• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PELESTARIAN KESENIAN DEGUNG DI DESA CIHAURBEUTI KECAMATAN CIHAURBEUTI KABUPATEN CIAMIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPAYA PELESTARIAN KESENIAN DEGUNG DI DESA CIHAURBEUTI KECAMATAN CIHAURBEUTI KABUPATEN CIAMIS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

UPAYA PELESTARIAN KESENIAN DEGUNG DI DESA CIHAURBEUTI KECAMATAN CIHAURBEUTI

KABUPATEN CIAMIS

Wawan Mulyana¹ (mulyana_wawan@yahoo.co.id)

H. Nandang Hendriawan. M.Pd² (nandang.hendriawan@yahoo.com) Program Studi Pendidikan Geografi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi ABSTRAK

Wawan Mulyana. 2015. Upaya Pelestarian Kesenian Degung di Desa Cihaurbeuti Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi.

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan kurangnya minat generasi muda terhadap kesenian degung di Desa Cihaurbeuti latar khususnya para generasi muda yang dimana keseniandegung sudah mulaikurang diminati dan dilupakan kebera daannya. Makadariitu sangat perlusekali diadakan upaya pelestarian kesenian deggung agar tetap muncul seiring berkembangnya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni dizaman gobalisasi ini.

Tujuan utama penelitian ini adalah (1) Untuk mengidentifikasi perkembangan kesenian degung di Desa Cihaurbeuti Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. (2) Untuk mengidentifikasi upaya pelestarian kesenian degung di DesaCihaurbeuti Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis.

Metodepenelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studili literatur dan studi dokumentasi, instrument yang digunakan adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, dan alat-alat dokumentasi.Pengambilan sampel menggunkan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan informan sumber data dengan pertimbangan tertentu dari pihak peneliti sendiri. Misalnya saja orang yang diambil merupakan orang yang mewakili daripopulasi di Desa Cihaurbeuti. Adapun informan yang penulis ambil yaitu tokoh seni di Desa Cihaurbeuti, kepalas ekolah SDN 2 Cihaurbeuti, pelatih keseniandegung SDN 2 Cihaurbeuti, siswa yang mengikuti kesenian degung di SDN 2 Cihaurbeuti.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan kesenian degung di Desa Cihaurbeuti Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis masih tetap eksis dengana danya kegiatan rutin yang dilakukan terhadap kesenian degung sebagai upaya pelestarian keseniandegung di Desa Cihaurbeuti dengan adanya aktivitas rutin terhadap kesenian degung di SDN 2 Cihaurbeuti yang bertempat di Desa Cihaurbeuti dan semakin berkembang setelah adanya tokoh seni yang menjadi guru dan pelatih kesenian degung di SDN 2 Cihaurbeuti. Disarankan untuk peneliti selanjutnya dilakukan lebih lanjut pada hal-hal yang belum terungkap dalam penelitian ini, yang berkenaan dengan kesenian degung di Desa Cihaurbeuti Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis.

(2)

2

UPAYA PELESTARIAN KESENIAN DEGUNG DI DESA CIHAURBEUTI KECAMATAN CIHAURBEUTI

KABUPATEN CIAMIS

Wawan Mulyana¹ (mulyana_wawan@yahoo.co.id)

H. Nandang Hendriawan. M.Pd² (nandang.hendriawan@yahoo.com) Program Studi Pendidikan Geografi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi ABSTRACT

Wawan Mulyana. 2015. Effort Continuation of Degung Art in Cihaurbeuti Village Cihaurbeuti Sub District Ciamis Regency. Geography Department Faculty of Educational Sciences and Teacher Training Siliwangi University Tasikmalaya.

This research of background with lack of the rising generation enthusiasm to artistry of degung in CihaurbeutiVillage background specially [all] the rising generations which where keseniandegung have mulaikurang enthused and forgotten the by kebera of him. Makadariitu very is perlusekali performed a effort continuation artistry of deggung so that remain to emerge along expand Science him, Artistic and Technological is epoch of gobal this.

Especial target of this research is ( 1) To identify growth of degung art in Cihaurbeuti Village Cihaurbeuti Sub District Ciamis Regency. ( 2) To identify effort of degung art in Cihaurbeuti Village Cihaurbeuti Sub District Ciamis Regency.

The research method usedwas descriptive qualitative method, while the techniques of collecting data used were observation, interview, literature study, and documentation study. The instrument used were observation guidance, interview guidance, and the documentation tools. Sampling was done by using purposive technique. that is technique intake of informan is source with selected consideration of researcher side alone. just For example of taken people is people representing daripopulasi in Countryside of Cihaurbeuti. As for informan which was writer take that is artistic figure in Countryside of Cihaurbeuti, head school SDN 2 Cihaurbeuti, coach of degung art SDN 2 Cihaurbeuti, student following artistry of degung in SDN 2 Cihaurbeuti.

Research result indicate that existence of degung art in Cihaurbeuti Village Cihaurbeuti Sub District Ciamis Regency still the dengana eksis of him activity of conducted routine to artistry of degung as effort of continuation degung art in Countryside of Cihaurbeuti with existence of routine activity to artistry of degung in SDN 2 Cihaurbeuti which was have place to Countryside of Cihaurbeuti and progressively expand after existence of artistic figure which become teacher and coach of artistry of degung in SDN 2 Cihaurbeuti. Suggested for researcher is hereinafter conducted furthermore at things which not yet been expressed in this research, which with reference to degung art in Cihaurbeuti Village Cihaurbeuti Sub District Ciamis Regency

(3)

3

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kabupaten Ciamis merupakan salah wilayah di Jawa Barat yang memiliki kesenian tradisional, Kesenian tradisional lahir dalam sekelompok masyarakat yang proses perkembangannya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga kesenian tersebut akan hidup dan berkembang selama masih ada generasi yang mengelola, mendukung, dan melestarikannya.

Menurut Kuntjaraningrat dalam anonim (2011:1) “Kesenian adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia”.

Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. hal seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari ke khasana kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita.

Di Desa Cihaurbeuti Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis kurangnya minat generasi muda terhadap kesenian tradisional salah satunya kesenian degung, maka dari itu perlu sekali adanya upaya untuk melestarikan kesenian degung yang harus ditanamkan sejak dini terhadap para generasi muda, dengan tidak adanya kegiatan yang dilakuan terhadap kesenian degung. Di lingkungan masyarakat dan sulitnya menggerakan generasi muda untuk kegiatan kesenian degung dengan berbagai hal misalnya sudah tidak tertarik lagi dengan kesenian tradisional khususnya kesenian degung yang terkesan kuno, dan juga pembimbing kesenian degung yang sangat terbatas sehingga sulit untuk

(4)

4

mengatur waktu kegiatan kesenian degung yang berada di lingkungan masyarakat, sehingga di Desa Cihaurbeuti untuk tetap menjaga pelestarian kesenian degung agar tetap ada kegiatan yang dilakukan maka kegiatan kesenianj degung dilakukan di lingkungan sekolah. Di Desa Cihaurbeuti sendiri ada SDN 2 Cihaurbeuti Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis, yang dimana sekolah tersebut mengadakan kegiatan kesenian degung sebagai upaya pelestarian kesenian tradisional untuk meningkatkan minat generasi muda di Desa Cihaurbeuti terhadap kesenian degung sehingga kesenian degung masih bisa di pertunjukan para generasi muda di lingkungan masyarakat khususnya Desa Cihaurbeuti.

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas penulis merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi perkembangan kesenian degung di Desa Cihaurbeuti Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis.

2. Mengidentifikasi upaya pelestarian kesenian degung di Desa Cihaurbeuti Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis.

2. PROSEDUR PENELITIAN

2.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, metode penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung, wawancara, dokumen-dokumen, teknik-teknik pelengkap seperti foto, rekaman. Nana Syaodih Sukamadinata (2009:94)

Dalam penelitian ini supaya lebih mendalam dan karena terbatas oleh waktu maka penulis mengambil sampel dengan teknik Purposive sampling yaitu teknik pengambilan informan sumber data dengan pertimbangan tertentu dari pihak peneliti sendiri. Misalnya saja orang yang diambil merupakan orang yang mewakili dari populasi di Desa Cihaurbeuti.

(5)

5 3. PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Objek Penelitian 3.2 Pembahasan

3.2.1 Perkembangan Kesenian Degung di Desa Cihaurbeuti

Para generasi muda yang kurang tertarik terhadap kesenian degung dengan sulitnya untuk mengadakan aktivitas kesenian degung, di Desa Cihaurbeuti sendiri terdapat sanggar seni yaitu sanggar purwa galuh yang di pimpin oleh bapak Edi, menurut beliau tidak ada tempat khusus untuk kegiatan kesenian degung melainkan hanya di rumah saja dengan memiliki perangkat waditra kesenian degung dan mencantumkan nama sanggar tanpa adanya aktivitas rutin yang dilakukan terhadap kesenian degung, dengan sulitnya menggerakan generasi muda pada zaman sekarang untuk aktivitas kesenian degung dikarenakan para generasi muda lebih tertarik terhadap hal yang bersifat modern, tetapi sanggar tersebut tetap melakukan pementasan dengan para pemainnya pun mengambil dari daerah-daerah lain yang memiliki potensi terhadap kesenian degung, dengan kurangnya dukungan dari pemerintah dan juga minat generasi muda yang kurang kemudian pembimbing kesenian degung yang terbatas dengan banyaknya aktivitas yang lain maka kesenian degung yang berada di sanggar tidak adanya aktivitas yang dilakukan terhadap kesenian degung.

setelah adanya dukungan dari masyarakat di Desa Cihaurbeuti untuk pengembangan kesenian degung di Desa Cihaurbeuti dengan melihat kurangnya minat generasi muda dan kurangnya aktivitas kesenian degung maka diadakanlah suatu aktivitas kesenian degung di sekolah, bapak Edi sendiri adalah seorang guru juga, menurut beliau kalau kegiatannya di lingkungan sekolah para siswa yang bisa dibilang generasi muda bisa dipaksa mau tidak mau harus mengikuti kegiatan kesenian degung yang di selenggarakan di sekolah, sehingga para siswa terbiasa dengan kegiatan tersebut dengan lambat laun mereka akan menyukai kesenian degung. Bapak Edi sendiri adalah seorang guru di SDN 2

(6)

6

Cihaurbeuti dengan terus menjaga agar aktivitas para generasi muda terhadap kesenian degung di lingkungan sekolahnya tetap terjaga.

1) Pemain Kesenian Degung SDN 2 Cihaurbeuti

Degung dapat dikatakan khas Pasundan, tentang dimana, semula susunan waditra pada gamelan degung masih sederhana yaitu tanpa suling, peking, kendang, dan sebagainya seperti susunan umumnya waditra gamelan degung sekarang, degung sekarang dilakukan oleh 7 pemain masing-masing mempunyai tugas sebagai berikut :

a) 1 orang Juru suling b) 1 orang penabuh goong c) 2 orang Penabuh saron d) 1 orang penabuh bonang e) 1 orang penabuh kendang f) 1 orang penabuh jenglong

2. Waditra Kesenian Degung di SDN 2 Cihaurbeuti

Waditra kesenian degung yang ada di SDN 2 Cihaurbeutri yaitu suling, kendang, goong, saron, bonang, dan jenglong.

Waditra Suling Waditra Goong Waditra Saron

Waditra Bonang Waditra Kendang Waditra Jenglong

Gambar 1 Waditra Degung 3.2.2 Pelestarian Kesenian Degung di Desa Cihaurbeuti

Menurut Anne (2011) Indonesia dengan letak geografis sebagai negara kepulauan memiliki keanekaragam adat dan budaya daerah yang

(7)

7

tersebar merata di seluruh tanah air. Bentuk geografis kepualuan ini di satu sisi juga perlu di waspadai oleh para generasi muda akan pelestarian budayanya. Bahkan hal baru lagi bahwa telah sangat banyak budaya-budaya yang kita miliki perlahan-lahan diakui secara sepihak oleh negara tetangga.

Pelestarian kesenian degung di Desa Cihaurbeuti dengan adanya aktivitas rutin yang dilakukan oleh SDN 2 Cihaurbeuti yang berada di Desa Cihaurbeuti sebagai wujud untuk mempertahankan kesenian tradisional degung agar tidak hilang ditelan zaman.

1) Kegiatan Kesenian Degung SDN 2 Cihaurbeuti

Kegiatan yang dilakukan oleh para siswa SDN 2 Cihaurbeuti yang dilakukan secara rutin di lingkungan sekolah yang dimasukan kedalam ektrakulikuler dan mulok untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap kesenian degung sebagai upaya pelestarian kesenian degung untuk meningkatkan minat generasi muda di Desa Cihaurbeuti dengan dibimbing guru yang kebetulan guru tersebut adalah tokoh seni di Desa Cihaurbeuti sehingga kegiatan kesenian degung di SDN 2 Cihaurbeuti yang berada di Desa Cihaurbeuti tetap terjaga.

Gambar 2 Kegiatan Kesenian Degung di SDN 2 Cihaurbeuti

2) Pementasan Kesenian Degung SDN 2 Cihaurbeuti

Pementasan kesenian degung sebagai upaya untuk melestarikan kesenian degung, dengan mementaskan kesenian degung maka kesenian degung dapat tetap dikenal oleh masyarakat luas dan masih tetap terjaga eksistensinya.

(8)

8

Adanya penampilan atau pementasan dari kesenian degung SDN 2 Cihaurbeuti yang pernah di pentaskan pada acara pernikahan, acara desa dengan menampilkan kesenian degung, acara mapag tamu penting yang mengunjungi sekolah SDN 2 Cihaurbeuti, dan acara kenaikan kelas, perpisahan yang dilaksanakan rutin tiap tahunnya, dengan menampilkan kesenian degung siswa-siswa SDN 2 Cihaurbeuti para guru SDN 2 Cihaurbeuti sangat bangga melihat anak didiknya melakukan pementasan kesenian degung dan orang tua siswa pun merasa bangga pula melihat anak-anaknya tampil dalam suatu acara.

Acara Mapag Tamu Acara Perpisahan Acara Pernikahan

Gambar 3 Pementasan Kesenian Degung

Pada gambar 3 di SDN 2 Cihaurbeuti sedang melakukan pemapagan tamu yang berkunjung ke SDN 2 Cihaurbeuti, dengan penyambutan yang alakadarnya menggunakan kesenian degung SDN 2 Cihaurbeuti.Kesenian degung juga menurut bapak Edi bisa dijadikan pengiring tarian atau juga mengiringi vokal/juru kawih, disini menandakan bahwa kesenian degung di SDN 2 Cihaurbeuti tetap terjaga kelestariannya.

kesenian degung di SDN 2 Cihaurbeuti selalu dipentaskan pada acara kenaikan kelas dan perpisahan kelas VI pada bulan Juni, kesenian degung SDN 2 Cihaurbeuti menurut bapak Edi Masyarakat desa Cihaurbeuti sangat mendukung sekali dengan adanya acara pementasan kesenian degung pada setiap acara yang dilakukan SDN 2 Cihaurbeuti.

Dengan adanya pementasan kesenian degung yang secara rutin dilakukan oleh SDN 2 Cihaurbeuti meskipun acaranya setahun sekali tetapi ini sangat berarti untuk meningkatkan minat siswa terhadap

(9)

9

kesenian degung dan bagi masyarakat yamh melihatnya sehingga kesenian degung tetap terlihat dan dapat didengarkan.

para siswa dan bapak Edi Sedang pentas di atas panggung dalam suatu acara pernikahan, dalam pementasan di acara pernikahan menurut beliau adanya pemasukan dari segi materi dari pihak yang mengundang di acara pernikahan tersebut uang tersebut dibagikan kepada anggota kesenian degung yang ikut serta dalam pementasan kesenian degung tersebut.

Menurut beliau di zaman sekarang ini segala sesuatu harus menggunakan materi bukan berarti kesenian degung berkomersil tetapi kesenian hanya bersifat perhitungan adil saja maksudnya dari awal persiapan dari segi kostum kemudian transfortasi dan waktu harus dipersiapkan, semuanya itu butuh materi untuk pelengkap pementasan kesenian degung dan para pengundang pun sudah terbiasa dengan hal yang seperti itu dalam suatu acara pernikahan.

Pementasan kesenian degung SDN 2 Cihaurbeuti dalam mengisi acara pernikahan disesuaikan dengan hari liburt di sekolah apabila hari libur acara pernikahannya kesenian degung SDN 2 Cihaurbeuti bisa ditampilkan.Berbeda dengan acara pementasan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah ataupun pemerintah kesenian degung SDN 2 Cihaurbeuti bisa tampil kapan saja. Terkecuali apabila ada guru SDN 2 Cihaurbeuti yang melangsungkan acara pernikahan, maka kesenian degung SDN 2 Cihaubeuti bisa ditampilkan kapan saja.

4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Perkembangan kesenian degung di Desa Cihaurbeuti Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis adalah sebagai berikut :

a. Di Desa Cihaurbeuti, para generasi muda yang kurang tertarik terhadap kesenian degung dengan sulitnya untuk mengadakan aktivitas kesenian degung, di Desa Cihaurbeuti sendiri terdapat lingkungt seni yaitu lingkung seni purwa galuh yang dibentuk pada tahun 2003 di pimpin oleh bapak Edi,

(10)

10

menurut beliau tidak ada tempat khusus untuk kegiatan kesenian degung melainkan hanya di rumah saja dengan memiliki perangkat waditra kesenian degung dan mencantumkan nama sanggar tanpa adanya aktivitas rutin yang dilakukan terhadap kesenian degung, dengan sulitnya menggerakan generasi muda pada zaman sekarang untuk aktivitas kesenian degung dikarenakan para generasi muda lebih tertarik terhadap hal yang bersifat modern,

b. Kesenian degung di Desa Cihaurbeuti dengan kurangnya aktivitas generasi muda di Lingkung seni Desa Cihaurbeuti maka kesenian degung dikembangkan di lingkungan sekolah yaitu di SDN 2 Cihaurbeuti yang berada di Desa Cihaurbeuti, kesenian degung di SDN 2 Cihaurbeuti mulai ada pada tahun 1999 yang dimasukan kedalam ekstrakulikuler dan mulok kesenian degung di SDN 2 Cihaurbeuti untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap kesenian degung, pada tahun 1999 – 2003 kesenian degung di SDN 2 Cihaurbeuti dikelola oleh bapak Tatang Sukmara, S.Pd beliau adalah guru di SDN 2 Cihaurbeuti, pada tahun 2004 bapak Edi Sutardi, M.Pd mulai mengajar di SDN 2 Cihaurbeuti kebtulan beliau adalah tokoh seni sehingga mengerti benar terhadap kesenian degung dibandingkan bapak Tatang karena memang bapak Tatang bukan dari tokoh seni, hanya saja bapak Tatang mengerti dan perhatian terhadap pelestarian kesenian degung . Kesenian degung menjadi mulok pilihan sebagai upaya untuk pelestarian kesenian degung.

c. Perkembangan kesenian degung di Desa Cihaurbeuti dilihat dari eksistensinya setelah adanya bapak Edi Sutardi M.Pd pada tahun 2004 mengajar di SDN 2 Cihaurbeuti, kesenian degung di Desa Cihaurbeuti yang dikembangkan di lingkungan SDN 2 Cihaurbeuti semakin berkembang dan sangat berpengaruh terhadap peningkatan minat siswa dalam aktivitas kesenian degung.

Upaya pelestarian kesenian degung di Desa Cihaurbeuti Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis, masih terus berjalan dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa terhadap kesenian degung di SDN 2 Cihaurbeuti, yang dilakukan rutin setiap minggunya oleh siswa kelas V dan VI pada hari Sabtu Untuk ekstrakulikuler pada satukali pertemuan 3x45 menit dan

(11)

11

untuk mulok kelas V pada hari selasa dan kelas VI pada hari Rabu deengan lama waktu 2x35 menit, pementasan pun kerap dilakukan oleh kesenian degung SDN 2 Cihaurbeuti misalnya dalam acara kenaikan kelas dan perpisahan kelas VI yang dilakukan rutim setiap tahunnya, pada acara pernikahan, dan acara pentas seni yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat, ini semua sebagai upaya untuk tetap menjaga kelestarian kesenian degung agar tetap eksis meskipun seiring dengan perubahan zaman yang semakin modern.

4.2 Saran

Kesenian degung di Desa Cihaurbeuti harus tetap dipertahankan eksistensinya karena kesenian degung adalah kesenian budaya kita sendiri yang menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sunda khususnya kebanggaan bagi Desa Cihaurbeuti yang dimana masih dapat mempertahankan kesenian tradisional khususnya kesenian degung.

Adapun saran penulis sehubungan dengan perkembangan dan upaya pelestarian kesenian degung di Desa Cihaurebeuti adalah sebagai berikut : 1. Bagi warga khususnya generasi muda Desa Cihaurbeuti

Agar semangat terus untuk menjaga kelestarian kesenian degung agar kesenian degung tidak hilang ditelan zaman, meskipun kesenian degung di Desa Cihaurbeuti diadakan kegiatannya di lingkungan sekolah yaitu di SDN 2 Cihaurbeuti.

2. Bagi Pemerintah

Harus sering diadakan pementasan kesenian degung baik itu perlombaan atupun pentas seni dalam hal mengembangkan dan melestarikan kesenian-kesenian tradisional khususnya kesenian degung yang belakangan ini kesenian degung sudah mulai terlupakan, dengan memfasilitasi sarana dan prasarana untuk kegiatan kesenian degung dan lebih sering membuat suatu acara pentas seni yang berkaitan dengan kesenian degung sehingga kesenian degung dapat dilihat dan di dengar oleh masyarakat banyak.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat meneliti hal-hal yang belum terungkap dalam skripsi ini, dan diharapkan dapat lebih khusus dalam mengungkapkan

(12)

12

permasalahan yang berhubungan dengan kesenian degung di Desa Cihaurbeuti Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis.

DAFTAR PUSTAKA

Ahira, Anne. 2011. Melestarikan Kebudayaan Daerah (online). Tersedia http//anneahira.com(14 Desember 2014)

Puspitasari, Arika, 2011, Buku Pengenalan Alat Musik Tradisional Degung Sunda, Online: http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/530/jbptunikompp-gdl-arikapuspi-26482-4-unikom_a-i.pdf

Syabani. Baban. 2014. Inovasi Alat Kesenian Degung Dngan Menggunakan Bambu di Desa Ciampanan Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya(Stadi Kajian Geografi).Skripsi. Program StudiPendidikan Geografi Universitas Siliwangi Tasikmalaya; tidak diterbitkan

Gambar

Gambar 2 Kegiatan Kesenian Degung di SDN 2 Cihaurbeuti

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengamatan proses belajar mengajar di kelas X SMA Al- Islam 1 Surakarta dan SMA Muhammadiyah 1 Surakarta yang dilakukan tanggal 24 September 2015,

Jika anda tertarik untuk membudidayakan tanaman buah berwarna merah ini, anda tidak perlu khawatir karena pada kesempatan kali ini JualBenihMurah.com akan memberikan ulasan

Proses pengabdian masyarakat dimulai dengan diperolehnya perijinan.. Kegiatan penyuluhan dimulai dengan pembukaan dan kemudian pemberian materi sebelumnya

Antara bentuk promosi yang boleh dijalankan adalah melalui media cetak, media elektronik dan media alternatif seperti internet.Misalnya, melalui media cetak, pihak

UJIAN : KEJAKSAAN TINGGI NUSA TENGGARA BARAT

Tingkat kemampuan berfikir abstraksi peserta didik pada suatu kelas berbeda- beda. Berpikir abstrak dalam hal ini adalah suatu kemampuan menemukan cara- cara dalam

Dengan AoA, maka mastermind (pola pikir) pertanian adalah dengan memberlakukannya sebagai produk industri atau manufaktur yang di- perdagangkan secara bebas. Intinya tidak

Pada lahan sulfat m asam dalam budi day a padi saw ah sudah dikenalkan penyiapan lahan yang inovatif, yakni (I) tanpa olah tanah (TO T) m eng- gunakan herbisida, (2) olah tanah m