• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 11. SUKU BUNGA DAN KEBIJAKAN MONETER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 11. SUKU BUNGA DAN KEBIJAKAN MONETER"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 11. 

SUKU BUNGA DAN KEBIJAKAN MONETER

Bab 11. 

SUKU BUNGA DAN KEBIJAKAN MONETER

Suku

 

Bunga

 

Pasar

 

Dana

 

Pinjaman..

Instrumen/piranti

 

kebijakan

 

moneter.

Target–target

 

Kebijakan

 

moneter.

Kebijakan

 

Moneter,

 

PDB

 

dan

 

Tingkat

 

Harga.

Implementasi

 

Kebijakan

 

Moneter

 

Indonesia

 

BI

 

Rate

 

dan

 

Target

 

Inflasi.

 

(2)

FE‐UK PETRA

Interest Rates (Suku Bunga)

|

Harga yang harus dibayarkan

atas penggunaan dana

|

Ada berbagai jenis suku

bunga (Umum, Dana

Pinjaman, Simpanan, Antar

Bank /PUAB, SBI, nominal

vs. riil, BI-RATE)

(3)

FE‐UK PETRA

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN

SUKU BUNGA / INTEREST RATE

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN

SUKU BUNGA / INTEREST RATE

Pasar uang

Pasar uang antar bank

Pasar dana pinjaman

Pasar assets/ surat-surat

berharga

Rapat Dewan Gubernur BI

Pasar uang

Pasar uang antar bank

Pasar dana pinjaman

Pasar assets/ surat-surat

berharga

(4)

FE‐UK PETRA

Jika hanya ada satu jenis

suku bunga, maka suku

bunga ditentukan oleh

money supply and money

demand.

(5)

FE‐UK PETRA

Demand for Money

|

Why hold money?

|

Transactions demand, D

1

z

Determined by nominal GDP

z

Independent of the interest rate

|

Asset demand, D

2

z

Money as a store of value

z

Varies inversely with the interest

rate

(6)

FE‐UK PETRA

Demand for Money

Rate of interest, i percent 10 7.5 5 2.5 0 50 100 150 200 50 100 150 200 50 100 150 200 250 300 Amount of money demanded (billions of dollars) Amount of money demanded (billions of dollars) Amount of money demanded and supplied

(billions of dollars)

=

+

(a)

Transactions

demand for

money

, D

t

(b)

Asset

demand for

money, D

a

(c)

Total

demand for

money, D

m

and supply

Dt Da Dm Sm 5

(7)

FE‐UK PETRA

Interest Rates

|

Equilibrium interest rate

z

Changes with shifts in money

supply and money demand

|

Interest rates and bond prices

z

Inversely related

z

Bond pays fixed annual interest

payment

z

Lower bond price will raise the

interest rate

(8)

Model Pasar Dana Pinjaman

(9)

Pengaruh kebijakan Pajak dan Tabungan terhadap 

ekuilibrium kuantitas dana pinjaman dan suku bunga.

Pengaruh

 

kebijakan

 

Pajak

 

dan

 

Tabungan

 

terhadap

 

(10)

Pengaruh kebijakan pajak dan investasi terhadap 

ekuilibrium kuantitas dana pinjaman dan suku bunga.

Pengaruh

 

kebijakan

 

pajak

 

dan

 

investasi

 

terhadap

 

(11)

Pengaruh

 

kebijakan

 

surplus

 

dan

 

deficit

 

anggaran

 

terhadap

 

ekuilibrium

 

kuantitas

 

dana

 

pinjaman

 

dan

 

suku

 

bunga

Pengaruh

 

kebijakan

 

surplus

 

dan

 

deficit

 

anggaran

 

terhadap

 

(12)

Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

Fungsi Utama Sistem Moneter.

1.

Menyediakan jasa pembayaran

2.

Menghubungkan para penabung dan

investor.

3.

Menghasilkan dan menyebarkan informasi

4.

Mengalokasikan pinjaman secara efisien

5.

Resiko penentuan harga, resiko

pengumpulan, dan resiko perdagangan

(13)

Kebijakan moneter

„

Otoritas : BI

„

Pendekatan

„

Kuantitas (sebelum juli 2005)

„

Sifat Ekspansif

„

Sifat Kontraktif (restriktif)

„

Harga (setelah juli 2005)

„

Sifat mengarahkan ekspektasi inflasi

„

Instrumen Moneter (langsung, tidak

langsung

„

Sasaran/target kebijakan moneter

(14)

KOMPONEN KEBIJAKAN

NAMA SIFAT PENDE

KATAN INSTRUMEN/ TOOLS

SASARAN OPERASI ONAL

SASARAN

ANTARA SASARAN AKHIR

Moneter Sebelum Juli 2005 Ekspansif Kontraktif /Restriktif

Kuanti-tas Operasi Pasar Terbuka, Giro wajib minimum, Tingkat Diskonto, Mo M1, M2 Multi target Stabilitas Pertumbuhan ekonomi Kesempatan kerja Moneter Sejak pertenga han Juli 2005 Mengara hkan ekspekta si inflasi

Harga BI-Rate i - PUAB i - Pasar Mencapai dan memelihara stabiltas nllai tukar rupiah terhadap barang dan jasa

(15)

FE‐UK PETRA

Tools of Monetary Policy

|

Open market operations

z

Buying and selling of government

securities (or bonds)

z

Commercial banks and the general

public

z

Used to influence the money supply

|

When the Fed sells securities, commercial

bank reserves are reduced

(16)

FE‐UK PETRA

Open Market Operations

New Reserves

$1000

$5000

Bank System Lending

Total Increase in the Money Supply, ($5,000)

Fed buys $1,000 bond from a

commercial bank

$1000 Excess Reserves

(17)

FE‐UK PETRA

Open Market Operations

Check is Deposited

New Reserves

$1000

Total Increase in the Money Supply, ($5000)

Fed buys $1,000 bond from the public

$200 Required Reserves $800 Excess Reserves $1000 Initial Checkable Deposit $4000

(18)

FE‐UK PETRA

Tools of Monetary Policy

|

The reserve ratio

z

Changes the money multiplier

|

The discount rate

z

The Fed as lender of last resort

z

Short term loans

|

Term auction facility

z

Introduced December 2007

z

Banks bid for the right to borrow

reserves

(19)

FE‐UK PETRA

Taylor Rule

|

Rule of thumb for tracking actual

monetary policy

|

Fed has 2% target inflation rate

|

If real GDP = potential GDP and

inflation is 2% then target federal

funds rate is 4%

|

Target varies as inflation and real

GDP vary

(20)

FE‐UK PETRA

Monetary Policy

|

Affect on real GDP and price level

|

Cause-effect chain

z

Market for money

z

Investment and the interest rate

z

Investment and aggregate demand

z

Real GDP and prices

|

Expansionary monetary policy

(21)

Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

Kerangka Kerja

Kerangka Kerja

Kebijakan Moneter

(22)

Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

Macam-macam Kerangka Kebijakan Moneter

• Beberapa rezim berkembang dalam teori dengan mendasarkan pada berbagai channels dalam transmisi moneter yang diyakini di dalam ekonomi ybs;

1. Monetary targeting; mendasarkan pada pengendalian uang beredar (sbg. Intermediate target) dan uang primer (sbg. Sasaran operasional) untuk mencapai sasaran akhir, dengan berdasar kestabilan permintaan uang. 2. Exchange rate targeting; mendasarkan pada pengendalian nilai tukar (sbg

intermediate target) untuk mencapai sasaran akhir (inflasi dan pertumbuhan ekonomi).

3. Inflation targeting; memfokuskan sasaran akhir pada target inflasi yang diumumkan. Untuk intermediate targetnya menggunakan inflation

forecast, yang mendasarkan pada semua channel transmisi moneter.

Biasanya dikombinasikan dengan suku bunga untuk penentuan operating targetnya.

4. Implicit Nominal Anchor (No Anchor). Tidak menetapkan sasaran akhir dan

intermediate tertentu. Tergantung penilaian dan keyakinan boards of governor. Untuk operating target biasanya menggunakan suku bunga. • Rezim mana yang tepat tergantung pada kondisi ekonomi dan moneter

negara

(23)

Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

Bank Indonesia

Bank Indonesia

„

Bank Indonesia sebagai Bank Sentral,

lahir pada 1 Juli 1953. Kelahiran Bank

Indonesia ini didasarkan pada UU Pokok

Bank Indonesia atau UU No 11 Tahun

1953. Lahirnya Bank Indonesia ini

merupakan hasil nasionalisasi dari De

Javasche Bank, sebuah bank Belanda

yang pada masa kolonial diberi tugas

oleh pemerintah Belanda sebagai bank

sirkulasi di Hindia Belanda. Narnun

sebagai Bank Sentral saat itu, De

Javasche Bank juga tetap melakukan

kegiatan komersial..

(24)

Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

Bank Indonesia

Bank Indonesia

„

Pada tahun 1953 De Javasche Bank

dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia yang

juga ditetapkan sebagai Bank Sentral. Tapi,

seperti juga sebelumnya, Bank Indonesia juga

tetap melakukan kegiatan komersial.

„

Pada tahun 1968 melalui UU No 13 tahun 1968

tentang Bank Sentral, peran Bank Indonesia

diubah lagi dan didudukkan secara murni

sebagai Bank Sentral.

„

Pada tanggal 17 Mei 2000 lahirlah

Undang-undang No. 23 Tahun 1999 sebagai pengganti

UU No. 13 Tahun 1968 yang memberikan

status dan kedudukan kepada Bank Indonesia

sebagai suatu bank sentral yang independen

dan bebas dari campur tangan pihak luar

(25)

Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

Bank Sentral : Bank Indonesia

Bank Sentral : Bank Indonesia

„

„

Bank Indonesia merupakan Bank Sentral Republik

Bank Indonesia merupakan Bank Sentral Republik

Indonesia.

Indonesia.

„

„

Berdasarkan Undang

Berdasarkan Undang

Undang No. 3/2004,

Undang No. 3/2004,

tentang perubahan atas Undang

tentang perubahan atas Undang

-

-

Undang Republik

Undang Republik

Indonesia No. 23/1999 tentang Bank Indonesia,

Indonesia No. 23/1999 tentang Bank Indonesia,

pasal 7, disebutkan bahwa:

pasal 7, disebutkan bahwa:

Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan

Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan

memelihara kestabilan nilai rupiah.

memelihara kestabilan nilai rupiah.

Kestabilan nilai

Kestabilan nilai

rupiah ini

rupiah ini

m

m

engandung dua aspek, yaitu

engandung dua aspek, yaitu

kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan

kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan

jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara

jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara

lain.

(26)

Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

Bank Sentral : Bank Indonesia

Bank Sentral : Bank Indonesia

„

„

Untuk mencapai tujuan tersebut Bank

Untuk mencapai tujuan tersebut Bank

Indonesia didukung oleh tiga pilar yang

Indonesia didukung oleh tiga pilar yang

merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga

merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga

bidang tugas ini adalah:

bidang tugas ini adalah:

1.

1.

Menetapkan dan melaksanakan

Menetapkan dan melaksanakan

kebijakan moneter

kebijakan moneter

2.

2.

Mengatur dan menjaga kelancaran

Mengatur dan menjaga kelancaran

sistem pembayaran

sistem pembayaran

3.

3.

Mengatur dan mengawasi perbankan di

Mengatur dan mengawasi perbankan di

Indonesia (sebelum OJK terbentuk)

(27)

Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

INFLATION TARGETING

INFLATION TARGETING

FRAME WORK

FRAME WORK

Pengertian

Landasan

Mekanisme

Prinsip-prinsip

(28)

Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

Inflation Targeting Framework

Inflation Targeting Framework

1. Sebuah kerangka kebijakan moneter yang ditandai dengan pengumuman kepada

public mengenai target inflasi yang hendak dicapai dalam beberapa periode ke depan.

2. Secara eksplisit dinyatakan bahwa inflasi yang rendah dan stabil merupakan tujuan

utama dari kebijakan moneter Keuntungan ITF*

1. Sukses dalam membantu negara menurunkan inflasi, 2. Kebijakan moneter lebih secara jelas terfokus,

3. Komunikasi, transparansi, dan akuntabilitas secara bersama diperkuat,

4. Membantu dalam menurunkan dan mengarahkan ekspektasi inflasi dan lebih baik

dalam mengatasi kejutan inflasi,

5. Membantu dalam menurunkan volatilitas output dalam jangka menengah, 6. Teruji terhadap kejutan ekonomi yang kurang menguntungkan,

7. Kebijakan moneter relatif fleksibel dalam mengakomodasi kejutan inflasi temporer

yang tidak mengganggu pencapaian sasaran inflasi jangka menengah, dan

8. Independensi bank sentral dalam melaksanakan kebijakan moneter diperkuat.

* Mishkin, F.S. and K. Schmidt-Hebbel (2001), “ One Decade Of Inflation Targeting In The World:

What Do We Know And What Do We Need To Know?”, Central Bank of Chile Working Paper No. 101, July

(29)

Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

Pemilihan ITF

„

Sesuai dengan amanat UU 23/1999 dan amandemennya

(UU 3/2004)

„

Meningkatkan kredibilitas BI sebagai pengendali inflasi

melalui komitmen pencapaian target.

„

Hasil riset menunjukkan semakin sulit pengendalian

besaran moneter

„

Memenuhi prinsip-prinsip kebijakan moneter yang sehat

(

sound

).

„

Pengalaman empiris negara lain menunjukkan bahwa

negara yang menerapkan ITF berhasil menurunkan inflasi

tanpa meningkatkan volatilitas output.

(30)

INFLATION TARGETING 

Referensi

Dokumen terkait

Proses Dapur Tinggi Listrik5. Proses

Judul : Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Di Wilayah Kerja Puskesmas Maga Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015..

Faktor pertama ini dicirikan oleh enam subfaktor yaitu dosen memberikan isi kuliah sesuai dengan slide yang ditampilkan, dosen memberikan pengalaman berwirausaha

Karya Ilmiah ini di buat untuk mengetahui Peran pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan penataan ruang dalam hal perencanaan tata ruang Kota Bandar Lampung adalah

Penelitian merupakan suatu proses pengkajian untuk membuktikan suatu kebenaran mengenai apa yang sedang diteliti. Metode penelitian yang tepat dan relevan sangat

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayahNya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Uraikan skema solusi secara umum untuk mengatasi permasalahan dalam bentuk skema atau deskripsi yang mudah dibaca/dipahami. Kaitkan solusi yang ditawarkan dengan peta jalan

The judicial appointments process determines who will interpret the constitution, so the institution(s) or actor(s) with the power to appoint judges to a constitutional court