• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN AWAL RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN PANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN AWAL RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN PANGAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RANCANGAN AWAL RKP 2017

PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN PANGAN

Pembahasan Multilateral Tahap ke-2

(2)

2

PENDAHULUAN

Kedaulatan pangan memegang peranan strategis di dalam pembangunan nasional melalui

penyediaan pangan yang cukup, aman, beragam, dan bergizi, dan terjangkau; penciptaan

stabilitas nasional serta peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kualitas sumberdaya manusia.

Kenaikan pendapatan masyarakat, arus urbanisasi, dan kemajuan teknologi di bidang rantai

pasokan mengakibatkan terjadinya pergeseran pola konsumsi masyarakat dari karbohidrat ke

protein. Meskipun telah terjadi pergeseran pola konsumsi ke arah nutrisi yang lebih seimbang,

masyarakat Indonesia menghadapi tiga jenis malnutrisi, yaitu kelaparan, kekurangan gizi, dan

obesitas.

Pembangunan kedaulatan pangan akan menyelaraskan kebijakan produksi pangan dengan

pergeseran permintaan. Dari sisi konsumsi, kebijakan pangan harus diarahkan pada perbaikan

kualitas konsumsi gizi masyarakat, ketersediaan pangan dan keterjangkauan harga pangan. Pada

sisi produksi, kebijakan harus diarahkan pada peningkatan produktivitas, diversifikasi, dan

penanganan gangguan terhadap produksi pangan. Selain itu, efisiensi rantai pasokan dan

distribusi yang didukung oleh peningkatan pendidikan dan pengetahuan di bidang pertanian

serta data yang akurat dari dari tingkat petani hingga konsumen menjadi bagian dari kebijakan

kedaulatan pangan ini.

(3)

3

PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN

Sasaran dan Arah Kebijakan

SASARAN

(baseline)

2014

2015

2016

2017

2019

Produksi Dalam Negeri untuk Kedaulatan Pangan Produksi pangan utama:

- Padi (juta ton). 70,6 75,4 76,2 77,0 82,0 Produksi pangan lainnya/diversifikasi

pangan:

- Jagung (juta ton).

19,1 19,6 21,4 22,4 24,1

- Kedelai (juta ton). 0,92 0,96 1,50 1,90 2,60

- Gula (juta ton). 2,6 2,6* 2,8 3,0 3,8

Produksi sumber protein:

- Daging Sapi (juta ton). 0,45 0,42* 0,59 0,64 0,76

- Ikan (juta ton). 10,6 13,6 14,8 16,0 18,8 Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Irigasi

- Pembangunan Jaringan irigasi air permukaan , air tanah dan rawa (Juta ha, kumulatif)

8,90 9,08 9,12 9,19 9,89

- Rehabililtasi dan Peningkatan jaringan irigasi permukaan, air tanah dan rawa (Juta ha)

2,71

(2010-2014) 0,46** 0,75** 0,22**

3,01 (2015-2019) - Pembangunan irigasi tambak (Ribu

ha, kumulatif) 189,75 193,99 196,34 208,39 304,75 - Pembangunan waduk

(groundbreaking)

- Pembangunan wadul lanjutan.

16 (on going) 13 11 8 22 9 29 49 (2015-2019)

Peningkatan produksi padi dan pangan lain, terutama produktivitas,

diversifikasi dan efisiensi rantai pasokan pangan.

Kelancaran distribusi pangan dan akses pangan masyarakat.

Peningkatan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat, terutama

kecukupan nutrisi bagi masyarakat miskin dan keseimbangan gizi bagi

masyarakat.

Penanganan gangguan terhadap produksi pangan pangan.

ARAH KEBIJAKAN

Mendorong konsumen untuk cerdas, hemat dan bijaksana dalam

mengkonsumsi makanan, termasuk penurunan

food waste

.

Mendorong produsen dan pedagang agar kreatif, cerdas dan inovatif

dalam membaca dan memanfaatkan peluang pasar.

Mendorong produsen untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air,

pupuk dan pestisida.

Memperkuat penegakan hukum dan disiplin.

Mendorong kerjasama antar pelaku ekonomi di bidang pangan,

termasuk antar pelaku usaha skala kecil dengan pelaku usaha skala

menengah dan besar.

LANGKAH REVOLUSI MENTAL

(4)

PEMBANGUNAN

KEDAULATAN

PANGAN

1. Peningkatan

Produksi Padi

dan Pangan

Lain

2. Kelancaran

Distribusi

Pangan dan

Akses Pangan

Masyarakat

3. Peningkatan

Mutu Pangan,

Kualitas

Konsumsi

Pangan dan Gizi

Masyarakat

4.

Penangangan

Gangguan

terhadap

Produksi

Pangan

Kemtan, KemPUPR, BNPB, BMKG Kemtan, KKP, Kemkes, Kemsos, BPOM, BPPT, Kemperin, Kemdes Kemtan, KemPUPR, KKP, KemATR, KLHK, Kemdes, BMKG, BIG, LAPAN, BPPT, LIPI, BATAN

Kemtan, Kemdag, Kemko Perekonomian, KemkoPMK, Kemsos, Kemhub, KKP, KPPU

Slide - 4

PRIORITAS

NASIONAL

PROGRAM

PRIORITAS

PERENCANAAN TERINTEGRASI:

(5)

1. Peningkata n Produksi Padi dan Pangan Lain 1. Pencetakan Sawah Baru dan Perluasan Areal

Pangan Lain 2. Rehabilitasi

dan Perluasan Jaringan Irigasi, Rehabilitasi DAS Hulu; Pembangunan waduk dan embung 3. Pengendalian konversi lahan padi dan sertifikasi PRONA 4. Teknologi Peningkatan Produktivita s Pertanian 5. Optimasi Lahan dan Pemulihan Kesuburan Lahan 6. Reformasi Subsidi Pupuk dan benih; pengembanga n Desa Mandiri Benih 7. Bantuan alat dan mesin pertanian-perikanan 8. Perbaikan Statistik Pertanian-Perikanan 9. Peningkatan pengetahua n dan keterampila n pertanian/pe rikanan

PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN

Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain

5 Kemtan, KLHK, Kemdes, BMKG, KemPUPR KemPUPR, Kemtan, KLHK, Kemdes Kemtan, KemATR, BIG Kemtan, KKP, KLHK, LAPAN, BPPT, BATAN, LIPI Kemtan, BPPT, KLHK Kemkeu, KemBUMN, Kemtan, Kemdag, LAPAN, BPPT Kemtan, Kemdes BPS, Kemtan Kemtan, Kemdiknas

(6)

6

KEGIATAN PRIORITAS SASARAN K/L

1. Pencetakan sawah baru dan perluasan areal pangan lain

 Cetak sawah 240 ribu ha.

 Pencadangan kawasan hutan untuk pencetakan sawah baru dan areal pangan lainnya 1 juta ha.

 Perluasan areal budidaya kedelai 400 ribu ha, tebu 35 ribu ha, cabai 15 ribu ha, bawang merah 5 ribu ha, dan sagu 1,7 ribu ha.

 ... • Kemtan • KLHK • Kemtan • Kemdes, BMKG, KemPUPR 1. Rehabilitasi dan perluasan jaringan irigasi, rehabilitasi DAS hulu, pembangunan waduk dan embung.

 Rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi tersier 300 ribu ha.

 Pembangunan bendungan/waduk 38 waduk.

 Pembangunan 77 ribu ha jaringan irigasi baru.

 Rehabilitasi 218 ribu jaringan irigasi.

 Pembangunan 222 embung.

 Rehabilitasi hutan dan lahan di hulu DAS prioritas dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 15.000 ha.

 Pembangunan dam pengendali 30 unit, dam penahan 16 ribu unit dan gullyplug 32 ribu unit.

 ... • Kemtan • KemPUPR • KemPUPR • KemPUPR • KemPUPR • KLHK • KLHK • Kemdes 1. Pengendalian konversi lahan padi dan sertifikasi lahan (PRONA)

 Pra-sertifikasi 80 ribu persil tanah petani.

 283 dokumen review audit lahan.

 IGT verifikasi luas baku sawah di 16 provinsi sentra produksi padi.

 Integrasi KP2B dan LP2B ke dalam RTRW di 9 provinsi.

• Kemtan • Kemtan • KemATR • BIG 1. Teknologi peningkatan produktivitas pertanian.

 Intensifikasi padi 4,6 juta ha, jagung hibrida 1,5 juta ha, dan kedelai 300 ribu ha.

 Penanaman padi organik 4 ribu ha.

 Desa pertanian organik: 100 desa buah/florikultura, 150 desa sayuran/tanaman obat, dan 150 desa berbasis perkebunan.

 ... • Kemtan • Kemtan • Kemtan • KKP, KLHK, LAPAN, BPPT, BATAN, LIPI

1. Optimasi dan pemulihan kesuburan lahan

 Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut Terpadu 5.000 ha.

 Teknologi pemulihan kesuburan lahan ex. Pertambangan 18 unit.

 Pemanfaatan lahan di bawah tegakan hutan (agroforestry) 100 ribu ha.

• Kemtan

• BPPT

• KLHK

1. Reformasi subsidi pupuk dan benih,

pengembangan Desa Mandiri Benih.

 ... rumusan Inpres reformasi kebijakan subsidi pupuk.

 Penyiapan data petani penerima subsidi pertanian.

 Penyediaan pasokan pupuk, benih dan obat-obatan pertanian yang cukup.

 Penyiapan mekanisme baru penyaluran subsidi pupuk.

 Penyaluran 9,6 juta ton pupuk bersubsidi.

 Pembangunan 500 Desa Mandiri Benih .

 ... • ... • ... • ... • ... • Kemtan • Kemtan

• Kemkeu, KemBUMN, Kemdag, LAPAN, BPPT

1. Bantuan alat dan mesin pertanian/perikanan.

 Tersalurnya 83.025 Unit alat dan mesin.

 ...

• Kemtan

• Kemdes

1. Perbaikan statistik pertanian/perikanan.

 Perbaikan statistik pertanian, meliputi: fokus statistik produksi, konsumsi, stok, biaya usahatani dan harga.

 Penggunaan teknologi yang tepat dalam perbaikan statistik.

• ...

• ...

1. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan pertanian

 Peningkatan pengetahuan generasi muda di perdesaan (.... Desa dan/atau .... Pemuda desa).

 Perbaikan relevansi dan substansi mata pelajaran, metode, fasilitas, proses belajar dan praktikum pada pendidikan SMK pertanian (.... SMK pertanian).

 Penggunaan teknologi informasi pada pendidikan SMK pertanian (.... SMK pertanian).

 Kerjasama magang antara SMK pertanian dengan perusahaan bidang pertanian dan pangan (.... SMK pertanian).

• ...

• ...

• ...

(7)

2.

Kelancaran

Distribusi

dan Akses

Pangan

1. Perbaikan

Mekanisme

Operasi Pasar

dan

Pengendalian

Harga Pangan

2. Cadangan

pangan

pemerintah

3. Perbaikan

Kebijakan

Impor dan

Tataniaga

Pangan

4.

Pembangunan

sarpras dan

perbaikan

regulasi

perdagangan,

retail dan

logistik pangan

5. Reformasi

Kebijakan

Bantuan

Pangan bagi

Masyarakat

PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN

Kelancaran Distribusi dan Akses Pangan

7 Kemkoekonomi, Kemdag,

Kemtan, KKP, KPPU

Kemkoekonomi, Kemkeu, Kemsos, Kemdag, Perum BULOG

Kemkoekonomi,

Kemdag, Kemtan, KPPU

Kemdag, Kemhub,

KemPUPR, Kemdes

KemkoPMK, Kemsos,

(8)

8

Kegiatan Prioritas Sasaran

1. Perbaikan Mekanisme Operasi Pasar Pangan dan Pengendalian Harga Pangan

 Lumbung pangan masyarakat 2,2 ribu unit.

 Sistem informasi pemasaran hasil kelautan dan perikanan 1 paket.

 Pengembangan 1.000 unit Usaha Pangan Masyarakat (PUPM)/Toko Tani Indonesia (TTI).

 Model Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat pada 403 gabungan kelompok tani.

 Pengembangan sistem informasi harga yang real time dan continue.

 Memperpendek mekanisme operasi pasar pangan.

 ... • Kemtan • KKP • Kemtan • Kemtan • ... • ...

• Kemkoekonomi, Kemdag, KPPU

1. Cadangan Pangan Pemerintah

 Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan cadangan pangan.

 Rumusan kebijakan untuk BUMN dalam rangka mendukung peningkatan cadangan pangan.

 ....

• Kemkoekonomi

• Kemkoekonomi

• Kemkeu, Kemsos, Kemdag, Perum BULOG

1. Perbaikan Kebijakan Impor dan Tata Niaga Pangan

 4 aturan impor pangan yang harmonisasi dengan kebijakan pangan nasional.

 Akreditasi 6 Laboratorium Pemeriksaan/Pengujian Komoditas yang akan dilalulintaskan.

 Peningkatan transparansi kebijakan impor pangan.

 Perubahan kebijakan impor pangan menjadi pendekatan tarif untuk beberapa komoditas.

 ... • Kemkoekonomi • Kemtan • ... • ... • Kemdag, KPPU

1. Pembangunan Sarana dan Prasarana Perdagangan

 Revitalisasi 220 Pasar Rakyat.

 Pembangunan 33 unit Bangsal Pascapanen.

 Pembangunan 5 unit Cold Storage Hortikultura.

 ...

• Kemdag

• Kemtan

• Kemtan

• Kemhub, KemPUPR, Kemdes

1. Reformasi Kebijakan Bantuan Pangan bagi Masyarakat.

 2 rumusan kebijakan/Inpres reformasi Rastra.

 1 rumusan kebijakan BUMN untuk bantuan pangan.

 Penyiapan pedagang pasar tradisional dan warung sembako dalam mendukung bantuan pangan.

 Penyiapan mekanisme penyaluran program bantuan pangan.

 ...

• KemkoPMK

• ...

• ...

• ...

(9)

3. Peningkatan

Mutu Pangan,

Kualitas

Konsumsi

Pangan dan Gizi

1. Peningkatan

ketersediaan

pangan

beragam

2. Advokasi

dan

pendidikan

pola makan

sehat, serta

diversifikasi

konsumsi

3.

Penanganan

rawan pangan

dan kurang

gizi

4. Kualitas

konsumsi dan

keamanan

pangan

PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN

Peningkatan Mutu Pangan, Kualitas Konsumsi Pangan dan Gizi

9

KemPerin, Kemkes,

BPOM, BPPT

Kemtan, KKP

Kemkes, Kemtan, Kemsos,

Kemdes

Kemtan, Kemkes,

BPOM, BPPT

(10)

10

Kegiatan Prioritas Sasaran

1. Peningkatan

ketersediaan pangan beragam, aman, dan bergizi

 Standar industri makanan (termasuk hasil laut dan perikanan).

 Gerakan Keamanan Pangan 2.500 komunitas desa.

 139 Pasar aman dari bahan berbahaya.

 Pertambahan areal budidaya jeruk 2.520 ha.

 Teknologi produksi pangan gizi tinggi berbahan baku local

 Teknologi pengolahan rumput laut untuk bahan baku kapsul dan edible film.

 Teknologi Produksi Pati Termodifikasi sebagai Bahan Baku Aneka Produk Pangan yang Aman dan Bergizi 1 buah.

 1 Draft SKKNI Industri Tepung Terigu

 1 Draft SKKNI Industri Pengolahan Daging

• KemPerin • Kemtan • Kemkes • Kemtan • BPPT • BPPT • BPPT • BPOM • BPOM 1. Advokasi Diversifikasi Konsumsi dan

pendidikan pola makan sehat (termasuk ikan)

 Gerakan diversifikasi pangan masyarakat 34 provinsi.

 Pekarangan pangan di 6 ribu desa.

 Gerakan makan ikan di 25 Organisasi.

 Teknologi budidaya tepat guna teripang dan bioproduk nutraseutikal.

 Edukasi pola makan sehat kepada konsumen.

 Rumusan regulasi pola makan sehat.

• Kemtan • Kemtan • KKP • KKP • .... • .... 1. Penanganan Rawan Pangan dan Kurang Gizi

 Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi 35 lokasi.

 190 Kawasan mandiri pangan.

 1 peta ketahanan dan kerentanan pangan.

 95 suplementasi gizi pada ibu hamil kurang energi kronik (KEK).

 90 suplementasi tablet tambah darah ibu hamil.

 80 makanan tambahan (PMT) bagi balita kurus.

 Teknologi produksi ingridien fungsional untuk peningkatan penyerapan gizi 1 prototipe hidrolisat kedelai.

 ... • Kemtan • Kemtan • Kemtan • Kemkes • Kemkes • Kemkes • Kemkes • Kemsos, Kemdes 1. Peningkatan Kualitas dan Keamanan Pangan

 Teknologi peningkatan mutu tanaman sawit, pasca panen buah tropis, informasi gen penyandi tokoferol, prototipe turunan sawit.

 Teknologi Peningkatan Produktifitas Tanaman Sawit, Prototipe marka DNA dari gen-gen potensial untuk natural produk bernilai tinggi pada kelapa sawit.

 22 teknologi pascapanen (penanganan dan pengolahan).

 Penerapan jaminan mutu hortikultura 61 kali.

 37 kali pemasaran hortikultura.

 ... • BPPT • BPPT • Kemtan • Kemtan • Kemtan • Kemkes, BPOM

(11)

4. Penanganan

Gangguan

terhadap

Produksi

Pangan

1. Bantuan

input

produksi

akibat

bencana/

puso

2.

Penangan

an

dampak

OPT

3. Asuransi

pertanian

4.

Pengembang

an budidaya

adaptif

5.

Penanggulan

gan bencana

termasuk

banjir pada

daerah irigasi

PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN

Penanganan Gangguan terhadap Produksi Pangan

11

Kemtan,

KemBUMN

Kemtan, BNPB

Kemtan KemPUPR, BNPB

Kemtan,

BMKG

(12)

12

KEGIATAN PRIORITAS SASARAN K/L

1. Bantuan input produksi akibat bencana (Puso)

 Terlaksananya penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI) 350 ha.

 ... • Kemtan • BNPB 1. Penanganan dampak Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

 Model Pengendalian Hama Terpadu (PHT) 16.750 ha.

 Gerakan pengendalian OPT 263 Kali.

 16 rekomendasi dampak perubahan iklim.

 119 unit fasilitas laboratorium dan klinik PHT.

 763 ribu sertifikat pencegahan masuk dan menyebarnya hama penyakit yang merusak dan menggagalkan peningkatan produksi pangan.

• Kemtan

• Kemtan

• Kemtan

• Kemtan

• Kemtan

1. Asuransi pertanian  Perlindungan terhadap resiko gagal panen melalui asuransi pertanian 1,5 juta ha.

 Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan Badan Usaha Milik Negara di sektor jasa keuangan, jasa survei dan konsultan 1 Paket.

• Kemtan

• KemBUMN

1. Pengembangan budidaya adaptif

 Kalender tanam 5 sistem informasi.

 15 varietas unggul baru padi, jagung, kedelai, serealia dan akabi.

 Informasi iklim untu pertanian di 33 Provinsi.

 6 formula dan produk pertanian ramah lingkungan.

 10 rekomendasi kebijakan responsif dan antisipatif isu-isu aktual pembangunan pertanian.

 Pelatihan SLI untuk penyuluh pertanian 1000 Penyuluh.

• Kemtan • Kemtan • BMKG • Kemtan • Kemtan • Kemtan 1. Penanggulangan Bencana termasuk Banjir pada Daerah Irigasi

 Pembangunan sarana dan prasarana pengendali banjir di sentra produksi pangan 71,8 km.

 Rehabilitasi tanggul pengaman banjir 57,2 km.

 ...

• KemPUPR

• KemPUPR

(13)

Pembangunan Desa Mandiri Benih

Catatan Penting:

Perlu perhatian adanya

potensi kompetisi antara

bantuan benih (gratis)

melalui UPSUS dengan

subsidi benih dan benih

dari Desa Mandiri Benih

yang diperjualbelikan di

masyarakat.

Perlu dikembangkan

potensi kerjasama antara

Program bantuan benih

UPSUS dengan

memanfaatkan benih

yang dihasilkan oleh Desa

Mandiri Benih.

Perlu dukungan sertifikasi

benih terhadap benih

yang dihasilkan oleh Desa

Mandiri Benih.

NAD:

20 Desa Mandiri Benih Sumut:

8 Desa Mandiri Benih Sumbar:

20 Desa Mandir i Benih Riau:

20 Desa Mandiri Benih Bengkulu :

20 Desa Mandi ri Benih Jambi:

20 Desa Mandiri Benih Sumsel:

20 Desa Mandiri Benih Lampung:

20 Desa Mandiri Benih Bangka Belitung:

10 Desa Mandiri Benih Banten:

20 Desa Mandiri Benih Jabar: • 20 Desa Mandir i Benih Jateng:

20 Desa Mandiri

Benih Jatim:

20 Desa Mandiri Benih DIY:

15 Desa Mandiri Benih Bali:

20 Desa Mandiri Benih NTB: • 20 Desa Mandiri Benih NTT:

20 Desa Mandiri Benih Kalbar:

20 Desa Mandiri Benih Kalteng:

20 Desa Mandiri Benih Kalsel:

20 Desa Mandiri Benih Kaltim:

20 Desa Mandiri Benih Kaltara:

10 Desa Mandiri Benih Sulsel:

20 Desa Mandiri Benih Sultra:

20 Desa Mandiri Benih Sulbar:

20 Desa Mandiri Benih Sulteng:

20 Desa Mandiri Benih Sulut:

20 Desa Mandiri Benih

Gorontalo:

20 Desa Mandiri Benih Maluku Utara:

20 Desa Mandiri Benih

Maluku:

16 Desa Mandiri Benih

Papua Barat:

20 Desa Mandiri Benih Papua:

20 Desa Mandiri Benih

(14)

1. Nanggroe Aceh Darussalam

Kementerian Pertanian:

Cetak sawah: 5.500 ha

Irigasi Tersier: 5.500 ha

Desa Mandiri Benih: 20 Desa

Budidaya jajar legowo: 156 ribu ha

Kementerian Perdagangan:

Pembangunan pasar: 12 unit

Kementerian PUPR:

Rehabilitasi Irigasi: 4.100 ha

Pembangunan Irigasi: 2.834 ha

Pembangunan Waduk: 1 baru (Tiro) dan 2 waduk

unit lanjutan (Keureuto dan Rukoh).

Pembangunan sarpras banjir: 4,5 km.

Kementerian Kelautan dan Perikanan:

Pengadaan kapal dan alat tangkap ikan: 320 kapal

dan 13.510 alat penangkap ikan

Benih ikan bersertifikat: 2 juta ekor

Minapolitan: 5 lokasi

BMKG:

Informa

si Iklim

KLHK:

Pencadangan hutan untuk pangan: 15.309

ha

Pemanfaatan lahan di bawah tegakan

untuk pangan: 1.500 ha

Penajaman dan Sinergi

a.

Sinergi

Antar

Kegiatan

:

Waduk-Pencetakan

Sawah-Pembangunan/

Rehabilitasi Jaringan Irigasi

sinergi

tahapan dan lokasi serta keberadaan

petani.

b.

Sinergi

Antar Sumber Pendanaan

: (i)

Pusat: Kementan-Kemen PU-Pera; (ii)

APBD; (iii) DAK; (iv) Dana Desa.

c.

Penajaman pemanfaatan Alsintan di

masyarakat

efektivitas terhadap

peningkatan kualitas dan penurunan

susut.

Peningkatan & Rehabilitasi Jaringan Irigasi (tersier) :

Aceh Besar 1.000 ha

Aceh Jaya 500 ha

Aceh Timur 2.000 ha

Aceh Utara 500 ha

Pidie 1.000 ha

Piddie Jaya 500 ha

Kuerueto Tiro Rukoh

(15)

2. Sumatera Selatan

Kementerian Pertanian:

Cetak sawah: 4.500 ha

Irigasi Tersier: 4.500 ha

Desa Mandiri Benih: 20 Desa

Budidaya jajar legowo: 373.000

ha

Kementerian Perdagangan:

Pembangunan pasar: 9 unit

Kementerian PUPR:

Rehabilitasi Irigasi: 25.082

ha.

Pembangunan Irigasi:

4.809,5 ha.

Pembangunan Waduk: 1

buah (Komering II).

Pengendalian Banjir: 10 km.

Kementerian Kelautan dan Perikanan:

Pengadaan kapal dan alat tangkap ikan: 47 unit

Benih ikan bersertifikat: 1.500.000 ekor

Minapolitan: 8 lokasi

BMKG:

Informasi Iklim

KLHK:

Pencadangan hutan untuk pangan: 171.541 ha

Pemanfaatan lahan di bawah tegakan untuk

pangan: 1.500 ha

(16)

16

TINDAK LANJUT

Output:

1. Finalisasi Program dan Kegiatan Prioritas serta dukungan Program dan Kegiatan

K/L dalam Rancangan Akhir RKP 2017:

Fokus pada mengisi kegiatan dan sasaran dari K/L yang pada waktu multilateral tahap ke-1

mengusulkan, namun belum memasukkan kegiatannya.

Fokus pada usulan-usulan baru dari Kantor Staf Presiden.

Fokus untuk mengisi kegiatan, sasaran, dan K/L yang akan bertanggung jawab terhadap

usulan-usulan baru tersebut.

2. Konfirmasi urutan pembahasan per Prioritas Nasional, Kegiatan Prioritas dan K/L

dalam Forum Musrenbangnas

(17)

17

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Proses penangananoleh penyidik yang menyerahkan berkas perkara atau hasil laporan tersebut ternyata tidak benar (palsu) ke kejaksaan maka jaksa dapat melakukan

merupakan suatu keharusan bagaimana cara untuk meformulasi hukum berorientai pada tipolog hukum responsif, dan otonom sehingga keberpihakan hukum determenan pada

Penelitian yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan bahan tambahan berupa matos pada tanah lunak yang

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Jonata Agus Setiawan, menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Pengaruh kualitas audit terhadap manajemen laba dan biaya

Dalam perancangan Masjid Ekologis ini,penulis merencanakan pembangunan Masjid yang ramah lingkungan yaitu mengusung Masjid dengan konsep eco desain/ekologis.Selain

y = jumlah atom unsur dalam 1 molekul senyawa ( angka indeks dari unsur yang bersangkutan dalam rumus kimia senyawa ). Stoikiometri Reaksi Hitungan

terdapat perselisihan antara masyarakat, perorangan, dan badan hukum (Perusahaan, KUD, dll). 13) Permasalahan lahan murni masyarakat (Genuine Masyarakat) adalah lahan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi reaksi yang optimum pada reaksi konversi senyawa dalam tanaman selasih hijau dengan metode MAOS dengan pelarut etilen