• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR BAHASA SUNDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRUKTUR BAHASA SUNDA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR BAHASA SUNDA A. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Struktur Bahasa Sunda

Kode : DR 605

SKS : 3

Semester : 1

B. Tujuan Perkuliahan:

Siswa S2 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda diharapkan memahami struktur bahasa Sunda berdasarkan pada teori linguistik sehingga memperoleh pandangan yang tepat dan sistematis mengenai struktur bahasa Sunda, memahami semua gejala yang timbul dalam pemakaian bahasa Sunda, memiliki pengetahuan, wawasan, dan pemahaman tentang teori bahasa atau linguistik umum dan universal sebagai dasar untuk melakukan pembinaan dalam mengembangkan bahasa Sunda khususnya melalui pengajaran bahasa Sunda.

C. Deskripsi

Pada mata kuliah ini dibahas tentang pengertian bahasa, dasar pandangan linguistik tentang bahasa, usaha pendeskripsian struktur bahasa Sunda mencakup struktur fonologi, morfologi, dan struktur sintaksis, termasuk usaha mencari perpektif baru dalam mendeskripsikan struktur bahasa Sunda dengan menerapkan teori linguistik, dan mengkaji struktur bahasa Sunda yang memiliki ciri khusus dan bersifat unik.

D. Pokok-pokok Perkuliahan

Pertemuan ke-1: Pengertian bahasa dan struktur bahasa Sunda

Pertemuan ke-2: Teori tata bahasa tradisional dan tata bahasa structural: fonologi (fonetik, fonemik, fonem segmental dan suprasegmental, pembentukan bunyi bahasa, distribusi bunyi bahasa) Pertemuan ke-3: Morfologi (batas, morfem, jenis morfem)

▸ Baca selengkapnya: sajarah carpon sunda

(2)

Pertemuan ke-4: Pembentukan kata berimbuhan (prefix, infiks, sufiks, konfiks, imbuhan gabung)

Pertemuan ke-5: Pembentukan kata ulang (dwilingga dan trilingga) Pertemuan ke-6: Pembentukan kata majemuk

Pertemuan ke-7: Pembentukan kata singkatan (abreviasi Pertemuan ke-8: UTS

Pertemuan ke-9: Dasar-dasar sintaksis

Pertemuan ke-10: Struktur frasa bahasa Sunda Pertemuan ke-11: Struktur klausa bahasa Sunda

Pertemuan ke-12: Struktur kalimat tunggal bahasa Sunda Pertemuan ke-13: Struktur kalimat majemuk bahasa Sunda Pertemuan ke-14: Tipe dan jenis kalimat bahasa Sunda Pertemuan ke-15: Masalah struktur bahasa Sunda Pertemuan ke-16: UAS

E. Rujukan

Adiwidjaja, R.I. 1951. Adegan Basa Sunda. Djakarta: J.B. Wolters.

Alisjahbana, Sutan Takdir. 1981 Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia II. [Cetakan I,1949]. Jakarta: Dian Rakyat.

Alwi, Hasan. 1992. Modalitas dalam Bahasa Indonésia. Yogyakarta: Kanisius

---. 1993 “Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Bahasa Sunda”. Makalah Kongrés Bahasa Sunda VI di Bandung.

Alwi, Hasan et al. 1993.Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Aminoedin, Ny A. 1985. Fonologi Bahasa Indonésia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Ardiwinata, D.K.1984. Tata Bahasa Sunda. [Terj. Ayatrohaédi Ĕlmoening Basa Sunda, 1914]. Jakarta: Balai Pustaka.

Brooks, Nelson W. 1964. Language and Language Learning. New York: McMillan Pub. Coolsma, S. 1985. Tata Bahasa Sunda [Terj.Husein Wdjajakusumah & Yus Rusyana

dari Sundanese Spraakkunst, 1904].Jakarta: Balai Pustaka.

Cook, Walter A. 1970. Introduction to Tagmemics Analysis. New York: Holt, Rinehart, and Winston.

▸ Baca selengkapnya: struktur sajak bahasa sunda

(3)

Crystal, David. 1989. The Cambridge Encyclopedia of a Language. London: Cambridge University Press.

Dahl, Osten. 1983. Tense and Asfect Systems. New York: Basil Blackwell.

Deese, James. 1983. Thought into Speech: The Psychology of Language. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc.

Djajadiradja, R. 1927 Palanggeran Aksara Sunda. Jakarta: Balai Pustaka.

Edmonson, Willis. 1981. Spoken Discourse: A Model for Analysis. London: Longman.

Elson, F. Benjamin & Velma B. Pickett. 1983. Beggining Morphology and Sintax. Mexico City: The Summer Institute of Linguistics.

Eringa, FS. 1983. Soendaas-Nederlands Woordenboek. Leiden: Koninklijk Instituut voor Taal, Kanden Volkenkunde.

Fokker, AA. 1952. “Tatabunyi Sunda” dina Bahasa dan Budaya 1.1. Jakarta: FASA UI Press.

---. 1960. Pengantar Sintaksis Indonesia. Jakarta: Pradnja Paramita.

Geerdink, A. 1875. Soendaneesch-Hollandsch Woordenboek. Batavia:

Hanafi, Nurachman. 1997. “A Typological Study of Sundanese”. Disertasi La Trobe University, Australia.

Hardjadibrata, R.R. 1985. Sundanese: A Syntactical Analysis. Canberra: Pacific Linguistics. Series D-No. 65.

Kaswanti Purwo, Bambang. 1984. Deiksis dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Kaswanti Purwo, Bambang (Ĕd.). 1985. Untaian Teori Sintaksis 1970-1980-an. Jakarta:

Arcan.

Kats, J. & M. Soeriadiredja. 1982. Tata Bahasa dan Ungkapan Bahasa Sunda (Ayatrohaédi, Spraakkunst en Taaleigen van het Soendaasch,1927]. Jakarta: Djambatan.

Keraf, Gorys. 1982. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonésia. Jakarta: Gramédia.

Kridalaksana, Harimurti et al. 1985. Tata Bahasa Déskriptif Bahasa Indonesia: Sintaksis. Jakarta: Pusat Bahasa.

▸ Baca selengkapnya: soal bahasa sunda kelas 6 tentang globalisasi

(4)

Lapoliwa, Hans. 1990. Klausa Pemerlengkapan dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Lass, Roger. 1991. Fonologi. Semarang: IKIP Semarang Press.

Li, Charles N. 1974. The Subject and Topic. New York: Academic Press. Lyons, John. 1972 Introduction to Theoretical Linguistics. London: Cambridge

University Press.

---. 1977 Semantics I & II. London: Cambridge University Press.

Marzuki, A. 1980. “Struktur Kata Keadaan Bahasa Sunda”. Jakarta: Pusat Bahasa. ---. 1982. “Partikel Pementing Bahasa Sunda”. Jakarta: Pusat Bahasa.

Marsono. 1986. Fonétik. Yogyakarta: UGM Press.

Masinambouw, E.K.M. (Ed.). 1980. Kata Majemuk: Beberapa Sumbangan Pikiran. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Matthews, P.H. 1978. Morphology. Ann Arbor: The University of Michigan Press. ---. 1981. Syntax. London: Cambridge University Press.

Mees, C.A. 1955. Tatabahasa Indonésia. Groningen: J.B. Wolters. Mulyono, Iyo Spk. 1983. Kata Tugas Bahasa Sunda. Jakarta: Pusat Bahasa. Nataprawira, P. tt. Paramasastra Sunda I. Bandung: Toko Melodie. Nida, Eugene A. 1978. Morphology. London: Morrison & Gibb Ltd.

Nurachman, Hanafi. 1997. “A Typological Study of Sundanese”. Victoria, Australia: La Trobe.

O`Grady, William et al. 1989. Contemporary Linguistics. New York: St. Martin`s.

Pike, Kenneth Lee & Evelyn G. Pike. 1981. Gramatical Analysis.Dallas:The Summer Institute of Linguistics.

Prawirasumantri, Abud et al. 1979 Sistem Morfologi Kata Kerja Bahasa Sunda. Jakarta: Pusat Bahasa.

---. 1985. “Morfologi Kata Sifat dan Kata Bilangan Bahasa Sunda”. Jakarta: Pusat Bahasa.

(5)

---. 1987. “Tata Bahasa Sunda: Sintaksis”. Jakarta: Pusat Bahasa. ---. 1993. Kamekaran, Adegan, jeung Kandaga Kecap Basa Sunda. Bandung: Geger Sunten.

Prawirasumantri, Abud & Yayat Sudaryat. 2001. “Struktur Pragmatis Kalimat Bahasa Sunda”. Bandung: Proyek Due-like UPI.

Quirk, Randolp et al. 1987. A Comprehensive Grammar of The English Language. London: Longman.

Ramlan, M. 1985. Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi Offset. ---. 1987. Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono.

---. 1987a. Morfologi. Yogyakarta: CV Karyono.

Robins, R.H. 1982. Sistem dan Struktur Bahasa Sunda [Terj. Kridalaksana]. Jakarta: Djambatan.

Rusyana, Yus et al. 1981. Sistem Pemajemukan Bahasa Sunda. Jakarta: Pusat Bahasa.

Rusyana, Yus & Samsuri (Ed.). 1976. Pedoman Penulisan Tata Bahasa Indonésia. Jakarta: Pusat Bhs.

Salmun, M.A. 1970. Kandaga Tatakalimah. Bandung: Ganaco. Samsuri. 1983. Analisis Bahasa. Jakarta: Ĕrlangga.

---. 1985. Tatakalimat Bahasa Indonésia. Jakarta: Sastra Hudaya.

---. 1988 Morfologi dan Tata Bentuk Kata Bahasa Indonésia. Jakarta: P3LPTK. Sudaryat, Yayat. 1987. “Ulikan Warna Kecap Basa Sunda”. Bandung: FPBS IKIP ---. 1989. “Ulikan Fonologi Basa Sunda”. Bandung: FPBS IKIP.

---. 1991 (1985). Pedaran Basa Sunda. Bandung: Geger Sunten. ---. 2000. “Fungsi Sintaktis dalam Klausa Bahasa Sunda”. Bandung: Proyék Due-like UPI.

---. 2003 “Struktur Diatesis Kalimat Bahasa Sunda”. Bandung” Proyék Due-like UPI. Sudaryat, Yayat Spk. 1993. Wacana, Adegan Kecap, Frasa, jeung Klasa Basa Sunda.

(6)

Bandung: Andira.

Sudaryat, Yayat, Abud Prawirasumantri, Karna Yudibrata. 2007. Tatabasa Sunda Kiwari. Bandung: Yrama Widya.

Sutawijaya, Alam et al. 1977. “Struktur Bahasa Sunda Dialek Priangan”. Jakarta: Pusat Bahasa.

---. 1978. “Morfologi dan Sintaksis Bahasa Sunda”. Jakarta: Pusat Bahasa. ---. 1981. Sistem Perulangan Bahasa Sunda. Jakarta: Pusat Bahasa. ---. 1984. Morfologi Kata Benda Bahasa Sunda. Jakarta: Pusat Bahasa.

Tampubolon, DP. et al. 1979. Tipe--tipe Sémantik Kata Kerja Bahasa Indonesia Kontémporér. Jakarta: Pusat Bahasa.

Tisnawerdaja, A. 1955. Widjining Sastra. Kuningan:

---. 1975. Tatabasa Sunda. Bandung: Yayasan Kudjang.

Umsari, Oyon Sofyan. 1988. “Fonologi jeung Morfologi Basa Sunda”. Bogor: Kongrés Basa Sunda V.

van Syoc, WB. 1959. The Phonology of The Sundanese Language. Ann Arbor: The University Of Michigan Press.

Wirakusumah, R. Momon & H.I. Buldan Djajawiguna. 1957. Kandaga Tatabasa. Bandung: CV Ganaco.

Yudibrata, Karna. 1981. Perbandingan Struktur Bahasa Sunda dan Bahasa Indonésia”. Bandung: FKSS IKIP.

(7)

APLIKASI STATISTIKA DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN BAHASA 1) Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Aplikasi Statistika dalam Penelitian Pendidikan Bahasa

Kode : DR 611

SKS : 3

Semester : III

2) Tujuan Perkuliahan:

Siswa S2 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda diharapkan memahami makna dan manfaat, serta penerapan statistika sebagai suatu pola pikir kuantitatif dalam rangka pembinaan ilmu dan pemecahan masalah dalam bidang studi yang ditekuninya.

3) Deskripsi:

Perkuliahan ini diarahkan untuk pembentukan dan peningkatan kmampuan mahasiswa dalam berpikir kuantitatif serta memberikan makna untuk memecahkan permasalahan, serta sebagai alat bantu untuk penilaian kuantitatif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang ditekuninya.

4) Pokok-pokok Perkuliahan

Pertemuan ke-1: Makna Statistika Pertemuan ke-2: Manfaat Statistika Pertemuan ke-3: Pola pikir Statistika Pertemuan ke-4: Hukum-hukum Statistika

Pertemuan ke-5: Informasi dan data, serta cara memperlakukannya secara statistik Pertemuan ke-6: Populasi

Pertemuan ke-7: Sampel Pertemuan ke-8: UTS

Pertemuan ke-9: Teori Peluang dan Penerapannya dalam Statistika Pertemuan ke-10: Metode Statistika Deskriptif dan Penerapannya Pertemuan ke-11: Metode Statistika Nonparametrik

Pertemuan ke-12: Metode Statistika Parametrik

Pertemuan ke-13 dan 14: Memilih Metode Statistik yang Tepat Pertemuan ke-15: Review

(8)

E. Rujukan

Blalock, H.M. Jr. 1976. Social Statistic. New York: Macmillan.

Natawidjaja, Rochman, 1988. Pengolahan Data Secara Statistik. Bandung: FPBS IKIP. Siegel, S. 1956. Nonparametric Statistics. Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha.

Sudjana. 1983. Teknik Analisis Regresi. Bandung: Tarsito.

Hadi, Sutrisno. 1981. Statistik 2. Yogyakarta: penerbit Andi Offset. Hadi, Sutrisno. 1981. Statistik 3. Yogyakarta: penerbit Andi Offset. Sudjana. 1983. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito

Sudjana. 1983. Teknik Analisis Regresi. Bandung. Tarsito.

Sudradjat, M. 1985. Statistika Nonparametrik. Bandung: Armico.

(9)

ANALISIS KUALITATIF PENELITIAN BAHASA, SASTRA, DAN BUDAYA (PILIHAN) A. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Analisis Kualitatif Penelitian Bahasa, Sastra, Dan Budaya (Pilihan)

Kode : DR 611

SKS : 3

Semester : 1

B. Tujuan Perkuliahan

Siswa mampu mengembangkan pemahaman dan pemilihan prinsip-prinsip metodologi penelitian kualitatif yang dapat diterapkan dalam penelitian bahasa, sastra, dan budaya Sunda.

C. Deskripsi

Perkuliahan ini digunakan untuk menemukan, menalaah, dan membahas pokok-pokok metode penelitian bahasa, sastra, serta budaya secara kualitatif. Kegiatan seperti itu dilakukan agar siswa terbiasa untuk menemukan prinsip-prinsip metode penelitian serta membahas dan menggunakannya dalam penelitian bahasa, sastra, dan budaya Sunda. Pokok bahasan dalam perkuliahan ini meliputi (1) hakikat dan karakteristik penelitian kualitatif; (2) objek penelitian pendidikan bahasa, sastra, dan budaya; (3) data dan sumber data; (3) aspek-aspek penelitian kualitatif; serta (4) perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penelitian kualitatif.

D. Pokok-pokok Perkuliahan

Pertemuan ke-1 : Karakteristik kualitatif penelitian bahasa, sastra, dan budaya Pertemuan ke-2 : Perencanaan penelitian kualitatif

Pertemuan ke-3 : Sumber Data penelitian kualitatif

Pertemuan ke-4 : Data dan korpus data bahasa, sastra, dan budaya Sunda Pertemuan ke-5 : Pendekatan penelitian kualitatif

Pertemuan ke-6 : Metode dan Teknik pengumpulan data Pertemuan ke-7 : Metode penelitian dasar

Pertemuan ke-8 : Metode penelitian lapangan Pertemuan ke-9 : Ujian Tengah Semester (UTS) Pertemuan ke-10 : Metode dan Teknik pengolahan data

(10)

Pertemuan ke-11 : Model pengolahan data Pertemuan ke-12 : Analisis korpus data

Pertemuan ke-13 : Pendeskripsian hasil penelitian kualitatif Pertemuan ke-14 : Pembahasan hasil penelitian kualitatif Pertemuan ke-15 : Pelaporan hasil penelitian kualitatif Pertemuan ke-16 : Ujian Akhir Semester (UAS) E. Rujukan

Alwasilah, A. Chaedar. 2003. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya. Djamaris, Edwar. 2002. Metode Penelitian Filologi. Jakarta: Manasco.

Effendi, S. 1979. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jkarta: Pusat Bahasa. Fraenkel, Jack R & Wallen, Norman E. 1993. How to Design and Evaluate Research

in Education. New York: McGraw-Hoill Inc.

Hardjodipuro, Siswojo. 1982. Karya Ilmiah. Jakarta: Erlangga.

Hasan, S. Hamid at al. 2004. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press Jabrohim (Ed.). 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita.

Katzer, Jeffrey, Kenneth H. Cook, & Wayne W. Crouch. 1982. Evaluating Information. Messachusetts: Addison-Weslay Pub Co.

Koentjaraningrat. 1985. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia. Kridalaksana, Harimurti. 2003. Struktur, Kategori, dan Fungsi dalam teori Sintaksis

Jakarta: Unika Atma Jaya.

Moleong, Lexy J. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya Nasution, S. 1982. Metode Research. Bandung: Jemmars.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Riyanto, Atim. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC. Samarin. William J. 1988. Ilmu Bahasa Lapangan. Yogyakarta: Kanisius. Sudaryanto. 1982. Metode Linguistik. Yogyakarta: UGM Press.

Sudaryanto.1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa. Yogya: Duta Wacana Press. Sudjana, Nana & Kusumah, Awal. 1992. Proposal Penelitian. Bandung: Sinar Baru. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda. Surakhmad, Winarno. 1981. Paper, Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung: Tarsito. van Dalen, Deobold B. 1979. Understanding Educational Research. New York:

McGraw-Hill Co.

(11)

STRUKTUR BAHASA SUNDA F. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Struktur Bahasa Sunda

Kelompok : MKKU Kode : DR 605 Sipat : Wajib SKS : 3 Semester : I G. Tujuan Perkuliahan:

Siswa S2 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda diharapkan memahami struktur bahasa Sunda berdasarkan pada teori linguistik sehingga memperoleh pandangan yang tepat dan sistematis mengenai struktur bahasa Sunda, memahami semua gejala yang timbul dalam pemakaian bahasa Sunda, memiliki pengetahuan, wawasan, dan pemahaman tentang teori bahasa atau linguistik umum dan universal sebagai dasar untuk melakukan pembinaan dalam mengembangkan bahasa Sunda khususnya melalui pengajaran bahasa Sunda.

H. Deskripsi

Pada mata kuliah ini dibahas tentang pengertian bahasa, dasar pandangan linguistik tentang bahasa, usaha pendeskripsian struktur bahasa Sunda mencakup struktur fonologi, morfologi, dan struktur sintaksis, termasuk usaha mencari perpektif baru dalam mendeskripsikan struktur bahasa Sunda dengan menerapkan teori linguistik, dan mengkaji struktur bahasa Sunda yang memiliki ciri khusus dan bersifat unik.

(12)

Pertemuan ke-1: Pengertian bahasa dan struktur bahasa Sunda

Pertemuan ke-2: Teori tata bahasa tradisional dan tata bahasa structural: fonologi (fonetik, fonemik, fonem segmental dan suprasegmental, pembentukan bunyi bahasa, distribusi bunyi bahasa) Pertemuan ke-3: Morfologi (batas, morfem, jenis morfem)

Pertemuan ke-4: Pembentukan kata berimbuhan (prefix, infiks, sufiks, konfiks, imbuhan gabung)

Pertemuan ke-5: Pembentukan kata ulang (dwilingga dan trilingga) Pertemuan ke-6: Pembentukan kata majemuk

Pertemuan ke-7: Pembentukan kata singkatan (abreviasi Pertemuan ke-8: UTS

Pertemuan ke-9: Dasar-dasar sintaksis

Pertemuan ke-10: Struktur frasa bahasa Sunda Pertemuan ke-11: Struktur klausa bahasa Sunda

Pertemuan ke-12: Struktur kalimat tunggal bahasa Sunda Pertemuan ke-13: Struktur kalimat majemuk bahasa Sunda Pertemuan ke-14: Tipe dan jenis kalimat bahasa Sunda Pertemuan ke-15: Masalah struktur bahasa Sunda Pertemuan ke-16: UAS

J. Rujukan

Adiwidjaja, R.I. 1951. Adegan Basa Sunda. Djakarta: J.B. Wolters.

Alisjahbana, Sutan Takdir. 1981 Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia II. [Cetakan I,1949]. Jakarta: Dian Rakyat.

Alwi, Hasan. 1992. Modalitas dalam Bahasa Indonésia. Yogyakarta: Kanisius

---. 1993 “Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Bahasa Sunda”. Makalah Kongrés Bahasa Sunda VI di Bandung.

Alwi, Hasan et al. 1993.Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Aminoedin, Ny A. 1985. Fonologi Bahasa Indonésia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Ardiwinata, D.K.1984. Tata Bahasa Sunda. [Terj. Ayatrohaédi Ĕlmoening Basa Sunda, 1914]. Jakarta: Balai Pustaka.

Brooks, Nelson W. 1964. Language and Language Learning. New York: McMillan Pub. Coolsma, S. 1985. Tata Bahasa Sunda [Terj.Husein Wdjajakusumah & Yus Rusyana

(13)

Cook, Walter A. 1970. Introduction to Tagmemics Analysis. New York: Holt, Rinehart, and Winston.

Crystal, David. 1989. The Cambridge Encyclopedia of a Language. London: Cambridge University Press.

Dahl, Osten. 1983. Tense and Asfect Systems. New York: Basil Blackwell.

Deese, James. 1983. Thought into Speech: The Psychology of Language. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc.

Djajadiradja, R. 1927 Palanggeran Aksara Sunda. Jakarta: Balai Pustaka.

Edmonson, Willis. 1981. Spoken Discourse: A Model for Analysis. London: Longman.

Elson, F. Benjamin & Velma B. Pickett. 1983. Beggining Morphology and Sintax. Mexico City: The Summer Institute of Linguistics.

Eringa, FS. 1983. Soendaas-Nederlands Woordenboek. Leiden: Koninklijk Instituut voor Taal, Kanden Volkenkunde.

Fokker, AA. 1952. “Tatabunyi Sunda” dina Bahasa dan Budaya 1.1. Jakarta: FASA UI Press.

---. 1960. Pengantar Sintaksis Indonesia. Jakarta: Pradnja Paramita.

Geerdink, A. 1875. Soendaneesch-Hollandsch Woordenboek. Batavia:

Hanafi, Nurachman. 1997. “A Typological Study of Sundanese”. Disertasi La Trobe University, Australia.

Hardjadibrata, R.R. 1985. Sundanese: A Syntactical Analysis. Canberra: Pacific Linguistics. Series D-No. 65.

Kaswanti Purwo, Bambang. 1984. Deiksis dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Kaswanti Purwo, Bambang (Ĕd.). 1985. Untaian Teori Sintaksis 1970-1980-an. Jakarta:

Arcan.

Kats, J. & M. Soeriadiredja. 1982. Tata Bahasa dan Ungkapan Bahasa Sunda (Ayatrohaédi, Spraakkunst en Taaleigen van het Soendaasch,1927]. Jakarta: Djambatan.

(14)

Kridalaksana, Harimurti et al. 1985. Tata Bahasa Déskriptif Bahasa Indonesia: Sintaksis. Jakarta: Pusat Bahasa.

Lapoliwa, Hans. 1990. Klausa Pemerlengkapan dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Lass, Roger. 1991. Fonologi. Semarang: IKIP Semarang Press.

Li, Charles N. 1974. The Subject and Topic. New York: Academic Press. Lyons, John. 1972 Introduction to Theoretical Linguistics. London: Cambridge

University Press.

---. 1977 Semantics I & II. London: Cambridge University Press.

Marzuki, A. 1980. “Struktur Kata Keadaan Bahasa Sunda”. Jakarta: Pusat Bahasa. ---. 1982. “Partikel Pementing Bahasa Sunda”. Jakarta: Pusat Bahasa.

Marsono. 1986. Fonétik. Yogyakarta: UGM Press.

Masinambouw, E.K.M. (Ed.). 1980. Kata Majemuk: Beberapa Sumbangan Pikiran. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Matthews, P.H. 1978. Morphology. Ann Arbor: The University of Michigan Press. ---. 1981. Syntax. London: Cambridge University Press.

Mees, C.A. 1955. Tatabahasa Indonésia. Groningen: J.B. Wolters. Mulyono, Iyo Spk. 1983. Kata Tugas Bahasa Sunda. Jakarta: Pusat Bahasa. Nataprawira, P. tt. Paramasastra Sunda I. Bandung: Toko Melodie. Nida, Eugene A. 1978. Morphology. London: Morrison & Gibb Ltd.

Nurachman, Hanafi. 1997. “A Typological Study of Sundanese”. Victoria, Australia: La Trobe.

O`Grady, William et al. 1989. Contemporary Linguistics. New York: St. Martin`s.

Pike, Kenneth Lee & Evelyn G. Pike. 1981. Gramatical Analysis.Dallas:The Summer Institute of Linguistics.

Prawirasumantri, Abud et al. 1979 Sistem Morfologi Kata Kerja Bahasa Sunda. Jakarta: Pusat Bahasa.

(15)

---. 1985. “Morfologi Kata Sifat dan Kata Bilangan Bahasa Sunda”. Jakarta: Pusat Bahasa.

---. 1987. “Tata Bahasa Sunda: Sintaksis”. Jakarta: Pusat Bahasa. ---. 1993. Kamekaran, Adegan, jeung Kandaga Kecap Basa Sunda. Bandung: Geger Sunten.

Prawirasumantri, Abud & Yayat Sudaryat. 2001. “Struktur Pragmatis Kalimat Bahasa Sunda”. Bandung: Proyek Due-like UPI.

Quirk, Randolp et al. 1987. A Comprehensive Grammar of The English Language. London: Longman.

Ramlan, M. 1985. Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi Offset. ---. 1987. Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono.

---. 1987a. Morfologi. Yogyakarta: CV Karyono.

Robins, R.H. 1982. Sistem dan Struktur Bahasa Sunda [Terj. Kridalaksana]. Jakarta: Djambatan.

Rusyana, Yus et al. 1981. Sistem Pemajemukan Bahasa Sunda. Jakarta: Pusat Bahasa.

Rusyana, Yus & Samsuri (Ed.). 1976. Pedoman Penulisan Tata Bahasa Indonésia. Jakarta: Pusat Bhs.

Salmun, M.A. 1970. Kandaga Tatakalimah. Bandung: Ganaco. Samsuri. 1983. Analisis Bahasa. Jakarta: Ĕrlangga.

---. 1985. Tatakalimat Bahasa Indonésia. Jakarta: Sastra Hudaya.

---. 1988 Morfologi dan Tata Bentuk Kata Bahasa Indonésia. Jakarta: P3LPTK. Sudaryat, Yayat. 1987. “Ulikan Warna Kecap Basa Sunda”. Bandung: FPBS IKIP ---. 1989. “Ulikan Fonologi Basa Sunda”. Bandung: FPBS IKIP.

---. 1991 (1985). Pedaran Basa Sunda. Bandung: Geger Sunten. ---. 2000. “Fungsi Sintaktis dalam Klausa Bahasa Sunda”. Bandung: Proyék Due-like UPI.

(16)

---. 2003 “Struktur Diatesis Kalimat Bahasa Sunda”. Bandung” Proyék Due-like UPI. Sudaryat, Yayat Spk. 1993. Wacana, Adegan Kecap, Frasa, jeung Klasa Basa Sunda.

Bandung: Andira.

Sudaryat, Yayat, Abud Prawirasumantri, Karna Yudibrata. 2007. Tatabasa Sunda Kiwari. Bandung: Yrama Widya.

Sutawijaya, Alam et al. 1977. “Struktur Bahasa Sunda Dialek Priangan”. Jakarta: Pusat Bahasa.

---. 1978. “Morfologi dan Sintaksis Bahasa Sunda”. Jakarta: Pusat Bahasa. ---. 1981. Sistem Perulangan Bahasa Sunda. Jakarta: Pusat Bahasa. ---. 1984. Morfologi Kata Benda Bahasa Sunda. Jakarta: Pusat Bahasa.

Tampubolon, DP. et al. 1979. Tipe--tipe Sémantik Kata Kerja Bahasa Indonesia Kontémporér. Jakarta: Pusat Bahasa.

Tisnawerdaja, A. 1955. Widjining Sastra. Kuningan:

---. 1975. Tatabasa Sunda. Bandung: Yayasan Kudjang.

Umsari, Oyon Sofyan. 1988. “Fonologi jeung Morfologi Basa Sunda”. Bogor: Kongrés Basa Sunda V.

van Syoc, WB. 1959. The Phonology of The Sundanese Language. Ann Arbor: The University Of Michigan Press.

Wirakusumah, R. Momon & H.I. Buldan Djajawiguna. 1957. Kandaga Tatabasa. Bandung: CV Ganaco.

Yudibrata, Karna. 1981. Perbandingan Struktur Bahasa Sunda dan Bahasa Indonésia”. Bandung: FKSS IKIP.

(17)

SOSIOLINGUISTIK A. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Sosiolinguistik Sunda

Kode : DR 702

SKS : 3

Semester : I

B. Tujuan Perkuliahan:

Siswa S2 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda diharapkan

memahami secara sistematis tentang teori, generalisasi, temuan ilmiah serta asumsi tentang sosiolinguistik, dan kemampuan untuk menerapkan semua itu dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan meneliti masalah sosiolinguistik, dan meneliti masalah-masalah kedwibahasaan, termasuk bagi keperluan pendidikan dan pengajaran bahasa Sunda.

C. Deskripsi:

Pada mata kuliah ini dibahas tentang pengertian serta segi-segi keilmuan sosiolinguistik, hubungan bahasa dengan masyarakat, ragam bahasa, dialek, register, bahasa standar, diglosia, tokoh dan pokok garapannya, istilah-istilah yang digunakan, dan penerapan sosiolinguistik pada kebijakan bahasa, perencanaan bahasa, dan pengajaran bahasa; kadwibahasaan di dunia, situasi kebahasaan di berbagai negara, masyarakat dwibahasa, pengertian kontak bahasa, kedwibahasaan, identifikasi antarbahasa, interferensi, integrasi, tentang kedwibahasaan, pendidikan kedwibahasaan, dan tentang penelitian kedwibahasaan.

(18)

D. Pokok-pokok Perkuliahan :

Pertemuan ke-1: pengertian dan segi-segi keilmuan sosiolinguistik (pengertian, sosiolinguistik, objek masalah, metode)

Pertemuan ke-2: pandangan sosiolinguistik tentang bahasa dan hubungan sosiolinguistik dengan cabang ilmu bahasa lainnya (Pandangan sosiolinguistik tentang bahasa, perbandingan pandangan tersebut dengan pandangan cabang lainnya, Hubungan sosiolinguistik dengan cabang imu bahasa lainnya) Pertemuan ke-3: hubungan bahasa dengan masyarakatnya (Hubungan bahasa dengan kelas

sosial dan kelompok etnis, hubungan bahasa dengan bangsa dan geografi)

Pertemuan ke-4: masyarakat bahasa (pengertian, klasifikasi , repertorium verbal)

Pertemuan ke-5: keadaan kebahasaan di masyarakat yang mengenal lebih dari dua bahasa (masyarakat diglossis, masyarakat bilingual)

Pertemuan ke-6: perlakuan masyarakat terhadap bahasa (Standarisasi bahasa, Pengautonomian bahasa)

Pertemuan ke-7: ragam bahasa (the variety of language) (pengertian ragam bahasa, penyebab terjadinya ragam bahasa)

Pertemuan ke-8: UJIAN TENGAH SEMESTER Pertemuan ke-9: ragam dialek dan register.

Pertemuan ke-10: diglossia (Pengertian dan penyebab terjadinya diglossia)

Pertemuan ke-11: hazanah istilah-istilah pada bidang sosiolinguistik untuk dapat memahami dan menggunakannya (Istilah-istilah pada bidang sosiolinguistik, hubungan-hubungan istilah-istilah itu dengan sitilah pada bidang lain yang terkait)

Pertemuan ke-12: penelitian yang dilakukan pada bidang sosiolinguistik (Pokok-pokok, permasalahan penelitian, tujuan penelitian)

Pertemuan ke-13: penelitian yang dilakukan pada bidang linguistik .

Pertemuan ke-14: penerapan sosiolinguistik untuk pengajaran bahasa, kebijakan bahasa, dan perencanaan bahasa.

Pertemuan ke-15: tokoh-tokoh sosiolinguistik serta karya-karyanya. Pertemuan ke-16: UJUAN AKHIR SEMESTER

(19)

E. RUJUKAN

Allen, J.P.B. (ed.) (1974). Tecniques inApplied Lingustics. London: Oxford University Pres. Brigt, William (ed.). (1971). Sosiolinguistics. The Hague: Mauton.

Dittmar, Nobert (terj. Peter snd, dkk.) (1976). Sosiolguistics A Critical Surveys of Theory and Application. London: Edward Arnold.

Fasald, Ralp. (1984). The Sociolinguistics of Society. New York: Basil Blackwell.

Fishman, Joshua A. (1972). The Sociology of Language. Massahussets: Newbury House Publishers.

Fishman, Joshua A. (1975) (second print.). Language and Nationalism. Massachussetts: Newbury House Publishers.

Heas, Mary R. (ed.) (1978). Language, Culture, and History. California: Standarford University Press.

Hudson, R.A. (1980). Sociolinguistics. London: Cambridge University Press.

Hymes, Dell (1974). Foundations in Sociolinguistics an Ethnographic Approach. Philadelphia: University of Pennsylvania Press.

Labov, William (1977) (fifth print.). Sociolingustics Pattern. Philadelphia: University of Pennsylvania Press.

Pride, J.B. dan Janet Holmes (1976) (reprinted). Sociolingustics Selected Reading. Hermondsworth: Penguin Books.

Trudgill, peter (1974). Sociolingustics: An Introduction. Hermondworth: Penguin Books. Trudgill, Peter (1984). On Dialect. New York: New York University Press.

(20)

KAJIAN NASKAH (MANUSCRIPT) A. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah: Kajian Naskah (Manuscript)

Kode : DR 708

SKS : 3

Semester : 2 B. Tujuan Perkuliahan:

Siswa S2 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda diharapkan memiliki pengetahuan yang memadai tentang naskah, yaitu sejarah perkembangan filologi, aksara, bahan, klasifikasi, bahasa, dan lembaga yang mengkoleksi naskah; metode penelitian naskah, kritik teks dan metodenya, dan latihan tranliterasi dan menyusun edisi teks dari naskah Sunda yang ditulis menggunakan aksara Sunda Kuna, Cacarakan, Pegon. Hal tersebut dikaitkan dengan pengkajian bahasa, sastra, dan budaya Sunda, serta pembelajarannya.

C. Deskripsi:

Dalam perkuliahan ini dibahas mengenai pengertian, tujuan, dan ilmu bantu filologi; sejarah perkembangan filologi, aksara, bahan, klasifikasi, bahasa, dan lembaga yang mengkoleksi naskah; metode penelitian naskah, kritik teks dan metodenya, dan latihan tranliterasi naskah yang ditulis menggunakan aksara Sunda Kuna, Cacarakan, Pegon.

D. Pokok-pokok Perkuliahan

Pertemuan 2: Pengertian , filologi, tujuan, dan ilmu bantu filologi Pertemuan 3-4: Sejarah perkembangan filologi

Pertemuan 5-6: Aksara, bahan, klasifikasi, bahasa, dan lembaga yang mengkoleksi naskah Pertemuan 7: Metode penelitian naskah

(21)

Pertemuan 8: Ujian Tengah Semester Pertemuan 9: Kritik teks dan metodenya

Pertemuan 10-11: Naskah yang ditulis menggunakan aksara Sunda Kuna Pertemuan 12-13: Naskah yang ditulis menggunakan aksara Cacarakan Pertemuan 14-15: Naskah yang ditulis menggunakan aksara Pegon Pertemuan 16: Ujian Akhir Semester

E. Rujukan

Baried, Siti Baroroh dkk.. 1983. Pengantar Teori Filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Djamaris, Edwar. 2002. Metode Penelitian Filologi. Jakarta: CV Manasco.

Lubis, Nabilah. 1996. Naskah, Teks dan Metode Penelitian Filologi. Jakarta: Forum Kajian Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab IAIN Syarif Hidayatullah.

Robson, S.O. 1994. Prinsip-prinsip Filologi Indonesia. Diterjemahkan oleh Kentjanawati Gunawan. Jakarta: RUL.

Referensi

Bachtiar, Harsja W. 1973. Filologi dan Pengembangan Kebudayaan Nasional Kita. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Baried, Siti Baroroh dkk.. 1978. Memahami Hikayat dalam Sastra Indonesia. Yogyakarta: Fakultas Sastra UGM.

Behrend, T. 1998. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 4A Koleksi Perpustakaan Nasional. Jakarta: The Ford Foundation.

Braginsky, V.I. 1998. Yang Indah, Berfaedah dan Kamal: Sejarah Sastra Melayu dalam Abad 7-19. Jakarta: INIS.

(22)

Cika, I Wayan. 2002. Kekawin Sabhaparwa: Suntingan Teks, Telaah Struktur, dan Hubungan Antarteks. Bandung: Program Pascarajana UNPAD

Daftar Naskah-naskah PNRI Koleksi Peti 1-142. 1994. Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Darsa, Undang A. 2001. “Kajian Filologis Naskah Melayu Paling Awal” dimuat dalam Jurnal Sastra Volume 9 No. 4, Oktober-Desember 2001.

Djamaris, Edwar. 1977. “Filologi dan Cara Kerja Penelitian Filologi”. Bahasa dan Sastra Tahun III No. 1

Ekadjati, E. Suhardi. 1980. Naskah Sunda Lama. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

---. 1981. Naskah Sunda Kelompok Cerita. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

---. 1982. Ceritera Dipati Ukur Karya Sastra Sejarah Sunda. Jakarta: Pustaka Jaya.

---. 1988. Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan. Bandung: Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan The Toyota Foundation.

---. 1999. Direktori Edisi Naskah-naskah Nusantara. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Ekadjati, Edi S. dan Undang Ahmad Darsa. 1999. Katalog Induk Naskah-naskah

Nusantara Jilid 5A Jawa Barat; Koleksi Lima Lembaga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia bekerjasama dengan Ecole Francaise D”Extreme-Orient.

Gardjito. 2005. “Pelestarian Naskah di Perpustakaan Nasional RI”. Makalah pada Seminar Nasional Pelestarian Karya Pustaka Bangsa yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI, tanggal 22-23 Nopember 2005.

Hadits, Yetty Kusmiati dkk. 1985. Naskah Sunda Lama di Kabupaten Cianjur. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Hasanuddin WS. 2003. “Filologi Modern dan Penelitian Teks Sastra Nusantara”. Makalah pada Simposium Internasional Masyarakat Pernaskahan Nusantara VII di Denpasar, tanggal 28-30 Juli 2003.

Hermansoemantri, Emuch. 1979. Sajarah Sukapura: Sebuah Telaah Filologis. Jakarta: Universitas Indonesia.

(23)

Ikram, Achadiati. 1980. Hikayat Sri Rama: Suntingan Naskah Disertai Telaah Amanat dan Struktur. Jakarta: Universitas Indonesia.

---. 1997. Filologia Nusantara. Jakarta: Pustaka Jaya.

Iskandar, Teuku. 1996. Kesusasteraan Klasik Melayu Sepanjang Abad. Jakarta: Libra.

Iskandarwassid. 1996. Kamus Istilah Sastra. Bandung: Geger Sunten

Kartomi, Margaret J. 1973. Matjapat Songs in Central and West Java. Australia: Monash University

Kern, R.A. 1983. Catalogus van de Verzameling Soendase Handschriften van Snouck Hurgronje in de Leidse Universiteitsbibliotheek (naar Cod. Or. 8923). Leiden Liaw Yock Fang. 1991. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Lubis, Nabilah. 1988. Pentingnya Pendekatan Filologi dalam Studi Keislaman.

Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap dalam Ilmu Sastra Arab pada Fakultas Adab IAIN Jakarta.

Moertiyah, GRAj. Koes. “Pendayagunaan Naskah-naskah Koleksi Perpustakaan Sasana Pustaka Karaton Kasunanan Surakarta”. Makalah pada Seminar Naskah Kuno Nusantara Sebagai Warisan Bernilai Luhur (Memperingati Seperempat Abad Perpustakaan Nasional RI 1980-2005). Jakarta, 11-12 Mei 2005.

Moriyama, Mikihiro. 2005. Semangat Baru: Kolonialisme, Budaya Cetak, dan Kesastraan Sunda Abad ke-19. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia bekerjasama dengan The Resona Foundation for Asia and Oceania.

Mu’jizah dan Maria Indra Rukmi. 1998. Penelusuran Penyalian Naskah-naskah Riau abad XIX: Sebuah Kajian Kodikologi. Program Penggalakan Sumber-sumber Tertulis Nusantara FSUI.

Mulyadi, SriWulan Rujiati. 1994. Kodikologi Melayu di Indonesia. Depok: FSUI.

Permadi, Tedi. 2001. “Teknik Olah Digital Untuk Pendokumentasian Naskah-Naskah Kuna”. Makalah pada Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara VI di Jatinangor, Sumedang.

(24)

Pigeaud, Theodore G. 1967. Literature of Java. Catalogue Raisonné of Javanese Manuscripts in the Library of the University of Leiden and other Public Collections in the Netherlands. Volume 1 Synopsis of Javanese Literature 900-1900 A.D.. The Hague: Martinus Nijhoff.

---. 1980. Literature of Java. Catalogue Raisonné of Javanese Manuscripts in the Library of the University of Leiden and other Public Collections in the Netherlands. Volume IV Supplement.The Hague: Martinus Nijhoff.

Poldervaart, Peter. 2005. “Preservation of Paper in Tropical Countries”. Makalah pada Seminar Nasional Pelestarian Karya Pustaka Bangsa yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI, tanggal 22-23 Nopember 2005.

Prabukusumo, GBPH H. “Pemanfaatan Koleksi Naskah Keraton Kasultanan Yogyakarta”. Makalah pada Seminar Naskah Kuno Nusantara Sebagai Warisan Bernilai Luhur (Memperingati Seperempat Abad Perpustakaan Nasional RI 1980-2005). Jakarta, 11-12 Mei 2005.

Pradotokusumo, Partini Sardjono. 1986. Kakawin Gadjah Mada (Sebuah Karya Sastra Kakawin Abad ke-20: Suntingan Naskah serta Telaah Struktur, Tokoh, dan Hubungan Antarteks). Bandung: Binacipta.

Pujihastuti, Titik. 2000. Sajarah Banten: Suntingan Teks dan Terjemahan disertai Tinjauan Aksara dan Amanat. Depok: FSUI.

Razak, Muhammadin. 1995. Petunjuk Teknis Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI

Robson, S.O. 1978. “Pengkajian Sastra-sastra Tradisional Indonesia”. Bahasa dan Sastra, IV.

Ruhaliah. 2002. Wawacan: Sebuah Genre Sastra Sunda. Bandung: FPBS UPI.

Ruhaliah. 2003. Fisik Naskah Sunda Koleksi Perpustakaaan Nasional RI. Bandung: FPBS UPI.

---. 2006. Wawacan Amir Hamzah: Edisi Teks, Terjemahan, Analisis Struktur, dan Hubungan Intertekstual. Disertasi pada Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung.

(25)

Ruhaliah dan Tedi Permadi. 2006. “Reproduksi Digital Mikrofilm: Sebuah Upaya Penyelamatan”. Dimuat dalam Harian Umum Pikiran Rakyat, 23 Pebruari 2006 halaman 29.

Salleh, Siti Hawa Haji. 2001. Kesusastraan Melayu Abad Kesembilan Belas. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Sedyawati, Edi. 1996. “Naskah dan Pengkajiannya: Tipologi Pengguna”. Makalah disampaikan pada Simposium Tradisi Tulis Indonesia. Jakarta

---. 1998. “Naskah: Artinya sebagai Sasaran Kajian dan Sebagai Warisan Budaya Bangsa”. Makalah pada Simposium Internasional Pernaskahan II, yang diselenggarakan di Depok, 26 Nopember 1998.

Soedarsono, Slamet. 2005. “Kebijakan (Policy) Pemerintah dalam Pendayagunaan, Pengelola Serta Penyelamatan Naskah Kuno”. Makalah pada Seminar Naskah Kuno Nusantara Sebagai Warisan Bernilai Luhur (Memperingati Seperempat Abad Perpustakaan Nasional RI 1980-2005). Jakarta, 11-12 Mei 2005.

Soeratno, Siti Chamamah. 1991. Hikayat Iskandar Zulkarnain: Analisis Resepsi. Jakarta: Balai Pustaka.

---. 1998. “Islam dalam Pemerkayaan Budaya Jawa” Makalah pada Simposium Internasional Pernaskahan II, yang diselenggarakan di Depok, 26 Nopember 1998. Sudewa, Alexander. 1991. Serat Panitisastra: Tradisi, Resepsi, dan Transformasi.

Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sudjiman, Panuti. 1995. Filologi Melayu. Jakarta: Pustaka Jaya.

Sutrisno, Sulastin. 1981. Relevansi Studi Filologi. Yogyakarta: Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Filologi.

Tashadi dkk. 1992/1993. Serat Menak (Yogyakarta). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara. Teeuw, A. 1994. Indonesia antara Kelisanan dan Keberaksaraan. Jakarta: Pustaka Jaya. Tessier, Vivianne Sukanda dan Hasan Muarif Ambary. 1991. Katalog Raisonne Naskah

Jawa Barat I Naskah Islam. Bandung: EFEO.

Tol, Roger. 2005. “Pelestarian Naskah di Indonesia”. Makalah pada Seminar Nasional Pelestarian Karya Pustaka Bangsa yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI, tanggal 22-23 Nopember 2005.

(26)

Wildan, Dadan. 2002. Sunan Gunung Jati: Antara Fiksi dan Fakta. Bandung: Humaniora.

Wiryamartana, I Kuntara. 1987. Arjunawiwaha: Transformasi Teks Jawa Kuna Lewat Tanggapan dan Penciptaan dan Lingkungan Sastra Jawa. Disertasi pada Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

(27)

KEBUDAYAAN SUNDA A. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Kebudayaan Sunda

Kode : DR 605

SKS : 3

Semester : 2

B. Tujuan Perkuliahan:

Siswa S2 Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Budaya Sunda diharapkan memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang teori kebudayaan sebagai dasar untuk meneliti dan mengkaji masalah-masalah kebudayaan Sunda secara lebih mendalam.

C. Deskripsi

Pada perkuliahan ini dibahas tentang: a) Pengertian Kebudayaan: pengertian kebudayaan, peradaban, peradaban dan kebudayaan, masyarakat dan kebudayaan; b) Hakikat Kebudayaan: hakikat kebudayaan, fungsi kebudayaan, peranan kebudayaan, tujuan kebudayaan, kaidah-kaidah kebudayaan; c) Sejarah Perkembangan kebudayaan Sunda: zaman pra sejarah, zaman purba, zaman madya, zaman modern; d) Wujud Kebudayaan, wujud ideel, wujud sosial (sistem sosial kemasyarakatan), wujud fisik; e) Perubahan Kebudayaan: tahap-tahap kebudayaan, bentuk perubahan kebudayaan, faktor-faktor penyeban perubahan kebudayaan, faktor-faktor penghambat perubahan kebudayaan; f) Unsur-unsur Kebudayaan: sistem religi dan kepercayaan, sistem organisasi dan kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian, sistem ilmu pengetahuan, sistem alat dan teknologi; g) Pranata Kebudayaan: domestic institution, economic institution, education institution, scientific institution, aestetic institution, religious institution, political institution, somatic institution

(28)

D. Pokok-pokok Perkuliahan

Pertemuan ke-1 : Pengertian dan hakikat kebudayaan Pertemuan ke-2 : Pengertian dan hakikat kebudayaan Pertemuan ke-3 : Sejarah perkembangan kebudayaan Sunda Pertemuan ke-4 : Sejarah perkembangan kebudayaan Sunda

Pertemuan ke-5 : Wujud kebudayaan: Wujud ideal, sosial, dan wujud fisik Pertemuan ke-6 : Wujud kebudayaan: Wujud ideal, sosial, dan wujud fisik Pertemuan ke-7 : Perubahan kebudayaan: Taha-tahap kebudayaaan

Pertemuan ke-8 : Bentuk dan faktor penyebab perubahan kebudayaan Pertemuan ke-9 : Ujian Tengah Semester (UTS)

Pertemuan ke-10 : Unsur-unsur kebudayaan Sunda: Sistem mata pencaharian, Sistem dan struktur masyarakat Sunda, sistem peralatan Pertemuan ke-11 : Unsur kebudyaan Sunda: Sistem religi dan kepercayaan,

seni, dan bahasa Sunda

Pertemuan ke-12 : Pranata kebudayaan: domestic institution, economic institution, Pertemuan ke-13 : Pranata kebudayaan: aesthetic and religious institution

Pertemuan ke-14 : Pranata kebudayaan: education and scientific institution Pertemuan ke-15 : Pranata kebudayaan: political and somatic institution Pertemuan ke-16 : Ujian Akhir Semester (UAS)

E. Rujukan

Danandjaja, James. 2002. Folklor Indonesia. Jakarta: Grafiti.

Ekadjati, Edi S. 1984. Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya. Bandung: Girimukti.

Rosidi, Ajip. 1999 . Eksiklopedi Sunda. Jakarta: Pustaka Jaya.

Sumardjo, Jakob. 2003. Simbol-simbol Artefak Budaya Sunda. Bandung: Kelir. Warnaen, Suwarsih. 1987. Pandangan Hidup Orang Sunda. Bandung:

Sundanologi.

Ayatrohaedi. 1983. Dialektologi. Jakarta: Pusat Bahasa. Ayatrohaedi. 2005. Sundakala. Jakarta: Pustaka Jaya.

Danandjaja, James. 2002. Folklor Indonesia. Jakarta: Grafiti.

Danasasmita, Saleh et al. 1984. Rintisan Penelusuran Masa Silam Sejarah Jawa Barat. Bandung: Yayasan Pembangunan Jawa Barat.

Ekadjati, Edi S. 1982. Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Jawa Barat. Bandung: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Daerah Jawa Barat. Ekadjati, Edi S. 1984. Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya. Bandung:

Girimukti.

Ekadjati, Edi S. 1995. Kebudayaan Sunda. Jakarta: Pustaka Jaya.

Ekajati, Edi S dan Undang A. Darsa. 2006. Gambaran Kosmologi Sunda. Bandung: Alqa Print.

(29)

Iskandar, Yoseph. 1997. Sejarah Jawa Barat. Bandung: Geger Sunten. Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta:

Djambatan.

Lubis, Lina H. 2000. Sejarah Kota-kota Lama di Jawa Barat. Bandung: Alqa Print. Lubis, Nina H. 2003. Sejarah Tatar Sunda I-II. Bandung: Lemlit Unpad.

Moriyama, Mikihiro. 2005. Semangat Baru. Jakarta: KPG.

Mustapa, R.H. Hasan. 2002. Adat-Istiadat Sunda. Bandung: Alumni.

Rosidi, Ajip. 1995. Sastera dan Budaya Kedaerahan dalam Keindonesiaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Rosidi, Ajip. 199 . Manusia Sunda. Jakarta: Pustaka Jaya.

Rosidi, Ajip. 2004. Masa Depan Budaya Daerah. Jakarta: Pustaka Jaya. Rosidi, Ajip. 2005. Ensiklopedi Sunda. Jakarta: Pustaka Jaya.

Rosidi, Ajip. 2006. Apa dan Siapa Orang Sunda. Bandung: Kiblat. Rozak, Abdul. 2006. Teologi Sunda. Bandung: KIblat.

(30)

KAJIAN MANDIRI (SESUAI DENGAN MINAT, TOPIK TESIS) A. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Kajian Mandiri

Kode : DR 615

SKS : 3

Semester :III

B. Tujuan Perkuliahan: Perkuliahan ini bertujuan untuk membantu mahasiswa menemukan bahan-bahan kajian untuk tesis sesuai dengan minat dan topik yang dipilih oleh mahasiswa.

C. Deskripsi: Dalam perkuliahan ini disajikan permasalahan-permasalahan yang akan dikaji serta topik-topik yang akan dipilih untuk tesis mahasiswa.

D. Pokok-pokok Perkuliahan Pertemuan ke-1: Diskusi Pertemuan ke-2: Diskusi Pertemuan ke-3: Diskusi Pertemuan ke-4: Diskusi Pertemuan ke-5: Diskusi Pertemuan ke-6: Diskusi Pertemuan ke-7: Diskusi

Pertemuan ke-8 UJIAN TENGAH SEMESTER Pertemuan ke-9: Diskusi

Pertemuan ke-10: Diskusi Pertemuan ke-11: Diskusi Pertemuan ke-12: Diskusi Pertemuan ke-13: Diskusi Pertemuan ke-14: Diskusi Pertemuan ke-15: Diskusi

Pertemuan ke-16: UJIAN TENGAH SEMESTER E. Rujukan

(31)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Barbour dkk dalam Monica Amadea (2015), yaitu pengajar lebih memilih untuk menjalankan proses belajar mengajar secara

Alamat tempat tinggal : Dusun II Sidorejo, Kwncodadi, Bekri Lampung Tengah Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa saya : SITI NURJANAH, S.Pd.. Disamping jabatan

Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa perilaku seksual pranikah pada remaja di SMK PATRIA Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang tidak melakukan perilaku

Kesimpulan penelitian ini adalah pasien MH dengan infestasi cacing usus nematoda memiliki kadar IL-10 lebih tinggi dibanding tanpa infestasi cacing usus

Tingkat pengangguran memiliki pengaruh signifikan terhadap kemiskinan, dapat dijelaskan bahwa jika suatu masyarakat sudah bekerja pasti masyarakat atau orang tersebut

Hasil wawancara tersebut, untuk mengatasi kendala tersebut dengan cara menggali terlebih dahulu kebutuhan dari konsumen tersebt jika sudah baru kita tawarkan

Current information indicates that only 42.1% of first PP ovulation in this group of dairy cows were true SO, but many of those ovulations were associated with fewer mounts accepted