUPATI/ WALIKOTAGUBERNUR
Kementerian/LPNK
KORBINWAS KORBINWAS Sebagian Urusan Koordinasi, Pembinaan, PengawasanNASIONAL
LOKAL
Psl 17 UUD 1945 PEMEGANG KEKUASAAN PEMERINTAHAN – PSL 4 (1) UUD 1945H U B U N G A N K E K U A S A A N P E M E R I N T A H A N
P U S A T D A N D A E R A H
3 THE ULTIMATE RESPONSIBILITY LIES UPON THE PRESIDENTREGIONAL
DPRD PROV
WAKIL PEMERINTAH PUSATDPRD KAB/KOTA
Unsur Penyelenggara Unsur Penyelenggara
4
U R U S A N P E M E R I N T A H A N
KONKUREN
ABSOLUT
1. PERTAHANAN 2. KEAMANAN 3. AGAMA 4. YUSTISI 5. POLITIK LUAR NEGERI 6. MONETER & FISKALPILIHAN
(8)
WAJIB
(24)
Dibagi berdasarkan kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan EfisiensiURUSAN
PEMERINTAHAN
UMUM
YAN DASAR
(6)
NON YAN DASAR
(18)
S P M
N S P K
1. PENDIDIKAN 2. KESEHATAN 3. PU DAN PR 4. PERUMAHANRAKYAT DAN KAW PERMUKIMAN 5. TRAMTIBUM &
LINMAS
6. SOSIAL Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas kuangan
U R U S A N P E M E R I N TA H A N
5
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
YANG DISELENGGARAKAN DAERAH
Urusan Pemerintahan
Wajib Pelayanan Dasar
6 URUSAN:
• pendidikan • kesehatan
• pekerjaan umum dan penataan ruang • perumahan rakyat dan kawasan permukiman • ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan Masyarakat • sosial.
Urusan Pemerintahan Wajib
Non Pelayanan Dasar
18 URUSAN
• tenaga kerja
• pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak
• pangan • pertanahan
• lingkungan hidup
• administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
• pemberdayaan masyarakat dan Desa
• pengendalian penduduk dan keluarga berencana
• perhubungan;
• komunikasi & informatika • koperasi, usaha kecil, dan
menengah
• penanaman modal
• kepemudaan dan olah raga • statistik • persandian • kebudayaan; • perpustakaan; • kearsipan.
Urusan Pemerintahan
Pilihan
8 URUSAN:
• kelautan dan
perikanan
• pariwisata • pertanian • kehutanan;• energi dan sumber daya mineral;
• perdagangan; • perindustrian; dan • transmigrasi.
Dasar Hukum Tugas/ Fungsi Uraian
Psl 18
Perpres 11 Thn 2015
Tugas
Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang urusan pemerintahan dan pembinaan pembangunan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Psl 569 Permendagri 43 Thn 2015 Psl 570 Permendagri 43 Thn 2015 Fungsi
• Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan pembinaan umum, pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta koordinasi di bidang fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, perencanaan pembangunan daerah, sinkronisasi dan harmonisasi pembangunan daerah, fasilitasi pengelolaan sistem informasi pembangunan daerah dan partisipasi masyarakat;
• Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta standar pelayanan minimal penyelenggaraan urusan pemerintahan
DIT. SUPD II
7
DIT. SUPD II
7
STRUKTUR ORGANISASI
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
Dirjen Bina Bangda
Sekretaris Ditjen Bina
Bangda
Dir. PEIPD
Dir. SUPD
I
Dir. SUPD II
Dir. SUPD
III
Dir. SUPD
IV
Perencanaan & Evaluasi – Wil 1 Perencanaan & Evaluasi –Wil 2 Perencanaan & Evaluasi –Wil 3 Perencanaan & Evaluasi –Wil 4 Paritisipasi Masy. & Informasi Pembangunan Daerah Pertanahan & Penataan Ruang ESDM Kehutananan Pertanian & Pangan Lingkungan Hidup PU Perumahan & Permukiman Kelautan Perikanan Perhubungan Komunikasi, Informatika, Statistik & Persandian KesehatanSosial & Budaya Koperasi,UKM & Penanaman Modal Perindustrian & Perdagangan Pariwisata, PMD & Urusan Pemerintahan Dalam Negeri Pendidikan Ketenagakerja an & transmigrasi PPPA Pengendalian Penduduk & KB Kepemudaan, Olahraga, Perpustakaan & Kearsipan
DIT. SUPD II
URUSAN
SINKRONISASI URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH (SUPD) II
1
2
3
4
5
Pekerjaan
UMUM
PERUMAHAN
Rakyat dan
Kawasan
PERMUKIMAN
Kelautan dan
PERIKANAN
Perhub
UNGAN
Komunikasi &
INFORMATIKA
,
STATISTIK
dan Persandian
SUPD
II
KEWAJIBAN KL DAN DAERAH
PEMETAAN
MENETAPKAN
SPM
KELEMBAGAAN
PERENCANAAN
PENGANGGARAN
RPP
PERANGKAT
DAERAH
A
B
C
TIPOLOGI
MENETAPKAN
NSPK
Indikator umum
Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, Kapasitas APBD
Pasal 24
1. K/L bersama Pemda melakukan
Pemetaan Urusan
.
2. Hasil pemetaan ditetapkan dengan peraturan menteri setelah mendapatkan
rekomendasi dari Menteri Dalam Negeri.
3. Pemetaan Urusan dan pembinaan kepada Daerah dikoordinasikan oleh Menteri
Dalam Negeri.
PEMETAAAN
1. Untuk menentukan intensitas Urusan Pemerintahan
Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar
berdasarkan jumlah penduduk, besarnya APBD, dan
luas wilayah.
2. Untuk menentukan Daerah yang mempunyai Urusan
Pemerintahan Pilihan berdasarkan potensi, proyeksi
penyerapan tenaga kerja, dan pemanfaatan lahan.
3. Digunakan oleh Daerah dalam penetapan :
a. kelembagaan,
b. perencanaan,
c. penganggaran
4. Digunakan oleh K/L sebagai dasar untuk pembinaan
kepada Daerah secara nasional.
Pemetaan
Urusan
Pembangunan Daerah
Daerah melaksanakan pembangunan untuk peningkatan dan
pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja,
lapangan berusaha
,
meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan publik dan daya saing Daerah
.
Pembangunan Daerah merupakan
perwujudan dari
pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan
ke Daerah
sebagai bagian integral dari pembangunan
nasional.
Kementerian atau LPNK berasarkan pemetaan Urusan
Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan
Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan melakukan
sinkronisasi dan harmonisasi dengan Daerah untuk
mencapai target pembangunan nasional
.
PEMBAGIAN URUSAN DAN KEWENANGAN TERKAIT
KELAUTAN DAN PERIKANAN (Lampiran UU 23/2014)
SUB
URUSAN
PEMERINTAH
PUSAT
DAERAH
PROVINSI
DAERAH
KABUPATEN/KOTA
Kelautan,
Pesisir,
dan
Pulau-Pulau Kecil
a. Pengelolaan ruang laut di atas 12 mil dan strategis nasional.
b. Penerbitan izin
pemanfaatan ruang laut nasional.
c. Penerbitan izin
pemanfaatan jenis dan genetik (plasma nutfah) ikan antarnegara.
d. Penetapan jenis ikan yang dilindungi dan diatur
perdagangannya secara internasional.
e. Penetapan kawasan konservasi.
f. Database pesisir dan pulau-pulau kecil.
a. Pengelolaan ruang laut sampai
dengan 12 mil di luar minyak dan gas bumi.
b. Penerbitan izin dan pemanfaatan
ruang laut di bawah 12 mil di luar minyak dan gas bumi.
c. Pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.
SUB
URUSAN
PEMERINTAH
PUSAT
DAERAH
PROVINSI
DAERAH
KABUPATEN/
KOTA
Perikanan
Tangkap
a. Pengelolaan penangkapan ikandiIWilayah laut di atas 12 mil.
b. Estimasi stok ikan nasional dan jumlah tangkapan ikan yang diperbolehkan (JTB). c. Penerbitan izin usaha
perikanan tangkap untuk: a) kapal perikanan berukuran di atas 30 Gross Tonase (GT); dan b) di bawah 30 Gross Tonase (GT) yang menggunakan modal asing dan/atau
tenaga kerja asing.
a. Pengelolaan penangkapan ikan di wilayah laut sampai dengan 12 mil.
b. Penerbitan izin usaha perikanan tangkap untuk kapal perikanan berukuran di atas 5 GT sampai dengan 30 GT.
c. Penetapan lokasi pembangunan serta pengelolaan pelabuhan perikanan provinsi.
d. Penerbitan izin pengadaan kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan dengan ukuran di atas 5 GT sampai dengan 30 GT.
e. Pendaftaran kapal perikanan di atas 5 GT sampai dengan 30 GT. a. Pemberdaya an nelayan kecil dalam Daerah kabupaten/k ota. b. Pengelolaan dan penyelengga raan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
SUB
URUSAN
PEMERINTAH
PUSAT
DAERAH
PROVINSI
DAERAH
KABUPATEN/KOTA
Perikanan
Budidaya
a. Sertifikasi dan izin edar
obat/dan pakan ikan.
b. Penerbitan izin
pemasukan ikan dari luar
negeri dan pengeluaran
ikan hidup dari wilayah
Republik Indonesia.
c. Penerbitan Izin Usaha
Perikanan (IUP) di bidang
pembudidayaan ikan
lintas Daerah provinsi
dan/atau yang
menggunakan tenaga
kerja asing.
Penerbitan IUP di
bidang
pembudidayaan
ikan yang
usahanya lintas
Daerah
kabupaten/kota
dalam
1 (satu) Daerah
provinsi.
a. Penerbitan IUP di
bidang
pembudidayaan
ikan yang
usahanya dalam 1
(satu) Daerah
kabupaten/kota.
b. Pemberdayaan
usaha kecil
pembudidayaan
ikan.
c. Pengelolaan
pembudidayaan
ikan.
SUB
URUSAN
PEMERINTAH
PUSAT
DAERAH
PROVINSI
DAERAH
KABUPATEN/KOTA
Pengawasan
Sumber
Daya
Kelautan dan
Perikanan
Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di atas 12 mil, strategis
nasional dan ruang laut tertentu.
Pengawasan sumber daya
kelautan dan perikanan sampai dengan 12 mil.
Pengolahan
dan
Pemasaran
a. Standardisasi dan sertifikasi pengolahan hasil perikanan. b. Penerbitan izin pemasukan
hasil perikanan konsumsi dan nonkonsumsi ke dalam wilayah Republik Indonesia. Penerbitan izin usaha
pemasaran dan pengolahan hasil perikanan lintas
Daerah provinsi dan lintas negara.
Penerbitan izin usaha pemasaran dan
pengolahan
hasil perikanan lintas Daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi.
SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KABUPATEN/KOTA
Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu
dan
Keamanan Hasil
Perikanan
Penyelenggaraan
karantina
ikan, pengendalian mutu
dan keamanan hasil
perikanan.
Pengembangan
SDM
Masyarakat
Kelautan
dan Perikanan
a. Penyelenggaraan
penyuluhan perikanan
nasional.
b. Akreditasi dan
sertifikasi penyuluh
perikanan.
c. Peningkatan kapasitas
SDM masyarakat
kelautan dan
perikanan.
18
Pasal 258 UU 23/2014
Aspek
sinkronisasi
dan
harmonisasi
Pusat
dan
Daerah untuk
mencapai target
pembangunan
nasional
Bersifat koordinatif dan fungsional dalam
pelaksanaan urusan pemerintahan
daerah
KEMENDAGRI
Peran Strategis
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerahUpaya komunikasi yang intensif antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah baik dalam menyusun program kegiatan, anggaran, maupun target pembangunan
nasional.
RKP/RKPD 2017
Money Follow
Function
X
Money Follow
Program
√
Pencapaian sasaran pembangunan:
Pertumbuhan ekonomi, Pembukaan lapangan kerja, Penurunan jumlah kemiskinan, Mendukung pembangunan berkelanjutan
10
Kab/Kota :
260 Daerah
Ada perubahan kewenangan yang diberikan
kepada Provinsi, Kab/Kota terkait
Bagi daerah yang melaksanakan pemilukada diwajibkan
menetapkan
RPJMD
dan Ditetapkan dengan
PERDA
, paling
lama
6 (ENAM) bulan
setelah
KDH
terpilih dilantik.
PERUBAHAN KEWENANGAN
Pilkada serentak
2015
269
Daerah
Provinsi :
9 Daer ah
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
UU 23/2014
Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah
sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.
Sistem Perencanaan
Pembangunan
Nasional
Sistem Perencanaan
Pembangunan
Daerah (Provinsi)
Sistem Perencanaan
Pembangunan
Daerah – (Kab/Kota)
RPJMN RKP RENSTRA K/L RENJA K/L RPJPNRPJMD
Prov.
RKPD
Prov.
RENSTRA SKPD-Prov. RENJA SKPD-Prov.RPJPD
Prov.
RPJMD
K/K
RKPD K/K
RENSTRA SKPD-K/K RENJA SKPD-K/KRPJPD
K/K
RTRW
RTRW
KEUANGAN DAERAH
PUSAT
PEMDA
PAD/DBH
Fiscal gap
SPM
DAK
32 Urusan
Pelayanan Dasar
SPM
Urs. Pilihan
Urs.Wajib
Non Pelayanan Dasar
Pendanaan
berdasarkan pada
standar
pelayanan teknis
dan regional cost
DAU
DEKON
TP
DAERAH TIDAK BISA MELAKSANAKAN
Untuk peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat,
kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah yang
merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan
yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari
pembangunan nasional.
TUJUAN PEMBANGUNAN DAERAH
Untuk Biaya Penyelenggaraan
Aparatur
APBD
2/3
APBD TIDAK MAMPU
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
KERJASAMA ANTAR DAERAH
MENARIK INVESTOR
1
2
3
DAK TRANDES 2016
Mengindikasikan antusiasme serta respon masyarakat
terhadap kegiatan DAK Transdes sangat tinggi
Tahun 2016 terdapat kebijakan alokasi dana tambahan (affirmative action) untuk memprioritaskan wilayah tertinggal, kepulauan & perbatasan antar negara
Total pagu
1.566.311.870.000DAK reguler
318.541.870.000DAK tambahan
1.247.770.000.000Daerah penerima
314 kab/kota
alokasi min.
120.120.000
Penurunan pagu sebesar 13% dari tahun sebelumnya Penambahan jumlah daerah penerima sebesar 8% dari tahun sebelumnyaDAK PRASPEM 2016
Rp. 176,4
milyar
Sebaran Lokasi
73 Kab/Kota
1 Provinsi
Perbatasan : 7
DOB: 17
SARPRASPEM Kurang Memadai : 28Kepulauan : 4
Tertinggal: 18
Pagu Perdaerah Antara
200 Juta – 7M
KERJASAMA DAERAH
SUKARELA
WAJIB
KERJA SAMA DAERAH
1. pemerintah;
2. daerah lain;
3. pihak ketiga; dan
4. lembaga atau daerah
di luar negeri
Sifat eksternalitas lintas
daerah dan/atau efisiensi
contoh: penataan ruang,
transportasi, sampah dll
REFORMASI PERIZINAN
PASAL 356 UU 23/2014 :
WAJIB MEMBENTUK
PTSP
Izin 3 Jam
PAKET
KEBIJAKAN
EKONOMI
Izin sampai ke
Desa dan Lurah
MENARIK INVESTOR
IUMK
MOU
PKS
Mudah
Cepat
Transparan
Akuntabel
DIT. SUPD II
29
DIT. SUPD II
30
DASAR HUKUM
1.
UNDANG-UNDANG 23 TAHUN 2014 tentang PEMERINTAHAN
DAERAH (PASAL 404)
2.
SE MENDAGRI NOMOR 120/253/SJ TAHUN 2015 tentang
PENYELENG-GARAAN
URUSAN
PEMERINTAHAN
SETELAH
DITETAPKAN UU.23/THN 2014 ttg Pemerintahan Daerah
(
Tanggal 16 Januari 2015
)
3.
SE MENDAGERI NOMOR 120/5935/SJ TAHUN 2015 tentang
PERCEPATAN
PELAKSANAAN
PENGALIHAN
URUSAN
PEMERINTAHAN BERDASARKAN UU 23 / THN2014 ttg
Pemerintahan Daerah (
Tanggal 16 Oktober 2015
)
4.
SURAT MENDAGRI NOMOR 120/6942/SJ TAHUN 2015 tentang
PERCEPATAN PELAKSANAAN URUSAN BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN
DAERAH
DIT. SUPD II
31
UU 23 PASAL 404
Pasal 404
Serah terima personel, pendanaan, sarana dan
prasarana, serta dokumen (P3D) sebagai akibat
pembagian
Urusan
Pemerintahan
antara
Pemerintah Pusat, Daerah Provinsi, dan Daerah
Kab/Kota yang diatur berdasarkan
Undang-Undang ini
dilakukan paling lama 2 (dua) tahun
DIT. SUPD II
32
URUSAN YANG MENGALAMI PENGALIHAN
No. Sub Urusan PP No. 38 Tahun 2007 UU No. 23 Tahun 2014 1 Pengelolaan pendidikan menengah kab/kota Provinsi
2 Pengelolaan terminal tipe a dan tipe b Terminal tipe A dan B di Kab/Kota Terminal A di Pusat Terminal B di Provinsi 3 Pelaksanaan rehabilitasi diluar kawasan hutan negara provinsi dan kab/kota Provinsi
4 Pelaksanaan perlindungan hutan di hutan lindung dan hutan
produksi provinsi dan kab/kota Provinsi 5 Pemberdayaan masyarakat di bidang kehutanan provinsi dan kab/kota Provinsi 6 Pelaksanaan penyuluhan kehutanan provinsi provinsi dan kab/kota Provinsi 7 Pelaksanaan metrologi legal berupa tera, tera ulang dan
pengawasan provinsi dan kab/kota Kab/Kota 8 Pengelolaan tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB
(PKB/PLKB) kab/kota Pusat
9 pengelolaan tenaga pengawas ketenagakerjaan Kab/Kota Pusat 10 penyelenggaraan penyuluhan perikanan nasional Pusat, Provinsi dan Kab/Kota Pusat
11
penyediaan dana untuk kelompok masyarakat tidak mampu, pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik belum berkembang, daerah terpencil dan pedesaan
DIT. SUPD II
33
SE MENDAGRI 120/253/SJ TAHUN 2015
1
SERAH TERIMA PERSONEL, PENDANAAN, SARANA DAN
PRASARANA, SERTA DOKUMEN (P3d) DILAKUKAN PALING
LAMA
2
TAHUN
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN YG BERSIFAT
PELAYANAN
KPD
MASY
LUAS
DAN
MASIF
TETAP
DILAKS
O/
TINGKATAN/SUSUNAN PEMERINTAHAN YG SAAT INI MENYELENGGARAKAN
URUSAN PEM TSB
PENYELENGGARAAN PERIZINAN (PEMBERIAN/PENCABUTAN IZIN)
DILAKSANAKAN OLEH SUSUNAN/TINGKATAN PEMERINTAH SESUAI
DGN UU
23
TH
2014
PENYELESAIAN INVENTARISASI P3D
PALING LAMBAT
31
MARET
2016
DAN SERAH TERIMA PERSONEL, SARANA DAN PRASARANA
SERTA DOKUMEN
PALING LAMBAT TGL
2
OKT
2016
DIT. SUPD II
34
SE MENDAGRI 120/5935/SJ TAHUN 2015
1.
Gubernur dan Bupati/Walikota segera berkoordinasi untuk menyelesaikan
secara seksama inventarisasi personel, sarana dan prasarana, pendanaan, dan
dokumen sebagai akibat pengalihan urusan pemerintahan konkuren paling
lambat tanggal
31 Maret 2016.
Untuk serah terima berita acara
P2D paling
lambat tanggal 2 Oktober 2016
sedangkan terkait
serah terima berita acara
pendanaan paling lambat tanggal 31 Desember 2016
2.
Untuk menjamin terjaganya kualitas layanan urusan pemerintahan yang
terjadi peralihan urusan sebagai akibat perubahan pembagian urusan
berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
tidak diperkenankan untuk melakukan mutasi/perpidahan personel
yang beralih urusannya di internal provinsi dan kabupaten/kota, dan
pengalihan barang milik daerah antar pengguna barang dan/atau kuasa
pengguna barang sebelum adanya penyerahan barang milik daerah.
DIT. SUPD II
35
JADWAL P3D
I
II
III
16 JANUARI
2015 s/d
DESEMBER
2015
INVENTARISAS
I P3D
JANUARI
2016-31
MARET 2016
APRIL 2016-30
SEPTEMBER 201 6
OUTPUT
DESEMBER
2015
FINALISASI
DATA P3D DI
PROVINSI,
KAB/KOTA
USULAN APBD
2017
SE
RAH
TERI
MA
P3
D
20
16
DIT. SUPD II
36
TAHAPAN KEGIATAN
PENGALIHAN URUSAN
PEMERINTAHAN
Jan - Mei 2015
Penyusunan
surat edaran
Juni – Juli 2015
Penyatuan
pemahaman antara
K/L terkait,
Mendagri, Menkeu,
dan Kepala BKN
Agustus -
Desember 2015
Melakukan
pendataan P3D
Januari – Februari 2016
Pemantauan Data P3D
Maret 2016
Pelaksanaan serah
terima P2D
Koordinasi/Bimtek/
Workshop Asistensi:
•
Dinas Provinsi
•
Dinas Kab./Kota
•
Pusat (Kemendageri dan
K/L terkait)
Ket:*Jika Kemendagri akan mengeluarkan surat edaran, kemendikbud akan
menyampaikan draft sebagai bahan SE Kemendagri.